Test Formatif 3

Test Formatif 3

Number of replies: 25

1. Jelaskan  kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis

-         


In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Bella Selvi Lestari 2013024008 -
Nama : Bella Selvi Lestari
NPM : 2013024008
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab
1. Kerja toksik bagi tubuh manusia :
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
• Filtrasi : melewati pori-pori membran
• Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
• Transport khusus (jika larut dalam air) : Melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan toksokinetika Terdiri atas:
• Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
• Fase Metabolisme (biotransformasi)
Kecepatan pengikatan suatu polutan tergantung pada kemampuan reseptor dan kecepatan toksik masuk ke dalam tubuh.
Sistem Transpor
a) Secara pasif : Filtrasi dan Difusi
b) Secara aktif (memerlukan energi) : Absorpsi
• Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
• Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan.
a. Distribusi Zat kimia masuk ke darah didistribusikan ke seluruh tubuh : lewat kapiler & cairan ekstrasel : toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
Ekskresi Melalui:
• Urin
• Kulit
• Empedu
• Paru-paru/ insang.
b. Fase metabolisme/ biotransformasi Toksikan diserap oleh usus : ke sirkulasi : sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati : terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis : metabolit : tidak/kurang aktif.
2. Cara Kerja Toksik : Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

3. Toksisitas akut : Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Fara Dila Puteri 2013024048 -
Nama : Fara Dila Puteri
NPm : 2013024048
Izin menjawab, bu
1. Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan dari masuk hingga dikeluarkan kembali disebut toksokinetika yang memiliki 2 fase, yaitu:
a. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi (ada polutan yang tidak bisa diekskresi tersimpan di hati). Pada absorpsi dengan jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit serta jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan. Pada distribusi dengan cara zat kimia masuk ke darah  didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel) (semakin cair suatu obat maka dosisnya semakin tinggi). Polutan di ekskresi melalui 4 cara, yaitu : urin, kulit, empedu dan paru-paru/ insang
b.Fase Metabolisme (biotransformasi) dengan cara proses detoksifikasi atau bio-inaktivasi dengan tahapan toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi  sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit  tidak/kurang aktif. Tahap detoksifikasi jika racun bisa di olah atau di detoks.

2. Proses toksin dalam tubuh dengan polutan masuk ke dalam tubuh melalui terhirup, dimakan atau terpapar dengan 3 cara, yaitu: Filtrasi (melewati pori-pori membran), Difusi pasif (melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan menimbulkan dampak)) dan transport khusus (jika larut dalam air)  melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil dengan molekul pembawa.

3. Pengelompokan berdasarkan kecepatan kerusakan, sebagai berikut :
a.Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Terjadi pada tingkat merusaknya tinggi contohnya pada kasus Jessica Mirna dengan senyawa sianida, munir diiracun dengan arsenik
b.Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme. Tingkat racun yang tidak langsng menyebabkan kematian contohnya seperti memakan makanan yang mengandung boraks, gagal ginjal, diabetes.
Terimakasih Bu
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Silvia Julianti 2013024014 -

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Nama : Silvia Julianti

NPM : 2013024014


Izin menjawab, Bu.

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar.

Cara kerja toksik bagi tubuh manusia ada tiga proses. Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme : Filtrasi melewati pori-pori membran kemudian difusi pasif melewati Pori atau terlarut dalam membran lipofil kemudian transpor khusus (jika larut dalam air) melalui pembawa yang dapat larut dalam lipofil. Polutan ini dapat terjadi jika terpapar atau terhirup.


2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar.

Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit dan komplek. Proses ini umumnya terjadi dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi, toksokinetik dan fase toksodinamik. Dalam interaksi xenobiotika/tokson dengan organisme hidup terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: kerja xenobiotika pada organisme dan pengaruh organisme terhadap xenobiotika. Yang dimaksud dengan kerja tokson pada organisme adalah sebagai suatu senyawa kimia yang aktif secara biologis pada organisme tersebut (aspek toksodinamik). Sedangkan reaksi organisme terhadap xenobiotika/tokson umumnya dikenal dengan fase toksokinetik.

  1. Fase eksposisi merupakan kontak suatu organisme dengan xenobiotika, pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologi setelah xenobiotika terabsorpsi. Umumnya hanya tokson yang berada dalam bentuk terlarut, terdispersi molekular dapat terabsorpsi menuju sistem sistemik. Dalam konstek pembahasan efek obat, fase ini umumnya dikenal dengan fase farmaseutika. Fase farmaseutika meliputi hancurnya bentuk sediaan obat, kemudian zat aktif melarut, terdispersi molekular di tempat kontaknya. Sehingga zat aktif berada dalam keadaan siap terabsorpsi menuju sistem sistemik. Fase ini sangat ditentukan oleh faktor-faktor farmaseutika dari sediaan farmasi.
  2. Fase toksikinetik disebut juga dengan fase farmakokinetik. Setelah xenobiotika berada dalam ketersediaan farmasetika, pada mana keadaan xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limfe, maka xenobiotika tersebut akan bersama aliran darah atau limfe didistribusikan ke seluruh tubuh dan ke tempat kerja toksik (reseptor). Pada saat yang bersamaan sebagian molekul xenobitika akan termetabolisme, atau tereksresi bersama urin melalui ginjal, melalui empedu menuju saluran cerna, atau sistem eksresi lainnya.
  3. Fase toksodinamik adalah interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologik. Interaksi tokson-reseptor umumnya merupakan interaksi yang bolak-balik (reversibel). Hal ini mengakibatkan perubahan fungsional, yang lazim hilang, bila xenobiotika tereliminasi dari tempat kerjanya (reseptor)


