Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 44

Persimpangan Etika dan Paradigma Pemerintahan

Memasuki awal dekade abad ke-21, Indonesia mengalami gelombang besar Reformasi yang menuntut adanya Demokratisasi. Adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menunjukkan masa transformasi dimulai, membuka kesempatan para pemimpin daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil peran dan melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya atas rumah tangga/pemerintahanya sendiri juga pelayanan umum kepada masyarakat. 

Siap maupun tidak, pemerintah daerah harus memikul konsekuensi dari keputusan tersebut. Meskipun pergantian rezim orde baru menuju reformasi yang jelas tampak melahirkan tata kelola pemerintahan yang baru, namun pemerintahan secara tidak langsung tetap saja mempertahankan budaya birokrasi pemerintahan yang lama, masalah yang menjadi perhatian khusus sampai saat ini yaitu ketidakmampuan para birokrat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. 


Memasuki awal dekade abad ke-21, Indonesia mengalami gelombang besar Reformasi yang menuntut adanya Demokratisasi. Adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menunjukkan masa transformasi dimulai, membuka kesempatan para pemimpin daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil peran dan melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya atas rumah tangga/pemerintahanya sendiri juga pelayanan umum kepada masyarakat. 

Siap maupun tidak, pemerintah daerah harus memikul konsekuensi dari keputusan tersebut. Meskipun pergantian rezim orde baru menuju reformasi yang jelas tampak melahirkan tata kelola pemerintahan yang baru, namun pemerintahan secara tidak langsung tetap saja mempertahankan budaya birokrasi pemerintahan yang lama, masalah yang menjadi perhatian khusus sampai saat ini yaitu ketidakmampuan para birokrat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. 

Paradigma pemerintahan yang dibangun dimasa lalu tetap dipertahankan dan menjadi akar masalah pemerintahan dan birokrasi sehingga mengancam demokratisasi.

Paradigma pemerintahan yang keliru seperti itulah yang tetap dipertahankan sehingga menjadi salah satu ciri kelemahan kinerja jajaran pemerintahan sampai detik ini. Persimpangan antar etika dan paradigma pemerintahan semakin mencuat dan menghadapkan diri pada problematika etik. 

 

Paradigma pemerintahan yang seharusnya dibangun, tetapi berbalik menjadi kelemahan jajaran pemerintah yang dihadapkan dengan polemik etik, antara lain : 

Independence, independensi harus dikedepankan untuk menunjukan posisi jajaran pemerintah maupun birokrasi agar dapat menjalankan kewajibanya dengan baik, namun pada kenyataannya jajaran birokrasi tidak memiliki independensi baik struktural maupun sikap sehingga menyebabkan mudahnya terperangkap pada jurang penyalahgunaan dan penyimpangan jabatan yang melahirkan budaya korupsi dilingkaran persetan pemerintahan baik pusat maupun daerah; 

Impartialy, banyak kasus jajaran birokrasi tidak memperlakukan pelayanan secara adil dan merata tentu menguntungkan para pengguna pelayanan dengan identitas tertentu yang mencerminkan konstelasi politik, tentu hal ini menghasilkan ketidak percayaan publik pada jajaran birokrasi dan pemerintah; 

Integrity, seyogyanya pemerintah dan jajaran birokrasi mengedepankan prinsip integritas yang tersubprinsip pada indak jujur,keadilan, ketepatan dan kecepatan pelayanan bukan malah sebaliknya, masalah ini menghasikan birokrasi yang koruptif dan tidak kredibel; 

Transparency, dengan mengedepankan prinsip transparansi maka dapat mengidentifikasi setiap penyimpangan finansial, menekan persepsi korupsi, lemahnya kompetensi dan tindakan favoritisme terhadap kelompok politik tertentu sehingga akan melahirkan birokrasi yang kredibel; 

Efficiency, jajaran birokrasi seringkali terjebak sikap tidak efisien dalam membelanjakan anggaran publik, dalam banyak kasus pemborosan menjadi bagian dari motivasi kerja mereka untuk melakukan perjalanan dinas, manipulasi bukti belanja dan modus lainnya untuk memperoleh keuntungan pribadi, seharusnya dalam menyusun program kerja harus ekstra hati-hati untuk menghasilkan kerja yang efisien, berkelanjutan, berintegritas, modern, dan dapat dipertanggungjawabkan; 

Profesionalism, kompetensi menjadi kunci utama mewujudkan birokrasi yang kredibilitas. Kurangnya menerapkan prinsip ekuitas, akurasi, ketekunan, dan pelayanan prima yang menjadi ciri dari bentuk profesionalitas;

Service mindedness, ketidak pahaman dan ketidaksadaran diri jajaran birokrasi untuk melayani kepentingan masyarakat, indikator pelayanan publik seakan tidak diindahkan, ketepatan pelayanan, kecepatan dan waktu pelayanan seringkali menjadi kendala dan menghasilkan pelayanan yang tidak memuaskan.

Paradigma pemerintahan yang salah terus tumbuh subur tanpa jeda, tentu berbicara pemerintah dan birokrasi di Indonesia tidak lepas dari permasalahan yang disinggung sebelumnya. 

Kondisi birokrasi dan pemerintahan Indonesia yang carut marut mengindikasi adanya penyimpangan paradigma pemerintahan dan pelanggaran kode etik jajaran birokrat. 

Banyaknya keluhan dan laporan masyarakat menyayangkan sikap aparatur pemerintah yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat seakan para birokrat menjadi momok yang menjengkelkan bagi masyarakat, lebih baik menghindar daripada berhadapan dengan para birokrat terkecuali dalam keadaan terpaksa, begitu analoginya.

Hal itu wajar menyebabkan tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap jajaran pemerintah. Tingginya ketidak percayaan masyarakat mengindikasi adanya kesalahan dalam melaksanakan paradigma pemerintah, masalah ini tentu menjadi isu krusial yang harus dibenahi oleh pemerintah dengan upaya pembenahan pengembalian fungsi dan tujuan birokrasi pemerintahan.

Permasalahan birokrasi pemerintahan Indonesia tidak cukup sampai disitu, melainkan tersegmentasi lebih jauh kedalam beberapa bahasan persoalan. Pertama, aparat birokrasi telah terkooptasi sikap dan perilakunya oleh kepentingan-kepentingan pribadi dan politik sang patron yang cenderung vested interest. 

Orientasi mereka bukan lagi bagaimana masyarakat merasa nyaman dengan dan terlayani dengan pelayanan yang mereka berikan tapi jutru yang penting bagi mereka bagaimana pekerjaan mereka menjadi alat penguasaan, dan pada saat yang sama masyarakat merasa dirugikan. Kedua, lemahnya proses rekruitmen, seleksi serta pengembangan sumberdaya manusia (SDM) yang tidak terprogram dengan baik. 

Adanya tenaga profesional dalam posisi yang tidak semestinya (the right man in the wrong place). Ketiga, evaluasi program kepegawaian sangat jarang dilakukan dan walaupun ada hasilnya, biasanya sangat diragukan obyektivitasnya hanya untuk memenuhi formalitas belaka. 

Keempat, masih kaburnya kode etik bagi aparat birokrasi publik (code of conduct), sehingga tidak mampu menciptakan adanya budaya birokrasi yang sehat, seperti kerja keras, keinginan untuk berprestasi kejujuran, rasa tanggung jawab, bersih dan bebas dari KKN, dan sebagainya. 

Ditambah lagi sebagian para birokrat yang memiliki sikap tidak terpuji seperti melayani masyarakat dengan kasar serta tidak acuh dengan masyarakat. 

Kelima, lemahnya responsivitas, representativitas, dan responsibilitas aparatur pemerintah, dimana mereka hanya mampu menempatkan dirinya sebagai mesin birokrasi yang tidak mampu mengadaptasikan sikap dan perilakunya pada kondisi dan tuntutan masyarakat yang terus berubah. 

Keenam, manajemen pelayanan publik (public sevice management) yang terlalu didominasi paradigma dikotomi kebijakan-administrasi, manajemen ilmiah, matematis dan mengabaikan paradigma diskursif, perilaku sosial, sistemik, pilihan publik dan pilihan sosial. 

Ketujuh, politik penggajian dan kesejahteraan pegawai yang kurang adil menyebabkan pegawai kurang mempunyai motivasi kerja sehingga memicu timbulnya perilaku kolutif dan koruptif.

Melihat kenyataan di atas maka tidak ada cara lain untuk mengatasi masalah tersebut. Kita harus memiliki sense of crisis, sense of urgency, sense of purpose sehingga mampu mencarikan jalan keluar bagi krisis yang ada pada tubuh birokrasi publik kita. Perlu adanya gerakan baru yang berani, yang tidak hanya mengubah sistem saja tetapi bisa mengubah mindset dan paradigma masyarakat dan pemerintah terhadap birokrasi. Sehingga harus ada dan perlunya suatu upaya yang dilakukan untuk memulai merubah pola kerja birokrasi dan citra birokrasi dimasyarakat.

Beberapa strategi pokok yang perlu dilakukan untuk mengubah paradigma pelayan yang dapat dilakukan dalam rangka pembenahan pelayanan publik, antara lain : pertama, mengubah budaya paternalistik dalam pelayanan menjadi budaya egaliter sehingga posisi antara pejabat, pegawai pemerintahan, dan pengguna jasa layanan publik adalah sama. 

Kedua, menegakkan kriteria efektivitas dan efisiensi pelayanan. Tidak semata-mata bahwa pelayanan kepada publik sudah dilakukan, namun harus memerhatikan apakah pelayanan tersebut sudah cukup cepat, mudah, dan jelas bagi masyarakat, juga tidak menghabiskan banyak biaya, terutama biaya yang seharusnya tidak perlu (tidak resmi). 

Ketiga, mengembangkan remunerasi berdasarkan kinerja (merit system), sehingga mendorong aparatur lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. 

Keempat, terbuka menerima kritik yang disampaikan publik (media, LSM, dan masyarakat). Kelima, membudayakan delegasi kewenangan dan diskresi yang bertanggung jawab. Tidak boleh lagi ada pelayanan kepada masyarakat yang terhambat karena tidak adanya pimpinan. Keenam, orientasi kepada pelayanan pengguna jasa.

