CASE STUDY

CASE STUDY

CASE STUDY

Number of replies: 24

Seorang mahasiswa program studi pendidikan Ekonomi ingin meneliti pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring. Namun, ia merasa bingung dalam menyusun langkah-langkah penelitian yang sistematis. Ia juga tidak yakin apakah akan menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif, serta bagaimana menyusun instrumen penelitiannya.

Sebagai calon peneliti, Anda diminta untuk menganalisis situasi tersebut dan membantu menyusun prosedur penelitian yang tepat, mulai dari identifikasi masalah hingga penyusunan laporan penelitian.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut! Jelaskan alasan Anda.
  2. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis langkah-langkah/prosedur penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
  3. Identifikasi potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan berikan solusi atas masalah tersebut.
  4. Jelaskan bagaimana instrumen penelitian dapat disusun dan diuji kevalidannya dalam penelitian ini.

In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Suci Tri Wahyuni 2313031012 -
Nama : Suci Tri Wahyuni
Npm : 2313031012
Kelas : A

1. Analisis Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai

Pendekatan kuantitatif lebih sesuai untuk kasus ini karena:
Mahasiswa ingin mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar, sehingga membutuhkan data berupa angka yang dapat dianalisis secara statistik.
Kuantitatif memungkinkan penggunaan instrumen berupa angket/kuesioner untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media digital interaktif.
Hasilnya dapat digeneralisasi lebih luas pada populasi siswa yang menjadi sasaran.
Namun, jika mahasiswa juga ingin mendalami pengalaman siswa terkait media digital, pendekatan mixed methods (kuantitatif + kualitatif, misalnya wawancara) bisa dipertimbangkan.

2. Langkah-langkah/Prosedur Penelitian

Secara sistematis, prosedur penelitian dapat disusun sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
Permasalahan: rendahnya motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring.
Solusi alternatif: penggunaan media digital interaktif.
2. Perumusan masalah dan tujuan penelitian
Rumusan masalah: Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
3. Kajian teori dan penyusunan hipotesis
• Mengkaji teori motivasi belajar (misalnya teori ARCS Keller, teori kebutuhan McClelland).
• Mengkaji teori pembelajaran daring dan media digital interaktif.
• Menyusun hipotesis, misalnya: "Terdapat pengaruh positif penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa."
4. Pemilihan pendekatan dan desain penelitian
Pendekatan: kuantitatif.
Desain: eksperimen sederhana atau quasi-experimental (misalnya pretest-posttest control group design).
5. Penentuan populasi dan sampel penelitian
Populasi: seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran daring di sekolah tertentu.
Sampel: ditentukan dengan teknik sampling, misalnya purposive sampling atau random sampling.
6. Penyusunan instrumen penelitian
Instrumen: angket motivasi belajar (skala Likert).
Indikator motivasi belajar diambil dari teori (perhatian, relevansi, percaya diri, kepuasan).
7. Uji coba instrumen (validitas dan reliabilitas)
Validitas isi: dikonsultasikan dengan dosen/ahli.
Validitas empiris: uji korelasi item-total.
Reliabilitas: uji Cronbach’s Alpha.
8. Pengumpulan data
• Melakukan pretest motivasi belajar sebelum penggunaan media digital interaktif.
• Menerapkan media digital interaktif dalam pembelajaran daring.
• Melakukan posttest motivasi belajar setelah perlakuan.
9. Analisis data
• Menggunakan uji statistik, misalnya uji t (untuk membandingkan rata-rata pretest dan posttest).
• Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis.
10. Penyusunan laporan penelitian
Laporan terdiri atas bab pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka.

3. Potensi Masalah dalam Penelitian & Solusinya

• Masalah akses internet siswa tidak merata → Solusi: pilih sampel dari siswa dengan akses internet memadai atau sediakan rekaman pembelajaran.
• Siswa kurang antusias mengisi kuesioner → Solusi: buat instrumen singkat, jelas, menarik, dan bisa diisi melalui Google Form.
• Instrumen kurang valid → Solusi: lakukan uji coba instrumen terlebih dahulu pada kelompok kecil.
• Variasi latar belakang siswa memengaruhi motivasi → Solusi: gunakan kontrol variabel, misalnya menyamakan durasi pembelajaran, materi, dan guru.