3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik akut dan kronis

  • Toksisitas akut: Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
  • Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Nurul Afifah Luthfiani 2013024028 -
Nama : Nurul Afifah Luthfiani
NPM : 2013024028

Izin menjawab bu,

1. Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit dan komplek. Proses ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi toksokinetik dan fase toksodinamik. Dalam menelaah interaksi xenobiotika/tokson dengan organisme hidup terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: kerja xenobiotika pada organisme dan pengaruh organisme terhadap xenobiotika. Yang dimaksud dengan kerja tokson pada organisme adalah sebagai suatu senyawa kimia yang aktif secara biologik pada organisme tersebut (aspek toksodinamik). Sedangkan reaksi organisme terhadap xenobiotika/tokson umumnya dikenal dengan fase toksokinetik (Wirasuta, 2007).

Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

2. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
• Inhalasi
Inhalasi pada umumnya merupakan jalur pajanan bagi toksikan yang berwujud debu/partikel, gas, asap, atau uap. Ketika bahan toksikan masuk lewat inhalasi, bahan tersebut dapat dikeluarkan kembali lewat ekshalasi atau dapat menetap dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan. Tingkat penyerapan toksikan melalui jalur inhalasi tersebut bergantung pada berbagai faktor, di antaranya atmosfer toksikan serta kemampuan toksikan untuk melintasi membran sel.

• Topikal/Kontak kulit
Kontak kulit menjadi jalur pajanan toksikan yang berwujud cair dengan kemampuan menguap (volatilitas) rendah. Selain itu, dapat juga menjadi jalur masuk toksikan zat padat. Berbagai bahan toksik dapat melewati pelindung atau penghalang kulit (skin barrier), diserap oleh sistem sirkulasi, dan disebarkan ke seluruh organ internal, hingga menimbulkan gangguan.

• Gastro intestinal/Ingesti
Toksikan dapat masuk ke dalam mulut dan tertelan. Jika tertelan, toksikan akan melewati saluran cerna. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna, masuk ke dalam darah dan memberi efek sistemik dalam tubuh.

3. • Toksisitas akut

Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
Mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif.

• Toksisitas kronis

Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang.
Efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007). Menurut Mukono (2005), uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Salsa Noraliza 2013024002 -
Nama : Salsa Noraliza
NPM : 2013024002

Izin menjawab bu,

1. Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan toksokinetika
Terdiri atas:
1. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
A. Absorpsi
-Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
-Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
B. Distribusi
Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh- lewat kapiler & cairan ekstrasel- toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
C. Ekskresi
Ekskresi melalui : Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang

2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus - ke sirkulasi - sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati - terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis - metabolit - tidak/kurang aktif.

2. Filtrasi : melewati pori-pori membran
-Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
-Transport khusus (jika larut dalam air) : melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

3. Kerja toksik akut dapat menimbulkan keracunan dalam waktu singkat setelah terpapar. Contoh : Sianida
Kerja toksik kronis, dapat menimbulkan keracunan setalah terpapar selama tempo yang panjang. Contoh : Bakso pada boraks, apabila dimakan terus menerus lama lama akan terjadi keracunan
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Naura Aya Tsabita 2013024038 -
Nama : Naura Aya Tsabita
NPM : 2013024038

Izin menjawab bu,
1. kerja toksik bagi tubuh manusia terdapat Proses yang dilakukan untuk tubuh terhadap polutan > toksokinetika
- Fase transpor : absorpsi, distribusi, eksresi
Absropsi
- jalur utama : pencernaan, paru- paru, kulit
- jalur khusus : intraperitoneal, intramuskuler, subkutar

Distribusi yaitu proses nya dari zat kimia masuk ke darah lalu distribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler dan cairan eksrasel lalu diangkat ke tempat kapilernya di dalam sel

Eksresi yaitu urin, kulit, empedu, paru - paru

- Fase metabolisme (biotransformasi), toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi ke sistem pembuluh porta ke hati lalu terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis lalu metabolit lalu tidak atau kurang aktif.

