kuis apersepsi

kuis apersepsi

Number of replies: 35

1. apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?

2. apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?

3. tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?


In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Chika Nurpalo Afiany 1913053021 -
Nama: Chika Nurpalo Afiany
NPM: 1913053021
No. Absen: 08

Izin menjawab,
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

Berikut definisi dan pengertian pembelajaran tematik dari beberapa sumber buku: 

Menurut Mamat dkk (2007), pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu. 

Menurut Suryosubroto (2009), pembelajaran tematik adalah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. 

2. Macam-macam Model Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterkaitan (linkages) dan keterhubungan (relationship) antar berbagai disiplin. Model Pembelajaran Tematik Terpadu itu sendiri setidaknya ada sepuluh macam model, yaitu;
1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10. Model Jaringan Kerja (The Networked model).
Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan Model Pembelajaran Tematik
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau
pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajar.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Wika Orin Sherialiusani 1913053039 -
Nama : Wika Orin Sherialiusani
Npm : 1913053039
Absen : 35

1. Model pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Dalam pembelajaran tematik siswa akan dapat memahami konsep yang dipelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya.

2. Macam-macam model pembelajaran tematik diantaranya :
a. Discovery learning
Merupakan model pembelajaran tematik yang mnekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, sehingga mampu menyusun sebuah kesimpulan. Dalam model pembelajaran ini, masalah yang diberikan adalah semacam masalah yang direkayasa oleh guru, dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi problem solver atau scientist. Tujuannya yaitu agar siswa mampu berpikir kritis dan inovatif. Berikut adalah langkah pelaksanaan model pembelajaran discovery learning.
-Stimulation (pemberian rangsangan kepada peserta didik)
-Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
-Data collection (pengumpulan data)
-Data processing (pengolahan data)
-Verification (pembuktian hipotesis)
-Generalization (menarik kesimpulan)

b. Inquiry learning
Merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk membawa siswa dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice dan Well, 2003). Model pembelajaran inkuiri adalah suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga siswa dalam merumuskan sendiri temuannya. Adapun tahap pelaksanaan model inkuiri yaitu :
-Orientasi masalah
-Pengumpulan data dan verifikasi
-Pengumpulan data melalui eksperimen
-Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
-Analisis proses inkuiri

c. Problem Based Learning (PBL)
Menurut Kunandar (2011) PBL merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah pada dunia nyata bagi siswa untuk belajar berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan yang esensial. Artinya dengan model Problem Based Learning (PBL) siswa menjadi lebih ingat dan mengikat pemahaman pada materi ajar dan membangun kecakapan belajar. Dalam penerapan model PBL, guru memegang peran sebagai fasilitator yang dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam suatu pembelajaran yang sedang dibahas. Selain itu, guru juga harus terus-menerus berperan untuk membimbing siswa dengan mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi reward untuk pertanyaan berbobot. Dengan memberikan dorongan siswa akan mampu mencari solusi terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa itu sendiri. Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran tematik PBL meliputi :
-Orientasi siswa kepada masalah
-Mengorganisasikan siswa
-Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
-Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
-Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

d. Project Based Learning (PjBL)
Merupakan model pembelajaran tematik yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran. Dalam PjBL, masalah merupakan langkah dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktivitas secara nyata, dimana dalam hal ini siswa membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja. Setelah itu, siswa mendesain proses guna menentukan solusi atas permasalahan yang telah diajukan. Langkah-langkah pembelajaran PjBL yaitu :
-Penentuan pertanyaan mendasar
-Mendesain perencanaan proyek
-Menyusun jadwal
-Memonitor siswa dalam kemajuan proyek
-Menguji hasil
-Mengevaluasi pengalaman

3. Tujuan model pembelajaran tematik yaitu :
a. Memusatkan perhatian peserta didik pada suatu tema materi yang jelas
b. Mengembangkan berbagai kompetisi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama
c. Menciptakan pemahaman terhadap materi pelajaran secara lebih mendalam dan berkesan
d. Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Nafazri Eprilia 1953053003 -
Nama : Nafazri Eprilia
NPM : 1953053003
No.Absen : 25
Matakuliah : Pembelajaran PKn SD

1. apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Jawaban
Pembelajaran tematik adalah bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu. Dalam pembelajaran bentuk ini peserta didik belajar melalui pemahaman dan pembiasaan perilaku yang terkait pada kehidupannya. Tujuan akhir dari pembelajaran tematik adalah berkembangnya potensi peserta didik secara alami sesuai dengan usia dan lingkungannya.
Adapun yang dimaksud pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaiktan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antarmata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah. Melaui siste pembelajaran terpadu, memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan tema tertentu sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar yang harus dicapai dari satu mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran.





2. apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Jawaban
Model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kerja sama siswa dalam belajar berbasis ketergantungan positif dan pembagian tugas yang jelas.

Model Pembelajaran picture and picture
Model pembelajaran ini menggunakan gambar yang disusun secara sistematis. Artinya siswa secara aktif menyusun gambar yang tidak beraturan menjadi keadaan yang utuh.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
• Guru menyampaikan kompetisi yang ingin dicapai
• Menyajikan materi sebagai pengantar
• Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
• Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut
• Dari urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

Model Pembelajaran Simulasi
Pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pengambilan keputusan

Model Pembelajaran Tebak Kata
Model pembelajaran yang menggunakan kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan ini dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran pkn dalam ingatan siswa.

Model Pembelajaran Demonstration
a. Pengertian Model Pembelajaran Demonstration
Model pembelajaran demonstrasion adalah model mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Demonstration
1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses Demonstrasion berakhir.
2) Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstration yang dilakukan.
3) Lakukan uji coba Demonsration
4) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat dengan jelas apa yang di demonstrasikan.
5) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik.
6) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik.
7) Mulailah demostrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik untuk berfikir
8) Ciptakan suasana yang menyejukkan.
9) Yakinkan bahwa semua peserta didik mengkuti jalannya demonstrasi.
10) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut apa yang dilihat dari proses demonstrasi.
11) Apabila demonstrasi dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas.
d. Penerapan model pembelajaran demonstrasion di SD/MI Model pembelajaran demonstration dapat diterapkan pada mata pelajaran PPKn dengan materi kemerdekaan. Langkah pertama pendidik menjelaskan tentang bagaimana sulitnya para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Kemudian mengidentifikasikan pokok-pokok penting tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan. Contohnya: tanggal hari kemerdekaan, proklamasi, lagu kebangsaan Indonesia dan warna bendera Indonesia. Lalu pendiidk memperagakan bagaimana cara menghormat bendera dan menyanyikan lagu indonesia raya.

