Mahasiswa berikan pendapat terkait isi dalam artikel pada pertemuan 5. setiap mahasiswa wajib memberikan tanggapan sebagai nilai aktivitas perkuliahan hari ini.
Komentar
NPM : 2111031070
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : Pendidikan Pancasila B
Izin memberikan tanggapan atas artikel "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara" oleh Yovanda Dwi Putra.
Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara memiliki 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan internal, adapun faktor eksternal nya yaitu:
1. Perbedaan ideologi antara negara-negara super power, Amerika (liberalis) dan Uni Soviet (sosialisme atau komunisme) sehingga menimbulkan pertarungan pada 1945-1990 yang menyebabkan Uni Soviet bubar dan Amerika menjadi satu-satunya negara super power di dunia.
2. Keterbukaan informasi menyebabkan masuknya berbagai ideologi asing.
3. Pertumbuhan dan kemajuan penduduk.
Sementara itu, faktor-faktor internalnya adalah:
1. Terabaikannya ideologi Pancasila yang disebabkan rezim yang berkuasa membuat kebijakan politik dengan berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai.
2. Rendahnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena rezim yang berkuasa melakukan korupsi.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 35 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor 467/DIKTI/Kep/1999, yang substansinya menentukan bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa baik program diploma maupun program sarjana.
Tantangan pendidikan Pancasila di era saat ini adalah dengan kemajuannya IPTEK menyebabkan informasi dengan mudah didapat dari ponsel pintar yang kadangkala informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student centered learning), untuk memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa secara scientific.
Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Indonesia harus dijadikan rujukan utama bagi setiap warga negara dalam bertindak dalam konteks global. Hal ini bertujuan agar sikap dan perilaku yang ditampilkannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, sikap dan perilaku berkarakter Pancasila, yang terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia harus dilestarikan dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern, dan sebagai ideologi nasional Pancasila juga harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas negara bangsa kita sendiri.
NPM : 2111031040
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni,enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya pancasila dikurikulum nasional. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Berikut faktor eksternal:
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
- asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
- ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Berikut faktor Internal :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik. pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat internal maupun eksternal dari NKRI. Pendidikan Pancasila terutama bagi kalangan generasi muda (mahasiswa) merupakan sesuatu langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, mereka akan menjadi penentu keberhasilan dan perwujudan cita– cita Proklamasi 17 Agustus Tahun 1945. ditegaskan kembali bahwa secara historis, yang tampil sebagai pejuang dan pendiri Bangsa dan Negara ini, adalah kalangan generasi muda pada masanya. Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai – nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan NKRI termasuk melahirkan konsepsi Pancasila yang dimulai dari sidang BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945. Peranan Ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Karena itu, ideologi memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Maka kesimpulan dari penjelasan diatas adalah pendidikan Pancasila itu diatur oleh negara bukan dari kepentingan perseorangan dan kita harus membantu program pemerintah dengan mengikuti pendidikan Pancasila karena generasi muda seperti kitalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Kita sebagai mahasiswa juga wajib mengikuti Pendidikan Pancasila agar mahasiswa meenjadi penerus bangsa yang teladan, jujur, dll yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Walaupun jaman sekarang ini kemajuan IPTEK sangat pesat namun kita hrus tetap memfilter budaya budaya luar yang dapat mengancam kedaulatan negara kita atau yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dan menurut saya pendidikan Pancasila memang sangat penting untuk semua kalangan terutama siswa dan mahasiswa karena kitalah yang akan menjadi penerus bangsa dan kita harus memperbaiki bangsa kita untuk ke yang lebih baik. Jadi, kita sebagai mahasiswa serius lah dalam pendidikan Pancasila dan harus dijalankan dengan sepenuh hati serta kesadaran dari dalam diri dan tidak terpaksa.
Npm: 2151031008
Prodi: S1 Akuntansi
Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama
untuk dasar negara. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang
pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal
bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).Dengan
demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan
tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Maka kesimpulannya,Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa
penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah. Di samping
itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya mengandung dimensi
realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-cita, dan
keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan Pancasila
secara akademis.
Saya Reyhan Jaya, NPM 2151031001, Kelas B.
Pendapat saya terkait artikel ''MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA''.
Mengenai tentang Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sendiri memiliki Dinamika dan Tantangan tersendiri dalam pembuatannya, Pancasila dalam pelaksanaannya mengalami pasang surut yakni, enggannya para
penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya
pancasila dikurikulum nasional. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal nya yaitu meliputi :
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
- asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
- ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
faktor internal nya yaitu meliputi :
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Berdasarkan pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia.
Dengan landasan tersebut,
Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting,
tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi
sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya.
Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan
masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat
internal maupun eksternal dari NKRI.
Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai – nilai
historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan
NKRI termasuk melahirkan konsepsi Pancasila yang dimulai dari sidang BPUPKI 29 Mei – 1
Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945.
Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa
Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa
yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima
kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
Nama: Jihan Fatin Fadillah Lotte
NPM: 2111031072
Kelas: AKT B
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya saya sudah membaca artikel dengan judul Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara oleh Yovanda Dwi Putra email: yovandaputra54@gmail.com, saya akan memberikan tanggapan dari artikel tersebut.
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
1. Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
3. Asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
4. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
5. Ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif.
Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan. Faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
2. Kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
3. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
Dengan landasan tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Sebagai ideologi terbuka dan konsep falsifikalisme, Pancasila selalu dihadapkan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Hanya keteguhan yang sungguh-sungguh dari setiap insan Indonesia yang dapat menjamin eksistensi Pancasila dapat lestari sepanjang masa. Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai-nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia merupakan pilihan ideologi yang sangat tepat yang mesti dijadikan rujukan utama bagi setiap warga negara dalam bertindak dalam konteks global. Hal ini tidak lain agar sikap dan perilaku yang ditampilkannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, sikap dan perilaku berkarakter Pancasila, yang terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sabagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Oleh karena itu, ideologi mmemiliki peran sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mungkin hanya itu saja yang dapat saya argumenkan apabila ada kesalahan penulisan maupun tata bahasa saya mohon maaf, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
NPM : 2111031068
Prodi : S1 Akuntansi
Tanggapan saya mengenai isi artikel tersebut.
Isi artikel tersebut:
1. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
2. Pentingya pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di Perguruan Tinggi.
3. Tantangan pendidikan Pancasila.
Selanjutnya tanggapan saya adalah Pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa harus ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dalam artikel tersebut di jelaskan bahwa Pendidikan Pancasila terutama bagi kalangan generasi muda (mahasiswa) merupakan sesuatu langkah yang sangat penting untuk dilakukan, apalagi di masa era globalisasi yang ada nilai positif dan negatifnya.
Dalam menyikapi era globalisasi diperlukan kompetensi warga negara yang mampu menyikapi berbagai persoalan globalisasi tersebut secara bijaksana, baik kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang mumpuni, yang akan mampu menjawab berbagai persoalan globalisasi.
Kedudukan Pancasila yang sangat strategis sebagai wadah, jati diri, dan kepribadian bangsa, harus bisa tetap ditanamkan dalam diri generasi muda / mahasiswa, generasi muda saat ini harus tahu, mau, dan mampu mewarisi nilai – nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan NKRI.
Oleh karena itu, pentingnya pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi bagi mahasiswa tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003, pasal 3 yang menegaskan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Pendidikan Pancasila sebagaimana yang ditegaskan Ditjen Dikti dalam mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1.Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila.
2.Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
3.Pancasila sebagai dasar Negara.
4.Pancasila sebagai ideologi Negara.
5.Pancasila sebagai sistem filsafat.
6.Pancasila sebagai sistemetika.
7.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Keberadaan mata kuliah Pendidikan Pancasila diperguruan tinggi sangat penting khususnya pada era revolusi saat ini, kita dapat memanfaatkan IPTEK dalam belajar maupun mencari informasi agar menjadi media yang dapat menanamkan dan menguatkan Pancasila di era revolusi.
Sekian Tanggapan dari saya.
Terima Kasih.
Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara yang menjadi topik pembahasan, pada kesempatan ini saya akan menjelaskan secara singkat, bagaimana perjalanan ideologi Pancasila sehingga dapat menjadi dasar negara Indonesia sampai dengan sekarang ini. Tertulis secara historis bahwa sebelum Indonesia merdeka, para tokoh bangsa harus rela mengorbankan segala yang mereka punya termasuk dirinya sendiri. Bahkan bangsa Indonesia harus mengalami penjajahan dalam waktu yang lama. Dan sampai dengan perumusan dasar negara pun, masih banyak peristiwa-peristiwa pelik yang dihadapi para tokoh perjuangan kita. Hingga lahirnya Pancasila sebagai Ideologi bangsa serta Indonesia yang telah merdeka ini tidak mengindikasikan bahwa tidak akan ada lagi hambatan-hambatan dimasa mendatang. Seperti yang kita ketahui perkembangan IPTEK terus dilakukan oleh negara-negara di dunia termasuk di Indonesia, serta dengan sisi positif dan negatif yang ditimbulkan. Sisi negatif inilah yang menjadi salah satu tantangan yang akan para penerus bangsa hadapi. Dan ini adalah tugas kita sebagai penerus bangsa untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi, agar Pancasila tetap bertahan dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sepanjang kehidupan bangsa Indonesia.
NPM : 2111031037
Setelah membaca artikel berjudul, "Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara"
Berikut tanggapan saya :
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).
Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni, enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya pancasila dikurikulum nasional. Meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pendidikan pancasila di perguruan tinggi.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurut drastis.
- Penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi ditegaskan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila.
Dengan banyaknya dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi negara, maka peranan pancasila sebagai ideologi negara, harus kita perjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri. Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Hal ini tentunya dapat direalisasikan jika pendidikan Pancasila diterapkan dan dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan.
NPM: 2111031094
Prodi: S1 Akuntansi
Kelas: B
Izin menyampaikan argumen saya mengenai artikel "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara".
Dalam Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mengalami keadaan pasang surut. Hal tersebut sudah terjadi sejak era orde lama, orde baru, dan reformasi. Hal tersebut terjadi dikarenakan 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. salah satu contoh faktor eksternal, yaitu Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power. Serta faktor internal yaitu Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan. Oleh karean itu, pemerintah menerapkan pembelajaran pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi, yang memiliki bobot 2 sks. Tujuan diterapkannya kebijakan tersebut adalah untuk memperkuat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Tetapi, pendidikan Pancasila mengalami tantangan diera globalisasi. Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi
saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudahmendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidaksesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan caramemanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosendituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yangmangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.
Bisa saya simpulkan bahwa , pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting,tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya.Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat internal maupun eksternal dari NKRI.
Sekian, terima kasih
NPM :2111031051
Kelas : B
Tanggapan Saya mengenai artikerl yang berjudul “Membangun Argume Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara” yang disusun oleh YOVANDA DWI PUTRA
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dalam sejarah mengalami keadaan pasang surut . Keadaan tersebut sudah terjadi sejak orde lama, orde baru, dan reformasi. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi
- Faktor Internal
Sebagai contoh, Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan
- Faktoe Eksternal.
