Disini kami dari kelompok 6 akan melanjutkan diskusi materi kelompok kami yang berjudul "MENGKAJI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD"
Kelompok kami beranggotokan:
1. Ari puspita
2. Lulu Nafisasani
3. Tiara andini
Selanjutnya kami membuka 6 pertanyaan dalam diskusi ini, bagi rekan-rekan yang ingin bertanya kami persilahkan. Terimakasih.
No Absen : 26
Npm : 1913053013
Izin bertanya, dalam pembelajaran cara membaca cepat dan intensif dapat diterapkan pada peserta didik mulai dari usia berapa?
Kemudian, bagaimana cara kalian sebagai seorang guru dalam mengajarkan cara membaca cepat dan membaca intensif?
NPM: 1913053082
No absen: 28
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Shintia Sasmia.
Pengertian secara umum membaca intensif adalah sebagai kegiatan membaca secara cermat, teliti, dan seksama. Model membaca intensif ini digunakan dengan tujuan mencari informasi yang ada di dalam sebuah bacaan. Membaca ini pula dapat diartikan sebagai proses membaca yang dilakukan secara mendalami persoalan dan upaya pembaca untuk memahami ide naskah dari ide pokok hingga ide penjelas.
Dalam membaca cepat dan intensif dapat diterapkan pada anak kelas tinggi atau berkisar umur mulai dari 10 tahun. Karena dalam umur 10 tahun keatas anak itu sudah mulai bisa memperoleh pemahaman dari sebuah bacaan. Lalu anak juga sudah mulai bisa mengetahui maksud dan tujuan penulis dari sebuah bacaan tersebut. Sedangkan anak kelas rendah atau dibawah umur 10 tahun, jangankan membaca intensif, membaca dengan mengeja huruf saja masih agak sulit. Sedangkan dalam membaca intensif itu perlu pemahaman yang kritis dan konsentrasi. Anak dibawah umur 10 tahun belum bisa konsentrasi dalam memahami sebuah bacaan.
Cara seorang guru dalam mengajarkan cara membaca cepat dan intensif salah satu contohnya yaitu guru meminta siswa membaca satu pilihan bacaan yang sama yang disedikan oleh guru. Atau bisa juga ketika siswa diberi tugas membaca teks atau buku paket maka siswa akan fokus pada kosakata dan tata bahasa untuk dipahami sehingga mereka akan membaca kata demi kata, karena membaca kata demi kata, mereka akan membaca dengan lambat dan mendalam. Nah cara tersebut bisa dijadikan salah satu contoh seorang guru dalam mengajarkan membaca cepat dan intensif.
Npm : 1913053080
No ab : 25
Izin bertanya didalam makalah kalian terdapat pernyataan bahwa Dalam menuangkan gagasan melalui kegiatan menulis, paling tidak terdapat tiga tahapan yang dilakukan penulis, yakni perencanaan, penulisan, dan revisi. Tolong beri contoh dari masing² tahapan tersebut dalam pembelajaran bahasa indonesia
NPM : 1913053109
izin menjawab pertanyaan dari saudaru sekar, Dalam menuangkan gagasan melalui kegiatan menulis, paling tidak terdapat tiga tahapan yang dilakukan penulis, yakni perencanaan, penulisan, dan revisi. Tolong beri contoh dari masing² tahapan tersebut dalam pembelajaran bahasa indonesia.
jawaban :
Tompkins dan Hoskisson (1991:211) menyatakan the fokus in the writing process is on what student think and do as they write and the five stage are prewriting, drafting, revising, editing, and publishing. Intinya bahwa pendekatan proses dalam menulis terdiri atas lima tahap yaitu: (1) pramenulis, (2) membuat draft, (3) merevisi, (4) menyunting, dan (5) mempublikasikan.
Tahapan-tahapan menulis menggunakan pendekatan proses dijabarkan seperti berikut ini.
(1) Pramenulis adalah tahap persiapan menulis untuk memperoleh dan menata ide, gagasan, dan masalah yang berkaitan dengan topik karangan. Kegiatan yang dilakukan penulis yakni memilih topik, mempertimbangkan tujuan, bentuk, sasaran pembaca, dan memperoleh serta menyusun ide-ide. Melalui kegiatan pramenulis, mahasiswa berbicara, menggambar, membaca, dan bahkan menulis untuk mengembangkan informasi yang diperlukan.