Semua permasalahan mengenai kondisi pelayanan publik dan birokrasi pemerintah hari ini salah satunya karena salah menempatkan paradigma pemerintahan, maka permasalahan tersebut harus segera diselesaikan. Kalau tidak maka akan membusuk dan merusak sistem yang lain. 

Walaupun perubahan itu harus memakan waktu dan biaya yang banyak namun itu lebih baik dilakukan daripada terus dalam persimpangan etika dan paradigma pemerintahan yang merugikan. 

Sudah banyak konsep-konsep dan strategi-strategi para ilmuan untuk mencari formula yang tepat untuk mereformasi birokrasi pemerintah, tetap saja semua itu harus didukung oleh semua pihak. Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua komponen agar perubahan itu bisa segera dilakukan sebagai perwujudan reformasi dan perbaikan implementasi demokrasi.

 

https://www.kompasiana.com/erlitaasakura/5fb1d29e8ede484e2d232442/persimpangan-etika-dan-paradigma-pemerintahan

 

 

Analisis soal 2

A.    Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

B.     Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

 

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ayda Zulfa Ulya -
NAMA : AYDA ZULFA ULYA
NPM : 2415011116
KELAS : B



1. Sistem etika perilaku politik di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan seringkali belum sepenuhnya sesuai dengan nilai - nilai pancasila. Perilaku politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mencerminkan nilai-nilai pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah, dan ketuhanan yang maha esa. Namun dalam kehidupan, kita sering melihat perilaku politik yang menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut.

Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan ketidaksesuaian dan tantangan dalam etika politik menurut Pancasila : Keadilan sosial : Salah satu prinsip inti Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun pada kenyataannya , banyak politisi masih terlibat dalam korupsi dan kekuasaan , yang menghalangi terciptanya keadilan sosial. Korupsi memperburuk kesenjangan sosial dan merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Persatuan Indonesia : Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan, tetapi beberapa praktik politik cenderung memecah belah masyarakat.

Demokrasi yang didorong oleh kebijaksanaan dalam diskusi/representasi: Nilai-nilai ini mengutamakan pengambilan keputusan dan diskusi yang bijaksana. Namun, dalam praktiknya, keputusan politik sering kali mengutamakan kepentingan kelompok atau partai politik tertentu di atas kepentingan masyarakat umum. Beberapa politisi juga tampaknya mengutamakan kepentingan pribadi atau kolektif.

Ketuhanan Yang Maha Esa : Pancasila juga mengajarkan nilai-nilai moral dari agama. Namun, banyak politisi tidak menggunakan nilai-nilai agama dan moral sebagai dasar tindakan mereka, seperti yang ditunjukkan oleh praktik doktrinal atau protokol kantor mereka.

Terkadang praktik demokrasi manipulatif : prinsip demokrasi yang murni dan jujur menjadi sulit dilaksanakan ketika proses pemilu selalu dipengaruhi oleh politik moneter, manipulasi suara, dan kurangnya transparansi.

Meski demikian, masih ada politikus yang berupaya menerapkan nilai - nilai Pancasila dalam perilaku politiknya. Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemilihan pemimpin yang berintegritas juga merupakan langkah positif untuk mendukung perilaku politik sesuai dengan nilai - nilai Pancasila.

Secara umum , meskipun masih banyak ditemukan kesenjangan, hendaknya masyarakat dan pimpinan politik terus berupaya meningkatkan sistem etika perilaku politik agar lebih mencerminkan nilai-nilai pancasila bagi bangsa dan negara.


2. Etika generasi muda di tempat saya tinggal berbeda dan biasanya ada perbedaan dalam cara mereka berperilaku dan memandang nilai-nilai tradisional. Sebagian dari generasi muda ada yang menunjukkan sikap positif, menghormati orang tua, dan menjaga norma sosial, namun ada pula yang cenderung kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Hal ini sebagian dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, globalisasi dan perubahan gaya hidup yang menyebabkan perubahan nilai-nilai budaya.

Padahal, banyak nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia, seperti gotong royong, budi pekerti yang baik, hormat kepada yang lebih tua, dan semangat kesetiakawanan, yang masih tampak nyata dalam kehidupan sehari -hari. Namun, perkembangan jaman membuat sebagian generasi muda kurang menghargai dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Terkadang mereka lebih terpengaruh oleh budaya asing yang terkadang bertentangan dengan budaya dan etika masyarakat Indonesia.

Kemunduran moral yang terjadi saat ini, seperti individualisme yang berlebihan, kurangnya rasa hormat kepada orang tua, dan kecenderungan materialistis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. Leondra Moorlando 2415011040 -
Nama : M. Leondra Moorlando
NPM : 2415011040

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Masih belum sesuai dengan nilai-nilai pancasila, karena masih saja ada pejabat yang tidak menerapkan perilaku Pancasila, seperti korupsi.

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Etika di sekitar saya masih kurang dari kata baik, terkandang mereka sering meremehkan etika-etika dasar seperti salam terhadap orang tua. Solusi yang dapat diberikan yaitu perlunya ada ketegasan bagi masyarakat sekitar terhadap oknum agar ada titik jera pada okum
In reply to M. Leondra Moorlando 2415011040

Re: Forum Analisis Soal

by Dwy Rentika Nusa Indah -
Nama : Dwy Rentika Nusa Indah
NPM : 2415011049
Kelas : B MKU Pancasila

Tugas Analisis Soal

a. Sistem etika perilaku politik memang diharapkan sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dalam bebesapa aspek, sistem etika politik telah sesuai dengan nilai Pancasila. Namun, saat ini sistem tersebut menghadapi beberapa tantangan. Etika dan politik pemerintahan semakin saling bertentangan dan tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Contoh dari kesenjangan antara etika dan politik pemerintahan adalah :
1. Menggunakan agama untuk kepentingan politik pribadi. Hal ini bertentangan dengan sila kesatu, "Ketuhanan Yang Maha Esa".
2. Pengabaian hak-hak sipil atau HAM sehingga tidak sesuai dengan nilai pancasila kemanusiaan pada sila kedua.
3. Penggunaan bahasa yang memecah belah dan menyudutkan kelompok politik lain, sehingga timbul perpecahan bangsa Indonesia. Hal ini bertentangan dengan sila "Persatuan Indonesia".
4. Penyalahgunaan kekuasaan oleh pajabat untuk kepentingan pribadi. Hal ini bertentangan dengan nilai kerakyatan pada sila keempat.
5. Nepotisme, seperti mengisi posisi di pemerintahan dengan keluaraga. Hal ini bertentangan dengan nilai keadilan pda sila kelima.

Hal-hal di atas disebabkan faktor-faktor, seperti kelemahan dalam penegakan hukum, kaburnya kode etik bagi aparat birokrasi publik, dan lemahnya responsivitas pemerintah.

b. Etika generasi muda disekitar tempat tinggal saya jika dibicarakan dengan nilai, ada yang baik dan memang ada yang buruk. Hal ini disebabkan banyak faktor, seperti pergaulan, pendidikan, dan kurangnya pengajaran etika. Etika generasi muda di sekitar lingkungn saya yang positif seperti saling menolong antar sesama, tidak membully, ikut gotong royong membersihkan daerah lingkungan rumah, dan sebaginya. Sedangkan, untuk etika generasi muda yang buruk atau negatif seperti ada yang suka merendahkan orang lain, perundungan atau membully orang yang lemah, dan menggunakan media sosial dengan tidak bijak.

Yang negatif ini, tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Karena bertentangan dengan nilai nilai Pancasila. Beberapa solusi dari dekandensi moral ini adalah :
1. Memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan karakter yang baik bagi generasi muda yang dibarengi penguatan agama.
2. Memberikan contoh atau teladan yang baik.
3. Meningkatkan peran keluarga agar generasi muda mendapatkan pengajaran dengan kasih sayang.
4. Pemberian sanksi jika melanggar norma norma sesuai nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by BAGUS NUR ROHMAN -
NAMA : BAGUS NUR ROHMAN
NPM : 2415011054
KELAS : B

1. Saya rasa masih terbilang buruk. Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai yang harus dijadikan pedoman dalam      setiap tindakan politik. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai kesesuaian etika politik nilai-nilai Pancasila:

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Etika politik yang sesuai dengan Pancasila harus menjunjung tinggi kemanusiaan yang          adil dan beradab. Ini berarti setiap tindakan politik harus menghormati hak asasi manusia dan memperlakukan semua orang    dengan adil.

Persatuan Indonesia: Nilai persatuan dalam Pancasila menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. Dalam konteks politik, ini berarti menghindari
tindakan yang dapat memecah belah masyarakat dan selalu berusaha untuk memperkuat persatuan.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Sistem politik yang sesuai dengan Pancasila harus mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat. Keputusan politik harus diambil melalui proses yang demokratis dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Etika politik harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Ini berarti
menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa semua warga negara mendapatkan hak dan kesempatan yang sama.

