Weekly outline

  • Selamat Datang Di Mata Kuliah Telaah Kurikulum Sejarah dan Buku Teks Kelas A

    Nama PS               : Pendidikan Sejarah
    Nama Fakultas      : FKIP
    Nama Universitas  : Universitas Lampung
    Kode Mata Kuliah  : SEJ620308
    SKS Mata Kuliah    : 2 (2-0)
    Semester              : GENAP
    Jenjang                : S-1

  • Pertemuan 1 Gambaran Umum Kurikulum

    Assalammualaikum Wr.Wb

    Semangatt pagi mahasiswa semua semoga kita selalu dalam keadaan sehat, mahasiswa semua pada topik pertama ini kita akan membahas gambaran umum kurikulum. 

    Apa itu kurikulum???

    Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya tujuan akhir pembelajaran. Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata yang diambil dari Bahasa Yunani yaitu curir yang berarti “pelari”, serta curere yang artinya “tempat berpacu”. Istilah ini dahulunya digunakan dalam dunia olahraga. Jika ditinjau dari segi istilah, kata kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali atau penghargaan lainnya, kemudian, hal tersebut diadaptasi ke dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari atau ditempuh oleh seorang peserta didik demi mendapatkan ijazah sebagai penghargaannya.

    Lalu apa fungsi kurikulum??

    1. Fungsi Penyesuaian
    Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang cenderung dinamis.

    2. Fungsi Integrasi
    Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang utuh serta berintegritas di masyarakat.

    3. Fungsi Diferensiasi
    Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk dihargai.

    4. Fungsi Persiapan
    Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

    5. Fungsi Pemilihan
    Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan untuk memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.

    6. Fungsi Diagnostik
    Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta didik agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya.

    Sedangkan untuk peserta didik, kurikulum berfungsi untuk membantu mereka agar dapat memahami materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan mudah, sehingga target pembelajaran dapat tercapai.

    Agar kalian lebih memahami silahkan baca rangkuman materi berikut kemudian diskusikan materi ini pada forum diskusi

    Semangatt belajar

    Wassalammualaikum Wr Wb

  • Pertemuan 2 Kurikulum masa Orde Lama

    Assalammualaikum Wr Wb

    Mahasiswa semua pada pertemuan kesembilan ini kita akan membahas tentang perkembangan kurikulum di Indonesia rentang tahun 1947 – 1968. Pada rentang tahun 1947 hingga 1968 terjadi beberapa perubahan kurikulum diantaranya meliputi Kurikulum Rencana Pelajaran (1947), Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai (1952), Kurikulum 1964 dan Kurikulum 1968.

    Kurikulum 1947 merupakan kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan lebih tepatnya dua tahun setelah merdeka dengan menggunakan istilah dalam bahasa Belanda “leer plan” yang berarti “rencana pelajaran”. Pendidikan pada masa-masa awal kemerdekaan berada di bawah kendali Suryadi Suryaningrat atau yang kita kenal Ki Hajar Dewantara yang menjabat sebagai Menteri Pengajaran dan menyusun kurikulum 1947. Kurikulum 1947 di Indonesia pada saat itu  masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan colonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Kurikulum 1947 yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan “Rentjana Pelajaran 1947, dan  yang baru dilaksanakan disekolah-sekolah pada tahun 1950, Asas pendidikannya ditetapkan oleh Pancasila.

    Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional, yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran dengan merinci silabus setiap mata pelajaran.

    Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan Pancawardhana, yaitu :a) Daya cipta, b) Rasa, c) Karsa, d) Karya, e) Moral.
    Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi.
    o    Moral.
    o    Kecerdasan.
    o    Emosional/artistik.
    o    Keprigelan (keterampilan).
    o    Jasmaniah.

    Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di Indonesia. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Kurikulum kali ini diberi nama dengan Rentjana pendidikan 1964. Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep pembelajaran ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri pemecahan persoalan (problem solving). 

