Rangkuman 3

Rangkuman 3

Number of replies: 27

Setelah melakukan diskusi, mari kita rancang bersama rangkuman untuk pertemuan ini dikolom replay ya

In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by SILMI YANI 2013024018 -
Nama : Silmi Yani
NPM : 2013024018

Rangkuman materi hari ini
Kerja Toksik
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan
a. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
b. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis me, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
c. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Adapun dampaknya bagi tubuh bisa bersifat akut dan kronis
Yang bersifat akut artinya Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

Bersifat kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se telah terpapar selama tempo yang panjang.

Tingkatan toksisitas:
U=unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.

0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan).

1 = toksisitas rendah, bila material dalam per sentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas.

2= toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan→ toksokinetika

Terdiri atas:
1. Fase Transpor: absorpsi, distribusi, dan ekskresi
2.Fase Metabolisme (biotransformasi)

Distribusi
Zat kimia masuk ke darah didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel→ toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra-sel)
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Bella Selvi Lestari 2013024008 -
Nama : Bella Selvi Lestari
NPM : 2013024008
Resume Pertemuan 3
Kerja Toksik
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan :
1. Toksisitas fisika
yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
2. Toksisitas kimia
yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
3. Toksisitas fisiologis
yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

• Toksisitas akut Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
• Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Proses toksin dalam tubuh
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
• Filtrasi : melewati pori-pori membran
• Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
• Transport khusus (jika larut dalam air) : Melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil.

Sekian Terima Kasih Bu.
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Naura Aya Tsabita 2013024038 -
Rangkuman mata kuliah Toksikologi pertemuan ke 3

Nama : Naura Aya Tsabita
NPM : 2013024038

Izin menjawab bu,
Kerja toksik
Toksisitas merupakan kemampuan suatu senyawa kimia yang menimbulkan keracunan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan yaitu toksisitas fisika, toksisitas kimia, toksisitas fisiologis.

1. Toksisitas fisika yaitu bentuk aksi serangan secara fisika cendrung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah pecah, kering
2. Toksisitas kimia yaitu kerusakan pada jarinagn atau kematian pada sel akibat kontak langsung dengan zat kimia yang kuat.
3. Toksisitas fisiologis yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tak mampu berfungsi normal

Toksisitas terbagi 2 yaitu toksisitas akut dan toksisitas kronis.
1. Toksisitas akut yaitu tibgkat racun yang diterima organisem sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singat setelag terpapar. Contoh kasus mirna
2. Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang. Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.

Tingkatan Toksisitas
U = unknown, belum diketahui racun atau bukan dan belum cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan)
1 = bersifat rendah, bila material dalam bentuk persentuhan tunggal dalam waktu singkat. Contoh yaitu deterjen
2= toksisitas sedang, bersifat reversivel. Contoh yaitu toksisitas fisika
3 = toksisitas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalm waktu beberapa detik atau menit yang menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh yaitu cairan akar tub, gas sarin, potas

Klasifikasi toksikan dengan letal dosis (dosis yang menyebabkan kematian) bb 70kg
- super toksik < 5mg/kg
- toksik ekstrim 5-50 mg/kg
- sangat toksik 50-500 mg/kg
- toksik sedang 0,5-5 g/kg
- toksik rendah 5-15 g/kg
- tidak toksik > 15 g/kg

Proses toksin dalam tubuh
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme :
1. Filtrasi yaitu melewati pori pori membran
2. Difusi pasit yaitu melewati pori atau terlaut dalam lipofil membran
3. Transpor khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil

Proses yang dilakukan untuk tubuh terhadap polutan > toksokinetika
1. Fase transpor : absorpsi, distribusi, eksresi

Absropsi
- jalur utama : pencernaan, paru- paru, kulit
- jalur khusus : intraperitoneal, intramuskuler, subkutar

Distribusi yaitu proses nya dari zat kimia masuk ke darah lalu distribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler dan cairan eksrasel lalu diangkat ke tempat kapilernya di dalam sel

Eksresi yaitu urin, kulit, empedu, paru - paru

2. Fase metabolisme (biotransformasi), toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi ke sistem pembuluh porta ke hati lalu terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis lalu metabolit lalu tidak atau kurang aktif.
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by OSY NADYA CRISTI 2013024010 -

Nama : Osy Nadya Cristi
NPM : 2013024010

Rangkuman materi P3


Kerja Toksik

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan

  • Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
  • Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis me, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
  • Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

• Toksisitas akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. contohnya keracunan sianida

• Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organism. Contohnya mengonsumsi makanan yang mengandung borax/formalin secara berlebihan/berkepanjangan.

