བདུན་ཕྲག་རེ་བཞིན་གྱི་བཅུད་དོན།
PENDAHULUAN
Assalamu`alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu Mahasiswa Semuanya
Selamat datang Mahasiswa yang Umi Eka banggakan dimanapun berada, Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat dan dalam Lindungan Allah Subhana wata`ala.
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana dalam mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam dari sumber utamanya secara tekstual dan kontekstual, melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, latihan, dan pengalaman yang disampaikan secara dialogis, komprehensif, dan multiperspektif. Mata Kuliah PAI diharapkan dapat menjadi sumber nilai dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan dan profesinya, serta kepribadian Islami. Bahan kajian mata kuliah ini meliputi Khaliq (Pencipta), Eksistensi Makhluk dihadapan Sang Khaliq; Kedudukan Sumber Ajaran Islam (Al Qur`an, As Sunnah, dan Ijtihad) dalam Ilmu Pengetahuan; Pemungutan Pajak di Indonesia sebagai Pelaksanaan Ijtihad Metode Saduzzariyat di Indonesia; Aqidah, Syari`ah, dan Akhlak: Kerangka Dasar Ajaran Islam Sebagai Kekuatan Kepribadian Muslim Mutaqin; Profetik Parenting: Mendidik Akhlak Keluarga Bersama Rasul (Penanaman Aqidah Dalam Keluarga; Mendidik Akhlak Keluarga Bersama Rasul, Munakahat, Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah; Akhlak Yang di Contohkan Rasulullah Muhammad Saw). Mata Kuliah PAI dilengkapi praktikum Ibadah yang bertujuan untuk mengembangkan Emosional Spiritual Quotient: The Islamic Caracter (Spiritual Theraphy) dengan membangun 8 (delapan) kekuatan (The 8 Power of Doing Good), yang terangkum dalam dua kekuatan besar yaitu Kekuatan spiritual (The Power of Spiritual) dan kekuatan emosional (The Power of Emotional). Kekuatan spiritual (The Power of Spiritual) dibangun berdasarkan kekuatan memuja Allah Swt (The Power of Worship), kekuatan memberi (The Power of Give), kekuatan memohon ampun (The Power of Repent), dan Kekuatan untuk Menikah (The Power of Marriege). Kekuatan emosional (The Power of Emotional) dibangun berdasarkan Kekuatan untuk rendah hati (The Power of Humble), kekuatan untuk bersifat ramah (The Power of Friendly), Kekuatan hubungan dengan keluarga (The Power of Honest) dan kekuatan untuk produktif (The Power of Productive).
Mata Kuliah Uumum Pendidikan Agama Islam ini memiliki beban SKS sebesar 3 SKS (2.1) dengan pembagian 2 SKS Kuliah dan 1 SKS Praktikum/Responsi , dengan kode Matakuliah: UN162101
Selamat mengikuti perkuliahan ini dengan baik,
Salam hangat dan tetap semangat !!
Wassalamu'alaikum Wr. WbIndikator Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
1. Mahasiswa Mampu Mengingat, Memahami dan Menjelaskan Keberadaan Sang Khaliq;
2. Mahasiswa Mampu Memahami Eksistensi Makhluk dihadapan Tuhannya;
3. Mahasiswa Mampu Memahami Kedudukan Al-Qur’an dan Assunnah sebagai Sumber Ajaran Islam pertama dan kedua
4. Mahasiswa Mampu Memahami Kedudukan Ijtihad sebagai Sumber ajaran Islam ke tiga
5. Mengevaluasi Eksistensi Pemungutan Pajak Salah Satu Contoh Pelaksanaan Hukum Islam di Indonesia;
6. Mahasiswa Mampu Meciptakan Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah Melalui Profetik Parenting(Belajar Akhlak Bersama Rasulullah Muhammad Saw)
A. Strategi Pembelajaran
Kuliah diberikan kepada mahasiswa S1 yang mengambil mata kuliah ini. Mata kuliah ini memiliki 16 kali pertemuan kuliah tatap muka.
Ketidak hadiran kuliah dengan surat keterangan yang sah maksimal 3 pertemuan. Ketidakhadiran (dispensasi) harus disertai surat keterangan yang sah dari pejabat berwenang. Mahasiswa pengulang mata kuliah ini diwajibkan mengikuti keseluruhan kegiatan kuliah selama satu semester.
No
Metode Pembelajaran Mahasiswa
Kode
1
Small Group Discussion
SGD
2
Jigshow
JS
3
Discovery Learning
DL
4
Self-Directed Learning
SDL
5
Cooperative Learning
CoL
6
Collaborative Learning
CbL
7
Contextual Learning
CtL
8
Project Based Learning
PjBL
9
Problem Based Learning & Inquiry
PBL
10
Atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Tugas
1. Memiliki Akun VCLASS Universitas Lampung
2. Melakukan dan membuat laporan Jurnal Report dengan menggunakan buku Modul ESQ. mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok ditugaskan untuk melakukan catatan jurnal report, sebagai tugas akhir perkuliahan. Tugas dan pedoman observasi disosialisasikan di awal perkuliahan. Mahasiswa memiliki waktu untuk studi kasus sepanjang semester. (sesuai arahan dosen Penanggung Jawab)
3. Membuat laporan Mini research dengan menggunakan buku Modul ESQ. Pada akhir pertemuan kuliah semester ganjil T.A. 2021-2022, mahasiswa ditugaskan membuat Mini resarch hasil diskusi tentang konsep/materi yang diperolah selama satu semester dalam bentuk peta konsep materi-materi yang telah diajarkan. (sesuai arahan dosen Penanggung Jawab)
4. Mengisi portopolio praktikum dengan menggunakan buku Modul ESQ. Pada awal pertemuan kuliah, mahasiswa wajib memiliki modul praktikum yang disedakan oleh dosen pengampu sebagai tugas terstruktur. (sesuai arahan dosen Penanggung Jawab).
