FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

Number of replies: 13


                                                                                       A

Forum ini disediakan untuk berdiskusi dan berbagi mengenai materi PENGEBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK yang sedang dipelajari. 

Silahkan berpartisipasi aktif pada forum ini untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai materi yang telah disampaikan di atas.

Petunjuk diskusi kelompok:

  1. Kelompok yang mendapatkan giliran untuk memaparkan materi  sesuai dengan Topik Bahasan menyiapkan makalah dan media presentasi berupa PPT/LINK POWTOON untuk diunggah dalam forum ini. Cara mengunggah: klik reply, lalu ketik nama kelompok. Kemudian, unggah file Makalah dan PPT dengan mengklik advanced seperti gambar di bawah.
  2. Mahasiswa lainnya pada hari pertemuan memahami materi presentasi dan materi makalah dan dipersilahkan untuk bertanya,  terkait materi tersebut atau hal-hal lain yang berhubungan dengan materi yang ditampilkan oleh pemateri. Cara bertanya dan berdiskusi: Mahasiswa me-reply pada topik yang disediakan kemudian menuliskan nama dan NPM serta pertanyaan atau berupa tanggapan.
  3. Kelompok pemateri merangkum pertanyaan dan jawaban pada akhir pembelajaran dan dikirimkan di form diskusi ini.
  4. Selamat berdiskusi dan tetap semangat.

zz





In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Isabela dewantari 2213053206 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Izin mengumpulkan makalah, ppt, dan mind mapping kelompok 4 ibu,

Anggota Kelompok :
1. Nova Casandra 2213053164
2. Isabela Dewantari 2213053206
3. Grechia Yayang Agustin 2213053132

Terimakasih
Wassalammualaikum wr.wb
Attachment IMG-20240916-WA0042.jpg
In reply to Isabela dewantari 2213053206

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Hanum Fadilla Ningrum -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Nama: Hanum Fadilla Ningrum
NPM : 2213053016

Izin bertanya kepada kelompok 4,


Dalam strategi pembelajaran ekspositori proses penyampaian
materi dilakukan oleh guru secara lisan kepada siswa agar dapat memahami dan menguasai materi pelajaran secara optimal, menurut kalian mengapa strategi pembelajaran ekspositori ini dapat dijadikan salah satu strategi pembelajaran IPS yang inovatif, sedangkan dalam kurikulum merdeka, banyak strategi pembelajaran yang berbasis diskusi dan proyek?


Terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Hanum Fadilla Ningrum

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Isabela dewantari 2213053206 -
Waalaikumsalam wr. wb
Izin menjawab pertanyaan
Hanum Fadilla 2213053016

Strategi pembelajaran ekspositori tetap dapat dianggap inovatif dalam pembelajaran IPS meskipun Kurikulum Merdeka lebih banyak menekankan pada strategi berbasis diskusi dan proyek. Strategi pembelajaran ekspositori tetap bisa dianggap inovatif jika diadaptasi dan dimodifikasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan siswa. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, ekspositori dapat dijadikan pengantar yang efektif untuk strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Fleksibilitas dan kemampuan untuk menyampaikan konsep dasar secara sistematis menjadikan ekspositori sebagai strategi yang relevan dalam pembelajaran IPS, terutama ketika diimbangi dengan penggunaan teknologi dan metode partisipatif lainnya.

Alasan mengapa strategi ekspositori tetap relevan dan bisa dianggap inovatif dalam konteks IPS yaitu :

1. Penguasaan Konsep Dasar yang Kuat

Strategi ekspositori memungkinkan guru menyampaikan konsep-konsep dasar IPS secara sistematis dan terstruktur. Ini penting dalam pelajaran IPS karena siswa membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai teori-teori dasar sebelum dapat terlibat dalam diskusi atau proyek yang lebih mendalam. Misalnya, konsep sejarah, ekonomi, atau geografi membutuhkan penjelasan yang rinci dan tepat agar siswa tidak salah dalam interpretasi.