Sebagai contoh, Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power
Sebab Itulah , pemerintah menerapkan pembelajaran pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi, yang memiliki bobot 2 sks. Tujuan diterapkannya kebijakan tersebut adalah untuk memperkuat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pendidikan Pancasila saat ini mengalami tantangan diera globalisasi. Tantangan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila saat ini peserta didik sudah tidak terlapas dari genggaman posel, yang dimana mereka dapa dengan mudah mendapatkan informasi yang negative atau tidak sesua nengan nilai_nilai yang terdapat dalam Pancasila. Namun hal tersebut dapat juga dimanfaatkan yang dimana perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran.
Dan perlu ditegaskan kembali bahwa secara Sosiologis, Pancasila merupakan tampilan sikap dan perilaku insan Indonesia dalam pergaulan sosial kemasyarakatan sehari-hari yang sekaligus menjadikannya sebagai karakter masyarakat bangsa Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda sangat perlu untuk tetap memelihara perilaku sosial yang tetap berkarakter Pancasila, walaupun dinamika kehidupan sosial saat ini diwarnai oleh berbagai pengaruh dan penetrasi soaial budaya asing.
Jadi kesimpulan kali ini adalah ideologi memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara supaya terwujudlah Indonesia yang paham akan IPTEK denga cara mengamalkan nilai niali positif yang terdapat didalamnya yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju.
Sekian Pendapat Saya Terima Kasih…
Berikut faktor eksternal:
1. Perbedaan ideologi antara negara-negara super power, Amerika (liberalis) dan Uni Soviet (sosialisme atau komunisme) sehingga menimbulkan pertarungan pada 1945-1990 yang menyebabkan Uni Soviet bubar dan Amerika menjadi satu-satunya negara super power di dunia.
2. Keterbukaan informasi menyebabkan masuknya berbagai ideologi asing.
3. Pertumbuhan dan kemajuan penduduk.
Sementara itu, faktor-faktor internalnya adalah:
1. Terabaikannya ideologi Pancasila yang disebabkan rezim yang berkuasa membuat kebijakan politik dengan berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurun drastis.
Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Pendidikan Pancasila saat ini mengalami tantangan di era globalisasi. Tantangan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila saat ini peserta didik sudah tidak terlapas dari genggaman ponsel, yang dimana mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang negative atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Namun hal tersebut dapat juga dimanfaatkan yang dimana perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran. Dan perlu ditegaskan kembali bahwa Pancasila merupakan tampilan sikap dan perilaku insan bangsa Indonesia dalam pergaulan sosial kemasyarakatan sehari-hari yang sekaligus menjadikannya sebagai karakter masyarakat bangsa Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda sangat perlu untuk tetap memelihara perilaku sosial yang tetap berkarakter Pancasila, walaupun dinamika kehidupan sosial saat ini diwarnai oleh berbagai pengaruh dan penetrasi soaial budaya asing.
Kesimpulannya adalah ideologi Pancasila memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara supaya terwujudlah Indonesia yang paham akan IPTEK denga cara mengamalkan nilai niali positif yang terdapat didalamnya yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju.
NPM : 2111031056
Tanggapan mengenai artikel tersebut.
Pancasila sebagai ideologi, memiliki beberapa tantangan diantaranya :
1. Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
3. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkretnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Maka dari itu, untuk memberikan pemahaman dan penghayatan mengenai ideologi Pancasila kepada generasi muda terutama mahasiswa, diberlakukan nya mata kuliah wajib pendidikan Pancasila.
Tantangan yang dihadapi dalam pengajaran pendidikan Pancasila di era globalisasi semua informasi dari luar mudah di akses hanya melalui internet yang mana informasi tersebut terkadang tidak sesuai dengan Pancasila.
Dosen dan guru di tuntut untuk kreatif dalam mengajar dengan pendekatan yang berpusat pada mahasiswa agar memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa.
Untuk menjaga Pancasila dari ganguan, ancaman dan tantangan diperlukan keteguhan yang sungguh - sungguh dari setiap insan Indonesia yang dapat menjamin eksistensi Pancasila.
Diperlukan kompetensi warga negara yang mampu menyikapi berbagai persoalan globalisasi secara bijaksana, baik kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang mumpuni, yang akan mampu menjawab berbagai persoalan globalisasi yang mengemuka.
Karena pada dasarnya Pancasila merupakan ideologi bangsa jati diri yang harus dimiliki seluruh bangsa Indonesia yang mana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus menjadi kepribadian bangsa.
Npm 2111031058
Bandar Lampung
Dari artikel yang saya baca saya dapat memberikan tanggapan sebagai berikut:
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal:
1. Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
3. asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
Faktor internal:
1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
2. kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
3. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Hal yang menjadi faktor penyelenggaraan pendidikan Pancasila adalah Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011 dan UU RI No 12 tahun 2012 pasal 2 dan 35.
esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Dalam Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor 467/DIKTI/Kep/1999, yang substansinya menentukan bahwa
mata kuliah pendidikan Pancasila adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh
mahasiswa baik program diploma maupun program sarjana.
Tantangan pendidikan Pancasila
Dalam era globalisasi dengan mudahnya informasi dari luar yang masuk yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Tantangan bagi Guru dan dosen
dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan
Pancasila melalui media pembelajaran.
Pendidikan Pancasila terutama bagi kalangan generasi muda (mahasiswa) merupakan sesuatu
langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, mereka akan menjadi penentu
keberhasilan dan perwujudan cita– cita Proklamasi 17 Agustus Tahun 1945. ditegaskan
kembali bahwa secara historis, yang tampil sebagai pejuang dan pendiri Bangsa dan Negara
ini, adalah kalangan generasi muda pada masanya.