2. 3 cara kerja toksik yaitu Proses toksin dalam tubuh

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme :
1. Filtrasi yaitu melewati pori pori membran
2. Difusi pasit yaitu melewati pori atau terlaut dalam lipofil membran
3. Transpor khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil.

3. Perbedaan toksisitas akut dan kronis yaitu :
- Toksisitas akut yaitu tibgkat racun yang diterima organisem sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singat setelag terpapar. Contoh kasus mirna

- Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang. Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Alzha Aldhiesta Putri 2013024060 -
Nama: Alzha Aldhiesta Putri
NPM: 2013024060
Izin menjawab bu

1. Cara kerja toksik bagi tubuh manusia ada tiga proses. Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme : 
-Filtrasi melewati pori-pori membran kemudian difusi pasif melewati Pori atau terlarut dalam membran lipofil
-transpor khusus (jika larut dalam air) melalui pembawa yang dapat larut dalam lipofil. Polutan ini dapat terjadi jika terpapar atau terhirup.

2. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
• Inhalasi
Inhalasi pada umumnya merupakan jalur pajanan bagi toksikan yang berwujud debu/partikel, gas, asap, atau uap. Ketika bahan toksikan masuk lewat inhalasi, bahan tersebut dapat dikeluarkan kembali lewat ekshalasi atau dapat menetap dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan. Tingkat penyerapan toksikan melalui jalur inhalasi tersebut bergantung pada berbagai faktor, di antaranya atmosfer toksikan serta kemampuan toksikan untuk melintasi membran sel.

• Topikal/Kontak kulit
Kontak kulit menjadi jalur pajanan toksikan yang berwujud cair dengan kemampuan menguap (volatilitas) rendah. Selain itu, dapat juga menjadi jalur masuk toksikan zat padat. Berbagai bahan toksik dapat melewati pelindung atau penghalang kulit (skin barrier), diserap oleh sistem sirkulasi, dan disebarkan ke seluruh organ internal, hingga menimbulkan gangguan.

• Gastro intestinal/Ingesti
Toksikan dapat masuk ke dalam mulut dan tertelan. Jika tertelan, toksikan akan melewati saluran cerna. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna, masuk ke dalam darah dan memberi efek sistemik dalam tubuh.

3. •Toksisitas akut: Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
•Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Shinta Aulia Adesta 2013024032 -

Nama: Shinta Aulia Adesta

NPM: 2013024032

Izin menjawab, Bu

1. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. 

2. Fase kerja toksikan terbagi dalam tahap berikut:

1.      Fase Eksposisi

Pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal. Ketersediaan farmasetik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk diabsorbsi.

2.      Fase Toksikokinetik

Dalam fase toksikokinetik bagian prosesnya yaitu invasi (absorbsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat menentukan daya kerja zat. Jenis proses yang berperan: Proses transpor, meliputi absorbsi, distribusi, dan ekskresi, Perubahan metabolik, meliputi biotransformasi. Uptake, Transport, Metabolism & transformation, Sequestration, Excretion

3.      Fase Toksikodinamik

Meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan

Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal) kekuatan efek biologi yang dihasilkan.

3. Toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007). Menurut Mukono (2005), uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan.

Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif.

Dapat digambarkan sebagai akut toksisitas, efek buruk harus terjadi dalam waktu 14 hari dari pemberian zat. Toksisitas akut berbeda dari toksisitas kronis, yang menggambarkan efek kesehatan yang merugikan dari berulang eksposur, sering pada tingkat yang lebih rendah, zat yang lebih lama jangka waktu (bulan atau tahun).

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Wulan Rahma Prastiwi 2013024034 -

Nama : Wulan Rahma Prastiwi

NPM : 2013024034

Kelas : B 

Izin menjawab ibu, mohon maaf jika terdapat kesalahan.

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar

Jawab:

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:

1. Filtrasi, melewati pori-pori membran

2. Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran

3. Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar

Jawab : 

1.Kerja toksik yang dilandasi oleh interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi. Dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia kovalen atau berasaskan suatu perubahan kimia dari substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat yang digunakan sebagai terapeutika.

A. FASE EKSPOSISI (farmaseutika)

Selama fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik dari senyawa awal. Ketersediaan farmaseutik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk absorpsi.

B. FASE TOKSIKOKINETIK (farmakokinetik)

Fase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu invasi (absorpsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat turut menentukan daya kerja zat, karena konsentrasi zat dalam berbagai kompartemen organisasi dan dalam jaringan sasaran tergantung pada parameter toksokinetik. Ada dua jenis proses yang memainkan peranan penting pada fase toksokinetik:

•Proses transpor, yang meliputi absorpsi, distribusi (termasuk transpor dan fiksasi pada komponen jaringan dalam organ) dan ekskresi.

•Perubahan metabolik -disebut juga biotransformasi yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap (bioaktivasi). Namun perubahan biokimia dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan mengakibatkan bioaktivasi.