2. Efisiensi Waktu

Ekspositori memungkinkan guru menyampaikan materi secara cepat dan efisien. Dalam beberapa kasus, strategi berbasis proyek dan diskusi mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai pemahaman yang sama, sedangkan ekspositori dapat menjadi cara efektif untuk memberikan gambaran besar atau kerangka pemikiran sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut. Dengan waktu yang terbatas, guru dapat memastikan semua siswa memperoleh informasi penting secara seragam.

3. Penggunaan Media Inovatif

Meski strategi ekspositori identik dengan metode ceramah, pendekatan ini bisa dimodifikasi dengan memanfaatkan teknologi dan media pembelajaran interaktif. Guru dapat menggunakan presentasi visual, video, simulasi digital, atau peta interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan inovatif. Penggunaan teknologi ini bisa membuat metode ekspositori menjadi lebih dinamis dan relevan bagi siswa masa kini.

4. Pengantar untuk Diskusi dan Proyek

Strategi ekspositori dapat dijadikan landasan bagi strategi pembelajaran berbasis proyek atau diskusi. Setelah siswa menerima penjelasan yang jelas dari guru, mereka dapat lebih siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menuntut keterlibatan aktif seperti diskusi kelompok atau proyek penelitian. Dengan cara ini, ekspositori berfungsi sebagai tahap pengantar yang mempersiapkan siswa untuk pembelajaran lebih mendalam melalui metode lain.

5. Mengakomodasi Beragam Gaya Belajar

Sementara diskusi dan proyek cocok untuk siswa yang lebih aktif dan senang bekerja dalam kelompok, strategi ekspositori dapat mengakomodasi siswa yang cenderung lebih visual atau auditory. Siswa yang memiliki gaya belajar seperti ini mungkin lebih mudah memahami materi melalui penjelasan lisan yang disertai dengan visualisasi, dibandingkan dengan langsung terlibat dalam proyek atau diskusi tanpa fondasi yang kuat.

6. Kontrol Guru dalam Menyampaikan Materi Krusial

Dalam pelajaran IPS, ada beberapa topik yang kompleks atau sensitif (misalnya, masalah sosial, politik, atau sejarah konflik) yang memerlukan kontrol penuh dari guru untuk memastikan pesan yang tepat tersampaikan. Dalam kasus seperti ini, metode ekspositori memungkinkan guru menyampaikan informasi dengan hati-hati dan mendalam sebelum membukanya untuk diskusi lebih lanjut.
7. Kombinasi dengan Metode Lain

Ekspositori bisa diintegrasikan dengan strategi pembelajaran lainnya, seperti tanya jawab atau refleksi. Misalnya, setelah menyampaikan materi secara ekspositori, guru bisa membuka sesi tanya jawab atau memberikan tugas proyek kecil sebagai lanjutan dari materi yang baru saja dijelaskan. Dengan demikian, strategi ekspositori tidak berdiri sendiri, melainkan bisa dikombinasikan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.

Sekian Penjelasan dari saya, Terimakasih .
In reply to Isabela dewantari 2213053206

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Linda Agustina 2213053120 -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Nama : Linda Agustina

NPM: 2213053120

Izin bertanya dengan kelompok 4 , menurut perspektif rekan rekan ,dari berbagai model, pendekatan dan strategi yang telah di jelaskan pada makalah, mana kah yang paling relevan dengan kurikulum merdeka saat ini untuk, khususnya untuk anak sekolah dasar di daerah 3T ??


Terimakasih

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

In reply to Linda Agustina 2213053120

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Isabela dewantari 2213053206 -
Waalaikumsalam wr.wb
Izin menjawab pertanyaan dari
Linda Agustina,

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, terutama untuk anak-anak sekolah dasar di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), beberapa pendekatan, model, dan strategi pembelajaran yang relevan harus memperhatikan kondisi lokal seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, sumber daya, serta kesiapan infrastruktur pendidikan. Dari berbagai model dan pendekatan yang ada, berikut beberapa yang paling relevan dan efektif:

1. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning - CTL)
Pendekatan kontekstual sangat cocok karena mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Di daerah 3T, banyak siswa yang lebih mudah memahami konsep-konsep yang dihubungkan dengan lingkungan sekitar mereka, seperti alam, budaya lokal, atau aktivitas sehari-hari yang mereka kenal.
Pendekatan ini mendorong pembelajaran berbasis pengalaman yang relevan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan melihat relevansi pelajaran dengan kehidupan mereka.


