Posts made by Putri sahapani 2213053236

Nama: Putri Sahapani
Npm: 2213053236

Izin menjawab, Untuk menjaga motivasi siswa agar tidak bosan saat menggunakan teknik simak-ulang ucap dalam pembelajaran menyimak, dapat dilakukan variasi dan strategi kreatif yaitu dengan cara yang bisa diterapkan seperti menggunaan Media Audio contohnya potongan lagu, podcast, atau cerita pendek. Siswa bisa menyimak lalu menirukan ulang kata atau kalimat dalam rekaman tersebut. Dengan menggunakan variasi sumber audio, mereka lebih terstimulasi dan terhindar dari kebosanan. Kemudian dapat dilakukan Permainan Ulang Ucap Berantai dengan cara membentuk kelompok kecil, dan lakukan permainan berantai di mana satu siswa mengucapkan sebuah kalimat, lalu siswa lain menirukannya dengan cepat. Aktivitas ini dapat menjadi kompetisi ringan yang memotivasi mereka untuk fokus dan tetap terlibat.
Nama: Putri Sahapani
Npm: 2213053236

Izin menjawab pertanyaan dari saudari nadhofa, Menurut kelompok kami teori belajar sosial, yang dikembangkan oleh Albert Bandura, menekankan bahwa perilaku seseorang dibentuk melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya, terutama melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Menurut teori ini, individu tidak hanya belajar dari pengalaman langsung, tetapi juga dari model-model di sekitarnya, seperti keluarga, teman, dan media. Bandura memperkenalkan konsep reciprocal determinism, di mana perilaku, faktor-faktor kognitif (seperti keyakinan dan harapan), dan lingkungan saling memengaruhi.

Peran Lingkungan dalam Pembentukan Perilaku Lingkungan berperan penting dalam menyediakan model perilaku yang akan diamati dan ditiru. Ini termasuk:

1. Observasi terhadap Model: Individu mengamati perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Jika perilaku itu menghasilkan hasil yang positif, individu cenderung meniru perilaku itu.
2. Penguatan dan Hukuman: Lingkungan menyediakan bentuk penguatan atau hukuman yang dapat mempengaruhi apakah seseorang akan melanjutkan perilaku tertentu atau tidak. Penguatan positif (misalnya, pujian) cenderung mendorong pengulangan perilaku.
3. Norma Sosial dan Budaya: Lingkungan sosial dan budaya menentukan norma-norma yang diterima secara umum, yang mempengaruhi jenis perilaku yang dianggap dapat diterima atau diinginkan.

Daya Andalan Teori Belajar Sosial dalam Berbagai Konteks Budaya teori belajar sosial cukup fleksibel dalam konteks budaya yang berbeda karena menekankan bahwa individu belajar dari lingkungannya. Namun, efektivitas teori ini dalam memprediksi perilaku mungkin berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor budaya:

1. Model Sosial yang Tersedia: Dalam konteks budaya yang berbeda, model perilaku yang diamati oleh individu juga berbeda. Misalnya, dalam budaya kolektivistik, individu mungkin lebih cenderung meniru perilaku yang mendukung harmoni kelompok, sementara dalam budaya individualistik, perilaku yang menekankan pencapaian pribadi mungkin lebih banyak diamati.
2. Nilai dan Norma Budaya: Nilai dan norma yang dianut oleh suatu budaya akan mempengaruhi perilaku yang dipelajari. Di satu budaya, keberanian mungkin dihargai, sementara di budaya lain, kerendahan hati lebih diprioritaskan. Ini berarti prediksi perilaku dalam budaya yang berbeda harus mempertimbangkan norma-norma lokal tersebut.
Secara keseluruhan, teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku terbentuk, tetapi perlu disesuaikan dengan konteks budaya yang unik untuk memprediksi perilaku secara akurat.
Nama: Putri Sahapani
Npm: 2213053236

Izin menjawab pertanyaan dari saudari evangeline, menurut kelompok kami pengamatan terhadap perilaku orang lain, terutama dalam konteks belajar merupakan salah satu konsep kunci dalam teori belajar sosial oleh Albert Bandura. Dalam teori ini, orang belajar dengan mengamati tindakan orang lain, terutama jika orang tersebut dianggap sebagai model yang kredibel atau dihormati. Sebagai calon pendidik, pembelajaran melalui pengamatan perilaku orang lain dapat membantu kita dalam memecahkan masalah yang belum pernah kita hadapi dengan cara berikut:
1. Pemecahan Masalah: Dengan mengamati bagaimana orang lain (terutama para pendidik berpengalaman) memecahkan masalah, kita bisa mempelajari pendekatan dan strategi yang mereka gunakan. Hal ini membantu kita mengembangkan pola pikir yang bisa diterapkan saat menghadapi situasi serupa, meskipun kita belum pernah mengalami masalah tersebut secara langsung.
2. Proses Kognitif: Melalui pengamatan, kita dapat belajar bagaimana cara berpikir, menganalisis masalah, dan mengambil keputusan. Pengalaman orang lain yang diamati dapat menjadi referensi penting dalam memperkaya pengalaman belajar kita.
3. Efikasi Diri : Melihat orang lain berhasil memecahkan masalah yang rumit juga dapat meningkatkan kepercayaan diri kita untuk mampu menghadapi tantangan baru. Efikasi diri yang tinggi mendorong kita untuk berani mencoba hal baru dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah.

Cara Mempengaruhi Peserta Didik untuk Meniru Perilaku Baik
1. Menjadi Model yang Positif: Sebagai pendidik, kita menjadi teladan bagi peserta didik. Perilaku yang kita tampilkan akan dilihat dan ditiru oleh mereka, terutama jika kita dianggap memiliki otoritas dan kredibilitas.
2. Penguatan sosial: Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik yang meniru perilaku positif yang kita lakukan dapat memperkuat perilaku tersebut. Bentuk penghargaan bisa berupa pujian, pengakuan di depan kelas, atau reward kecil.
Dengan menjadi contoh yang baik dan memberikan penguatan positif, kita bisa memengaruhi peserta didik untuk meniru perilaku yang mendukung perkembangan karakter dan kemampuan mereka dalam belajar.