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:

  • Filtrasi à melewati pori-pori membran
  • Difusi pasif à melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
  • Transport khusus (jika larut dalam air) à melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Sistem Transpor

Secara pasif ( filtrasi dan difusi)

-  Secara aktif memerlukan energi

Absorpsi 

  • Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
  • Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan

Distribusi

Zat kimia masuk ke darah à didistribusikan ke seluruh tubuhà lewat kapiler & cairan ekstraselà toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)


In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Fara Dila Puteri 2013024048 -
Nama : Fara Dila Puteri
NPM : 2013024048
Ringkasan materi untuk hari ini mengenai kerja toksin
Toksisitas merupakan kemampuan senyawa kimia yang dapat menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
 Klasifikasi toksikan
a. Toksisitas fisika merupakan bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
b. Toksisitas kimia merupakan kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
c. Toksisitas fisiologis merupakan akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal akan mengakibatkan kerja tidak maksimal
 Pengelompokan berdasarkan kecepatan kerusakan, sebagai berikut :
a. Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Terjadi pada tingkat merusaknya tinggi contohnya pada kasus Jessica Mirna dengan senyawa sianida, munir diiracun dengan arsenik
b. Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme. Tingkat racun yang tidak langsng menyebabkan kematian contohnya seperti memakan makanan yang mengandung boraks, gagal ginjal, diabetes.
 Tingkat toksisitas
U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan). Contohnya air jika dimunim berlebihan akan menimbulkan pengenceran darah yang berlebihan.
1 = toksisitas rendah, bila material dalam per-sentuhan tunggal (tidak bersama dengan material lain) dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas. Cenderung ke toksisitas fisika seperti terkena deterjen kulit terasa panas.
2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
3 = tokisistas tinggi, material dengan persen-tuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversible (tidak bisa disembuhkan) sehingga mengancam kehidupan.
Contoh: parathion dan TEPP (tetra ethyl pyro phosfat) termasuk toksikan jenis ini, gas sarin (senjata biologis), potas atau cairan akar tuba (digunakan nelayan untuk menangkap ikan).

 Klasifikasi toksikan dengan letal dosis bb 70 kg
a. super toksik < 5 mg/kg
b. toksis ekstrim 5 – 50 mg/kg
c. sangat toksik 50 – 500 mg/kg
d. toksik sedang 0.5 – 5 g/kg
e. toksik rendah 5 – 15 g/kg
f. tidak toksik > 15 g/kg

Proses toksin dalam tubuh dengan polutan masuk ke dalam tubuh melalui terhirup, dimakan atau terpapar dengan 3 cara, yaitu:
- Filtrasi  melewati pori-pori membran
- Difusi pasif  melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan menimbulkan dampak)
- Transport khusus (jika larut dalam air)  melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil dengan molekul pembawa
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan dari masuk hingga dikeluarkan kembali disebut toksokinetika yang memiliki 2 fase, yaitu:
1. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi (ada polutan yang tidak bisa diekskresi tersimpan di hati). Pada absorpsi dengan jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit serta jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan. Pada distribusi dengan cara zat kimia masuk ke darah  didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel) (semakin cair suatu obat maka dosisnya semakin tinggi). Polutan di ekskresi melalui 4 cara, yaitu : urin, kulit, empedu dan paru-paru/ insang
2. Fase Metabolisme (biotransformasi) dengan cara proses detoksifikasi atau bio-inaktivasi dengan tahapan toksikan diserap oleh usus ke sirkulasi  sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit  tidak/kurang aktif. Tahap detoksifikasi jika racun bisa di olah atau di detoks.
Terimakasih bu
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Alzha Aldhiesta Putri 2013024060 -
Nama: Alzha Aldhiesta Putri
NPM: 2013024060
Izin menjawab mengenai rangkuman materi hari ini bu

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan
a. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
b. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis me, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
c. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.


-Toksisitas akut artinya Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
-Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang. Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.

Tingkatan toksisitas
U = unknown, belum diketahui racun atau bukan dan belum cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan)
1 = bersifat rendah, bila material dalam bentuk persentuhan tunggal dalam waktu singkat. Contoh yaitu deterjen
2= toksisitas sedang, bersifat reversivel. Contoh yaitu toksisitas fisika
3 = toksisitas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalm waktu beberapa detik atau menit yang menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh yaitu cairan akar tub, gas sarin, potas

Proses toksin:
-Filtrasi melewati pori-pori membran
-Difusi pasif melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
-Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Sistem Transpor
- Secara pasif ( filtrasi dan difusi)
- Secara aktif memerlukan energi

Absorpsi
-Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
-Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan

Distribusi
Zat kimia masuk ke darah didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Nurul Afifah Luthfiani 2013024028 -
Nama : Nurul Afifah Luthfiani
NPM : 2013024028

Rangkuman materi pada pertemuan kali ini :

Kerja Toksik
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Efek toksik yang terjadi dapat dipengaruhi oleh sifat fisik dan aktivitas kimia dalam tubuh, dosis dan hubungan dosis-waktu, rute pajanan toksikan masuk ke tubuh, spesies, usia, jenis kelamin, kemudahan toksikan diabsorbsi tubuh, kemampuan metabolisme tubuh, distribusi dalam tubuh, proses ekskresi, kondisi kesehatan atau riwayat kesehatan, status gizi, dan adanya bahan kimia lain dalam tubuh.

Klasifikasi toksikan yaitu toksisitas fisika, toksisitas kimia, toksisitas fisiologis :
- Toksisitas fisika yaitu bentuk aksi serangan secara fisika cendrung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah pecah, kering
- Toksisitas kimia yaitu kerusakan pada jarinagn atau kematian pada sel akibat kontak langsung dengan zat kimia yang kuat.
- Toksisitas fisiologis yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tak mampu berfungsi normal

Toksisitas terbagi 2 yaitu toksisitas akut dan toksisitas kronis.
- Toksisitas akut yaitu tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singat setelag terpapar. Contoh kasus mirna
- Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang.
Contoh boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung pemanis/sarimanis.

Proses toksin dalam tubuh
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme :
1. Filtrasi yaitu melewati pori pori membran
2. Difusi pasit yaitu melewati pori atau terlaut dalam lipofil membran
3. Transpor khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Salsa Noraliza 2013024002 -
Nama : Salsa Noraliza
NPM : 2013024002

Rangkuman materi pertemuan ke-3

Klasifikasi toksikan
a. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.

b. Toksisitas kimia, mengganggu metabolisme Dan dapat mematikan sel

c. Toksisitas fisiologi, akibat ikatan substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi dengan normal.

berdasarkan cepat atau lambat proses kehancuran jaringan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Toksisitas akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan Karajunan dalam waktu singkat setelah terpapar. Contoh : Sianida pada kasus jesicca dan Mirna

2. Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme baru dapat menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Contoh: ketika manusia memakan bakso yang mengandung boraks apabila sudah terlalu banyak dapat menimbulkan suatu penyakit.

Tingkatan toksisitas :
U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = tanpa toksisitas, tidak menimbulkan gangguan jika digunakan dengan jumlah yang pas. Contoh: air
1 = toksisitas rendah, bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas. membutuhkan waktu beberapa hari untuk pengobatan
2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
3 = tokisistas tinggi, material dengan persen-tuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Bersifat ireversibel atau tidak dapat disembuhkan.

klasifikasi tak sikan dengan letal Dosis ditentukan oleh berat badan manusia.

Proses toksin dalam tubuh
- Filtrasi, melewati pori-pori membran
-Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
-Transport khusus (jika larut dalam air), melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan toksokinetika
Terdiri atas:
•Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
•Fase Metabolisme (biotransformasi)
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Nurul Hidayah 2013024022 -
Nama : Nurul Hidayah
Npm : 2013024022

Izin menanggapi
-Tosik adalah suatu senyawa yang menimbulkan suatu keracuanan pada bagian dalam tubuh atau luar tubuh yang terpapar toksik tersebut

-klasifikasi toksik
Toksik Fisika, kimia, dan Fisiologi

-hal yang mempengaruhi kerja toksik
cara pemberian, kondisi tubuh seperti umur, keadaan umum, kebiasaan, hipersensitivitas, dan racun itu sendiri seperti dosis, konsentrasi, bentuk dan kombinasi fisik, addisi dansinergisme, antagonisme.

- proses terjadinya toxic
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
Filtrasi = melewati pori-pori membran
Difusi pasif =melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
Transport khusus (jika larut dalam air) =melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Sisilia Dela Anggraini 2013024040 -
Nama : Sisilia Dela Anggraini
NPM : 2013024040

Rangkuman Materi Kerja Toksik
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan, Klasifikasi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah atau kering.
b. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atauasam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
c. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikataan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Berdasarkan tingkatan racun Toksisitas dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Toksisitas akut, Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
- Toksisitas kronis, Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Berdasarkan Tingkatan toksisitas:
U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukupdata untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanyamenimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan).

Kadar toksisitas
1 = toksisitas rendah, bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas.
2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
3 = tokisistas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh: parathion dan TEPP (tetra ethyl pyrophosfat) termasuk toksikan jenis ini, gas sarin,potas, atau cairan akar tuba.

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
- Filtrasi, melewati pori-pori membran
- Difusi pasif melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan disebut dengan toksokinetika, Terdiri atas:
- Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
- Fase Metabolisme (biotransformasi).
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Shinta Aulia Adesta 2013024032 -

Nama: Shinta Aulia Adesta

NPM: 2013024032

Mengenai cara kerja toksik

Toksisitas sendiri adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul yang di mana menimbulkan keracunan serta kerusakan pada suatu bagian yang memiliki kepekaan baik di dalam maupun di luar tubuh organisme.  

Mengenai klasifikasi toksikan terbagi menjadi tiga yaitu

1. Toksisitas fisika ini mana toksisitas fisika ini bentuk aksi serangan toksis ikan secara fisika yaitu dalam bentuk penghancuran

2. Kemudian terdapat toksisitas kimia di mana kerusakan pada jaringan sel atau gangguan metabolisme yang diakibatkan adanya kontak langsung dengan zat kimia.

3. Kemudian toksisitas fisiologi dimana terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat kemudian enzim tidak berfungsi dengan normal.

Cara kerja lanjutan dari toksisitas dibedakan menjadi dua

1. Toksisitas akut dimana tingkat racun yang diterima organisme menimbulkan keracunan dalam tempo singkat. 

2. Toksisitas kronis di mana organisme baru menimbulkan keracunan dan setelah terpapar selama tempo yang panjang. 

Untuk tingkat toksisitas sendiri diantaranya terdapat

U = Unknown

0 = tanpa toksisitas

1 = Toksisitas Rendah

2 = Toksisitas sedang

4 = Toksisitas tinggi

Sistem pada tubuh yang bekerja dalam proses toksik

1. Sistem transpor yang dimana dilakukan secara pasif beserta aktif

2. Absorpsi dimana terdapat jalur utama serta jalur khusus

3. Distribusi

4. Ekskresi yang dimana dapat dilalui melalui urine kulit empedu serta paru-paru

In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Yessica Solafide Siregar 2013024050 -
Rangkuman hari ini :
 
Kerja Toksik.
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan antara lain :
a) Toksisitas fisika, bentuk serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Toksisitas jenis ini dapat disembuhkan. Contoh, dermatitis dan kulit pecah-pecah.
b) Toksisitas kimia, kerusakan pada jaringan atau kematian pada sel atau gangguan metabolism akibat kontak langsung dengan zat kimia. Contoh, seperti zat inorganic yaitu timah dan merkuri serta cobtoh zat organik yaitu metal alcohol.
c) Toksisitas fisiologis, akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi secara normal.
 
Toksisitas akut, tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Contoh, racun pada sianida.
Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan kercaunan setalah terpapar dalam tempo yang panjang. Contoh, memakan bakso yang mengandung boraks.
 
Tingkatan toksisitas.
U = Unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = Tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan secara normal atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa.
1 = Toksisitas rendah, terjadi bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama dan haya menimbulkan gangguan ringan.
2 = Toksisitas sedang, dapat menimbulkan perubahan yang reversible dimana segerah hilang setalah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari.
3 = Toksisitas tinggi, dimana material dengan persentuhan tunggal dalam waktu beberapa detik dapat menimbulkan kerusakan fisik sehingga mengancam kehidupan.
 
Proses Toksin dalam tubuh.
1. Filtrasi : melewati pori-pori membran
2. Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
3. Transport khusus (jika larut dalam air) : melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Anisa Febrianti 2013024036 -
Nama: Anisa Febrianti
NPM: 2013024036

Izin memberikan Rangkuman pertemuan hari ini, Bu.

Kerja Toksik

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
2. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis me, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
3. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Berdasarkan proses cepat atau lambatnya penyebaran, dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Toksisitas akut (Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar).
2. Toksisitas kronis (Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar tempo yang panjang). Contoh: boraks di dalam bakso, pewarna makanan dan pemanis makanan yang mengandung sarimanis.

Tingkatan toksisitas
U = unknown, belum diketahui racun atau bukan dan belum cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan)
1 = bersifat rendah, bila material dalam bentuk persentuhan tunggal dalam waktu singkat. Contoh yaitu deterjen
2= toksisitas sedang, bersifat reversivel. Contoh yaitu toksisitas fisika
3 = toksisitas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalm waktu beberapa detik atau menit yang menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh yaitu cairan akar tub, gas sarin, potas

Proses toksin:
-Filtrasi = melewati pori-pori membran
-Difusi pasif = melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
-Transport khusus (jika larut dalam air)= melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yang dilakukan oleh tubuh terhadap polutan disebut toksokinetika. Ada 2 Fase, yaitu
1. Fase transpor: absorpsi, distribusi, dan ekskresi
2. Fase metabolisme: biotransformasi

Tingkat toksisitas, yaitu:
U = Unknown
0 = Tanpa toksisitas
1 = Toksisitas Rendah
2 = Toksisitas sedang
4 = Toksisitas tinggi
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by elvira sesie ibirilia 2013024042 -
Nama : Elvira Sesie Ibirilia
NPM : 2013024042

Izin menjawab bu,
Toksisitas merupakan kemampuan suatu senyawa dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Klasifikasi toksikan diantaranya yaitu:
1. Toksisitas fisika
Toksisitas fisika merupakan bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.

2. Toksisitas kimia
Toksisitas kimia merupakan kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis-me, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.

3. Toksisitas fisiologi
Toksisitas fisiologi merupakan akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Kerja toksik adalah sebagai berikut.
1. Toksisitas akut merupakan tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
2. Toksisitas kronis merupakan tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Adapun tingkatan toksisitas diantaranya yaitu:
- U (unknown), digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
- 0 (tanpa toksisitas), ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan).
- 1 (toksisitas rendah), bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas.
- 2 (toksisitas sedang), toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
- 3 (tokisistas tinggi) material dengan persen-tuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan.

Klasifikasi toksikan dengan letal dosis bb 70 kg
- super toksik < 5 mg/kg
- toksis ekstrim 5 – 50 mg/kg
- sangat toksik 50 – 500 mg/kg
- toksik sedang 0.5 – 5 g/kg
- toksik rendah 5 – 15 g/kg
- tidak toksik > 15 g/kg

Proses masuknya toksin dalam tubuh melalui beberapa mekanisme, yaitu:
- Filtrasi yaitu melewati pori-pori membran
- Difusi pasif yaitu melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan terdiri dari:
1. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
- Sistem transpor
Secara pasif (Filtrasi & Difusi) dan Secara aktif (memerlukan energi)
- Absorbsi
Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
- Distribusi
Zat kimia masuk ke darah  didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
- Ekskresi
Melalui urin, kulit, empedu dan paru-paru/ insang

2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus -> ke sirkulasi -> sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati -> terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis -> metabolit -> tidak/kurang aktif.

Terima Kasih bu.
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Wulan Rahma Prastiwi 2013024034 -

Nama : Wulan Rahma Prastiwi

NPM : 2013024034

Kelas : B

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

 Klasifikasi toksikan : 

a. Toksisitas fisika,yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran,

b. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme,

c. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

d. Toksisitas akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.

e. Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Proses Toksin masuk ke dalam tubuh : 

1. Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme: Filtrasi yaitu melewati pori-pori membran

2. Difusi pasif yaitu melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran

3. Transport khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Reny Septina Dewi 2013024004 -
Nama : Reny Septina Dewi
NPM : 2013024004

Izin mengumpulkan rangkuman materi hari ini, Bu.

KERJA TOKSIK

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi Toksikan:
1. Toksitas fisika adalah bentuk serangan toksikkan yang cenderung dalam penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah- pecah.
2. Toksitas kimia adalah kerusakan jaringan sel atau gangguan metabolisme akibat kontak langsung dengan senyawa zat kimia alkalis, asam kuat, inhalasi uap dan senyawa logam berat.
3. Toksitas fisisologis yaitu akibat terjadinya ikatan antara subtense enzim dengan logam berat sehingga tidak berfungsi dengan normal.
4. Toksitas akut ialah tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam waktu singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
5. Toksitas kronis ialah tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga menimbulkan keracunan selama tempo yang Panjang tergantung pada masa hidup satu generasi setelah terpapar.

Tingkatan Toksisitas:
U = unknown, digunakan untuk bahan senyawa kimia yang belum diperoleh, untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan material yang tidak menimbulkan gangguan apabila digunakan normal, dan akan menimbulkan efek apabila digunakan berlebihan
1 = Toksisistas rendah, hanya menimbulkan gangguan ringan dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama dan reversible denganluaspersentuhandarisempitsampailuas.
2 = toksisitas sedang, dapat menimbulkan perubahan sifat reversible dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari tanpa di obati.
3 = toksisitas tinggi, dapat menimbulkan kerusakan fisik dalam waktu beberapa detik atau menit yang irreversible sehingga mengancam kehidupan. Contoh: parathion, TEPP, gas sarin, potas, atau cairan akar tuba

Proses Toksin Dalam Tubuh
Polutan masuk kedalam tubuh melalui mekanisme:
- Filterisasi melewati pori- pori membrane
- Difusi pasif melewati pori yang terlarut dalam lipofil membrane
- Transport khusus melalui molekul (air) pembawa yang dapat larut dalam lipofil

Proses dilakukan oleh tubuh terhadap polutan adalah toksokinetika, terdiri atas:
1. Fase Transport :
Dilakukan Secara pasif yaitu filtrasi dan difusi dan secara aktif memerlukan energi. Ada 3 fase, yaitu
• Absorpsi
Jalur utama: saluran pencernaan, paru- paru, dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• Distribusi
Zat kimia masuk ke darah  didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
• Ekskresi
Melalui:Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang

2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus, ke sirkulasi, sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati, terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis, metabolit, tidak/kurang aktif


Terima kasih.
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by redhita maharani a.kodir 2013024012 -
Nama: Redhita Maharani A.Kodir
NPM: 2013024012

Rangkuman Materi

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Efek toksik yang terjadi dapat dipengaruhi oleh sifat fisik dan aktivitas kimia dalam tubuh, dosis dan hubungan dosis-waktu, rute pajanan toksikan masuk ke tubuh, spesies, usia, jenis kelamin, kemudahan toksikan diabsorbsi tubuh, kemampuan metabolisme tubuh, distribusi dalam tubuh, proses ekskresi, kondisi kesehatan atau riwayat kesehatan, status gizi, dan adanya bahan kimia lain dalam tubuh.

Klasifikasi Toksikan:

A. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.

B. Toksisitas kimia, mengganggu metabolisme Dan dapat mematikan sel.

C. Toksisitas fisiologi, akibat ikatan substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi dengan normal.

berdasarkan cepat atau lambat proses kehancuran jaringan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Toksisitas akut.
Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif. Tingkat racun yang diterima organisme dapat menimbulkan Karacunan dalam waktu singkat setelah terpapar. Contoh : Sianida pada kasus jesicca dan Mirna

2. Toksisitas kronis.
Toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007). Menurut Mukono (2005), uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan. Tingkat racun toksisitas kronis yang diterima oleh organisme baru dapat menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Contoh: ketika manusia memakan bakso yang mengandung boraks apabila sudah terlalu banyak dapat menimbulkan suatu penyakit.

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
- Filtrasi, melewati pori-pori membran.

- Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran.

- Transport khusus (jika larut dalam air), melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan disebut dengan toksokinetika, Terdiri atas:

- Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi.

- Fase Metabolisme (biotransformasi).
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Frinsma Liszia 2013024024 -
Nama : Frinsma Liszia
NPM : 2013024024

Resume materi pertemuan 3 mengenai Kerja Toksik sebagai berikut.

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Toksikan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu, toksisitas fisika, toksisitas kimia, toksisitas fisiologi, toksisitas akut, dan toksisitas kronis.
Selanjutnya yaitu mengenai tingkatan toksisitas yaitu
U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan).
1 = toksisitas rendah, bila material dalam per-sentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas.
2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
3 = tokisistas tinggi, material dengan persen-tuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh: parathion dan TEPP
Proses toksin dalam tubuh.
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
- Filtrasi -> melewati pori-pori membran
- Difusi pasif -> melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air) -> melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan -> toksokinetika
Terdiri atas:
1. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Khomsatun Nikmah 2013024026 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Khomsatun Nikmah
Npm : 2013024026

Kerja Toksik
Toksin = Senyawanya
Toksik = Kerjanya
Toksisitas = Kemampuannya
Toksikologi = Ilmunya

Toksikologi adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan kerancuan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun luar tubuh organisme.

Klasifikasi Toksikan
1. Toksisitas fisika
2. Toksisitas kimia
3. Toksisitas fisiologi

- Toksisitas akut
- Toksisitas kronis

Tingkatan Toksisitas
U = Unknown
0 = Tanpa toksisitas
1 = Toksisitas rendah
2 = Toksisitas sedang
3 = Toksisitas tinggi

Klasifikasi Toksikan dengan letal dosis BB 70 kg
Super toksik < 5 mg/kg
Toksik ekstrim 5-50 mg/kg
Sangat toksik 50-500 mg/kg
Toksik sedang 0,5 - 15 g/kg
Toksik rendah 5-15 g/kg
Tidak toksik >15 g/kg

Proses toksin dalam tubuh
- Difusi
- Difusi pasif
- Transport khusus

Toksikinetika, terdiri atas :
- Fase transport
- Fase metabolisme
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Richo Armayoga 2013034058 -
Nama : Richo Armayoga
NPM : 2013024058

Izin menjawab, Ibu
A. Klasifikasi toksikan :
1. Toksisitas fisika
yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
2. Toksisitas kimia
yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
3. Toksisitas fisiologis
yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

B. Toksisitas terbagi 2 yaitu toksisitas akut dan toksisitas kronis.
1. Toksisitas akut Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

2. Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

C. Tingkat toksisitas
U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan). Contohnya air jika dimunim berlebihan akan menimbulkan pengenceran darah yang berlebihan.
1 = toksisitas rendah, bila material dalam per-sentuhan tunggal (tidak bersama dengan material lain) dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas. Cenderung ke toksisitas fisika seperti terkena deterjen kulit terasa panas.
2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.
3 = tokisistas tinggi, material dengan persen-tuhan tunggal dalam waktu beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversible (tidak bisa disembuhkan) sehingga mengancam kehidupan.
Contoh: parathion dan TEPP (tetra ethyl pyro phosfat) termasuk toksikan jenis ini, gas sarin (senjata biologis), potas atau cairan akar tuba (digunakan nelayan untuk menangkap ikan).

D. Klasifikasi toksikan dengan letal dosis bb 70 kg
a. super toksik < 5 mg/kg
b. toksis ekstrim 5 – 50 mg/kg
c. sangat toksik 50 – 500 mg/kg
d. toksik sedang 0.5 – 5 g/kg
e. toksik rendah 5 – 15 g/kg
f. tidak toksik > 15 g/kg.
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Silvia Julianti 2013024014 -
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Nama : Silvia Julianti
NPM : 2013024014

Rangkuman materi P3.

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Klasifikasi toksikan :

  • Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
  • Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalls atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
  • Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya Ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

Tingkatan toksisitas:

  • U = unknown, digunakan untuk bahan atau senyawa kimia yang belum diperoleh cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid.
  • 0 = tanpa toksisitas, ditetapkan untuk menggambarkan terhadap material yang tidak menimbulkan gangguan selama digunakan secara normal, atau hanya menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan).
  • 1 = toksisitas rendah, bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sampai lama hanya menimbulkan gangguan ringan dan reversibel dengan luas persentuhan yang sempit ataupun luas.
  • 2 = toksisitas sedang, toksikan dapat menimbulkan perubahan yang bersifat reversibel dan segera hilang setelah persentuhan tunggal dalam waktu beberapa hari dengan atau tanpa diobati.

Efek toksik :

  • Toksisitas akut: Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
  • Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Proses toksin dalam tubuh.
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:

  • Filtrasi -> melewati pori-pori membran
  • Difusi pasif -> melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
  • Transport khusus (jika larut dalam air) -> melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yang dilakukan oleh tubuh terhadap polutan disebut toksokinetik.

1. Fase transpor : 

  • Absorpsi : jalur utama = saluran pencernaan, paru-paru, insang, kulit .Jalur khusus = intraperitoneal, intramuskuler, subkutan.
  • Distribusi : zat kimia masuk ke dalam darah -> didistribusikan ke seluruh tubuh -> melewati kapiler dan cairan ekstrasel -> toksikan di angkut ke tempat kerjanya dalam sel (cairan intrasel)
  • Ekskresi : terjadi melalui urine, kulit, empedu, paru-paru / insang

2  Metabolisme (biotransformasi) : toksikan diserap usus halus -> diedarkan ke sirkulasi -> masuk ke pembuluh porta -> kehati -> terjadi di perubahan kimiawi secara sistematis -> metabolit -> tidak atau kurang aktif.

Klasifikasi toksikan dengan  dosis BB 70 kg 

  • super Toxic < 5 mg/kg 
  • Toxic Extreme 5 - 50 mg/kg 
  • sangat toksik 50 - 500 mg/kg 
  • sedang 0,5 - 5 kg/gram 
  • rendah 5 -15 g/kg 
  • tidak toksik 15 g/kg
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Nofyana Safitri 2013024006 -
Nofyana Safitri
2013024006
Dari diskusi yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:

Toksisitas yakni kemampuan suatu senyawa dalam menimbulkan kerusakan baik di bagian dalam maupun di luar organisme.
Klasifikasi toksikan
a. Toksisitas fisika bentuk aksi yang lebih ke fisik dalam penghancurnya. Contoh kulit kering atau dermatitis.
 b. Toksisitas kimia yang menimbulkan kerusakan akibat dari zat kimia.
c. Toksisitas fisiologis akibat terjadi substansi enzim dengan logam berat

Toksisitas akut dimana tingkat keracunan yang diterima organisme menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.

Toksisitas kronis
Tingkat keracunan yang diterima organisme menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Tingkat toksisitas
U (Unknown) : untuk bahan senyawa kimia yang belum diperoleh datanya secara valid
0 (tanpa toksisitas) : untuk menggambarkan material yang tidak menimbulkan gangguan atau hanya efek saja.
1 (toksisitas rendah) : bila material dalam persentuhan tunggal dalam waktu singkat sehingga menimbulkan gangguan ringan.
2 (toksisitas sedang) : toksikan dapat menimbulkan perubahan bersifat reversibel dan segera hilang tanpa diobati.
3 (toksisitas tinggi) : material dengan persentuhan tunggal dalam waktu beberapa detik/menit menimbulkan kerusakan fisik hingga mengancam kehidupan.
Proses toksin masuk ke dalam tubuh yakni melalui filtrasi dan transpor khusus (jika larut dalam air).

Proses yang dilakukan oleh tubuh terhadap polutan terdiri atas:
Fase transpor
a). Absorbsi
Jalur utamanya melalui saluran pencernaan, kulit, dan paru-paru. Sedangkan jalur khususnya melalui intramuskuler, subkutan, dan intraperitoneal.
b). Distribusi
Zat kimia masuk ke darah ke seluruh tubuh kemudian toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel
c).Ekskresi
Melalui urin, kulit, paru-paru/insang, dan empedu.
Fase metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap usus ke sirkulasi sistem pembuluh porta kemudian ke hati akan terjadinya perubahan kimiawi secara enzimatis berubah jadi metabolit dan tidak/kurang aktif (proses detoksifikasi/bioinaktivasi)
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by fitriya lukita permata sari -

Nama : Fitriya Lukita Permata Sari
NPM : 1813024022
Rangkuman mata kuliah Toksikologi pertemuan ke 3

Klasifikasi toksikan

  • Toksisitas Kimia, Contohnya zat-zat inorganik seperti timah, merkuri, asbestos, asam hidrofluorat, dan gas klorin, serta zat-zat organik seperti metil alkohol, sebagian besar obat-obatan, dan racun dari makhluk hidup.
  • Toksisitas fisika, Contohnya: benzena, etanol, formalin, toluena, amonia, Karbon monoksida, dan asam sulfat.
  • Toksiksitas Biologi, Contohnya Virus yang dapat menyebabkan penyakit di dalam organisme hidup.
  • Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal. Contoh : sianida yang menyebabkan kematian jika dikonsumsi oleh manusia karena merusak kerja sistem (fungsi fisiologis) tubuh manusia. 