(2) Menyusun draf adalah menata ide-ide tulisan agar menjadi runtut. Penulis perlu menyusun ide-ide untuk
menulis dalam bentuk kerangka karangan. Kerangka karangan tersebut, digunakan penulis untuk mempersiapkan diri ketika menulis.
(3) Menyunting adalah kegiatan merevisi atau perbaikan tulisan. Penyuntingan di sini meliputi perbaikan unsur mekanik dan isi. Penyuntingan sifatnya lebih kompleks karena berkaitan dengan perbaikan secara tekstual dan kontekstual.
(4) Merevisi adalah perbaikan karangan yang dilakukan oleh penulis atau orang lain untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Merevisi lebih fokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan,
dan penyusunan kembali isi karangan sesuai dengan kebutuhan pembaca.
(5) Publikasi adalah menginformasikan tulisan untuk memberikan pesan atau informasi kepada orang lain.
Media publikasi dapat berupa media cetak maupun media elektronik tergantung sasaran pembacanya.
Karangan mahasiswa yang sudah direvisi dapat dipublikasikan dengan meng-upload di blog atau di kirim
ke media cetak/koran.
bagi rekan-rekan yang ingin menambahkan dipersilahkan
Npm : 1913053078
Absen : 27
Izin bertanya kepada kelompok 6, mohon
Sebutkan dan jelaskan beberapa kemungkinan perpaduan keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi Sekolah Dasar? Terimakasih
Npm : 1913053035
Absen : 19
Saya perwakilan kelompok 4 Izin menjawab pertanyaan dari saudari Sri Munji yaitu Saya mencontohkan pada kelas 5 Perpaduan keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
1. Mendengarkan/menyimak dan menulis, yaitu pada kegiatan mendengarkan pengumuman, pada aspek keterampilan berbahasa mendengarkan/menyimak siswa mampu mendengarkan dan memahami isi dari pengumuman tersebut, selanjutnya pada aspek keterampilan berbahasa menulis setelah mendengarkan pengumuman siswa mampu menulis isi pengumuman yang telah didengarnya dalam bentuk kalimat.
2. Membaca dan mendengarkan/menyimak yaitu pada kegiatan membaca cerita rakyat, pada aspek keterampilan berbahasa yaitu membaca salah satu siswa membaca cerita rakyat didepan kelas, pada aspek keterampilan berbahasa mendengarkan/menyimak siswa yang tidak kebagian membaca cerita rakyat didepan kelas ini mampu menyimak cerita tersebut.
3. Menulis dan berbicara, yaitu pada kegiatan melakukan wawancara dengan narasumber, pada aspek keterampilan berbahasa menulis siswa mampu menuliskan daftar pertanyaan untuk berwawancara sesuai dengan topik serta menggunakan kalimat tanya yang bener, selanjutnya pada aspek keterampilan berbahasa berbicara yaitu melakukan kegiatan wawancara atau berbicara tanya jawab berdasarkan pada daftar pertanyaan yang telah dibuat menggunakan bahasa yang santun.
4. Membaca, Menulis dan berbicara, yaitu pada kegiatan membaca novel anak, pada aspek keterampilan berbahasa membaca siswa mampu membaca novel anak, pada aspek keterampilan berbahasa menulis setelah membaca novel anak siswa mampu menulis yaitu dengan menjawab pertanyaan tentang isi cerita dalam novel anak tersebut di buku tugas, selanjutnya pada aspek keterampilan berbahasa berbicara yaitu setelah membaca dan menulis atau menjawab pertanyaan siswa mampu mengungkapkan atau menjelaskan amanat atau isi cerita novel anak tersebut di depan kelas.
Sekian jawaban dari saya, terimakasih. Bagi rekan-rekan yang ingin menanggapi atau menambahkan jawaban, saya persilahkan
NPM: 1913053073
Absen: 6
Tolong berikan contoh implementasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam model immersed dan network. Terimakasih
nama : ari puspita
npm : 1913053109
izin menjawab pertanyaan dari saudari asvyatul,
Tolong berikan contoh implementasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam model immersed dan network.
jawaban :
Fogarty (1991) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah suatu tipe pembelajaran yang memadukan atau menghubungkan semua data dari berbagai bidang studi dan akan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minat siswa. Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan semua data yang diperoleh dari berbagai bidang studi dan akan menghasilkan
pemikiran yang sesuai dengan minat siswa. Pada pembelajaran terpadu tipe Immersed semua bidang studi merupakan sudut pandang keahlian siswa. Siswa menyaring seluruh konsep yang telah dipelajari dengan meleburkan diri mereka kedalam pengalaman melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan (Suprayekti, 2003).
