CASE STUDY

CASE STUDY

Number of replies: 7

Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang mencerminkan jenis-jenis struktur pasar yang berbeda. Di sektor pertanian, khususnya komoditas seperti padi dan cabai, ribuan petani memproduksi barang yang relatif homogen dan bersaing di pasar terbuka. Sebaliknya, sektor transportasi online didominasi oleh dua perusahaan besar: Gojek dan Grab, yang terus bersaing melalui inovasi dan strategi harga. Di sisi lain, PT PLN (Persero) adalah satu-satunya penyedia listrik di sebagian besar wilayah Indonesia, yang memonopoli pasar listrik.

Namun, dinamika struktur pasar di Indonesia tidak selalu jelas. Dalam beberapa kasus, struktur pasar tampak campuran atau mengalami pergeseran karena perkembangan teknologi, intervensi pemerintah, atau perubahan perilaku konsumen.

 

Pertanyaan:

  1. Analisislah masing-masing sektor berikut ini dan tentukan struktur pasar yang berlaku:
  • a) Petani cabai di Jawa Barat
  • b) PT PLN (Persero) sebagai penyedia listrik nasional
  • c) Gojek dan Grab dalam sektor transportasi online
Bandingkan kelebihan dan kekurangan dari ketiga struktur pasar tersebut dalam konteks kesejahteraan konsumen dan efisiensi pasar di Indonesia. Bayangkan Anda adalah penasihat ekonomi pemerintah. Apa kebijakan yang Anda rekomendasikan untuk mengatasi ketimpangan pasar dalam kasus transportasi online dan sektor kelistrikan? Jelaskan alasan kebijakan Anda berdasarkan teori ekonomi. Apakah mungkin sektor pertanian yang sekarang bersifat persaingan sempurna bisa berubah menjadi pasar oligopoli di masa depan? Jika ya, bagaimana prosesnya bisa terjadi? Berikan analisis kritis.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Rafifa Tu Zakia 2213031044 -
Nama : Rafifa Tu Zakia
NPM : 2213031044

Petani cabai di Jawa Barat umumnya berada dalam struktur persaingan sempurna karena jumlah pelaku yang banyak, produk relatif homogen, serta harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Kelebihannya adalah harga cenderung efisien bagi konsumen, namun kelemahannya petani rentan terhadap fluktuasi harga dan keuntungan yang tipis. PT PLN (Persero) termasuk monopoli alamiah karena satu-satunya penyedia listrik dengan skala besar yang sulit ditiru. Monopoli memudahkan koordinasi dan penyediaan layanan, tetapi menimbulkan risiko inefisiensi dan harga yang lebih tinggi jika tidak diawasi. Sementara itu, Gojek dan Grab membentuk oligopoli dalam transportasi online. Struktur ini mendorong inovasi dan variasi layanan, tetapi berpotensi menekan pesaing kecil, konsumen, maupun mitra pengemudi akibat dominasi pasar.
Dalam konteks kebijakan, pemerintah perlu memperkuat regulasi persaingan pada sektor transportasi online melalui transparansi harga, interoperabilitas data, serta perlindungan bagi mitra pengemudi agar kesejahteraan tetap terjaga. Pada sektor kelistrikan, pemerintah sebaiknya menerapkan regulasi berbasis kinerja atau bisa juga dengan membuka ruang kompetisi pada pembangkitan listrik. Sementara itu, sektor pertanian yang kini bercorak persaingan sempurna berpotensi berubah menjadi oligopoli apabila rantai pasok terkonsolidasi, misalnya melalui dominasi perusahaan besar, platform digital, atau penguasaan distribusi oleh segelintir pihak. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi distribusi, tetapi juga menurunkan posisi tawar petani. Oleh karena itu, penguatan koperasi, akses informasi pasar, dan pengawasan konsentrasi pasar menjadi suatu hal untuk menjaga kesejahteraan petani di masa depan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Agnes Yuhestifiani -
Nama: Agnes Yuhestifiani
NPM: 2213031045

A. Petani Cabai di Jawa Barat

Petani cabai di Jawa Barat beroperasi dalam struktur pasar persaingan sempurna. Ribuan petani memproduksi komoditas yang bersifat homogen, yaitu cabai segar, tanpa diferensiasi produk yang signifikan. Mereka tidak memiliki kekuatan untuk menetapkan harga karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan permintaan dan penawaran. Informasi pasar relatif terbuka, dan hambatan masuk rendah, sehingga siapa pun dapat menjadi produsen. Kelebihan dari struktur ini adalah efisiensi harga dan keterbukaan akses pasar, namun kelemahannya terletak pada rendahnya daya tawar petani, fluktuasi harga yang tajam, dan ketidakstabilan pendapatan. Dalam jangka panjang, jika terjadi konsolidasi usaha, penguasaan distribusi oleh korporasi besar, atau diferensiasi produk melalui teknologi dan branding, sektor ini berpotensi bergeser menjadi pasar oligopoli. Proses ini dapat terjadi melalui integrasi vertikal, penguasaan rantai pasok, dan dominasi platform digital oleh segelintir entitas.

B. PT PLN (Persero) sebagai Penyedia Listrik Nasional

PT PLN (Persero) beroperasi dalam struktur pasar monopoli alami. Sebagai satu-satunya penyedia listrik di sebagian besar wilayah Indonesia, PLN memiliki kontrol penuh atas produksi, distribusi, dan penetapan harga listrik. Hambatan masuk sangat tinggi karena investasi infrastruktur yang besar dan kompleksitas teknis. Kelebihan dari struktur ini adalah stabilitas pasokan dan efisiensi skala, namun kekurangannya meliputi minimnya pilihan bagi konsumen, potensi eksploitasi harga, dan rendahnya insentif untuk berinovasi. Untuk mengatasi ketimpangan pasar, saya merekomendasikan kebijakan pembukaan pasar energi terbarukan bagi swasta, penguatan regulasi tarif melalui lembaga independen, dan transparansi kinerja PLN melalui audit publik. Berdasarkan teori kelembagaan dan efisiensi Pareto, intervensi pemerintah diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi produksi dan kesejahteraan konsumen.

