Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 21

coba tuliskan disini apa yang anda ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis? adakah hubungan antara ketiganya?

Terlampir slide ppt sebagai pembuka wawasan dan pemantik diskusi.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Dia Ravikasari -
Nama: Dia Ravikasari
NPM: 2313031067

1. Teori
Teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang menjelaskan hubungan antarvariabel secara sistematis, sehingga bisa dipakai untuk memahami dan memprediksi fenomena. Teori berfungsi:
- Memperjelas dan mempertegas ruang lingkup variabel penelitian.
- Menjadi pedoman merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian.
- Membantu menjelaskan hasil penelitian.
- Memberi arahan untuk solusi masalah.
Sugiyono (2009) menjelaskan, teori adalah dasar berpijak yang membantu peneliti menafsirkan temuan empiris dan merumuskannya dalam konteks ilmiah.

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir disebut sebagai model konseptual tentang bagaimana teori terhubung dengan faktor-faktor penelitian. Artinya, kerangka pikir adalah “jembatan” yang menghubungkan teori dengan hipotesis. Kerangka pikir yang baik menjelaskan secara teoretis kaitan antarvariabel yang akan diteliti.
Contoh: Jika teori mengatakan “motivasi belajar memengaruhi prestasi”, kerangka pikir menggambarkan variabel X (motivasi) memengaruhi Y (prestasi), lengkap dengan arah hubungannya.

3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian (jawaban teoritis, belum empiris). Hipotesis muncul dari kerangka pikir. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dibedakan menjadi:
- Hipotesis deskriptif (menggambarkan fenomena),
- Hipotesis komparatif (membandingkan dua kelompok atau lebih),
- Hipotesis asosiatif (hubungan antarvariabel).

Ada juga hipotesis kerja (positif, sesuai teori) dan hipotesis nol (negatif, menyatakan tidak ada pengaruh).

4. Hubungan Ketiganya
Teori: memberikan dasar ilmiah dan konsep.
Kerangka pikir: menyusun konsep teori menjadi model hubungan antarvariabel.
Hipotesis: adalah turunan langsung dari kerangka pikir yang kemudian diuji secara empiris.

Jadi alurnya: Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis. Tanpa teori, kerangka pikir akan lemah. Tanpa kerangka pikir, hipotesis tidak punya pijakan jelas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dela Dela zulia pratiwi -
Nama : Dela zulia pratiwi
Kelas : 2313031079

Menurut pendapat saya Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berhubungan dalam proses penelitian. Teori adalah dasar pengetahuan yang berisi konsep dan penjelasan tentang suatu fenomena. Dari teori inilah peneliti menyusun kerangka pikir, yaitu gambaran atau model yang menunjukkan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan. Kerangka pikir membantu menjelaskan alur logis dari teori ke penelitian. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, peneliti kemudian menyusun hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang nantinya akan diuji secara empiris. Jadi, teori memberikan landasan, kerangka pikir menyusun alur logikanya, dan hipotesis menjadi dugaan yang akan dibuktikan dalam penelitian.
In reply to Dela Dela zulia pratiwi