Nama: Silviandita Arivia
NPM : 2151031014
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : Pendidikan Pancasila (B)
Izin memberikan tanggapan terkait artikel diatas, peranan Pancasila terhadap aspek bernegara, berbangsa dan bermasyarakat merupakan cerminan dari cita-cita yang memang ingin diwujudkan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman terdahulu. Nilai luhur tersebut sudah sepatutnya harus dijaga dan diperjuangkan supaya tidak pudar dan tidak tergerus oleh dampak negatif dari globalisasi maupun hal-hal serupa lainnya.
Karena Pancasila mencerminkan perilaku insan dari warga Indonesia itu sendiri, generasi muda diharapkan lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menyikapi pesatnya perkembangan zaman. Harapan kedepannya, karakter Pancasila dapat tetap eksis pada setiap jiwa generasi muda penerus masa depan negara Indonesia, terlepas dari profesi apa yang akan diambil di masa yang akan datang.
Demi terwujudnya tujuan negara, maka dihadirkanlah Pendidikan Pancasila pada masing-masing Perguruan Tinggi sebagai mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa baik program diploma maupun program sarjana. Hal tersebut juga dilakukan untuk memberikan pemahaman dan juga penghayatan oleh mahasiswa terkait ideologi bangsa Indonesia, bagaimana caranya mewarisi nilai-nilai historis, serta dorongan generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
Sekian tanggapan yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannyaa saya ucapkan terima kasih.
NPM : 2111031107
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : B
Izin memberikan tanggapan atas artikel "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara" oleh Yovanda Dwi Putra
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah Bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
-Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
-Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
-Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
-Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
-Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
Peranan Ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Karena itu, ideologi memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
NPM : 2111031107
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : B
Izin memberikan tanggapan atas artikel "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara" oleh Yovanda Dwi Putra
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah Bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
-Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
-Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
-Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
-Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
-Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
Peranan Ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Karena itu, ideologi memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
NPM : 2111031107
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : B
Izin memberikan tanggapan atas artikel "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara" oleh Yovanda Dwi Putra
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah Bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
-Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
-Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
-Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
-Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
-Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
Peranan Ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Karena itu, ideologi memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
NPM : 2111031053
Putra, Yovanda Dwi. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara. STIE AKBP KBP PADANG.
Pancasila sebagai ideologi negara tentu saja mengalami dinamika yang memperlihatkan adanya pasang surut dalam pengimplementasiaan nilai-nilainya. Terdapat unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar Indonesia, seperti pertarungan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Sedangkan, faktor internal adalah faktor yang berasal dari Indonesia, seperti mengutamakan kepentingan pribadi atau suatu kelompok.
Guna mengantisipasi adanya tantangan dan ancaman maka diwajibkan di perguruan tinggi untuk mengadakan mata kuliah Pendidikan Pancasila, agar para mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa dapat menghadapi tantangan dan ancaman tersebut. Pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dalam penyelenggaraan Pendidikan Pancasila pun tak luput dari adanya tantangan, sehingga para guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran Pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student centered learning), untuk memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda penerus harus tahu dan mampu mewarisi nilai-nilai historis yang ada dalam Pancasila dan mengikuti pembelajaran Pendidikan Pancasila sebaik mungkin, tidak hanya mengenai teori tetapi juga mampu untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar mampu menerima tantangan yang ada dan dapat mengatasinya dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
NPM : 2111031027
Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan pendapat saya terkait artikel tersebut.
Pendidikan Pancasila merupakan solusi dalam menghadapi urgensi Pancasila yang terjadi saat ini. Selama perjalanan Pancasila dari awal terbentuknya hingga era reformasi sekarang ini banyak mengalami banyak pasang surut. Misalnya, dari era orde lama eksistensi Pancasila kalah popouler dari ideologi Nasakom hingga era reformasi banyak penyelewengan nilai Pancasila, seperti masalah korupsi, masalah lingkungan, disintegrasi bangsa, dekadensi moral dan lain sebagainya. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan, karena Pancasila merupakan realitas dari nilai-nilai yang ada pada masyarakat Indonesia itu sendiri. Apabila nilai-nilai Pancasila luntur maka bangsa Indonesia akan kehilangan identitas.
Urgensi Pancasila disebabkan oleh beberapa faktor misalnya globalisasi, pertarungan ideologi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Sebagai calon pemimpin bangsa sudah seharusnya mahasiswa dibekali oleh ilmu pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Dengan adanya mata kuliah Pendidikan Pancasila diharapkan mahasiswa tidak tercabut dari akar budayanya sendiri, memiliki pedoman dan kaidah dalam berpikir dan bertindak, memperkokoh jiwa kebangsaan dan mahasiswa tidak terpengaruh paham-paham negatif. Selain itu, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya bagi eksistensi dan kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila sebagai falsafah hidup yang harus selalu diimplementasikan nilai-nilainya agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.
Sekian pendapat yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian, saya mohon maaf.
Terima kasih.
NPM: 2151030124
Kelas: Akuntansi B
Dinamika pancasila dalam sejarah Bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai pancasila. Sebagaimana diketahui bahwa Soekarno adalah termasuk seorang perumus bahkan penggali dan pemberi nama dasar negara. Dalam perjalanan pemerintahan Ir. Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Sedangkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, pancasila diletakan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang permasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik ( Orpol ) dan organisasi masyarakat ( Ormas ). Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya pancasila dikurikulum nasional. Meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pendidikan pancasila di perguruan tinggi. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka " Bhinneka Tunggal Ika ". Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.
Tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah meletakan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenernya sehingga nilai-nilai Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Selain itu, pada era globalisasi ini banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral Pancasila yang menjadi kebanggan bangsa dan negara Indonesia. Tantangan yang muncul antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang berstandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus Kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Sedangkan untuk tantangan dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun, hal tersebut masih bisa diatasi dengan cara menggunakan sosial media dan internet sebagai sarana dalam penanaman nilai-nilai pancasila. Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student centered learning). Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang.
Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat internal maupun eksternal dari NKRI. Pendidikan Pancasila terutama bagi kalangan generasi muda (mahasiswa) merupakan sesuatu langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, mereka akan menjadi penentu keberhasilan dan perwujudan cita– cita Proklamasi 17 Agustus Tahun 1945. ditegaskan kembali bahwa secara historis, yang tampil sebagai pejuang dan pendiri Bangsa dan Negara ini, adalah kalangan generasi muda pada masanya.
Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai – nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan NKRI termasuk melahirkan konsepsi Pancasila yang dimulai dari sidang BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945.
Dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan bernegara pancasila mengalami dinamika yang sangat luar bisa. Mulai dari pergantian ideologi hingga pasang surut dari pancasila itu sendiri. Namun, adanya dinamika ini bukan menjadikan alasan untuk menggantikan pancasila tetapi adanya dinamika ini berarti bahwa pancasila dapat tetap kokoh menjadi dasar negara dan pedoman hidup masyarakat. Sedangkan untuk tantangan yang dihadapi memang tidak mudah, namun tantangan tersebut akan memperkental rasa kecintaan masyarakat terhadap pancasila. Tantangan dan dinamika ini pula dapat diatasi dengan baik karena adanya pembelajaran pancasila bagi mahasiswa dan siswa karena generasi muda merupaka generasi yang akan membawa perubahan selanjutnya. Tantangan tentu juga dihadapi dalam pembelajaran pendidikan pancasila. Namun, tentu saja tantangan ini merupakan batu loncatan lagi untuk kita lebih mencintai pancasila.
NPM : 2111031082
Berikut ini adalah tanggapan saya mengenai artikel yang telah diberikan.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila menunjukkan adanya pasang surut yang merupakan dinamika Pancasila sebagai ideologi negara. Pasang surat tersebut terjadi sejak zaman Soekarno hingga saat ini dalam penyelenggaraannya. Adanya tantangan dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal di antaranya adalah pertarungan ideologi antar negara negara super power, menguatnya isu kebudayaan global, meningkatnya kebutuhan dunia sehingga mengakibatkan eksploitasi. Sedangkan faktor internal nya di antaranya adalah pergantian rezim yang berkuasa serta penyalahgunaan kekuasaan.
Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut perlu diadakannya pemahaman Pendidikan Pancasila dalam lingkup kampus yang diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila.
Penyelenggaraan pendidikan Pancasila dalam lingkungan kampus dimaksudkan demi mewujudkan tujuan negara Indonesia wajib ditempuh untuk semua mahasiswa.
Kemudian tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan Pancasila itu sendiri adalah dikarenakan kemajuan zaman saat ini disertai dengan globalisasi dan modernisasi. Kemudahan untuk menjangkau dan memperoleh informasi menyebabkan penerapan nilai-nilai Pancasila sering ditinggalkan.
Penerapan pemahaman pendidikan Pancasila bagi generasi muda adalah salah satu hal penting karena generasi muda merupakan tonggak bagi masa depan suatu bangsa di masa depan. Oleh karena itu, generasi muda sangat perlu untuk tetap memelihara perilaku sosial yang tetap berkarakter Pancasila, walaupun dinamika kehidupan sosial saat ini diwarnai oleh berbagai pengaruh dan penetrasi sosial budaya asing.
Jadi, ideologi Pancasila ini memiliki peranan sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sehingga penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan itu sangat penting dan harus dilakukan dari sedini mungkin dan dilaksanakan sekarang dan kedepannya.
Terima kasih.
NPM: 2111031048
Kelas: AKT B
Izin memberikan tanggapan terhadap artikel yang saya baca yaitu artikel yang berjudul “MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Oleh YOVANDA DWI PUTRA”
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Berikut faktor eksternal:
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
- asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
- ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Berikut faktor Internal :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya bagi eksistensi dan kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia. Dapat dimaknai bahwa tidak ada Indonesia bila tidak ada Pancasila. Mengingat kedudukannya yang sangat penting dan strategis maka bangsa Indonesia perlu memposisikan Pancasila dalam wadah yang kuat, tegas, dan sah secara hukum.
Menurut saya, sudah seharusnya pancasila perlu disosialisasikan dengan baik agar mudah dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
NPM: 2151031012
mohon izin memberikan pendapat terkait isi dalam artikel Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara, tanggapan saya setelah membaca artikel tersebut bahwa Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik(Orpol) dan organisasi masyarakat(Ormas).
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:
Pertarungan ideologi antara negara-negara super kuat antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super kuat. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut:
Pergantian yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurut drastis
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia.
Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor 467/DIKTI/Kep/1999, yang substansinya menentukan bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa baik program diploma maupun program sarjana.
Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai – nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan NKRI termasuk melahirkan konsepsi Pancasila yang dimulai dari sidang BPUPKI 29Mei – 1 Juni1945,22Juni1945,dan18Agustus1945.
Sekian tanggapan yang dapat saya berikan dan mohon maaf apabila tanggapan saya terdapat kesalahan.
