Weekly outline
General
- Selamat Datang di VClass Geografi Regional Dunia
Mohon Mahasiswa sekalian dapat mengikuti perkuliahan dengan serius dan semangat Asssalamualaikum
Tabik Puun...
Mahasiswa sekalian, silahkan membaca kontrak perkuliahan mata kuliah Geografi Regional Dunia
PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR GEOGRAFI REGIONAL DUNIA
Setelah mengikuti perkuliahan pada materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:
-
Memahami konsep dasar geografi regional dunia
-
Menjelaskan definisi dan ruang lingkup geografi regional dunia.
-
Mengidentifikasi komponen utama yang membentuk suatu wilayah regional (fisik, sosial, ekonomi, dan budaya).
-
-
Menganalisis kriteria pembagian wilayah regional
-
Menjelaskan perbedaan antara pendekatan formal, fungsional, dan persepsi dalam pembagian wilayah.
-
Mampu memberikan contoh wilayah regional dunia berdasarkan kriteria tertentu.
-
-
Mengenal metode dan pendekatan geografi regional
-
Memahami teknik pemetaan dan analisis spasial dalam geografi regional.
-
Menggunakan data statistik dan geografis untuk menginterpretasikan karakteristik suatu wilayah.
-
-
Mengaplikasikan konsep geografi regional dalam studi kasus dunia
-
Mengidentifikasi hubungan interaksi antara wilayah yang berbeda.
-
Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan ekonomi, sosial, dan politik di berbagai wilayah dunia.
-
-
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam geografi regional
-
Menganalisis perbedaan karakteristik wilayah dunia dan implikasinya terhadap pembangunan dan interaksi global.
-
Menyusun argumentasi berbasis data untuk mendukung pemahaman tentang dinamika regional dunia.
-
-
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 2 & 3: KARAKTERISTIK FISIK KAWASAN DUNIA (ASIA)
Silahkan upload tugas disini
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 4: SOSIAL EKONOMI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Silahkan upload yugas disini
PERTEMUAN 5: WILAYAH MAJU DAN INDUSTRIAL
1. Konsep Wilayah Maju
Wilayah maju umumnya memiliki indikator:
- Ekonomi → PDB tinggi, industri modern, sektor jasa dominan.
- Sosial → tingkat pendidikan dan kesehatan tinggi, angka harapan hidup panjang.
- Teknologi → adopsi inovasi cepat, riset dan pengembangan kuat.
- Infrastruktur → transportasi, energi, komunikasi maju.
- Kelembagaan → stabilitas politik, regulasi ekonomi yang mapan.
Contoh: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan.
2. Konsep Wilayah Industrial
Wilayah industrial ditandai oleh:
- Konsentrasi kegiatan industri manufaktur, teknologi, dan jasa produktif.
- Perkembangan kawasan industri, pelabuhan, dan kota metropolitan.
- Tenaga kerja berkeahlian tinggi, efisiensi produksi.
- Peran besar dalam perdagangan global.
Contoh:
- Amerika Serikat → Rust Belt (dulunya industri berat) & Silicon Valley (teknologi).
- Jepang → Sabuk Industri Tokaido (Tokyo–Osaka).
- Jerman → Ruhr Area (industri baja, mesin, otomotif).
- Korea Selatan → Ulsan & Busan (industri otomotif, galangan kapal).
3. Perbandingan dengan Indonesia
a. Ekonomi & Teknologi
- Indonesia → masih negara berkembang; struktur ekonomi didominasi sektor primer (pertanian, pertambangan), meski industri manufaktur berkembang (otomotif, tekstil, makanan).
- Negara maju → fokus pada industri teknologi tinggi (robotik, AI, energi terbarukan).
b. Infrastruktur
- Indonesia → kawasan industri masih terpusat (Jabotabek, Batam, Surabaya), dengan ketimpangan antar wilayah.
- Negara maju → infrastruktur merata, didukung sistem logistik global.
c. Lingkungan & Sosial
- Indonesia → menghadapi masalah polusi industri, ketenagakerjaan informal, kesenjangan sosial.
- Negara maju → sudah mulai mengembangkan industri ramah lingkungan, ekonomi hijau, circular economy.
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 6: DINAMIKA GEOSFER DAN LINGKUNGAN DI DUNIA
. Konsep Dinamika Geosfer
Geosfer mencakup litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Dinamika geosfer adalah perubahan yang terjadi pada lapisan-lapisan tersebut, baik akibat proses alam maupun aktivitas manusia.
