CASE STUDY 2

CASE STUDY 2

CASE STUDY 2

Number of replies: 19

Sebuah perusahaan startup mengalami fluktuasi kinerja karyawan dalam dua tahun terakhir. Seorang mahasiswa manajemen ingin meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, karena ia menduga bahwa perubahan gaya kepemimpinan berdampak langsung pada motivasi dan produktivitas.

Namun, ia belum yakin bagaimana merancang penelitian tersebut secara teoritis.

Pertanyaan:

  1. Teori apa saja yang bisa digunakan untuk menyusun landasan teori dari permasalahan ini?
  2. Buatlah kerangka pikir yang menunjukkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan.
  3. Rumuskan hipotesis yang dapat diuji dari kerangka pikir tersebut.

In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Annisa Luthfiyyah -
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010

1. Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Beberapa teori yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan:
A. Teori Kepemimpinan : Path-Goal Theory (House, 1971): Gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi dan perilaku bawahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dan Transformational & Transactional Leadership (Bass, 1985): Kepemimpinan transformasional cenderung meningkatkan motivasi intrinsik dan kinerja, sementara transactional menekankan reward dan punishment.
B. Teori Motivasi : Maslow’s Hierarchy of Needs: Pemimpin yang peka terhadap kebutuhan karyawan dapat meningkatkan motivasi, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja. Dan Herzberg’s Two-Factor Theory: Faktor motivator (penghargaan, prestasi) lebih memengaruhi kepuasan dan kinerja dibanding faktor hygiene.
C. Teori Kinerja Karyawan : Performance Theory (Campbell, 1990): Kinerja dipengaruhi oleh faktor motivasi, keterampilan, dan lingkungan kerja—gaya kepemimpinan menjadi salah satu variabel kontekstual utama. Dan Goal-Setting Theory (Locke & Latham, 1990): Pemimpin yang mampu memberi arahan jelas dan menantang akan meningkatkan kinerja tim.

2. Kerangka Pikir (Conceptual Framework)
Gaya Kepemimpinan → Motivasi & Kepuasan Kerja → Kinerja Karyawan
Penjelasan: Gaya kepemimpinan (variabel independen) → memengaruhi motivasi & kepuasan kerja (variabel mediasi) → yang pada akhirnya memengaruhi kinerja karyawan (variabel dependen). Ada kemungkinan efek langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja, dan juga efek tidak langsung melalui motivasi.

3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis utama dan turunan dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.
H3: Motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H4: Motivasi kerja memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Diah Arum Sari Nawang Ulan -
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

Landasan Teori:
Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan dan motivasi, antara lain:
1. Teori Perilaku Kepemimpinan (Lewin dkk.): Gaya pemimpin seperti otoriter, demokratis, atau transformasional memengaruhi kinerja bawahan.
2. Teori Motivasi Herzberg & Goal Setting (Locke & Latham): Motivasi dan kepuasan karyawan dipengaruhi oleh kepemimpinan, yang kemudian berdampak pada kinerja.

Kerangka Pikir:
Variabel Independen (X): Gaya kepemimpinan.
Variabel Dependen (Y): Kinerja karyawan.
Hubungan:
Gaya Kepemimpinan - Motivasi & Kepuasan - Kinerja Karyawan
(versi sederhana: Gaya Kepemimpinan - Kinerja Karyawan langsung)

Hipotesis:
H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H2 (opsional): Motivasi karyawan memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Dela Novita -
Nama : Dela Novita
NPm : 2313031023

1. Teori yang dapat digunakan
Teori Kepemimpinan (Trait Theory, Behavioral Theory, Situational Leadership, Transformational–Transactional Leadership)
Teori Motivasi (Maslow, Herzberg, McClelland)
Teori Kinerja (Gibson, Mangkunegara) yang menekankan faktor kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja sebagai penentu kinerja

2. Kerangka pikir
Gaya kepemimpinan → memengaruhi motivasi dan semangat kerja → berdampak pada produktivitas → menghasilkan peningkatan atau penurunan kinerja karyawan

