FORUM DISKUSI 1

FORUM DISKUSI 1

Number of replies: 22
Berikan analisa anda mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila, berikan tanggapan mu.

jika memberikan jawaban sertakan literasi kutipan yang kalian pakai secara jelas, tidak dibenarkan jika tanggapan kalian tidak berdasar atau tidak mengacu kepada dasar literasi alias hanya asal2 dalam memberikan tanggapan maka tidak sy nilai dan saya anggap tidak melaksanakan tugas diskusi 1. demikian tugas nya agar dipatuhi dan dikerjakan sesuai waktu perkuliahan jika kalian mengumpulkan diluar jam perkuliahan maka saya anggap tidak masuk forum diskusi. terimakasih.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Cahyadin 2151031009 -
Nama : Cahyadin
NPM : 2151031009
TUGAS FORUM DISKUSI 1 PENDIDIKAN PANCASILA
Bangsa Indonesia sebagai negara tidak bisa menghindari tantangan globalisasi, nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda. (Irhandayaningsih, 2012)

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif, 1) Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri. 2) Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. 3) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 4) Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. 5) Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur. Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.
Sumber Ref: http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/AIJ/article/view/139
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Ridwan Fathul Bukhory 2111031063 -
Ridwan Fathul Bukhory
2111031063

Seperti yang kita ketahui bahwa pada era globalisasi ini banyak sekali perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Di mana kecerdasan dan pola pikir manusia yang semakin maju, sehingga mampu menciptakan penemuan – penemuan hebat. Namun di balik itu, manusia terlihat semakin lalai dalam menjaga nilai – nilai Pancasila pada kehidupannya karena hanya fokus pada kemajuan yang terjadi. Alhasil hal ini menjadikan moral mereka rusak. Seperti contoh mereka mulai lebih mementingkan diri sendiri, tata krama mulai memudar, dan mulai tidak memperdulikan nasib orang – orang disekitarnya.

Lalu dengan kemajuan di era globalisasi ini membuat masyarakat tradisional ingin mengikuti perkembangan zaman tetapi meninggalkan warisan kebudayaan daerahnya ataupun mereka ingin menjadi masyarakat modern. Kadang mereka khususnya anak muda lebih memilih kebudayaan luar yang dianggapnya lebih modern. Sehingga lambat laun kebudayaan daerah ini akan hilang karena tidak dilestarikan lagi.

Untuk memperbaiki moral generasi muda (di kemukakan Rajasa,2007), generasi muda harus mengembangkan karakter nasionalisme dengan 3 tahapan, yaitu ; Pembangun Karakter, Pemberdaya Karakter, serta Perekayasa Karakter. Karena Pancasila merupakan sumber pedoman, inspirasi, motivasi, berperilaku sekaligus standar pembenarannya. Dengan begitu perilaku bangsa Indonesia, kebiasaan, aktivitas dan semuanya mencerminkan nilai - nilai pancasila (Untari, 2012: 22).

Referensi: Hidayat, N. A. S. N., & Dewi, D. A. (2021). Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Implementasi Nlai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 3(1), 50-57.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by SILVIANDITA ARIVIA 2151031014 -

Nama: Silviandita Arivia

NPM: 2151031014


Peran Mahasiswa sebagai pendobrak suatu zaman tidak lepas dari penjagaan pilar-pilar Pancasila agar negara ini tetap kokoh berdiri. Di era globalisasi yang kian hari kian melejit, merupakan suatu kemustahilan bagi anak muda Indonesia untuk menghindari berbagai dampak yang bermunculan nantinya.

Globalisasi telah merambat masuk ke seluruh negara di dunia dan juga membawa nilai-nilai budaya Barat seperti individualisme, liberalisme dan materialisme.  Nilai-nilai budaya Barat telah menerobos ketahanan budaya nasional masing-masing negara sehingga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Anthony Giddens, 2001).

Kelunturan nilai pancasila dalam jiwa anak muda bangsa akan memicu berbagai permasalahan sosial di lingkungan sekitar. Mahasiswa yang tidak memiliki karakter yang unggul, bermartabat, serta berdedikasi tinggi akan menggiring bangsa Indonesia kearah pertikaian yang berhubungan suku bangsa, budaya, agama, ras yang beragam. Lunturnya nilai pancasila juga bisa menimbulkan bibit korupsi baru di masa yang akan datang.

