Forum Analisis Video 1

Forum Analisis Video 1

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Intan purnama sari 2213053072 -
Nama: intan purnama sari
Npm: 2213053072

Masalahnya adalah, dalam hidup segimanapun sempitnya, selalu ada jalan yg lebih baik. Selalu ada opsi untuk tidak mengorbankan orang lain. Bahkan selalu ada opsi untuk mengorbankan diri sendiri (rela berkorban demi orang banyak).
Selalu ada pilihan untuk tidak memulai perang, genosida, mendiskriminasi kaum minoritas. Ketika beberapa orang memilih untuk melakukan itu semua, artinya pada saat itu bukan moral mereka yg berperan, melainkan nafsu dan keegoisan.
Moralitas memang terlalu sering jadi alat pembenaran saat kita berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan. Pada akhirnya moralitas hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Yuda Kristian Lumban Raja -

Yuda Kristian Lumban Raja

2213053260

Analysis dari video di atas adalah sejak awal kita sudah mengorbankan hal kecil demi keuntungan kita, dan kita tak pernah memposisikan diri kita dengan hal tersebut, 

      Banyak hal yang kita korbankan untuk hal yang belum tentu itu benar untuk dikorbankan. Sebagian besar juga banyak orang tertindas hanya karena kita menganggap hal tersebut berlandaskan kemoralan semata, dan tidak memikirkan akibat dari yang kita korbankan

    Nilai kemoralan menjadi jawaban dari akibat yang kita pilih karena nilai moral yang memihak maupun keuntungan kita. 

  The Trolley  Problem menggambarkan sudut pandang yang berbeda dari nilai moral yang kita pahami. Tanpa kita sadari juga kita selalu mengorbankan hal yang kecil atau resiko yang kita dapat, namun banyak yang dirugikan dari pilihan kita tersebut karena kemoralan yang kita pilih

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Luluk Utami 2213053257 -
Luluk Utami
2213053257


Menurut saya, masalah yang di gambarkan dalam vidio tersebut adalah hidup adalah sebuah pilihan. Tetapi pengambilan keputusan akan selalu di pengaruh i oleh moral/logika,konteks dan tujuan.
Dan menurut saya Teori Trolley problem adalah kondisi seandainya saja kita tidak memiliki pilihan lain selain A atau B, logikanya mau tidak mau kita akan memilih untuk mengorbankan yang lebih sedikit, atau memilih untuk tidak perduli saja ( tidak mendorong orang di atas jembatan).
Problem yang terjadi dalam hidup bagaimana pun sempitnya, akan selalu ada jalan yang lebih baik.
Akan ada opsi dimana kita harus mengorbankan diri kita sendiri demi orang banyak.
Akan ada pilihan untuk tidak memulai perang, genosida, mendiskriminasi kaum minoritas. Ketika seorang melakukan itu semua berarti pada saat itu bukan moral mereka yang berperan, melainkan hanya nafsu dan keegoisan.
Pada akhirnya tidak ada yang salah. Proses manusia bernalar berkaitan dengan sebuah pilihan terutama disetiap pengambilan keputusan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Iftah Farida Reza Nur 2213053184 -
Nama : Iftah Farida Reza Nur
Npm : 2213053184

Jika kita menganalisis video tersebut kita menemukan banyak pertanyaan khususnya Apakah mengorbankan yang sedikit demi yang lebih banyak adalah pilihan yang baik?

Apakah hanya karena kita merasa itu tidak di lakukan oleh tangan kita sendiri lantas kita boleh menyetujuinya atau membiarkan itu terjadi?
Dalam konteks berfikir mengorbankan sedikit demi yang lebih banyak mungkin itu jadi pilihan yang lebih bermoral, tapi jika kita berada di posisi yang berbeda, apakah kita masih bisa berfikir bahwa itu jadi pilihan yang bermoral?
Dari sini kita di beritahu bahwa moralitas terlalu sering jadi alat pembenaran saat kita berada di posisi yang menguntungkan atau yg memiliki keuntungan. Sebab pada akhirnya moralitas hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Annisatul Alfaidah -
Nama: Annisatul Alfaidah
NPM: 2213053078

Dari video yang sudah saya tonton, menurut saya antara the trolley problem yang di jelaskan dan nilai moral yang di contohkan ada perbedaannya.

The trolly problem adalah suatu kondisi dimana saat kita tidak punya pilihan lain antara X dan Y, maka, mau tidak mau kita akan mengorbankan yang sedikit. Dan mengutamakan kepentingan Mayoritas.

Masalahnya dalam hidup selalu ada jalan yang baik. Kalau bisa ada opsi yang tidak menyakiti orang lain.
Mengapa tidak? Bahkan ada yang bisa jadi mengorbankan dirinya sendiri.
Mengapa kita bisa memulai perang, deskriminasi dan genosida? Padahal itu bisa tidak lakukan. Dan Ketika orang memilih untuk melakukan itu semua artinya pada saat itu bukan moral yang berperan tetapi keegoisan.

Moral terlalu sempit untuk diukur dari teori ini. Karena teori ini sangat sederhana untuk mendalami nilai moral manusia yang luas.
Dan kembali lagi, 'Hidup itu Pilihan'
Dan dalam menentukan pilihan banyak aspek yang harus dipertimbangkan bukan hanya moral saja
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Qurota A'yunin 2213053183 -
Nama: Qurota A'yunin
NPM: 2213053183
Dalam video ini, pembicara membawa kita ke dalam dilema moral yang terkenal, yaitu Troli Problem. Troli Problem adalah eksperimen pikiran yang digunakan untuk menguji aspek-aspek moralitas dalam pengambilan keputusan.
Dalam skenario pertama, kita dihadapkan pada situasi di mana kita berada di dalam kereta yang bergerak kencang menuju lima orang yang terikat di rel kereta. Jika kereta tetap lurus, lima orang akan terbunuh. Namun, kita memiliki opsi untuk menarik tuas yang akan membuat kereta berbelok dan hanya membunuh satu orang. Mayoritas orang memilih untuk berbelok dalam situasi ini untuk menyelamatkan lima nyawa, menggambarkan prinsip moralitas dasar.
Namun, dalam skenario kedua, keadaannya berbeda. Kita berada di atas jembatan di atas rel kereta, dan di depan kita ada orang besar yang bisa menghentikan kereta jika kita mendorongnya. Tetapi, orang yang berada di rel kedua adalah anggota keluarga kita. Dalam situasi ini, banyak orang memilih untuk tidak mendorong orang besar, bahkan jika itu berarti lima orang akan terbunuh, menunjukkan bahwa dalam situasi di mana tindakan kita secara langsung menyebabkan kematian seseorang, banyak orang enggan melakukannya.
Dari sini, video mengajukan pertanyaan-pertanyaan moral yang mendalam, seperti apakah mengorbankan sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah tindakan yang lebih bermoral, atau apakah itu hanya pembenaran untuk kepentingan diri sendiri. Video juga mencoba untuk merangsang pemirsa untuk mempertanyakan asumsi-asumsi moral yang telah mereka pegang selama ini dan untuk memahami bahwa moralitas sering kali bisa menjadi alat pembenaran, terutama ketika kita berada di posisi yang memiliki kepentingan.
Penggunaan Troli Problem dalam eksperimen ini juga dihubungkan dengan isu-isu moral dalam kehidupan sehari-hari, seperti pengorbanan masa depan anak untuk kepentingan pekerjaan atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas atas nama kepentingan mayoritas.
Video ini mengingatkan kita bahwa moralitas sering kali tidak mutlak dan dapat dipengaruhi oleh posisi dan kepentingan kita. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan konsekuensi dari keputusan moral kita dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Rahma Aulia Putri Rahma -
Nama : Rahma Aulia Putri
NPM : 2213053123