Re: Diskusi

by FEBY YOLANDA S -
Feby Yolanda s
2313031068

ssaya setuju sekali dengan pendapat tersebut. Penjelasannya sudah sangat runut dan jelas menggambarkan hubungan ketiganya. Alur yang disampaikan Teori > Kerangka Pikir > Hipotesis itu memang alur logika yang fundamental dalam penelitian, terutama kuantitatif. Pendapat itu sudah tepat menyebut teori sebagai dasar pengetahuan. Seperti yang dibilang di slide ppt materi kita, teori itu kan "seperangkat konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi" yang fungsinya memang untuk melihat fenomena secara sistematis. Lalu, pendapat Dela juga pas banget mengaitkannya dengan kerangka pikir sebagai "gambaran atau model" yang menunjukkan hubungan antar variabel. Slide materi kita juga menyebutnya sebagai "Model konseptual" yang menjelaskan "pertautan antar variable". Dan yang terakhir, hipotesis sebagai "jawaban sementara" yang diturunkan dari kerangka pikir itu juga sudah sangat tepat.
Kalau boleh saya tambahkan dan perdalam sedikit berdasarkan materi slide yang dilampirkan, hubungan ketiganya ini bisa dilihat lebih dari sekadar alur, tapi sebagai sebuah bangunan yang saling memperkokoh.
Peran Aktif Teori: Teori bukan cuma "dasar" yang pasif. Seperti disebut di slide, teori punya fungsi aktif untuk "memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variable". Jadi, teori membantu kita memilih, dari sekian banyak fenomena, variabel mana yang penting untuk diteliti. Teori juga berfungsi sebagai "pemandu untuk menemukan fakta" dan "merumuskan hipotesis". Jadi, hipotesis yang baik itu tidak 'jatuh dari langit', tapi 'dipandu' oleh teori.
Kerangka Pikir sebagai Alur Logis Peneliti: Kerangka pikir adalah argumen logis peneliti dalam merangkai teori-teori tadi untuk menjawab masalahnya. Ini adalah "model konseptual" yang kita bangun. Misalnya, Teori A bilang X mempengaruhi Y, dan Teori B bilang Y mempengaruhi Z. Maka, kerangka pikir kita bisa jadi membangun alur bahwa X mempengaruhi Z melalui Y. Kerangka pikir inilah yang nantinya "diterjemahkan" menjadi hipotesis.
Hipotesis sebagai "Dugaan yang Siap Diuji": Pendapat tadi sudah benar menyebutnya "jawaban sementara". Slide kita memperjelas lagi sebagai "jawaban teoretis", dan ditekankan "belum jawaban empiric". Ini penting untuk membedakan dugaan (hipotesis) dengan temuan (hasil). Yang menarik, slide kita juga menyinggung soal Hipotesis Kerja (H1) dan Hipotesis Nol (H0). Hipotesis kerja kita (yang berdasarkan teori dan kerangka pikir) biasanya positif, misalnya "Ada pengaruh X terhadap Y". Tapi dalam praktiknya, yang diuji secara statistik justru Hipotesis Nol-nya (H0), yang menyatakan "Tidak ada pengaruh". Ini adalah bagian teknis pengujian yang membuktikan bahwa hipotesis kita memang harus bisa diuji secara empiris.Bisa kita simpulkan jadi, hubungan ketiganya sangat erat dan bersifat hirarkis-logis, Kita tidak bisa membuat Hipotesis yang baik dan teruji tanpa Kerangka Pikir yang jelas. Kita tidak bisa membangun Kerangka Pikir yang kokoh tanpa Teori sebagai fondasinya.Jikalau salah satu dari tiga ini lemah (misalnya, teori tidak relevan, kerangka pikir tidak logis, atau hipotesis tidak bisa diuji), maka keseluruhan bangunan penelitian kita akan goyah.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Tria febriana -
Nama : Tria febriana
Npm : 2313031077

apa yang anda ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis? adakah hubungan antara ketiganya?

Dalam sebuah penelitian ilmiah, terdapat tiga unsur utama yang saling berkaitan erat, yaitu teori, kerangka pikir, dan hipotesis :

1. Teori merupakan sekumpulan konsep dan prinsip yang telah terbukti secara ilmiah dan digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau peristiwa secara sistematis. Teori memberikan dasar konseptual dalam penelitian dan menjelaskan bagaimana suatu variabel dapat saling memengaruhi.

2. Kerangka pikir adalah alur pemikiran logis yang dibangun dari teori-teori yang relevan, yang menjelaskan bagaimana hubungan antara variabel terbentuk. Kerangka pikir ini menunjukkan pola pikir peneliti dalam memahami masalah dan menyusun arah penelitian.

3. Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang disusun berdasarkan kerangka pikir, dan menjadi sasaran pengujian dalam penelitian. Hipotesis hanya dibuat bila peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dan harus dapat diuji secara empiris.