    Kurikulum 1964 ditekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sehingga yang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan (keterampilan) dan jasmani. Konsekuensi Panca Wardhana dalam dunia pendidikan sangat jelas. Kurikulum harus diarahkan untuk mengembangkan kualitas yang dinyatakan dalam Panca Wardhana dalam semangat Manipol-USDEK. Tujuan pendidikan berubah dari menghasilkan manusia yang susila dan demokratis menjadi manusia susila yang sosialis dan pelopor dalam membela Manipol- USDEK. Perubahan yang sangat menonjol dalam kurikulum adalah adanya mata pelajaran Civics yang diarahkan untuk pembentukan warga negara yang bercirikan Manipol-USDEK. Civics menjadi mata pelajaran yang mengemban pendidikan ideologi bangsa dan ini merupakan awal dari pendidikan ideologi dalam kurikulum. Mata pelajaran ini adalah mata pelajaran yang berisikan materi pelajaran yang sangat ditentukan oleh ideologi dan politik. 

    Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

    Daftar Pustaka:
    https://eurekapendidikan.com/kurikulum-pendidikan-1952

    Haryanto (2010) Diktat bahan kuliah pengembangan kurikulum pendidikan luar biasa, Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta

    Kurikulum.pdf

    Perjalanan kurikulum.pdf






  • Pertemuan 3 Kurikulum Masa Orde Baru

    Assalammualaikum Wr Wb

    Mahasiswa semua pada topik ini kita akan mempelajari tentang perkembangan kurikulum di Indonesia rentang tahun 1975 – 1994. 

    • Pada pembahasan pertama kita akan membahas tentang kurikulum 1975, kurikulum ini berorientasi pada tujuan dan menganut pendekatan integratif. Artinya, setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif. Kurikulum 1975  menekankan efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu. Kehadiran Kurikulum 1975 dipengaruhi konsep management by objective (MBO). Kurikulum 1975 juga dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respons (rangsang-jawab) dan latihan (drill). Pada pelaksanaannya Kurikulum 1975 menggunakan pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem ini mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kritik atas kurikulum ini kebanyakan hadir karena guru jadi lebih sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

    • Kurikulum 1984 merupakan lanjutan dari kurikulum 1975 sering juga disebut dengan “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”.  Kurikulum ini mengusung process skill approach. Kurikulum ini mengutamakan pendekatan proses,  akan tetapi faktor tujuan tetap penting. Pada kurikulum ini posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
    • Setelah kurikulum 1984 maka berlanjut Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem 9 Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

    Lalu bagaimana perkembangan kurikulum berikutnya mari kita bahas pada sesi google meet


  • Pertemuan 4 Kurikulum Masa Reformasi

    Assalammualaikum Wr Wb
    Kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Pemahaman akan konsep kurikulum, mutlak diperlukan bagi setiap orang yang berprofesi kependidikan termasuk guru, sebab kurikulum berfungsi sebagai alat dan pedoman dalam pelaksanaan proses pendidikan. 

    Pada topik  lima ini kita akan membahas tentang perembangan kurikulum KBK, KTSP dan Kurikulum 2013.
    Kurikulum berbasis kompetensi atau yang sering disebut dengan kurikulum 2004. Dalam dokumen kurikulum 2004 dirumuskan bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan. Konsep KBK bertumpu pada konsep seperti yang dikemukakan Hilda Taba, yaitu kurikulum sebagai suatu rencana. Ini berarti dalam KBK yang lebih ditekankan adalah kompetensi atau kemampuan apa yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu, sedangkan masalah bagaimana cara mencapainya, secara operasional diserahkan kepada guru di lapangan. Dalam KBK tidak secara khusus dijelaskan apa yang harus dilakukan guru untuk mencapai kompetensi tertentu. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menekankan pada pengembangan dan penguasaan kompetensi bagi peserta didik melalui berbagai kegiatan dan pengalaman sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, orang tua, dan masyarakat, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, memasuki dunia kerja maupun sosialisasi dengan masyarakat.

    Kurikulum kedua yang kita bahas yaitu KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK)  yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Penyusunan KTSP  dipercayakan pada setiap tingkat satuan pendidikan hampir senada dengan prinsip implementasi KBK yang disebut pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS). Prinsip ini diimplementasikan untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi peserta didik.

    Kurikulum selanjutnya yang akan dibahas adalah Kurikulum 2013  yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam konteks ini, kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di bangku sekolah. Dengan kata lain, antara soft skills dan hard skills dapat tertanam secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kurikulum 2013, harapannya peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya.