Jadi video ini menjelaskan tentang The trolley problem membuat kita berpikir tentang konsekuensi atas pilihan yang sudah kita ambil. Karena apakah baik mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang banyak ataupun sebaliknya adalah sesuatu yang bermoral?.Pada kehidupan juga pasti harus ada pengorbanan demi kepentingan yang lebih besar. Moral pun jadi disalah gunakan, digunakan sebagai alat penguasa dan beberapa orang seperti perang, diskriminasi minoritas, perusakan lingkungan dll.

Video ini memberi tahu bahwa moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat kita berada di posisi yang diuntungkan. Ternyata moralitas hanya soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya ataupun kelompoknya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Wulan Agustina -
Nama : Wulan Agustina
NPM : 2213053011

Disini aku harus memilih antara A dan B karena keduanya sama"membutuhkan penyelamatan, memilih 1 atau 5 orang sama saja aku harus mengorbankan salah satunya padahal perbuatan ku tidak benar jika memilih salah satunya akan terasa tak adil jika harus memilih, karena A dan B akan membuat saya merasa bersalah dan menyesal telah melakukan perbuatan yang tidak diinginkan.

Namun disisi lain saya harus mengambil keputusan secepatnya antara logika dan moral dan saya melakukan apa yang menurut saya benar yaitu menyelamatkan 1orang dan membunuh 5 orang karena saya tidak mau menyalahkan takdir kereta itu dimana, karena jalanya lurus ya memilih lurus jika berbelok saya berarti tidak ketemu takdir itu.

Kita harus yakin bahwa apa yang menjadi keputusan kita itulah sudah takdir kita mau gimana pun itu sudah menjadi keputusan yang sudah diambil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269 -
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
Analisis Video:
Video ini membicarakan masalah Trolley Problem, sebuah situasi dilema moral di mana individu harus membuat keputusan antara mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan beberapa orang lainnya. Evaluasi terhadap teks video ini bisa diuraikan menjadi beberapa aspek berikut:
1. Video dimulai dengan pengenalan konsep Trolley Problem, yang merupakan pertanyaan filosofis yang sudah lama digunakan untuk menggali isu-isu moral. Pengantar ini mengajak penonton untuk merenungkan pertanyaan moral yang kompleks dan dalam.
2. Di dalam Skenario Pertama, Video ini memperkenalkan skenario awal di mana seseorang berada dalam kereta yang bergerak menuju lima orang yang terikat di rel. Penonton dihadapkan pada pilihan untuk membiarkan kereta tetap bergerak lurus dan mengorbankan lima orang atau menarik tuas untuk mengubah jalur kereta sehingga hanya satu orang yang terkena dampak. Mayoritas orang dalam survei memilih untuk mengubah jalur kereta, dengan alasan bahwa menyelamatkan lima nyawa lebih penting daripada satu.
3. Kemudian memperkenalkan skenario kedua di mana penonton berada di atas jembatan menghadapi situasi yang sama, tetapi mereka harus mendorong seseorang dari jembatan agar menghentikan kereta. Namun, dalam skenario ini, mayoritas orang dalam survei tidak memilih untuk bertindak. Hal ini menggambarkan bahwa dalam situasi yang memerlukan tindakan fisik langsung terhadap individu lain, banyak yang enggan bertindak, meskipun hasil akhirnya tetap sama.
4. Video ini juga menyoroti dilema moral yang muncul dalam kedua skenario tersebut. Pertanyaan mendasar yang diajukan adalah apakah mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan yang lain adalah tindakan yang lebih bermoral atau hanya pembenaran semata. Video juga menunjukkan bahwa dalam kehidupan nyata, manusia seringkali memilih tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi atau kelompok mereka.
5.Dalam video ini digunakan untuk mendorong penonton untuk merenungkan bagaimana dilema moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, mencakup situasi dalam konteks pekerjaan, hubungan keluarga, diskriminasi, dan tindakan yang diambil oleh pemerintah atau individu atas nama kepentingan umum. Video mempertanyakan apakah moralitas sering digunakan sebagai pembenaran untuk tindakan yang pada dasarnya egois.
6. Dan di video diakhiri dengan skenario tambahan di mana anggota keluarga berada di rel kereta. Ini menambah dimensi emosional dan mengundang penonton untuk mempertimbangkan apakah mereka akan memilih menyelamatkan anggota keluarga mereka atau lebih banyak orang lain.
Kesimpulan:
Dari video tersebut berhasil menggambarkan kompleksitas dalam pengambilan keputusan moral dan mengajak penonton untuk merenungkan kembali pandangan mereka tentang moralitas. Ini juga menunjukkan bagaimana kepentingan pribadi dan sudut pandang dapat memengaruhi keputusan moral seseorang. Video ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam tentang nilai moral dan pembenaran dalam situasi dilema moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Nasywa Fadillah Asnah 2253053020 -
Nama : Nasywa Fadillah Asnah
NPM : 2253053020