Kerja toksik
Toksisitas merupakan kemampuan suatu senyawa kimia yang menimbulkan keracunan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

Tingkatan Toksisitas
U = unknown, belum diketahui racun atau bukan dan belum cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan)
1 = bersifat rendah, bila material dalam bentuk persentuhan tunggal dalam waktu singkat. Contoh yaitu deterjen
2= toksisitas sedang, bersifat reversivel. Contoh yaitu toksisitas fisika
3 = toksisitas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalm waktu beberapa detik atau menit yang menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh yaitu cairan akar tub, gas sarin, potas

Klasifikasi Toksikan dengan letal dosis BB 70 kg

  • Super toksik < 5 mg/kg
  • Toksik ekstrim 5-50 mg/kg
  • Sangat toksik 50-500 mg/kg
  • Toksik sedang 0,5 - 15 g/kg
  • Toksik rendah 5-15 g/kg
  • Tidak toksik >15 g/kg

Proses toksin dalam tubuh
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme :

  1. Filtrasi yaitu melewati pori pori membran
  2. Difusi pasit yaitu melewati pori atau terlaut dalam lipofil membran
  3. Transpor khusus (jika larut dalam air) yaitu melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil

Sistem pada tubuh yang bekerja dalam proses toksik

  1. Sistem transpor yang dimana dilakukan secara pasif beserta aktif
  2. Absorpsi dimana terdapat jalur utama serta jalur khusus
  3. Distribusi
  4. Ekskresi yang dimana dapat dilalui melalui urine kulit empedu serta paru-paru
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Anjelita Audina Ali 2013024052 -
Nama : Anjelita Audina Ali
NPM : 2013024052
Izin menanggapi,

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Klasifikasi toksikan : 
1. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran. Contoh dermatitis, kulit pecah-pecah, atau kering.
2. Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolisme, akibat kontak langsung dengan zat kimia alkalis atau asam-asam kuat, atau inhalasi uap atau senyawa logam berat.
3. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.
• Toksisitas akut : Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
• Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme : 1). Filtrasi, nelewatu pori-pori membran, 2). Difusi pasif, melewati pori atau terlarut dalam lopofil membran, 3). Transport khusus melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil
In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Nadya Anom Permata 2013024044 -
Nama: Nadya Anom Permata
NPM: 2013024044

Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Klasifikasi toksikan
1. Toksisitas fisika, yaitu bentuk aksi serangan toksikkan secara fisika cenderung dalam bentuk penghancuran.
2.Toksisitas kimia, yaitu kerusakan pada jaringan, atau kematian pada sel, atau gangguan metabolis-me, akibat kontak langsung dengan zat kimia.
3. Toksisitas fisiologis, yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.

  • Toksisitas akut, merupakan tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
  • Toksisitas kronis, merupakan tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang.
Tingkatan toksisitas:
  • U = unknown
  •  0 = tanpa toksisitas
  • 1 = toksisitas rendah
  • 2 = toksisitas sedang
  • 3 = tokisistas tinggi
Klasifikasi toksikan dengan letal dosis bb 70 kg
   ❖ super toksik    < 5 mg/kg
    ❖ toksis ekstrim    5 – 50 mg/kg
    ❖ sangat toksik    50 – 500 mg/kg
    ❖ toksik sedang    0.5 – 5 g/kg
    ❖ toksik rendah    5 – 15 g/kg
    ❖ tidak toksik        > 15 g/kg

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan-> toksokinetika, terdiri atas fase transfor dan fase metabolisme.

1) Sistem Transpor
Secara pasif
    a. Filtrasi
    b. Difusi
Secara aktif -> memerlukan energi
  • absorbsi
  • distribusi
  • ekskresi
2) 2. Fase metabolisme/ biotransformasi

In reply to First post

Re: Rangkuman 3

by Sasi Rahmawati 2013024020 -
Nama : Sasi Rahmawati
NPM : 2013024020

RESUME MATERI

Kerja toksik
Toksisitas adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.

klasifikasi toksikan
  1. toksisitas kimia : meliputi zat-zat inorganik seperti timah, merkuri, asbestos, asam hidrofluorat, dan gas klorin, serta zat-zat organik seperti metil alkohol, sebagian besar obat-obatan, dan racun dari makhluk hidup.
  2. toksisitas fisika : zat-zat yang karena sifat alamiahnya mampu mengganggu proses biologis. Misalnya, debu batu bara dan serat asbestos yang dapat mematikan jika dihirup.
  3. toksisitas fisiologis : yaitu akibat terjadinya ikatan antara substansi enzim dengan logam berat sehingga enzim tidak mampu berfungsi normal.
- Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
- Toksisitas kronis
Tinggal racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo yang panjang.
- Toksisitas tinggi
Material dengan persentuhan tunggal dalam beberapa detik atau menit menimbulkan kerusakan fisik yang irreversible sehingga mengancam kehidupan.

Tingkatan toksisitas
U = unknown, belum diketahui racun atau bukan dan belum cukup data untuk dasar pendugaan bahaya secara valid
0 = tanpa toksisitas, menimbulkan efek jika dalam kondisi sangat luar biasa (dosis berlebihan)
1 = bersifat rendah, bila material dalam bentuk persentuhan tunggal dalam waktu singkat. Contoh yaitu deterjen
2= toksisitas sedang, bersifat reversivel. Contoh yaitu toksisitas fisika
3 = toksisitas tinggi, material dengan persentuhan tunggal dalm waktu beberapa detik atau menit yang menimbulkan kerusakan fisik yang irreversibel sehingga mengancam kehidupan. Contoh yaitu cairan akar tub, gas sarin, potas