Posts made by Sri Natalia Maharani Br Sinulingga 2151031013

Nama: Sri Natalia Maharani Br Sinulingga
NPM: 2151031013
Prodi: S1 Akuntansi

Menurut saya, Pancasila sering dilihat sebagai idiologi yang berhadapan dengan ―ideologi global,‖ seperti kapitalisme dan liberalisme. Pancasila yang dibangun adalah untuk kesejahteraan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disisi lain kita hidup dalam globalisasi yang sarat dengan hukum dan kaidah kapitalisme, pasar bebas dan terbuka. Kita harus tetap kokoh dan kuat pada pendirian, bahwa semuanya itu tetap kita abdikan untuk kesejahteraan bersama, untuk keadilan sosial. Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang mampu mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Teknologi, modal, atau informasi, semua kita gunakan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan kita. Jangan mau jadi orang yang kalah. Mari kita menjadi pemenang dalam globalisasi ini. Pendahuluan Globalisasi merupakan era perubahan-perubahan yang cepat yang mengandung hal-hal yang positif, namun juga membawa segi-segi negatif bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus pandai-pandai menangkap dan memanfaatkan peluang dari segi-segi positifnya dan tetap berdiri pada nilai-nilai yang telah diikrarkan, dibela, dan dijunjung tinggi. Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, dan memiliki daya lenting yang kuat dalam ketahanan nasional. Lebih dari itu, harus tetap memperkokoh jati diri sebagai Pancasilais yang menjunjung tinggi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas.

Sekian pendapat yang dapat saya kemukakan menurut artikel pertemuan 6 yang sudah saya baca, terima kasih.
Nama: Sri Natalia Maharani Br Sinulingga
NPM: 2151031013
Prodi: S1 Akuntansi
Kelas: Pendidikan Pancasila B

Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara memiliki 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan internal, adapun faktor eksternal nya yaitu:
1. Perbedaan ideologi antara negara-negara super power, Amerika (liberalis) dan Uni Soviet (sosialisme atau komunisme) sehingga menimbulkan pertarungan pada 1945-1990 yang menyebabkan Uni Soviet bubar dan Amerika menjadi satu-satunya negara super power di dunia.
2. Keterbukaan informasi menyebabkan masuknya berbagai ideologi asing.
3. Pertumbuhan dan kemajuan penduduk.

Berikut faktor Internal :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.

berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan
tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Maka dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sabagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Oleh karena itu, ideologi mmemiliki peran sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya argumenkan apabila ada kesalahan penulisan maupun tata bahasa saya mohon maaf, terima kasih.
Nama: Sri Natalia Maharani Br Sinulingga
NPM: 2151031013
Prodi: S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan mengenai materi "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila pada sejarah perjalanan bangsa. Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan telah usang dikenal menjadi bagian pada nilai nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Masuknya era globalisasi mengakibatkan bangsa hampir tidak mempunyai batas. Dambak baik dan buruknya globalisasi, kondisi bangsa saat ini mencerminkan adanya penyimpangan berdasarkan Pancasila tidak sesuai dengan nilai seharusnya. Tetapi terdapat upaya pelurusan kembali terhadap nilai-nilai Pancasila. Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia pada era globalisasi, mengharuskan kita
untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila, agar generasi penerus bangsa tetap bisa menghayati dan mengamalkannya dan intisari nilai-nilai yang luhur itu tetap terjaga sebagai panduan bangsa
Indonesia sepanjang masa. Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif warga
negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penguasa dan masyarakat Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan persyaratan baik realisasi Pancasila yang objektif. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan Pancasila. Fungsi dan kedudukan Pancasila mulai terancam di era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan. Kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahanperubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan. Melihat perjuangan tokoh-tokoh terdahulu untuk membuat pondasi negara agar kokoh membutuhkan pikiran yang kritis. Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah satu perjuangan bahwa masyarakat harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah di perjuangkan selama bertahun-tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.