Analisis saya adalah,
Kembali ke tahun 1967 silam, Foot mengajukan sebuah eksperimen yang kemudian dikenal sebagai trolley problem eksperimental dari pertanyaan yang baru saja dimainkan yang telah diadaptasi untuk memahami , seperti perang, penyiksaan, aborsi dan studi ini kemudian menjadi semakin penting saat perkembangan artifisial intelijen dimana mesin diberikan kontrol untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi yang terjadi. The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan, apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya, dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari apakah lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral atau hanya sebuah pembenaran belaka kita mungkin sering.
Masalah kereta ini merupakan satu masalah yang "diciptakan" untuk menggantikan masalah yang terjadi di kehidupan, namun tidak ada solusi. Masalah troli bukanlah tentang mencari "solusi" tapi melihat bagaimana seseorang akan bertindak. Bila dogma tertentu meminta seseorang untuk berjalan lurus, meski ada lima korban, itu akan dipilih ketimbang dia harus "belok".
Kebanyakan orang berpegang pada etika, di mana membiarkan korban yang lebih sedikit lebih baik ketimbang korban yang lebih banyak.
Masalah ini seperti masalah filosofis lainnya, meminta seseorang untuk berpikir jernih dan mempertimbangkan orang lain, alih-alih dogma, keselamatan diri, dan kepentingan diri sendiri. Karena itu, banyak yang berkata bahwa masalah kereta diciptakan hanya untuk direnungkan, karena tidak ada solusi yang pasti untuk masalah ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Zalianti Jahratun Nisya (2213053005) -
Nama : Zalianti Jahratun Nisya
NPM 2213053005

Di dalam masalah troli teoritis ini, kita dihadapkan pada masalah bagaimana menilai perilaku moral. Dua pilihan yang dapat mengecoh membuat kita buta secara moral atau tidak berperasaan. karena pilihan apapun yang kita ambil dapat menjadikan kita sebagai seorang pembunuh. ada penilaian moralitas suatu tingkah laku berdasarkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu. Lebih baik membunuh 1 orang daripada 5 orang. selanjutnya, Membunuh itu salah, jadi membunuh satu orang untuk menyelamatkan lima orang adalah salah. Pada dasarnya, kita dipaksa untuk membuat pilihan yang tidak bermoral. Artinya tidak ada benar atau salah. Karena apapun pilihan yang diambil, hanya ada satu pilihan, yaitu mempertaruhkan nyawa individu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Nadia tri utami 2213053300 -

Nama : Nadia Tri Utami

NPM   : 2213953300

Video ini membahas tentang  moralitas 

Philippa foot pada tahun 1967 mengajukan sebuah eksperimen yang kemudian dikenal sebagai trolley problem untuk memahami konteks moral. Eksperimen tersebut bernama Trolley problem.

Trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan. Dalam kehidupan saat ini pemikiran "Harus ada yang dikorbankan untuk meraih keuntungan yang lebih besar." Menjadi pedoman bagi hampir semua manusia. Dalam video ini menegaskan bahwa Sejauh ini moralitas hanya tentang egoisme manusia. 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Khairina Fina Samira 2213053145 -
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Analisis dari video tersebut menggambarkan beberapa poin penting terkait dengan dilema moral dalam situasi seperti yang dijelaskan dalam Troli Problem:

1. Keterbatasan Moral Absolut
Video menyoroti bahwa situasi moral tidak selalu bisa diukur secara absolut. Keputusan moral sering kali kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk posisi dan kepentingan individu. Ini mencerminkan bahwa nilai moral seringkali relatif daripada mutlak.

2. Kehati-hatian dalam Mengorbankan
Video mencerminkan bahwa mengorbankan satu individu demi kepentingan mayoritas mungkin lebih mudah diterima secara moral dibandingkan dengan mengambil tindakan langsung yang mengakibatkan kematian seseorang, bahkan jika itu untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. Hal ini menggarisbawahi bahwa individu sering kali berhati-hati dalam mengambil tindakan yang secara langsung merugikan orang lain.

3. Kehumasan dan Kepentingan Pribadi
Video menyoroti bagaimana moralitas dapat digunakan sebagai alat pembenaran, terutama ketika kita memiliki kepentingan pribadi. Ini mengingatkan kita bahwa dalam pengambilan keputusan moral, kita harus menghindari pembenaran untuk kepentingan diri sendiri dan mempertimbangkan dampak yang lebih luas.

4. Pertanyaan-pertanyaan Moral yang Mendalam
Video merangsang pemirsa untuk mempertanyakan asumsi-asumsi moral mereka dan menghadirkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang apa yang benar dan salah dalam situasi tertentu. Ini menggugah kesadaran akan kompleksitas moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kaitan dengan Isu-isu Sosial
Video menghubungkan dilema moral dalam Troli Problem dengan isu-isu sosial yang lebih luas, seperti pengorbanan masa depan anak demi karier atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas demi kepentingan mayoritas. Ini menggarisbawahi bahwa dilema moral seperti ini dapat mencerminkan situasi nyata dalam kehidupan masyarakat.

Secara keseluruhan, video ini mengajak penonton untuk merenungkan dan mempertanyakan nilai-nilai moral yang mereka anut, serta untuk memahami bahwa situasi moral tidak selalu hitam atau putih, melainkan seringkali berwarna-warni dan dipengaruhi oleh konteks dan kepentingan. Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk merenungkan konsekuensi dari keputusan moral kita dan mencari jalan terbaik untuk bertindak dengan integritas dan kebijaksanaan.

Video ini menciptakan konteks yang memungkinkan untuk mempertimbangkan nilai-nilai moral yang mendasari pengambilan keputusan dalam situasi dilema seperti Troli Problem. Ini juga menunjukkan bahwa keputusan moral sering kali memunculkan perasaan konflik dan perasaan bersalah. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, situasi dilema moral seringkali lebih kompleks dan penuh dengan nuansa, dan pengambilan keputusan yang bijaksana memerlukan pertimbangan matang terhadap nilai-nilai, etika, dan dampak tindakan yang akan diambil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Desviana Safitri 2213053064 -
Nama : Desviana Safitri
NPM : 2213053064
Hasil analisis yang saya dapatkan dari video tersebut adalah dalam video ini mengajak kita untuk menghadapi sebuah persoalan dilematis tentang moralitas. Selanjutnya kita bermain-main dengan beberapa pertanyaan filosofis dari trolley problem yang klasik. Kita dipaksa berpikir untuk mendefinisikan kembali moralitas dari perspektif yang berbeda, mencari mana nilai moral yang lebih baik atau mungkinkah yang lebih baik itu hanya tipuan belaka.

Pada permasalahan yang pertama kamu berada dalam ruang kemudi kereta yang sedang bergerak kencang didepanmu, kamu melihat ada lima orang yang terletak di rel dan tidak bisa bergerak. Jika kereta menabrak orang tersebut kamu tahu kelimanya pasti akan meninggal dunia kabar baiknya di depanmu terdapat cabang perlintasan yang dapat membuat kereta berbelok hanya dengan menarik tuas yang ada di ruang kemudi tersebut tapi masalahnya saat kamu menatap ke arah lintasan tersebut ternyata disana ada satu orang lain yang juga terikat di real dan kamu tidak tahu cara menghentikan kereta. Satu-satunya yang dapat kamu lakukan adalah menarik tuas dan membuat kereta berbelok-belok atau kamu membiarkan kereta pada posisinya maka kereta akan terus meluncur dan membunuh lima orang. "Apa yang akan kamu lakukan?" Jika dibandingin 5/1 pastinya akan berbelok jawabanmu barangkali sama dengan orang lain pada umumnya. Dari survei yang dilakukan 90% orang menjawab mereka akan membuat kereta berbelok sehingga hanya akan ada satu orang yang terbunuh daripadanya lima orang terbunuh.