Model Pembelajaran Direct Intruction
a. Pengertian Model Pembelajaran Direct Intruction
Direct intruction atau model pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran dimana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. Menurut Killen dalam Depdiknas (2010:23), pembelajaran langsung merujuk pada berbagai tekhnik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melaui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
b. Langkah- langkah Model Pembelajaran Direct Intruction Menurut Bruce dan Weil dalam Depdiknas (2010:25) tahap model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:
1) Orientasi Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru pendidik memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
2) Presentasi Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsepkonsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa :
a) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai peserta didik.
b) Pendidik memberikan contoh-contoh dari konsep materi pelajaran.
c) Peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi dan menjelaskan langkah-langkah kerja terhadap tugas.
d) Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
3) Latihan Terstruktur Pada fase ini guru memandu peserta didik untuk melakukan latihan-latihan dimana guru memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik yang benar dan mengkoreksi tanggapan peserta didik yang salah.
4) Latihan terbimbing Guru memberikan bimbingan terhadap peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini digunakan guru untuk menilai kemampuan peserta didik terhadap tugasnya.
5) Latihan mandiri Setelah peserta didik mamahami materi pelajaran guru memberikan latihan secara mandiri kepada peserta didik.
d. Penerapan model pembelajaran direct instruction Model pembelajaran direct instrction atau pembelajaran langsung dapat diterapkan di MI/SD pada mata pelajaran PPKn kelas tinggi dengan materi pelajaran “mengenal pemerintahan desa dan kecamatan sendiri”, tepatnya di kelas IV semester 1-2. Pada materi ini, pendidik menjelaskan secara langsung tentang sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. Kemudian pendidik menjelaskan lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa yaitu: kepala desa, perangkat desa, badan permusyawaran desa( BPD), lembaga kemasyarakatan. Kemudian lembaga susunan kecamatan meliputi sekretaris kecamatan, seksi pemerintahan, seksi pembangunan dan seksi perekonomian, seksi kemasyarakatan dan seksi ketertiban.

Model Pembelajaran Group Investigation
a. Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation
Menurut Trianto (2009: 78) Group Investigation tipe pembelajaran berkelompok yang melibatkan siswa dalam perencanaan baik dari topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pembelajaran tipe ini bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, disamping itu tipe ini memerlukan pengajaran keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik pada siswa. Sedangkan menurut Joyce dan Weil (2009:317) menjelaskan Group Investigation merupakan tipe pembelajaran kelompok yang memiliki konsep dasar memberikan dan memunculkan Sebuah permasalahan uuntuk merangsang siswa bereaksi dan melakukan pemecahan masalah tersebut.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa group investigation adalah tipe pembelajaran yang kegiatan pembelajarannya dilakukan bersama-sama secara berkelompok dan struktur dengan baik, dimana siswa ikut berperan dalam pembelajaran yang dilaksanakan guna memecahkan masalah.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Group Investigation
1) Pemilihan topik Dalam tipe ini guru menyajikan sebuah masalah yang memancing perhatian siswa. Penyajian masalah tersebut bisa dilakukan secara verbal atau mungkin pengalaman nyata. Jika siswa bereaksi guru akan menggiring perhatian mereka terhadap reaksi mereka masing-masing siswa memilih permasalahan yang kan dibahas dan kemudian siswa diorganisasikan dalam bentuk kelompok kecil.Pembelajaran berkelompok Siswa dan guru merencanakan prosedur tugas dan tujuan belajar sesuai dengan topik yang telah dipilih.
2) Inplementasi Siswa melaksanakan prosedur yang telah dirancang dengan melibatkan berbagai sumber di dalam dan luar sekolah.
3) Analisis Siswa menganalisis informasi yang diproleh dan merangkumnya untuk dipersentasikan.
4) Presentasi Setiap kelompok mempersentasikan hasil dari topik-topik yang telah dibahasnya dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan kritik, tanggapan ataupun pertanyaan.
5) Evaluasi Guru menilai kontribusi masing-masing kelompok dan memberikan arahan terhadap topik yang dipersentasikan oleh kelompok
d. Penerapan model pembelajaran Group investigation
Model pembelajaran Group investigation dapat diterapkan pada materi globalisasi, dimana pendidik membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok. Peserta didik diajak untuk mengamati dampak dari globalisasi terhadap kehidupan sehari-hari, sehingga muncul ide-ide mereka tentang dampak globalilasi. Kemudian peserta didik menganalisis dan menyimpulkan dampak positif dan negatif dari globalisasi sehingga mereka dapat menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi. Setelah itu, kelompok memopresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.

Model Pembelajaran Jigsaw
a. Pengertian Jigsaw
Menurut Slapin (2010-237) yaitu dapat digunakan apabila materi pembelajaran adalah materi yang berbentuk tertulis. Dalam model pembelajaran Jigsaw, siswa belajar dalam tim yang heterogen, siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit diberikan ”lembar ahli” yang dibagi atas topik-topik yang berbeda dan yang harus menjadi fokus perhatian anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua siswa selesai membaca siswa-siswa yang dari tim yang memiliki topik yang sama bertemu dalam ’’ kelompok ahli’’ untuk mendiskusikan topik mereka. Setelah itu para ahli kembali ke timnya secara bergantian untuk mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw
1) Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan empat sampai enam orang.
2) Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda.
3) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
4) Anggota ahli dari masing-masing kelompok terkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.
5) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut.
6) Setelah memahami materi kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.
7) Tiap kelompok memperesentasekan hasil diskusi.
8) Guru memberikan teks individual pada akhirpembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
9) Siswa mengerjakan teks individual atau kelompok yang mencakup semua topik.
d. Penerapan model pembelajaran jigsaw
Dalam pembelajaran jigsaw dapat diterapkan pada mata pelajaran PPKn dengan materi keputusan bersama di kelas 5 semester 2. Seorang pendidik memberikan topik pembelajaran tentang musyawarah dan mufakat dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran jigsaw dalam bentuk kelompok. Kelompok pertama membahas tentang pemilihan ketua kelas, kelompok ke dua membahas tentang menghargai pendapat dan kelompok tiga membahas tentang dalam musyawarah. Setelah mendiskusikan topik tersebut kemudian perwakilan dari kelompok menyebar ke kelompok lain dan menyampaikan hasil diskusi mereka.

Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
Model pembelajaran Inquiry Based Learning merupakan salah satu model yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran (Shoimin,2014, h. 85). Sedangkan menurut Gunawan dkk (2016) model pembelajaran inquiry based learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis pendidikan dimana peserta didik mencari sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Selain itu, menurut Trowbritg dan Bybee (Widiyanti dkk, 2013) pembelajaran inquiry based learning merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat kepada siswa, kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan melalui suatu prosedur yang telah direncanakan secara jelas.

b. Langkah-langkah Pembelajaran inquiry based learning
1) Stimulation : guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa terkait permasalahan yang sering terjadi.
2) Problem Statement : siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan dan mencari tahu cara untuk memecahkan masalah tersebut.
3) Data Collection : siswa mencari informasi yang relevan.
4) Data Processing : data yang diperoleh dapat diolah dengan benar dan ditafsirkan dengan logis.
5) Verification : hasil data yang sudah diolah dapat diperiksa kebenarannya.
6) Generalization : tahap akhir, siswa menyimpulkan analisisnya dan dipresentasikan di depan kelas ( Lubis, 2018, h. 117).
d. Penerapan model pembelajaran Inquiry Based Learning
Model pembelajaran Inquiry Based Learning dapat di terapkan pada materi norma, hukum, peraturan. Pada materi ini, pendidik memberikan stimulation atau rangsangan kepada peserta didik dengan membawa media berupa gambar atau fenomena berupa norma-norma masyarakat yang baik dan buruk. Kemudian peseta didik mengidentifikasi gambar-gambar tersebut dengan mencari tahu permasalahan dan penyelesaian masalahnya, sehingga peserta didik dapat menyimpulkan norma yang baik dan norma yang buruk.

3. tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?

Jawaban

1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau
pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Hanania Ayu Widya 1913053004 -
Nama : Hanania Ayu Widya
NPM : 1913053004
No. Absen : 14

Izin menjawab,
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Jawaban: Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.

2. Apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Jawaban:
a. Model Pembelajaran Tematik Jaring Laba-laba
Model Jaring Laba-laba (Spider Webbed) ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema. Setelah tema disepakati, jika dirasa perlu, maka dikembangkan menjadi subtema dengan tetap memperlihatkan keterkaitan antar mata pelajaran lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
Keunggulan model Jaring Laba-laba antara lain faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat peserta didik. Mereka dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan dan ide yang berbeda dapat saling berhubungan dan memiliki kemudahan untuk lintas semester.
Kelemahan Model Jaring Laba-laba antara lain kecenderungan untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi peserta didik. Selain itu seringkali guru terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan. Perlu ada keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
Model Jaring Laba-laba ini menggunakan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan beberapa pelajaran. Tema yang ditetapkan memberi kesempatan kepada guru untuk menemukan konsep, keterampilan atau sikap yang akan diintegrasikan.
b. Model Pembelajaran Tematik Terhubung
Model Terhubung merupakan alternatif jika dalam meng-implementasi-kan Model Jaring Laba-laba, guru mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran pada tema yang telah ditentukan. Model ini mengkoneksikan beberapa konsep, beberapa keterampilan, beberapa sikap, atau bahkan gabungan seperti keterampilan dengan sikap atau keterampilan dengan konsep yang terdapat pada mata pelajaran tertentu. Guru sengaja menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, atau tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi, serta menyeimbangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
Keunggulan Model Keterhubungan (connected) antara lain peserta didik dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan peserta didik diberi kesempatan melakukan pendalaman, peninjauan, perbaikan dan penyerapan (asimilasi) gagasan secara bertahap.
Kelemahan Model Keterhubungan (connected) adalah kurang mendorong guru untuk menghubungkan konsep yang terkait dari berbagai mata pelajaran yang ada karena terfokus pada keterkaitan konsep yang ada pada mata pelajaran tertentu, sehingga pembelajaran secara menyeluruh.
c. Model Pembelajaran Tematik Terpadu (Integrated)
Model Terpadu (Integrated) menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini memandang kurikulum sebagai kaleidoskop bahwa interdisiplin topic disusun meliputi konsep-konsep yang tumpang tindih dan desain-desain dan pola-pola yang muncul. Pendekatan keterpaduan antar topik memadukan konsep-konsep dalam matematika, sain, bahasa dan seni serta penngetahuan sosial.
Model Terpadu (Integrated) dilaksanakan dengan menggabungkan mapel (interdisipliner), menetapkan prioritas materi pelajaran, keterampilan, konsep dan sikap yang saling berkaitan di dalam beberapa mata pelajaran. Untuk membuat tema, guru harus menyeleksi terlebih dahulu konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema.
Keunggulan Model Terpadu (Integrated) adalah peserta didik merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah melalui "integrated day".
Kelemahan Model Terpadu (Integrated) adalah sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, sulit mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait, dan membutuhkan kerjasama yang bagus antar tim pengajar mata pelajaran terkait tema dengan perencanaan dan alokasi waktu mengajar yang tepat.
Model ini digunakan pada saat guru akan menyatukan beberapa kompetensi yang terlihat 'serupa' dari berbagai mata pelajaran. Tema akan ditemukan kemudian setelah seluruh kompetensi dasar diintegrasikan.

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Jawaban:
a. Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.
b. Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna.
c. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by RAHAYU SETIA RESMI 1913053047 -
Nama : RAHAYU SETIA RESMI
NPM : 1913053047
No.Absen : 28
Kuis Apersepsi
1. apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Jawab : Model Pembelajaran Tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan secara tematik sehingga dapat menghubungkan suatu makna dari konsep mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya atau biasa disebut dengan pembelajaran berdasarkan tema-tema tertentu. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

2. apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Jawab :
1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10.Model Jaringan Kerja (The Networked model).

Sedangkan model pembelajaran tematik yang sering digunakan dalam pembelajaran di Indonesia meliputi Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Jawab :
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan semangat yang tinggi dalam belajar; dan
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Siti Lufiah Dwi Putri 1913053040 -
Nama : Siti lufiah Dwi Putri
NPM : 1913053040
No. Absen : 33
Kuis Apersepsi

Jawab :
1. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, artinya peserta didik dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari materi yang diajarkan. Cara memadukan konsep, keterampilan, topik dan unit temanya dalam pembelajaran tematik ini dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran tematik. Model Pembelajaran tematik merupakan model kegiatan pembelajaran dengan memadukan atau menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

2. Macam - macam model pembelajaran tematik, yaitu :
1) Model Terhubung (The Connected Model)
2) Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model)
3) Model Tematik Terpadu (The Integrated Model)
4) Model Sarang (The Nested Model)
5) Model Penggalan (The Fragmented Model)
6) Model Terurut (The Sequenced Model)
7) Model Irisan (The Shared Model)
8) Model Galur (The Threaded Model)
9) Model Celupan (The Immersed Model)
10) Model Jaringan Kerja (The Networked Model).
Dalam model pembelajaran tematik hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah
(1) model keterhubungan (connected).
(2) model jaring laba-laba (webbed).
(3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik, yaitu :
1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5) Meningkatkan gairah dalam belajar; dan
6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Khalda Sephina Riswani 1913053045 -
Nama : Khalda Sephina Riswani
NPM : 1913053045
No. Absen : 19

Izin memberikan jawaban,
1. Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.

2. Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu
a. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
b. Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
c. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
d. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.
e. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema.
f. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
g. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.
h. Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day.
i. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
j. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya

3. Pembelajaran Tematik Terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan siswa dapat;
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan gairah dalam belajar; dan
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Nabila Salsabila 1913053048 -
Nama: Nabila Salsabila
NPM : 1913053048

1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Pembelajaranran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik.

2. Apa sajakah macam-macam model pembelajaran tematik?
Discovery Learning, Inquiry learning, Problem based learning, project based learning.

3. Apa saja tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik.
Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal sekolah dasar.
Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan. pembelajaran tematik.
Memusatkan perhatian peserta didik mudah pada suatu tema materi yang kelas.
Mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Sarah Azizah 1953053008 -
Nama: Sarah Azizah
NPM: 1953053008
No.Absen: 30

Izin Menjawab,
1. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.

2. Model-model Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik dapat dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran. Forgaty (1991, 61) menyebut sepuluh model, yaitu fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Pada tahun 1997, Tim Pengembang D-II PGSD memilih tiga model untuk dikembangkan yaitu Model Jaring laba-laba (Spider Webbed) – selanjutnya disebut Jaring, Model Terhubung (connected), dan Model Terpadu (integrated).

3. Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Annisa Fahma Rani 1913053090 -

Nama   : Annisa Fahma Rani

NPM   : 1913053090

No. Absen: 05

Izin menjawab,

1.  Model pembelajaran tematik merupakan model kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi antar mata pelajaran (mengabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu). Jenis Pelaksanaan kegiatan pembelajaran  dengan cara ini dapat dilakukan dalam dua cara. Yaitu Cara pertama, dengan menyajikan beberapa mata pelajaran dalam proses pembelajaran pada tiap pertemuan. Adapun cara yang kedua, yaitu dengan manyajikan satu mata pelajaran saja pada setiap kali pertemuan (pemisahan mata pelajaran). Untuk menciptakan keterkaitan antar mata pelajaran tersebut khususnya pada cara kedua ini keterpaduannya diikat dengan menentukan satu tema yang yang dapat menyatukan semua konsep keterkaitan antar mata pelajaran tersebut (pemersatu).  dalam menciftakan keterikatan ini, harus dipahami bahwa keterpaduannya ini tidak hanya mencakupi meteri ajar saja akan tetapi juga mencakupi penggunaan media ajar seperti LCD, media computer dan berbagai media lainnya baik yang elektronik ataupun median sederhana. Dengan alasan di atas tersebut maka jenis pembelajaran tematik ini sering juga dinamakan sebagai pembelajaran terpadu (integrated learning).

2.  Macam macam model pembelajaran tematik:

1) Model Terhubung (The Connected Model)

2) Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model)

3) Model Tematik Terpadu (The Integrated Model)

4) Model Sarang (The Nested Model)

5) Model Penggalan (The Fragmented Model)

6) Model Terurut (The Sequenced Model)

7) Model Irisan (The Shared Model)

8) Model Galur (The Threaded Model)

9) Model Celupan (The Immersed Model)

10) Model Jaringan Kerja (The Networked Model).

Dalam model pembelajaran tematik hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah

(1) model keterhubungan (connected).

(2) model jaring laba-laba (webbed).

(3) model kerpaduan (integrated).

3.   Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu :

1)      Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

2)      Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.

3)      Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek Pendidikan Agama Islam lebih mendalam dan berkesan.

4)      Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.

5)      Agar guru bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk pendalaman.


In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Dini Ariska Putri 1913053070 -
Nama : Dini Ariska Putri
NPM : 1913053070
No. Absen : 10

1. apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pada pembelajaran tematik ini juga menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran seperti beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran, sehingga melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi.

2. apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Macam-macam model pembelajaran menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja).
Adapun 3 model pembelajaran tematik yang dikenalkan disekolah yaitu
(1) model keterhubungan (connected).
(2) model jaring laba-laba (webbed).
(3) model kerpaduan (integrated).

3. tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:
1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;
2. mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama;
3. memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4. mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5. lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
6. lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas;
7. guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan;
8. budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Marti Fitria Rohmah 1913053076 -
Nama: Marti Fitria Rohmah
NPM: 1913053076

Izin menjawab

1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu (Mamat. 2007). Pendapat lain mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema (Suryosubroto. 2009)

2. Macam-Macam Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran Tematik Terpadu terdapat 10 macam model, yaitu;
1) Model Terhubung. 2) Model Jaring Laba-Laba. 3)Model Tematik Terpadu. 4) Model Sarang. 5) Model Penggalan. 6) Model Terurut. 7) Model Irisan. 8) Model Galur. 9) Model Celupan. 10) Model Jaringan Kerja.
Dari 10 model pembelajaran tersebut, terdapat 3 model yang paling sering diterapkan di sekolah, yaitu; 1) Model terhubung. 2) Model jaring laba-laba. 3) Model terpadu.

3. Tujuan Pembelajaran Tematik
Penerapan pembelajaran tematik memiliki tujuan tertentu, diantaranya:
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Deli Malisda 1953053027 -
Nama : Deli Malisda
NPM : 1953053027
No. Absen : 09

1. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran tematik terpadu, yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik pada pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (SD/MI).

2. Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja).

3. Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Frischa Ramadhan Putri 1913053112 -

Nama: Frischa Ramadhan Putri

NPM: 1913053112

No. Absen: 11

Izin menjawab,

1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?

Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik pada pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (SD/MI). Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. 

2. Apa sajakah macam-macam model pembelajaran tematik?

Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah model keterhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbed) dan model kerpaduan (integrated).

1) Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba ( Webbed Model) adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. Pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

2) Pembelajaran Terpadu Tipe Keterkaitan (Connected) adalah model pengembangan kurikulum yang menggabungkan secara jelas satu topik dengan topik berikutnya, satu konsep dengan konsep lainnya, satu kemampuan dengan kemampuan lainnya, kegiatan satu hari dengan hari lainnya, dalam satu mata pelajaran. Model pembelajaran terpadu tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih siswa untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja. Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi. Materi yang terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja dihubungkan dan dipadukan dalam sebuah topik tertentu.

3) Pembelajaran Terpadu Model Integrated (Terpadu) adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih. Dalam konteks pembelajaran TK, Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan. Model ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan. Contoh penerapan pembelajaran terpadu tipe keterpaduan adalah pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa mata pelajaran.

Dari ketiga model tersebut dapat disimpulkan bahwa, Model keterhubungan, pada prinsipnya mengupayakan dengan sengaja adanya keterhubungan konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam satu bidang studi. Pada model ini, siswa tidak terlatih untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena pada model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja. Model jaring laba laba (webbed) merupakan model dengan menggunakan pendekatan tematik. Karena karakterik dari model ini adalah menggunakan pendekatan tema maka dalam model ini, tema dijadikan sebagai pemersatu dari beberapa mata pelajaran. Setelah tema ditemukan. Baru dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitanya dengan mata pebelajaran yang dipadukan. Sedangkan model keterpaduan merupakan model yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Diupayakan penggabungan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Model ini sulit di laksanakan sepenuhnya mengingat sulitnya menemukan materi dari setiap bidang studi yang benar-benar tumpang tindih dalam satu semester, dan sangat membutuhkan keterampilan guru yang cukup tinggi dalam perencanaan dan pelaksanaanya.

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik

Menurut Sukayati, Pembelajaran Tematik Terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan siswa dapat: 

1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.

2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi.

3) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.

4) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.

5) Meningkatkan gairah dalam belajar.

6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Intan Novalia amara 1913053113 -
Nama : Intan Novalia Amara
Npm : 1913053113
Absen : 18
Izin menjawab Bu
1. Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

2. Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja).

3. Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu :

Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.
Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.
Agar guru bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk pendalaman.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Marsasanda Andarin 1913053026 -
Nama : Marsasanda Andarin
NPM : 1913053026
No. Absen : 22

Kuis Apersepsi

1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik merupakan model kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi antar mata pelajaran (mengabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu). Jenis Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan cara ini dapat dilakukan dalam dua cara. Yaitu Cara pertama, dengan menyajikan beberapa mata pelajaran dalam proses pembelajaran pada tiap pertemuan. Adapun cara yang kedua, yaitu dengan manyajikan satu mata pelajaran saja pada setiap kali pertemuan (pemisahan mata pelajaran). Untuk menciptakan keterkaitan antar mata pelajaran tersebut khususnya pada cara kedua ini keterpaduannya diikat dengan menentukan satu tema yang yang dapat menyatukan semua konsep keterkaitan antar mata pelajaran tersebut (pemersatu). dalam menciftakan keterikatan ini, harus dipahami bahwa keterpaduannya ini tidak hanya mencakupi meteri ajar saja akan tetapi juga mencakupi penggunaan media ajar seperti LCD, media computer dan berbagai media lainnya baik yang elektronik ataupun median sederhana. Dengan alasan di atas tersebut maka jenis pembelajaran tematik ini sering juga dinamakan sebagai pembelajaran terpadu (integrated learning).


2. Macam - macam model pembelajaran tematik
Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). Adapun penjelasan dari sepuluh model pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.

b. Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.

c. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.

d. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.

e. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema.

f. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.

g. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.

h. Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day.

i. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.

j. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya.


3. Tujuan dari model pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata kontekstual dan bermakna bagi peserta didik.
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:
1) mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;
2) mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama;
3) memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) . mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5) lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
6) lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas;
7) guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan
8) budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Lina Pertiwi 1913053055 -

Nama: Lina Pertiwi

NPM: 1913053055

No. Absen: 21



izin menjawab bu,
1. Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.



2. Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). Adapun penjelasan dari sepuluh model pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.

b. Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.

c. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.

d. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.

e. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema.

f. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.

g. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.

h. Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day.

i. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.

j. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya.



3. Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu:
1) Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
2) Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.
3) Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek Pendidikan Agama Islam lebih mendalam dan berkesan.
4) Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.
5) Agar guru Pendidikan Agama Islam bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk pendalaman.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Gisella Adinda Putri Panjaitan 1913053044 -
Nama : Gisella Adinda Putri Panjaitan
Npm : 1913053044
Absen : 12
Izin menjawab,
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model terpadu untuk mengaitkan pembelajaran yang menggunakan tema beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang pelajaran, untuk beberapa berbagai informasi. didik. Pembelajaran terpadu dengan mengajar sesuai materi satu atau konsep yang memadukan Pembelajaran tematik
2. Apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
1. Model Terhubung (The Connected Model)
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model)
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model)
4. Model Sarang (The Nested Model)
5. Model Penggalan (The Fragmented Model)
6. Model Terurut (The Sequenced Model)
7. Model Irisan (The Shared Model)
8. Model Galur (The Threaded Model)
9. Model Celupan (The Immersed Model)
10. Model Jaringan Kerja (The Networked Model).
Dalam model pembelajaran tematik hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah
1. Model keterhubungan (connected).
2. Model jaring laba-laba (webbed).
3. Model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan Model Pembelajaran Tematik
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama.
3. Memiliki pemahaman terhadap materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. Mengembangkan kompetensi
berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau
pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.
Terimakasih bu
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Serly Zahra Zetira -
Nama: Serly Zahra Zetira
NPM: 1913053137
No Absen: 32

Izin menjawab,

1. Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

2. Menurut hasil kajian Tim Pengembangan PGSD (1997) ada tiga model pembelajaran tematik atau terpadu yang cocok diterapkan di sekolah dasar, yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated).
a. Model jaring laba-laba atau webbed
Model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pertama-tama harus menentukan tema terlebih dahulu, kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan antar tema dengan mata pelajaran yang terkait. Model ini lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung. Dengan pengalaman secara langsung siswa mudah memahami konsep yang akan dipelajari.
b. Model keterhubungan atau connected
Model Terhubung merupakan alternatif jika dalam meng-implementasi-kan Model Jaring Laba-laba, kesulitan guru untuk mengalami mengintegrasikan pelajaran pada tema ditentukan. Model ini mengkoneksikan beberapa keterampilan, beberapa sikap, atau bahkan gabungan seperti keterampilan dengan sikap dengan konsep yang terdapat pada mata pelajaran beberapa mata yang telah konsep, beberapa atau keterampilan tertentu.
c. Model keterpaduan atau integrated
Model Terpadu (Integrated) menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini memandang kurikulum sebagai kaleidoskop bahwa interdisiplin topic disusun meliputi konsep-konsep yang tumpang tindih dan desain-desain dan pola-pola yang muncul. Pendekatan keterpaduan antar topik dalam matematika, sain, bahasa dan seni serta penngetahuan sosial. ini memandang memadukan konsep-konsep Model Terpadu (Integrated) dilaksanakan dengan menggabungkan mapel (interdisipliner), menetapkan prioritas materi pelajaran, keterampilan, konsep dan sikap yang saling berkaitan di dalam beberapa mata pelajaran. Untuk membuat tema, guru harus menyeleksi terlebih dahulu konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema.

3. Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD, disebut kanbahwa tujuan dari pembelajaran tematik adalah menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi, memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat, sedangkan ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata pelajaran kecuali agama.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Yunida Maharani 1953053025 -
Nama : Yunida Maharani
Npm : 1953053025
No absen : 36
Izin menjawab
1. Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
2. Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja).
3. Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu :
1. Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
2. Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.
3. Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek Pendidikan Agama Islam lebih mendalam dan berkesan.
3. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.
4. Agar guru Pendidikan Agama Islam bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk pendalaman.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Adhisa Risti Balqis 1913053011 -
Nama: Adhisa Risti Balqis
NPM: 1913053011
No. Absen: 01

Izin menjawab bu,
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
-> Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

2. Apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
-> Menurut Forgaty (1991, 61) model pembelajaran tematik terdiri dari 10 macam, yaitu yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model keterpaduan (integrated).
Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Disamping model pembelajaran di atas dapat juga dikembangkan model pembelajaran Production Based Education (PBE) sesuai dengan karakteristik pendidikan menengah kejuruan.

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
-> 1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Sekar Putri 1913053089 -
Nama: Sekar Putri Hapsari
Npm: 1913053089
No Absen: 3`
zin menjawab bu,

1. Pengertian model pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Sutirjo dan Sri Istuti Mamik: 2005: 6.)
Oleh karena itu dalam konteks implementasi kurikulum dapat dipahami bahwa pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu (integrated learning) pada jenjang taman kanak-kanak atau sekolah dasar untuk kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang kontekstual dengan dunia anak. (Trianto: 2013: V)
Pendekatan tematik dirancang agar proses pembelajaran dari beberapa mata pelajaran yang diampu guru kelas yaitu PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS yang dipelajari peserta didik menjadi lebih bermakna. Dengan pembelajaran tematik diharapkan pembelajaran lebih berkesinambungan dan tidak berdiri sendiri. Sementara untuk ketiga mata pelajaran (Agama, Olahraga dan mulok) dibelajarkan secara mandiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Macam-macam Model Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterkaitan (linkages) dan keterhubungan (relationship) antar berbagai disiplin. Model Pembelajaran Tematik Terpadu itu sendiri setidaknya ada sepuluh macam model, yaitu;
1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10. Model Jaringan Kerja (The Networked model).
Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan Pembelajaran Tematik sssssssssss
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah : 1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu. 2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain. 6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. 7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan. 8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Rida Arrafini 1913053116 -
Nama : Rida Arrafini
NPM : 1913053116
No.Absen : 29

1. Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Implikasi pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1.Bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalam belajar bagi anak, juga memilih dalam kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
2. Bagi siswa
a. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
b. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.