Namun, dalam praktiknya, masih terdapat tantangan dan penyimpangan dari nilai-nilai ini. Misalnya, kasus korupsi, nepotisme, dan politik uang masih sering terjadi, yang menunjukkan bahwa etika politik belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Bermacam macam, ada yang baik dan buruk. Namun, kebanyakan buruk. Hal ini sangat bertentangan dengan etika dan nilai yang dianut bangsa indonesia. yaitu nilai ketuhanan, kemausiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan. Nah, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan beberapa cara yaitu:

a. Pendidikan Karakter: Integrasi nilai-nilai moral dan Pancasila dalam kurikulum pendidikan sangat penting. Sekolah harus mengajarkan etika, tanggung jawab, dan kepedulian sosial melalui pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Peran Keluarga: Orang tua harus menjadi teladan yang baik dan aktif dalam mendidik anak-anak mereka tentang nilai-nilai moral. Komunikasi yang terbuka dan mendukung antara orang tua dan anak sangat penting.

c. Penggunaan Teknologi yang Bijak: Mengajarkan anak muda untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, serta menghindari konten yang dapat merusak moral.

d. Kegiatan Sosial dan Religius: Melibatkan anak muda dalam kegiatan sosial dan keagamaan dapat membantu mereka memahami pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Bintang Raya Eka Prashe -
Nama : Bintang Raya Eka Prashe
NPM : 2455011007
Kelas : B MKU Pancasila

Tugas Analisis Soal

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawaban : Sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila karena masih banyak pejabat-pejabat dipemerintahan yang sifat dan etikanya berbanding terbalik dengan nilai-nilai Pancasila, seperti menggunakan agama untuk kepentingan berpolitik, masih banyak pejabat-pejabat yang menyalah gunakan kekuasaan, melakukan korupsi dan tidak melaksanakan tugas yang seharusnya.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Jawaban : Menurut saya etika generasi muda disekitar saya ada yang bernilai baik namun, masih banyak juga yang masih bernilai buruk. Contoh nilai yang baik adalah dengan banyak acara keagamaan dan kegiatan tolong menolong serta sikap kepeduliah yang tinggi. Sedangkan untuk nilai yang buruk antara lain tidak menggujnakan media sosial yang bijak, menjadikan pembullyan sebagai lelucucon.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Wahyu Wuri Suganda -
NAMA : WAHYU WURI SUGANDA
NPM : 2455011021
KELAS : B (DARI KELAS D)

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
: Tidak atau belum sesuai dengan nilai pancasila, karena banyak pejabat yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan yang merugikan warga indonesia

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah
etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai
adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
: etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya cukup bagus, meraka saling menerapkan sikap toleransi antar teman dan tetangga, tetapi masih ada generasi
muda yang masih melawan orang tua nya. Solusi untuk mengatasi hal seperti itu adalah menegur dan memberi penegasan tentang apa yang telah dilakukan dan apa
yang sebaiknya dilakukan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD IQBAL BABAL -
Nama: Muhammad Iqbal
NPM: 2455011018
Kelas: B Teknik Sipil

Tugas Analisis Soal

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Menurut saya sistem etika politik di Indonesia masih banyak tantangan dalam mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi negara. Terlihat masih banyaknya penyimpangan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila ini seperti:
1. Politik uang dan memanipulasi kekuasaan
2. Korupsi dan nepotisme
3. Kurangnya transparasi dan akuntibilitas(tanggung jawa)
Meskipun telah diupayakan dalam memperbaiki keadaannya, seperti perbaikan kebijakan antikorupsi, reformasi sistem pemerintahan, dan sebagainya, akan tetapi kenyataannya penerapan politik etika yang sesuai dengan nilai nilai-nilai Pancasila masih menjadi tantangan yang sangat besar. Maka diperlukannya memperkuat nilai-nilai Pancasila, tanggung jawab, serta memperbaiki kebijakan yang ada.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Di lingkungan saya para pemuda memiliki gambaran etika yang beragam. Sebagian besar menunjukkan sikap-sikap yang mencerminkan Pancasila, seperti gotong royong, menghormati orang yang lebih tua, kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Namun dari sikap-sikap diatas tak lepas dari adanya tantangan-tantangan, seperti individualisme, sikap yang konsumtif, mengabaikan kebersamaan, sehingga dapat mengurangi rasa empati didalam masyarakat.

Solusi untuk Dekadensi Moral:
1. Pendidikan dengan Nilai Pancasila: Menggabungkan nilai-nilai Pancasila ke dalam pendidikan formal maupun informal, melalui cara pendekatan yang sesuai dan menarik bagi generasi muda.
2. Peranan Orang Tua dan Lingkungan Sosial: Memperkuat peran keluarga dan lingkungan sosial sebagai teladan dan tempat membimbing perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai bangsa.
3. Penguatan Moral melalui Media Positif: memberikan edukasi melalui platform sosial.
4. Mengikuti Kegiatan Sosial dan Aksi Kepedulian: Ikut serta dan terlibat dalam kegiatan sosial, yang tidak hanya membentuk karakter tetapi juga menguatkan rasa persatuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by rendi fadliyansyah -
NAMA : RENDI FADLIYANSYAH
NPM : 2455011020

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia masih menunjukkan tantangan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila secara konsisten. Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, mengedepankan nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya, meskipun bervariasi, dapat dilihat sebagai sebuah refleksi dari perkembangan sosial yang lebih luas. Beberapa di antaranya menunjukkan kesadaran akan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, menghormati orang tua, dan peduli terhadap sesama. Namun, ada juga beberapa aspek yang menggambarkan kecenderungan dekadensi moral, seperti perilaku individualistis, kurangnya rasa empati, serta meningkatnya ketidakpedulian terhadap norma-norma sosial dan budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by SOFIA ZAHRA SAPUTRI -
NAMA : SOFIA ZAHRA SAPUTRI
NPM : 2415011045
KELAS: B

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Jawab: Belum sesuai dengan nilai – nilai pancasila, karena masih banyak korupsi dan penyalahgunaan jabatan.
2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Jawab: Sebagian baik,dan sebagian buruk. Namun dapat disebut semakin buruk karena adanya toleransi dari pihak lingkungan terhadap buruknya moral atau tingkah laku tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Zahrah Novita Athirah -
Nama: Zahrah Novita Athirah
NPM: 2415011115
Kelas: B

A. Etika politik di Indonesia sering kali belum sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Praktik politik seperti korupsi, penggunaan politik identitas, serta ketidakadilan dalam kebijakan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip Pancasila seperti kejujuran, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan belum terlaksana dengan konsisten. Proses musyawarah dan mufakat pun masih kerap diabaikan, tergantikan oleh kepentingan kelompok tertentu, yang pada akhirnya memperlebar ketimpangan sosial.

Meskipun aturan hukum dan pedoman etika sudah ada untuk mendukung perilaku politik sesuai Pancasila, penerapan di lapangan masih membutuhkan peningkatan. Diperlukan komitmen lebih kuat dari semua pihak untuk menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek politik, sehingga tercipta keadilan, persatuan, dan kesejahteraan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Etika generasi muda di sekitar lingkungan tempat tinggal saya, ada yang masih menghargai nilai-nilai positif seperti saling menghormati dan gotong royong, namun sebagian lainnya mulai terpengaruh oleh budaya individualisme dan materialisme. Hal ini kadang menunjukkan bahwa perilaku mereka kurang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Jika dibiarkan, dekadensi moral ini bisa mengikis karakter bangsa yang berbudaya dan beretika.

Sebagai solusi, pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan sejak dini baik di keluarga maupun sekolah, dengan orang tua dan guru sebagai teladan. Aktivitas sosial seperti gotong royong dan program kepedulian di lingkungan juga bisa membantu menumbuhkan rasa solidaritas. Selain itu, penting untuk mengawasi penggunaan teknologi agar generasi muda bijak dalam penggunaannya, dan penguatan nilai-nilai agama serta budi pekerti juga dapat memberikan dasar moral yang kuat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan generasi muda dapat kembali menerapkan etika yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Saskia Azizah -
Nama : Saskia Azizah
NPM : 2415011038
Kelas : B

1.Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

: menurut pendapat saya sistem etika prilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai nilai pancasila,Banyak kasus ketidakadilan dalam pemerintahan, terutama dalam pembagian sumber daya dan kekuasaan. Ini jelas nggak sesuai dengan sila kelima Pancasila yang menekankan keadilan sosial. Praktek KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) masih marak dan ini bikin ketimpangan makin terasa.selain itu agama pun dijadikan alasan atau dukungan yang mestinya kita harus saling menghormati sesama agama, selain itu juga kurangnya rasa kepercayaan antara masyarakat maupun pemerintahnnya begitupun sebaliknya.

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

: Etika yang saya lihat di lingkungan saya yang pertama yaitu kurangnya rasa tanggung jawab baik dari diri sendiri maupun lingkungannya .Banyak anak muda yang lebih peduli sama diri sendiri, tanpa memikirkan dampak sosial dari tindakan mereka. Ini bisa jadi efek dari melihat ketidakadilan di sekitar mereka.kemudian yang kedua yaitu kuatnya rasa individualisme ,Banyak dari mereka yang lebih fokus pada kesenangan pribadi, dan nggak peduli dengan orang lain. Ini sejalan dengan masalah dalam birokrasi yang lebih fokus pada kepentingan pribadi daripada melayani masyarakat.

solusi :

1.Pendidikan Moral Sejak Dini: Pendidikan moral dan etika harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah, nggak cuma teori tapi juga praktiknya. Mulai dari rumah hingga sekolah, anak-anak perlu diajarin untuk menghargai nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Kalau sudah terbiasa, mereka akan bawa itu dalam kehidupan sehari-hari.

2.Meningkatkan Kesadaran Sosial: Generasi muda perlu didorong untuk lebih peduli dengan kondisi sekitar, baik itu masalah sosial, politik, ataupun lingkungan. Dengan cara ini, mereka nggak cuma fokus pada kepentingan pribadi, tapi juga melihat bagaimana tindakan mereka bisa memengaruhi orang lain.

3.Mendorong Tanggung Jawab Individu: Semua orang perlu merasa tanggung jawab atas tindakan mereka, termasuk dalam hal moral. Kita harus diajarkan untuk menerima konsekuensi dari tindakan kita, baik yang positif maupun negatif. Ini bisa mulai dari tindakan sederhana seperti menghargai orang lain, berperilaku jujur, dan ikut membantu mengatasi masalah di lingkungan sekitar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by HAIRI ABDUL AZIZ 2415011120 -
NAMA:HAIRI ABDUL AZIZ
NPM:2415011120
KELAS:B MKU PANCASILA

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Jawab:
Sistem etika politik di Indonesia seharusnya menjunjung kepentingan negara, transparansi, kejujuran, dan integritas, tetapi pelaksanaannya masih penuh tantangan. Banyak pelanggaran etika yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang, yang melanggar sila keempat dan kelima. Budaya kekuasaan dan kepentingan pribadi sering menghalangi penerapan etika politik yang adil. Meskipun ada upaya regulasi dan pengawasan, lemahnya penegakan hukum menjadi hambatan. Diperlukan komitmen para politikus dan partisipasi masyarakat untuk memastikan praktik politik sesuai Pancasila, serta pendidikan politik yang memperkuat nilai-nilai tersebut.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Jawab:
Etika generasi muda di sekitar saya beragam; sebagian mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan hormat pada orang tua, sementara lainnya menunjukkan perilaku individualistik, penurunan norma sosial, dan ketergantungan teknologi yang mengurangi interaksi sosial. Ini menandakan adanya dekadensi moral yang perlu perhatian.