Permasalahan kedua sebuah kereta bergerak cepat menuju lima orang yang terikat di rel, kali ini hanya ada satu lintasan rel saja tanpa cabang perlintasan. Di skenario ini kamu tidak di dalam kereta melainkan berada di atas sebuah jembatan yang berada di atas rel kereta. Di depanmu entah darimana dan entah siapa ada seseorang yang bertubuh sangat besar, saat melihat kereta meluncur kamu tahu jika kamu mendorong orang bertubuh besar itu maka bobotnya dapat menghentikan kereta sehingga lima orang berada di ujung rel akan selamat tetapi orang bertubuh besar itu yang akan terbunuh. Tetapi jika kamu tidak melakukan apa-apa, tidak mendorongnya maka lima orang akan terbunuh. Apa yang akan kamu lakukan? Jawabanmu mungkin juga sama dengan orang lain pada umumnya. Kali ini berkebalikan dari yang sebelumnya pada skenario kedua ini 90% orang akan memilih untuk tidak mendorong sehingga berakibat lima orang meninggal dunia karena tertabrak kereta.

Coba ingat-ingat kembali padahal baru beberapa menit yang lalu kamu memberikan sebuah alasan lebih baik mengorbankan satu orang daripada lima orang tapi sekarang kebanyakan orang mungkin termasuk kamu ternyata tidak melakukannya. Ada banyak alasan yang diberikan yang paling banyak adalah karena pada skenario kedua ini terjadi perbuatan aktif yaitu mendorong orang tapi mereka termasuk kamu juga lupa jika menarik tuas untuk membelokkan kereta juga merupakan pembuatan aktif. Dari sinilah moralitas menjadi sebuah dilema.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama : Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Dalam video, pada scenario pertama ada kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah lima orang yang terikat di jalur kereta tersebut.Namun kabar baiknya didepan jalur kereta itu terdapat cabang perlintasan yang dapat membuat kereta berbelok. Seseorang berada di dalam kereta yang bisa mengubah jalur kereta, tetapi jika dia mengubahnya, kereta akan menghantam satu yang terikat berada di jalur tersebut.

Skenario yang kedua yaitu sebuah kereta bergerak cepat menuju 5 orang yang terikat dan hanya ada 1 lintasan. Pada scenario ini seseorang berada diatas jembatan yang berada diatas rel kereta dan didepan orang tersebut ada seseorang yang bertubuh sangat besar. Saat melihat kereta meluncur, jika orang tersebut mendorong orang yang bertubuh besar akan menghentikan kereta dan menyelamatkan 5 orang namun orang yang bertubuh besar tidak akan selamat. Tetapi jika seseorang itu tidak melakukan apa-apa maka 5 orang akan terbunuh.

Dari sinilah moralitas menjadi sebuah dilema. Dilema ini mengajukan pertanyaan etika penting yaitu Apakah lebih baik membiarkan kereta melaju dan membunuh lima orang terikat tanpa campur tangan, atau apakah seseorang harus mengubah jalur kereta untuk menyelamatkan lima orang yang terikat dengan mengorbankan satu orang? Dan apakah lebih baik mendorong orang bertubuh besar untuk menghentikan kereta dan menyelmatkan 5 orang?

The trolley problem hadir untuk membuat kita berfikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan. Apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya. Dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral? Tau hanya sebuah pembenaran belaka.
Menurut saya dari kasus yang ada di video tidak ada jawaban yang benar karena ini tergantung pada pandangan etika yang digunakan oleh individu. Karena telah menimbulkan dilema etika,video ini berhasil memicu perdebatan dan refleksi tentang nilai-nilai moral yang mendasarinya. Keputusan tergantung pada pandangan etika individu dan nilai-nilai yang mereka anut. Beberapa orang mungkin akan memilih untuk mengubah jalur kereta untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, sementara yang lain mungkin akan memilih untuk tidak campur tangan karena mereka menganggap membunuh satu orang juga tidak dapat diterima. Ini adalah masalah kompleks yang memperlihatkan konflik antara berbagai teori etika dan keputusan pribadi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Okvi Nurbaeti 2213053296 -
Nama: Okvi Nurbaeti
NPM: 2213053296

Analisis Video:

Video ini mendorong penonton untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pilihan moral yang mereka buat, baik itu memilih mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang banyak atau sebaliknya. Video ini juga mengaitkan dilema moral dalam situasi trolley dengan masalah nyata yang sering kita hadapi, seperti pengorbanan masa depan anak demi pekerjaan atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas atas nama mayoritas.

Poin penting yang ditekankan dalam video adalah bagaimana moralitas seringkali digunakan atau disalahgunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup penggunaan moralitas sebagai alat oleh penguasa untuk mengambil keputusan yang mungkin merugikan beberapa orang, seperti dalam situasi perang, diskriminasi terhadap minoritas, atau perusakan lingkungan. Video ini mengajukan pertanyaan kritis tentang bagaimana kepentingan pribadi atau kelompok dapat memengaruhi penilaian moral kita dan bagaimana kita harus berpikir lebih mendalam tentang konsekuensi dari tindakan-tindakan tersebut.

Pesannya adalah mengingatkan kita bahwa moralitas tidak selalu mutlak dan sering kali dapat dipengaruhi oleh posisi dan kepentingan kita. Oleh karena itu, video ini mendorong pentingnya mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan konsekuensi dari keputusan moral kita dalam konteks kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Okta Alvonsa Modestia 2213053025 -
Nama : Okta Alvonsa Modestia
Npm : 2213053025

dalam video ini membahas tentang trolley problem, serangkaian eksperimen pemikiran dalam etika dan psikologi, yang melibatkan dilema etika bergaya apakah harus mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lebih banyak orang
saya akan mempertimbangkan dampak dari pilihan yang akan dibuat dan karena berbelok akan menyebabkan jumlah korban lebih sedikit dibanding tidak berbelok, saya akan memilih untuk berbelok.

di situlah moral kita di gunakan dari teori trolley problem ini, maka saya akan melakukan membunuh satu orang daripada membunuh 5 orang tersebut karena menyelamatkan banyak nyawa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Qonita Hafiza 2213053180 -
Nama: Qonita Hafiza
NPM: 2210353180

menurut saya, sangat penting untuk dapat merelakan seseorang yang lebih sedikit untuk bisa dikorbankan. hal ini dapat kita sangkut pautkan ke dalam moral berfikir di mana kita memilih untuk mengorbankan seseorang yang lebih sedikit dibandingkan mengorbankan semua orang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Nanda Veri Apriansyah 2213053181 -
Nama: Nanda Veri Apriansyah
NPM: 2213053181

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap video diperoleh bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai moral, keputusan yang dianggap satu individu benar belum tentu benar menurut individu lain. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa moral bersifat subjektif/personal. Lihatlah segala sisi sebelum mengambil sebuah keputusan. Sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik faktanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Vraditha Aulia Putri 2213053090 -
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Dalam video tersebut menjelaskan bahwa Trolley problem adalah sebuah dilema yang sering digunakan dalam suatu moral dan etika untuk menguji reaksi seseorang terhadap situasi yang mengharuskan mereka membuat keputusan moral sulit.