Ketiganya saling terhubung dalam urutan yang logis: teori memberikan dasar, kerangka pikir mengembangkan hubungan logis antarvariabel dari teori tersebut, dan hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir itu yang kemudian diuji secara nyata melalui data.
In reply to First post

Re: Diskusi

by annisa annisa yulianti -
Nama : Annisa Yulianti
Npm : 2313031062

Menurut saya, Teori merupakan kumpulan konsep dan prinsip yang menjelaskan fenomena secara sistematis dan menjadi landasan ilmiah dalam penelitian. Berdasarkan teori tersebut, peneliti menyusun kerangka pikir yang menggambarkan hubungan antar variabel secara terstruktur untuk memahami masalah yang diteliti. Dari kerangka pikir inilah hipotesis dirumuskan sebagai dugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Dengan demikian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis memiliki hubungan yang erat, di mana teori menjadi dasar, kerangka pikir mengorganisasi teori dalam konteks penelitian, dan hipotesis merupakan pernyataan yang diuji untuk membuktikan atau menolak hubungan yang dijelaskan dalam kerangka pikir. maka jika ditanyakan dari ketiga itu ada hubungan atau tidak maka jawabannya adalah ya, ketiganya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses penelitian. Teori memberikan landasan konseptual yang kuat, kerangka pikir menyusun dan menghubungkan konsep-konsep tersebut secara sistematis dalam konteks penelitian, sedangkan hipotesis merupakan pernyataan yang diambil dari kerangka pikir untuk diuji secara empiris. Dengan adanya hubungan ini, penelitian dapat berjalan secara terarah dan hasilnya dapat memberikan kontribusi ilmiah yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Anggi Fadhilah Putri -
Nama: Anggi Fadhillah Putri
NPM: 2313031061

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis sebenarnya adalah tiga elemen yang saling terkait erat dalam sebuah penelitian ilmiah. Teori berfungsi sebagai fondasi konseptual, yaitu kumpulan pengetahuan dan penjelasan yang sudah ada sebelumnya untuk memahami suatu fenomena. Dari teori inilah peneliti kemudian menyusun kerangka pikir, yakni alur logis yang menggambarkan bagaimana konsep-konsep yang diambil dari teori bisa dihubungkan dengan masalah penelitian yang sedang dikaji. Kerangka pikir berperan sebagai “jembatan” antara teori yang abstrak dengan konteks penelitian yang lebih konkret. Selanjutnya, hipotesis muncul sebagai jawaban sementara yang disusun berdasarkan teori dan kerangka pikir tersebut, lalu diuji kebenarannya melalui data empiris. Jadi, hubungan ketiganya tidak bisa dipisahkan. Teori menjadi sumber pijakan, kerangka pikir menyusun alur berpikir yang runtut, dan hipotesis menjadi pernyataan prediktif yang siap diuji. Tanpa teori, kerangka pikir kehilangan arah, hipotesis menjadi lemah jika tanpa hipotesis, penelitian kehilangan fokus pengujian. Maka, ketiga elemen ini merupakan rantai logis yang menentukan kualitas dan ketajaman suatu penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Andani Tanemu -
Nama : Andani Tanemu
Npm : 2313031078

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis merupakan tiga komponen penting dalam penelitian yang saling berkaitan. Teori adalah seperangkat konsep dan prinsip yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya. Kerangka pikir merupakan penjabaran logis dari teori-teori yang relevan untuk menggambarkan hubungan antarvariabel dalam penelitian yang sedang dilakukan. Sementara itu, hipotesis adalah pernyataan sementara yang dirumuskan berdasarkan kerangka pikir dan akan diuji kebenarannya melalui penelitian. Hubungan ketiganya bersifat berurutan: teori menjadi dasar pembentukan kerangka pikir, dan kerangka pikir melahirkan hipotesis yang akan diuji secara empiris.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Wina Nadia Maratama -
Nama : Wina Nadia Maratama
NPM : 2313031070
Teori merupakan sekumpulan konsep dan gagasan yang menjelaskan hubungan mengenai sejumlah variabel dan berfungsi sebagai dasar ilmiah yang dapat digunakan untuk memahami suatu fenomena penelitian. Teori tersebut menjadi dasar dalam penyusunan kerangka pikir yang merupakan alur logis yang menggambarkan hubungan antar variabel dan berfungsi untuk mendeskripsikan arah pengaruh atau hubungan yang relevan dan hubungan variabel dalam suatu penelitian. Setelah kerangka pikir dapat disusun dengan baik, peneliti menetapkan hipotesis yang merupakan suatu sementara yang akan dibuktikan melalui pengumpulan dan analisis data. Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berhubungan. Teori berfungsi sebagai kerangka kerja, kerangka pikir menyusun teori menjadi lebih sistematis, dan hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara dari kerangka pikir yang akan diuji secara empiris.