Pengamalan nilai-nilai pancasila di kalangan anak muda juga harus menerapkan berbagai strategi dan inovasi baru contohnya memanfaatkan platform seperti media sosial dan juga teknologi dalam penyampaian nilai-nilai tersebut. Hal itu dirasa cukup efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu.

Untuk menyongsong keberlangsungan penerapan nilai-nilai dan aspek luhur yang terkandung dalam Pancasila, hal yang dapat diterapkan oleh pihak Perguruan Tinggi adalah dengan cara metode pembelajaran diskusi, analisis kasus, ceramah, dan juga tanya-jawab. Hal tersebut adalah upaya bagi kita bersama di masa sekarang untuk terus siap menghadapi perubahan sosial yang terjadi dengan tidak melunturkan nilai Pancasila, nilai untuk bertindak sesuai dengan kemurnian hati nurani, dan juga nilai-nilai luhur yang bisa menimbulkan rasa cinta tanah air. Untuk mencegah suatu bangsa mengalami kemunduran, pendidikan Pancasila bisa dijadikan sebagai benteng pertahanan bagi anak cucu kita kelak.

 

Sumber:

  • https://www.researchgate.net/publication/335882023_PENTINGNYA_PENDIDIKAN_PANCASILA_BAGI_MAHASISWA

  • https://www.researchgate.net/publication/337307190_RELEVANSI_PANCASILA_DI_ERA_GLOBALISASI/link/5dd0592fa6fdcc7e1387717d/download

  • https://www.unpad.ac.id/2020/08/perlu-strategi-khusus-mengamalkan-pancasila-di-generasi-milenial/

  • Buku Pendidikan Pancasila oleh Prof. Dr. Kaelan, M.S.

In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by THISYA AUDINA 2151031011 -
Nama : Thisya Audina
NPM : 2151031011

Di era globalisasi ini banyak nilai-nilai Pancasila yang begitu penting telah tergeser oleh nilai-nilai dan pola pikir kebaratan yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang ketimuran. hal ini merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak tenggelam dengan selalu mengimplementasikan Pancasila. Salah satu tantangan terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang. Di harapkan kemajuan negara Indonesia kelak dapat sesuai dengan visi dan misi yang telah di tuangkan para pembela negara pada Pancasila. Ketahanan ideologi Pancasila kembali di uji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat di jangkau oleh seluruh anak bangsa.

Faktor dan penyebab lunturnya nilai-nilai Pancasila
1. Longgarnya pegangan terhadap agama. Sudah menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragama mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan hanya sebagai simbol, larangan-larangan dan perintahperintah Tuhan tidak diindahkan lagi.
2. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolah maupun masyarakat. Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga institusi ini tidak berjalan menurut semestinya atau yang sebiasanya.
3. Budaya materialistis, hedonistis dan sekularistis.
4. belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah. Pemerintah yang diketahui memiliki kekuasaan ( power ), uang, teknologi, sumber daya manusia dan sebagainya tampaknya belum menunjukan kemauan yang sungguhsunguh untuk melakuka pembinaan moral bangsa.
5. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik,regional maupun global.
6. Terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila
7. perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini.

Pengaruh globalisasi terhadap pancasila ialah berdampak pada bangsa dan individu. Salah satu nya munculnya sifat sikap Individualistik. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus di pertahankan kekokohannya. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik agar kita tidak mudah terpengaruh arus globalisasi dengan menjalankan hal tersebut di harapkan Pancasila tetap menjadi pandangan yang memiliki nilai besar di dalam negara dan tidak akan pernah luntur meski perkembangan zaman terus berubah.