Dalam skenario pertama, ada sebuah kereta yang sedang melaju menuju lima orang yang terjebak di jalur rel yang tidak bisa mereka hindari. Seorang pengendali kereta hanya memiliki kesempetan untuk mengubah jalur kereta, tetapi ini akan menyebabkan kereta menabrak satu orang di jalur lain. Dengan kata lain, pengemudi ini dihadapkan pada pilihan untuk mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan lima nyawa lainnya atau mengorbankan kelima orang terssebut tertabrak. Dalam situasi yang genting ini sebagian besar orang akan ada pada pilihan untuk mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan lima nyawa lainnya.Begitupun dengan skenario ke dua. Terkadang, kelompok tertentu sering menyalahgunakan pernyataan "mengorbankan sesuatu yang kecil demi menyelamatkan sesuatu yang lebih besar." Tapi tanpa kita sadari, kita cenderung mendukung pernyataan tersebut tanpa mempertimbangkan bagaimana jika kita sendiri berada dalam posisi yang harus mengorbankan hal kecil itu. Oleh karena itu dalam analisis trolley problem ini tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah.

Dalam video tersebut, trolley problem mengajarkan kita bahwa moralitas bukanlah perkara sederhana dan seringkali bergantung pada situasi, orang-orang yang terlibat, dan hasilnya. Selain itu, Trolley problem mengingatkan kita akan pentingnya menyadari nilai-nilai moral kita dan mampu memikirkan dampak pribadi dari pilihan moral kita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Velinda Widyacahya 2213053130 -
Nama : Velinda Widyacahya
NPM : 2213053130

Dari video yang sudah disediakan bahwa nyatanya moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang di untungkan atau yang memiliki kepentingan. karna akhirnya moralitas hanyalah tentang egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri. moralitas ini tidak pernah berdiri sendiri pada posisi yang netral. oleh karena obyek yang disentuh itu sebagai pembedanya. menarik obyek Tuas benda mati berbeda dengan mendorong makhluk hidup bernyawa. yang dipikirkan harusnya berapa kecil tingkat kesalahan aktifnya. contohnya pada kasus pertama mengapa 1 orang tersebut diikat terpisah dengan 5 orang di rel sebelahnya? apakah jika menarik tuas itu membahayakan orang yang ada dalam kereta karena kecepatan laju kereta menjadi tidak seimbang.
tetapi jika pada kasus kedua kita mendorong orang lain yang jauh dari bahaya untuk menyelamati 5 orang lainnya adalah perbuatan bermoral? tentu saja tidak, karena dengan begitu kita sama saja membunuh seseorang secara sadar. maka, diam dan tidak mengambil keputusan adalah cara yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Aldila seprina 2213053207 -
Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207

perspektif yang berbeda mencari mana
nilai moral yang lebih baik atau
mungkinkah
yang lebih baik itu hanya tipuan belaka
mari kita mulai bayangkan pada suatu
hari kamu berada dalam sebuah situasi
genting kamu berada dalam ruang kemudi
kereta yang sedang bergerak kencang
didepanmu kamu melihat ada lima orang
yang terletak di rel dan tidak bisa
bergerak jika kereta menabrak orang
tersebut kamu tahu telinganya pasti akan
meninggal dunia kabar baiknya di depanmu
terdapat cabang perlintasan yang dapat
membuat kereta berbelok hanya dengan
menarik tuas yang ada di ruang kemudi
tersebut tapi masalahnya saat kamu
menatap ke arah lintasan tersebut
ternyata disana ada satu orang lain yang
juga terikat di real kamu tidak tahu
cara menghentikan kereta satu-satunya
yang dapat kamu lakukan adalah menarik
tuas dan membuat kereta berbelok-belok
kamu membiarkan kereta pada posisinya
maka kereta akan terus meluncur dan
membunuh lima orang jika kamu memutuskan
untuk berbelok maka kereta akan menabrak
satu orang kita anggap tak ada
kemungkinan lain tetap lurus berarti
lima koit berbelok berarti satu boy
sekarang keputusan berada di tangan mu
diam dan tetap membiarkan kereta
berjalan lurus atau menarik tuas untuk
membuat kereta berbelok apa yang akan
kamu lakukan belok belok belok kalau
dibandingin 5/1 pastinya akan berbelok
jawabanmu barangkali sama dengan orang
lain pada umumnya dari survei yang
dilakukan 90% orang menjawab mereka akan
membuat kereta berbelok sehingga hanya
akan ada satu orang yang terbunuh
daripada lima orang terbunuh saat kereta
tetap
pelurus berisi moralnya sederhana lebih
baik menyelamatkan lima orang daripada
hanya satu orang apakah pikiranmu sama
apakah merelakan satu orang terbunuh
demi menyelamatkan lima orang yang
lainnya adalah pilihan moral yang lebih
baik sekarang mari kita ubah skenarionya
sebuah kereta bergerak cepat menuju lima
orang yang terikat di real kali ini
hanya ada satu lintasan rel saja tanpa
cabang perlintasan di skenario ini kamu
tidak di dalam kereta melainkan berada
di atas sebuah jembatan yang berada di
atas rel kereta di depanmu entah
darimana dan entah siapa ada seseorang
yang bertubuh sangat besar saat melihat
kereta meluncur kamu tahu jika kamu
mendorong orang bertubuh besar itu maka
bobotnya dapat menghentikan kereta
sehingga lima orang berada di ujung rel
akan selamat tentulah orang bertubuh
besar itu yang akan
ia tetapi jika kamu tidak melakukan
apa-apa tidak mendorongnya maka lima
orang akan terbunuh sekali lagi kita
anggap tak ada kemungkinan lain tidak
melakukan apa-apa berarti lima orang
meninggal dunia mendorong orang yang
berada di depanmu berarti hanya satu
yang meninggal dunia sekarang keputusan
berada di tangan mu apa yang akan kamu
lakukan sama lebih baik menyelamatkan 5
nyawa jadi aku dorong tidak-tidak
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Priscella Brenda Sylvania 2213053045 -
Nama : Priscella Brenda Sylvania
NPM : 2213053045