In reply to First post

Re: Diskusi

by CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 -
Nama : Clara Kelviana Kerin
NPM 2313031064

Dalam penelitian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis adalah elemen-elemen yang saling terkait dan fundamental, di mana teori menyediakan landasan konseptual dengan menjelaskan atau memprediksi fenomena dan mengidentifikasi variabel kunci, kerangka pikir memvisualisasikan hubungan antar variabel berdasarkan teori untuk memfokuskan penelitian dan mengidentifikasi potensi hubungan sebab-akibat, dan hipotesis merumuskan pernyataan tentatif yang dapat diuji secara empiris untuk menguji teori dan kerangka pikir, sehingga ketiganya bekerja secara sinergis untuk memastikan penelitian yang sistematis, terfokus, dan relevan, seperti yang diilustrasikan dalam jurnal tentang paradigma penelitian di mana teori paradigma memengaruhi pilihan metodologi yang dapat diuji efektivitasnya melalui hipotesis.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Ar.Try Saputri -
NAMA : AR. TRY SAPUTRI
NPM :2313031082

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis saling berkaitan dalam penelitian.

Teori adalah dasar ilmiah yang menjelaskan hubungan antarvariabel dan digunakan untuk memahami suatu fenomena (Kerlinger, 2006).

Kerangka pikir merupakan penjabaran teori dalam bentuk alur logis yang menggambarkan hubungan antarvariabel yang diteliti (Sugiyono, 2019).

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap hubungan antarvariabel yang harus dibuktikan melalui penelitian (Arikunto, 2018).

Hubungannya: teori menjadi dasar untuk menyusun kerangka pikir, dan dari kerangka pikir itulah hipotesis dirumuskan.
Urutannya yaitu: Teori → Kerangka Pikir → Hipotesi
In reply to First post

Re: Diskusi

by Arnesta Az Zahra -
Nama: Arnesta Az Zahra
NPM : 2313031066

1. Teori
Teori adalah dasar pemikiran yang berisi konsep dan penjelasan ilmiah untuk memahami suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai landasan agar peneliti punya arah dan tidak asal menebak. Misalnya, teori motivasi Maslow bisa digunakan untuk menjelaskan faktor yang memengaruhi semangat belajar siswa.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah alur logika yang menjelaskan hubungan antara teori dengan variabel penelitian. Di sini peneliti menjabarkan bagaimana teori digunakan untuk menjelaskan hubungan antarvariabel, biasanya digambarkan dalam bentuk bagan atau uraian. Kerangka pikir menjadi penghubung antara teori dan hipotesis.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang perlu dibuktikan dengan data. Contohnya: “Terdapat pengaruh positif antara media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.”'

(Hubungan Ketiganya)
Teori menjadi dasar dalam menyusun kerangka pikir, dan dari kerangka pikir lahirlah hipotesis. Jadi, ketiganya saling berkaitan: teori → kerangka pikir → hipotesis. Teori memberi dasar, kerangka pikir menjelaskan hubungan, dan hipotesis menjadi dugaan yang diuji dalam penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Icha Fera Nika -
Nam : Icha Fera Nika
NPM : 23130310765
Kelas : 2023 C