Indikator, Kreteria Dan Bobot Penilaian:
1
= KEDISIPLINAN
6
= KOMITMEN
2
= PENAMPILAN
7
= KETELADANAN
3
= KESANTUNAN
8
= SEMANGAT
4
= KEMAMPUAN BEKERJASAMA
9
= EMPATI
5
= KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
10
= TANGGUNGJAWAB
Keterangan : TR = Tugas Report, MR = Materi Report, JR = Jurnal Report, MnR = Mini Reasearch
TTM
: Tatap Muka
: Kehadiran + UTS + Uas *30%
TT
: Tugas Terstruktur
: ((Tugas Report*20%)+(Materi Report*20%)+(Jurnal Report*30%)+(Mini Reaserch*30%))*30%)
TM
: Tugas Mandiri
: ((Materi Reoprt*40%+(Tugas Report*60%)))*30%)
Penilaian dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
No
Rentang Nilai (N=nilai)
Huruf Mutu
1
N>76
A
2
71 < N < 76
B+
3
66 < N < 71
B
4
61 < N < 66
C+
5
56 < N < 61
C
6
50 < N < 56
D
7
N<50
E
Kriteria acuan penilaian tugas individual dan kelompok:
● Ketepatan analisis
● Kreatifitas ide
● Ketepatan waktu
● Kerjasama tim/kelompok
Dalam mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa harus mengadopsi paradigma dan mekanisme pembelajaran dengan prinsip-prinsip utama sebagai berikut:
- Mahasiswa diharapkan untuk aktif melakukan proses pembelajaran mandiri melalui beraneka ragam cara yang tersedia dan memungkinkan, yaitu: (a) menggunakan referensi yang tersedia; (b) memanfaatkan berbagai sumber yang dapat diakses via internet; (c) melakukan komunikasi intensif antar sesama mahasiswa; (d) mengerjakan seluruh latihan dan tugas-tugas yang diberikan; (e) menghadiri sesi temu virtual dengan dosen pengampu mata kuliah; dan (f) mengikuti ujian terjadwal yang telah ditetapkan. Paradigma pembelajaran e-learning adalah aktif dan mandiri, dimana keberhasilan mahasiswa akan ditentukan oleh intensitas pembelajaran yang dilakukannya sendiri, bukan bergantung pada pihak lain sebagaimana model perkuliahan konvensional berbasis tatap muka.
- Mengingat bahwa capaian pembelajaran mahasiswa (standar kompetensi kelulusan) peserta program pendidikan jarak jauh harus sama dengan model pembelajaran berbasis tatap muka, maka model evaluasi atau penilaiannya akan jauh lebih ketat dan bersifat multi dimensi. Dalam penyelenggaraan matakuliah ini, dosen pengampu menilai mahasiswa dengan menggunakan berbagai instrumen dan indikator, seperti: (a) keaktifan dalam mengikuti forum diskusi; (b) keteraturan atau frekuensi dalam melakukan akses terhadap sumber daya pendidikan yang tersedia pada aplikasi learning management system yang dipakai; (c) kuantitas kehadiran dan kualitas interaksi dalam sesi komunikasi virtual dengan dosen, baik yang bersifat sinkronus maupun asinkronus; (d) kelengkapan pengumpulan tugas yang diberikan; (e) partisipasi aktif mengerjakan soal-soal latihan; dan (f) hasil ujian tengah semester/quis maupun ujian akhir semester. Keseluruhan kinerja mahasiswa melalui beragam model interaksi tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi dosen dalam memberikan penilaian akhir pencapaian mahasiswa dalam mata kuliah yang bersangkutan. Perlu diperhatikan bahwa bobot keseluruhan model interaksi dan evaluasi tersebut kurang lebih sama karena sifatnya yang holistik.
Model Asesment dalam perkuliahan ini, dapat dilihat seperti dibawah ini.
IDENTITAS DOSEN
REPRENSI
UTAMA
- Kementerian Agama RI. 2020. AL Qur`an dan Terjemahan. Jakarta.
- Lidwa Pustaka i-Software, Kitab 9 Imam: Kutubushittah, www.lidwapustaka.com
- Eka Kurniawati. 2021. Agama Islam dalam Al Qur`an dan Sains: Kajian Mendalam Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajagrafindo.
- Paristiyanti Nurwardani dkk. 2016. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Eka Kurniawati. 2021. Emosional spiritual Quotient: The Islamic Caracter (Spiritual Theraphy), Bandar Lampung: Aura Publishing.
PENDUKUNG
- Bobrick, Benson. 2013. Kejayaan Sang Khalifah Harus Ar-Rasyid Kemajuan Peradaban Dunia pada Zaman Keemasan Islam, Jakarta: Alvabet, 2013
- Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam, Jakarta: Baitul Ihsan,
- KH, Maman. 2012. Pola Berpikir Sains Membangkitkan kembali Tradisi Keilmuan Islam, Bogor: QMM Publishing.
- Sulaiman Rasyid.2018. Kitab Fiqih. Bandung
TUGAS MAHASISWA
Semua mahasiswa Wajib membuat folder pada google drive pribadi dengan ketentuan:
Memberi nama folder drive: TUGAS PAI(spasi) FAKULTAS(spasi)NAMA MAHASISWA(spasiI)NPM- Mengedit link berbagi folder drive: semua orang dapat membuka dan editor
- mengumpulkan link folder drive kepada ketua kelas
- menginput: kontrak perkuliahan dan kontrak praktikum ke dalam folder drive tugas masing-masing
- mengimput tugas perkualiahan dan praktikum sesuai dengan waktu yang terjadwal ke dalam folder drive tugas masing-masing
Silahkan Mahasiswa Mendownload RPS, Kontrak Kuliah dan Kontrak Praktikum
Kemudian menandatangi Kontrak Kuliah dan Kontrak Praktikum sebagai kesepakat untuk mengambil perkuliahan ini
Kemudian apload fle Kontrak Kuliah dan Kontrak Praktikum yang sudah ditandatangani ke dalam folder dirve tugas PAI masing-masing
Pertemuan 1: Pentingnya Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi
PENDAHULUAN
Assalamu`alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu Mahasiswa Semuanya
Alhamdulillah dalam kesempatan ini kita akan membahas materi tentang Pentingnya Mata Kuliah Umum Pendidikan Agama Islam di perguruan TInggi. Pada Materi ini mahasiswa di ajak untuk menganalisis lebih dalam tentang Pengertian, Visi, misi, dasar Hukum, Model Pembelajaran & Paraktikum/Responsi, dan Assesment MKU Pendidikan MKU PAU
Reprensi Yang kita Gunakan
Pustaka Utama:
Kementerian Agama RI. 2020. AL Qur`an dan Terjemahan. Jakarta.
- Lidwa Pustaka i-Software, Kitab 9 Imam: Kutubushittah, www.lidwapustaka.com
- Eka Kurniawati. 2021. Agama Islam dalam Al Qur`an dan Sains: Kajian Mendalam Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajagrafindo.
- Paristiyanti Nurwardani dkk. 2016. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pustaka Pendukung:
- Bobrick, Benson. 2013. Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid Kemajuan Peradaban Dunia pada Zaman Keemasan Islam, Jakarta: Alvabet, 2013
- Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam, Jakarta: Baitul Ihsan,
- KH, Maman. 2012. Pola Berpikir Sains Membangkitkan kembali Tradisi Keilmuan Islam, Bogor: QMM Publishing.