Video tersebut membahas tentang trolley problem, sebuah dilema filosofis yang memaksa kita untuk mendefinisikan kembali moralitas dari perspektif yang berbeda. Video tersebut mengajak penonton untuk bermain-main dengan beberapa pertanyaan filosofis dari trolley problem. Trolley problem adalah sebuah eksperimen yang telah diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi, seperti perang, penyiksaan, aborsi, dan euthanasia. The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan, apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Video tersebut mengajak penonton untuk bertanya mengenai persoalan moralitas dari hal-hal seperti mengorbankan tumbuh kembang anak saat ini dengan alasan pekerjaan demi masa depannya, diskriminasi dan stigmatisasi kelompok minoritas oleh kaum mayoritas, atau perang terhadap sekelompok orang etnis tertentu dengan mengorbankan orang yang tidak bersalah hanya demi alasan kedamaian dan ketertiban dunia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by DEFI FITRIA NURAINI 2213053263 -
Nama: Defi Fitria Nuraini
NPM : 2213053263

Berdasarkan video yang sudah saya tonton, video tersebut membahas tentang moralitas. Menurut saya, dalam sebuah kehidupan pasti ada yang namanya pilihan karena pada dasarnya hidup adalah memilih. Didalam video tersebut kita diberi pilihan antara menyelamatkan satu orang atau menyelamatkan lima orang. Tentu ada resiko yang diambil dalam menentukan pilihan ini, jika memilih untuk menyelamatkan satu orang maka lima orang lainnya akan tewas, begitu pun sebaliknya jika menyelamatkan lima orang maka satu orang akan tewas. Sebagai manusia awam tentu akan memilih mengorbankan satu orang demi menyelamatkan lima orang, tetapi lain halnya jika satu orang tadi adalah salah satu anggota keluarga kita, tentu kita akan memilih menyelamatkan satu orang tersebut dan mengorbankan lima orang lainnya. Berdasarkan hal ini moral hanya lah keegoisan semata tentang apa yang menjadi keuntungan bagi kita. Moral tidak bisa jika hanya diukur dengan teori Trolley Problem karena pada teori ini harus memilih salah satu untuk dikorbankan. Dalam hidup bukan hanya tentang dua pilihan melainkan banyak pilihan, untuk menyelesaikan suatu masalah tidak perlu melakukan dengan hal-hal yang bertentangan seperti berkelahi, perang, tempur dan lain sebagainya. Semua itu bisa kita hindari dan menyelesaikan dengan hal yang baik. Apabila beberapa orang tetap melakukan dengan hal yang kasar itu berarti orang tersebut egois dan tidak memahami moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Issa Virnama 2213053043 -
Nama : Issa Virnama Della
Npm : 2213053043

Sebuah video animasi pendek yang menggambarkan sebuah situasi etis yang dihadapi oleh seorang konduktor kereta yang harus memilih antara dua pilihan yang sulit untuk menyelamatkan nyawa. Pertama, jika ia terus melaju, maka sekelompok lima orang yang sedang berada di atas rel akan dibunuh oleh kereta. Kedua, jika ia beralih jalan, maka kereta akan menabrak dan membunuh seorang orang yang sedang berdiri di jalur alternatif.

Dalam video ini dimunculkan beberapa konsep etis yang relevan, seperti consequentialism dan deontologi. Konduktor kereta harus memilih antara mengikuti prinsip deontologi yang mengutamakan aturan dan moral, atau consequentialism yang mengutamakan hasil dan akibat atas tindakan. Dalam hal ini, pilihan konduktor kereta akan bergantung pada pandangan etika yang ia pegang.

Namun, video ini juga menunjukkan bahwa situasi etis yang dihadapi konduktor kereta tidak selalu hitam atau putih. Ada berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dan ketidakpastian dalam mengambil keputusan. Misalnya, meskipun konduktor kereta memilih untuk membunuh satu orang, ia tidak tahu apakah orang tersebut memang seorang teroris atau memiliki keluarga dan teman yang akan meratapi kematian mereka.

Selain itu, video ini juga membuka diskusi tentang berbagai situasi etis yang tidak berkaitan dengan Trolley Problem. Situasi etis seringkali rumit, dan tidak selalu terdapat jawaban yang tepat atau salah. Oleh karena itu, semua orang perlu memiliki kemampuan berpikir etis untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.

Secara keseluruhan, video APAKAH MORAL? adalah sebuah video yang menarik dan bermakna, karena menyajikan sebuah situasi etis yang rumit dan memperkenalkan berbagai konsep etika. Video ini dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk membangun kemampuan berpikir etis dan membuka diskusi tentang situasi-situasi etis yang serupa dalam kehidupan nyata.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Fitri Novita 2213053081 -
Nama: Fitri Novita
NPM: 2213053081

Analisis Video:

Dalam Video tersebut dapat kita ketahui tentang masalah Trolley Problem.
Pada awal vidio kita dikenalkan dengan konsep Trolley Problem, yang dimana itu merupakan pertanyaan filosofis trolley problem yang klasik yang telah lama digunakan untuk menggali isu-isu moral. Sehingga kita dapat merenungkan pertanyaan moral yang kompleks dan dalam.
Di Skenario Pertama, Video ini memperkenalkan skenario awal di mana seseorang berada dalam kereta yang bergerak menuju lima orang yang terikat di rel dan satu orang terikat di rel sebelah. Kita dihadapkan pada pilihan untuk membiarkan kereta tetap bergerak lurus dan mengorbankan lima orang atau menarik tuas untuk merubah jalur kereta sehingga akan mengorbankan satu orang. Kebanyakan orang dalam survei memilih untuk mengubah jalur kereta, dengan alasan bahwa menyelamatkan lima nyawa lebih penting daripada satu.
Kemudian kita diperkenalkan skenario kedua yang di mana seseorang berada di atas jembatan menghadapi situasi yang sama, tetapi dia harus mendorong seseorang dihadapannya yang bertubuh besar dari jembatan agar menghentikan kereta. Tapi mayoritas orang dalam survei tidak memilih untuk bertindak. Karena mendorong seseorang merupakan perbuatan aktif.
Dalam Video ini telah menyoroti dilema moral yang muncul dari kedua skenario tersebut.
Apakah mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan yang lain adalah tindakan yang lebih bermoral? atau hanya pembenaran semata?. Namun dalam kehidupan nyata, manusia seringkali memilih tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi atau kelompok mereka dengan dalih demi perdamaian dunia dan masa depan yang cerah.
Dalam vidio dipertanyakan apakah moralitas sering digunakan sebagai pembenaran untuk tindakan yang pada dasarnya egois.
Dalam vidio menayangkan skenario akhir di mana anggota keluarga berada di rel kereta kita diberi pilihan yang sulit antara mengorbankan lima orang atau mengorbankan satu orang yang merupakan keluarga kita. Hal ini mengundang perasaan emosional kita untuk mempertimbangkan pilihan apa yang akan kita ambil sebagai pengemudi kereta.