4. Penyusunan dan Uji Validitas Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen:
• Menentukan indikator motivasi belajar (misalnya: perhatian, relevansi, kepercayaan diri, kepuasan).
• Membuat butir pernyataan dalam skala Likert (Sangat Setuju – Setuju – Ragu-ragu – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju).
Contoh item: "Saya lebih bersemangat belajar saat pembelajaran daring menggunakan media digital interaktif."

Uji kevalidan instrumen:
1. Validitas isi (content validity): konsultasi dengan ahli (dosen pembimbing atau pakar pendidikan).
2. Validitas konstruk (construct validity): memastikan item sesuai teori motivasi belajar.
3. Validitas empiris (item analysis): menggunakan uji korelasi Pearson item-total.
4. Reliabilitas: diuji dengan Cronbach’s Alpha, dengan kriteria >0,7 dianggap reliabel.
Jadi, penelitian ini lebih tepat menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen sederhana. Instrumen berupa angket motivasi belajar perlu diuji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Dela Novita -
Nama : Dela Novita
NPm : 2313031023
Kelas : A

1. Analisis Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai

Pendekatan yang paling sesuai adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei.

Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar.

Kata kunci “pengaruh” mengarah pada hubungan sebab-akibat (variabel X → variabel Y) yang umumnya diteliti dengan pendekatan kuantitatif.


Namun, jika peneliti ingin menggali lebih dalam pengalaman siswa dalam menggunakan media digital interaktif, pendekatan kualitatif bisa dipakai. Bahkan bisa juga mixed methods (menggabungkan keduanya).


2. Alasan Pemilihan Pendekatan

Kuantitatif: karena motivasi belajar dapat diukur dengan instrumen terstandar (angket skala Likert), dan hasilnya bisa dianalisis dengan statistik (misalnya regresi atau korelasi).

Kualitatif: digunakan jika peneliti ingin memahami bagaimana media digital interaktif memengaruhi motivasi dari perspektif siswa (melalui wawancara/observasi).

Mixed Methods: paling kaya hasilnya, karena peneliti bisa mengukur seberapa besar pengaruh (kuantitatif) dan juga mengapa hal itu terjadi (kualitatif).


3. Langkah-langkah/Prosedur Penelitian

Mahasiswa bisa mengikuti prosedur berikut:

a. Identifikasi Masalah

Masalah: rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring.

Solusi yang diteliti: penggunaan media digital interaktif.


b. Rumusan Masalah dan Tujuan

Contoh rumusan masalah: “Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?”

Tujuan: mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar.


c. Kajian Teori

Teori motivasi belajar (misalnya teori ARCS: Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction).

Teori pembelajaran digital interaktif.


d. Penentuan Metode Penelitian

Jenis: kuantitatif (survei/eksperimen sederhana).

Populasi: seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran daring.

Sampel: diambil dengan teknik purposive/random sampling.


e. Penyusunan Instrumen

Variabel X: penggunaan media digital interaktif (indikator: frekuensi, interaktivitas, fitur yang digunakan).

Variabel Y: motivasi belajar siswa (indikator: minat, perhatian, ketekunan, partisipasi).

Bentuk instrumen: kuesioner skala Likert (1–5).


f. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas isi: diuji oleh ahli (dosen/ahli media & motivasi).

Validitas konstruk: uji coba (try out) lalu analisis korelasi item–total.

Reliabilitas: Cronbach’s Alpha (>0,70).


g. Pengumpulan Data

Menyebarkan angket secara online (Google Form).

Jika perlu, menambah wawancara untuk memperkuat data.


h. Analisis Data
Statistik deskriptif: rata-rata, persentase.

