Posts made by LIZA DWI WAHYUNI 2253053015

Nama : Liza dwi wahyuni
Npm : 2253053015

Analisis jurnal 2

PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN
REMAJA

Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena
anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum
mengenal masyarakat yang lebih luas.
Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses
interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikannya tersirat
dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota
keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga
dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah
proses pendidikan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu
memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka, karena apa pun
kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak.
Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja,
baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih
terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketenteraman yang
lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan
goncanglah keadaan masyarakat itu.

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia
berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh
unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia
memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobah
banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya
menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu
bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti
keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk
kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai
mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya
pada dirinya.

Dari bukti-bukti yang dikemukakan di atas, menunjukkan bahwa mendidik anak
dalam keluarga kewajiban paling utama. Kewajiban ini tidak dapat ditinggalkan
kecuali karena udzur, dan juga tidak akan membebaskan ia dari tanggungjawab ini
dengan adanya institusi-institusi pendidikan yang didirikan khusus untuk anak-anak
dan generasi muda. Sebab, institusi itu tidak akan sanggup menggantikan keluarga
dalam menanamkan rasa cinta dan kasih sayang kepada anak-anak.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga
merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena
keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat
memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk
pembentukan kepribadian seorang anak.

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral
keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima
pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada
anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)
lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan
menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah
tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak
sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8)
Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaranpelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak
dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat
Nama : Liza dwi wahyuni
Npm: 2253053015
Kelas: 3 F

Analisis jurnal 1

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk
membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran utama untuk mendidik
moral anak adalah di tangan orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya.

Sekolah merupakan lingkungan
mikrosistem. Bronfenbrenner (1979: 22)
mengatakan bahwa mikrosistem adalah
sebuah pola dari aktivitas, peran dan relasi interpersonal yang dialami oleh seseorang yang sedang tumbuh berkembang di dalam setting tertentu.
Noeng Muhadjir (2003: 16-18)
mengatakan bahwa ditinjau dari segi antropologi kultural dan sosiologi, ada tiga fungsi utama pendidikan, yaitu menumbuhkan kreativitas subjek-didik,menumbuhkembangkan nilai-nilai insani dan Ilahi pada subjek didik dan satuan
sosial masyarakat, dan meningkatkan kemampuan kerja produktif pada subjek didik. Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping
kegiatan pengajaran ilmu.

Tidak dapat dipungkiri bahwa
pendidik utama di sekolah adalah guru. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula.
Sekolah sebagai tempat demokratis yang didedikasikan
untuk membentuk pemberdayaan diri
dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk
dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya.
Oleh karena guru adalah ujung
tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru
terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan
lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif.
Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh.
Nama : Liza dwi wahyuni
Npm : 2253053015
Kelas : 3 F

Analisis video 4

Moral secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu "mos" secara jamak yaitu "mores" yang artinya kebiasaan atau adat.

Dalam kamus bahasa Indonesia moral diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan mengenai baik buruk salah maupun benar.

Sedangkan etika menurut Drs. H. Burhanudin Salam menyatakan bahwasanya etika cabang ilmu filsafat yang membicarakan tentang nilai dan norma membentuk perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu etika dan moral sangat berkesinambungan.

3 persamaan etika dan moral
1. Perbuatan,tingkah laku dan sifat seseorang
2. Prinsip atau aturan hidup manusia
3. Bukan faktor keturunan

Untuk mengembangkan potensi tersebut perlu adanya pendidikan,pembiasaan,keteladanan.

Dalam membahas etika dan moral yang paling mendasar adalah keluarga, karena keluarga paling utama bagi manusia , pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam aturan yang terkandung di dalamnya, nilai-nilai itu seperti keagamaan , kesopanan, kejujuran dll.

Etika dan moral yang terabaikan
contohnya seperti tidak pamit dan mencium tangan kedua orang tua sebelum pergi keluar rumah, tidak meminta maaf kepada orang tua bila melakukan kesalahan, tidak membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah,tidak bertutur kata dengan lembut dan sopan, membantah perintah orang tua, tidak saling menghormati dan menghargai, berbohong kepada orang tua , tidak mendengarkan nasihat orang tua

Pengembangan etika dan moral
Perlu dukungan dari pendidikan salah satunya sekolah

Contoh etika berkomunikasi yang baik
perhatikan waktu, ketika ingin menghubungi bapak atau ibu guru pilihlah waktu saat pembelajaran daring.
bahasa yang baik dan sopan, awali dengan salam, ucapkan kata maaf , perkenalan diri secara lengkap, to the point , akhiri pesan dengan mengucapkan terimakasih
Nama : Liza dwi wahyuni
Npm : 2253053015
Kelas : 3 F

Analisis video 3

Penanaman dan penerapan nilai-nilai moral melalui 8 fungsi keluarga

1. Fungsi agama
Nilai moral
a. keimanan
b. ketaqwaan
c. kejujuran
d. bersyukur
e. kepedulian
f. tenggang rasa
g. kerajinan
h. kesalehan
i. ketaatan
j. suka menolong
k. disiplin
l. kesabaran
m. kasih sayang

2. Fungsi sosial budaya
Nilai moral :
a. gotong royong
b. sopan santun
c. kerukunan
d. kepedulian
e. kebersamaan
f. toleransi
g. kebangsaan

3. Fungsi cinta kasih
a. empati (peka)
b. keakraban
c. keadilan
d. pemaaf
e. kesetiaan
f. pengorbanan
g. suka menolong
h. bertanggung jawab

4. Fungsi perlindungan
Nilai moral:
a. pemaaf
b. tanggap
c. ketabahan

5. Fungsi berproduksi
Nilai moral
a. bertanggung jawab
b. kesehatan
c. keteguhan

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Nilai moral
a. percaya diri
b. keluwesan
c. kebanggaan
d. kerajinan
e. kreativitas
f. bertanggung jawab
g. bekerja sama

7. Fungsi ekonomi
Nilai moral
a. hemat
b. ketelitian
c. disiplin
d. kepedulian
e. keuletan

8. Fungsi pemeliharaan lingkungan
nilai norma:
a. kebersihan
b. kedisiplinan
Nama : Liza dwi wahyuni
Npm : 2253053015
Kelas : 3 F

Analisis video 2

Dalam video tersebut terdapat siswa yang tidak sopan terhadap gurunya ,kemudian guru tersebut menegur dengan cara memberi hukuman kepada siswa dengan cara memintanya untuk keluar dari kelas. Hal ini bertujuan agar siswa tersebut tidak lagi melakukan hal yang sama di dalam kelas dan agar siswa tersebut sadar apa yang telah dilakukan adalah perilaku yang salah.
pada saat pulang sekolah dua siswa laki laki pergi bermain sambil merokok serta meminum minuman keras, ternyata tindakan mereka tersebut dilihat oleh guru mereka, lalu keesokkannya pada saat masuk sekolah kedua siswa laki-laki tersebut dipanggil ke ruangan untuk ditegur dan diberi nasihat agar mereka tidak melakukan hal tersebut lagi