- Litosfer → gempa bumi, vulkanisme, tektonik.
- Atmosfer → perubahan iklim, cuaca ekstrem.
- Hidrosfer → banjir, kekeringan, naiknya muka laut.
- Biosfer → degradasi ekosistem, hilangnya biodiversitas.
- Antroposfer → urbanisasi, polusi, penggunaan lahan.
2. Dinamika Geosfer dan Lingkungan di Indonesia
Indonesia berada di cincin api Pasifik, beriklim tropis, dan memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Dinamika geosfer di Indonesia:
- Litosfer → sering gempa bumi dan letusan gunung api (contoh: Gunung Merapi, Semeru).
- Atmosfer → fenomena El Niño & La Niña memengaruhi musim hujan/kemarau, suhu ekstrem.
- Hidrosfer → banjir musiman, tsunami (Aceh 2004, Palu 2018).
- Biosfer → deforestasi di Kalimantan dan Sumatera, hilangnya habitat orangutan.
- Antroposfer → urbanisasi cepat (Jakarta, Surabaya), pencemaran udara, masalah sampah plastik.
3. Perbandingan dengan Negara Lain
Jepang (Negara Maju, Asia Timur)
- Litosfer: Sama-sama rawan gempa dan tsunami karena berada di cincin api. Jepang lebih siap dengan teknologi mitigasi bencana.
- Atmosfer: Menghadapi badai topan; Indonesia lebih dominan dengan fenomena El Niño/La Niña.
- Hidrosfer: Risiko tsunami tinggi, mirip dengan Indonesia.
- Antroposfer: Urbanisasi tinggi, tetapi Jepang lebih baik dalam manajemen lingkungan (pengelolaan limbah & energi terbarukan).
Belanda (Negara Maju, Eropa Barat)
- Hidrosfer: Permasalahan utama adalah banjir rob akibat permukaan laut yang lebih tinggi dari daratan; mitigasi dengan sistem tanggul canggih. Indonesia (Jakarta, Semarang) masih berjuang mengatasi banjir rob.
- Atmosfer: Lebih terdampak perubahan iklim berupa badai dan suhu ekstrem.
- Antroposfer: Manajemen tata ruang lebih baik, adaptasi iklim melalui teknologi.
Brasil (Negara Berkembang, Amerika Selatan)
- Biosfer: Sama-sama negara megabiodiversitas; menghadapi deforestasi besar (Amazon vs. Kalimantan).
- Atmosfer: Kebakaran hutan menjadi isu besar.
- Antroposfer: Urbanisasi cepat (São Paulo, Rio de Janeiro) mirip dengan Jakarta, dengan masalah polusi dan permukiman kumuh.
4. Analisis Perbandingan
- Kesamaan: Negara berkembang (Indonesia & Brasil) menghadapi masalah eksploitasi sumber daya dan deforestasi. Negara di cincin api (Indonesia & Jepang) sama-sama rawan gempa dan tsunami.
- Perbedaan: Negara maju (Jepang, Belanda) lebih kuat dalam teknologi mitigasi dan adaptasi lingkungan, sementara Indonesia masih menghadapi keterbatasan kapasitas dan infrastruktur.
5. Kesimpulan
Dinamika geosfer menunjukkan bahwa lokasi geografis menentukan jenis bencana alam yang dihadapi, sedangkan tingkat pembangunan menentukan kemampuan adaptasi dan mitigasi. Indonesia memiliki tantangan besar berupa bencana geologi, iklim tropis ekstrem, dan degradasi lingkungan, sehingga perlu belajar dari praktik negara lain dalam teknologi, tata ruang, dan kebijakan lingkungan.
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 7: KONFLIK DAN INTEGRASI REGIONAL (DUNIA)
1. Pendahuluan
Konflik dan integrasi regional merupakan dua fenomena penting dalam dinamika global. Konflik sering terjadi akibat perebutan sumber daya, perbedaan ideologi, dan batas wilayah. Di sisi lain, integrasi regional hadir sebagai upaya kerja sama antarnegara untuk mencapai stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan bersama.
2. Bentuk Konflik Regional di Dunia
- Konflik Wilayah dan Perbatasan
- Israel–Palestina: sengketa teritorial, identitas, dan agama.
- India–Pakistan (Kashmir): konflik etnis, agama, dan klaim wilayah.
- Rusia–Ukraina: konflik geopolitik, energi, dan perebutan pengaruh global.
- Konflik Etnis dan Budaya
- Rwanda (1994): konflik Hutu dan Tutsi.