- Sulaiman Rasyid.2018. Kitab Fiqih. Bandung
Silahkan Mahasiswa membaca PPT dan mengisi Forum Pentingnya MKU PAI DI Perguruan Tinggi dibawah ini
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK) DAN INDIKATOR
CPMK topik ini adalah Menguasai Konsep Pentingnya Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, dengan indicator:
- Menjelaskan tujuan, materi, praktikum, strategi, sumber dan evaluasi, tugas dan tagihan dalam perkuliahan
- Menjelaskan Pentingnya Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum
Silahkan mahasiswa simak PPT Pentingnya PAI di PTU, KONTRAK KULIAH, dan RPS MKU PAI yang tertera dalam topic ini
PERTEMUAN2: KHALIK (TUHAN, AGAMA, DAN AGAMA ISLAM)
TUHAN, AGAMA, DAN AGAMA ISLAM
Oleh Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd.I.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu “All My Best Student”
Semoga Hari ini Mahasiswa semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apapun.
Pembahasan tentang agama tidak pernah bisa dilepaskan dari pembahasan tentang Tuhan. Tuhan menganugrahkan spirit yang melekat didalam diri manusia, spirit dalam bahasa Al-Qur`an sering disebut dengan roh. Kemudian, roh atau spirit membuat manusia mengenal Tuhan dan dapat merasakan nikmatnya patuh pada sesuatu yang dianggap suci dan luhur.
Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari kata lord dalam bahasa Inggris, segnor dalam bahasa Latin, senhor dalam bahasa Portugis, dan maulaya/sayyidi dalam bahasa Arab. Semua kosakata di atas menyaran pada makna “tuan”. Kata ’Tuhan’ disinyalir berasal dari kata tuan yang mengalami gejala bahasa paramasuai (penambahan bunyi “h”), sehingga dengan diberi tambahan bunyi “h”, seperti ‘empas’ menjadi ‘hempas’, ‘embus’ menjadi ‘hembus’, ‘tuan’ menjadi Tuhan.
Pertayaan-pertanyaan yang timbul tentang, apakah sejatinya Tuhan itu? Pertanyaan “apakah Tuhan itu?” telah menjadi pemikiran umat manusia dari abad ke abad sepanjang masa. Dalam khazanah pemikiran umat Islam, diskusi tentang Tuhan adalah pembicaraan yang tidak pernah tuntas dan selalu menjadi polemik. Itulah sebabnya ilmu yang membicarakan Tuhan disebut ilmu kalam dan pengkajinya disebut dengan mutakalim, karena ilmu kalam selalu diperbincangkan dan diperdebatkan tanpa kata tuntas.
Isi topik tentang Tuhan, Agama dan Agama Islam dibagi menjadi satu pokok bahasan dan lima sub pokok bahasan. Kelima sub pokok bahasan dalam satu topik ini dan diharapkan dikuasai dengan baik serta mampu memberikan gambaran tentang bagaimana dan mengapa MKWU PAI di ajarkan di perguruan tinggi.
Sub Capaian Pembelajaran dari topik ini adalah setelah mengkaji topik ini mahasiswa mampu Menganalisis Konsep ketuhanan, Agama, dan Agama Islam. Dengan Indikator penialaian kemampuan mahasiswa sebagai berikut:
- Menjelaskan konsep Tuhan dalam perspektif sosiologis, filsafat, dan teologis
- Membandingkan konsep Tuhan dalam perspektif sosiologis, filsafat, dan teologis
- Menjelaskan Konsep Agama dan Agama Islam
- Membandingkan perbedaan konsep Jaman Jahiliyah dan jaman Nabi Muhammad SAW
- Membuat argument alasan-alasan mengapa mahasiswa beragama Islam
Untuk mengetahui lebih jelas tentang topik ini, silahkan Mahasiswa membaca PPT atau bahan lain yang ada pada toi ini, serta mengisi Forum Pentingnya MKU PAI DI Perguruan Tinggi pada topic ini
Silahkan mahasiswa melakukan diskusi tanya jawab pada materi Tuhan, Agama, dan Agama Islam
Dipersilahkan mahasiswa bertanya pada forum chating ini terkait teknispelaksanaan test formatif yang belum jelas
RANGKUMAN
Dari sisi ruhani, Agama mengenalkan kepada manusia tentang Tuhannya yang sebenarnya, yaitu Allah SWT (QS. 21:25 & 29, QS. 2:255). Tuhan Yang Maha Benar inilah sesungguhnya yang dicari oleh ruhani manausia sehingga apabila ia telah mengenal-Nya ia akan memperoleh ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki. Bukan hanya itu, manusia pun akan tahu dari mana ia berasal, untuk apa ia diciptakan di muka bumi ini dan ke mana sebenarnya ia akan kembali.
Dari sisi jasmani, Agama mengenalkan konsep hidup yang benar, baik dalam hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara. Konsep hidup yang benar tersebut membimbing manusia menuju kehidupan yang sejahtera dan damai (QS. 5:16, QS. 16: 97, QS. 34:15). Mengapa demikian? Karena Agama yang benar (Al-Haqq) itu datang dari Allah SWT yang menciptakan manusia dan alam semesta, maka Dia-lah yang Maha Tahu bagaimana membangun kehidupan yang benar, baik dan maslahat. Manusia yang telah mengenal Allah SWT dengan benar pasti ia akan tunduk kepada Agama-Nya. Manusia yang tunduk kepada-Nya pasti bahagia di dunia dan di akhirat.
Perlu dipahami adalah bahwa agama Islam bukan hanya sekedar ilmu melainkan lebih bersifat penghayatan dan pengamalan sebagai manifestasi dari iman. Sedangkan iman adalah perpaduan antara akal dan perasaan. Oleh karena itu, agama Islam bukan hanya harus dipelajari tetapi kita harus siap untuk menerima kebenaran yang sudah kita yakini dengan sepenuh hati oleh akal dan perasaan/hati nurani kita. Apabila tidak demikian, betapapun akal membenarkannya tetapi kalau hati nurani tidak menerima, maka orang tersebut tetap tidak mau menerima kebenaran ajaran Islam tersebut.
Dengan demikian, agama Islam akan berperan bagi manusia untuk mewujudkan kestabilan dan kebahagiaan dalam kehidupan manusia maka manusia harus patuh dan taat kepada penciptanya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah swt serta mengakui Allah swt yang telah mengatur hukum dan ketentuan hukum yang berlaku bagi manusia di bumi dan alam semesta ini.
Dosen Pengampu
Ustadzah Dr. Eka Kurniawati
Reprensi yang kita gunakan:
- Al Qur`an dan Terjemahan keluaran Kementeria Agama Republik Indonesia
- Kutubusittah (Sembilan Kitab Hadis)
- Sulaiman Rasjid. 2008. Fiqih Islam. Bandung: Sinar BAru Algosindo. Cet 41
- Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Lampung. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi, Bandar Lampung: Rajagrapindo
- Dr. Nunung Rodliyah dan Dr. Eka Kurniawati. 2018. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, Lampung: Justice Publisher
- Dr. Eka Kurniawati. 2019. Emosional Spiritual Quitient Pendidikan Karakter Islami Universtas Lampung (Training Pendikan Unila). Bandar Lampung: Aura Publishing.