Menurut pemahaman saya, Dalam penelitian, teori, kerangka pikir, dan hipotesis memiliki hubungan yang saling berkaitan dan membentuk dasar logika ilmiah yang kuat. Teori merupakan seperangkat konsep dan proposisi yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara sistematis dengan menunjukkan hubungan antarvariabel. Melalui teori, peneliti dapat memahami masalah secara lebih mendalam, memperjelas ruang lingkup penelitian, dan memperoleh dasar untuk merumuskan hipotesis. Berdasarkan teori yang relevan, peneliti kemudian menyusun kerangka pikir, yaitu gambaran konseptual yang menjelaskan bagaimana hubungan antarvariabel terbentuk dan mengapa hubungan tersebut penting untuk diteliti. Kerangka pikir menjadi peta logis yang menghubungkan teori dengan fenomena yang diteliti, sekaligus menjelaskan arah penelitian secara teoretis. Dari kerangka pikir inilah peneliti kemudian menyusun hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang akan diuji secara empiris untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel tersebut benar adanya. Hipotesis biasanya muncul dalam bentuk pernyataan positif (hipotesis kerja) maupun negatif (hipotesis nol). Dengan demikian, teori memberikan dasar pemikiran, kerangka pikir menggambarkan alur hubungan antarvariabel, dan hipotesis menjadi alat uji terhadap kebenaran teori dalam konteks penelitian. Ketiganya membentuk satu kesatuan yang penting agar penelitian memiliki arah yang jelas, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Ranum Sri Rahayu -
Nama : Ranum Sri Rahayu
NPM : 2313031074

Teori, dalam konteks penelitian, dapat dipahami sebagai seperangkat konsep, prinsip, dan proposisi yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan mengapa suatu gejala atau peristiwa terjadi. Teori berfungsi sebagai dasar pemikiran yang membantu peneliti memahami hubungan antar variabel dalam suatu fenomena. Melalui teori, peneliti memperoleh landasan ilmiah yang kuat untuk menjawab permasalahan penelitian. Misalnya, dalam penelitian ekonomi, teori permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menjelaskan perubahan harga di pasar. Dengan demikian, teori memberikan panduan konseptual dalam melihat, menafsirkan, dan menjelaskan realitas yang diteliti. Sementara itu, kerangka pikir merupakan penjabaran dari teori yang telah disesuaikan dengan konteks penelitian yang akan dilakukan. Kerangka pikir menggambarkan alur logis atau jalan pikiran peneliti dalam menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Dalam kerangka pikir, teori yang relevan diuraikan untuk mendukung bagaimana variabel bebas dapat memengaruhi variabel terikat. Kerangka pikir dapat disajikan dalam bentuk uraian naratif maupun diagram alur, sehingga pembaca dapat memahami logika hubungan yang dibangun peneliti berdasarkan teori yang digunakan. Dengan adanya kerangka pikir, arah penelitian menjadi lebih jelas dan sistematis. Adapun hipotesis adalah dugaan sementara yang disusun berdasarkan teori dan kerangka pikir. Hipotesis berisi pernyataan yang menduga adanya hubungan antar variabel yang dapat diuji secara empiris melalui pengumpulan dan analisis data. Dengan kata lain, hipotesis merupakan bentuk operasional dari kerangka pikir yang menghubungkan teori dengan fakta lapangan. Jika penelitian dilakukan dengan benar, hipotesis akan memberikan hasil apakah dugaan tersebut dapat diterima atau ditolak.

Hubungan antara teori, kerangka pikir, dan hipotesis bersifat saling terkait dan berurutan. Teori menjadi dasar konseptual yang melandasi penelitian, kerangka pikir menjadi penjabaran teoritis yang menggambarkan hubungan antar variabel, dan hipotesis menjadi rumusan sementara yang siap diuji secara empiris. Ketiganya membentuk satu kesatuan yang utuh dalam proses penelitian, di mana teori memberikan arah berpikir, kerangka pikir menjelaskan logika hubungan, dan hipotesis menjadi pernyataan yang dapat dibuktikan untuk mengonfirmasi atau menolak teori yang digunakan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by 2253031003 2253031003 -
NAMA : ZAINAL ABIDIN
NPM : 2253031003

Bentuk Rumusan Masalah
menurut saya yang saya baca Ada tiga bentuk rumusan masalah utama:


Deskriptif: Menggunakan variabel mandiri (variabel yang berdiri sendiri) dan sering digunakan dalam riset deskriptif. Contoh: seberapa baik interaksi kerja karyawan di PT A?