3. Hipotesis
H₁ Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup
H₀ Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Sela Ayu Irawati -
Nama:Sela Ayu Irawati
Npm:2313031015

1.Teori yang Bisa Digunakan untuk Landasan Teori
-Teori Gaya Kepemimpinan: Fokus pada berbagai tipe gaya kepemimpinan seperti otoriter, demokratis, transformasional, dan teori kontingensi yang menyatakan efektivitas gaya kepemimpinan bergantung pada situasi.
-Teori Perilaku Kepemimpinan: Menekankan bahwa kepemimpinan adalah pola perilaku yang dapat dipelajari dan dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas (kemampuan teknis, manusiawi, konseptual).
-Teori Kinerja: Mengacu pada pengukuran hasil kerja karyawan, termasuk kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai standar perusahaan (Campbell, Sutrisno).
-Teori Motivasi Kerja: Menjelaskan bagaimana gaya kepemimpinan dapat memengaruhi motivasi yang pada akhirnya berdampak pada kinerja karyawan.

2.Kerangka Pikir yang Menunjukkan Hubungan antar Variabel
-Variabel independen: Gaya kepemimpinan (termasuk gaya otoriter, demokratis, transformasional, dan kontingensi).
-Variabel mediasi/moderator: Motivasi kerja karyawan.
-Variabel dependen: Kinerja karyawan (kuantitas, kualitas, target pencapaian).
-Hubungan logis: Gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi kerja, yang selanjutnya berdampak pada kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan juga dapat langsung berpengaruh pada kinerja.
Struktur ini dapat digambarkan sebagai:
Gaya Kepemimpinan → Motivasi Kerja → Kinerja Karyawan
Dan
Gaya Kepemimpinan → Kinerja Karyawan

3. Hipotesis yang Dapat Diuji
H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan.
H3: Motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H4: Motivasi kerja memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by TAZKI ALFIKRI -
Nama: Tazki Alfikri
NPM: 2313031028
Kelas: 2023A

1. Teori-Teori untuk Landasan Teori
Teori Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional (Bass & Avolio) Teori ini membedakan pemimpin yang menginspirasi (transformasional) dengan yang fokus pada reward-punishment (transaksional). Di startup yang dinamis, gaya transformasional biasanya lebih efektif karena bisa memotivasi karyawan untuk berinovasi.
Teori Kepemimpinan Situasional (Hersey & Blanchard) Teori ini bilang gaya kepemimpinan harus disesuaikan dengan kematangan karyawan. Relevan banget buat startup yang karyawannya mungkin punya level pengalaman berbeda-beda.

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikirnya bisa digambarkan seperti ini:
Variabel Independen: Gaya Kepemimpinan Dimensinya meliputi:
• Gaya Transformasional (inspirasi, stimulasi intelektual, perhatian individual)
• Gaya Transaksional (reward kontingen, manajemen by exception)
• Gaya Partisipatif (melibatkan karyawan dalam keputusan)
• Gaya Delegatif (memberikan otonomi)
Variabel Mediator/Intervening:
• Motivasi Kerja (intrinsik dan ekstrinsik)
• Kepuasan Kerja (puas dengan pemimpin dan lingkungan kerja)
• Komitmen Organisasi (keterikatan dengan perusahaan)
• Komunikasi (keterbukaan dan kejelasan informasi)
Variabel Dependen: Kinerja Karyawan Diukur melalui:
• Produktivitas (output kerja)
• Kualitas kerja
• Ketepatan waktu
• Inisiatif dan kreativitas
• Kerjasama tim
Alur logisnya: Gaya Kepemimpinan → Motivasi Kerja → Kinerja Karyawan

3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis Utama:
• H1: "Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di perusahaan startup"
• H0: "Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di perusahaan startup"
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Suci Tri Wahyuni 2313031012 -
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012

1. Teori yang bisa digunakan untuk menyusun landasan teori
Beberapa teori yang relevan untuk penelitian pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan yaitu:
1. Teori Gaya Kepemimpinan (Leadership Style Theory)
Menjelaskan berbagai gaya kepemimpinan seperti otoriter, demokratis, dan laissez-faire (Lewin, Lippitt & White, 1939).
→ Gaya kepemimpinan memengaruhi cara pemimpin berinteraksi dan memotivasi bawahannya.

