གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Vivi Natasya 2213053089

Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089


Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati

Analisis Jurnal “PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL”

Abstrak
Dalam jurnal ini abstrak ditulis dengan satu Bahasa saja yaitu Bahasa Inggris, dan kata kunci yang terdiri dari 2 kata yaitu “moral value education, global perspekctive.

Pendahuluan
Pendahuluan pada jurnal ini membahas tentang pendidikan nilai moral dan pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi kompleksitas kehidupan manusia, seperti masalah global dan perkembangan teknologi. Penulis juga membahas tentang karakteristik pribadi yang terintegrasi dan metode-metode yang digunakan dalam pendidikan nilai moral. Selain itu, pendahuluan juga membahas tentang pendekatan pendidikan nilai moral yang komprehensif dan perbedaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara [3]. Terakhir, pendahuluan mengutip tesis Capra tentang pandangan hidup sistemik dan utuh sebagai solusi perikehidupan manusia.

Pembahasan
Pembahasan pada jurnal ini menekankan pada beberapa hal. Pertama, pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi masalah global dan kompleksitas kehidupan manusia. Penulis menjelaskan bahwa pendidikan nilai moral dapat membantu mengatasi masalah seperti terorisme dan krisis global. Selanjutnya, pembahasan juga fokus pada perbedaan dan kesamaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Penulis mengidentifikasi perbedaan dalam pendekatan, metode, dan kurikulum yang digunakan dalam pendidikan nilai moral di negara-negara tersebut.
Pembahasan juga mencakup diskusi tentang teori perkembangan moral, seperti teori Kohlberg. Penulis menjelaskan tentang enam tahap perkembangan moral yang diidentifikasi oleh Kohlberg, serta kritik dan pembaruan yang diajukan oleh para ahli lainnya terhadap teori tersebut. Selain itu, pembahasan juga membahas tentang model-model pendidikan nilai moral, seperti model John P. Miller yang menekankan pengembangan kepribadian yang terintegrasi. Penulis juga membahas berbagai model pendidikan nilai afektif (nilai), seperti komunikasi, analisis transaksional, dan psikologi sosial.

Pembahasan juga mencakup metode dan teknik pendidikan nilai moral, seperti metode langsung dan tidak langsung, serta teknik seperti indoktrinasi, moral reasoning, dan internalisasi.
Secara keseluruhan, pembahasan dalam jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi tantangan global, serta memberikan pemahaman yang komprehensif tentang perbedaan pendekatan, teori, model, metode, dan teknik dalam pendidikan nilai moral.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan dari jurnal ini.
Pertama, pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan kebutuhan dalam menghadapi kompleksitas kehidupan manusia di era global yang dipenuhi dengan berbagai permasalahan luas dan mendunia.
Kedua, terdapat perbedaan pendekatan, metode, dan kurikulum dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Perbedaan ini dipengaruhi oleh latar belakang ideologi dan budaya masing-masing negara.
Ketiga, terdapat berbagai model dan teknik pendidikan nilai moral yang dapat diterapkan, seperti teknik indoktrinasi, moral reasoning, meramalkan konsekuensi, klarifikasi, dan internalisasi. Implementasi pendidikan nilai moral juga membutuhkan keteladanan dari pendidik dan konsistensi perilaku moral dalam membentuk karakter peserta didik.
Keempat, pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Pendidikan nilai moral juga dapat menjadi solusi dalam menghadapi masalah global seperti terorisme, krisis ekonomi, dan masalah multidimensional.
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Analisis Jurnal “PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG”

Abstrak
Dalam jurnal ini abstrak ditulis dengan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. Dalam bahasa inggris abstrak ditulis dengan huruf bercetak miring (Italic). Kata kunci ditulis dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris yang terdiri dari 3 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda koma, yaitu "Teori Kohlberg, SD, Moral. " Bagian abstrak dalam jurnal ini memberikan gambaran singkat tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan temuan utama dari penelitian ini. Abstrak ini memberikan informasi yang penting bagi pembaca untuk memahami isi jurnal secara keseluruhan.
Dalam abstrak ini, penulis menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa Sekolah Dasar yang berusia antara 11-12 tahun berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, siswa-siswa dalam usia tersebut termasuk dalam tahap pra konvensional, dengan tahap 1/2 yang dominan diikuti oleh tahap 2 dan 2/3.