Komparatif: Membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan loyalitas antara pegawai negeri sipil dengan pegawai swasta?.


Asosiatif: Menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan ini bisa bersifat simetris (munculnya bersamaan, seperti hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah) , kausal (sebab-akibat, ada variabel independen dan dependen, seperti pengaruh sistem penggajian dengan prestasi kerja) , atau interaktif/resiprokal/timbal balik (saling mempengaruhi, tidak diketahui mana independen atau dependen, seperti hubungan antara motivasi dan prestasi).

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel secara teoretis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya. Macam-macam variabel mencakup independen, dependen, moderator, intervening, dan kontrol.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nazwa Devita Mawarni -
Nama : Nazwa Devita Mawarni
NPM : 2313031071

Yang saya ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Teori
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifik hubungan antara variabel sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena masalah. Teori merupakan alur logika atau penalaran yang secara umum memiliki tiga fungsi yaitu: untuk menjelaskan ( explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (kontrol) suatu gejala. Teori mempunyai dasar yang empiris dan dapat memandang gejala yang dihadapi dari sudut pandang yang berbeda-beda misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi dapat pula dengan menganalisa dan menginterpretasi secara kritis. Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yaitu:
a. Digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel yang akan diteliti,
b. Untuk memprediksi atau memandu menemukan fakta yaitu untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif,
c. sebagai kontrol yang digunakan untuk mencandra dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

2. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti karena sejarah teoretis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen yang ada di penelitian. Jadi kerangka berpikir ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan, kemudian kriteria utama agar kerangka berpikir bisa meyakinkan ya itu dengan menggunakan alur-alur pikir yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian yang perlu dibuktikan kebenarannya dan belum merupakan jawaban yang empirik.

Hubungan antara Teori, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis
Jadi, teori, kerangka berpikir dan hipotesis memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dimana teori merupakan kumpulan konsep yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena atau masalah penelitian. Dari teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya akan dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa atau kerangka berpikir tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Suerna 2313031081 -
NAMA: SUERNA
NPM: 2313031081

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis merupakan tiga elemen penting yang saling berkaitan dan membentuk alur logis dalam sebuah penelitian ilmiah.

Teori adalah kumpulan konsep, prinsip, dan hasil penelitian terdahulu yang berfungsi menjelaskan suatu fenomena secara ilmiah. Teori memberikan dasar konseptual bagi peneliti untuk memahami hubungan antarvariabel serta membantu menjawab pertanyaan “mengapa” suatu fenomena terjadi. Misalnya, dalam penelitian tentang motivasi belajar, teori motivasi dari Maslow atau Herzberg bisa dijadikan acuan dalam menjelaskan perilaku peserta didik.

Selanjutnya, kerangka pikir (framework) merupakan penjabaran logis dari teori-teori yang relevan ke dalam konteks penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka pikir menggambarkan bagaimana teori tersebut diterapkan untuk menjelaskan hubungan antarvariabel secara spesifik dalam penelitian. Menurut Creswell (2014), kerangka berpikir berfungsi sebagai peta konseptual yang mengarahkan peneliti dari landasan teori menuju formulasi hipotesis atau temuan. Ia menjadi jembatan antara teori umum dengan konteks empiris yang sedang dikaji.

Sedangkan hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara tentang hubungan antarvariabel yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data. Hipotesis muncul dari hasil penalaran logis dalam kerangka berpikir yang berangkat dari teori. Melalui pengujian hipotesis, peneliti dapat membuktikan apakah teori yang digunakan sesuai dengan realitas lapangan.