C. Gojek dan Grab dalam Sektor Transportasi Online

Gojek dan Grab mencerminkan struktur pasar oligopoli, di mana dua perusahaan besar mendominasi layanan transportasi berbasis aplikasi. Produk yang ditawarkan relatif serupa, dan keputusan strategis dari satu perusahaan langsung memengaruhi perilaku pesaing. Kelebihan dari struktur ini adalah tingginya inovasi, peningkatan kualitas layanan, dan efisiensi operasional. Namun, kelemahannya adalah potensi kolusi, dominasi pasar, dan hambatan masuk bagi pemain baru. Untuk mengatasi ketimpangan, saya merekomendasikan kebijakan antitrust, transparansi algoritma penentuan tarif, dan dukungan terhadap startup transportasi digital melalui insentif fiskal dan akses teknologi. Berdasarkan teori pasar contestable, kebijakan ini bertujuan menciptakan kondisi pasar yang terbuka dan kompetitif meskipun jumlah pemain terbatas.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by FAZA AULIA -
FAZA AULIA
2213031046
Sektor pertanian, khususnya petani cabai di Jawa Barat, mencerminkan pasar persaingan sempurna, di mana banyak petani memproduksi barang homogen dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Sektor ini efisien dalam alokasi sumber daya, tetapi pendapatan petani rentan akibat fluktuasi harga dan lemahnya posisi tawar. PT PLN (Persero) merupakan monopoli alami karena menguasai distribusi listrik nasional. Struktur ini efisien secara skala ekonomi, tetapi tanpa regulasi yang ketat dapat menimbulkan inefisiensi dan harga tinggi bagi konsumen. Sementara itu, Gojek dan Grab berada dalam struktur Sduopoli, di mana dua pemain besar bersaing melalui inovasi dan promosi, namun berisiko menciptakan dominasi pasar dan ketimpangan kesejahteraan pekerja.

Kelebihan dan kekurangan:

Persaingan sempurna: harga efisien, tetapi pendapatan petani tidak stabil.
Monopoli alami: efisien secara skala, namun perlu regulasi agar tidak merugikan konsumen.
Duopoli: mendorong inovasi, tetapi berpotensi menimbulkan eksploitasi dan penguasaan pasar.

Rekomendasi kebijakan:

Untuk transportasi online: pemerintah perlu memperkuat regulasi antimonopoli, melindungi mitra pengemudi, dan membuka akses bagi platform baru.
Untuk sektor listrik: diperlukan pengawasan tarif yang adil, dorongan investasi swasta di energi terbarukan, serta subsidi tepat sasaran bagi masyarakat miskin.

Sektor pertanian bisa berubah menjadi oligopoli jika terjadi konsolidasi usaha besar, dominasi pembeli besar, atau platform digital yang menguasai distribusi. Proses ini meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi perlu pengawasan agar tidak melemahkan posisi petani dan menjaga keseimbangan pasar yang adil.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Dwi Intan Ramadhani -
Nama: Dwi Intan Rahmadani
NPM: 221303048

Sektor pertanian di Jawa Barat, khususnya petani cabai, mencerminkan pasar persaingan sempurna karena terdiri atas banyak penjual dan pembeli, produk yang dihasilkan bersifat homogen, serta harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran. Namun, dalam praktiknya pasar ini tidak sepenuhnya efisien karena masih terdapat asimetri informasi, biaya distribusi tinggi, dan ketergantungan pada tengkulak. Sebaliknya, PT PLN (Persero) beroperasi dalam struktur monopoli alamiah, di mana satu perusahaan menguasai penyediaan listrik secara nasional karena tingginya biaya infrastruktur dan kebutuhan koordinasi jaringan. Sementara itu, Gojek dan Grab berada dalam struktur oligopoli duopoli, di mana dua perusahaan besar mendominasi pasar transportasi online dan saling memengaruhi strategi harga, promosi, serta inovasi layanan.

Dari sisi kesejahteraan konsumen, pasar persaingan sempurna seperti sektor pertanian cenderung memberikan harga yang kompetitif tetapi kurang menjamin pendapatan produsen. Monopoli seperti PLN mampu menyediakan layanan luas dengan efisiensi skala, namun berisiko kurang efisien dan menekan konsumen jika tidak diawasi. Oligopoli seperti Gojek dan Grab dapat mendorong inovasi dan kenyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan persaingan tidak sehat serta penguasaan pasar yang menekan driver maupun konsumen.

Sebagai penasihat ekonomi pemerintah, kebijakan yang direkomendasikan adalah memperkuat regulasi persaingan usaha dan transparansi harga di sektor transportasi online agar pasar tetap efisien dan adil. Untuk sektor kelistrikan, pemerintah perlu menerapkan regulasi tarif berbasis insentif serta membuka peluang bagi pembangkit swasta agar efisiensi meningkat tanpa mengorbankan pemerataan. Sementara di sektor pertanian, penguatan koperasi dan akses informasi harga dapat menjaga posisi tawar petani. Ke depan, sektor pertanian berpotensi berubah menjadi oligopoli jika terjadi konsolidasi besar oleh perusahaan agribisnis atau platform digital yang menguasai distribusi dan pemasaran hasil tani.