2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PjBL)
Model ini sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui proyek nyata. Meskipun terbatasnya akses teknologi bisa menjadi tantangan, proyek-proyek sederhana yang memanfaatkan sumber daya lokal, seperti membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan alami atau memecahkan masalah lingkungan, bisa menjadi cara yang efektif untuk menerapkan PjBL di daerah 3T.
Proyek-proyek ini juga dapat melibatkan kolaborasi antar siswa, sehingga membangun keterampilan sosial, kerja tim, dan kemandirian.

3. Pendekatan Belajar Aktif (Active Learning)
Pendekatan ini mendorong siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, baik melalui diskusi, bermain peran, maupun eksperimen sederhana. Di daerah 3T, pembelajaran aktif memungkinkan siswa menggunakan alat-alat dan benda-benda yang ada di sekitar mereka sebagai sumber belajar.
Belajar aktif menekankan pada eksplorasi dan pemecahan masalah, yang bisa diaplikasikan dalam situasi lokal di mana sumber daya mungkin terbatas, tetapi kreativitas dan partisipasi aktif siswa tetap bisa dikembangkan.

4. Pendekatan Multiliterasi
Pendekatan multiliterasi memungkinkan siswa di daerah 3T belajar menggunakan beragam jenis literasi, seperti literasi visual, lingkungan, budaya, dan teknologi sederhana. Literasi visual misalnya, bisa diterapkan melalui gambar, peta, atau simbol-simbol lokal yang akrab bagi siswa.
Melalui multiliterasi, siswa dapat lebih mudah mengakses informasi yang tersedia dalam bentuk yang lebih sederhana dan kontekstual, serta menumbuhkan pemahaman lintas budaya yang penting di daerah yang seringkali memiliki keberagaman budaya lokal.

5. Strategi Pembelajaran Kolaboratif
Dalam situasi di mana sumber daya pendidikan terbatas, strategi pembelajaran kolaboratif sangat efektif karena memungkinkan siswa untuk saling membantu dalam memahami materi. Kolaborasi dalam kelompok kecil bisa menjadi cara yang bagus untuk memanfaatkan keterbatasan fasilitas dan mendorong siswa untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan.
Strategi ini juga membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan, yang sangat penting di daerah 3T untuk membangun masyarakat yang mandiri dan solid.

6. Model Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema dapat memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh dan relevan bagi siswa di daerah 3T. Misalnya, sebuah tema tentang "Alam Sekitar" dapat menggabungkan pelajaran sains, bahasa, dan seni dengan menggunakan konteks lokal.
Model ini juga cocok untuk mengatasi keterbatasan waktu dan sumber daya di daerah 3T, karena bisa mengurangi fragmentasi pembelajaran dan memaksimalkan pengalaman belajar melalui pendekatan terpadu.

Kesimpulan:
Dari berbagai model, pendekatan, dan strategi pembelajaran yang dijelaskan, Pendekatan Kontekstual (CTL) dan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah yang paling relevan dan efektif untuk anak-anak sekolah dasar di daerah 3T dalam konteks Kurikulum Merdeka. Kedua pendekatan ini memungkinkan siswa belajar secara aktif, terhubung dengan realitas lokal mereka, dan tetap mempertahankan semangat kemandirian dan kreativitas. Di samping itu, pendekatan Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran Tematik Terpadu juga mendukung pengembangan kompetensi dasar siswa yang sesuai dengan kebutuhan mereka di daerah dengan keterbatasan akses dan fasilitas.

