Diskusi

Diskusi

Number of replies: 11

coba tuliskan disini apa yang anda ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis? adakah hubungan antara ketiganya?

Terlampir slide ppt sebagai pembuka wawasan dan pemantik diskusi.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Dia Ravikasari -
Nama: Dia Ravikasari
NPM: 2313031067

1. Teori
Teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang menjelaskan hubungan antarvariabel secara sistematis, sehingga bisa dipakai untuk memahami dan memprediksi fenomena. Teori berfungsi:
- Memperjelas dan mempertegas ruang lingkup variabel penelitian.
- Menjadi pedoman merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian.
- Membantu menjelaskan hasil penelitian.
- Memberi arahan untuk solusi masalah.
Sugiyono (2009) menjelaskan, teori adalah dasar berpijak yang membantu peneliti menafsirkan temuan empiris dan merumuskannya dalam konteks ilmiah.

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir disebut sebagai model konseptual tentang bagaimana teori terhubung dengan faktor-faktor penelitian. Artinya, kerangka pikir adalah “jembatan” yang menghubungkan teori dengan hipotesis. Kerangka pikir yang baik menjelaskan secara teoretis kaitan antarvariabel yang akan diteliti.
Contoh: Jika teori mengatakan “motivasi belajar memengaruhi prestasi”, kerangka pikir menggambarkan variabel X (motivasi) memengaruhi Y (prestasi), lengkap dengan arah hubungannya.

3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian (jawaban teoritis, belum empiris). Hipotesis muncul dari kerangka pikir. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dibedakan menjadi:
- Hipotesis deskriptif (menggambarkan fenomena),
- Hipotesis komparatif (membandingkan dua kelompok atau lebih),
- Hipotesis asosiatif (hubungan antarvariabel).

Ada juga hipotesis kerja (positif, sesuai teori) dan hipotesis nol (negatif, menyatakan tidak ada pengaruh).

4. Hubungan Ketiganya
Teori: memberikan dasar ilmiah dan konsep.
Kerangka pikir: menyusun konsep teori menjadi model hubungan antarvariabel.
Hipotesis: adalah turunan langsung dari kerangka pikir yang kemudian diuji secara empiris.

Jadi alurnya: Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis. Tanpa teori, kerangka pikir akan lemah. Tanpa kerangka pikir, hipotesis tidak punya pijakan jelas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dela Dela zulia pratiwi -
Nama : Dela zulia pratiwi
Kelas : 2313031079

Menurut pendapat saya Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berhubungan dalam proses penelitian. Teori adalah dasar pengetahuan yang berisi konsep dan penjelasan tentang suatu fenomena. Dari teori inilah peneliti menyusun kerangka pikir, yaitu gambaran atau model yang menunjukkan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan. Kerangka pikir membantu menjelaskan alur logis dari teori ke penelitian. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, peneliti kemudian menyusun hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang nantinya akan diuji secara empiris. Jadi, teori memberikan landasan, kerangka pikir menyusun alur logikanya, dan hipotesis menjadi dugaan yang akan dibuktikan dalam penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Tria febriana -
Nama : Tria febriana
Npm : 2313031077

apa yang anda ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis? adakah hubungan antara ketiganya?

Dalam sebuah penelitian ilmiah, terdapat tiga unsur utama yang saling berkaitan erat, yaitu teori, kerangka pikir, dan hipotesis :

1. Teori merupakan sekumpulan konsep dan prinsip yang telah terbukti secara ilmiah dan digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau peristiwa secara sistematis. Teori memberikan dasar konseptual dalam penelitian dan menjelaskan bagaimana suatu variabel dapat saling memengaruhi.

2. Kerangka pikir adalah alur pemikiran logis yang dibangun dari teori-teori yang relevan, yang menjelaskan bagaimana hubungan antara variabel terbentuk. Kerangka pikir ini menunjukkan pola pikir peneliti dalam memahami masalah dan menyusun arah penelitian.

3. Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang disusun berdasarkan kerangka pikir, dan menjadi sasaran pengujian dalam penelitian. Hipotesis hanya dibuat bila peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dan harus dapat diuji secara empiris.

Ketiganya saling terhubung dalam urutan yang logis: teori memberikan dasar, kerangka pikir mengembangkan hubungan logis antarvariabel dari teori tersebut, dan hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir itu yang kemudian diuji secara nyata melalui data.
In reply to First post

Re: Diskusi

by annisa annisa yulianti -
Nama : Annisa Yulianti
Npm : 2313031062

Menurut saya, Teori merupakan kumpulan konsep dan prinsip yang menjelaskan fenomena secara sistematis dan menjadi landasan ilmiah dalam penelitian. Berdasarkan teori tersebut, peneliti menyusun kerangka pikir yang menggambarkan hubungan antar variabel secara terstruktur untuk memahami masalah yang diteliti. Dari kerangka pikir inilah hipotesis dirumuskan sebagai dugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Dengan demikian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis memiliki hubungan yang erat, di mana teori menjadi dasar, kerangka pikir mengorganisasi teori dalam konteks penelitian, dan hipotesis merupakan pernyataan yang diuji untuk membuktikan atau menolak hubungan yang dijelaskan dalam kerangka pikir. maka jika ditanyakan dari ketiga itu ada hubungan atau tidak maka jawabannya adalah ya, ketiganya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses penelitian. Teori memberikan landasan konseptual yang kuat, kerangka pikir menyusun dan menghubungkan konsep-konsep tersebut secara sistematis dalam konteks penelitian, sedangkan hipotesis merupakan pernyataan yang diambil dari kerangka pikir untuk diuji secara empiris. Dengan adanya hubungan ini, penelitian dapat berjalan secara terarah dan hasilnya dapat memberikan kontribusi ilmiah yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Anggi Fadhilah Putri -
Nama: Anggi Fadhillah Putri
NPM: 2313031061

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis sebenarnya adalah tiga elemen yang saling terkait erat dalam sebuah penelitian ilmiah. Teori berfungsi sebagai fondasi konseptual, yaitu kumpulan pengetahuan dan penjelasan yang sudah ada sebelumnya untuk memahami suatu fenomena. Dari teori inilah peneliti kemudian menyusun kerangka pikir, yakni alur logis yang menggambarkan bagaimana konsep-konsep yang diambil dari teori bisa dihubungkan dengan masalah penelitian yang sedang dikaji. Kerangka pikir berperan sebagai “jembatan” antara teori yang abstrak dengan konteks penelitian yang lebih konkret. Selanjutnya, hipotesis muncul sebagai jawaban sementara yang disusun berdasarkan teori dan kerangka pikir tersebut, lalu diuji kebenarannya melalui data empiris. Jadi, hubungan ketiganya tidak bisa dipisahkan. Teori menjadi sumber pijakan, kerangka pikir menyusun alur berpikir yang runtut, dan hipotesis menjadi pernyataan prediktif yang siap diuji. Tanpa teori, kerangka pikir kehilangan arah, hipotesis menjadi lemah jika tanpa hipotesis, penelitian kehilangan fokus pengujian. Maka, ketiga elemen ini merupakan rantai logis yang menentukan kualitas dan ketajaman suatu penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Andani Tanemu -
Nama : Andani Tanemu
Npm : 2313031078

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis merupakan tiga komponen penting dalam penelitian yang saling berkaitan. Teori adalah seperangkat konsep dan prinsip yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya. Kerangka pikir merupakan penjabaran logis dari teori-teori yang relevan untuk menggambarkan hubungan antarvariabel dalam penelitian yang sedang dilakukan. Sementara itu, hipotesis adalah pernyataan sementara yang dirumuskan berdasarkan kerangka pikir dan akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Hubungan ketiganya bersifat berurutan: teori menjadi dasar pembentukan kerangka pikir, dan kerangka pikir melahirkan hipotesis yang akan diuji secara empiris.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Wina Nadia Maratama -
Nama : Wina Nadia Maratama
NPM : 2313031070
Teori merupakan sekumpulan konsep dan gagasan yang menjelaskan hubungan mengenai sejumlah variabel dan berfungsi sebagai dasar ilmiah yang dapat digunakan untuk memahami suatu fenomena penelitian. Teori tersebut menjadi dasar dalam penyusunan kerangka pikir yang merupakan alur logis yang menggambarkan hubungan antar variabel dan berfungsi untuk mendeskripsikan arah pengaruh atau hubungan yang relevan dan hubungan variabel dalam suatu penelitian. Setelah kerangka pikir dapat disusun dengan baik, peneliti menetapkan hipotesis yang merupakan suatu sementara yang akan dibuktikan melalui pengumpulan dan analisis data. Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berhubungan. Teori berfungsi sebagai kerangka kerja, kerangka pikir menyusun teori menjadi lebih sistematis, dan hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara dari kerangka pikir yang akan diuji secara empiris.

In reply to First post

Re: Diskusi

by CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 -
Nama : Clara Kelviana Kerin
NPM 2313031064

Dalam penelitian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis adalah elemen-elemen yang saling terkait dan fundamental, di mana teori menyediakan landasan konseptual dengan menjelaskan atau memprediksi fenomena dan mengidentifikasi variabel kunci, kerangka pikir memvisualisasikan hubungan antar variabel berdasarkan teori untuk memfokuskan penelitian dan mengidentifikasi potensi hubungan sebab-akibat, dan hipotesis merumuskan pernyataan tentatif yang dapat diuji secara empiris untuk menguji teori dan kerangka pikir, sehingga ketiganya bekerja secara sinergis untuk memastikan penelitian yang sistematis, terfokus, dan relevan, seperti yang diilustrasikan dalam jurnal tentang paradigma penelitian di mana teori paradigma memengaruhi pilihan metodologi yang dapat diuji efektivitasnya melalui hipotesis.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Ar.Try Saputri -
NAMA : AR. TRY SAPUTRI
NPM :2313031082

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berkaitan dalam penelitian.

Teori adalah dasar ilmiah yang menjelaskan hubungan antarvariabel dan digunakan untuk memahami suatu fenomena (Kerlinger, 2006).

Kerangka pikir merupakan penjabaran teori dalam bentuk alur logis yang menggambarkan hubungan antarvariabel yang diteliti (Sugiyono, 2019).

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap hubungan antarvariabel yang harus dibuktikan melalui penelitian (Arikunto, 2018).

Hubungannya: teori menjadi dasar untuk menyusun kerangka pikir, dan dari kerangka pikir itulah hipotesis dirumuskan.
Urutannya yaitu: Teori → Kerangka Pikir → Hipotesi
In reply to First post

Re: Diskusi

by Arnesta Az Zahra -
Nama: Arnesta Az Zahra
NPM : 2313031066

1. Teori
Teori adalah dasar pemikiran yang berisi konsep dan penjelasan ilmiah untuk memahami suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai landasan agar peneliti punya arah dan tidak asal menebak. Misalnya, teori motivasi Maslow bisa digunakan untuk menjelaskan faktor yang memengaruhi semangat belajar siswa.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah alur logika yang menjelaskan hubungan antara teori dengan variabel penelitian. Di sini peneliti menjabarkan bagaimana teori digunakan untuk menjelaskan hubungan antarvariabel, biasanya digambarkan dalam bentuk bagan atau uraian. Kerangka pikir menjadi penghubung antara teori dan hipotesis.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang perlu dibuktikan dengan data. Contohnya: “Terdapat pengaruh positif antara media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.”'

(Hubungan Ketiganya)
Teori menjadi dasar dalam menyusun kerangka pikir, dan dari kerangka pikir lahirlah hipotesis. Jadi, ketiganya saling berkaitan: teori → kerangka pikir → hipotesis. Teori memberi dasar, kerangka pikir menjelaskan hubungan, dan hipotesis menjadi dugaan yang diuji dalam penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Icha Fera Nika -
Nam : Icha Fera Nika
NPM : 23130310765
Kelas : 2023 C

Menurut pemahaman saya, Dalam penelitian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis memiliki hubungan yang saling berkaitan dan membentuk dasar logika ilmiah yang kuat. Teori merupakan seperangkat konsep dan proposisi yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara sistematis dengan menunjukkan hubungan antarvariabel. Melalui teori, peneliti dapat memahami masalah secara lebih mendalam, memperjelas ruang lingkup penelitian, dan memperoleh dasar untuk merumuskan hipotesis. Berdasarkan teori yang relevan, peneliti kemudian menyusun kerangka pikir, yaitu gambaran konseptual yang menjelaskan bagaimana hubungan antarvariabel terbentuk dan mengapa hubungan tersebut penting untuk diteliti. Kerangka pikir menjadi peta logis yang menghubungkan teori dengan fenomena yang diteliti, sekaligus menjelaskan arah penelitian secara teoretis. Dari kerangka pikir inilah peneliti kemudian menyusun hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang akan diuji secara empiris untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel tersebut benar adanya. Hipotesis biasanya muncul dalam bentuk pernyataan positif (hipotesis kerja) maupun negatif (hipotesis nol). Dengan demikian, teori memberikan dasar pemikiran, kerangka pikir menggambarkan alur hubungan antarvariabel, dan hipotesis menjadi alat uji terhadap kebenaran teori dalam konteks penelitian. Ketiganya membentuk satu kesatuan yang penting agar penelitian memiliki arah yang jelas, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.