Sumber
https://www.kompasiana.com/en25987/60e1cebbb13fde61926ad062/pengaruh-globalisasi-terhadap-nilai-nilai-pancasila
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132093042/pendidikan/lunturnya-budaya-pancasilasiap-upload.pdf
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by M. Ruspi Desriansyah -
NAMA : M RUSPI DESRIANSYAH
NPM : 2111031035
TUGAS FORUM DISKUSI 1 PENDIDIKAN PANCASILA
Dengan maju teknologi di era globalisasi. Smartphone buah dari teknologi, perangkat yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari saat ini. alat ini kemudian menjadi alat untuk menunjang berbagai aktivitas, hobi dan segala aspek kehidupan. Smartphone lahir dari perkembangan zaman yang terus berkembang seiring jalan, namun hal tersebut juga menjadikan nilai Pancasila perlahan-lahan terkikis dan melemah di kalangan anak muda, dan dengan cepat terpengaruh oleh berbagai informasi yang sumber nya belum jelas.menyebabkan satu orang bertengkar dengan orang lain. Hal tersebut juga mempengaruhi karakter para generasi penerus bangsa, yang seharusnya memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme namun berubah menjadi generasi yang acuh pada negara nya sendiri, tidak luput dari peran pendidikan dan juga lingkungan sekitar. Generasi muda yang memiliki sikap nasionalisme, patriotisme, dan potensi akan mampu memenuhi potensinya, mampu menghadapi semua tantangan, dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ia dihadapi, namun ada pula kaum muda telah melakukan hal yang membuat negara ini semakin buruk, dan banyak di antaranya telah terjadi. Fakta menunjukkan bahwa remaja terlibat dalam berbagai peristiwa, seperti kejahatan, narkoba, alkohol, pergaulan bebas, pelecehan seksual, dan perkelahian pelajar, situasi ini sangat mengkhawatirkan. Potret dari berbagai peristiwa menunjukkan bahwa anak muda kurang memperhatikan nasib negaranya, dan seperti apa masa depan bangsa dan negara Indonesia nantinya. Tantangan juga permasalahan yang begitu kompleks sehingga tidak dapat dihadapi oleh generasi kita, oleh karena itu mewujudkan cita-cita kemajuan bangsa hanya akan menjadi angan angan

Nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus globalisasi di Indonesia. Generasi milenial menjadi obyek utama yang harus didorong untuk tetap mengamalkan nilai luhur tersebut. Ini bertujuan agar Pancasila tidak tergerus oleh berbagai faham yang bisa memecah kedaulatan bangsa.
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mengungkapkan, generasi milenial saat ini merupakan motor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena itu, generasi milenial Indonesia harus tetap berpedoman pada Pancasila agar tidak tergerus oleh penyimpangan ideologi.
Rektor menjelaskan, beragam faham dan aksi yang bertentangan dengan nilai Pancasila akan mendorong Indonesia menjadi kurang kompetitif. Padahal, Indonesia diprediksi akan menduduki peringkat ke-5 negara dengan PDB tertinggi di dunia pada 2045 mendatang.
Penanaman nilai Pancasila pada generasi milenial akan semakin membuat mereka pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik. Pancasila juga akan menjadi jati diri generasi milenial.
Namun, ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila pada generasi muda. Rektor menjelaskan, pengamalan tidak boleh dilakukan dengan metode indoktrinasi. Fleksibilitas harus dilakukan.
Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi kekinian dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di generasi muda. Memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode efektif.
Strategi selanjutnya adalah penguatan nilai Pancasila berbasis kearifan lokal. nilai Pancasila dihasilkan dari akar rumput budaya masyarakat Indonesia. Maka, kearifan lokal jangan pernah dilupakan

REFERENSI : - https://www.unpad.ac.id/2020/08/perlu-strategi-khusus-mengamalkan-pancasila-di-generasi-milenial/
- https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/download/1170/911
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Feni Heriza 2111031040 -
Nama : Feni Heriza
NPM : 2111031040