Dekadensi moral ini disebabkan oleh pengaruh negatif media sosial, lemahnya pengawasan keluarga, dan kurangnya pendidikan karakter. Solusi yang dapat diambil antara lain:

1. Pendidikan Karakter: Penekanan pendidikan etika dan Pancasila di sekolah.
2. Peran Aktif Keluarga: Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak dengan nilai-nilai luhur.
3. Edukasi Media Sosial: Mengajarkan penggunaan media sosial yang bijak.
4. Pemberdayaan Komunitas: Mengadakan kegiatan bersama untuk memupuk kebersamaan dan tanggung jawab sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by JESICA AJENG_ 2415011034 -
Nama : Jesica Ajeng Sekar Ayu
Npm : 2415011034
Kelas : B-Teknik Sipil

Analisis Soal
A.Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Jawab : Menurut sudut pandang saya sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih banyak penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila. Masih banyak pejabat negara yang terlibat dalam korupsi dan tindakan tidak etis yang mencerminkan hilangnya moralitas dalam politik, Adanya demokrasi yang berkembang lebih cenderung pada kepentingan pribadi, bukan rakyat, dengan praktik-praktik seperti politik uang dan pragmatisme yang mengabaikan etika, Pancasila seharusnya menjadi pedoman moral, tetapi realitas menunjukkan bahwa banyak pelaku politik tidak menerapkan nilai-nilai tersebut dalam sehari hari.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Jawab : Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya mencerminkan campuran antara nilai tradisional dan modern. Banyak yang tetap menjaga sopan santun, menghargai orang tua, dan nilai gotong royong, namun ada juga pengaruh individualisme yang semakin kuat, terutama karena media sosial , Untuk solusi atas terjadinya dekadensi perlu adanya penguatan pendidikan karakter sejak dini, baik di sekolah maupun dalam keluarga, agar generasi muda memiliki landasan nilai yang kuat. Selain itu, pemanfaatan media sosial harus diajarkan dengan bijak agar dampak negatifnya dapat diminimalisir. Keteladanan dari pemimpin di berbagai level juga sangat penting untuk memberikan contoh nyata dalam menjalankan nilai moral, serta peran aktif komunitas dalam kegiatan positif, juga dapat membantu memperkuat kesadaran moral. Semua ini perlu dilakukan secara bersama-sama untuk menciptakan perubahan yang signifikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by NURUL SALAFINIDA_2415011043 -
Nama : Nurul Salafinida
NPM : 2415011043
Kelas : B – Teknik Sipil MKU Pancasila

Tugas Anlisis Soal
a. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawab :
Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dapat dilihat dari maraknya korupsi yang sampai saat ini terjadi, kolusi, diskriminasi minoritas dan nepotisme yang bertentangan dengan semangat keadilan, persatuan, dan kebijaksanaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Reformasi birokrasi perlu diperlukan agar perilaku politik dapat lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Jawab :
Etika generasi muda dilingkungan sekitar saya cukup beragam tentunya selalu ada sisi baik dan buruk dari setiap tempat, namun saat ini dengan kurangnya etika generasi muda seperti sopan santun kepada oranglain dan sebagainya sangat mudah ditemui. Solusi yang dapat diterapkan dalam dekadensi moral diantaranya adalah, pendidikan karakter yang seharusnya ditanamkan sejak dini serta keluarga dan lingkuungan sekitar yang menjadi tempat tumbuhnya generasi muda harus lebih diperbaiki dapat juga dilakukan penyuluhan dan pembinaan bagi generasi muda yang saat ini harus diperbaiki dari segi moralnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Shella Vita -
Nama : Shella vita
Npm : 2415011051 (kls b)

1. Saat ini, etika politik seakan sudah tidak berlaku lagi, bahkan cenderung Menghilang. Realitas yang ada menunjukkan politik sebagai ajang pertarungan Kekuatan dan kepentingan, hingga terdapat kecenderungan umum menghalalkan Segala cara untuk mencapai tujuan. Pragmatisme politik sudah merusak etika Berpolitik para politikus. Salah satunya adalah praktik money politics (transaksi Politik) yang benar-benar tidak mendidik rakyat dan menjadi contoh yang Buruk dalam berpolitik. Mestinya, para elit politik menjadi teladan yang baik Bagi rakyat. Karena itu, seorang politisi harus menjadikan etika politik sebagai Patokan orientasi dan pandangan normatifnya agar terlaksana kekuasaan yang Bermartabat.
Mestinya, para elit politik menjadi teladan yang baik bagi rakyat yang dipimpinnya, yaitu akhlak dan perilaku berpolitik yang baik, memiliki kesabaran, kesederhanaan, menjunjung persamaan, keadilan, dan lain sebagainya. Kajian tentang pemikiran atau etika politik di sini bukan hanya berbicara mengenai masalah perilaku elit politik, tapi juga terkait pandangan tentang manusia dan kekuasaan. Selain itu, etika politik sangat terkait dengan hukum dan kekuasaan. Etika politik bersifat metafisis dan dianggap kurang realistis oleh para filsuf, sehingga mereka sering acuh tak acuh. Namun, para filsuf berjasa mengkritisi dasar-dasar legitimasi kekuasaan politik. Dalam pandangan etika, politisi harus bertindak benar, bertanggung jawab, serta argumentatif dalam perilaku politik mereka. Karena, baik dan buruknya kondisi lingkungan sosial sangat tergantung pada keputusan politik. Dalam hal ini, jelaslah bahwa fungsi etika politik adalah untuk mengkritisi legitimasi politik secara rasional, objektif, dan Tugas etika politik bukan untuk mencampuri politik praktis, tetapi membantu agar masalah ideologis dapat dijalankan secara objektif. Etika politik sebagai patokan orientasi dan pandangan normatif bagi politisi untuk melaksanakan kekuasaan secara.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya etika politik blum sesuai dengan nilai nilai pancasila.

2. Etika generasi muda ditempat saya masi blum dapat dikatakan baik. Masi banyak anak muda yang catcalling kepada lawan jenis ketika lewat/berpapasan. Tidak sikit juga yang ngelem di semak atau pun rumah kosong. Mengatasi dekadensi moral memerlukan upaya dari berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat individu, keluarga, masyarakat, maupun negara. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Pendidikan Moral Sejak Dini
2. Penguatan Peran Keluarga
3. Peningkatan Kesadaran Beragama
4. Penegakan Hukum yang Tegas
5. Pemberdayaan Media dan Teknologi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZUMAIRUL MUFID -
Nama : Zumairul Mufid
NPM : 2415011029

NO.1
system etika perilaku politik di Indonesia semakin jauh dari kata sempurna, banyak birokrasi pemerintahan yang tidak profesional terhadap pekerjaanya dan ada banyak sekali para aparatur pemerintah yang sewenang wenang terhadap para masyarakat. kasus sekarang yang telah beredar akhir akhir ini adalah kasus kominfo dan kemendikbud. kominfo dipekerjakan oleh bapak bapak tua yang tidak paham mengenai system informasi pada computer. hal tersebut mengakibatkan sikap yang tidak professional terhadap masyarakat. selanjutnya kemendikbud, pada kasus ini kemendikbud tidak berhasil dalam mencapai program selama masa jabatannya, bapak orang tua atau wali murid yang mengeluh terhadap kurikulum merdeka. sehingga banyak para siswa yang tidak mampu memahami materi pembelajaran di sekolah, hal ini sudah jelas bertentangan dengan nilai nilai Pancasila, terutama pada penerapan sila ke 4 yang berbunyi "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" yang tentunya hql tersebut tidaklah bijaksana bagi para birokrasi pemerintahan. selanjutnya ada kasus yang bertentangan dengan sila ke 5, bahwa dalam kasus ini, bapak bapak pns mengusir para pedagang UKM dipinggir jalan secara kasar dengan menendang gerobak dan bahan bahan dagang.

NO.2
Banyak para anak muda yang mengalami dekadensi moral semenjak budaya asing yang masuk kedalam Indonesia (Westernisasi). Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan menyaring budaya yang negative sehingga banyak anak muda yang terjerumus ke dalam lingkaran setan. Salah satunya adalah banyak anak muda di Bawah umur yang sudah pacaran dan bermesra mesraan di tempat umum, baju seksi sudah menjadi hal yang biasa di kalangan umum dan banyak perempuan yang suka memamerkan tubuhnya di platform social media, budaya malas yang masih bertebaran dan remaja yang lari dari tanggung jawabnya sebagai pelajar/mahasiswa. Ketidakmampuan menyaring budaya luar ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang nilai nilai agama dan budaya setempat dan membiarkan generasi jaman sekarang melihat tontonan yang tidak beretika di social media. solusi dari masalah ini adalah, kita harus memberikan asupan yang lebih terhadap generasi sekarang mengenai nilai nilai etika dan moral yg berlaku serta menanamkan nilai nilai agama sejak dini. membatasi penggunaan media social bagi anak dibawah umur dan selalu memberikan edukasi yang positif bagi generasi bangsa kita
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Nur Latifa 2415011044 -
NAMA : DINDA NUR LATIFA
NPM : 2415011044
KELAS : B
MATA KULIAH : MKU PANCASILA

A. Secara umum, sistem etika perilaku politik saat ini masih terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan. Beberapa hal yang sering menjadi sorotan adalah:
1. Dominasi kepentingan kelompok: Kepentingan kelompok atau partai politik tertentu seringkali mengalahkan kepentingan bersama dan nilai-nilai etika.
2. Maraknya politik identitas: Penggunaan identitas agama, suku, atau ras untuk meraih dukungan politik seringkali memicu polarisasi dan konflik.
3. Penyalahgunaan kekuasaan: Korupsi, kolusi, dan nepotisme masih menjadi masalah serius dalam dunia politik.
4. Minimnya kesadaran akan etika politik: Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika politik juga menjadi kendala.
Sistem etika perilaku politik saat ini masih jauh dari sempurna. Namun, dengan kesadaran dan upaya bersama, kita dapat terus memperbaiki sistem ini agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

B. Etika generasi muda yang berada di sekitar lingkungan menurut saya sangat memprihatinkan. Banyak anak anak muda yang telah hilang sopan santun dan akal sehatnya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku buruk mereka tersebut :
1. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat
2. Pergaulan yang kurang baik
3. Mengikuti trend (fomo)
Saran yang bisa diberikan agar tidak semakin banyak generasi muda yang hancur adalah dengan memberikan bimbingan sedari dini, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011046 2415011046 -
Nama : Roy Rendi Sanjaya
Npm : 2415011046
Kelas : B

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih menghadapi banyak tantangan dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Secara ideal, nilai-nilai Pancasila—termasuk ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi yang berkeadilan, dan kesejahteraan sosial—harus menjadi dasar dari perilaku politik para pemimpin dan pejabat publik di semua tingkatan. Nilai-nilai ini seharusnya diwujudkan melalui integritas, kejujuran, transparansi, serta pelayanan kepada kepentingan masyarakat.

Namun, dalam praktiknya, etika politik seringkali masih jauh dari nilai-nilai Pancasila. Beberapa masalah yang kerap muncul adalah korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, nepotisme, dan pengambilan keputusan yang lebih berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok dibandingkan kepentingan masyarakat luas. Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti keadilan dan kerakyatan masih kurang diimplementasikan secara konsisten.

Contoh penyimpangan tersebut mengindikasikan bahwa beberapa pejabat tidak sepenuhnya menjalankan amanah yang diberikan sesuai dengan nilai Pancasila, khususnya sila kedua, ketiga, dan kelima yang mengharuskan mereka untuk bertindak adil, menjaga persatuan, dan mementingkan kesejahteraan sosial. Penyimpangan ini mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik dan melemahkan demokrasi.

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya bervariasi, namun secara umum, ada beberapa indikator yang menunjukkan adanya penurunan dalam penerapan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Beberapa fenomena yang mencerminkan hal ini adalah:

1. Kurangnya Hormat kepada Orang Tua dan Sesama
2. Individualisme dan Materialisme.

Secara umum, etika yang diterapkan oleh sebagian generasi muda tidak sepenuhnya mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghormati, dan kepedulian terhadap masyarakat sering kali terabaikan karena pengaruh individualisme dan budaya materialisme yang semakin dominan. Meskipun ada segelintir anak muda yang aktif dalam kegiatan sosial dan menghormati nilai kebangsaan, tetapi pengaruh negatif dari lingkungan global dan media sosial seringkali menggeser pemahaman mereka terhadap nilai luhur bangsa Indonesia.

Solusi untuk Mengatasi Dekadensi Moral.
Dekadensi moral yang terjadi di kalangan generasi muda saat ini memang mencerminkan adanya krisis dalam penerapan nilai-nilai etika yang sesuai dengan Pancasila. Meskipun demikian, dengan pendidikan yang tepat, peran teladan yang kuat, serta keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial, diharapkan dapat mengembalikan moralitas yang lebih baik dan menumbuhkan kembali etika yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Amar Ahnaf -
Nama : Amar Ahnaf Murtadho
NPM : 2465011005
Kelas : B


A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

- Etika dan prilaku di Indonesia belum sepenuhnya selaras dengan Pancasila. Masih sering terjadi korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan yang bertentangan nilai-nilai keadilan dan persatuan

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

- Etika generasi muda di sekitar saya beragam. Ada yang masih menghormati budaya sopan santun, seperti menyapa dan menghormati orang tua, gotong royong, dan peduli lingkungan. Namun, sebagian lainnya kurang peduli dengan norma lokal, dan cenderung lebih individual banyak menghabiskan waktunya maen sosmed.

solusinya menurut saya meningkatkan peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai moral, dan pendidikan karakter dengan nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ATIKA PUSPITA SARI_2415011111 -
NAMA   : ATIKA PUSPITA SARI 
NPM      : 2415011111
KELAS   : B

Soal:

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawaban :

Berdasarkan kenyataan, sampai saat ini sistem etika perilaku politik belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme di jajaran politik pemerintahan Indonesia.
Banyak juga kasus yang mengatakan para aparat birokrat tidak menjalankan kewajibannya dengan sungguh-sungguh dan tidak memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ketika masih terjadinya kasus-kasus tersebut, itu berarti para aparat birokrat belum menanamkan nilai Pancasila pada diri mereka ketika menjalankan tanggung jawab dan kewajiban di pemerintah Indonesia.
Hal ini berarti menjadi tugas pemerintah masa depan untuk bisa melakukan pemberdayaan SDM sebaik mungkin untuk bisa mengatasi permasalahan sistem etika perilaku politik di masa depan.


2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

 Jawaban: 

Keadaan etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal tentu saja bervariasi, sebagian menunjukkan perilaku baik yang mencerminkani nilai-nilai Pancasila, seperti hormat kepada orang tua, bisa menghargai orang lain, selalu membantu orang di lingkungannya dan mencoba aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan.
Namun ada pula sebagian generasi muda yang menunjukkan adanya dekadensi moral, seperti tidak peduli terhadap lingkungannya, acuh tak acuh, kurang rasa empati, kurang menghormati orang lain, dan lain-lain.

Terjadinya dekadensi moral generasi muda Indonesia tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia, yang jika tidak segera diatasi para generasi muda penerus bangsa Indonesia akan memiliki kualitas etika dan moral yang terus memburuk.

Sebagai solusi terhadap dekadensi moral yang terjadi yaitu keikutsertaan semua pihak dalam memberikan pendidikan moral terhadap generasi muda, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan media massa.
Keluarga sebagai orang terdekat harus mampu memberikan pengertian dan pendidikan moral berdasarkan Pancasila sedini mungkin terhadap generasi muda.
Sekolah sebagai tempat pendidikan formal harus mampu memberikan pendidikan karakter dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perilaku moral Pancasila.
Masyarakat harus bisa menjadi lingkungan yang mendukung dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sehingga para generasi muda bisa ikut serta belajar dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Dan terakhir media massa, karena media massa merupakan sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, sehingga tentu saja dituntut harus bisa menyajikan informasi kepada generasi muda yang edukatif dan jauh dari konten yang merusak etika dan moral generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ARISTARKUS LUBIS 2415011036 -
NAMA:ARISTARKUS LUBIS
NPM:2415011036
KELAS:B


1. Sistem Etika Perilaku Politik Saat Ini dan Kesesuaiannya dengan Nilai Pancasila

Saat ini, sistem etika perilaku politik di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan untuk sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Meskipun ada aturan dan kode etik yang diharapkan menjadi panduan bagi para pejabat publik, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah tindakan korupsi, yang jelas bertentangan dengan nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan gotong royong yang terkandung dalam Pancasila. Banyak pejabat yang seharusnya menjadi teladan justru terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang untuk kepentingan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perilaku politik belum maksimal, dan masih dibutuhkan usaha lebih untuk mendorong penerapan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan politik.


2. Etika Generasi Muda di Sekitar Tempat Tinggal dan Nilai yang Dianut Bangsa Indonesia

Di lingkungan sekitar, etika generasi muda terkadang menunjukkan penurunan, terutama dalam hal sopan santun dan menghormati orang yang lebih tua. Banyak yang kurang peduli terhadap etika dasar seperti menyapa atau memberi salam kepada orang tua dan masyarakat sekitar. Hal ini bisa dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi sikap hormat, sopan santun, dan kebersamaan.

Solusi terhadap Dekadensi Moral

Untuk mengatasi masalah dekadensi moral ini, diperlukan pendekatan yang bersifat preventif dan edukatif. Beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi:

Pendidikan Karakter Sejak Dini: Mengajarkan nilai-nilai etika dan karakter yang sesuai dengan Pancasila sejak dini melalui pendidikan di sekolah dan keluarga, agar generasi muda tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya etika dalam kehidupan.

Keteladanan dari Orang Dewasa: Para orang tua dan pemimpin masyarakat perlu menunjukkan perilaku yang baik sebagai contoh bagi generasi muda. Keteladanan dari orang dewasa akan memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku anak-anak dan remaja.

Ketegasan dalam Penegakan Nilai dan Norma: Penting adanya penegakan nilai dan norma dengan sikap yang tegas terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan etika. Dengan adanya ketegasan ini, diharapkan muncul efek jera yang bisa menjadi pengingat bagi generasi muda untuk menghormati etika yang berlaku.

Kegiatan Sosial dan Budaya untuk Meningkatkan Kesadaran Etika: Mengadakan kegiatan yang dapat mempererat kebersamaan serta menumbuhkan rasa hormat terhadap nilai-nilai tradisional dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Tubagus Sulthan Nugroho 2455011009 -
Nama : Tubagus Sulthan Nugroho
NPM : 2455011009

Tugas Analisis Soal

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan

Jawaban : Sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila karena masih banyak pejabat-pejabat dipemerintahan yang sifat dan etikanya berbanding terbalik dengan nilai-nilai Pancasila, seperti menggunakan agama untuk kepentingan berpolitik, masih banyak pejabat-pejabat yang menyalah gunakan kekuasaan, melakukan korupsi dan tidak melaksanakan tugas yang seharusnya.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi

Jawaban : Menurut saya etika generasi muda disekitar saya ada yang bernilai baik namun, masih banyak juga yang masih bernilai buruk. Contoh nilai yang baik adalah dengan banyak acara keagamaan dan kegiatan tolong menolong serta sikap kepedulian yang tinggi. Sedangkan untuk nilai yang buruk antara lain tidak menggunakan media sosial yang bijak, menjadikan pembullyan sebagai lelucon.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Wira Idul Fitra -
Nama : Muhammad Wira Idul Fitra
NPM : 2415011041
Kelas : B

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan

Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila. Meskipun Pancasila seharusnya menjadi pedoman dalam setiap tindakan politik, praktik politik sering kali terpengaruh oleh kepentingan pribadi dan kelompok

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Etika generasi muda di wilayah tempat saya tinggal dapat di bilang masi kurang cukup baik di karenakan masih banyak sekali jika bertemu di komplek tidak tegur sapa dan solusinya adalah dengan selalu mengadakan kegiatan pada hari" besar contohnya lada 17 Agustus.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fariha Salsabila -

Nama : Fariha Salsabila
NPM : 2415011030
Kelas : B
Mata Kuliah : MKU Pendidikan Pancasila

 

A.       Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawab :

Menurut saya, sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya kasus-kasus penyimpangan yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah. Seperti yang dijelaskan dalam artikel, masih banyak birokrat yang tidak bisa menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat dan malah mementingkan kepentingan pribadi.