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Contoh, bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI.
Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa.
Fogarty (1991) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu tipe networked adalah hubungan internal antara siswa dengan ahli yang akan membantu siswa menciptakan jaringan
kerja sama yang sesuai dengan bidangnya.
Hosnan (2014) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe networked adalah model pembelajaran berupa kerja sama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data atau keterangan sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, radio, TV, teman, kakak, orang tua, ataupun guru yang dianggap ahli oleh siswa. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri, artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahu yang besar dalam dirinya.
Npm: 1913053005
Absen: 22
Izin bertanya, mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi penyalur bagi mata pelajaran lainnya di dalam pembelajaran tematik. Di dalam pembelajaran tematik memperkenalkan 10 model pembelajaran terpadu yang dikelompkkkan menjadi 3 yang telah dijelaskan di dalam makalah. Tolong berika satu contoh implementasi pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan salah satu model tesebut?
Terimakasih
Npm : 1913053035
Absen : 19
Saya perwakilan kelompok 6 izin menjawab pertanyaan dari saudari Nabila, disini saya akan mencontohkan implementasi model pembelajaran terpadu yaitu Model pembelajaran yang terintegrasi dalam satu disiplin ilmu yaitu model keterhubungan atau connected.
Model keterhubungan merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan suatu bahasan atau konsep dengan menghubungkan bahasan atau konsep dalam satu bidang studi, hal ini memberikan pemahaman bagi siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Kunci utama dari model connected (terhubung) adalah adanya usaha untuk menghubungkan materi, konsep, keterampilan dalam satu disiplin ilmu dengan asumsi bahwa siswa akan dapat secara otomatis memahami hubungan tersebut. Pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode conected menuntut pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam suatu pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, fokus utama tetap berada pada siswa (student oriented) sebagai pelaku utama pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa bermusyawarah dalam menentukan materi-materi yang sekiranya memiliki keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu aktifitas belajar mengajar. Selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang mengakomodir materi-materi secara terintegrasi dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Contoh Implementasi pembelajaran terpadu model Connected dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara terpadu di Sekolah Dasar. Di dalam pembelajaran bahasa dan sastra secara terpadu, yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa yang meliputi aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis dipayungkan kepada pembelajaran apresiasi sastra.
1. aspek mendengarkan: mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
2. aspek berbicara: memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
3. aspek membaca: menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
4. aspek menulis: menulis dialog sederhana dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh (1) siswa mendengarkan cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya, (2) siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya, (3) siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi ceritanya, kemudian (4) siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.
Sekian jawaban dari saya terimakasih. Kepada rekan-rekan yang ingin menyanggah atau menambahkan kami persilahkan.
Npm: 1913053128
Media pembelajaran interaktif berbasis seperti apa yang cocok digunakan dalam
Keterampilan menyimak / Mendengarkan pada pembelajaran bahasa Indonesia SD? Jelaskan dengan menyertakan contohnya serta alasanya menggunakan media tersebut !
NPM: 1913053082
No absen: 28
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Verawati.
Seperti yang kita ketahui menyimak atau mendengarkan merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menyimak dalam kegiatan komunikasi sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting. Karena dengan menyimak kita dapat memperoleh informasi-informasi untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang kehidupan.
Menurut kelompok kami, media interaktif yang cocok digunakan dalam keterampilan menyimak atau mendengarkan yakni seperti wacana yang panjang, baik ragam bacaan, cerita-cerita menarik, berita surat kabar, percakapan-percakapan yang panjang, ujaran-ujaran ekspresif, percakapan lewat telepon, pembacaan puisi, drama rekaman, dan sebagainya. Alasanya, dengan media tersebut menuntut penyimak atau pendengar untuk mampu mengenal bunyi-bunyi dalam kontinum bunyi yang panjang, mampu memahami makna pesan secara tepat, dan mampu mengingat dalam jangka waktu yang relatif lama.
kurang lebih nya kami mohon maaf, kami akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabrokatuh