NAMA:SUSANTI
NPM:2413031034
Perbedaan antara Aset Tetap dan Properti Investasi
Aspek Aset Tetap Properti Investasi
Tujuan Kepemilikan Digunakan untuk operasional perusahaan, seperti produksi barang atau jasa. Dimiliki untuk menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan nilai (capital gain).
Contoh Gedung kantor, mesin produksi, kendaraan operasional. Tanah atau bangunan yang disewakan kepada pihak lain atau dimiliki untuk kenaikan nilai di masa depan.
Pengakuan dan Pengukuran (PSAK/IFRS) Diatur dalam PSAK 16 (Aset Tetap). Diatur dalam PSAK 13 (Properti Investasi).
Penyusutan Disusutkan selama masa manfaat aset. Dapat disusutkan (model biaya) atau dinilai kembali dengan model nilai wajar (fair value) tanpa penyusutan.
Fungsi dalam Bisnis Mendukung kegiatan operasional sehari-hari. Sebagai sumber investasi dan pendapatan pasif.
---
Pilihan dan Argumentasi
Jika saya diminta memilih, saya akan memilih membeli properti investasi.
Alasannya:
1. Potensi Keuntungan Jangka Panjang: Properti investasi berpotensi memberikan dua keuntungan, yaitu pendapatan sewa rutin dan peningkatan nilai aset (capital gain) seiring waktu.
2. Diversifikasi Aset: Dengan memiliki properti investasi, perusahaan dapat memperluas sumber pendapatan di luar kegiatan operasional utama.
3. Perlindungan terhadap Inflasi: Nilai properti cenderung meningkat seiring kenaikan harga umum, sehingga dapat menjadi lindung nilai (hedging) terhadap inflasi.
4. Likuiditas Jangka Panjang: Meskipun tidak secepat kas, properti dapat dijual kembali dengan nilai tinggi bila dikelola dengan baik.
Namun, jika tujuan perusahaan adalah meningkatkan produktivitas atau kapasitas produksi, maka aset tetap menjadi pilihan utama karena secara langsung mendukung kegiatan operasional.
Rujukan:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2020). PSAK 13: Properti Investasi.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2020). PSAK 16: Aset Tetap.
Kieso, Weygandt, & Warfield. (2019). Intermediate Accounting (IFRS Edition)