Para birokrat juga masih banyak yang memberikan pelayanan tidak merata kepada masyarakat. Mereka cenderung mengutamakan orang-orang yang punya kedudukan atau koneksi politik. Padahal dalam Pancasila jelas disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama.

Selain itu, masih banyak juga kasus korupsi yang terjadi di lingkungan pemerintahan. Para pejabat sering melakukan pemborosan anggaran dengan berbagai modus seperti manipulasi bukti belanja atau perjalanan dinas yang tidak perlu. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengajarkan kejujuran dan keadilan.


B.       Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Jawab :

Di lingkungan tempat tinggal saya, saya melihat etika generasi muda sekarang sudah mulai berubah. Banyak anak sering menggunakan bahasa yang kasar dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini tentu tidak mencerminkan nilai-nilai dan etika bangsa Indonesia yang terkenal dengan kesopanan dan kesantunannya. Saya juga sering melihat anak-anak muda sekarang lebih suka nongkrong sampai larut malam dan menghabiskan waktu main handphone daripada bersosialisasi dengan tetangga atau ikut kegiatan sosial.

Menurut saya, untuk mengatasi masalah dekadensi moral ini, pertama-tama peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Orang tua harus memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai moral sejak kecil. Sekolah juga harus lebih menekankan pendidikan karakter, bukan hanya fokus pada nilai akademik. Selain itu, masyarakat dan pemerintah juga harus bekerjasama membuat kegiatan-kegiatan positif untuk anak muda. Misalnya mengadakan kegiatan sosial, lomba-lomba, atau acara keagamaan yang bisa mengajarkan nilai-nilai moral. Dengan begitu, generasi muda bisa mengisi waktu luang mereka dengan hal-hal yang bermanfaat.

Yang tidak kalah penting, kita sebagai generasi muda juga harus sadar diri dan mau berubah. Kita harus lebih rajin belajar tentang budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Jangan sampai kita kehilangan jati diri kita sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya hanya karena pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Adellia Andri Darmawan -
Nama : Adellia Andri Darmawan
NPM : 2415011107
Kelas : B

A. Sistem Etika Perilaku Politik Saat Ini dan Kesesuaiannya dengan Nilai-Nilai Pancasila

Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini dapat dikatakan mengalami berbagai tantangan. Dalam praktik politik, etika yang seharusnya menjadi pedoman moral bagi para pejabat publik dan politisi terkadang terabaikan. Hal ini terlihat dalam fenomena seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, politisasi birokrasi, serta ketidaktransparanan dalam pengambilan keputusan. Meskipun ada upaya-upaya untuk memperbaiki hal ini, seperti dengan penerapan kode etik bagi pejabat publik, sistem etika politik Indonesia masih sering kali terhadapkan pada realitas yang jauh dari ideal.

Secara umum, etika politik di Indonesia seharusnya didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Menghormati agama dan kepercayaan sebagai bagian dari integritas pribadi dan kebijakan publik.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjaga hak asasi manusia, keadilan sosial, dan menanggulangi segala bentuk diskriminasi.

3. Persatuan Indonesia: Membangun kebijakan yang menyatukan seluruh elemen bangsa, menghindari politik identitas dan konflik.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menjamin bahwa keputusan-keputusan politik diambil dengan proses yang demokratis dan bijaksana.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mendorong distribusi kesejahteraan yang adil, mengatasi kesenjangan sosial, dan melawan korupsi.
Namun, pada kenyataannya, dalam praktik politik, nilai-nilai ini masih belum sepenuhnya tercermin. Beberapa pelanggaran etika politik, seperti ketidakjujuran dalam kampanye, penyuapan, dan manipulasi kebijakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar antara idealisme dan realitas politik.

Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Pancasila: Secara keseluruhan, sistem etika politik Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Meskipun beberapa pejabat publik dan politisi berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip Pancasila, ada banyak contoh di mana kebijakan dan tindakan politik tidak mencerminkan keadilan sosial, integritas, dan kedewasaan dalam bermusyawarah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesesuaian dengan nilai-nilai Pancasila, diperlukan penguatan sistem pengawasan, pemberantasan korupsi, pendidikan politik yang lebih baik, serta penerapan etika yang lebih ketat dalam setiap aspek kehidupan politik.


B. Etika Generasi Muda dan Solusi atas Dekadensi Moral

Etika generasi muda di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, globalisasi, dan pergeseran nilai sosial. Di lingkungan sekitar tempat tinggal, ada kecenderungan bahwa sebagian generasi muda kurang memperhatikan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam budaya Indonesia dan Pancasila. Misalnya, penggunaan media sosial yang sering kali mengabaikan etika berkomunikasi, maraknya perilaku hedonisme, dan sikap apatis terhadap isu-isu sosial dan politik.

Di satu sisi, generasi muda memiliki potensi besar dalam membawa perubahan positif, tetapi di sisi lain, mereka juga sering terjebak dalam gaya hidup yang tidak mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu contoh yang cukup mencolok adalah fenomena kurangnya rasa hormat terhadap orang tua atau figur otoritas, serta pengabaian terhadap kewajiban sosial seperti bergotong royong.

Sebagian besar perilaku generasi muda saat ini, terutama yang berkaitan dengan konsumsi media sosial dan perilaku individualis, tidak sepenuhnya mencerminkan etika dan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia, yang terkandung dalam Pancasila. Beberapa nilai dasar bangsa seperti gotong royong, saling menghargai, dan kepedulian terhadap sesama sering kali tergeser oleh pola pikir yang lebih materialistik dan individualistis. Meskipun ada sebagian generasi muda yang masih menjaga nilai-nilai kebangsaan, secara umum ada penurunan kesadaran etika, baik dalam konteks moral, sosial, maupun politik.

Solusi Mengatasi Dekadensi Moral:

1. Pendidikan Karakter dan Etika di Sekolah: Kurikulum pendidikan di sekolah harus lebih fokus pada pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai etika yang bersumber pada Pancasila. Pengajaran tentang pentingnya integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab sosial harus dimasukkan ke dalam mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

2. Peningkatan Peran Orang Tua dan Keluarga: Keluarga merupakan institusi pertama yang memberikan pendidikan moral kepada anak. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik, mendampingi anak dalam penggunaan media sosial, dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan Pancasila.

3. Pengawasan Media Sosial dan Teknologi: Mengingat pengaruh besar media sosial dalam membentuk sikap dan perilaku generasi muda, perlu ada pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang beredar. Selain itu, penting untuk menyosialisasikan etika berkomunikasi dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

4. Promosi Aktivitas Sosial dan Gotong Royong: Mendorong generasi muda untuk aktif dalam kegiatan sosial dan kegiatan yang memperkuat rasa kebersamaan, seperti kerja bakti, kegiatan sosial kemasyarakatan, atau organisasi-organisasi pemuda yang berorientasi pada kepedulian sosial.

5. Pemberdayaan Pemuda melalui Pelatihan dan Pembinaan: Menyelenggarakan program pelatihan atau seminar yang membahas pentingnya etika, moral, dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari pendidikan kewarganegaraan. Hal ini dapat mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

Dengan demikian, dekadensi moral yang terjadi pada sebagian generasi muda saat ini memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat, baik dari pemerintah, keluarga, dan lembaga pendidikan. Melalui pendekatan yang komprehensif, yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, pembinaan karakter, pengawasan terhadap penggunaan teknologi, dan peningkatan kesadaran sosial, kita dapat mendorong generasi muda untuk lebih mencerminkan etika dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang luhur.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Vito Pratama Putra -
Nama : Vito Pratama Putra
NPM : 2415011047

A. Sistem etika politik yang saat ini ada di Indonesia menurut saya tidak sepenuhnya baik dan sesuai dengan nilai pancasila, hal ini dikarenakan masih seringnya terjadi tindak kejahatan dalam ranah politik yang tentu saja melanggar nilai-nilai pancasila.

B.Menurut saya, etika generasi muda yang ada disekitar tempat tinggal saya juga belum sepenuhnya baik sebab saya masih sering melihat adanya tindakan-tindakan yang tidak senonoh namun dianggap wajar, beberapa contohnya adalah seperti mengganggu waktu istirahat orang lain, membuang sampah sembarangan, dan terkadang merusak fasilitas umum. Solusi yang bisa saya berikan adalah dengan memberikan pendidikan kepada para orang tua dan calon orang tua agar dapat mengajarkan etika dengan baik kepada anaknya di masa mendatang, dengan begitu kita bisa berharap terjadinya kenaikan moral pada generasi saat ini dan generasi mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nazala Khoirul Azizah -
Nama : Nazala Khoirul Azizah
NPM : 2415011033

1. Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam kaitannya dengan penerapan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi landasan moral dan etika dalam berpolitik. Namun, dalam kenyataannya, etika perilaku politik Indonesia sering kali terpengaruh oleh beberapa faktor negatif seperti korupsi, politisasi agama, politik identitas, serta praktik-praktik tidak transparan yang merugikan rakyat. meskipun banyak politisi dan tokoh negara yang berusaha menjunjung tinggi Pancasila, sistem etika perilaku politik saat ini masih jauh dari ideal dan membutuhkan upaya lebih untuk benar-benar merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam praktik politik sehari-hari. Sebagai negara demokrasi yang berlandaskan pada Pancasila, perlu ada dorongan untuk memperkuat integritas, transparansi, dan keadilan dalam seluruh ranah politik di Indonesia.

2. Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya, seperti yang terlihat di berbagai tempat lain, cenderung beragam. Ada yang masih memegang nilai-nilai tradisional dan norma sosial yang kuat, seperti menghormati orang tua, gotong royong, dan menjaga hubungan baik antar sesama. Namun, ada juga yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi dan globalisasi, yang kadang menyebabkan pergeseran dalam pandangan dan perilaku mereka. Misalnya, kecenderungan untuk lebih individualistis, kurangnya rasa hormat terhadap orang tua, atau kebebasan yang berlebihan dalam berekspresi, yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai yang lebih kolektif dan sopan santun dalam budaya Indonesia.