2. Teori Motivasi (Motivation Theory)
Contohnya:
• Teori Hierarki Kebutuhan Maslow → karyawan termotivasi bila kebutuhan dasarnya terpenuhi.
• Teori Dua Faktor Herzberg → motivator (pengakuan, tanggung jawab) dapat meningkatkan kinerja.
→ Pemimpin yang baik mampu menciptakan motivasi kerja yang tinggi.

3. Teori Kinerja (Performance Theory)
Kinerja dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi, dan lingkungan kerja (Robbins, 2006).
→ Kepemimpinan yang efektif dapat meningkatkan motivasi dan akhirnya meningkatkan kinerja.

2. Kerangka pikir
Hubungan antarvariabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
> Gaya Kepemimpinan → Motivasi Kerja → Kinerja Karyawan

Penjelasan singkat:
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang tepat (misalnya demokratis) dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Motivasi yang tinggi akan membuat karyawan bekerja lebih produktif, sehingga kinerja meningkat.

Gambaran sederhana kerangka pikir:

Gaya Kepemimpinan

Motivasi Kerja

Kinerja Karyawan

3. Hipotesis yang dapat diuji
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
• H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
• H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan.
• H3: Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
• H4: Motivasi kerja memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Ni Wayan Vara Wulandari -

Nama: Ni Wayan Vara Wulandari

NPM: 2313031017

 

1.     Teori yang relevan

a.     Teori kepemimpinan transformasi, menyatakan bahwa pemimpin yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan memberikan visi (transformasional) akan meningkatkan semangat kerja dan membuat karyawan mau bekerja lebih dari yang diharapkan, sehingga kinerja mereka tinggi.

b.     Path-Goal Theory, berfokus pada bagaimana pemimpin harus membimbing dan mendukung karyawan untuk mencapai tujuan (goals) mereka. Pemimpin yang baik akan membantu menghilangkan hambatan kerja, dan ini memperjelas jalan karyawan menuju kinerja terbaik.

2.     Kerangka pikir

Variabel (X): Gaya Kepemimpinan

Variabel Mediasi (Z): Motivasi Karyawan

Variabel (Y): Kinerja Karyawan

X → Gaya kepemimpinan

A → B

B → C

A → C

Penjelasan:

·       Gaya Kepemimpinan (X) adalah penyebab utama.

·       Panah lurus dari A ke B menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan (X) diduga memengaruhi Motivasi Karyawan (Z).

·       Panah dari B ke C menunjukkan bahwa Motivasi (Z) diduga kuat memengaruhi Kinerja Karyawan (Y).

·       Panah langsung dari A ke C menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan juga bisa memengaruhi kinerja karyawan secara langsung, tanpa harus melalui motivasi.

3.     Rumusan Hipotesis yang Dapat Diuji

H1: "Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di perusahaan startup tersebut."

H2: "Motivasi Karyawan berperan sebagai variabel mediasi (perantara) dalam pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan."

H3: "Gaya Kepemimpinan Transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Karyawan."

H0: “Tidak ada Motivasi Karyawan berperan sebagai variabel mediasi (perantara) dalam pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan."