PERTEMUAN 3: MAKHLUK (AIR, MANUSIA DAN ALAM SEMESTA)
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu “All My Best Student”
Semoga Hari ini mahasuswa semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apapun.
Alhamdulillah dalam kesempatan ini kita akan membahas materi tentang Manusia dan Alam Semesta. Pada Materi ini mahasiswa di ajak untuk menganalisis lebih dalam tentang Pengertian, Visi, misi, dasar Hukum, Model Pembelajaran & Paraktikum/Responsi, dan Assesment MKU Pendidikan MKU PAU
Topik Khalik (Air, Manusia dan Alam Semesta). merupakan bagian dari materi pembelajaran mata kuliah wajib umum pendidikan agama Islam (MKWU PAI). Materi ini disusun dengan mengacu pada kurikulum MKWU PAI yang berstandar Nasional dan berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yang disesuaikan dengan potensi masing-masing fakultas dengan asumsi keberagaman dan pemanfaatan dalam menciptakan lingkungan dan iklim pendidikan yang kondusip dan optimal, tentu saja ini penting bagi mahasiswa dan dosen pendidikan agama Islam.
Isi topik tentang pentingnya pendidikan agama Islam di perguruan tinggi dibagi menjadi satu pokok bahasan dan lima sub pokok bahasan. Kelima sub pokok bahasan dalam satu topik ini dan diharapkan dikuasai dengan baik serta mampu memberikan gambaran tentang bagaimana dan mengapa MKWU PAI di ajarkan di perguruan tinggi.
Sub Capaian Pembelajaran dari topik ini adalah setelah mengkaji topik ini mahasiswa mampu Menganalisis Konsep Manusia dan Alam Semesta dalam padangan Islam. Dengan Indikator penialaian kemampuan mahasiswa sebagai berikut:
- Air Makhlk Pertama di Dunia
- Penciptaan Jagad Raya
- Menjelaskan makna Manusia dan Alam Semesta
- Menganalisis Tujuan Penciptaan Manusia dalam Al Qur`an
- Merumuskan Tujuan dan fungsi Hidup Manusia
- Menganalisis Potensi-potensi Manusia
- Menganalisis Sifat-sifat dasar manusia
- Menjelaskan Hikmah Penciptaan Alam Semesta
- Fungsi penciptaan Alam semesta bagi Kelangsungan Hidup Manusia
Untuk mengetahui lebih jelas tentang topik ini, silahkan Mahasiswa membaca PPT dan mengisi Forum pada topic ini
Silahkan mahasiswa melakukan diskusi tanya jawab pada Topik Manusia dan Alam semesta pada forum ini
- Simak Vidio Kejadian Manusia secara Ilmu Pengetahuan Berikut ini
Dipersilahkan mahasiswa bertanya pada forum chating ini terkait teknis pelaksanaan test formatif yang belum jelas
RANGKUMAN
Sesungguhnya tubuh manusia itu terdiri dari dua jenis, yaitu tubuh kasar dan tubuh halus, atau jasmani/fisik dan ruhani/ruh. Manusia tanpa jasmani belum dikatakan manausia, demikian pula manusia tanpa ruh belum dikatakan manusia hidup. Jasmani manusia berasal dari tanah atau materi. Sedangkan ruh manusia berasal dari Tuhan Semesta Alam, Allah SWT.
Oleh karena itu manusia sebagai makhluk jasmani dalam hidupnya membutuhkan hal yang bersifat materi, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, lingkungan yang sehat, udara yang sehat, kebutuhan biologis (seksual), status social dan kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat materi atau kesenangan duniawi.
Untuk mencapai kesenangan materi, manusia tidak bisa melakukannya sendiri, ia membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain manusia adalah makhluk social. Maka manusia jika ingin mencapai kesenangan duniawi, ia harus mampu hidup bersosial dengan baik, yakni harus saling kenal mengenal, tolong menolong dan saling memperkokoh antara satu dengan yang laksana sebuah bangunan yang kokoh. Akan tetapi tanpa petunjuk agama manusia tidak mampu melakukan kehidupan bersosial dengan baik sehingga dalam kehidupannya di masyarakat sering menghadapi benturan-benturan yang mengancam ketenangannya.
Adapun manusia sebagai makhluk yang memiliki ruh, ia juga membutuhkan ketenangan-ketenangan yang bersifat ruhaniah, yakni ketenangan hakiki. Ketenangan ruhaniah mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kebahagiaan hidup manusia, baik secara lahir maupun batin. Kebahagiaan hidup itu tidak akan bisa diperoleh jika manusia tidak memperoleh ketenangan hakiki. Bahkan fisik manusia itu bisa hancur jika ketidaktenangan manusia mencapai titik yang paling memprihatinkan
Dosen Pengampu
Ustadzah Dr. Eka Kurniawati
Reprensi yang kita gunakan:
- Al Qur`an dan Terjemahan keluaran Kementeria Agama Republik Indonesia
- Kutubusittah (Sembilan Kitab Hadis)
- Sulaiman Rasjid. 2008. Fiqih Islam. Bandung: Sinar BAru Algosindo. Cet 41
- Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Lampung. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi, Bandar Lampung: Rajagrapindo
- Dr. Nunung Rodliyah dan Dr. Eka Kurniawati. 2018. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, Lampung: Justice Publisher
- Dr. Eka Kurniawati. 2019. Emosional Spiritual Quitient Pendidikan Karakter Islami Universtas Lampung (Training Pendikan Unila). Bandar Lampung: Aura Publishing.
PERTEMUAN 4: SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM: AL QUR`AN
SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM: AL QUR`AN
Oleh Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd.I.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu “All My Best Student”
Semoga Hari ini mahasiswa semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apapun.
Alhamdulillah dalam kesempatan ini kita akan membahas materi tentang Suber-sumber Ajaran Islam. Pada Materi ini mahasiswa diajak untuk menganalisis lebih dalam tentang Pengertian, Visi, misi, dasar Hukum, Model Pembelajaran & Paraktikum/Responsi, dan Assesment berkaitan dengan materi Sumber-sumber Ajaran Islam. Pembahasan lebih luas tentang Sumber-sumber Ajaran Islam akan di bagi dalam tiga kali topic pembahasan dalam Vclass ini
Sumber-sumber ajaran Islam adalah hukum-hukum yang mendasari pelaksanaan ibadah seorang muslim. Dalam ajaran Islam sumber-sumber ajaran Islam ini memiliki legalitas dari Allah SWT. sebagai pemilik aturan-atuan hukum Islam. Legalitas dari keabsahan mengenai sumber ajaran Islam ini terdapat dalam Al-Qur`an surat An Nisa Ayat 59, yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا ٥٩
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(Q.S. An Nisa (4) ayat 59)
Penjelasan dari surat An Nisa` ayat 59 tersebut ada 3 (tiga) yang menjadi sumber ajaran Islam yaitu (1) wahyu-wahyu Allah (terdapat dalam Al-Qur`an); (2) Rasulullah (berupa As-Sunnah Nabi Muhammad SAW ); dan (2) Ulil Amri (Berupa Aro`yu atau Ijtihad).