Di zaman sekarang ini, nilai-nilai Pancasila yang begitu penting telah tergeser oleh nilai-nilai dan pola pikir budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Hal ini mengakibatkan krisis moral yang terjadi pada bangsa Indonesia, terutama generasi muda. Kehidupan sehari-hari generasi muda Indonesia kini jauh dari pedoman Pancasila. Penyebab lunturnya nilai-nilai Pancasila saat ini yaitu generasi muda yang mengagung-agungkan budaya asing, terlebih pemerintah kurang bersosialisasi dan menekankan nilai Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Pancasila adalah dasar negara kita yang semestinya dijadikan dasar dan pandangan dari segala aspek dalam kehidupan para generasi muda. Pancasila adalah dasar, pandangan, pedoman yang harus dijadikan dasar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Pancasila telah menjadi ideologi Bangsa Indonesia. Pancasila juga sebagai cita-cita yang ingin dicapai Bangsa Indonesia. Namun, dalam realita masyarakat khususnya remaja sebagai subjek yang dibahas, belum mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam kehidupannya. Padahal kita semua tahu bahwa remaja adalah aset penerus bangsa. Kebanyakan dari mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, melakukan hal – hal yang mereka sukai tanpa berlandaskan Pancasila. Generasi muda merupakan sekelompok orang yang mempunyai semangat dan masih dalam tahap pencarian jati diri. Dalam tahap pencarian jati diri inilah terkadang remaja masih mengalami kendala. Apalagi di jaman serba bebas seperti sekarang ini pergaulan lah yang membentuk karakter dan jati diri seorang remaja. Banyaknya penyimpangan menunjukkan buruknya moral generasi muda dan lunturnya nilai – nilai Pancasila dalam diri generasi muda Indonesia.

Sekarang, pergaulan antarbangsa semakin kental. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu : munculnya sikap individualistis, konsumerisme, dan lunturnya budaya lokal yang seharusnya dilestarikan. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini terus berlanjut, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada generasi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah penerus bangsa, yang jika tidak dibendung akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini.

sumber : https://wedniceday.wordpress.com/2016/10/14/penyebab-lunturnya-nilai-pancasila-dan-cara-membangkitkan-semangat-pancasila-di-kalangan-generasi-muda/
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Meriana 2111031037 -
Nama : Meriana
NPM : 2111031037


Pada era globalisasi, budaya barat masuk & berkembang di Indonesia & telah menjadi hal yang biasa, serta sangat mengubah aspek kehidupan bangsa Indonesia khususnya generasi muda yang seharusnya menjasi generasi penerus bangsa. Mereka perlahan mulai meninggalkan & menganggap budaya lokal menjadi hal yg buruk, kalaupun budaya lokal itu sendiri berlandaskan nilai-nilai Pancasila, telah dipercaya menjadi hal yang ketinggalan zaman, Penerapan nilai-nilai Pancasila sudah usang berubah, dan berangsur-angsur semakin mengkhawatirkan dikarenakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap individualisme lebih menonjol ketika berhadapan dengan orang lain ataupun bersosialisasi.

Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di Indonesia, menjadikan terlena nya bangsa yang menjadikan jiwa nilai-nilai Pancasila juga memudar, yang akan membawa hal-hal buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda di era milenium ini.
Maka dari itu, Visi juga misi dari pembelajaran pendidikan Pancasila ini yakni sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Misi yang terkandung untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan, kebudayaan, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.

Referensi :
Oktari, Devyanne & Dewi, Dinie Anggraeni. (2021). Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial, 6(1). 93-103.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Putri zahra Febriandini 2151031023 -
Nama : Putri Zahra Febriandini
NPM : 2151031023
Kelas : akt B

semakin majunya teknologi dan semakin berkembangnya pemahaman generasi muda dan semakin menggeser kedudukan pancasila, karena para generasi muda lebih bangga jika mengikuti budaya kebarat-baratan. globalisasi dapat
mempengaruhi corak berpikir baik masyarakat maupun penyelenggara negara. Hal ini sejalan
dengan uraian yang menyebutkan bahwa di era globalisasi, rentan sekali masuknya nilai-nilai,
norma, bahkan ideologi baru.
beberapa tantangan yang harus dihadapi adalah
Pertama, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai Sila Kesatu dari Pancasila pada diri anak
bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa
versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme.

Tantangan pelaksanaan sila kedua ini juga terlihat dari pandangan nilai kemanusiaan
sebagian dari anggota masyarakat adalah dari perspektif kelompok sehingga terkesan menjadi
terkotak. Ketika melihat seseorang atau kelompok mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari
perlakuan harga diri dan kemanusiaan, maka penilaian dilakukan atas dasar apakah yang
mendapatkan perlakuan tidak adil itu termasuk dalam kelompok sendiri atau bukan.