In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Dwi Apriyana -
Nama: Dwi Apriyana
NPM: 2313031022

1. Teori yang digunakan
1. Teori Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional
Teori ini menjelaskan dua gaya utama kepemimpinan. Gaya transformasional berfokus pada inspirasi, motivasi, dan pengembangan bawahan untuk mencapai potensi terbaiknya. Sedangkan gaya transaksional menekankan sistem penghargaan dan hukuman untuk mencapai target. Kedua gaya ini dapat memengaruhi tingkat motivasi dan kinerja karyawan secara berbeda.
2. Teori Motivasi
Teori motivasi menjelaskan bahwa kepuasan kerja dan motivasi berperan penting dalam meningkatkan kinerja. Pemimpin yang mampu memberikan dorongan, penghargaan, serta lingkungan kerja yang mendukung akan membuat karyawan lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik.
3. Teori Hubungan Sosial
Teori ini menekankan bahwa hubungan yang saling menguntungkan antara pemimpin dan bawahan (seperti saling menghargai, percaya, dan mendukung) akan mendorong karyawan untuk memberikan kinerja terbaik sebagai bentuk timbal balik positif.
2. Kerangka Pikir Penelitian
Gaya kepemimpinan yang baik (X) → meningkatkan motivasi kerja (Z).
Motivasi kerja (Z) → meningkatkan kinerja karyawan (Y).
3. Hipotesis penelitian
H₀: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
H₁: Terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
H₂: Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
H₃: Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.
H₄: Motivasi kerja memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by IRFAN A SUKI -
Nama : Irfan A Suki
Npm : 2313031013


1. Teori yang relevan

- Teori Kepemimpinan Transformasional & Transaksional (Burns / Bass): Menjelaskan bagaimana pemimpin menginspirasi atau memberi imbalan sehingga memengaruhi perilaku karyawan.
- Teori Kontingensi / Situasional (Hersey-Blanchard, Fiedler): Menekankan bahwa efektivitas gaya kepemimpinan tergantung konteks dan kesiapan bawahan.
- Leader–Member Exchange (LMX): Fokus pada kualitas hubungan atasan-bawahan dan dampaknya pada hasil kerja.
- Path-Goal Theory: Pemimpin memfasilitasi pencapaian tujuan bawahan melalui dukungan, arahan, atau imbalan.
- Teori Pertukaran Sosial & Self-Determination (motivasi): menjelaskan mekanisme motivasi, komitmen, dan kepuasan yang menghubungkan kepemimpinan dengan kinerja.

2. Kerangka pikir (sistematis & logis)
Gaya kepemimpinan (independen: transformasional / transaksional / situasional / gaya perilaku) → memengaruhi motivasi kerja / kepuasan kerja / komitmen organisasi (mediator) → yang pada gilirannya memengaruhi kinerja karyawan (dependen).
Selain itu, ada efek langsung gaya kepemimpinan → kinerja, dan faktor moderasi (mis. dukungan organisasi, budaya startup, sistem reward) yang memperkuat atau melemahkan hubungan tersebut.
(Skema singkat:
Gaya Kepemimpinan → Motivasi/Kepuasan/Komitmen → Kinerja
Gaya Kepemimpinan → Kinerja (langsung)
Moderator: Dukungan Organisasi / Budaya / Reward)

3. Hipotesis yang dapat diuji

- H1 (utama): Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. (H0: tidak ada pengaruh.)
- H2: Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif lebih kuat terhadap kinerja dibanding kepemimpinan transaksional.
- H3 (mediasi): Motivasi kerja memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
- H4 (moderasi): Dukungan organisasi (sistem reward / budaya startup) memperkuat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kinerja.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

1. Teori yang Digunakan
Untuk meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, teori yang relevan antara lain:
a. Teori Kepemimpinan
• Teori Transformasional dan Transaksional (Bass & Avolio, 1994):
Pemimpin transformasional memotivasi karyawan melalui visi, inspirasi, dan perhatian individual. Pemimpin transaksional menekankan reward dan punishment.
• Teori Situasional (Hersey & Blanchard, 1969):
Kepemimpinan efektif tergantung pada kesiapan dan kemampuan karyawan.
• Teori Kontingensi (Fiedler, 1967):
Efektivitas kepemimpinan bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan situasi kerja.
b. Teori Motivasi
• Teori Maslow (1943): Kebutuhan karyawan harus dipenuhi agar produktivitas meningkat.
• Teori Herzberg (1959): Faktor motivator (pengakuan, prestasi) dan faktor higiene (gaji, kondisi kerja) memengaruhi kinerja.
c. Teori Kinerja Karyawan
• Teori Goal-Setting (Locke & Latham, 1990): Tujuan yang jelas meningkatkan motivasi dan kinerja.
• Teori Social Exchange (Blau, 1964): Hubungan saling menguntungkan antara pemimpin dan karyawan memengaruhi loyalitas dan hasil kerja.