Materi Sumber Ajaran Islam yang pertama yaitu wahyu-wahyu Allah (terdapat dalam Al-Qur`an) akan di bahas dalam topik ini Al Qur`an. Kajian tentang Al Qur`an merupakan bagian dari materi pembelajaran mata kuliah wajib umum pendidikan agama Islam (MKWU PAI). Materi ini disusun dengan mengacu pada kurikulum MKWU PAI yang berstandar Nasional dan berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yang disesuaikan dengan potensi masing-masing fakultas dengan asumsi keberagaman dan pemanfaatan dalam menciptakan lingkungan dan iklim pendidikan yang kondusip dan optimal, tentu saja ini penting bagi mahasiswa dan dosen pendidikan agama Islam.
Isi topik tentang Al Quran dibagi menjadi satu pokok bahasan dan lima sub pokok bahasan. enam sub pokok bahasan dan diharapkan dikuasai dengan baik serta mampu memberikan gambaran tentang bagaimana dan mengapa MKWU PAI di ajarkan di perguruan tinggi.
Sub Capaian Pembelajaran dari topik ini adalah setelah mengkaji topik ini mahasiswa mampu Menganalisis Al-Qur’an sebagai Sumbaer Ajaran dan Insfirasi Peradaban. Dengan Indikator penilaian kemampuan mahasiswa sebagai berikut:
- Mengidentifikasi keanekaragaman corak penafsiran al-Qur’an
- Menelusuri adanya dialektika al-Qur’an dan budaya
- Menelaah al Qur`an sebagai inspirasi budaya
- membiasakan untuk membaca dan mengkaji al-Qur’an
Untuk mengetahui lebih jelas tentang topik ini, silahkan Mahasiswa membaca PPT dan bahan-bahan lain yang telah ada dala setiap topic yang disajikan, serta mengisi Forum pada topic ini.
Silahkan Anda simak video tentang AL Qur`an berikut ini
Silahkan Anda Baca dan pahami PPT tentang AL QUR`AN, kemudian buatlah rangkuman dengan topik Al Qur`an sesuai dengan petunjuk tugas yang dismapaikan dosen dalam meetingroom untuk mendukung diskusi teknik jigshow sesuai jadwal pembelajaran, Buatlah rangkuman dalam bentuk file words dengan font Times New Roman 12 dengan Ukuran paper A4 dengan SUBJEK: T2[SPASI PRODI][SPASI KELAS][SPASI NAMA MAHASISWA] dan tugas dikumpulkan melalui email eka.kurniawati73@fkip.unila.ac.id CC ke email lancankuning014@gmail.com
PETUNJUK PELAKSANAAN DISKUSI JIGSHOW
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen: Dr. Eka Kurniawati
- Pembagian Kelompok Diskusi disesuaikan jumlah peserta kuliah. Dengan ketentuan berikut: (a) jumlah peserta kuliah di dalam kelas 25 – 35 orang, maka dibagi dalam 5 Kelompok; (b) jumlah peserta kuliah di dalam kelas 36 – 48 orang, maka dibagi dalam 6 Kelompok; (c) jumlah peserta kuliah di dalam kelas 49 – 67 orang, maka dibagi dalam 7 Kelompok; (d) jumlah peserta kuliah di dalam kelas 68 – 80 orang, maka dibagi dalam 8 Kelompok; (e) jumlah peserta kuliah di dalam kelas 81 – 99 orang, maka dibagi dalam 9 Kelompok
- Pembagian Judul Materi pembahasan setiap Kelompok ditentukan oleh dosen pengampu sesuai jumlah kelompok yang ada
- Dosen Menunjuk 1 orang Tim Ahli dan sisa dari anggota kelompok menjadi Tim Pendatang ke kelompok lain
- Semua Mahasiswa dalam kelompok membuat tugas Mandiri Rangkuman materi sesuai yang ditugaskan.
- Tim Ahli Bertugas membuat Power Point (PPT) Materi yang telah ia rangkum untuk dipakai sebagai media yang ditayangkan pada saat diskusi
- Sesi Diskusi Pertama: Dilakukan Diskusi Tim Ahli dengan Anggota kelompoknya sendiri
- Sesi Diskusi kedua: Dilakukan Diskusi Tim Ahli dengan para Tim Pedatang dari kelompok lain
- Sesi Diskusi ketiga: Para Tim Pendatang kembali ke kelompoknya masing-masing dan Tim Pendatang menjelaskan materi yang telah diberikan oleh Tim ahli yang di datangi pada diskusi sebelumnya secara bergantian dengan pendatang lain kepada anggota kelompoknya sendiri. Jika kekurangan waktu dan belum selsai dapat dilanjutkan pada diskusi ke empat
- Sesi Diskusi terakhir diskusiKuliah umum bersama dosen pengampu membahas semua permaslahan yang belum terselesaikan pada saat diskusi 1 s.d 4
- Tes Formatif
- Untuk lebih jelas silahkan anda downloud file petujnujk diskusi jigwhow
RANGKUMAN
Kesempurnaan agama Islam sesungguhnya terletak pada sistematika sumber ajarannya yaitu Al-qur‘an, al-Hadis atau as-Sunnah dan ijtihad. Al-Qur‘an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama karena merupakan wahyu Allah yang tingkat kebenarannya tidak diragukan lagi karena itu semua ayat Al-qur‘an wajib menjadi pedoman bagi umat Islam. Bahkan Al-Qur‘an dalam isyaratnya menantang untuk berdiskusi kepada siapa saja.
Kendatipun demikian Al-qur‘an adalah kitab yang sangat simpel, artinya hanya memuat ajaran Islam secara global, sehingga diperlukan alat bantu yaitu al-Hadis atau as-Sunnah untuk mendukung dan menjelaskan maksud ayat-ayat Al-Qur‘an itu bahkan dalam hal-hal tertentu as-Sunnah mengambil sikap berdiri sendiri dalam menerangkan ajaran Islam manakala terdapat suatu masalah yang tidak ditemui dasar-dasarnya di dalam Al-qur‘an.