Solusi untuk mengatasi dekadensi moral ini bisa dimulai dengan

Pendidikan karakter yang lebih intensif
Peran orang tua dan keluarga
Pemberdayaan media sosial
Penguatan nilai-nilai Pancasila
Aktivitas sosial dan gotong royong
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALVITO ZOAN PRADANA -
Nama : Alvito Zoan Pradana
NPM : 2455011017
Kelas : B

A. Sistem Etika Perilaku Politik Saat Ini dan Kesesuaiannya dengan Nilai-Nilai Pancasila

Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia menunjukkan dinamika yang sangat kompleks. Secara umum, masih terdapat tantangan besar dalam mewujudkan etika politik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa perilaku politik yang terjadi, seperti praktik korupsi, nepotisme, dan politisasi isu-isu sensitif, menunjukkan adanya kesenjangan antara idealitas nilai-nilai Pancasila dan realitas yang ada. Pancasila sebagai dasar negara mengedepankan nilai keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, namun dalam praktiknya, seringkali terjadi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut.

Sebagai contoh, dalam pengambilan keputusan politik, sering kali kepentingan pribadi atau kelompok lebih diutamakan dibandingkan kepentingan masyarakat luas. Hal ini mencerminkan adanya moral hazard di kalangan pejabat publik dan politisi. Oleh karena itu, untuk mengembalikan etika perilaku politik yang sesuai dengan Pancasila, diperlukan penegakan hukum yang tegas, transparansi dalam proses pengambilan keputusan, serta pendidikan politik yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan Pancasila.

B. Etika Generasi Muda dan Solusi Terhadap Dekadensi Moral

Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya menunjukkan berbagai nuansa yang mencerminkan kondisi sosial dan budaya yang ada. Banyak di antara mereka yang memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan kejujuran, namun tidak sedikit juga yang terpengaruh oleh budaya konsumtif dan individualisme yang dapat mengikis nilai-nilai tersebut. Beberapa perilaku yang mengindikasikan dekadensi moral, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan perilaku menyimpang lainnya, menunjukkan bahwa ada tantangan besar dalam membangun etika yang kuat di kalangan generasi muda.

Untuk mengatasi dekadensi moral ini, solusi yang dapat diambil mencakup beberapa aspek. Pertama, pendidikan karakter di sekolah harus diperkuat dengan menekankan nilai-nilai Pancasila dan etika yang baik. Kedua, keterlibatan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai luhur serta memberi contoh yang baik sangatlah penting. Ketiga, masyarakat harus aktif dalam menciptakan lingkungan yang positif, misalnya melalui kegiatan sosial, komunitas, dan forum diskusi yang mengedepankan nilai-nilai kebaikan.

Dengan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan generasi muda dapat menginternalisasi etika dan nilai-nilai yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia, sehingga dapat mencegah dan mengatasi dekadensi moral yang ada.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011112 2415011112 -
NAMA: PRAMESWARI HALWIN AZZAHRA
NPM: 2415011112
KELAS: B

1).  Sistem etika perilaku politik di Indonesia memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar ideologi dan panduan moral bangsa. Namun, dalam praktiknya, ada beberapa tantangan dan penyimpangan yang membuat perilaku politik di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut beberapa penilaian terkait:

1. Keadilan Sosial (Sila ke-5)
Ideal: Pemimpin politik seharusnya berperan aktif dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memastikan distribusi sumber daya dan akses ke layanan publik berjalan adil.
Realitas: Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) masih marak terjadi. Seringkali, kebijakan publik lebih menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan masyarakat luas.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila ke-2)
Ideal: Perilaku politik harus menjunjung tinggi hak asasi manusia dan martabat setiap individu.
Realitas: Dalam beberapa kasus, pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi masih terjadi, baik dalam kebijakan maupun tindakan politik.


3. Persatuan Indonesia (Sila ke-3)
Ideal: Sistem politik harus mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa memanfaatkan isu-isu perbedaan seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Realitas: Politisasi isu SARA masih sering digunakan untuk meraih dukungan politik, yang berpotensi memecah belah masyarakat.


4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4)
Ideal: Keputusan politik diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan mengutamakan kepentingan rakyat.
Realitas: Proses pengambilan keputusan politik terkadang lebih dipengaruhi oleh kepentingan elit politik atau kelompok tertentu dibandingkan musyawarah yang inklusif.


5. Ketuhanan yang Maha Esa (Sila ke-1)
Ideal: Sistem politik harus menghormati kebebasan beragama dan keyakinan, serta mencerminkan moralitas yang berbasis nilai-nilai agama.
Realitas: Dalam beberapa situasi, ada politisasi agama yang dapat menimbulkan ketegangan dan mengancam harmoni antarumat beragama.


Tantangan yang Dihadapi
Pragmatisme Politik: Banyak aktor politik lebih berorientasi pada kekuasaan dan kepentingan pribadi/kelompok daripada kepentingan rakyat.
Minimnya Pendidikan Politik: Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam politik.
Ketidaktegasan Penegakan Hukum: Pelanggaran etika politik sering tidak diikuti dengan sanksi tegas.


Kesimpulan nya yaitu meski sistem etika perilaku politik di Indonesia memiliki dasar yang kuat dalam Pancasila, implementasinya masih perlu ditingkatkan. Diperlukan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, partai politik, maupun masyarakat, untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik sehari-hari.



2).  Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya mencerminkan beragam sikap dan perilaku, tergantung pada latar belakang keluarga, lingkungan, dan pengaruh sosial lainnya. Secara umum, masih ada banyak generasi muda yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia, seperti gotong royong, rasa hormat kepada orang tua, dan semangat kebersamaan. Namun, ada juga tantangan yang mencerminkan dekadensi moral dalam bentuk perilaku yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa.

Ciri-Ciri Dekadensi Moral pada Generasi Muda

1. Individualisme dan Kurangnya Kepedulian Sosial
Banyak anak muda lebih fokus pada kepentingan pribadi dan cenderung mengabaikan nilai kebersamaan.


2. Perilaku Konsumtif dan Hedonisme
Gaya hidup yang berlebihan, dipengaruhi oleh media sosial dan budaya populer, seringkali mengesampingkan nilai kesederhanaan.


3. Kurangnya Hormat kepada Orang Tua dan Sesama
Beberapa generasi muda menunjukkan sikap yang kurang sopan terhadap orang tua, guru, atau figur otoritas lainnya.


4. Pengabaian Nilai Agama dan Moralitas
Nilai-nilai agama yang seharusnya menjadi pedoman moral terkadang dikesampingkan oleh generasi muda.


5. Kecenderungan terhadap Perilaku Menyimpang
Seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan keterlibatan dalam tindakan kriminal.



Faktor Penyebab Dekadensi Moral

Pengaruh Globalisasi: Mudahnya akses terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai lokal.

Minimnya Pendidikan Karakter: Kurangnya penekanan pada pendidikan moral di sekolah maupun keluarga.

Peran Orang Tua dan Lingkungan: Orang tua yang kurang memberikan teladan atau kontrol terhadap anak.

Media Sosial dan Teknologi: Konten negatif atau tidak mendidik dapat mempengaruhi perilaku anak muda.


Solusi untuk Mengatasi Dekadensi Moral

1. Peningkatan Pendidikan Karakter
Pendidikan formal dan informal harus menekankan nilai-nilai moral, etika, dan Pancasila sejak dini.


2. Peran Keluarga Sebagai Pondasi Utama
Orang tua perlu memberikan teladan dan mengajarkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat.


3. Penggunaan Media Sosial yang Bijak
Generasi muda perlu didorong untuk memanfaatkan media sosial secara positif, seperti untuk belajar, berkomunikasi, dan berbagi hal-hal bermanfaat.


4. Penguatan Peran Komunitas dan Lingkungan
Komunitas lokal dapat mengadakan kegiatan positif, seperti kerja bakti, diskusi kebangsaan, atau pelatihan keterampilan, untuk memperkuat nilai kebersamaan dan solidaritas.


5. Penegakan Hukum dan Sanksi Sosial
Pemerintah dan masyarakat harus tegas terhadap pelanggaran moral, termasuk memberikan sanksi bagi perilaku menyimpang.


6. Pemanfaatan Teknologi untuk Edukasi Moral
Buat aplikasi atau platform digital yang berisi konten edukatif tentang nilai-nilai Pancasila, budaya Indonesia, dan etika.



Kesimpulan

Etika generasi muda masih bisa ditingkatkan melalui kolaborasi antara keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang menyeluruh, generasi muda dapat diarahkan kembali untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, mengatasi tantangan dekadensi moral, dan menjadi pilar masa depan yang bermartabat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Arya Albana -
Nama : Arya Albana
NPM : 2415011122
Kelas : B

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Masih belum sesuai karena banyak pejabat, calon pejabat, serta masyarakat yang masih mempraktikkan politik uang, padahal praktik ini melanggar hukum dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, di Indonesia juga masih sering terjadi praktik korupsi oleh para politikus, yang tentunya sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi!

Etika anak muda di sekitar saya masih banyak yang jauh dari kata baik. Banyak anak muda yang berperilaku semena-mena dengan orang yang lebih tua, seperti tidak peduli tentang bagaimana cara mereka berbicara pada yang lebih tua dan bahkan terang-terangan melawan orang tua. Selain itu, masih banyak yang membuang sampah sembarang di pinggiran jalan, padahal menjaga lingkungan adalah salah satu bagian dari etika hidup yang baik.