    Agar semakin memahami berikut tabel perbandingan tata kelola kurikulum KBK, KTSP dan Kurikulum 2013
    n

    nm

  • Pertemuan 5 Kurikulum Masa Reformasi

    Pendidikan sejarah merupakan mata pelajaran yang penting, karena dapat pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter bangsa. Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa, kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Kesadaran tersebut dapat terbangun dengan baik melalui pendidikan sejarah yang memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa dirinya dan bangsanya di masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu, pendidikan harus membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan nilai berkenaan dengan lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup, nilai yang hidup di masyarakat, sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang.

    Menurut Hasan (2012) tujuan dari pendidikan sejarah diantaranya : (1) mengembangkan kemampuan berpikir kronologis, kritis, dan kreatif; (2) membangun kepedulian sosial; (3) mengembangkan semangat kebangsaan; (4) membangun kejujuran, kerja keras, dan tanggungjawab; (5) mengembangkan rasa ingin tahu; (6) mengembangkan nilai dan sikap kepahlawanan serta kepemimpinan; (7) mengembangkan kemampuan berkomunikasi; (8) mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, mengemas, dan mengkomunikasikan informasi.

    Dalam pendidikan sejarah ada nilai-nilai yang dapat di wariskan dan ditanamkan, salah satunya adalah nilai religius dan nasionalisme. Dalam pendidikan sejarah, ada beberapa materi yang dapat dipelajari dari nilai religius dan nasionalisme. Seperti pada materi proses masuknya agama Hindu dan Buddha, agama Islam, penyebaran agama Islam di Jawa yang dilakukan oleh Wali Songo, dan banyak ditemukan peninggalan-peninggalan agama baik dari agama Hindu dan Buddha maupun dari agama Islam. Seperti bangunan masjid, Pura, Vihara, makam para Wali Songo/Wali Sembilan, dan lain sebagainya. Materi pendidikan sejarah juga menanamkan nilai nasionalisme. Karena tujuan dari pendidikan sejarah salah satunya ialah untuk menanamkan sikap nasionalisme. Selain itu, pelajaran sejarah juga mengajarkan bagaimana meneladani perjuangan para pahlawan dalam usaha 6 mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah, hidup toleran dengan adanya berbagai macam suku, agama, ras, etnik, dan adat istiadat yang ada di Indonesia.

    Lalu bagaimana perkembangan mata pelajaran sejarah di Indonesia?

  • Pertemuan 6 Dinamika Kurikulum 2013 Revisi

    Assalammualaikum Wr Wb

    Pada topik kedelapan ini kita akan membahas tentang kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 revisi.

    Pertama kita akan membahas tentang Kurikulum 2013, apa itu Kurikulum 2013???

    Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Menurut Permendikbud No 104 Tahun 2014 yang berisikan tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa “penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran”. Dan dalam proses pembelajaran di dalam kurikulum 2013 lebih diarahkan pada pembelajaran saintifik yang mencakup menanya, mengamati, mengumpulkan informasi, mangasosiasikan, dan mengkomunikasian.

    Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan: 

    - Observasi 

    - Bertanya (wawancara) 

    - Bernalar 

    - Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka katahui setelah menerima materi pembelajaran.

    Pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 revisi adalah adanya pembagian kelompok untuk siswa IPA dan IPS, yang pertama adalah sejarah Indonesia. Sejarah Indonesia ini diberikan untuk peminatan IPA maupun peminatan IPS. Sejarah Indonesia ini disebut dengan Sejarah Umum. Untuk materinya mencakup dari masyarakat pra aksara hingga kerajaankerajaan di Nusantara. Dalam sejarah Indonesia tidak hanya mengajarkan kognitif atau pengetahuan saja, melainkan dapat memunculkan watak/karakter dari tokoh sejarah sehingga peserta didik bisa meniru ataupun mengambil contoh untuk menerapkan sikap yang baik bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi psikomotoriknya peserta didik diajak untuk lebih mendalami pembelajaran saintifik agar peserta didik mampu melihat, menanya, membentuk jejaring atau kelompok belajar sehingga muncul keterampilan-keterampilan yang didapat peserta didik dan harapannya adalah peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya dengan baik dan bisa membuat laporan tulisan terkait materi sejarah yang di ajarkan. Sedangkan sejarah peminatan lebih menekankan kepada konsep, misalnya pengertian sejarah itu sendri, siapa para ahli yang mengungkapkan, serta penelitianpenelitian sejarah dan historiografinya. Dalam kegitan belajar mengajar mencakup kegitan awal, kegiatan inti, dan penutup. Biasanya guru menyiapkan perangkat pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar, seperti RPP dan silabus.


