Folklor bukan lisan (non verbal folklor) adalah folklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong yang material antara lain: arsitektur rakyat (bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan sebagainya), kerajinan tangan rakyat; pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat, obat-obatan tradisional. Sedangkan yang termasuk yang bukan material antara lain: gerak isyarat tradisional (gesture), bunyi adat untuk komunikasi rakyat (kentongan tanda bahaya di Jawa atau bunyi gendang untuk mengirim berita seperti yang dilakukan di Afrssika), dan musik rakyat.
Posts made by Elya Ferina Cahyawati
Makanan tradisional adalah salah satu wujud nyata budaya yang dihasilkan oleh suatu kumpulan masyarakat dalam bentuk kreatifitas, sentuhan seni, tradisi dan selera yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis, bahan, cara penyajian dan makna makanan tradisional pada mayarakat.
FOLKLOR BUKAN LISAN
Folklor ini dikenal sebagai artefak, di antaranya meliputi:
1. Arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, Rumah Bentang di Kalimantan, dan Honay di Papua
2. Seni kerajinan tangan tradisional
3. Pakaian tradisional
4. Peralatan dan senjata khas tradisional
5. Makanan dan minuman khas daerah
6. Obat-obatan rakyat
7. Peralatan dan senjata khas tradisional
Folklor ini dikenal sebagai artefak, di antaranya meliputi:
1. Arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, Rumah Bentang di Kalimantan, dan Honay di Papua
2. Seni kerajinan tangan tradisional
3. Pakaian tradisional
4. Peralatan dan senjata khas tradisional
5. Makanan dan minuman khas daerah
6. Obat-obatan rakyat
7. Peralatan dan senjata khas tradisional
Kebudayaan folklor tersebut bisa berbeda-beda versinya, bisa berbentuk lisan, perbuatan, maupun alat-alat pembantu pengingat. Folklor merupakan salah bidang kajian dalam Ilmu Antropologi.
Upacara adat dalam materi folklore sebagian lisan memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan identitas masyarakat. Melalui upacara ini, tradisi lisan dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, memperkaya folklore dengan nilai-nilai, cerita, dan tata cara khas. Selain itu, upacara adat juga mencerminkan hubungan masyarakat dengan alam, leluhur, dan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi dalam cerita rakyat.
Upacara adat dalam materi folklore sebagian lisan memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan identitas masyarakat. Melalui upacara ini, tradisi lisan dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, memperkaya folklore dengan nilai-nilai, cerita, dan tata cara khas. Selain itu, upacara adat juga mencerminkan hubungan masyarakat dengan alam, leluhur, dan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi dalam cerita rakyat.
1. Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya.
2. Bahasa Rakyat adalah erita rakyat dapat dipahami sebagai sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal secara luas. Cerita rakyat sendiri merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan hingga generasi selanjutnya.
3. Bahasa rakyat yang masuk ke dalam bentuk folklor berupa logat atau dialek bahasa-bahasa Nusantara. Salah satu contohnya adalah logat bahasa Jawa di Indramayu dan sebagian Karawang yang merupakan bahasa Jawa Tengah, tetapi telah terpengaruh bahasa Sunda.
2. Bahasa Rakyat adalah erita rakyat dapat dipahami sebagai sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal secara luas. Cerita rakyat sendiri merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan hingga generasi selanjutnya.
3. Bahasa rakyat yang masuk ke dalam bentuk folklor berupa logat atau dialek bahasa-bahasa Nusantara. Salah satu contohnya adalah logat bahasa Jawa di Indramayu dan sebagian Karawang yang merupakan bahasa Jawa Tengah, tetapi telah terpengaruh bahasa Sunda.