C. FASE TOKSIKODINAMIK (farmakodinamik)

Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

Ada 3 interaksi dari fase ini yaitu : 

1. Interaksi dengan sistem enzim

>Inhibisi enzim tak bolak balik, contohnya inhibisi (hambatan) asetilkolinesterase oleh organofosfat

>Inhibisi enzim bolak balik, contohnya senyawa antimetabolit yang secara mirip dengan substrat normal untuk enzim, sehingga dapat berikatan dengan enzim meskipun nukan tempat yang sebenarnya

2. Interaksi dengan fungsi sel umum

>Pengaruh penghantaran rangsang neuro-humoral. 

>Kerja sebagian besar obat mempengaruhi sinaps pada penghantaran rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yanglain atau mempengaruhi ujung saraf sel efektor. Contoh: racun panah, toksin botulinum, keracunan ikan dan kerang, opium.

>Kerja sitostatika, yaitu penghambatan pembelahan sel yang akan mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada perbanyakan sel. Contoh: obat tumor ganas.

3. Interaksi kimia langsung pada jaringan

> Suatu rangsangan kimia langsung pada jaringan disebabkan oleh zat mudah bereaksi dengan berbagai bagian jaringan.

>Biasanya zat ini tidak mencapai peredaran darah, karena langsung bereaksi dengan tempat jaringan yang pertama berhubungan.

>Jaringan atau organ yang terlibat terutama adalah mata, hidung, tenggorokan, trakhea, bronkus, epitel, alveolus, esofagus dan kulit.

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis

Jawab : 

a. Toksisitas akut  

Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

b. Toksisitas kronis

Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by redhita maharani a.kodir 2013024012 -
Nama: Redhita Maharani A.Kodir
NPM: 2013024012

izin menjawab bu,

1). Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

2). • Inhalasi
Inhalasi pada umumnya merupakan jalur pajanan bagi toksikan yang berwujud debu/partikel, gas, asap, atau uap. Ketika bahan toksikan masuk lewat inhalasi, bahan tersebut dapat dikeluarkan kembali lewat ekshalasi atau dapat menetap dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan. Tingkat penyerapan toksikan melalui jalur inhalasi tersebut bergantung pada berbagai faktor, di antaranya atmosfer toksikan serta kemampuan toksikan untuk melintasi membran sel.

• Topikal/Kontak kulit
Kontak kulit menjadi jalur pajanan toksikan yang berwujud cair dengan kemampuan menguap (volatilitas) rendah. Selain itu, dapat juga menjadi jalur masuk toksikan zat padat. Berbagai bahan toksik dapat melewati pelindung atau penghalang kulit (skin barrier), diserap oleh sistem sirkulasi, dan disebarkan ke seluruh organ internal, hingga menimbulkan gangguan.

• Gastro intestinal/Ingesti
Toksikan dapat masuk ke dalam mulut dan tertelan. Jika tertelan, toksikan akan melewati saluran cerna. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna, masuk ke dalam darah dan memberi efek sistemik dalam tubuh.

3). • Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif.

• Toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007). Menurut Mukono (2005), uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Nurul Hidayah 2013024022 -
Nama : Nurul Hidayah
Npm : 2013024022
Izin menjawab

1)Cara kerja toksik pada tubuh manusia
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
Filtrasi =melewati pori-pori membran,Difusi pasif =melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran,Transport khusus (jika larut dalam air) =melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.
2) 3 Cara Kerja Toksikologi :
• Absorpsi:
– pengambilan xenobiotika dari permukaan tubuh (disini
termasuk juga mukosa saluran cerna) atau dari tempattempat tertentu dalam organ dalaman ke aliran darah atau
sistem pembuluh limfe
• Transpor dan distribusi
– konveksi (transpor xenobiotika bersama peredaran darah),
– difusi (difusi xenobiotika di dalam sel atau jaringan).
• Eliminasi
– semua proses yang dapat menyebabkan penurunan kadar
xenobiotika dalam sistem biologi / tubuh organisme,
proses tersebut reaksi biotransformasi dan ekskresi.

3) pembedanya yaitu dilihat dari tempo waktunya
Toksisitas akut
:
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
Toksisitas kronis
:
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Sisilia Dela Anggraini 2013024040 -
Nama : Sisilia Dela Anggraini
NPM : 2013024040

Izin menjawab,
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
- Filtrasi, melewati pori-pori membran
- Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
- Fase eksposisi
Pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal.
- Fase toksokinetik
Terdapat dua proses yang berperanan penting pada fase toksokinetik atau farmakokinetik yaitu proses transpor (meliputi absorbsi, distribusi dan ekskersi) dan Perubahan metabolik atau biotransformasi.
- Fase toksodinamik
Fase toksodinamik atau farmakodinamik meliputi interaksi antara molekul zat kimia toksik dengan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Organ target dan tempat kerja tidak selalu sama, sebagai contoh suatu zat kimia toksik yang bekerja pada sel ganglion pada sistem saraf pusat juga dapat menimbulkan efek kejang pada otot serat lintang.
3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal)