Dosen Pengampu
Ustadzah Dr. Eka Kurniawati
Reprensi yang kita gunakan:
- Al Qur`an dan Terjemahan keluaran Kementeria Agama Republik Indonesia
- Kutubusittah (Sembilan Kitab Hadis)
- Sulaiman Rasjid. 2008. Fiqih Islam. Bandung: Sinar BAru Algosindo. Cet 41
- Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Lampung. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi, Bandar Lampung: Rajagrapindo
- Dr. Nunung Rodliyah dan Dr. Eka Kurniawati. 2018. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, Lampung: Justice Publisher
- Dr. Eka Kurniawati. 2019. Emosional Spiritual Quitient Pendidikan Karakter Islami Universtas Lampung (Training Pendikan Unila). Bandar Lampung: Aura Publishing.
Silahkan mahasiswa melakukan diskusi tanya jawab pada Topik Al Qur`an
PERTEMUAN 5: SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM: AS SUNNAH
AS SUNNAH
Oleh Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd.I.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu “All My Best Student”
Semoga Hari ini My best student semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apapun.
Pembahasan tentang agama tidak pernah bisa dilepaskan dari pembahasan tentang Tuhan. Tuhan menganugrahkan spirit yang melekat didalam diri manusia, spirit dalam bahasa Al-Qur`an sering disebut dengan roh. Kemudian, roh atau spirit membuat manusia mengenal Tuhan dan dapat merasakan nikmatnya patuh pada sesuatu yang dianggap suci dan luhur.
As Sunnah secara bahasa/etimologi berarti jalan hidup yang dilalui atau dibiasakan (tradisi). Sedangkan secara terminologis, para ulama ahli hadis mendefinisikannya sebagai berikut: “Sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW. yang terdiri dari ucapan, perbuatan dan persetujuan, sifat fisik atau budi atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya”. Sedangkan kelompok ahli agama mendefinisikan sunnah adalah: “Sesuatu yang diambil dari Nabi SAW. yang terdiri dari sabda, perbuatan, dan persetujuan beliau”.
Ulama ushul fiqh mendefinisikannya “Segala sesuatu yang berasal dari Nabi SAW. selain Al-Qur`an, baik ucapan, perbuatan, maupun persetujuan yang layak dijadikan dalil bagi hukum syara’ “. Dan menurut ulama fiqh sunnah adalah: “Sesuatu hukum yang jelas berasal dari Nabi SAW yang tidak termasuk wajib atau fardhu dan sunnah itu ada bersama wajib dalam hukum Islam”.
Dari definisi tersebut ternyata ada dua definisi pokok dari Sunnah, pertama: segala tradisi Nabi Muhammad SAW, kedua: Nilai hukum perbuatan kita yang bila dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Disamping itu, sunnah dalam pengertian pertama (tradisi Nabi Muhammad SAW ) memiliki empat unsur pokok, yaitu:
1) Perkataan, yaitu; sabda Nabi Muhammad SAW. yang diucapkan dalam berbagai kesempatan yang berkaitan dengan ajaran agama.Inilah yang disebut dengan Sunnah Qawliyah.
2) Perbuatan, yaitu; tindakan-tindakan Nabi Muhammad SAW. terhadap berbagi hal, baik ibadat maupun lainnya. Dinamakan juga Sunnah Fi’liyah.
3) Persetujuan, yaitu; sikap Rosululloh SAW. terhadap berbagai perbuatan sahabat dengan mendiamkannya disertai indikasi, kerelaan, atau memperlihatkan pujian dan dukungannya. Disebut juga Sunnah Taqririyah.
4) Cita-cita, yaitu; keinginan Rosuluuloh SAW. di bidang keagaman yang belum terwujud karena kewafatan beliau. Cita-cita Nabi SAW. itu dinamakan juga dengan Sunnah Hammiyah.
Isi topik tentang As Sunnah dibagi menjadi satu pokok bahasan dan lima sub pokok bahasan. Kelima sub pokok bahasan dalam satu topik ini dan diharapkan dikuasai dengan baik serta mampu memberikan gambaran tentang bagaimana dan mengapa MKWU PAI di ajarkan di perguruan tinggi.
Sub Capaian Pembelajaran dari topik ini adalah setelah mengkaji topik ini mahasiswa mampu Menganalisis Sunnah Sumber sebagai contoh dan inspirasi budaya, Agama, dan Agama Islam. Dengan Indikator penialaian kemampuan mahasiswa sebagai berikut:
- Menjelaskan makna Sunnah dan hadis
- Menjelaskan Sunnah sebagai ekspresi lokal-universal al-Qur’an
- Menemukan model penerapan sunnah dalam berbagai konteks budaya
Untuk mengetahui lebih jelas tentang topik ini, silahkan Mahasiswa membaca PPT dan bahan-bahan lain yang telah ada dala setiap topic yang disajikan..
PERTEMUAN 6: SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM-IJTIHAD
AR RO’YU (IJTIHAD)
Oleh Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd.I.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu “All My Best Student”
Semoga Hari ini My best student semuanya dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apapun.
Al-Qur`an berisi aturan-aturan atau hukum-hukum yang bersifat global, karena itu maksud Al-Qur`an dijelaskan oleh Al-sunnah. Kendatipun demikian persoalan-persoalan setelah wafatnya nabi Muhammad SAW. terus berkembang dan menuntut kepastian hukum dari ajaran agama Islam, karena itu perlu adanya ijtihad dari para ulama ataupun intelektual Islam.
Ijtihad menurut bahasa adalah bersungguh-sungguh, sedang menurut istilah adalah menggunakan seluruh kesanggupan berfikir untuk menetapkan hukum syara’ dengan jalan mengeluarkan hukum dari al-Kitab dan Al-Sunnah. Orang yang melakukan ijtihad disebut ‘mujtahid’. Dengan demikian produk hukum yang dikeluarkan dari ijtidah adalah hasil pemikiran atau bersumber dari ra’yu ulama atau cendikiawan Islam. Obyek ijtihad sesungguhnya adalah sangat luas semua persoalan yang belum jelas dasar kuhumnya baik dalam Al-Qur`an maupun Al-Sunnah atau bukan persoalan keimanan dan ibadah mahdhah yang telah jelas dasar hukumnya baik dari Al-Qur`an mapun as-sunnah. Karena ijtihad itu dihasilkan dari ra’yu ulama maka tingkat kebenarannya bersifat dzanniyah bukan mutlak kebenarannya.
Dalam hadis Rasulullah orang yang berijtihad dan ijtihadnya benar maka ia akan mendapatkan dua pahala, sedang apabila ia berijtihad dan ijtihadnya salah maka ia akan mendapatkan satu pahala.“Hakim apabila berijtihad kemudian dapat mencapai kebenaran, aka ia mendapat dua pahala. Dan apabila ia berijtihad kemudian tidak mencapai kebenaran, maka ia mendapat satu pahala”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Isi topik tentang “Ijtihad” dibagi menjadi satu pokok bahasan dan empat sub pokok bahasan. Keempat sub pokok bahasan dalam satu topik ini dan diharapkan dikuasai dengan baik serta mampu memberikan gambaran tentang bagaimana dan mengapa MKWU PAI di ajarkan di perguruan tinggi.