2. Kerangka Pikir
Hubungan gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan dapat digambarkan melalui diagram sederhana:
Gaya Kepemimpinan
(Transformasional / Transaksional / Situasional)
                                   ↓
Motivasi Karyawan
(Pengakuan, Prestasi, Kepuasan Kerja)
                                 ↓
Kinerja Karyawan
(Produktivitas, Disiplin, Hasil Kerja)

Penjelasan:
Gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi karyawan. Motivasi yang tinggi akan berdampak positif terhadap kinerja. Jika gaya kepemimpinan tidak sesuai, motivasi dan kinerja cenderung menurun.

3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir:
1. Hipotesis utama:
H₁: Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Hipotesis tambahan (opsional, jika motivasi diuji sebagai mediator):
H₂: Motivasi karyawan memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Rieke Nindita Sari - -
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

1) Teori untuk landasan teori
Teori utama yang relevan adalah Teori Kepemimpinan Transformasional & Transaksional (Bass) karena menjelaskan bagaimana gaya pemimpin memotivasi dan memengaruhi kinerja; Leader–Member Exchange (LMX) untuk menjelaskan kualitas hubungan atasan–bawahan; Teori Kontingensi (Fiedler / Hersey-Blanchard) dan Path-Goal (House) untuk menyoroti bahwa efektivitas gaya bergantung konteks dan kebutuhan bawahan; untuk mekanisme motivasi gunakan Expectancy Theory (Vroom) dan Self-Determination Theory (Deci & Ryan) yang mengaitkan gaya kepemimpinan dengan motivasi intrinsik/ekstrinsik dan kapasitas karyawan mencapai hasil; serta Job Characteristics Model dan Social Exchange Theory sebagai dukungan untuk memahami bagaimana kondisi pekerjaan dan timbal balik sosial mempengaruhi kinerja.
2) Kerangka pikir
Gaya kepemimpinan (variabel independen) mis. transformasional vs transaksional, kualitas LMX, kecocokan kontingensi memengaruhi motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi (variabel mediasi), yang pada gilirannya menentukan kinerja karyawan (variabel dependen: produktivitas, kualitas pekerjaan, pencapaian target). Selain itu terdapat variabel moderator seperti kondisi kerja / budaya startup, tingkat perubahan organisasi, dan kompetensi karyawan yang memperkuat atau melemahkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi/kinerja. Secara operasional: gaya kepemimpinan (melalui) motivasi/komitmen hasil kinerja, dengan konteks (moderator) menentukan kekuatan efek.
3) Hipotesis yang dapat diuji
H1: Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
H2: Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dimediasi oleh motivasi kerja (motivasi menjelaskan sebagian atau seluruh efek).
H3: Kualitas hubungan atasan–bawahan (LMX) memperkuat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan kinerja (efek moderasi).
H4: Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja lebih kuat pada karyawan dengan kompetensi tinggi dibandingkan kompetensi rendah (moderasi kompetensi).
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Selvidar Armalia -
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014

1. Teori yang dapat digunakan:
Teori Gaya Kepemimpinan (Kurt Lewin) – membagi gaya kepemimpinan menjadi otoriter, demokratis, dan laissez-faire, yang masing-masing memengaruhi cara kerja dan motivasi bawahan.
Teori Motivasi (Herzberg’s Two Factor Theory) – menyebutkan bahwa kepuasan dan motivasi kerja dipengaruhi oleh faktor motivator (seperti penghargaan, tanggung jawab) dan faktor higiene (seperti kondisi kerja, kepemimpinan).
Teori Kinerja (Robbins & Judge) – menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi, dan dukungan organisasi, termasuk peran pemimpin di dalamnya.