Sekian penjelasan dari saya, terimakasih
In reply to Isabela dewantari 2213053206

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Alivia Cahya Kusworo 2213053053 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Alivia Cahya Kusworo
NPM : 2213053053

Izin bertanya pada kelompok 4
Dalam konteks kurikulum saat ini, apakah pendekatan humanistik dapat dikombinasikan dengan pendekatan lain untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh? Jika iya, bagaimana bentuk kombinasinya?

Terimakasih
In reply to Alivia Cahya Kusworo 2213053053

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Grechia Yayang Agustin 2213053132 -
Izin menjawab pertanyaan dari Alivia Cahya Kusworo

Ya, pendekatan humanistik dapat dikombinasikan dengan pendekatan lain dalam kurikulum saat ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh dan holistik. Pendekatan humanistik fokus pada pengembangan individu, pemahaman emosional, dan pertumbuhan pribadi siswa. Menggabungkannya dengan pendekatan lain dapat memperkaya proses pembelajaran dan membantu memenuhi berbagai kebutuhan siswa. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana pendekatan humanistik dapat digabungkan dengan pendekatan lain:

- Pendekatan Humanistik dan Pendekatan Kontekstual: Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman pribadi dan konteks kehidupan sehari-hari siswa sambil memperhatikan perasaan dan kebutuhan emosional mereka. Misalnya, dalam pembelajaran sejarah, siswa tidak hanya mempelajari peristiwa sejarah tetapi juga mendiskusikan bagaimana peristiwa tersebut dapat mempengaruhi emosi dan identitas mereka. Guru dapat melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang relevan dengan minat dan latar belakang mereka, sambil memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi perspektif pribadi dan refleksi tentang bagaimana materi pelajaran berhubungan dengan kehidupan mereka.
- Pendekatan Humanistik dan Pendekatan Konstruktivis: Dengan mendorong siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui eksplorasi aktif dan refleksi, sambil mendukung perkembangan emosional dan sosial mereka. Siswa dapat terlibat dalam pembelajaran berbasis proyek di mana mereka mengkonstruksi pengetahuan baru sambil merasa didukung secara emosional dan sosial. Guru dapat menggunakan teknik seperti diskusi kelompok dan refleksi pribadi untuk membantu siswa memahami dan membangun pengetahuan mereka secara aktif, sambil memperhatikan dan merespons kebutuhan emosional mereka.
- Pendekatan Humanistik dan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL): Dengan menggunakan masalah dunia nyata untuk memotivasi pembelajaran dan merangsang rasa ingin tahu siswa, sambil memberikan dukungan emosional dan membantu mereka mengatasi tantangan. PBL dapat menggabungkan eksplorasi masalah yang relevan dengan kehidupan siswa dan memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang secara pribadi. Dalam proyek PBL, guru dapat memfasilitasi diskusi tentang bagaimana masalah yang dipecahkan mempengaruhi siswa secara pribadi dan sosial, serta memberikan umpan balik yang mendukung pertumbuhan emosional dan pribadi.
- Pendekatan Humanistik dan Pendekatan Differensiasi: Menyediakan berbagai cara bagi siswa untuk mengakses materi dan menunjukkan pemahaman mereka, sambil memperhatikan kebutuhan individu mereka secara emosional dan psikologis. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didukung sesuai dengan kebutuhan mereka. Guru dapat mengadaptasi strategi pembelajaran untuk memenuhi gaya belajar dan kebutuhan emosional masing-masing siswa, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja pada proyek yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
- Pendekatan Humanistik dan Pendekatan Teknologi dalam Pembelajaran: Dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang berfokus pada siswa dan memberikan akses kepada mereka untuk mengeksplorasi minat mereka, sambil menjaga hubungan manusiawi dan dukungan emosional. Menggunakan alat digital yang memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dan berekspresi secara kreatif, sambil memfasilitasi dialog dan refleksi tentang pengalaman belajar mereka dan bagaimana teknologi memengaruhi mereka secara pribadi.
Dengan menggabungkan pendekatan humanistik dengan pendekatan lain, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mendorong perkembangan akademis tetapi juga mendukung pertumbuhan pribadi dan emosional siswa, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik dan menyeluruh.
In reply to Isabela dewantari 2213053206

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Laura Dewi Asih 2213053211 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Nama: Laura Dewi Asih
NPM: 2213053211

Izin bertanya kepada kelompok 4.
Pada makalah kelompok kalian, pendekatan kontekstual adalah dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Menurut kelompok kalian, bagaimana pendekatan kontekstual dapat diterapkan secara efektif pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar khususnya dalam mempelajari sejarah?

