Posts made by Vraditha Aulia Putri 2213053090

Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Analisis video 2
Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Dari video tersebut dapat dianalisis bahwa kondisi SD Negeri 2 Glak, Kabupaten Sikka, menunjukkan bahwa banyak masalah yang dihadapi sekolah ini dan membutuhkan perhatian pemerintah. Proses pendidikan dihambat oleh sekolah yang terpencil dan kekurangan fasilitas. Sekolah ini terbatas dalam menyediakan ruang belajar yang memadai karena hanya ada enam ruangan, dengan lima di antaranya digunakan sebagai ruang kelas. Selain itu, tidak adanya perpustakaan juga menjadi hambatan untuk membantu siswa belajar.

Tempat yang sulit diakses juga menjadi masalah besar, terutama karena siswa harus berjalan kaki hingga 2 km setiap hari. Pembelajaran jarak jauh menjadi tidak mungkin selama pandemi COVID-19 karena tidak ada jaringan telekomunikasi di daerah sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah memerlukan bantuan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang mendukung pembelajaran jarak jauh, seperti akses internet.

video tersebut menunjukkan bahwa SD Negeri 2 Glak membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini. Sekolah ini membutuhkan akses telekomunikasi yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, ruang kelas yang memadai, dan fasilitas pendukung pembelajaran.
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

analisis video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Dalam video ini menceritakan tentang pengalaman seorang pengajar muda yang penuh semangat yang mengajar di daerah pedesaan Indonesia. Dia berusaha mendorong anak-anak untuk tetap bersekolah dan melanjutkan sekolah, terutama mengingat banyaknya anak perempuan di desa yang menikah di usia dini. Pengajar muda ini menunjukkan komitmen dan keinginan untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi akademis anak-anak dengan menggunakan metode pengajaran kreatif dan memberikan insentif bagi murid yang berprestasi.

Pengajar muda ini merasa terbantu oleh kepala sekolah dan pemuda lokal yang peduli dengan pendidikan meskipun mereka menghadapi banyak masalah, termasuk masalah sosial dan budaya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sekolah, komunitas lokal, dan guru bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan di daerah pedesaan.

Pengajar muda ini memiliki harapan besar untuk berkontribusi positif pada kemajuan pendidikan Indonesia, meskipun mereka hanya dapat melakukan sedikit.

Analisis ini menunjukkan betapa pentingnya peran individu dalam upaya meningkatkan pendidikan di daerah pedesaan, dan betapa pentingnya bahwa berbagai pihak, termasuk sekolah, komunitas lokal, dan pemerintah, membantu membuat lingkungan pendidikan yang baik.
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Video tersebut menggambarkan kejadian di mana seorang guru menghadapi tantangan moral dengan anak-anaknya. Ini menyoroti pentingnya pendidikan moral dalam membentuk karakter siswa. Peristiwa yang melibatkan interaksi antara seorang guru dan sejumlah murid serta perilaku tidak pantas oleh satu siswa dalam lingkungan pembelajaran sekolah. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan kesulitan menjaga disiplin di kelas dan memberikan pembinaan kepada siswa yang berperilaku buruk.

Pertama, ada peristiwa di kelas di mana seorang siswa mengganggu temannya dengan melempar kertas. Selanjutnya, peristiwa di luar sekolah terjadi di mana satu siswa ini menawarkan minuman keras dan rokok kepada temannya, mencoba mempengaruhi temannya.

Dua siswa memperhatikan tindakan kedua anak laki-laki dan memberikan bukti kepada guru. Guru memanggil kedua anak laki-laki untuk diinterogasi, memberi nasihat, dan membantu mereka memahami kesalahan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting. Guru yang responsif dan memberikan nasihat dan arahan kepada mereka, ini memungkinkan anak-anak untuk memahami kesalahan mereka, memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan menanamkan nilai-nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah harus memiliki lingkungan yang mendukung untuk membangun kesadaran moral. Pembelajaran moral di lingkungan pendidikan terdiri dari memperhatikan perilaku siswa dan mengajarkan mereka konsekuensi dari tindakan mereka.
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill yaitu

-Hard skill adalah kemampuan yang spesifik dan terukur, sedangkan soft skill adalah kemampuan yang bersifat subjektif dan sulit diukur.
- Hard skill didapatkan melalui edukasi atau pelatihan spesifik. Contohnya adalah bahasa pemrograman, dan kemampuan berbahasa asing
- Soft skill bisa dikatakan sebagai keterampilan bawaan atas sifat seseorang dan tidak bisa dipelajari secara formal, Soft skill dapat dipelajari melalui kursus atau pelatihan, contoh soft skill antara lain kemampuan komunikasi yang baik, berpikir kritis, dan kecerdasan emosional.
- Hard skill sifatnya bisa dijelaskan menggunakan angka atau kriteria ya/tidak. Misalnya, seseorang dapat membuktikan bahwa mereka memiliki hard skill tertentu dengan sertifikat atau dokumen pendukung
- Soft skill biasanya bersifat intangible atau sulit diukur dengan angka. Contohnya adalah kemampuan bernegosiasi, berpikir kritis, dan membaca bahasa tubuh lawan bicara
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim
Judul Jurnal: PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis: Fahrudin
Tahun Terbit: 2014
Vol : Vol.12
No: 1

Artikel ini membahas tentang pentingnya peran keluarga dalam membentuk nilai moral anak-anak. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak dibesarkan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa mereka. Dalam konteks ini, artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan nilai moral dalam keluarga sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan moral dalam masyarakat.

Artikel ini mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kemerosotan moral, antara lain kurangnya nilai keimanan yang ditanamkan, lingkungan masyarakat yang kurang baik, pendidikan moral yang tidak berjalan dengan baik, suasana rumah tangga yang kurang harmonis, dan pengaruh negatif dari media dan lingkungan sekitar. Identifikasi faktor-faktor ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang akar permasalahan kemerosotan moral dalam masyarakat.

 Artikel ini menekankan peran penting keluarga dalam pendidikan moral anak-anak. Keluarga memiliki fungsi pendidikan moral yang tidak dapat digantikan oleh institusi pendidikan lainnya. Dalam konteks ini, artikel ini menyoroti pentingnya keluarga sebagai lingkungan pertama yang anak-anak lihat dan rasakan, serta pentingnya orang tua sebagai contoh yang baik bagi anak-anak.

Artikel ini menyarankan beberapa upaya untuk mengatasi kemerosotan moral dalam masyarakat, antara lain memberikan pendidikan agama yang baik sejak dini, menanamkan nilai-nilai keimanan kepada anak-anak, dan memberikan pendidikan moral yang adekuat di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Artikel ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk moral yang baik pada anak-anak.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa pendidikan nilai moral dalam keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi kemerosotan moral dalam masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak dibesarkan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa mereka. Penting untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan moral kepada anak-anak sejak dini, serta menjaga harmonisasi hubungan dalam keluarga. Keluarga memiliki peran yang tidak dapat digantikan dalam pendidikan moral anak-anak. Selain itu, faktor-faktor penyebab kemerosotan moral seperti lingkungan masyarakat yang kurang baik, pendidikan moral yang tidak memadai, dan pengaruh negatif dari media dan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan. Untuk membentuk moral yang baik pada anak, perlu adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.