Waalaikumsalam wr. wb
Izin menjawab pertanyaan
Hanum Fadilla 2213053016
Strategi pembelajaran ekspositori tetap dapat dianggap inovatif dalam pembelajaran IPS meskipun Kurikulum Merdeka lebih banyak menekankan pada strategi berbasis diskusi dan proyek. Strategi pembelajaran ekspositori tetap bisa dianggap inovatif jika diadaptasi dan dimodifikasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan siswa. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, ekspositori dapat dijadikan pengantar yang efektif untuk strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Fleksibilitas dan kemampuan untuk menyampaikan konsep dasar secara sistematis menjadikan ekspositori sebagai strategi yang relevan dalam pembelajaran IPS, terutama ketika diimbangi dengan penggunaan teknologi dan metode partisipatif lainnya.
Alasan mengapa strategi ekspositori tetap relevan dan bisa dianggap inovatif dalam konteks IPS yaitu :
1. Penguasaan Konsep Dasar yang Kuat
Strategi ekspositori memungkinkan guru menyampaikan konsep-konsep dasar IPS secara sistematis dan terstruktur. Ini penting dalam pelajaran IPS karena siswa membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai teori-teori dasar sebelum dapat terlibat dalam diskusi atau proyek yang lebih mendalam. Misalnya, konsep sejarah, ekonomi, atau geografi membutuhkan penjelasan yang rinci dan tepat agar siswa tidak salah dalam interpretasi.
2. Efisiensi Waktu
Ekspositori memungkinkan guru menyampaikan materi secara cepat dan efisien. Dalam beberapa kasus, strategi berbasis proyek dan diskusi mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai pemahaman yang sama, sedangkan ekspositori dapat menjadi cara efektif untuk memberikan gambaran besar atau kerangka pemikiran sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut. Dengan waktu yang terbatas, guru dapat memastikan semua siswa memperoleh informasi penting secara seragam.
3. Penggunaan Media Inovatif
Meski strategi ekspositori identik dengan metode ceramah, pendekatan ini bisa dimodifikasi dengan memanfaatkan teknologi dan media pembelajaran interaktif. Guru dapat menggunakan presentasi visual, video, simulasi digital, atau peta interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Penggunaan teknologi ini bisa membuat metode ekspositori menjadi lebih dinamis dan relevan bagi siswa masa kini.
4. Pengantar untuk Diskusi dan Proyek
Strategi ekspositori dapat dijadikan landasan bagi strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Setelah siswa menerima penjelasan yang jelas dari guru, mereka dapat lebih siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menuntut keterlibatan aktif seperti diskusi kelompok atau proyek penelitian. Dengan cara ini, ekspositori berfungsi sebagai tahap pengantar yang mempersiapkan siswa untuk pembelajaran lebih mendalam melalui metode lain.
5. Mengakomodasi Beragam Gaya Belajar
Sementara diskusi dan proyek cocok untuk siswa yang lebih aktif dan senang bekerja dalam kelompok, strategi ekspositori dapat mengakomodasi siswa yang cenderung lebih visual atau auditory. Siswa yang memiliki gaya belajar seperti ini mungkin lebih mudah memahami materi melalui penjelasan lisan yang disertai dengan visualisasi, dibandingkan dengan langsung terlibat dalam proyek atau diskusi tanpa fondasi yang kuat.
6. Kontrol Guru dalam Menyampaikan Materi Krusial
Dalam pelajaran IPS, ada beberapa topik yang kompleks atau sensitif (misalnya, masalah sosial, politik, atau sejarah konflik) yang memerlukan kontrol penuh dari guru untuk memastikan pesan yang tepat tersampaikan. Dalam kasus seperti ini, metode ekspositori memungkinkan guru menyampaikan informasi dengan hati-hati dan mendalam sebelum membukanya untuk diskusi lebih lanjut.
7. Kombinasi dengan Metode Lain
Ekspositori bisa diintegrasikan dengan strategi pembelajaran lainnya, seperti tanya jawab atau refleksi. Misalnya, setelah menyampaikan materi secara ekspositori, guru bisa membuka sesi tanya jawab atau memberikan tugas proyek kecil sebagai lanjutan dari materi yang baru saja dijelaskan. Dengan demikian, strategi ekspositori tidak berdiri sendiri, melainkan bisa dikombinasikan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Sekian Penjelasan dari saya, Terimakasih .