Sub Capaian Pembelajaran dari topik ini adalah setelah mengkaji topik ini mahasiswa mampu Menganalisis Menganalisis Ijtihad sebagai mekanisme Kontekstual al Qur`an dan Sunnah. Dengan Indikator penialaian kemampuan mahasiswa sebagai berikut:
- Menjelaskan makna dan berbagai bentuk ijtihad
- Mengkategorikan syarat-syarat Mujtahid
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang melatarbelakangi keanekaragaman ijtihad ulama
- Menghargai keragaman ijtihad ulama terkait pengembangan budaya
Untuk mengetahui lebih jelas tentang topik ini, silahkan Mahasiswa membaca PPT dan bahan-bahan lain yang telah ada dala setiap topic yang disajikan.
PERTEMUAN 7: Pemungutan Pajak di Indonesia sebagai Pelaksanaan Ijtihad Metode Saduzzariyat di Indonesia
Islam Sebagai Coor Ilmu Pengetahuan
Ajaran Islam di dalam Al-Qur`an tidak terdiri atas satu aspek saja, tetapi memiliki berbagai aspek seperti ibadah, teologi, moral, mistisisme, filsafat, sejarah, kebudayaan, hukum dan lain. Semua aspek ini dikembangkan oleh para ahli sehingga melahirkan berbagai ilmu yang kemudian dikenal dengan ilmu-ilmu ke-Islaman. Semua disiplin ilmu tersebut mengacu kepada Al-Qur‘an. Untuk memudahkan pembahasan, secara tehnis ilmu ini dikelompokkan menjadi dua yaitu: Ilmu keagamaan dan ilmu umum. Ilmu-Ilmu Keagamaan Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang: bagaimana keesaan dan mengesakan Allah, apa dan bagaimana kenabian serta pewahyuan, dan bagaimana kehidupan akhirat kelak yang akan datang. Sedangkan Ilmu-ilmu umum adalah bidang ilmu yang membicarakan tentang ibadah ghoiru mahdoh atau muamalah yang timbul akibat kebutuhan hidup manusia seperti seperti bidang pertanian, bidang ekonomi dan industry, bidang politik, bidang pendidikan dan sebagainya.
Pemungutan Pajak di Indoensia merupakan salah satu cabang Ilmu pengetahuan yang peruntukannya bagi kemaslahatan bangsa Indonesia. Pengetahuan tentang Pajak ini akan mejadi salah satu contoh yang menggambarkan bahwa hukum-hukum syariah Islam itu menjadi coor bidang Ilmu Pengetahuan.
Penjelasan lebih luas tentang Pajak dapat mahasiswa pelajari melalui PPt berikut ini.
- Mahasiswa wajib menyimak vidio penjelasan tentang pentingnya pemungutan pajak di Indoensia yang disampaikan oleh Ustadzah Dr. EK berikut ini
- silahkan ada jawab pertanyaan dalam forum Diskusi berikut ini
PERTEMUAN 8: UJIAN TENGAH SEMESTER
PERTEMUAN 9: AKIDAH, SYARI`AH, DAN AKHLAK: KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM SEBAGAI KEKUATAN KEPRIBADIAN MUSLIM
Pendahuluan
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat
(Q.S. Al-Hujarat (49):10)
Kerangka dasar ajaran agama Islam merupakan dasar-dasar terbentuknya keimanan dalam diri seorang yang muttaqin. Kerangka dasar ajaran Agama Islam ini terdiri dari 3 (tiga) hal mendasar yang terdapat di dalam Islam, yaitu Akidah, Syari’ah, dan Akhlak.
Orang Islam yang kaffah adalah seorang yang secara utuh menhambakan dirinya kepada Allah Subhana Wata`ala. Tentulah ia harus mengetahui, memahami dan menjalankan ketiga kerangka dasar ajaran agama Islam itu secara utuh. Seorang Muslim yang mengakui bahwa ia ber-akidah tetapi ia tidak tau bahkan tidak mengerti tentang pokok-pokok syari’ah yang ada di dalam ajaran agama Islam tentulah hidupnya bagaikan kiasan ‘tong kosong nyaring bunyinya’. Artinya ia mengumumkan dirinya sebagai seorang muslim tetapi ia tidak dapat mengetahui ilmu syari`ah atau nomra-norma hukum Islam sebagai landasan ia berakhlak sebagai seorang muslim yang kaffah. Ketidaktahuan dan ketidakpahaman terhadap syari`ah secara utuh akan menjadikan seorang menjalankan ke-Islamannya secara setengan-setengah dan tidak utuh. Ia mengakui identitasnya sebagai Muslim, namun pengakuannya tidak terlhat dalam perilakunya sehari-hari. Agar pemahaman terhadap akidah, syari’ah dan akhlak ini semakin kuat marilah kita telaah satu persatu materi tentang Akidah, syari’ah, dan akhlak.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) pada pertemuan ini adalah:
- Mahasiswa mampu Mengimplementasikan Aqidah, Syari`ah, dan Akhlak dalam Kerangka Dasar Ajaran Islam,
- Mahasiswa mampu Mengiktergariskan hubungan Aqidah, Syari`ah, dan Akhlak, Sebagai Kekuatan Kepribadian Muslim Muttaqin
Aqidah
Aqidah berasal dari bahasa Arab ‘aqada’ ( عَقَدَ),dalam bahasa Indonesianya ditulis ‘akidah’ secara etimologi artinya: 'ikatan' atau 'sangkutan' atau 'menyimpulkan sesuatu'. Secara terminologis Nunung Rodliyah (Nunung, 2018:76) menyatakan bahwa 'Akidah' berarti 'kepercayaan', 'keyakinan' atau 'keimanan' yang mantap dan tidak mudah terurai oleh pengaruh mana pun baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Akidah secara bahasa bermaksud sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Akidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.
Silahkan Anda Pelajari PPT tentang Aqidah di bawah ini, kemuadian anda beri komentar forum chating di bawahnya:
Silahkan Semua mahasiswa menjawad dan berdiskusi dalam forum chating Aqidah ini, keaktifn mahasiswa dalam forumchating ini akan memberi tambahan point dalam perkuliahan kita
PERTEMUAN 10: SYARI`AH
Syari’ah
Syariah' berasal dari kata berbahasa Arab ‘al-syari'ah’, secara etimologis berarti `jalan ke sumber air' atau jalan yang harus diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan. Syariah diartikan jalan air karena siapa saja yang mengikuti syariah akan mengalir dan bersih jiwanya. Allah menjadikan air sebagai penyebab kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang sebagaimana Dia menjadikan syariah sebagai penyebab kehidupan jiwa manusia. Muhammad Yusuf Musa mengartikan syari’ah sebagai semua peraturan agama yang ditetapkan oleh Allah untuk kaum Muslim baik yang ditetapkan dengan Al-Qur’an maupun dengan Sunnah Rasulullah Muhammad Salallah alaihi wasallam.