2. Macam-macam Model Pembelajaran Tematik
1. Discovery Learning
Model pembelajaran yang menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui hingga mampu menyusun sebuah kesimpulan. Pada model pembelajaran ini masalah yang diberikan semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Peserta didik dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untul menjadi problem solver atau scientist.
Langkah-langkah:
a. Stumulasi/pencarian rangsangan
b. Pernyatan/identifikasi masalah
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
e. Pembuktian hipotesisnya
f. Menarik kesimpulan/generalisasi

2. Inquiry Learning
Inquiry learning adalah model pembelajaran yang masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Langkah-Langkah :
1. Orientasi terhadap Masalah.
2. Merumuskan Masalah.
3. Mengajukan Hipotesis.
4. Mengumpulkan Data.
5. Menguji Hipotesis.
6. Menyimpulkan

3. Problem Based Learning (PBL)
Guru yang secara terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong peserta didik mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh peserta didik sendiri. Fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukandalam pembelajaran tersebut dan menyajikan masalah kontekstual. Peserta didik di arahkan untuk berpikir kritis dan terampil memecahkan masalah.
Langkah-langkah:
a. Orientasi peserta didik kepada masalah
b. Mengorganisasikan peserta didik
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
d. Mengembangkn dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

4. Project Based Learing (PjBL)
Model ini menggunakan proyek sebagai inti pembelajan. Menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja. Peserta didik memdesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan yang diajukan.
Langkah-langkah:
a. Penentuan pertanyaan mendasar
b. Mendesain perencanaan proyek
c. Menyusun jadwal
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
e. Mengevaluasi pengalaman.


3. Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan. 
8. Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Husna Hidayat 1913053134 -
Nama : Husna Hidayat
NPM : 1913053134
No. absen : 16

Izin menjawab,
1. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Sutirjo dan Sri Istuti Mamik: 2005: 6.)

2. Macam-macam model pembelajaran tematik:
a. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
b. Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
c. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
d. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.
e. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema.
f. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
g. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.
h. Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day.
i. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
j. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya.

3. Tujuan pembelajaran tematik adalah:
a. Mengurangi terjadinya tumpang tindih materi
b. Memudahkan peserta didik untuk hubungan-hubungan yang bermakna
c. Memudahkan peserta didik memahami konsep/materi secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin meningkat
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma 1913053117 -
Nama : Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma
NPM : 1913053117
No. Absen : 37

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan peserta didik aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, peserta didik diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong peserta didik untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Macam-macam model-model pembelajaran terpadu yang digunakan pada sekolah dasar:
1. Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba (Webbed Model)
Pembelajaran Model Webbed adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. Pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
2. Pembelajaran Terpadu Tipe Keterkaitan (Connected)
Model pembelajaran terpadu tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih peserta didik untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja. Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi. Materi yang terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja dihubungkan dan dipadukan dalam sebuah topik tertentu. Model ini digunakan sebagai permulaan kurikulum terpadu. Guru merasa percaya diri mencari keterhubungan dalam mata pelajaran mereka (jika guru bidang studi). Mereka menjadi mau mengadaptasikan hubungan ide-ide dalam mata pelajaran yang menyeberang. Pembuatan keterhubungan juga diselesaikan secara kolaborasi dalam pertemuan guru (departement meeting) dalam hal ini dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat terjadi lebih famillier. Guru dapat memulai model ini sebelum memasuki keterpaduan yang lebih kompleks.
3. Pembelajaran Terpadu Model Integrated (Terpadu)
Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang tumpangtindih. Dalam konteks pembelajaran SD, Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan. Model ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.

Pembelajaran tematik terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan peserta didik dapat:
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan gairah dalam belajar.
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Aradatullah Dita Illahiyah -
Nama : Aradatullah Dita Illahiyah
Npm : 1963053001
No Absen : 06

Izin menjawab,
1. “Pemebelajaran berbasis kurikulum tematik (pendekatan tematik) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan (mengintegrasikan dan memadukan) beberapa mata pelajaran sehingga melahirkan pengalaman yang sangat berharga bagi para peserta didik”. (Panduan Lengkap Kurikulum Tematik, 2013: 7). Pembelajaran tematik menuntut penggunaan pancaindra, melakukan tindakan nyata, dan observasi faktual dari peserta didik. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya seputar pelajaran yang telah disampaikan. Penerapan pembelajaran tematik ini mengangkat sisi penasaran dan intelektualitas peserta didik dengan mendorong nalar, bereksperimen, dan mengkomunikasikan kepada orang lain.
Konsep pembelajaran tematik berusaha untuk memenuhi beberapa hal dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik sebagai berikut.
1) Berpusat pada peserta didik.
2) Memberikan pengalaman langsung.
3) Tidak terjadi pemisahan materi pembelajaran secara jelas.
4) Menyajikan konsep dari berbagai materi pembelajaran.
5) Bersifat fleksibel.
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
7) Mengmbangkan kemampuan metakognisi peserta didik.
8) Lebih menekankan proses dari pada hasil.

Konsep pembelajaran tematik sifatnya berjangka (seminggu, dua minggu, tiga minggu, dan seterusnya). Konsep ini hampir mirip dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan pembelajaran) dalam kurikulum nontematik. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut merancang konsep pembelajaran, tapi juga dituntut peka dalam menentukan alokasi waktu terhadap pembelajaran tema-tema tertentu. Konsep pengetahuan yang diajarkan saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Tema-tema yang dirancang dan akan dicapai harus dibuat berkaitan. Salah satu contoh penentuan tema yang dapat saling berkaitan dan sebagai pengikat keterpauduan

2. - Model Pembelajaran Jaringan
Model networked ini merupakan pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan
baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus menerus karena
adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.

- Model Pembelajaran Peta Laba-laba atau Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba ( Webbed Model)
Model pembelajaran jaring laba-laba merupakan pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema sentral yang menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Guru menentukan tema sentral dan memetakan keterhubungan antar mata pelajaran berdasarkan KD. Langkah persiapan pembelajaran tematik meliputi pemetaan kompetensi dasar pada tema, menentukan tema sentral, pemetaan pokok bahasan, penentuan alokasi waktu, perumusan tujuan pembelajaran, penentuan alat dan media pembelajaran, dan perencanaan evaluasi.

- Model Pembelajaran Keterhubungan (Connected)
Model pembelajaran keterhubungan didasari pada anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti kosakata, struktur membaca, dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi. Materi yang terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja dihubungkan dan dipadukan dalam sebuah topik tertentu.

3. Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran tematik telah dikembangkan sehingga mempunyai beberapa tujuan lain, yaitu :

Agar para siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
Supaya peserta didik mmapu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar bagian dalam satu tema.
Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek Pendidikan Agama Islam lebih mendalam dan berkesan.
Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih baik karena mengaitkan berbagai topik/bagian dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang dirangkaikan dalam tema tertentu.
Agar guru Pendidikan Agama Islam bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk pendalaman.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Ayu Farisda Faiz 1913053034 -
Nama: Ayu Farisda Faiz
NPM: 1913053034
No, Absen: 07

Izin menjawab,
Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik pada pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (SD/MI).
Model pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterkaitan (linkages) dan keterhubungan (relationship) antar berbagai disiplin. Model Pembelajaran Tematik Terpadu itu sendiri setidaknya ada sepuluh macam model, yaitu;
1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10. Model Jaringan Kerja (The Networked model).

Pembelajaran Tematik Terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan siswa dapat;
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan gairah dalam belajar; dan
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Khofiah 1913053122 -
Nama : Khofiah
NPM : 1913053122

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi.

Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna. 

2. Macam-macam Model Pembelajaran Tematik

Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). 

1. fragmented (penggalan),
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. 

2. connected (keterhubungan),
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.

3. nested (sarang),
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. 

4. sequenced (pengurutan),
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. 

5. shared (irisan),
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. 

6. webbed (jaring laba-laba),
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain.

7. threaded (bergalur),
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. 

8. integrated (terpadu),
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. 

9. immersed (terbenam),
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. 

10. networked (jaringan kerja). 
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.

3. Tujuan Pembelajaran Tematik

Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD, disebutkan bahwa tujuan dari pembelajaran tematik adalah menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi, memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Syella Nevliyanti 1953053021 -
Nama : Syella Nevliyanti
Npm : 1953053021
No absen : 34

• Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, artinya peserta didik dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari materi yang diajarkan. Cara memadukan konsep, keterampilan, topik dan unit temanya dalam pembelajaran tematik ini dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran tematik. Model Pembelajaran tematik merupakan model kegiatan pembelajaran dengan memadukan atau menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

• macam-macam model pembelajaran tematik?
Discovery Learning, Inquiry learning, Problem based learning, project based learning.

• tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik.
Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal sekolah dasar.
Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan. pembelajaran tematik.
Memusatkan perhatian peserta didik mudah pada suatu tema materi yang kelas.
Mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Anisa Nurjayanti 1913053125 -
Nama : Anisa Nurjayanti
NPM : 1913053125
No. Absen : 04

Izin menjawab Ibu.
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Jawaban:
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.

Kemudian pembelajaran tematik juga lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap perkembangannya peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

2. Apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Jawaban:
Macam-macam model pembelajaran tematik yaitu:
1) Discovery Learning
Model pembelajaran yang menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui hingga mampu menyusun sebuah kesimpulan. Pada model pembelajaran ini masalah yang diberikan semacam masalah yang direkayasa oleh guru dimana peserta didik dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif. Langkah pelaksanaan model pembelajaran discovery learning, yaitu:
a. Stimulation (pemberian rangsangan kepada peserta didik)
b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
c. Data collection (pengumpulan data)
d. Data processing (pengolahan data)
e. Verification (pembuktian hipotesis)
f. Generalization (menarik kesimpulan)

2) Inquiry Learning
Model pembelajaran ini mempersiapkan solusi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Masalah dalam pembelajaran bukan hasil rekayasa. Pada model Inquiry learning peserta didik melakukan penyelidikan/pencarian untuk memuaskan rasa ingin tahunya, dimana peserta didik tidak memiliki "kewajiban" menemukam sesuatu. Langkah pelaksanaan model inkuiri yaitu:
a. Orientasi masalah
b. Pengumpulan data dan verifikasi
c. Pengumpulan data melalui eksperimen
d. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
e. Analisis proses inkuiri

3) Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Pebdidik yang secara terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong peserta didik mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh peserta didik sendiri. Langkah pelaksanaan model pembelajaran tematik PBL yaitu:
a. Orientasi siswa kepada masalah
b. Mengorganisasikan siswa
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

4) Project Based Learing
Model pembelajaran ini menggunakan proyek sebagai inti pembelajan. Model PjBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Peserta didik juga membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja dan mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan yang diajukan. Langkah model pembelajaran PjBL yaitu:
a. Penentuan pertanyaan mendasar
b. Mendesain perencanaan proyek
c. Menyusun jadwal
d. Memonitor siswa dalam kemajuan proyek
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi pengalaman

3. Apa tujuan dari model pembelajaran tematik?
Jawaban:
Tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu terdapat beberapa tujuan dari model pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
a. Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.
b. Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna.
c. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
d. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfatkan informasi.
e. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
f. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Anggi Cahyani Putri 1913053083 -
Nama : Anggi Cahyani Putri
Npm : 1913053083
No. Absen : 03


1. apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?

Jawab :
model pembelajaran tematik merupakan model kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi antara mata pelajaran atau Menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu.

2. apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?

Jawab :
Adapun macam-macam model pembelajaran tematik yaitu :

1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10. Model Jaringan Kerja (The Networked model).

Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan di Indonesia yaitu, (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

- Pembelajaran Terpadu Tipe Keterkaitan (Connected)

Model pembelajaran terpadu tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih siswa untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja. Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi.

- Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba ( Webbed Model)

Pembelajaran model Webbed adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi;

- Pembelajaran Terpadu Model Integrated (Terpadu)

Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang tumpangtindih. Dalam konteks pembelajaran TK, Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan. Model ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.



3. tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?

Jawab :

Model pembelajaran tematik bertujuan untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.

Selain itu juga, Pembelajaran Tematik Terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan siswa dapat;
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3. Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan gairah dalam belajar; dan
Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Hanna Wahyu Aruming Tyas -
Nama : Hanna Wahyu Aruming Tyas
NPM : 1953053011
No. Absen : 15

1. Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh peserta didik. Pembelajaran tematik terpadu diyakini sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi afeksi, emosi, fisik, dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