Izin menjawab pertanyaan
Hanum Fadilla 2213053016
Strategi pembelajaran ekspositori tetap dapat dianggap inovatif dalam pembelajaran IPS meskipun Kurikulum Merdeka lebih banyak menekankan pada strategi berbasis diskusi dan proyek. Strategi pembelajaran ekspositori tetap bisa dianggap inovatif jika diadaptasi dan dimodifikasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan siswa. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, ekspositori dapat dijadikan pengantar yang efektif untuk strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Fleksibilitas dan kemampuan untuk menyampaikan konsep dasar secara sistematis menjadikan ekspositori sebagai strategi yang relevan dalam pembelajaran IPS, terutama ketika diimbangi dengan penggunaan teknologi dan metode partisipatif lainnya.
Alasan mengapa strategi ekspositori tetap relevan dan bisa dianggap inovatif dalam konteks IPS yaitu :
1. Penguasaan Konsep Dasar yang Kuat
Strategi ekspositori memungkinkan guru menyampaikan konsep-konsep dasar IPS secara sistematis dan terstruktur. Ini penting dalam pelajaran IPS karena siswa membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai teori-teori dasar sebelum dapat terlibat dalam diskusi atau proyek yang lebih mendalam. Misalnya, konsep sejarah, ekonomi, atau geografi membutuhkan penjelasan yang rinci dan tepat agar siswa tidak salah dalam interpretasi.
2. Efisiensi Waktu
Ekspositori memungkinkan guru menyampaikan materi secara cepat dan efisien. Dalam beberapa kasus, strategi berbasis proyek dan diskusi mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai pemahaman yang sama, sedangkan ekspositori dapat menjadi cara efektif untuk memberikan gambaran besar atau kerangka pemikiran sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut. Dengan waktu yang terbatas, guru dapat memastikan semua siswa memperoleh informasi penting secara seragam.
3. Penggunaan Media Inovatif
Meski strategi ekspositori identik dengan metode ceramah, pendekatan ini bisa dimodifikasi dengan memanfaatkan teknologi dan media pembelajaran interaktif. Guru dapat menggunakan presentasi visual, video, simulasi digital, atau peta interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Penggunaan teknologi ini bisa membuat metode ekspositori menjadi lebih dinamis dan relevan bagi siswa masa kini.
4. Pengantar untuk Diskusi dan Proyek
Strategi ekspositori dapat dijadikan landasan bagi strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Setelah siswa menerima penjelasan yang jelas dari guru, mereka dapat lebih siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menuntut keterlibatan aktif seperti diskusi kelompok atau proyek penelitian. Dengan cara ini, ekspositori berfungsi sebagai tahap pengantar yang mempersiapkan siswa untuk pembelajaran lebih mendalam melalui metode lain.
5. Mengakomodasi Beragam Gaya Belajar
Sementara diskusi dan proyek cocok untuk siswa yang lebih aktif dan senang bekerja dalam kelompok, strategi ekspositori dapat mengakomodasi siswa yang cenderung lebih visual atau auditory. Siswa yang memiliki gaya belajar seperti ini mungkin lebih mudah memahami materi melalui penjelasan lisan yang disertai dengan visualisasi, dibandingkan dengan langsung terlibat dalam proyek atau diskusi tanpa fondasi yang kuat.
6. Kontrol Guru dalam Menyampaikan Materi Krusial
Dalam pelajaran IPS, ada beberapa topik yang kompleks atau sensitif (misalnya, masalah sosial, politik, atau sejarah konflik) yang memerlukan kontrol penuh dari guru untuk memastikan pesan yang tepat tersampaikan. Dalam kasus seperti ini, metode ekspositori memungkinkan guru menyampaikan informasi dengan hati-hati dan mendalam sebelum membukanya untuk diskusi lebih lanjut.
7. Kombinasi dengan Metode Lain
Ekspositori bisa diintegrasikan dengan strategi pembelajaran lainnya, seperti tanya jawab atau refleksi. Misalnya, setelah menyampaikan materi secara ekspositori, guru bisa membuka sesi tanya jawab atau memberikan tugas proyek kecil sebagai lanjutan dari materi yang baru saja dijelaskan. Dengan demikian, strategi ekspositori tidak berdiri sendiri, melainkan bisa dikombinasikan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Sekian Penjelasan dari saya, Terimakasih .