- Myanmar (Rohingya): diskriminasi etnis dan agama.
- Konflik Sumber Daya Alam
- Sengketa Laut Cina Selatan (China vs negara ASEAN) terkait minyak, gas, dan jalur pelayaran.
- Konflik di Afrika Tengah (Kongo, Sudan) akibat perebutan mineral dan air.
- Konflik Ekonomi dan Politik
- Perang dagang AS–China.
- Krisis ekonomi di Eropa (Brexit, utang Yunani).
3. Integrasi Regional di Dunia
- Integrasi Ekonomi
- Uni Eropa (UE): integrasi ekonomi, politik, dan moneter (Eurozone).
- NAFTA/USMCA (Amerika Utara): liberalisasi perdagangan AS, Kanada, Meksiko.
- ASEAN Economic Community (AEC): integrasi pasar dan basis produksi di Asia Tenggara.
- Integrasi Politik dan Keamanan
- NATO: aliansi militer negara-negara Barat.
- ASEAN Political-Security Community: menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara.
- Integrasi Sosial-Budaya
- ASEAN Socio-Cultural Community: pertukaran pendidikan, budaya, dan migrasi tenaga kerja.
- Uni Afrika: upaya kerja sama untuk solidaritas dan pembangunan berkelanjutan.
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 8: UJIAN TENGAH SEMESTER
PERTEMUAN 9: PERBANDINGAN KAWASAN ASIA DAN AFRIKA
Jawablah pertanyaan berikut
Silahkan Upload Tugas Disini
- This week
PERTEMUAN 10: PERBANDINGAN KAWASAN AMERIKA DAN EROPA
Silahkan Upload Tugas Disini
PERTEMUAN 11: KAWASAN AUSTRALIA VS OCEANIA
Silahkan upload tugas disini
PERTEMUAN 12: QUIS
Silahkan kerjakan soal berikut
PERTEMUAN 13, 14 DAN 15: PROJECT
Melatih mahasiswa dalam analisis komparatif antar negara dengan perspektif geografi regional.
-
Mengembangkan keterampilan interpretasi data spasial global (peta, citra satelit, data statistik).
-
Melatih mahasiswa membuat laporan akademik dan visualisasi data yang komunikatif.
Mahasiswa diminta untuk:
- Memilih 2 negara dari benua yang berbeda (misalnya: Indonesia vs Jepang, Nigeria vs Brasil, Jerman vs Amerika Serikat).
- Menyusun laporan perbandingan yang mencakup:
- Kondisi Fisik (letak geografis, iklim, geologi, sumber daya alam).
- Kependudukan (jumlah, distribusi, dinamika, urbanisasi).
- Sosial-Budaya (bahasa, agama, tradisi, indeks pembangunan manusia/HDI).
- Ekonomi (struktur ekonomi, industri, ekspor-impor, ketergantungan SDA).
- Isu Lingkungan (perubahan iklim, deforestasi, polusi, bencana).
- Isu Politik & Regional (konflik, integrasi regional, hubungan internasional).
- Membuat visualisasi data, berupa:
- Peta tematik (perbandingan populasi, iklim, atau ekonomi).
- Grafik/statistik (misalnya pertumbuhan penduduk, PDB per kapita, emisi karbon).
- Infografis sederhana untuk memperjelas perbedaan antarnegara.
Bentuk Laporan
- Format: Tulisan 10–15 halaman (Word/PDF).
- Struktur laporan:
- Pendahuluan (latar belakang & tujuan perbandingan).
- Profil singkat kedua negara.
- Analisis perbandingan per aspek (fisik, sosial, ekonomi, politik, lingkungan).
- Visualisasi data (peta, grafik, tabel, infografis).
- Kesimpulan & refleksi (apa yang dapat dipelajari dari perbandingan tersebut).
Metode Pelaksanaan
- Tahap 1: Pemilihan negara & pengumpulan data serta penyusunan draft laporan & konsultasi dosen (minggu 13).
- Tahap 3: Penyusunan final report + visualisasi data (minggu 14).
- Tahap 4: Presentasi project (minggu 15)
Kriteria Penilaian
- Kualitas laporan tertulis (30%) – ketajaman analisis, kelengkapan aspek, sistematika.
- Visualisasi data (30%) – kejelasan peta, grafik, dan infografis.
- Presentasi (20%) – kemampuan menyampaikan hasil analisis.
- Kreativitas & orisinalitas (20%) – penggunaan data terbaru, cara penyajian menarik.
PERTEMUAN 16: UJIAN AKHIR SEMESTER