NPM : 2111031054
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : B
Berdasarkan artikel tersebut dapat di ketahui bahwa dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Di mulai dari masa pemerintahan soekarno ( era kemerdekaan) hingga masa reformasi. Dimana pada era reformasi hilangnya Pancasila dikurikulum nasional, yang artinya Pendidikan Pancasila terancam keberadaan nya, kurang perhatiaan pemerintah akan penting nya nilai-nilai Pancasila dan semakin melemahnya Pancasila. semakin terabai nilai-nilai Pancasila. Meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggaraan negara tentang Pancasila
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi Pancasila sebagai ideologi negara yaitu,
1.faktor eksternal
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antar 1945-1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Uni Soviet sehingga Amerika menjadi super power.
-Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi.
-Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan.
-Asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan infromasi.
-Terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya alam secara masif.
2. Faktor internal
-Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi.
-Kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila terabaikan .
-Penyalahgunaan kekuasaan mengakibatkan rendah nya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
Pada era revolusi ini tantangan Pendidikan Pancasila yang dihadapi dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar. Selain itu,globalisasi juga menghadirkan berbagai ekses negatif yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu sebagai generasi muda kita harus tau, mau dan mampu mewarisi nilai-nilai Pancasila serta terus memelihara perilaku sosial yang tetap berkarakter Pancasila. Agar nilai-nilai Pancasila tidak luntur oleh perkembangan zaman. Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang sangat penting yang harus di pelajari dan dipahami dengan benar. Karena kita mahasiswa akan menjadi penentu keberhasilan dan perwujudan cita-cita Proklamasi 17 Agustus Tahun 1945.
NPM: 2111031099
Kelas: Pendidikan Pancasila AKT B
Prodi: S1 Akuntansi
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan ideologi, sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal yang memengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah:
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Untuk menghindari faktor-faktor pendorong munculnya tantangan bagi Pancasila perlu adanya pendidikan Pancasila di kalangan anak muda (mahasiswa) sebagai generasi penerus yang akan mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi setelahnya. Adapun aturan yang mengatur mengenai pengadaan pendidikan Pancasila dalam kurikulum di perguruan tinggi, yaitu Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila minimal 2 SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot minimal 3 SKS. Kemudian, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pasal-pasal berikut.
- Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
- Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Berdasarkan hal-hal yang melandasi mengenai pendidikan Pancasila yang sudah disebutkan, adapun materi yang perlu dipahami dan dikhayati oleh para mahasiswa sebagai berikut.
- Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila.
- Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
- Pancasila sebagai dasar negara.
- Pancasila sebagai ideologi negara.
- Pancasila sebagai sistem filsafat.
- Pancasila sebagai sistem etika.
- Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Dengan adanya aturan yang sudah mengatur untuk pengadaan pendidikan Pancasila dalam kurikulum perguruan tinggi serta materi yang telah ditetapkan, tidak menutup kemungkinan adanya tantangan yang dihadapi dalam pendidkan Pancasila. Apalagi di tengah abad ke-21 yang kemajuan ipteknya makin merajalela. Dewasa ini, gawai merupakan barang sekunder yang harus ada di tangan dan menjadi barang wajib bagi sebagian orang tak terkecuali mahasisswa. Dari kemajuan teknologi dan gawai yang ada tersebut berbagai macam informasi, budaya baru, pemahaman baru, bahkan ideologi baru bertebaran bebas di media masa. Maka dari itu, pemahaman, pengamalan, bahkan kepercayaan terhadap Pancasila sebagai ideologi bansa pun dapat terkikis. Untuk itu diperlukannya pemberlajaran yang menarik bagi para mahasiswa untuk bisa memahami, mengkhayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus maupun masa depanya.
npm :2151031018
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia 3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara 5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Ditegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggarakan sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri dan
harus dimuat dalam kurikulum masing-masing perguruan tinggi.
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat internal maupun eksternal dari NKRI.
Pendidikan Pancasila terutama bagi kalangan generasi muda (mahasiswa) merupakan sesuatu langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, mereka akan menjadi penentu keberhasilan dan perwujudan cita– cita Proklamasi 17 Agustus Tahun 1945. ditegaskan kembali bahwa secara historis, yang tampil sebagai pejuang dan pendiri Bangsa dan Negara ini, adalah kalangan generasi muda pada masanya.
Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus tahu, mau dan mampu mewarisi nilai – nilai historis, bagaimana eksistensi generasi muda dalam mendirikan dan mengisi kemerdekaan NKRI termasuk melahirkan konsepsi Pancasila yang dimulai dari sidang BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945
NPM : 2111031081
pancasila B
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama
untuk dasar negara.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
• Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
• Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
• asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
• Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
• ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
• kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
• Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan
tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi
saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah
mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak
sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara
memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen
dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan
Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang
mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.
NPM : 2151031019
Kelas : Pancasila B
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
- asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
- ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi ditegaskan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pasal-pasal berikut.
- Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
- Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan
bahasa Indonesia.
Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.
Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Dinamika dan Tantangan Pancasila sangat berkaitan dengan dinamika kehidupan perjalanan masyarakat, bangsa Indonesia yang tidak bisa terlepas dari dinamika kehidupan yang bersifat internal maupun eksternal dari NKRI.
NPM : 2111031033
Prodi : S1 Akuntansi
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
1. Pertarungan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara tahun 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
3. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat dari kemajuan ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif yang menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun.
Berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Era globalisasi menghadirkan berbagai ekses negatif yang tidak dapat diprediksi. Diperlukan kompetensi warga negara yang mampu menyikapi berbagai persoalan globalisasi tersebut secara bijaksana, baik kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang mumpuni, yang akan mampu menjawab berbagai persoalan globalisasi yang mengemuka. Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Indonesia merupakan pilihan ideologi yang sangat tepat yang mesti dijadikan rujukan utama bagi setiap warga negara dalam bertindak dalam konteks global.
Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Sebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk diterima kebenarannya melewati batas-batas Negara bangsa kita sendiri.
NPM : 2111031098
PRODI : S1 Akuntansi
Kelas : B
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama
untuk dasar negara. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang
pemasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal
bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).
Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni,enggannya para
penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya
pancasila dikurikulum nasional. Meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara
negara tentang pendidikan pancasila di perguruan tinggi.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi
saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah
mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak
sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara
memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen
dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan
Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang
mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.
sekian ,terimakasih
NPM : 2151031010
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : Pendidikan Pancasila B
Izin memberikan tanggapan
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
• Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
• Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
• asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
• Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
• ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
• kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
• Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastic.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan
tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran Pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.
NPM : 2151031026
Prodi : S1 Akuntansi B
Pancasila adalah dasar negara. Segala sesuatu harus bersumber dan sesuai dengan Pancasila. Pancasila memuat sumber dari segala hal. Karena Pancasila sebagai dasar negara, pancasila disebut juga sebagai pedoman bangsa. Dinamika Pancasila berarti kekuatan dari dasar negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai - nilai luhur Indonesia , Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu. Pancasila terbukti sebagai sumber kekuatan Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan,menyatukan, dan simbol semangat Indonesia. Pancasila memuat sila 1 - 5 yang menjadi pedoman Indonesia , pedoman ini lah yang di jabarkan menjadi berbagai hal.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Berikut faktor eksternal:
1. Perbedaan ideologi antara negara-negara super power, Amerika (liberalis) dan Uni Soviet (sosialisme atau komunisme) sehingga menimbulkan pertarungan pada 1945-1990 yang menyebabkan Uni Soviet bubar dan Amerika menjadi satu-satunya negara super power di dunia.
2. Keterbukaan informasi menyebabkan masuknya berbagai ideologi asing.
3. Pertumbuhan dan kemajuan penduduk.
Sementara itu, faktor-faktor internalnya:
1. Terabaikannya ideologi Pancasila yang disebabkan rezim yang berkuasa membuat kebijakan politik dengan berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurun drastis.
Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Tantangan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengalami banyak tantangan dari luar dan dalam . Pertama kali Pancasila berasal dari gagasan Mr.Muh.Yamin , Ir.Soekarno dan Mr.Soepomo, setelah dirumuskan bersama lagi hasil keputusan Pancasila disahkan 18 Agustus 1945. Tantangan dari luar negeri akibat agresi militer Belanda, Pancasila terbukti berhasil kuat, dan memberikan rasa persatuan kepada Indonesia di awal kemerdekaan. Hingga pada masa orde lama hingga baru, Pancasila mendapat tantangan kembali dari dalam negeri, para penghianat negara yang mau menjatuhkan Pancasila berhasil ditumpas.Contohnya seperti Kekejaman PKI , yang mau menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis berhasil ditumpas oleh Soeharto , dan diperingatkan 30 September hari kesaktian Pancasila. Di era globalisasi ini kita dapat dengan mudah mengakses informasi-informasi dari manapun.Namun hal ini tentu saja ada efek negatifnya seperti penyebaran berita bohong,penyebar kebencian,dll. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi pola pikir masyarakat tentang kebenaran atas informasi yang beredar.
NPM: 2151031024
Kelas: B
Prodi: S1 Akuntansi
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur (majemuk serta memiliki kebhinekaan yang dipersatukan oleh kesadaran kolektif untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Perjuangan panjang bangsa
untuk bersatu, diwarnai oleh perjuangan fisik yang panjang dari generasi pendahulu bangsa untuk merdeka. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi,
pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan
cita-cita proklamasi kemerdekaan. Seiring dengan perjalanan waktu dan sejarah bangsa, kini apa yang telah diperjuangkan para pendiri dan pendahulu bangsa tengah menghadapi
berbagai ujian, baik dari dalam
Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras.
Pada dasarnya semua bangsa di dunia, memiliki latar belakang sejarah, budaya dan
peradaban yang dijiwai oleh sistem nilai dan filsafat, baik nilai-nilai moral keagamaan
(theisme-religious) maupun nilai non religious (sekular, atheisme). setiap bangsa senantiasa menegakkan nilai-nilai peradabannya dengan dijiwai, dilandasi dan dipandu oleh nilai-
nilai religious atau non-religious. Demikian pula halnya dengan bangsa Indonesia yang majemuk
dan multikultur, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diwarnai oleh adanya. keberagaman
Kondisi masyarakat dan budaya, secara positif
menggambarkan kekayaan potensi sebuah masyarakat yang bertipe pluralis, namun secara negatif orang merasa tidak nyaman karena tidak
saling mengenal budaya orang lain. Setiap etnik atau ras cenderung mempunyai semangat dan ideologi yang etnosentris, yang menyatakan
bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik atau ras lain.
NPM: 2151031013
Prodi: S1 Akuntansi
Kelas: Pendidikan Pancasila B
Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara memiliki 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan internal, adapun faktor eksternal nya yaitu:
1. Perbedaan ideologi antara negara-negara super power, Amerika (liberalis) dan Uni Soviet (sosialisme atau komunisme) sehingga menimbulkan pertarungan pada 1945-1990 yang menyebabkan Uni Soviet bubar dan Amerika menjadi satu-satunya negara super power di dunia.
2. Keterbukaan informasi menyebabkan masuknya berbagai ideologi asing.
3. Pertumbuhan dan kemajuan penduduk.
Berikut faktor Internal :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan
tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Maka dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sabagaimana diuraikan, ideologi mengandung nilai-nilai dasar, norma-norma dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Oleh karena itu, ideologi mmemiliki peran sebagai dasar, arah, dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mungkin hanya itu saja yang dapat saya argumenkan apabila ada kesalahan penulisan maupun tata bahasa saya mohon maaf, terima kasih.