Tantangan aktualisasi nilai sila ketiga terlihat dari orientasi persatuan sebagian anggota
masyarakat dari perspektif kepentingan kelompok. Selain itu, aktualisasi orientasi etnisitas juga
menjadi bagian bentuk perilaku yang perlu mendapatkan perhatian. Bukti dari corak berpikir
seperti itu misalnya dari kegiatan yang dilakukan sebagian dari masyarakat yang lebih
mementingkan kelompoknya daripada keindonesiaan secara umum.

Tantangan aktualisasi nilai sila keempat terlihat dari praktik politik identitas, politik irasional, dan politik uang.
Politik identitas adalah praktik demokrasi yang didasarkan pada sentiment primordial. Dalam
berbagai kesempatan masih terlihat adanya elite politik yang mengajak masyarakat untuk memilih
tokoh dengan dasar etnisitas seakan bila masyarakat memberikan hak pilih bukan dengan dasar
itu terkesan demokrasi tidak berkeadilan.

tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kelima dari Pancasila pada diri anak
bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualisme.

sumber ref : https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/download/29271/pdf
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by RICARDO HERENDRA 2151031008 -
Nama: Ricardo Herendra
Npm: 2151031008
Prodi: S1 Akuntansi B

Mengenai tantangan di era globalisasi terhadap generasi muda tentang nilai nilai leluhur pancasila.
Nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus globalisasi di Indonesia. Generasi milenial menjadi obyek utama yang harus didorong untuk tetap mengamalkan nilai luhur tersebut. Ini bertujuan agar Pancasila tidak tergerus oleh berbagai faham yang bisa memecah kedaulatan bangsa.Penanaman nilai Pancasila pada generasi milenial akan semakin membuat mereka pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik.Namun, ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila pada generasi muda.Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi kekinian dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di generasi muda yakni Memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode efektif. pemerintah bisa memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh (influencer) di media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Gali berbagai nilai Pancasila yang bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan selera generasi milenial.

Referensi: https://www.unpad.ac.id/2020/08/perlu-strategi-khusus-mengamalkan-pancasila-di-generasi-milenial/
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Zahra Rabi'ulawali I.B. 2161031002 -
Nama: Zahra Rabi'ulawali
NPM: 2161031002
Kelas: Akuntansi B

penurunan nilai Pancasila Di era milenium ini, dan tentang pola hidup dan penanaman karakter pemuda Indonesia, khususnya bagi kaum milenial yang rentan berusia antara 17 hingga 20 tahun. Bersamaan dengan itu, pada era globalisasi, budaya barat masuk dan berkembang di Indonesia dan sudah dianggap sebagai hal yang lumrah, sudah sangat mempengaruhi aspek kehidupan bangsa Indonesia khususnya generasi milenial yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa. Mereka perlahan mulai meninggalkan dan menganggap budaya lokal sebagai hal yang buruk, kalaupun budaya lokal itu sendiri berlandaskan nilai-nilai Pancasila, sudah dianggap sebagai hal yang ketinggalan zaman, Penerapan nilai-nilai Pancasila telah lama berubah, dan berangsurangsur semakin mengkhawatirkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap individualisme lebih menonjol dibandingkan saat berhadapan dengan orang lain ataupun bersosialisasi.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Syafa Alana Diningtias 2111031070 -
Nama : Syafa Alana Diningtias
NPM : 2111031070
Kelas : Pendidikan Pancasila_AKT B

Di era globalisasi saat ini, ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang denagan sangat mudahnya dijangkau oleh seluruh anak bangsa. Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan yang dihadapi saat ini antara lain adalah banyaknya ideologi asing yang lahir yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal ini membuat terjadinya penurunan intensitas pembelajaran terhadap nilai-nilai Pancasila dan kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Selain itu, munculnya sikap eksklusivisme sosial yang dapat mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.
Maka, diperlukan upaya untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat, membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua tingkat pendidikan mulai dari paud/TK hingga perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Nur Huliyah 2151031016 -
Nama : Nur Huliyah
Npm : 2151031016

Izin menjawab pak.
Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa,”bahwa Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Seharusnya representasi sosial tentang Pancasila yang diingat orang adalah Pancasila ideologi toleransi, Pancasila ideologi pluralisme, dan Pancasila ideologi multikulturalisme,” kata Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof. Dr. Hamdi Moeloek.
Representasi sosial tentang Pancasila yang dimaksud adalah kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa yang menjadi identitas Bangsa Indonesia. Hamdi menjelaskan bahwa jika Pancasila menjadi acuan, maka implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktik bernegara, misalnya saat pengambilan kebijakan-kebijakan politik. Selanjutnya Hamdi menjelaskan bahwa terlihat Pancasila bisa memberikan solusi di tengah adanya beragam ideologi seperti sosialis dan liberal serta di tengah usaha politik identitas oleh agama, etnik, dan kepentingan.

Sekian dari saya,terima kasih.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Celvin Yusra 2111031068 -
Nama : Celvin Yusra
NPM : 2111031068
Prodi : S1 Akuntansi

Pancasila yang merupakan dasar Negara yang mengandung nilai-nilai luhur yang harus melekat dan menjadi ciri bangsa Indonesia, harus mampu tercermin dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan pondasi, azas dan pandangan serta pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang yang mengatur tatanan kehidupan dan menjadi ciri bangsa yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. Kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk memudahkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum pada alinea ke 4 pembukaan UUD 1945.

Kemajuan teknologi ini bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah keseluruh kalangan, seluruh usia, keseluruh pelosok Indonesia, tidak mengenal lokasi dan waktu. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terutama generasi muda harus memahami, mempelajari dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain. Era globalisasi dan modernisasi saat ini, generasi muda harus tetap memiliki nilai-nilai Pancasila, tidak boleh hilang oleh nilai-nilai yang datang dari luar, nilai-nilai Pancasilalah yang harus menjadi filter, mana yang sesuai atau tidak dengan Pancasila, sehingga generasi muda kita tidak mudah terbawa arus oleh budaya dan nilai-nilai dari luar yang masuk.

REFERENSI :
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html
https://kutaibaratkab.go.id/2021/06/era-globalisasi-nilai-luhur-pancasila-harus-jadi-filter-terhadap-nilai-nilai-dari-luar/
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Adella Tiara Rossa 2111031082 -
Nama : Adella Tiara Rossa
NPM : 2111031082

Mohon maaf pak, izin menjawab tanggapan saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila. Seperti yang kita semua alami sekarang, globalisasi berkembang sangat cepat dan luas serta memberikan pengaruh dengan cakupan lingkup global dikarenakan perkembangan di setiap aspek kehidupan. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal atau sikap yang muncul dalam kehidupan sehari- hari generasi milenial sekarang. Ada beberapa hal lain yang menjadi pemicu yang melahirkan tantangan-tantangan tersebut, misalnya kurangnya peranan pendidikan agama dalam pembentukan sikap remaja, hal tersebut perlu adanya bimbingan dari peran orangtua di rumah juga orangtua di sekolah. Kemudian kurangnya akan pemahaman pendidikan pancasila, dan hal-hal lain.

Referensi :
Ebook buku Pendidikan Pancasila
https://wedniceday.wordpress.com/2016/10/14/penyebab-lunturnya-nilai-pancasila-dan-cara-membangkitkan-semangat-pancasila-di-kalangan-generasi-muda/
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by ROSA HILYA ROBIAH 2111031053 -
Nama : Rosa Hilya Robiah
NPM : 2111031053
Prodi : S1 Akuntansi

Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup, serta ideologi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan munculnya era globalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mulai memudar dalam masyarakat, terutama pada generasi muda. Hal ini terjadi karena generasi muda di era globalisasi memandang budaya luar lebih modern dibandingkan dengan budaya sendiri. Padahal generasi muda berperan sangat penting dalam mencapai cita-cita dan tujuan negara.