2. Macam-macam model pembelajaran tematik yaitu Model Pembelajaran Tematik Terpadu itu sendiri setidaknya ada sepuluh macam model, yaitu :
a. Model Terhubung (The Connected Model)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keteramilan yag lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkna ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
b. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model)
Model jaring laba-laba (webbed) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan peserta, tetapi dapat pula dengan cara diskusi bersama guru.
c. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model)
Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik.
d. Model Sarang (The Nested Model)
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi.
e. Model Penggalan (The Fragmented Model)
Model Penggalan (Fragmented) adalah model pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
f. Model Terurut (The Sequenced Model)
Model terurut adalah model dalam pembelajaran ketika guru mengajarkan suatu mata pelajaran dapat menyusun kembali topik mata pelajaran lain dalam urutan pengajaran dengan topik yang sama atau relevan.
g. Model Irisan (The Shared Model)
Model Irisan (Shared) adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu focus pada konsep, keterampilan serta sikap.
h. Model Galur (The Threaded Model)
Model galur/threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan.
i. Model Celupan (The Immersed Model)
Model Celupan (Immersed) adalah model pembelajaran yang berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
j. Model Jaringan Kerja (The Networked model)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik yaitu Pembelajaran Tematik Terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan tujuan peserta didik dapat :
a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
c. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
d. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
e. Meningkatkan gairah dalam belajar; dan
f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Idha Tasya Bella Ananda 1913053042 -
Nama : Idha Tasya Bella Ananda
No. Absen : 17
NPM : 1913053042
Izin menjawab kuis apersepsi, Bu.
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Pemebelajaran berbasis kurikulum tematik (pendekatan tematik) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan (mengintegrasikan dan memadukan) beberapa mata pelajaran sehingga melahirkan pengalaman yang sangat berharga bagi para peserta didik. Pembelajaran tematik menuntut penggunaan pancaindra, melakukan tindakan nyata, dan observasi faktual dari peserta didik. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya seputar pelajaran yang telah disampaikan. Penerapan pembelajaran tematik ini mengangkat sisi penasaran dan intelektualitas peserta didik dengan mendorong nalar, bereksperimen, dan mengkomunikasikan kepada orang lain.
2. Apa sajakah macam-macam model pembelajaran tematik?
Macam-macam model pembelajaran tematik yaitu:
a. Model Pembelajaran Jaringan (Networked)
Model networked ini merupakan pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
b. Model Pembelajaran Peta Laba-laba atau Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba ( Webbed Model)
Model pembelajaran jaring laba-laba merupakan pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema sentral yang menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Guru menentukan tema sentral dan memetakan keterhubungan antar mata pelajaran berdasarkan KD. Langkah persiapan pembelajaran tematik meliputi pemetaan kompetensi dasar pada tema, menentukan tema sentral, pemetaan pokok bahasan, penentuan alokasi waktu, perumusan tujuan pembelajaran, penentuan alat dan media pembelajaran, dan perencanaan evaluasi. Perhatikan contoh berikut. Contoh terdapat pada gambar berikut.
Kelebihan dari model jaring laba-laba (Webbed) antara lain:
1) Penyeleksian tema sesuai minat akan memotivasi anak untuk belajar;
2) Memudahkan guru yang belum berpengalaman sebab memudahkan dalam perencanaan; dan
3) Memberikan kemudahan peserta didik dalam mengaitkan kegiatan-kegiatan dan ide-ide yang berbeda.
Kekurangan dari model jaring laba-laba (Webbed) antara lain:
1) Kesulitan dalam menyeleksi tema-tema;
2) Cenderung merumuskan tema yang dangkal; dan
3) Guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
c. Model Pembelajaran Keterhubungan (Connected)
Model pembelajaran keterhubungan didasari pada anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti kosakata, struktur membaca, dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Model ini menghubungkan beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi. Materi yang terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja dihubungkan dan dipadukan dalam sebuah topik tertentu.
Contoh pengajaran menggunakan pembelajaran terpadu tipe terhubung (connected) :
1) Guru menghubungkan/menggabungkan konsep Bahasa Indonesia tentang kata dengan konsep kata dasar, awalan-akhiran, imbuhan, dan lainnya.
2) Guru menghubungkan/menggabungkan konsep Bahasa Indonesia tentang puisi dengan konsep diksi, majas, konotasi-denotasi, dan lainnya.
3) Guru menghubungkan konsep puisi, dan pembentukan puisi, judul, tema, dan sebagainya.
Kelebihan dari model pembelajaran keterhubungan antara lain:
1) Guru dapat melihat seluruh gambaran dan kemampuan/indikator yang digabungkan;
2) Siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu;
3) Sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah dan terjadinya proses internalisasi menyeluruh menganai konsep pokok;
4) Kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator; dan
5) Siswa memperoleh gambaran lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelebihan dari model pembelajaran keterhubungan antara lain:
1) Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain;
2) Masih terlihat jelas terpisahnya antar bidang studi;
3) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi;
4) Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi membuat usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan;
5) Model ini kurang mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan secara mandiri; dan
6) Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
3. Tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Tujuan yang akan dicapai melalui penggunaan pembelajaran tematik dalam pembelajaran, yaitu
1) Untuk memudahkan peserta didik memusatkan perhatian pada satu tema atau topik,
2) Agar peserta didik memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih dalam dan berkesan,
3) Mengembangkan kompetensi berbahasa peserta didik dengan mengaitkan berbagai muatan mata pelajaran dengan pengalaman peserta didik,
4) Menjadikan peserta didik lebih bersemangat dalam belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
5) Peserta didik dapat merasakan mafaat dan makna belajar yang lebih dalam dengan materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas,
6) Pendidik dapat menghemat waktu karena muatan mata pelajaran disajikan secara terpadu,
7) Menumbuhkembangkan budi pekerti dan moral peserta didik dengan menyisipkan nilai-nilai moral pada materi pelajaran sesuai situasi dan kondisi.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Hana Salsabila Putri 1913053050 -
Nama : Hana Salsabila Putri
NPM : 1913053050
No. Absen : 13

Kuis Apersepsi
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran tematik?
Jawab : Model pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Dikatakan bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat bukan sebagai tujuan akhir, pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah serta dengan adanya perpaduan antara mata pelajaran maka diharapkan penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

2. Apa sajakah macam macam model pembelajaran tematik?
Jawab : Model pembelajaran tematik ada sepuluh macam model, yaitu.
1. Model Terhubung
2. Model Jaring Laba-Laba
3. Model Tematik Terpadu
4. Model Sarang
5. Model Penggalan
6. Model Terurut
7. Model Irisan
8. Model Galur
9. Model Celupan
10. Model Jaringan Kerja
Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan dari model pembelajaran tematik adalah?
Jawab : Adapun tujuan dari model pembelajaran tematik adalah.
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan peserta didik dalam tema tertentu.
In reply to First post

Re: kuis apersepsi

by Puji lestari 1913053088 -
Nama: puji lestari
Npm: 1913053088
No Absen: 27

1. Pengertian model pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Sutirjo dan Sri Istuti Mamik: 2005: 6.)
Oleh karena itu dalam konteks implementasi kurikulum dapat dipahami bahwa pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu (integrated learning) pada jenjang taman kanak-kanak atau sekolah dasar untuk kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang kontekstual dengan dunia anak. (Trianto: 2013: V)
Pendekatan tematik dirancang agar proses pembelajaran dari beberapa mata pelajaran yang diampu guru kelas yaitu PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS yang dipelajari peserta didik menjadi lebih bermakna. Dengan pembelajaran tematik diharapkan pembelajaran lebih berkesinambungan dan tidak berdiri sendiri. Sementara untuk ketiga mata pelajaran (Agama, Olahraga dan mulok) dibelajarkan secara mandiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Macam-macam Model Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterkaitan (linkages) dan keterhubungan (relationship) antar berbagai disiplin. Model Pembelajaran Tematik Terpadu itu sendiri setidaknya ada sepuluh macam model, yaitu;
1. Model Terhubung (The Connected Model),
2. Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model),
3. Model Tematik Terpadu (The Integrated Model),
4. Model Sarang (The Nested Model),
5. Model Penggalan (The Fragmented Model),
6. Model Terurut (The Sequenced Model),
7. Model Irisan (The Shared Model),
8. Model Galur (The Threaded Model),
9. Model Celupan (The Immersed Model). Dan
10. Model Jaringan Kerja (The Networked model).
Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

3. Tujuan Pembelajaran Tematik sssssssssss
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah : 1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu. 2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain. 6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. 7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan. 8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.