3. Cara membedakan kerja toksik akut dan kronis
a. Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
b. Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Yessica Solafide Siregar 2013024050 -
Nama : Yessica Solafide Siregar
NPM : 2013024050

Izin menjawab Ibu, 
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab : Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
a) Filtrasi : melewati pori-pori membran
b) Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
c) Transport khusus (jika larut dalam air) : melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan - toksokinetika terdiri atas:
a) Fase Transport : absorpsi, distribusi, dan ekskresi.
Sistem transport secara pasif melalui filtrasi dan difusi sedangkan sistem transport secara aktif memerlukan energi.
b) Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus - ke sirkulasi - sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati - terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis - metabolit - tidak/kurang aktif - Proses detoksifikasi/bio-inaktivasi

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab : Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
1) Fase Eksposisi, merupakan kontak suatu organisme dengan xenobiotika/tokson, pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologis setelah xenobiotika terabsorpsi.
2) Fase Toksikokinetik, fase dimana xenobiotika siap diserap dan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh termasuk target bahan toksik, pada saat bersamaan sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi ke sistem ekskresi.
3) Fase Toksikodinamik, meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor (tempat kerja bahan toksik) . Masuknya beberapa racun bersama-sama, yang cara kerjanya sangat berbeda satu dari yang lainnya, seringkali mempertinggi risiko karena dengan kerja zat yang satu tidak jarang kemampuan pertahanan tubuh berkurang hingga daya tahan tubuh terhadap racun lainnya juga berkurang.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab : Cara membedakan kerja toksik akut dan kronis yaitu : 
Toksisitas akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by shelly windi sari 2013024016 -
Nama : Shelly Windi Sari
NPM : 2013024016
Izin menjawab Ibu,

1. Kerja toksik dalam tubuh manusia akan masuk melalui 3 jalur, yaitu :
1). Melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal)
2) Melalui jalur pernapasan (inhalasi)
3) Melalui kulit (topikal)

Proses toksokinetika akan berjalan dengan dimulainya Toksik diserap oleh tubuh dalam bentuk bebas, lalu menjadi bentuk terikat.
Bentuk terikat akan di translokasikan (dipindahkan), Apabila senyawa toksik tidak dapat diserap akan tinggal didalam tubuh,tetapi bila senyawa ini bisa diserap akan dibawa ke tempat bio transformasi. Selanjutnya masuk je sistem eksresi dalam bentuk zat kimia akan di metabolit.

2. Kerja toksik yg dilakukan meliputi 3 proses, yaitu :

1. Fase Transpor (fase pengangkutan) : absorpsi, distribusi, dan ekskresi.

- secara pasif
A. Filtrasi, melewati pori-pori membran
B. Difusi, melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran

- secara aktif (memerlukan energi) :
A. Absorpsi
-Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
-Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
B. Distribusi
Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh- lewat kapiler & cairan ekstrasel- toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
C. Ekskresi
Ekskresi melalui : Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang

2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus - ke sirkulasi - sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati - terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis - metabolit (dipilih molekul mana yang bisa diserap/tidak) - tidak/kurang aktif.

3. Cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis yaitu bisa dilihat dari waktu kerja toksik untuk bereaksi dalam tubuh. Pada toksik akut akan menimbulkan keracunan dalam waktu singkat setelah terkenal, contohnya sianida dan arsenik.
Lalu, pada toksik kronis waktu keracunan membutuhkan waktu yang panjang, dan biasanya akan menimbulkan efek bila telah melampui batas ambang pemakaian. Contohnya pada boraks dalam bakso.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Anisa Febrianti 2013024036 -
Nama: Anisa Febrianti
NPM: 2013024036

Izin menjawab, Bu.

1. Kerja toksik bagi tubuh manusia.
Jawab:
1. Sistem Transpor
Secara pasif
a. Filtrasi
b. Difusi -> Secara aktif memerlukan energi

Absorpsi
-Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
-Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan

Distribusi
Zat kimia masuk ke darah -> didistribusikan ke seluruh tubuh -> lewat kapiler & cairan ekstrasel -> toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)

Ekskresi
Melalui:Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang

2. Fase metabolisme/ biotransformasi
Toksikan diserap oleh usus-> ke sirkulasi -> sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati-> terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis -> metabolit-> tidak/kurang aktif. Jika zat toksik tidak dapat diuraikan, maka tidak dapat di detoksifikasi dan akan masuk ke hati (dapat menyebabkan penyakit).


2. Tiga cara kerja toksik.
Jawab: Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
1. Filtrasi -> melewati pori-pori membran
2. Difusi pasif -> melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
3. Transport khusus (jika larut dalam air) -> melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

A.Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
B. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
C. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.


3. Cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis:
Jawab:
-Toksisitas akut: Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
-Toksisitas kronis: Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Khomsatun Nikmah 2013024026 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Khomsatun Nikmah
Npm : 2013024026

Izin menjawab Bu,
1. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
Filtrasi : melewati pori-pori membran
Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
Transport khusus (jika larut dalam air), melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.
Kecepatan pengikatan suatu polutan tergantung pada kemampuan reseptor dan kecepatan toksik masuk ke dalam tubuh.

2. 3 cara kerja Toksik
- Absorpsi
Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan.
- Distribusi
Zat kimia masuk ke darah kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel, lalu toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
- Ekskresi
Melalui:
Urin
Kulit
Empedu
Paru-paru/ insang.

3. - Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
- Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjanng. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Richo Armayoga 2013034058 -
Nama : Richo Armayoga
NPM : 2013024058

Izin menjawab bu,
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
a. Filtrasi, melewati pori-pori membran
b. Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
c. Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil


2. 3 Cara Kerja Toksikologi :
• Absorpsi:
– pengambilan xenobiotika dari permukaan tubuh (disini
termasuk juga mukosa saluran cerna) atau dari tempattempat tertentu dalam organ dalaman ke aliran darah atau
sistem pembuluh limfe
• Transpor dan distribusi
– konveksi (transpor xenobiotika bersama peredaran darah),
– difusi (difusi xenobiotika di dalam sel atau jaringan).
• Eliminasi
– semua proses yang dapat menyebabkan penurunan kadar
xenobiotika dalam sistem biologi / tubuh organisme,
proses tersebut reaksi biotransformasi dan ekskresi.

3. Perbedaan toksisitas akut dan kronis yaitu :
- Toksisitas akut yaitu tibgkat racun yang diterima organisem sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singat setelag terpapar. Contoh kasus mirna

- Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang. Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Reny Septina Dewi 2013024004 -
Nama : Reny Septina Dewi
NPM : 2013024004

Izin menanggapi, Bu.

1. Kerja toksik bagi tubuh manusia adalah:
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
1) Filtrasi, yaitu melewati pori-pori membran
2) Difusi pasif, yaitu melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
3) Transport khusus (jika larut dalam air), yaitu melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan (toksokinetika) terdiri atas:
1) Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
2) Fase Metabolisme (biotransformasi)
Kecepatan pengikatan suatu polutan tergantung pada kemampuan reseptor dan kecepatan toksik masuk ke dalam tubuh.
1. Sistem Transpor
- Secara pasif, yaitu Filtrasi dan Difusi
- Secara aktif, yakni memerlukan energi
1) Absorpsi
- Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
- Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
2) Distribusi
Zat kimia masuk ke darah kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh, lewat kapiler & cairan ekstrasel lalu toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
3) Ekskresi, melalui urin, kulit, empedu, paru-paru/ insang.
2. Fase metabolisme/ biotransformasi
Toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi kemudian ke sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati lalu terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis, metabolit kemudian menjadi tidak/kurang aktif.

2. Fase kerja toksik terbagi menjadi 3, yaitu:
1) Fase Eksposisi
Pada umumnya hanya bagian zat yang berada dalam bentuk terlarut, terdispersi secara molekul, yang dapat diabsorpsi. Penyerapan zat dalam hal ini sangat tergantung pada konsentrasi dan jangka waktu kontak antara zat yang terdapat dalam bentuk yang dapat diabsorpsi dengan permukaan organisme yang berkemampuan untuk mengabsorpsi zat.
2) Fase Toksokinetik
Fase ini disebut juga dengan fase farmakokinetik. Setelah xenobiotika berada dalam ketersediaan farmasetika, dimana keadaan xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limfe, maka xenobiotika tersebut akan bersama aliran darah atau limfe didistribusikan ke seluruh tubuh dan ke tempat kerja toksik (reseptor) Ada dua jenis proses yang memainkan peranan penting pada fase toksokinetik:
- Proses transpor, yang meliputi absorpsi, distribusi (termasuk transpor dan fiksasi pada komponen jaringan dalam organ) dan ekskresi.
- Perubahan metabolik disebut juga biotransformasi yang sering menyebabkan ketidak aktifan zat yang diserap (bioaktivasi).
- Proses biologik yang terjadi pada fase toksokinetik umumnya dikelompokkan ke dalam proses invasi dan evesi. Proses invasi terdiri dari absorpsi, transpor dan distribusi, sedangkan evesi dikenal dengan eleminasi.
3) Fase Toksodinamik
Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Harus dibedakan antara proses untuk pelepasan suatu rangsang pada organ sasaran tempat tokson menyerang dan proses pelepasan rangsang sampai terjadinya suatu efek di tempat kerja, tempat efek terjadi atau diamati. Efek tersebut adalah hasil sederetan proses yaitu proses kimia biasayang tercapai melalui rangsang dan tidak lagi tergantung pada sifat khas rangsang yang diimbas. Organ sasaran dan tempat kerja tidak perlu sama.

