Nama : Rida Arrafini
Npm : 1913053116
Absen : 29
Berdasarkan menyimak video yang tersaji,
1. Model pembelajaran yang tepat untuk kelas tinggi yaitu :
a. Model Pembelajaran Demonstrasi
adalah model mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.
Langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses demonstrasi berakhir
Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan
Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Model direct Instruction (Pengajaran Langsung) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah
Langkah-langkah pengajaran langsung yaitu:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
3. Membimbing pelatihan.
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
5. Memberikan kesempatan untuk
latihan mandiri
c. Model Pembelajaran Group Investigation
seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.
Langkah- Langkah :
1.Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan
tugas kelompok yang harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil materi
tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara kooperatif dalam kelompoknya.
5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
8. Evaluasi.
d. Model Pembelajaran Jigsaw
Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa (student centered) sangan dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.
Langkah- Langkah :
1. Persiapan Pembelajaran
2. Rencana Kegiatan Pembelajaran
3. Sistem Evaluasi Pembelajaran
e. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
Inquiry learning adalah model pembelajaran yang masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Langkah-Langkah :
1. Orientasi terhadap Masalah.
2. Merumuskan Masalah.
3. Mengajukan Hipotesis.
4. Mengumpulkan Data.
5. Menguji Hipotesis.
6. Menyimpulkan
2. Adapun dampak penerapan beberapa model pembelajaran tematik bagi peserta didik di kelas tinggi yaitu :
a. Dampak penerapan model pembelajaran demonstrasi
1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda/peristiwa.
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret.
4. Perhatian anak dapat lebih terpusatkan
5. Anak dapat ikut serta aktif apabila demonstrasi langsung dilanjutkan dengan eskperimen
6. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya anak hendak mencoba sendiri.
7. Beberapa persoalan yang belum dimengerti dapat ditanyakan langsung saat suatu proses ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas
b. Dampak penerapan model pembelajaran direct intruction
1. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa
2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil
3. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah
4. Model Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara – cara ini. Dengan Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi, serta untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
5. Model Pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan observasi. Dengan ini memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil – hasil dari suatu
tugas dan bukan teknik – teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan
tugas tersebut
6. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
c. Dampak penerapan model pembelajaran group investigation
1. Pembelajaran kooperatif dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana.
2. Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi aktif, lebih bersemangat dan berani mengemukakan pendapat.
3. Pembelajaran kooperatif ini juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih termotivasi.
4. Penerapan model pembelajaran ini dapat membantu siswa mengaktifkan kemampuan latar belakang mereka dan belajar dari pengetahuan latar belakang teman sekelas mereka sendiri.
5. Siswa dapat belajar dalam kelompok dan menerapkannya dalam menyelesaikan
tugas-
tugas kompleks, serta dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam.
6. Dapat menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan untuk meyelesaikan
tugas.
d. Dampak penerapan model pembelajaran jigsaw
1. Dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif
2. Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa
3.Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa
4. Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru
e. Dampak penerapan model pembelajaran inquiry based learning
1. Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
2. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
4. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
5. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
3. Klasifikasi model pembelajaran untuk kelas rendah dan kelas tinggi.
a. Model pembelajaran tematik untuk kelas rendah, meliputi:
-model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
-model pembelajaran demonstration
-model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)
-model pembelajaran group investigation
-model pembelajaran picture and picture
-model pembelajaran tebak kata
b. Model pembelajaran tematik untuk kelas tinggi, meliputi:
-model pembelajaran demonstrasi
-model pembelajaran direct intruction
-model pembelajaran group investigation
-model pembelajaran jigsaw
-model pembelajaran inquiry based learning