  • Pertemuan 7 Posisi mata pelajaran Sejarah dalam kurikulum Merdeka Belajar

    Assalammualaikum Wr Wb

    Mahasiswa semua pada pertemuan kelima belas ini kita akan membahas tentang peran Pendidikan Sejarah dalam membangun karakter bangsa.

    Mahasiswa semua dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi menegaskan bahwa pengetahuan masa lampau mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Untuk itu nilai-nilai sejarah harus dapat tercermin dalam pola prilaku nyata peserta didik. Diharapkan dengan melihat pola perilaku yang tampak, dapat diketahui kondisi kejiwaan dan tingkat penghayatan pada makna dan hakekat sejarah pada masa kini dan masa mendatang. Melalui pengamatan tersebut kita bisa melihat apakah pembelajaran sejarah berfungsi dalam proses pembentukan sikap atau tindakan.

    Lalu apa saja dimensi waktu Sejarah??

    Sejarah bertumpu pada tiga dimensi waktu masa lalu, sekarang dan masa depan. Ibarat mengajak peserta didik menengok ke belakang dengan tujuan melihat ke depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari nilai-nilai kehidupan masyarakat di masa lampau, diharapkan siswa atau peserta didik mencari atau mengadakan seleksi terhadap nilai-nilai kompleks di masa kini maupun yang akan datang. Proses mencari atau proses seleksi jelas menekankan pada pendekatan proses, serta menuntut untuk lebih diciptakan aktivitas fisik-mental dan kreativitas siswa dalam belajar sejarah. Selain itu, pengajaran sejarah memberi pengertian yang mendalam serta suatu keterampilan.

    Bagaimana dengan peran guru Sejarah?

    Guru sejarah mempunyai peranan yang sangat penting karena guru sejarah akan menjadi sasaran ujung tombak pertama yang berada di depan dalam proses pembelajaran sejarah di sekolah. Dapat dikatakan bahwa jika guru sejarah lemah dalam memberikan motivasi dan inovasi pada proses belajar mengajar di kelas maka makna dari pembelajaran sejarah tidak akan tersampaikan dengan baik. Maka dari itu, guru sejarah harus mempunyai wawasan yang luas serta mendalam dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran sejarah sehingga makna yang terkandung dalam mata pelajaran sejarah dapat tersampaikan. Guru sejarah mempunyai peran yang penting dalam pengembangan karakter siswa sebagaimana yang tertuang dalam Permen No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyatakan bahwa “…guru sejarah harus menguasai struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek geografi; membedakan pendekatanpendekatan sejarah; menguasai materi sejarah yang luas dan mendalam serta menunjukkan manfaat mata pelajaran sejarah”. Selain itu, guru sejarah harus membantu dalam proses internalisasi nilai-nilai positif di dalam diri siswa yang tidak bisa digantikan oleh media pendidikan secanggih apapun.

  • Pertemuan 8 UJIAN TENGAH SEMESTER

    Assalammualaikum Wr Wb

    Salam sehat mahasiswa/i semua kita sudah memasuki pertemuan kedelapan, saatnya kita melakukan ujian tengah semester untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang telah kita lakukan.

    Selamat mengerjakan ujian dan jangan lupa baca petunjuk soal dengan baik..

    Good Luck

    Wasalammualaikum Wr Wb



    Selamat mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan jujur
    Semoga mendapatkan skor maksimal

  • Pertemuan 9 Analisis Penulisan Buku sejarah Dalam Perspektif Belanda Sentris

  • Pertemuan 10 Penulisan Buku Sejarah Dalam Perspektif Indonesia Sentris.

  • Pertemuan 11 Analisis Dan Mengembangkan Bahan Ajar Kelas SMA

  • Pertemuan 12 Analisis Dan Mengembangkan Bahan Ajar Kelas SMA

  • Pertemuan 13 Analisis Dan Mengembangkan Bahan Ajar Kelas SMA

  • Pertemuan 14 Analisis Dan Mengembangkan Bahan Ajar Kelas SMA

  • Pertemuan 15 Analisis Dan Mengembangkan Bahan Ajar Kelas SMA

  • UJIAN AKHIR SEMESTER