Statistik inferensial: uji regresi/korelasi untuk melihat pengaruh.

i. Penyusunan Laporan Penelitian
Bab I: Pendahuluan
Bab II: Kajian Pustaka
Bab III: Metodologi Penelitian
Bab IV: Hasil dan Pembahasan
Bab V: Kesimpulan dan Saran

4. Potensi Masalah & Solusi

1. Respon siswa rendah → solusi: buat angket singkat & menarik, beri pengingat, bahkan hadiah kecil.

2. Kesulitan mengukur motivasi → gunakan skala motivasi yang sudah tervalidasi (misalnya ARCS atau MSLQ).

3. Data bias (jawaban asal-asalan) → tambahkan pertanyaan kontrol & cek konsistensi jawaban.

4. Kendala teknis (internet lemah, akses terbatas) → sediakan format offline atau interview singkat sebagai alternatif.

5. Penyusunan & Uji Instrumen

Penyusunan: buat kisi-kisi instrumen (variabel → indikator → item).

Contoh indikator motivasi: perhatian → item: “Saya merasa lebih fokus belajar saat menggunakan media digital interaktif.”


Jenis skala: Likert (1 = sangat tidak setuju … 5 = sangat setuju).

Uji Validitas:

Content validity → minta ahli mengecek kesesuaian item dengan teori.

Construct validity → uji coba ke 30 responden, analisis korelasi item.

Uji Reliabilitas: Cronbach’s Alpha dengan SPSS/Excel.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Rieke Nindita Sari - -
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019
1. Analisis Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai
Menurut saya pendekatan kuantitatif paling sesuai untuk meneliti pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, karena tujuannya untuk mengukur pengaruh (hubungan sebab-akibat) antara dua variabel penggunaan media digital interaktif (X) dan motivasi belajar siswa (Y). Data yang dikumpulkan berbentuk angka, biasanya melalui angket (skala Likert). Analisis data menggunakan statistik, seperti uji regresi atau korelasi untuk melihat pengaruh signifikan.

2. Langkah-langkah / Prosedur Penelitian Secara Sistematis
Berikut beberapa tahapan penelitian kuantitatif yang bisa diikuti mahasiswa tersebut:
1. Identifikasi Masalah
Mengamati fenomena rendahnya motivasi belajar selama pembelajaran daring. Menganalisis kemungkinan faktor penyebab, salah satunya penggunaan media digital interaktif. Menyusun rumusan masalah, misalnya: “Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring?”
2. Kajian Teori dan Penelitian Terdahulu
Mengumpulkan teori tentang media digital interaktif, motivasi belajar, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Teori ini menjadi dasar penyusunan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
3. Merumuskan Hipotesis
Jika bersifat kuantitatif, hipotesis yang bisa diajukan misalnya:
- H₀ (nol): Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
- H₁ (alternatif): Ada pengaruh signifikan antara penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
4. Menentukan Variabel dan Definisi Operasional
- Variabel X: Penggunaan media digital interaktif. Indikator: interaktivitas, kemudahan penggunaan, daya tarik visual, umpan balik real-time.
- Variabel Y: Motivasi belajar. Indikator: ketekunan, perhatian, minat, semangat mencapai prestasi, partisipasi aktif.
5. Menentukan Populasi dan Sampel
Contohnya populasi adalah seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran daring di sekolah/kelas tertentu. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi menggunakan teknik sampling (acak sederhana, purposive, dll.) sesuai kebutuhan.
6. Menyusun dan Menguji Instrumen
Menggunakan angket tertutup dengan skala Likert (1–5) untuk mengukur kedua variabel. Sebelum digunakan, lakukan uji validitas (korelasi item–total) dan uji reliabilitas (Cronbach Alpha).
7. Pengumpulan Data
Menyebarkan angket secara online (misalnya melalui Google Form) kepada responden yang telah ditentukan. Pastikan responden memahami isi pertanyaan dan menjawab dengan jujur.
8. Analisis Data
Gunakan analisis deskriptif (rata-rata, persentase) untuk menggambarkan kondisi masing-masing variabel. Gunakan analisis inferensial, misalnya Uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan antar variabel atau Uji regresi linier sederhana untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y.
9. Penarikan Kesimpulan dan Saran
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik. Memberikan saran terkait efektivitas media digital dalam meningkatkan motivasi belajar.
10. Penyusunan Laporan Penelitian
Disusun sistematis:
Bab I Pendahuluan
Bab II Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran

3. Potensi Masalah dalam Pelaksanaan Penelitian dan Solusinya
a. Responden sulit dihubungi karena pembelajaran daring, solusinya gunakan media komunikasi yang aktif (grup WA, Google Form, email sekolah)
b. Siswa tidak memahami isi angket, solusinya gunakan bahasa yang sederhana dan uji coba instrumen terlebih dahulu
c. Bias jawaban (jawaban asal atau tidak jujur), solusinya anonimkan angket dan tekankan bahwa jawaban bersifat rahasia
d. Keterbatasan waktu dan akses internet, solusinya atur waktu pengisian dan beri pengingat melalui guru atau wali kelas

4. Penyusunan dan Uji Validitas Instrumen Penelitian
Langkah Penyusunan Instrumen
1. Menentukan indikator setiap variabel berdasarkan teori.
2. Menyusun butir pernyataan sesuai indikator (positif dan negatif).
3. Gunakan skala Likert (1–5):

Uji Validitas dan Reliabilitas
• Uji Validitas:
Menggunakan korelasi product moment antara skor butir dengan skor total. Butir dinyatakan valid jika r hitung > r tabel.
• Uji Reliabilitas:
Menggunakan rumus Cronbach Alpha. Instrumen reliabel jika nilai α > 0,7.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Syifa Hesti Pratiwi -
Nama: Syifa Hesti Pratiwi
NPM: 2313031003

Jawaban:
1. Pendekatan penelitian yang paling sesuai
Pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini karena penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring. Kata “pengaruh” menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antarvariabel yang dapat diukur secara numerik dan dianalisis secara statistik. Dengan pendekatan kuantitatif, peneliti dapat menguji hipotesis menggunakan data yang dikumpulkan melalui instrumen seperti angket atau kuesioner. Selain itu, pendekatan ini memungkinkan hasil penelitian untuk digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.

2. Langkah-langkah atau prosedur penelitian
Langkah-langkah penelitian yang perlu dilakukan mahasiswa tersebut disusun secara sistematis agar penelitian berjalan terarah. (a) Pertama, melakukan identifikasi masalah, yaitu mengamati rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring dan dugaan bahwa media digital interaktif dapat memengaruhi hal tersebut. (b) Kedua, meninjau literatur atau teori-teori yang berkaitan dengan media digital interaktif dan motivasi belajar siswa. (c) Ketiga, merumuskan masalah dan hipotesis, misalnya “Terdapat pengaruh positif penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.” (d) Keempat, menentukan jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan metode eksperimen sederhana atau korelasional. (e) Kelima, menentukan populasi dan sampel, misalnya siswa dari satu sekolah yang mengikuti pembelajaran daring. (f) Keenam, menyusun instrumen penelitian, seperti kuesioner untuk mengukur motivasi belajar berdasarkan indikator tertentu. (g) Ketujuh, melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner atau melakukan observasi. (h) Kedelapan, menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik, seperti uji t atau regresi untuk mengetahui pengaruh antarvariabel. (i) Terakhir, menyusun laporan penelitian yang berisi latar belakang, rumusan masalah, metodologi, hasil, pembahasan, dan kesimpulan.

3. Potensi masalah dalam penelitian dan solusinya
Dalam pelaksanaan penelitian, beberapa kendala mungkin muncul. Pertama, rendahnya partisipasi siswa selama pembelajaran daring dapat menyebabkan data tidak terkumpul secara maksimal. Solusinya adalah bekerja sama dengan guru mata pelajaran agar siswa lebih aktif berpartisipasi. Kedua, koneksi internet yang tidak stabil bisa menghambat pengisian angket atau pelaksanaan observasi daring. Untuk mengatasinya, peneliti dapat menyediakan waktu pengisian yang fleksibel dan menggunakan platform ringan seperti Google Form. Ketiga, adanya bias jawaban siswa, di mana responden menjawab asal atau tidak jujur. Solusinya adalah menjamin kerahasiaan data, menyusun pernyataan yang jelas dan netral, serta memberikan instruksi pengisian yang mudah dipahami. Dengan mengantisipasi kendala tersebut, penelitian dapat berjalan lancar dan hasilnya lebih akurat.