Pendahuluan
Pendahuluan pada jurnal ini berisi tentang prmaparan akan masalah yang akan dikaji, Pendahuluan juga menekankan pentingnya perkembangan moral dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pendahuluan pada jurnal ini membahas tentang pentingnya pemahaman terhadap perkembangan moral peserta didik. Penulis juga menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan untuk memahami perkembangan moral berdasarkan teori kohlberg dan untuk memiliki kemampuan mengukur tahap tahap perkembangan moral. Selanjutnya, penulis mengutip penelitian Kohlberg yang menunjukkan bahwa penalaran moral seseorang dapat membedakan tingkatan moralnya. Penalaran mengapa seseorang memiliki pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu dapat mengungkapkan perbedaan yang berarti dalam pendangan moral individu tersebut.
Selain itu, pendahuluan juga menyebutkan bahwa anak-anak kecil cenderung bergantung pada orang lain dalam memperoleh rasa senang atau sakit. Mereka memandang diri mereka sebagai yang inferior dan tunduk pada otoritas yang memegang kendali atas mereka. Namun, penulis juga mencatat bahwa terdapat satu responden yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman-temannya.

Metode
Bagian metode dalam jurnal ini menjelaskan tentang desain penelitian yang digunakan, partisipan penelitian, instrumen yang digunakan, prosedur pengumpulan data, dan analisis data. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial dari perspektif individu yang terlibat. Penelitian ini melibatkan 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI sebagai partisipan penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan jawaban terbuka. Angket ini berisi pertanyaan tentang dilema moral untuk menentukan keputusan moral (Judgment Moral) yang dilakukan terhadap 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Jawaban dari angket tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Data yang terkumpul dari jawaban angket dianalisis secara seksama untuk memahami dan menginterpretasi perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Dengan menggunakan desain penelitian kualitatif, instrumen angket dengan jawaban terbuka, prosedur pengumpulan data yang melibatkan partisipan penelitian, dan analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif, penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg.
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket kepada partisipan penelitian. Partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket dengan jawaban terbuka. Setelah itu, data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif

Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil pembahasan dalam jurnal ini menyajikan temuan dari analisis data yang dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil penelitian ini menggambarkan perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg.
Dalam hasil penelitian ini, terdapat variasi dalam tingkat perkembangan moral antara siswa-siswa yang menjadi partisipan penelitian. Beberapa siswa menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara siswa lainnya masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral seseorang dapat berbeda-beda.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa ada beberapa siswa yang masih mengandalkan otoritas eksternal dalam mengambil keputusan moral, seperti mengikuti aturan atau perintah dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah, di mana mereka cenderung bergantung pada otoritas eksternal.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pendidikan karakter yang lebih efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa.

Kesimpulan
Bagian kesimpulan dalam jurnal ini menyajikan ringkasan dari temuan penelitian dan memberikan interpretasi terhadap hasil-hasil tersebut. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis data yang dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Dalam kesimpulan ini, penulis menyatakan bahwa perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg dapat bervariasi antara individu. Beberapa siswa menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara siswa lainnya masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral seseorang dapat berbeda-beda.
Selain itu, penulis juga menyimpulkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka. Namun, penulis juga mencatat bahwa masih ada beberapa siswa yang masih mengandalkan otoritas eksternal dalam mengambil keputusan moral, menunjukkan bahwa mereka masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan karakter dan pembentukan moral yang lebih baik untuk meningkatkan perkembangan moral siswa. Kesimpulan ini memberikan gambaran tentang variasi perkembangan moral siswa dan pentingnya pendidikan karakter dalam meningkatkan perkembangan moral mereka. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi pendidikan karakter yang lebih efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa.

3J 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 2

Vivi Natasya 2213053089 གིས-

Nama: Vivi Natasya

NPM: 2213053089

Berdasarkan video yang saya tonton dan amati. Diantara peristiwa yang terjadi, perundungan, perkelahian, penganiayaan bahkan  pembunuhan  terjadi karena rendahnya nilai dan moral yang ada di kalangan generasi muda. Dan tentunya kurangnya pengawasan dan kepedulian dari orang tua, guru dan orang dewasa disekitarnya. Seharusnya siswa perlu pengawasan dan bimbingan lebih oleh guru disekolah dan juga orang tua agar tidak terjadi kurangnya didikan tentang sopan santun, dan menghargai sesama. Maka dari itu ada baiknya sejak dini kita harus mencontohkan prilaku baik terhadap anak, baik dilingkungan rumah maupun sekolah. 