NPM : 2111031011
setelah saya membaca artikel yang berjudul "Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara", menjelaskan adanya Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pentingnya pendidikan Pancasila dalam perguruan tinggi, dan tantangan pendidikan Pancasila.
Unsur-unsur yang mempengaruhi Pancasila dapat dilihat dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia meliputi:
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan ideologi, sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun salah satu faktor internal yang mempengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah:
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Berdasarkan hal-hal yang melandasi mengenai pendidikan Pancasila yang sudah disebutkan, adapun materi yang perlu dipahami dan dikhayati oleh para mahasiswa sebagai berikut.
Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila.
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi negara.
Pancasila sebagai sistem filsafat.
Pancasila sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Dengan adanya aturan yang sudah diatur untuk pengadaan pendidikan Pancasila dalam kurikulum perguruan tinggi serta materi yang telah ditetapkan, tidak menutup kemungkinan adanya tantangan yang dihadapi dalam pendidkan Pancasila. Untuk itu diperlukannya pembelajaran yang menarik bagi para mahasiswa untuk bisa memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus maupun bermasyarakat.
NPM : 2151031009
Kelas : Kelas AKT B
Pancasila sering dilihat sebagai idiologi yang berhadapan dengan ―ideologi global, seperti kapitalisme dan liberalisme. Pancasila yang dibangun adalah untuk kesejahteraan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika dilihat untuk saat ini penerapan Pancasila masih jauh dari yang diharapkan masih banyak aliranaliran atau sekte-sekte yang menyesatkan yang tidak sesuai dengan sila ke-1, masih banyak masalah sosial, antara lain mengenai keadilan. Keadilan seolah-olah tidak berlaku untuk orang-orang kalangan atas, yang dimana hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang cukup dalam dan masih banyak lagi hal-hal lain yang menunjukan masih kurangnya penerapan Pancasila. Jadi sebenarnya apa masalah yang menyebabkan Pancasila sulit diterapkan? Ada berbagai hal antara lain globalisasi yang terus menerus menggerus rasa nasionalisme jika tidak diatasi secepatnya, adanya anggapan bahwa Pancasila hanya sebagai simbol dan lambang bukan merupakan ideologi dan cita-cita bangsa, adanya kesalahan dalam memberikan pendidikan mengenai Pancasila di jenjeng-jenjang pendidikan yang mengakibatkan generasi sekarang acuh tak acuh pada Pancasila, selain itu adanya ketidaksesuaian nilai Pancasila ketika diterapkan karena kita mengasumsikan nilai tersebut berdasarkan asumsi pada masa lalu yang tidak relevan dengam masa sekarang, agar hal ini tidak terjadi maka diperlukan aktualisasi atau pembaharuan (mengenai asumsi/interpretasi) nilai-nilai Pancasila.
Belum teraktualisasinya nilai dasar Pancasila secara konsisten dalam tataran praksis perlu terus menerus diadakan perubahan, baik dalam arti konseptual maupun operasional. Banyak hal harus ditinjau kembali dan dikaji ulang. Beberapa mungkin perlu dirubah, beberapa lagi mungkin perlu dikembangkan lebih lanjut dan dijelaskan atau diperjelas dan beberapa lagi mungkin perlu ditinggalkan. Aktualisasi nilai Pancasila dituntut selalu mengalami pembaharuan. Hakikat pembaharuan adalah perbaikan dari dalam dan melalui sistem yang ada. Atau dengan kata lain, pembaharuan mengandaikan adanya dinamika internal dalam diri Pancasila.
Ada beberapa kenyataan yang dapat menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam memperbaiki kehidupannya, seperti:
1. Adanya nilai-nilai luhur yang berakar pada pandangan hidup bangsa Indonesia;
2. Adanya kekayaan yang belum dikelola secara optimal;
3. Adanya kemauan politik untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Selain itu juga pancasila mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan bangsa sebagai berikut:
1. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik
2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial dan Budaya
4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada era reformasi perkembangan situasi nasional cukup memprihatinkan dengan banyaknya permasalahan yang muncul secara bergantian di seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dampak demokratisasi yang tidak terkendali dan tidak didasari dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila telah memunculkan sikap individualistis yang sangat jauh berbeda dengan nilai-nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan, kerjasama, saling menghormati, kesamaan, dan kesederajatan dalam hubungan manusia dengan manusia.
Kesadaran bela negara perlu lebih ditingkatkan atau dengan kata lain perlu dilakukan revitalisasi, karena adanya pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara asumsinya diantaranya adalah :
a. Kesadaran untuk melestarikan kekayaan budaya.
b. Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar.
c. Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
d. Mencegah dan memberantas korupsi.
e. Meningkatkan kualitas perilaku kehidupan beragama.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya.
KESIMPULAN
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi.
NPM : 2151031023
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni,enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya pancasila dikurikulum nasional. Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal.
Berikut faktor eksternal:
- Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
- Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
- asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
- Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
- ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Berikut faktor Internal :
- Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
- kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
- Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercyaan terhadap ideologi menurut drastis.
Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
NPM: 2111031016
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi negara.
• Faktor eksternal
1. Pertarungan ideologi antar negara-negara super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya ideologi asing.
3. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat adanya pertumbuhan penduduk dan kemajuan.
• Faktor Internal
1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi).
Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan Pancasila pada era revolusi saat ini peserta didik yang sudah terlepas dari ponsel pintar, saat ini mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari internet yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan IPTEK menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila pada era revolusi.
Sekian, terima kasih.