3. Perbedaan kerja toksik antara toksisitas akut dan toksisitas kronis, adalah:
1) Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
2) Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

terima kasih, Bu.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Nofyana Safitri 2013024006 -
Nofyana Safitri
2013024006
Izin menjawab pertanyaannya bu

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab: Proses toksin masuk ke dalam tubuh yakni melalui filtrasi dan transpor khusus (jika larut dalam air).
Proses yang dilakukan oleh tubuh terhadap polutan terdiri atas:
Fase transpor
a). Absorbsi
Jalur utamanya melalui saluran pencernaan, kulit, dan paru-paru. Sedangkan jalur khususnya melalui intramuskuler, subkutan, dan intraperitoneal.
b). Distribusi
Zat kimia masuk ke darah ke seluruh tubuh kemudian toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel
c).Ekskresi
Melalui urin, kulit, paru-paru/insang, dan empedu.
Fase metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap usus ke sirkulasi sistem pembuluh porta kemudian ke hati akan terjadinya perubahan kimiawi secara enzimatis berubah jadi metabolit dan tidak/kurang aktif (proses detoksifikasi/bioinaktivasi)

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab: Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
a). Fase eksposisi (farmaseutika)
Selama fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik dari senyawa awal. Ketersediaan farmaseutik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk absorpsi.

b). Fase Toksikinetik (farmakokinetik)
Fase toksokinetik bersama bagian prosesnya yaitu invasi (absorpsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat turut menentukan daya kerja zat, karena konsentrasi zat dalam berbagai kompartemen organisasi dan dalam jaringan sasaran tergantung pada parameter toksokinetik. Teradapat dua jenis proses yakni proses transpor yang meliputi absorpsi, distribusi, dan fiksasi komponen jaringan dalam organ) dan ekskresi. Perubahan metabolik (biotransformasi)byang sering menyebabkan ketidakatifan zat yang diserap (bioaktivasi).

c). Fase Toksikodinamik (farmakodinamik)
Fase ini meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena disini zat itu dimetablisme dan diekskresi.

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab: Toksisitas akut menjelaskan efek yang merugikan dari suatu zat yang dihasilkan baik dari paparan tunggal atau dari beberapa eksposur dalam periode waktu yang singkat (biasanya kurang dari 24 jam). Dapat digambarkan sebagai akut toksisitas, efek buruk harus terjadi dalam waktu 14 hari dari pemberian zat.

Toksisitas akut berbeda dari toksisitas kronis, yang menggambarkan efek kesehatan yang merugikan dari berulang eksposur, sering pada tingkat yang lebih rendah, zat yang lebih lama jangka waktu (bulan atau tahun).
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by elvira sesie ibirilia 2013024042 -
Nama : Elvira Sesie Ibirilia
NPM : 2013024042

Izin menjawab bu,
1. Proses kerja toksik pada tubuh manusia yaitu:
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme filtrasi (melewati pori-pori membran), difusi pasif (melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran) dan transport (melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil).
Sedangkan proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan (toksokinetika) adalah fase transpor (absorpsi, distribusi, dan ekskresi) dan fase Metabolisme (biotransformasi).

2. Cara kerja toksik yaitu sebagai berikut.
- Filtrasi : toksik masuk melewati pori – pori membran
- Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air) : melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil.

3. Toksisitas akut merupakan tingkat racun yang diterim organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Sedangkan toksisitas kronis merupakan tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo panjang.
Adapun cara membedakan kerja dari kedua toksik tersebut yaitu untuk toksisitas akut pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Sedangkan toksisitas kronis, lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terima Kasih ibu, Mohon maaf apabila ada kesalahan
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by OSY NADYA CRISTI 2013024010 -

Nama: Osy Nadya Cristi
NPM: 2013024010

izin menjawab bu,

1). Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

2). • Inhalasi
Inhalasi pada umumnya merupakan jalur pajanan bagi toksikan yang berwujud debu/partikel, gas, asap, atau uap. Ketika bahan toksikan masuk lewat inhalasi, bahan tersebut dapat dikeluarkan kembali lewat ekshalasi atau dapat menetap dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan. Tingkat penyerapan toksikan melalui jalur inhalasi tersebut bergantung pada berbagai faktor, di antaranya atmosfer toksikan serta kemampuan toksikan untuk melintasi membran sel.
• Topikal/Kontak kulit
Kontak kulit menjadi jalur pajanan toksikan yang berwujud cair dengan kemampuan menguap (volatilitas) rendah. Selain itu, dapat juga menjadi jalur masuk toksikan zat padat. Berbagai bahan toksik dapat melewati pelindung atau penghalang kulit (skin barrier), diserap oleh sistem sirkulasi, dan disebarkan ke seluruh organ internal, hingga menimbulkan gangguan.
• Gastro intestinal/Ingesti
Toksikan dapat masuk ke dalam mulut dan tertelan. Jika tertelan, toksikan akan melewati saluran cerna. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna, masuk ke dalam darah dan memberi efek sistemik dalam tubuh.

3). Toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007). Menurut Mukono (2005), uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan sedangkan Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif.

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by fitriya lukita permata sari -

Nama : Fitriya Lukita Permata Sari
NPM : 1813024022

Jawaban :

1. Kerja toksik bagi tubuh manusia adalah :
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme :

1) Filtrasi, yaitu melewati pori-pori membran
2) Difusi pasif, yaitu melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
3) Transport khusus (jika larut dalam air), yaitu melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan (toksokinetika) terdiri atas :

1) Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
2) Fase Metabolisme (biotransformasi)

Kecepatan pengikatan suatu polutan tergantung pada kemampuan reseptor dan kecepatan toksik masuk ke dalam tubuh.

Sistem Transpor

  • Secara pasif, yaitu Filtrasi dan Difusi
  • Secara aktif, yakni memerlukan energi

1) Absorpsi

2) Distribusi

3) Ekskresi, melalui urin, kulit, empedu, paru-paru/ insang.

Fase metabolisme/ biotransformasi

Toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi kemudian ke sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati lalu terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis, metabolit kemudian menjadi tidak/kurang aktif

2. Cara Kerja Toksik : Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

3. Perbedaan toksisitas akut dan kronis yaitu :
  • Toksisitas akut yaitu tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singat setelag terpapar.
  • Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang. Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Anjelita Audina Ali 2013024052 -
Nama : Anjelita Audina Ali
NPM : 2013024052
Izin menjawab,

1. Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme : 1). Filtrasi, nelewatu pori-pori membran, 2). Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dalam lopofil membran, 3). Transport khusus melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil

2. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). 
• Inhalasi, pada umumnya merupakan jalur pajanan bagi toksikan yang berwujud debu/partikel, gas, asap, atau uap. Ketika bahan toksikan masuk lewat inhalasi, bahan tersebut dapat dikeluarkan kembali lewat ekshalasi atau dapat menetap dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan. Tingkat penyerapan toksikan melalui jalur inhalasi tersebut bergantung pada berbagai faktor, di antaranya atmosfer toksikan serta kemampuan toksikan untuk melintasi membran sel.
• Topikal/Kontak kulit, Kontak kulit menjadi jalur pajanan toksikan yang berwujud cair dengan kemampuan menguap (volatilitas) rendah. Selain itu, dapat juga menjadi jalur masuk toksikan zat padat. Berbagai bahan toksik dapat melewati pelindung atau penghalang kulit (skin barrier), diserap oleh sistem sirkulasi, dan disebarkan ke seluruh organ internal, hingga menimbulkan gangguan.
• Gastro intestinal/Ingesti, Toksikan dapat masuk ke dalam mulut dan tertelan. Jika tertelan, toksikan akan melewati saluran cerna. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna, masuk ke dalam darah dan memberi efek sistemik dalam tubuh.

3. • Toksisitas akut : Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
• Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Wiwik Wulandari2013024054 -
Nama : Wiwik Wulandari
NPM : 2013024054

Izin menanggapi ibu,

1. Kerja toksik bagi tubuh manusia , dimulai dari polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme : Filtrasi, yakni melewati pori-pori membaran; Difusi Pasif, yakni melewati pori atau terlarut dalam lopofil membran; Transport khusus, yakni melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil

2. 3 cara kerja toksik antara lain:
1. Gastro intestinal (melalui saluran pencernaan atau makanan), Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bergantung pada jenis toksikannya, sebagian toksikan dapat diekskresikan melalui feses, namun sebagian lainnya dapat diserap oleh saluran cerna masuk ke dalam darah dan memberi efek sistematik dalam tubuh.
2. Inhalasi (jalur pernapasan), Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru.
3. Topikal/Kontak kulit, Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru.

3. Toksisita akut adalah efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang diberikan dalam waktu 24 jam.
Toksisitas kronis adalah efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji secara berulang selama sebagian besar umur hewan uji, bisa bulan atau tahun.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

by Sasi Rahmawati 2013024020 -
Nama : Sasi Rahmawati
NPM : 2013024020
Izin menjawab Bu,

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan toksokinetika terdiri atas: 
Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi.

A. Absorpsi
  • Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
  • Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
B. Distribusi
  • Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh- lewat kapiler & cairan ekstrasel- toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
C. Ekskresi
  • Ekskresi melalui : Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang
2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui 
  • saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal) : Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung.
  • jalur pernapasan (inhalasi) : Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru.
  • melalui kulit (topikal) : Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat.
3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
- Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
- Toksisitas kronis
Tinggal racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo yang panjang.
- Toksisitas tinggi
Material dengan persentuhan tunggal dalam beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversible sehingga mengancam kehidupan.