2. Kerangka pikir:
Gaya kepemimpinan yang diterapkan pimpinan, memengaruhi tingkat motivasi dan semangat kerja karyawan. motivasi dan semangat kerja yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.
Secara sederhana:
Gaya Kepemimpinan (X): Motivasi Kerja (variabel antara)_Kinerja Karyawan (Y)
Semakin efektif gaya kepemimpinan (demokratis, partisipatif), semakin tinggi motivasi dan kinerja karyawan.

3. Hipotesis penelitian:
Ha (hipotesis kerja): Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup.
H0 (hipotesis nol): Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup.
In reply to First post

Re: CASE STUDY 2

by Syifa Hesti Pratiwi -
Nama: Syifa Hesti Pratiwi
NPM: 2313031003

Jawaban:
1. Teori yang relevan untuk landasan teori
Beberapa teori yang bisa dipakai untuk menyusun landasan teori penelitian pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan antara lain: (a) Teori Kepemimpinan Transformasional vs Transaksional (Bass) — menjelaskan bagaimana pemimpin yang menginspirasi/cenderung transformasional dapat meningkatkan motivasi dan kinerja dibanding pemimpin transaksional; (b) Teori Situasional / Contingency (Fiedler, Hersey-Blanchard) — menyatakan efektivitas gaya kepemimpinan bergantung pada konteks dan kematangan bawahan; (c) Path-Goal Theory (House) — menjelaskan bagaimana pemimpin memfasilitasi pencapaian tujuan bawahan sehingga meningkatkan kinerja; (d) Leader–Member Exchange (LMX) — menekankan kualitas hubungan pemimpin-bawahan sebagai penentu kinerja; (e) Teori Motivasi (Herzberg, Maslow, Self-Determination Theory) — untuk menjelaskan mekanisme mengapa gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi dan selanjutnya kinerja; dan (f) Social Exchange Theory — memberi dasar untuk memahami timbal balik antara perlakuan pemimpin dan komitmen/perilaku kerja karyawan. Kombinasi teori-teori ini membantu menjelaskan hubungan langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi, kepuasan kerja, komitmen) antara gaya kepemimpinan dan kinerja.

2. Kerangka pikir yang logis dan sistematis
Kerangka pikirnya: gaya kepemimpinan (variabel independen) memengaruhi kinerja karyawan (variabel dependen) baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mediator seperti motivasi kerja dan kepuasan kerja. Selain itu, hubungan tersebut dipengaruhi (dimoderasi) oleh faktor kontekstual seperti budaya organisasi, otonomi pekerjaan, dan kondisi kerja (mis. remote vs onsite). Secara singkat:
Gaya Kepemimpinan → (langsung) → Kinerja Karyawan
Gaya Kepemimpinan → Motivasi / Kepuasan Kerja (mediator) → Kinerja Karyawan
(Moderator: Budaya organisasi, Otonomi kerja, Kompetensi karyawan)
Penjelasan logis: pemimpin yang bersifat transformasional/relasional meningkatkan dukungan, kejelasan tugas, umpan balik, dan pemberdayaan sehingga meningkatkan motivasi dan kepuasan; motivasi/ kepuasan inilah yang menggerakkan perilaku kerja produktif dan hasil kerja yang lebih tinggi. Namun bila konteks (mis. budaya kontrol ketat atau rendahnya otonomi) tidak mendukung, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja bisa melemah.

3. Hipotesis yang dapat diuji secara ilmiah
Berikut beberapa hipotesis operasional yang jelas dan dapat diuji:
- H1: Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
- H2: Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, namun pengaruhnya lebih lemah dibanding gaya transformasional.
- H3: Motivasi kerja memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan (yaitu, gaya kepemimpinan → motivasi → kinerja).
- H4: Kualitas hubungan leader–member (LMX) berhubungan positif dengan kinerja karyawan dan memoderasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja.
- H5: Otonomi pekerjaan memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan, sehingga pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kinerja lebih kuat ketika otonomi pekerjaan tinggi.