Berikut ini adalah PPt Syari`ah, silahkan di pelajari dan jawablah pertanyaan pada forum chating di bawahnya
Objek Kajian atau Ruang Lingkup Syariah adalah Ibadah
Sebuah keniscayaan bahwa manusia adalah mahkluk Allah yang paling sempurna, dengan mendapat amanah sebagai penguasa di muka bumi ini untuk mengatur dan mengelola segala isinya dengan melaksanakan syari’ah dalam kehidupan dunia ini sesuai dengan kebutuhan hidup bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akherat kelak. Bidang syariah milah yang kemudian di sebut dengan muamalah. Dengan demikian, objek atau ruang lingkup syari’ah Islam itu ada dua, yaitu (1) ibadah dan (2) mu’amalah.
Beikut ini adalah beberapa contoh pelaksanaan Ibadah MUamalah di Indoensia
PERTEMUAN 11: AKHLAK
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu ‘khalqun’ yang berarti kejadian. Kata khalqun, erat kaitannya dengan khaliq (pencipta) dan makhluq (yang diciptakan). Rasulullah Muhammad Salalllah alaihi wasallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, yang meliputi akhlak manusia dengan Allah swt, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan alam semesta.Dan Rasulullah saw mempunyai akhlak yang sempurna.
Istilah ‘akhlak’ (asli Arabnya ‘akhlāq’) tidak dapat dilepaskan dari kata Arab, ‘khalaqa’ (menciptakan), ‘makhlūqun’ (yang diciptakan) dan ‘khāliqun’ (yang menciptakan). Dalam konteks kebahasan Al-Qur'an, kata ‘khalaqa’ menunjuk pengertian: menciptakan dari tiada ke ada (ceatio ex nihilo). Karena itu, ‘khāliqun’ menunjuk kepada Zat Yang Serba Kuat, dan sebaliknya, “makhlūqun” menunjuk kepada konsep segala sesuatu yang serba lemah (dla’īf).
Akhlaq Islami adalah akhlak yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Akhlak Islami ini merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator seseorang apakah seseorang muslim yang baik atau buruk. Akhlak ini merupakan buah dari aqidah dan syariah yang benar
PERTEMUAN 12: Profetik Parenting: Mendidik Keluarga Bersama Rasul): Munakahat/Perkawinan
Menurut Syara’, nikah adalah akad yang sangat kuat/mitsaqan ghalidlan antara wali calon istri dan calon mempelai laki-laki dengan ucapan-ucapan tertentu dan memenuhi syarat serta rukun perkawinan. Perkawinan menurut hukum Islam adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga dan untuk berketurunan, yang dilaksanakan menurut ketentuan hukum Syari’at Islam. Sedangkan menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974, Bab I, Pasal 1, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya perkawinan merupakan suatu hal yang diperintahkan oleh syara’. Beberapa firman Allah Swt yang berkaitan dengan disyari’atkannya perkawinan ialah: QS. An- Nisa, ayat 3; QS. An-Nur, ayat 32; QS. Ar-Rum, ayat 21; QS. Adz-Dzariyat, ayat 49. Pelaksanaan Pernikahan Bagi yang beragam Islam di Indonesia diberlakukan Undang-undang Perkawinan No. I Tahun 1974 tentang Undang-Undang Perkawinan, dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang no 1 Tahun 1974, dan Instruksi Presiden No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.
PERTEUAN 13: Profetik Parenting: (Mendidik Keluarga Bersama Rasul): Penanaman Aqidah Dalam Keluarga
Penanaman Aqidah dalam keluarga merupakan hal terpenting dilakukan dalam pendidikan Islam. Hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang kepala keluarga dalam membentuk sebuah keluarga Islam. Berdasarkan penanaman keyakinan, mengaplikasikan keyakinan tersebu dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga merupakan hal pokok atau yang paling mendasar.
Aqidah ISlami yang diajarkan dalam keluarga sesuai dengan pembelajaran Aqidah yang sudah kita lewati pada perteuan sebelumnya yaitu materi Kerangka dasar ajaran agama Islam yang menjadi kekautan bagi seorang mukmin.PERTEMUAN 14: Profetik Parenting (Mendidik Keluarga Bersama Rasul): Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah
Keluarga sakinah mawaddah warohmah, didasari oleh firman Allah di dalam Al-Qur`an surat Ar Ruum (30) ayat 21, yang artinya berikut ini::
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Q.S. Ar Ruum (30) ayat 21)
Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa tujuan dari pernikahan adalah membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah. Keluarga yang sakinah adalah keluarga yang di dalamnya terbina kasih dan saying. Kasih dan sayang merupakan salah satu kebutuhan rohani manusia. Keluarga merupakan lambaga yang Allah Subhana Wata`ala sediakan untuk mencurahkan kasih dan saying secara sah.PERTEMUAN 15: Profetik Parenting (Mendidik Keluarga Bersama Rasul): Akhlak Sejati Yang di Contohkan Rasulullah Muhammad Saw
“Tidaklah Lahir Seorang anak dalam Keluarga seseorang melainkan ia menjadiKemuliaan tersendiri bagi mereka yang sebelumnya tidak ada” (H.R. Tabrani dalam Al Autsath)
Mendidik Akhlak
Akhlak seorang anak terbentuk dari dalam keluarga. Keluargalah yang bertanggung jawab membentuk Akhlak seorang anak. Pembentuk akhlak ini disebut sebagai tanggung jawab pendidikan anak. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur`an surat Ar-Rum (30) ayat 30 berikut ini.
فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٣٠
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Rum (30):30).
PERTEMUAN 16: UJIAN AKHIR SEMESTER
Petunjuk Pelaksanaan Ujian Akhir Semester MKU PAI, mahasiswa wajib;
- Berdoa sebelum dan sesudah pelaksanaan UAS
- Menyiapkan al quran dan terjemahan (Al qur`an dan terjemahan boleh digunakan saat uas online)
- Meyakini Bahwa Pengawas UAS online adalah Malaikat Rokib dan Atid, serta diri sendiri sehingga wajib menjaga Keimanan, kejujuran, sesungguhan dan konsiten diri sendiri
- Menyiapkan alamat email
- Menyiapkan kuota internet
- Membuka link form soal yang diseapkan oleh dosen Penguji
- Mengerjakan soal sesuai dengan Petunjuk soal yang ada di dalam form soal
- token;
Selamat mengerjakan
semoga UAS ini berhasil menjadikan semua mahasiswa menjadi manusia yang Muttaqin