Dari vidio tersebut kita bisa tau bahwa pendidikan moral sangat penting untuk diajarkan kepada anak anak sejak dini agar mereka dapat tahu mana yang baik dan tidak hal itu dapat mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.

3J 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 1

Vivi Natasya 2213053089 གིས-
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Berdasarkan sebuah video animasi pendek yang sudah saya amati menggambarkan sebuah situasi etis yang dihadapi oleh seorang konduktor kereta yang harus memilih antara dua pilihan yang sulit untuk menyelamatkan nyawa. Pertama, jika ia terus melaju, maka sekelompok lima orang yang sedang berada di rel akan tewas. Kedua, jika ia beralih jalan, maka kereta akan menabrak dan membunuh satu orang yang berada di jalur sebelahnya.

Sebagai manusia biasa tentunya kita akan memilih untuk mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lima orang, namun jika orang tersebut adalah anggota keluarga kita, tentunya kita akan memilih untuk menyelamatkan orang tersebut dan mengorbankan lima orang lainnya. Sejak saat itu, moralitas hanyalah keegoisan terhadap apa yang menguntungkan Anda.

Moralitas tidak bisa diukur hanya dengan teori Trolley problem karena dalam teori ini Anda harus memilih seseorang untuk dikorbankan. Hidup tidak hanya punya dua pilihan, tapi banyak pilihan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan tidak perlu melakukan hal-hal yang bertentangan seperti tawuran, perang, berkelahi, dan sebagainya. Kita bisa menghindari semua itu dan meraih sesuatu yang baik. Jika sebagian orang terus berbuat kasar, berarti mereka egois dan tidak memahami moralitas.

3J 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Jurnal 2

Vivi Natasya 2213053089 གིས-
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nama penulis : Hidayati


Jurnal ini membahas tentang Indonesia masih mengalami krisis multidimensi,salah satunya di bidang Pendidikan.

Dari hasil membaca artikel jurnal tersebut, penulis menjelaskan bahwa Indonesia mengalami krisis akhlak dan moral. terjadinya degradasi nilai moral tidak lepas dari sistem pendidikan yang berlaku selama ini. globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Bila kita lihat dari peristiwa-peristiwa seperti kekerasan kriminalitas narkoba bahkan penyimpangan budaya. Dan kebanyakan terjadi dikalangan anak muda. Setelah melihat peristiwa tadi seharusnya bisa membuat kita sadar bahwa pendidikan nilai moral sangat penting.
Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Pada hal inti dari pendidikan adalah menaburkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral (Kaswardi. 1999).
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk nilai dan etika. Dalam konteks ini dampak negatif globalisasi yang dimaksud antara lain hilangnya kecintaan terhadap produk nasional, hilangnya jati diri bangsa, munculnya kesenjangan sosial dan munculnya individualisme. pendidikan lintas batas negara melalui kerjasama internasional dan pendirian lembaga pendidikan dari satu negara ke negara lain. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dampak globalisasi adalah peningkatan kualitas pendidikan, serta peralihan dari metode pembelajaran teknologi yang sederhana ke metode pembelajaran teknologi yang lebih kompleks.

Penulis menjelaskan konsep pendidikan nilai yang diartikan sebagai proses pembelajaran yang menekankan pada pengembangan sikap dan nilai yang baik pada setiap individu. Ia kemudian menjelaskan bagaimana pendidikan nilai dapat membantu individu memahami perbedaan budaya dan mendorong toleransi dalam masyarakat yang semakin heterogen.

Lebih lanjut penulis mencontohkan kasus di Indonesia yang menerapkan pendidikan sesuai nilai-nilai baik juga dapat membantu mencegah aksi terorisme. Selain itu, pendidikan nilai juga membantu individu menjadi peka secara sosial sehingga dapat menerapkan sikap-sikap yang baik dalam lingkungan sosialnya.

Secara keseluruhan, artikel ini menyampaikan pesan penting bahwa pendidikan nilai berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian anak dan membantu individu mengatasi tantangan kehidupan sosial. Secara struktural, artikel ini juga ditulis dengan jelas dan mudah dipahami agar mudah diikuti oleh pembaca dengan latar belakang berbeda.