Kesimpulan:
Semua itu tergantung keputusannya masing-masing , di setiap keputusan memiliki resikonya masing-masing. Dari video tersebut kita diajak untuk merenungkan kembali pandangan kita tentang moralitas. Bagaimana kepentingan dan sudut pandang seseorang akan dapat memengaruhi keputusan moral seseorang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Are Benata Tarigan 2213053124 -
Nama :Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Vidio 1
Judul : Apakah moral? ~ The Trolley Problem

Di dalam vidio tersebut 2 masalah yang membuat kita harus memutuskan pilihan. Masalah pertama kita harus menyelamatkan 1 orang atau 5 orang yang terikat di rel kereta dengan pilihan membelokkan kereta menyelematkan 5 dan menyelamatkan 1 orang berarti membiarkan kereta berjalan lurus. Dan dari survei tersebut 90% orang lain memilih membelokkan kereta dengan alasan 5 lebih banyak dibanding 1, lalu kasus kedua hampir sama tetapi untuk menyelamatkan 5 orang yg terikat di rel kita harus memilih untuk mendorong seseorang berbadan besar untuk menahan kereta agar 5 orang tersebut selamat. Tetapi surveinya 90% orang memilih untuk tidak mendorong orang berbadan besar tersebut.
Maka mengorban sedikit untuk yang lebih banyak adalah pilihan yang lebih baik? atau apakah hanya karena kita itu tidak dilakukan oleh tangan kita sendiri lantas kitas boleh menyetujuinya?
Maka untuk menjawabnya kita dapat menggunakan trolley problem untuk bertanya mengenai persoalan moralitas seperti hal-hal berusan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Puji Endang Lestari 2213053301 -
Nama: Puji Endang Lestari
NPM: 2213053301

Analisis Video 1

Dalam video ini kita dihadapkan dengan masalah yang berkaita dengan persoalan dilematis moralitas. Masalah yang dihadapkan adalah dimana kita harus memilih menyelamatkan lima orang atau mengorbankan satu orang ataupun sebaliknya. Namun ternyata apapun pilihan yang kita pilih sebenarnya tidak ada yang betul-betul benar atau salah karena nantinya sama-sama akan mendatangkan penyesalan.

The trolly problem membut kita berpikir lebih jauh tentangkonsekuensi dari sebuah pilihan, apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu lebih bermoral atau hanya sebuah pembenaran belaka. Tapi dalam kehidupan pasti akan selalu ada dikorbankan untuk sesuatu yang lebih besar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Ajeng Akmala Sari -
Nama : Ajeng Akmala Sari
Npm : 2253053022

Dalam vidio tersebut dapat disimpulkan bahwasannya dalam mengambil sebuah keputusan tidak hanya satu aspek moralitas tetapi juga diperlukan aspek aspek lain seperti realitas dan efisiensi untuk mencapai kepuasan yang tepat.Menurut saya sendiri antara trotely problem yang digambarkan dan nilai moral yang sebenernya dalam kehidupan sehari hari.
teori trolley problem adalah suatu kondisi seandainya kita gak punya pilihan lain selain A dan B logisnya adalah mau tidak mau kita akan memilih untuk mengorbankan yang lebih sedikit,atau memilih untuk tidak ikut campur (dalam hal apapun yang tidak mau mendorong dari atas jembatan).Masalahnya adalah dalam hidup segimanapun sempitnya selalu ada jalan yang lebih baik.selalu ada opsi untuk tidak mengorbankan orang lain bahkan selalu ada opsi untuk mengorbankan diri(rela berkorban demi banyak orang).Selalu ada pilihan untuk tidak memulai peperangan,genosida,mendiskriminasi kaum minoritas.Ketika beberapa orang lebih memilih untuk melakukan itu semua,artinya pada saat itu bukan moral mereka yang berperan tetapi nafsu dan keegoisan.Nilai moral terlalu sempit untuk diukur menggunakan teori ini karena teori ini terlalu sederhana untuk mendalami luasnya nilai moral manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by NOVA NOVA ENJELINA SIMANULLANG -
Nama: Nova enjelina simanullang
Npm: 2213053227

Analisis video
Dari video tersebut kita menghadapi sebuah persoalan dilematis tentang moralitas.Melihat ada lima orang yang terletak di rel dan tidak bisa bergerak jika kereta menabrak orang tersebut kita tahu telinganya pasti akan meninggal dunia kabar baiknya. di depan kita terdapat cabang perlintasan yang dapat membuat kereta berbelok hanya dengan menarik tuas yang ada di ruang kemudian tersebut tapi masalahnya saat kita menatap ke arah lintasan tersebut ternyata disana ada satu orang lain yang juga terikat di real kita tidak tahu. dari permasalahan tersebut 90% orang pasti memilih untuk berbelok dan 10% memilih untuk lurus. kita membiarkan kereta pada posisinya maka kereta akan terus meluncur dan membunuh lima orang jika kita memutuskan untuk berbelok maka kereta akan menabrak satu orang kita anggap tak ada kemungkinan lain tetap lurus berarti lima koit berbelok berarti satu. dan dalam trolley problem mengajarkan kita bahwa moralitas bukanlah perkara sederhana dan seringkali bergantung pada situasi, orang-orang yang terlibat, dan hasilnya. Selain itu, Trolley problem mengingatkan kita akan pentingnya menyadari nilai-nilai moral kita dan mampu memikirkan dampak pribadi dari pilihan moral kita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Dian Ayu Nadila 2213053304 -
Nama : Dian Ayu Nadila
Npm : 2213053304

Analisis yang dapat saya sampaikan terhadap video yang telah diperlihatkan adalah moralitas tidak dapat berdiri sendiri diposisi yang netral, trolley problem hanya sebatas gambaran yang seakan membuat kita lupa bahwa tentunya kita memiliki pilihan untuk membuat opsi kita sendiri, meski kadang pilihan tersebut menempatkan kita sebagai manusia yang egois.