Hubungan ketiganya bersifat hierarkis dan logis: teori menjadi sumber utama, kerangka pikir adalah penerapan teori dalam konteks penelitian, dan hipotesis merupakan hasil akhir berupa dugaan yang dapat diuji. Tanpa teori, kerangka pikir akan kehilangan arah; tanpa kerangka pikir, hipotesis akan berdiri tanpa dasar. Dengan kata lain, ketiganya membentuk rantai ilmiah yang menjamin penelitian tetap rasional, sistematis, dan berlandaskan ilmu pengetahuan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Tiara Katrina -
Nama : Tiara Katrina
NPM : 2313031058
KLS : C

1. Teori
Teori adalah kumpulan konsep, prinsip, atau generalisasi yang telah diuji dan digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena.
Teori berfungsi sebagai landasan ilmiah yang membantu peneliti memahami mengapa suatu hal terjadi dan bagaimana hubungan antarvariabel bekerja.
Contoh:
Teori Motivasi Maslow menjelaskan bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri.
2. Kerangka Pikir (Framework atau Kerangka Teoretis)
Kerangka pikir adalah hasil dari proses berpikir logis peneliti yang menghubungkan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian.
Bagian ini menggambarkan alur logika dari teori menuju perumusan hipotesis atau dugaan sementara.
Fungsinya:
• Menjelaskan alur berpikir peneliti.
• Menunjukkan bagaimana teori mendasari hubungan antarvariabel dalam penelitian.
• Menjadi dasar dalam menyusun hipotesis.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih perlu dibuktikan secara empiris.
Biasanya, hipotesis disusun berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dijelaskan sebelumnya.
Contoh:
Jika teori menunjukkan bahwa motivasi kerja memengaruhi kinerja karyawan, maka hipotesisnya bisa berupa:
“Terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.”

Hubungan antara Ketiganya
Ketiganya saling berkaitan secara berurutan dan logis, seperti alur berikut:
Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis
- Teori memberikan dasar pengetahuan dan konsep-konsep yang relevan.
- Kerangka pikir menjabarkan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan dan dihubungkan dengan variabel penelitian.
- Hipotesis muncul dari hasil penalaran logis berdasarkan teori dan kerangka pikir untuk kemudian diuji melalui penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Rahma Noviyana -
Nama: rahma Noviyana
NPM: 2313031060

a. Teori adalah seperangkat konsep, prinsip, atau hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau hubungan antara berbagai fenomena. Teori adalah hasil dari pemikiran abstrak yang didukung oleh bukti empiris atau penelitian sebelumnya. Ini mencoba memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu subjek atau fenomena tertentu. Teori dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan fenomena.

b. Kerangka pikir adalah struktur konseptual yang digunakan oleh peneliti untuk merancang dan mengatur penelitian mereka. Ini mencakup konsep-konsep, variabel-variabel, dan hubungan antara variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian. Kerangka pikir membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian, merancang metode penelitian, dan menganalisis data dengan lebih baik.

c. Hipotesis adalah pernyataan atau prediksi yang bersifat tentatif dan dapat diuji empiris. Hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian. Ini dapat berupa hipotesis nol (H0), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan yang signifikan, atau hipotesis alternatif (H1), yang menyatakan ada hubungan atau perbedaan yang signifikan. Hipotesis digunakan untuk mengarahkan proses pengumpulan data dan pengujian statistik dalam penelitian.

Hubungan Antara Ketiganya
Kerangka pikir sering kali didasarkan pada teori. Ini berarti teori-teori yang ada dalam literatur menjadi landasan bagi peneliti dalam merancang kerangka pikir penelitian mereka. Hipotesis dibangun berdasarkan kerangka pikir dan teori. Hipotesis adalah pernyataan yang menguji hubungan yang diantisipasi antara variabel-variabel yang ada dalam kerangka pikir. Dalam konteks penelitian, peneliti menguji hipotesis untuk melihat apakah hasil penelitian mereka mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Hasil ini kemudian digunakan untuk menguji dan memvalidasi teori yang mendasari penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Lusi Yana Agustina -
Nama: Lusi Yana Agustina
NPM: 2313031069

Menurut beberapa sumber yang saya baca, teori adalah kumpulan konsep dan proposisi yang digunakan untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi untuk memperjelas variabel, menyusun hipotesis dan instrumen, serta menjadi dasar dalam menafsirkan hasil penelitian.
Kerangka berpikir adalah gambaran konseptual yang menjelaskan hubungan antar variabel berdasarkan teori. Kemudian kerangka berpikir disusun secara logis sebagai penjelasan sementara terhadap fenomena dan menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis. Sedangkan hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang disusun berdasarkan teori. Hipotesis masih perlu diuji melalui data empiris untuk memastikan kebenarannya.