4. Penyusunan dan pengujian instrumen penelitian
Instrumen penelitian dapat disusun berdasarkan indikator teori motivasi belajar, seperti minat, perhatian, partisipasi, dan ketekunan siswa dalam pembelajaran daring. Setiap indikator dikembangkan menjadi beberapa pernyataan dalam bentuk skala Likert, misalnya dari “sangat tidak setuju” sampai “sangat setuju.” Setelah instrumen disusun, dilakukan uji validitas untuk memastikan setiap butir pertanyaan mampu mengukur aspek yang dimaksud. Validitas isi dapat diuji dengan meminta ahli pendidikan menilai kesesuaian butir pernyataan, sedangkan validitas empiris dapat diuji menggunakan korelasi product moment berdasarkan hasil uji coba. Selain itu, dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk memastikan konsistensi jawaban responden. Dengan instrumen yang valid dan reliabel, hasil penelitian akan lebih terpercaya dan dapat menggambarkan secara objektif pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Najwa Ayudia Aura Rachim -
Nama: Najwa Ayudia Aura Rachim
NPM: 2313031027
Kelas: A

1. Pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk kasus tersebut adalah pendekatan kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, yang merupakan variabel yang dapat diukur secara numerik. Pendekatan kuantitatif memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dan menganalisis data secara statistic dan Penelitian ini melibatkan variabel yang dapat diukur secara objektif, seperti motivasi belajar siswa, Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara penggunaan media digital interaktif dan motivasi belajar siswa serta Pendekatan kuantitatif memungkinkan peneliti untuk menggeneralizasi hasil penelitian kepada populasi yang lebih luas.

2. Langkah-langkah penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut adalah :
1) Identifikasi Masalah yaitu pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring.
2) Studi Literatur dengan membaca dan menganalisis literatur yang terkait dengan topik penelitian, seperti jurnal, buku, dan artikel serta teori-teori yang relevan dengan penelitian, seperti teori motivasi belajar dan teori penggunaan media digital.
3) Perumusan Hipotesis dengan mengajukan hipotesis penelitian, yaitu "Penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring."
4) Merancang desain penelitian, termasuk pemilihan sampel, instrumen pengumpulan data, dan prosedur analisis data dan emilih pendekatan kuantitatif dan desain eksperimen atau kuasi-eksperimen
5) Pengumpulan Data menggunakan instrumen yang telah disusun, seperti kuesioner dan tes dan dari sampel yang telah dipilih.
6) Analisis Data menggunakan teknik statistik, seperti regresi linear dan analisis variansi dan menguji hipotesis penelitian dan menganalisis hasil penelitian.
7) Menginterpretasikan hasil analisis data dan menjawab pertanyaan penelitian serta membahas hasil penelitian dan mengidentifikasi implikasi penelitian.
8) Membuat kesimpulan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian serta mengidentifikasi keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.
9) Menyusun laporan penelitian yang komprehensif dan sistematis serta mengikuti format penulisan laporan penelitian yang telah ditetapkan.

3. Potensi masalah dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan solusi yang dapat dilakukan yaitu :
- Masalahnya adalah : Kesulitan dalam mengakses sampel penelitian, Kesulitan dalam menyusun instrumen penelitian yang valid dan reliabel dan Kesulitan dalam menganalisis data.

- Solusinya adalah : Menghubungi pihak sekolah atau universitas untuk meminta izin dan bantuan dalam mengakses sampel penelitian, Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan melakukan uji coba instrumen penelitian sebelum digunakan serta Mengkonsultasikan dengan ahli statistik dan menggunakan software analisis data yang sesuai.


4. Instrumen penelitian dapat disusun dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur motivasi belajar siswa dan penggunaan media digital interaktif. Instrumen penelitian harus diuji kevalidannya menggunakan teknik uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas
- Uji validitas isi: Menguji apakah instrumen penelitian mencakup semua aspek yang ingin diukur.
- Uji validitas konstruk: Menguji apakah instrumen penelitian mengukur konsep yang ingin diukur.