Pada kasus dalam video tersebut, seseorang pasti awalnya akan memilih menarik tuas kereta untuk berbelok dan menabrak satu orang dibandingkan lima orang, karena apa? karena keduanya sama sama berada dalam keadaan yang membahayakan, maka secara logika kita akan lebih membunuh satu orang yang berada di rel lain, untuk menyelamatkan nyawa lima orang lainnya, sedangkan pada gambaran kedua, kita diharuskan membunuh/mendorong satu orang yang berada dalam posisi yang aman, demi menyelamatkan kelima nyawa yang berada di rel kereta yang secara logika pula, kita akan menganggap hal tersebut sebagai sebuah kejahatan. dan pada gambaran ketiga, kita diandaikan jika seseorang yang berada direl yang berisi satu orang itu adalah anggota keluarga kita, yang tentunya akan kita pilih dibandingkan kelima nyawa yang lain, see? setiap manusia memiliki pilihan sendiri yang akan menjadi egois terhadap minoritas dengan alasan "mayoritas".

Namun menurut saya dapat dipelajari juga bahwa dari sekian kasus yang telah dipaparkan, tidak semua yang terpaku dalam mayoritas adalah pilihan yang paling bijak, karena kita tidak dapat menempatkan diri kita diposisi sebagai orang yang minoritas, setiap orang berhak untuk memilih keputusannya, tetapi tidak untuk menyakinkan bahwa pilihannya yang paling benar, karena setiap keputusan yang akan kita ambil tentunya harus dipertanggung jawabkan dan keputusan tersebut akan membawa pengaruh terhadap perubahan dimasa mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Vivi Natasya 2213053089 -
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Berdasarkan sebuah video animasi pendek yang sudah saya amati menggambarkan sebuah situasi etis yang dihadapi oleh seorang konduktor kereta yang harus memilih antara dua pilihan yang sulit untuk menyelamatkan nyawa. Pertama, jika ia terus melaju, maka sekelompok lima orang yang sedang berada di rel akan tewas. Kedua, jika ia beralih jalan, maka kereta akan menabrak dan membunuh satu orang yang berada di jalur sebelahnya.

Sebagai manusia biasa tentunya kita akan memilih untuk mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lima orang, namun jika orang tersebut adalah anggota keluarga kita, tentunya kita akan memilih untuk menyelamatkan orang tersebut dan mengorbankan lima orang lainnya. Sejak saat itu, moralitas hanyalah keegoisan terhadap apa yang menguntungkan Anda.

Moralitas tidak bisa diukur hanya dengan teori Trolley problem karena dalam teori ini Anda harus memilih seseorang untuk dikorbankan. Hidup tidak hanya punya dua pilihan, tapi banyak pilihan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan tidak perlu melakukan hal-hal yang bertentangan seperti tawuran, perang, berkelahi, dan sebagainya. Kita bisa menghindari semua itu dan meraih sesuatu yang baik. Jika sebagian orang terus berbuat kasar, berarti mereka egois dan tidak memahami moralitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Siti Nurhaliza -
Nama : Siti Nurhaliza
Npm : 2253053028

Bagaimanapun kehidupan pasti akan ada yang dikorbankan semua tergantung keputusan yang akan diambil karena setiap keputusan memiliki resiko masing masing. keputusan yang kita ambil pasti ada pemikiran dari orang orang tentang baik atau buruknya keputusan itu. Terkadang kita perlu egois untuk mengorbankan satu orang demi menyelamatkan yang lain. Terkadang moralitas sering kali tidak mutlak dan dapat dipengaruhi oleh posisi dan kepentingan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk kita mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan konsekuensi dari keputusan moral yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by yayi aninggih paza 2253053038 -
nama : yayi aninggih paza
npm : 2253053038

Pelajaran yang bisa aku petik adalah moralitas tidak pernah berdiri sendiri di posisi yang netral. Identitas kita dan identitas orang yang dikorbankan selalu menyertai keputusan2 yang berhubungan dengan moralitas.
Apapun yang kita lakukan, selalu ada resiko di dalammya. Apa yang menurut kita baik belum tentu itu baik di mata orang lain. Tingkat moralitas setiap individu pun berbeda.

Hidup itu pilihan, yang bisa kita lakukan adalah mempertahankan keyakinan kita bahwa apa yang kita lakukan itu benar. Karena perbedaan sudut pandang pikiran setiap orang berbeda, setidaknya kita yakin dengan apa yang kita lakukan. Begitu pula orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Permata Balqis -
Nama: Permata Balqis
NPM: 2213053217

Di video ini kita dijelaskan dengan beberapa pertanyaan filosofis dari trolley problem yang klasik agar kita bisa berpikir untuk mendefinisikan kembali moralitas dari perspektif yang berbeda dan mencari mana nilai moral yang lebih baik atau mungkinkah justru yang lebih baik itu hanya tipuan belaka.

Orang diberi pilihan untuk memilih kereta tetap jalan lurus tetapi menabrak 5 orang atau berbelok dengan menaik tuas dan menyebabkan satu orang meninggal.
Dan 90% orang menjawab berbelok sehingga hanya satu orang yang terbunuh. Prinsip moralnya sederhana yaitu lebih baik menyelamatkan 5 orang daripada hanya satu orang.

Kemudian orang diberi pilihan lain, yaitu apabila kamu berdiri di atas jembatan jalan kereta dan di depanmu ada 1 orang yang dapat menghentikan kereta yang jika berjalan lurus saja akan menabrak 5 orang.
90% orang memilih untuk tidak mendorong orang tersebut. Padahal beberapa menit yang lalu mereka memilih untuk tidak menabrak 5 orang, karena pada skenario kedua ini terjadi perbuatan aktif, tapi mereka lupa bahwa menaiki tuas kereta yang menyebabkan kereta berbelok juga kegiatan aktif.
Dari sinilah moralitas menjadi sebuah dilema.

Philippa Foot mengajukan sebuah eksperimen yang kemudian dikenal sebagai trolley problem.
The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan. Apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya? Dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?
Bahkan sepanjang hidup kita pelajaran moral seperti ini kerap masuk sebagai sebuah doktrin. Bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Maka tak heran jika kemudian moral sering digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memerangi etnis tertentu, dan diskriminasi minoritas, dsb, Hanya dengan alasan demi perdamaian dunia, demi kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar dan demi masa depan yang.

Sekarang mari kita hapus tentang apa yang sudah kita yakini dari moralitas, jangan-jangan apa yang kita pahami selama ini tentang moral justru sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu atau bahkan diri kita sendiri untuk menyakiti orang lain.

Jadi, apakah mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak adalah pilihan yang lebih baik?
Apakah hanya karena kita merasa tidak dilakukan oleh tangan kita sendiri lantas kita boleh menyetujuinya dan membiarkan itu terjadi?
Mungkin itu jadi pilihan yang lebih bermoral tetapi coba bayangkan jika kamu berada di sisi yang berbeda, kita adalah korbannya, apakah itu menjadi bermoral?
Dari sinilah kita diberitahu bahwa moralitas memang terlalu sering jadi alat pembenaran saat kita berada di posisi yang diuntungkan atau memiliki kepentingan. Pada akhirnya moralitas ternyata hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.