Hubungan Teori, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis adalah teori menjadi landasan untuk membangun kerangka berpikir, dan kerangka berpikir tersebut menghasilkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Ika Rahmadhani -
Nama: Ika Rahmadhani
Npm: 2313031072

1. Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang menjelaskan hubungan antar variabel atau fenomena tertentu.
Teori memberikan:
- Landasan pemikiran bagi peneliti.
- Penjelasan ilmiah tentang bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi.
- Acuan untuk menentukan variabel yang akan diteliti.

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah aliran logika atau pola hubungan antar variabel yang dirancang peneliti berdasarkan teori-teori yang digunakan.
Isinya berupa:
- Penjelasan bagaimana variabel X memengaruhi variabel Y.
- Diagram hubungan antar variabel.
- Penjabaran konsep teori diimplementasikan pada konteks penelitian.
Kerangka pikir menjadi jembatan antara teori yang masih bersifat umum dengan hipotesis yang bersifat lebih spesifik.

3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji melalui data.
Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan hubungan antar variabel, misalnya:
* Terdapat pengaruh positif penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa.
Hipotesis hanya muncul pada penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif tidak selalu memerlukan hipotesis.

4. Hubungan ketiganya
Ketiganya saling berhubungan secara berurutan dan sistematis:
a. Teori → Kerangka Pikir
Teori menyediakan dasar ilmiah. Dari teori-teori yang relevan, peneliti menyusun kerangka pikir yang menggambarkan hubungan antar variabel sesuai konteks penelitian.
b. Kerangka Pikir → Hipotesis
Kerangka pikir kemudian mengarah pada penyusunan hipotesis, yaitu pernyataan yang lebih spesifik dan terukur tentang hubungan variabel yang ada dalam kerangka pikir.
c. Alurnya:
Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis
* Teori menjelaskan apa dan mengapa.
* Kerangka pikir menjelaskan bagaimana hubungan itu terjadi dalam konteks penelitian.
* Hipotesis menyatakan dugaan hubungan yang akan diuji.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nazrey Aditya Riandi -
NAMA: NAZREY ADITYA RIANDI
NKPM: 2313031080

Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan suatu fenomena secara sistematis. Teori memberikan landasan ilmiah agar penelitian tidak sekadar berdasarkan opini, tetapi memiliki pijakan pengetahuan yang sudah diakui.

Kerangka pikir adalah alur logis yang menjelaskan bagaimana teori-teori yang dipilih saling dihubungkan dengan variabel penelitian. Kerangka pikir menunjukkan jalan pikiran peneliti dari dasar teori menuju fokus penelitian sehingga tampak jelas mengapa variabel-variabel tersebut perlu diteliti dan bagaimana hubungan di antara variabel itu diasumsikan terjadi.

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan awal yang dirumuskan berdasarkan teori dan kerangka pikir. Hipotesis menyatakan hubungan yang diprediksi antara variabel, yang nantinya diuji melalui data empiris.

Ketiganya memiliki hubungan sangat erat. Teori adalah fondasi, kerangka pikir adalah jembatan yang menyusun alur pemikiran dari teori menuju penelitian, dan hipotesis adalah kesimpulan sementara dari kerangka pikir tersebut. Tanpa teori, kerangka pikir tidak memiliki dasar; tanpa kerangka pikir, hipotesis tidak memiliki arah; dan tanpa hipotesis, penelitian kuantitatif kehilangan fokus uji yang jelas. Ketiganya bekerja bersama untuk memastikan penelitian berjalan logis dan terstruktur.