Uji Reliabilitas
- Uji reliabilitas internal: Menguji apakah instrumen penelitian konsisten dalam mengukur variabel yang sama.
- Uji reliabilitas eksternal: Menguji apakah instrumen penelitian dapat diandalkan dalam mengukur variabel yang sama pada waktu yang berbeda.

Dengan mengikuti langkah-langkah penelitian yang sistematis dan menggunakan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, mahasiswa dapat melakukan penelitian yang berkualitas dan menghasilkan kesimpulan yang akurat.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Intan Ruliana -
Nama: Intan Ruliana
NPM: 2313031016

1. Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai

Pendekatan yang paling tepat untuk penelitian mengenai pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini karena tujuan penelitian jelas ingin mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, sehingga membutuhkan pengukuran angka dan analisis statistik. Penelitian kuantitatif memungkinkan peneliti menguji hipotesis mengenai ada atau tidaknya pengaruh media digital terhadap motivasi, serta memberikan hasil yang objektif dan terukur. Pendekatan kualitatif sebenarnya dapat memberikan gambaran mendalam mengenai pengalaman siswa, namun bukan yang paling tepat jika fokus utama penelitian adalah pengaruh.

2. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah awal penelitian dimulai dari identifikasi masalah, yaitu mengenali bahwa motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring masih rendah dan media digital interaktif diperkirakan dapat menjadi solusi. Peneliti menyusun latar belakang yang menjelaskan kondisi tersebut secara logis dan didukung teori atau penelitian terdahulu. Latar belakang kemudian dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian yang spesifik, misalnya: “Apakah media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa?”

Tujuan penelitian disusun sebagai jawaban dari rumusan masalah. Setelah menentukan variabel bebas (penggunaan media digital interaktif) dan variabel terikat (motivasi belajar), peneliti menetapkan hipotesis serta menentukan populasi dan sampel. Instrumen penelitian berupa angket kemudian disusun dan diuji kelayakannya. Data dikumpulkan melalui angket, dianalisis menggunakan statistik yang sesuai, dan hasilnya disajikan dalam bentuk kesimpulan serta saran. Tahap akhir adalah penyusunan laporan penelitian dalam format ilmiah.

3. Potensi Masalah dan Solusinya

Beberapa kendala mungkin muncul selama penelitian. Pertama, responden bisa saja kurang serius mengisi angket karena kegiatan dilakukan secara daring. Untuk mengatasinya, peneliti perlu bekerja sama dengan guru atau wali kelas agar siswa mengisi instrumen pada waktu yang tepat. Kedua, instrumen yang disusun mungkin belum valid atau belum reliabel. Peneliti perlu melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu sebelum digunakan secara resmi. Ketiga, bisa jadi penggunaan media digital interaktif tidak berjalan konsisten di kelas, sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Solusinya adalah melakukan koordinasi dengan guru agar media digital digunakan secara teratur. Terakhir, peneliti mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan analisis data. Kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi statistik seperti SPSS atau Jamovi, dan belajar rumus dasar analisis data sesuai kebutuhan penelitian.

4. Penyusunan Instrumen dan Pengujian Validitas

Instrumen penelitian dapat disusun dengan terlebih dahulu menetapkan indikator masing-masing variabel. Variabel penggunaan media digital interaktif dapat diukur melalui indikator seperti intensitas penggunaan, kemudahan, interaktivitas, dan manfaatnya. Sementara itu, motivasi belajar dapat diukur melalui indikator minat, perhatian, ketekunan, serta antusiasme siswa. Setiap indikator kemudian dikembangkan menjadi pernyataan dalam skala Likert.

Setelah instrumen selesai, tahap selanjutnya adalah menguji validitas dan reliabilitas. Validitas isi diuji dengan meminta ahli menilai apakah setiap pernyataan sudah mewakili konsep teoritis. Validitas empiris diuji dengan melakukan uji coba instrumen kepada kelompok kecil siswa lalu menghitung korelasi item dengan total skor. Item yang tidak valid perlu dibuang atau diperbaiki. Reliabilitas diukur menggunakan nilai Cronbach’s Alpha, di mana nilai di atas 0.70 menunjukkan instrumen reliabel. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, barulah instrumen dapat digunakan untuk penelitian utama.