Dengan lunturnya nilai-nilai Pancasila di generasi muda menyebabkan menurunya rasa patriotisme dan nasionalisme dalam jiwa generasi muda. Hal itu wajib kita waspadai dengan melakukan usaha-usaha yang dapat menumbuhkan kembali rasa cinta Pancasila dan tanah air dalam jiwa generasi muda, terutama di era globalisasi ini. Dengan Pancasila jati diri sebagai warga negara Indonesia tidak akan hilang dan kasus-kasus penyelewengan yang terjadi dapat diatasi.

Untuk itu sebagai generasi muda, kita harus mempelajari lebih dalam mengenai Pancasila. Selain itu, kita harus mulai mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan jadikanlah Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Dengan demikian, kita sebagai generasi muda di masa yang akan datang dapat mencapai cita-cita dan tujuan negara Indonesia.

Referensi : Regiani, Ega dan Dinie Anggraeni Dewi. PUDARNYA NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI
ERA GLOBALISASI, Vol. 5, No.1. Juni 2021. Universitas Pendidikan Indonesia
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Resi Pramestya Febriana 2111031081 -
Nama : Resi Pramestya Febriana
NPM : 2111031081
S1 Akuntansi


Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa. Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
tantangan yang dihadapi saat era globalisasi ini, yaitu Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
Tantangan kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
Beberapa rekomendasi implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.
Pertama, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.
Kedua adalah membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah.
Sumber : http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Annisa Nabila Putri 2111031048 -
Annisa Nabila Putri
2111031048

Bangsa Indonesia sebagai negara tidak bisa menghindari tantangan globalisasi, nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Pancasila adalah dasar negara kita yang semestinya dijadikan dasar dan pandangan dari segala aspek dalam kehidupan para generasi muda. Pancasila adalah dasar, pandangan, pedoman yang harus dijadikan dasar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Pancasila telah menjadi ideologi Bangsa Indonesia. Pancasila juga sebagai cita-cita yang ingin dicapai Bangsa Indonesia. Namun, dalam realita masyarakat khususnya remaja sebagai subjek yang dibahas, belum mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam kehidupannya. Padahal kita semua tahu bahwa remaja adalah aset penerus bangsa. Kebanyakan dari mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, melakukan hal – hal yang mereka sukai tanpa berlandaskan Pancasila. Generasi muda merupakan sekelompok orang yang mempunyai semangat dan masih dalam tahap pencarian jati diri. Dalam tahap pencarian jati diri inilah terkadang remaja masih mengalami kendala. Apalagi di jaman serba bebas seperti sekarang ini pergaulan lah yang membentuk karakter dan jati diri seorang remaja. Banyaknya penyimpangan menunjukkan buruknya moral generasi muda dan lunturnya nilai – nilai Pancasila dalam diri generasi muda Indonesia.

Sekarang, pergaulan antarbangsa semakin kental. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu : munculnya sikap individualistis, konsumerisme, dan lunturnya budaya lokal yang seharusnya dilestarikan. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini terus berlanjut, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada generasi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah penerus bangsa, yang jika tidak dibendung akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by ANNISA NUR UTAMI 2111031011 -
Nama : Annisa Nur Utami
NPM : 2111031011
S1 Akuntansi

izin menjawab pak, Pancasila itu berperan sebagai dasar negara kita Indonesia, Pancasila juga merupakan ideologi terbuka, yaitu ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru seperti adanya globalisasi.
Globalisasi sekaarang berkembang sangat pesat, sehingga banyak tantangan bagi semua generasi untuk menghadapinya, Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Tantangan kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.
Sumber : http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Elya Rahmadani 2111031099 -
Nama : Elya Rahmadani
NPM : 2111031099
Prodi : S1 Akuntansi

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang artinya seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia berlandaskan pada nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Namun, dalam mengimplementasian nilai-nilai tersebut bukanlah suatu hal yang mudah dalam sekali jentikan jari. Membutuhkan proses pembiasaan diri dalam kurun waktu yang tidak singkat. Meski Pancasila sudah menjadi dasar negara Indonesia sejak lama, pengimplementasian nilai luhurnya belum sempurna atau bahkan merosot apalagi di tengah era globalisasi yang tidak dapat dielakkan lagi. Dengan adanya globalisasi, sadar tidak sadar menggerus pemahaman generasi muda Indonesia terhadap nilai luhur Pancasila. Hal inilah yang mendorong timbulnya tantangan-tantangan dalam pemahaman Pancasila, antara lain:
  1. Menurunnya kepercayaan atau ketaatan terhadap agama yang dapat mengakibatkan timbulnya efek negatif, seperti radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
  2. Meningkatya konsumtifitas yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
  3. Menurunnya rasa cinta tanah air yang dapat dipengaruhi oleh terserapnya budaya asing tanpa pembatasan penerimaan budaya baru dan dapat berakibat berkurang atau hilangnya minat terhadap budaya Indonesia.
  4. Timbul sikap individualis yang dapat mengakibatkan sikap "manusi namun tidak memanusiakan".