Terima kasih, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
In reply to Laura Dewi Asih 2213053211

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Grechia Yayang Agustin 2213053132 -
Izin menjawab pertanyaan dari Laura Dewi Asih

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dapat diterapkan secara efektif dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Berikut beberapa cara untuk menerapkan pendekatan kontekstual dalam mempelajari sejarah di Sekolah Dasar:
1. Menggunakan Contoh Nyata: Contoh nyata dapat digunakan untuk menjelaskan konsep sejarah. Misalnya, jika sedang mempelajari tentang peradaban kuno, guru dapat menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari modern, seperti bagaimana teknologi modern dipengaruhi oleh penemuan-penemuan kuno
2. Kegiatan Kelompok: Membuat kegiatan kelompok yang berfokus pada proyek-proyek yang relevan dengan materi sejarah. Misalnya, jika sedang mempelajari tentang perang dunia, siswa dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok untuk membuat rekonstruksi peristiwa-peristiwa penting dengan menggunakan media seperti kartun, video, atau bahkan permainan simulasi.
3. Mengintegrasikan dengan Isu Sosial: Mengintegrasikan materi sejarah dengan isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika sedang mempelajari tentang perubahan sosial dalam sejarah, guru dapat menghubungkannya dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat saat ini, seperti perubahan pola hidup dan teknologi.
4. Penggunaan Media Visual: Menggunakan media visual seperti gambar, video, dan animasi untuk menjelaskan konsep-konsep sejarah. Hal ini dapat membuat siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi.
5. Aktivitas yang Interaktif: Membuat aktivitas yang interaktif seperti diskusi, debat, dan presentasi. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat mereka lebih aktif dalam memahami materi sejarah.
Dengan cara-cara di atas, pendekatan kontekstual dapat diterapkan secara efektif dalam mempelajari sejarah di Sekolah Dasar, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by Choirunnisa Tasyania 2213053049 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

nama : Choirunnisa Tasyania 
npm : 2213053049

izin bertanya kepada kelompok 4
Menurut kalian sebagai calon pendidik strategi pembelajaran IPS mana yang paling efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik?

terimakasih
In reply to Choirunnisa Tasyania 2213053049

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by NOVA CASANDRA 2213053164 -
Izin menjawab pertanyaan choirunnisa, Dari materi yang dibahas, strategi pembelajaran berbasis proyek biasanya dianggap paling efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Strategi ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam penelitian, kolaborasi, dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata, yang semuanya sangat mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Terimakasih
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by PUTRI ARISNA 2213053242 -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Nama: Putri Arisna
NPM : 2213053242
Kelas : 5B

Izin bertanya, Menurut kelompok kalian Apa saja pertimbangan yang perlu diperhatikan saat memilih pendekatan, model, dan strategi pembelajaran IPS yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa di sekolah dasar?

Sekian, terimakasih
In reply to PUTRI ARISNA 2213053242

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 4

by NOVA CASANDRA 2213053164 -
Izin menjawab pertanyaan dari putri arisna,

Pertimbangan dalam memilih pendekatan, model, dan strategi pembelajaran IPS untuk siswa sekolah dasar meliputi:

1. Karakteristik Siswa: Memahami minat, gaya belajar, dan tingkat pemahaman siswa.
2. Konteks Materi: Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk meningkatkan relevansi.
3. Tujuan Pembelajaran: Menyesuaikan pendekatan dengan tujuan yang ingin dicapai, seperti pengembangan keterampilan berpikir kritis.
4. Sumber Daya: Mempertimbangkan fasilitas dan sumber daya yang ada untuk mendukung pembelajaran

Terimakasih