Globalisasi tidak selamanya buruk dan tetap ada sisi positif yang dapat berdampak baik pada perkembangan pemahaman Pancasila atau bangsa Indonesia. Namuun, perlu diwaspadai apabila hilangnya rasa selektif dan pembatasan diri dalam menerima budaya baru.

Sumber:

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132093042/pendidikan/lunturnya-budaya-pancasilasiap-upload.pdf

In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Devani Anas Tasya 2111031098 -
Nama : Devani Anas Tasya
Npm : 2111031098
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan yang dihadapi saat ini tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.

Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Raihan Raya Diva Adilfi -
Nama : Raihan Raya Diva Adilfi
NPM : 2111031033

Memudarnya nilai-nilai pancasila ini
dapat kita perhatikan dari munculnya
masalah masalah yang bertentangan
dengan Pancasila diantaranya, yang tidak sesuai dengan sila pertama yaitu terjadinya kasus penistaan agama. Terjadinya ketidakadilan pemerintah dalam memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan tidak sesuai dengan sila kedua pancasila. Terjadinya perang antar suku menjadi contoh perilaku yang tidak sesuai dengan sila ketiga. Untuk contoh tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai sila keempat yaitu, terjadinya ketidakadilan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan masih banyak lagi kasus lainnya. Maraknya perilaku diskriminasi adalah contoh perbuatan yang tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang memudar juga dapat dilihat dari mulai menurunya rasa patriotisme dan nasionalisme dalam bangsa Indonesia terutama pada generasi muda. Pancasila kini kehilangan pamornya di kalangan generasi muda, sehingga nilai-nilai pancasila sudah kurang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda kini memandang budaya luar lebih modern dibandingkan dengan budaya sendiri. Padahal generasi muda sangat berperan penting dalam menjadi pilar bangsa Indonesia. Hal yang dapat kita lakukan agar nilai-nilai Pancasila yang sudah pudar ini tumbuh kembali dalam kehidupan kita yaitu dengan cara, menanamkan serta menjalankan ajaran agamanya dengan baik, lalu kita dapat menanamkan serta mewujudkan nilai pancasila dengan baik. Bagi pelajar, mereka bisa menumbuhkan rasa nasionalismenya dengan cara belajar dengan serius, semangat dan gigih dengan tujuan untuk menjaga nama baik bangsa Indonesia.

Referensi
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/1402/pdf&ved=2ahUKEwian_Sv6-j0AhWkSmwGHWhtCMoQFnoECAUQAQ&usg=AOvVaw2YAXfyYHqYtGvCUSyWSIeg
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI 1

by Prasetyo Caroko Akbar 2151031003 -
Nama : Prasetyo Caroko Akbar
NPM : 2151031003

Sebenarnya nlai-nilai luhur yang tersemat pada Pancasila berkembag pada setiap aktivitas masyarakat bangsa Indonesia. Namun seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai ini mulai luntur dalam seluruh aktivitasa masyarakat Indonesia terutama generasi muda. Ditambah kini memasuki era dimana ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Perkembangan teknologi ini menurut saya merupakan salah satu tantangan terbesar, karena hal ini dapat mengikis nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri. Pada era globalisasi beragam budaya mupun ideologi yang berasal dari luar bebas masuk dengan mudahnya

Selain itu juga pudarnya nilai-nilai Pancasila sangat berakibat bagi bangsa kita, misalnya sekarang mulai maraknya aksi tawuran, bahkan yang lebih parah lagi sudah terjadi kasus penistaan agama.