Solusi yang dapat diberikan antara lain:
1. Pendidikan karakter di sekolah dan di lingkungan rumah karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kebiasaan seseorang.
2. Penegakan sanksi sosial dan teguran keras terhadap oknum.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Azaria Ata Dianty -
Nama : Azaria Ata Dianty
NPM : 2415011114

Analisis Berdasarkan Artikel dengan Bahasa Sehari-hari:

Artikel ini membahas perlunya reformasi dalam birokrasi publik, di mana bukan hanya sistemnya yang perlu diubah, tetapi juga cara pandang atau pola pikir masyarakat dan pemerintah terhadap birokrasi. Dengan begitu, pelayanan publik bisa lebih baik dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut analisis soal berdasarkan artikel:

A. Sistem Etika Perilaku Politik Saat Ini dan Kesesuaiannya dengan Nilai Pancasila

Artikel ini menyoroti masalah yang ada dalam birokrasi publik, terutama budaya yang terlalu mementingkan status jabatan (paternalistik), di mana pejabat sering dianggap lebih tinggi dari masyarakat. Hal ini berlawanan dengan nilai Pancasila, yang mengutamakan kesetaraan, keadilan, dan persatuan. Selain itu, birokrasi yang kaku ini membuat pelayanan publik menjadi tidak efektif, mahal, dan lambat, yang bertentangan dengan semangat Pancasila untuk melayani masyarakat dengan baik.

Untuk memperbaiki ini, artikel menyarankan beberapa perubahan, seperti:

Menghilangkan Budaya Paternalistik: Pejabat dan masyarakat harus memiliki hubungan yang setara.
Terbuka pada Kritik: Menerima masukan dari masyarakat agar lebih transparan.
Fokus pada Kepentingan Publik: Birokrasi harus melayani masyarakat dengan lebih cepat, jelas, dan tanpa biaya tambahan yang tidak perlu.
Intinya, perilaku politik dan birokrasi yang sesuai dengan Pancasila adalah yang menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

B. Etika Generasi Muda dan Solusi untuk Dekadensi Moral

Artikel ini juga memberi dasar untuk melihat masalah etika generasi muda yang mungkin mulai pudar. Generasi muda bisa kehilangan nilai-nilai moral dan Pancasila jika sering melihat ketidakadilan, birokrasi yang berbelit-belit, atau kepentingan pribadi pejabat di atas kepentingan publik.

Beberapa solusi yang ditawarkan artikel ini, dan yang bisa diterapkan untuk memperbaiki etika generasi muda adalah:

Remunerasi Berdasarkan Kinerja: Memberi contoh pada generasi muda bahwa kerja keras dan kejujuran akan dihargai.
Transparansi dan Akuntabilitas: Menunjukkan bahwa kejujuran dan tanggung jawab adalah hal penting yang perlu dijaga dalam bekerja.
Pendidikan Karakter yang Konsisten: Mengajarkan budaya saling menghormati dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, agar generasi muda lebih memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila.
Secara keseluruhan, artikel ini menegaskan perlunya reformasi yang bukan hanya mengubah sistem kerja di birokrasi, tapi juga cara berpikir dan bertindak supaya bisa lebih beretika, jujur, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Rafif Ardan -
Nama : Muhammad Rafif Ardan
NPM : 2415011119
Kelas : Pancasila B

A.
Praktik politik di Indonesia masih jauh dari ideal. Korupsi, politik identitas, dan ketidakadilan menggerogoti nilai-nilai luhur Pancasila. Musyawarah mufakat seringkali terabaikan demi kepentingan kelompok tertentu. Padahal, Pancasila mengajarkan kita tentang kejujuran, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan.
Meskipun aturan sudah ada, penerapannya masih lemah. Kita semua harus berkomitmen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam politik. Hanya dengan begitu, Indonesia bisa mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

B.
Generasi muda kita masih menyimpan benih kebaikan. Mereka bisa saling menghormati dan gotong royong. Namun, pengaruh budaya individualisme dan materialisme mulai mengikis nilai-nilai luhur bangsa.
Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu memperkuat pendidikan karakter sejak dini. Orang tua dan guru harus menjadi teladan. Selain itu, kegiatan sosial dan pengawasan penggunaan teknologi juga penting. Dengan begitu, generasi muda bisa tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. KHAIRI DZAKI DZAKI -
Nama : M. KHAIRI DZAKI
Npm : 2415011118
Kelas : B MKWU Pancasila

1. penerapannya masih belum sepenuhnya tercermin dalam praktik sehari-hari. Tantangan dalam mencapai etika politik yang sesuai dengan nilai Pancasila memerlukan reformasi mendalam yang berfokus pada membangun budaya pelayanan, integritas, dan tanggung jawab moral di antara pejabat publik. Dengan demikian, diperlukan upaya kolaboratif yang melibatkan pemangku kepentingan untuk terus menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam perilaku politik dan birokrasi.


2. Dilingkungan saya sendiri untuk etika generasi muda lumayan baik, memiliki sopan santun dan moral yang baik. Untuk solusi bisa dilihat dari lingkungan saya yang baiik karena didikan moral sejak dini oleh orang tua. dan orang tua juga tidak semena-mena terhadap generasi muda walau perbedaan umur yang lumayan jauh
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ajina Cindo -
Nama : Ajina Cindo Anggoro
NPM : 2415011032
Kelas : B

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Masih banyak ditemukan praktik-praktik yang menyimpang dari prinsip-prinsip Pancasila, seperti:

  • Korupsi, kolusi, dan nepotisme yang mencerminkan kurangnya keadilan sosial (sila kelima Pancasila).
  • Penggunaan politik identitas dan isu SARA yang dapat memecah belah persatuan Indonesia (sila ketiga Pancasila).
  • Pengambilan keputusan politik yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok atau pribadi daripada kepentingan rakyat (sila keempat Pancasila).
  • Penyalahgunaan kekuasaan dan kurangnya transparansi yang bertentangan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan (sila pertama dan kedua Pancasila).
Meskipun ada upaya perbaikan, seperti penerapan kode etik bagi pejabat publik, namun implementasinya masih menghadapi banyak tantangan. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan sistem etika politik yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya menunjukkan beragam kondisi. Sebagian masih memegang nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, sopan santun, dan kepedulian sosial. Namun, tidak sedikit juga yang menunjukkan gejala dekadensi moral, seperti:

  1. Individualisme dan kurangnya kepedulian sosial 
  2. Perilaku konsumtif dan hedonisme
  3. Kurangnya rasa hormat kepada orang tua dan sesama
  4. Pengabaian nilai-nilai agama dan moralitas
  5. Keterlibatan dalam perilaku menyimpang
  6. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengaruh globalisasi, minimnya pendidikan karakter, dan peran orang tua serta lingkungan yang kurang optimal.

Solusi untuk mengatasi dekadensi moral generasi muda antara lain:

  1. Penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila di sekolah dan keluarga.
  2. Peningkatan peran orang tua dalam memberikan teladan dan pengawasan terhadap anak-anak.
  3. Pembatasan dan pengawasan penggunaan media sosial serta penyediaan konten-konten edukatif.
  4. Pemberdayaan komunitas dan lingkungan untuk menciptakan kegiatan-kegiatan positif yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
  5. Penegakan hukum dan sanksi sosial yang tegas terhadap perilaku menyimpang.
  6. Dengan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, diharapkan generasi muda dapat kembali memegang teguh etika dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALDI GUSTI RISVIANDI 2415011055 -
Nama : Aldi Gusti Risviandi
NPM : 2415011055
Kelas : B
Matkul : MKU PANCASILA

1. menurut pendapat pribadi saya bahwa banyaknya perilaku politik di Indonesia, baik di level nasional maupun daerah, sering kali tidak mencerminkan prinsip-prinsip luhur yang terkandung dalam Pancasila.

• sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Kualitas etika perilaku politik saat ini juga sering kali dinodai oleh rendahnya rasa hormat terhadap hak asasi manusia dan keadilan bagi semua warga negara. Penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan dalam proses hukum seringkali menurunkan integritas politik.

• Sila ke-3 “Persatuan Indonesia”
Di tingkat politik, sering kali terjadi polarisasi yang mengancam persatuan bangsa. Politik identitas dan sektarianisme yang kerap dipertajam melalui media sosial atau partai politik dapat merusak harmoni sosial dan menambah perpecahan, yang jelas bertentangan dengan nilai persatuan dan kesatuan yang dijunjung tinggi oleh Pancasila.

• Sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”
Dalam banyak kasus, perilaku politik di Indonesia lebih mengutamakan kepentingan elit atau golongan tertentu daripada kepentingan rakyat banyak. Pemilu dan proses perwakilan sering kali menjadi ajang bagi para politisi untuk meraih kekuasaan, sementara aspirasi rakyat yang seharusnya menjadi dasar utama kebijakan seringkali terabaikan. Kebijakan yang dihasilkan sering kali lebih berpihak pada kepentingan segelintir orang atau kelompok, dan ini bertentangan dengan semangat musyawarah untuk mufakat yang tercantum dalam Pancasila.

• Sila ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Salah satu aspek yang paling terganggu adalah distribusi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Meskipun dalam teori dan prinsipnya, Pancasila menekankan pada pentingnya keadilan sosial, dalam praktik politik sering terjadi ketimpangan ekonomi dan sosial. Politik identitas dan nepotisme yang masih marak, baik dalam dunia politik maupun dalam birokrasi, mengindikasikan bahwa ada ketidakadilan dalam hal kesempatan dan akses kepada kekuasaan dan kesejahteraan.

2. Nilai – nilai etika yang terdapat di lingkungan saya cukup bervariasi. banyak teman – teman ataupun orang sekitar yang mungkin masih ada yang bersikap rasis dan mengejek/membully orang yang berbeda dengan dirinya, entah itu perbedaan agama, ras, tempat tinggal, dan lainya.
Perlu diketahui bahwa perbedaan adalah sesuatu yang membuat negara kita menjadi dikenal akan beragamnya daerah di Indonesia. Nilai – nilai yang tidak terkandung dari perilaku beberapa oknum yang saya sebutkan diatas adalah dari nilai Pancasila ke-2, ke-3,dan ke-5.
Solusi yang dapat saya berikan bagi orang terdekat saya adalah dengan pentingnya kita untuk memahami nilai – nilai yang terkandung dari Pancasila agar dapat menghargai sebuah perbedaan. Juga pentingnya untuk saling mengerti bahwasanya kita adalah makhluk yang sama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Naufal Mufid -
Nama : Muhammad Naufal Mufid
NPM : 2415011031

A. Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan untuk mencerminkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten. Reformasi yang dimulai pada akhir 1990-an bertujuan untuk mendorong demokratisasi dan otonomi daerah, namun dalam praktiknya, sistem etika politik dan birokrasi masih menunjukkan beberapa masalah, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan ketidakadilan dalam pelayanan publik.

1. Independensi: Prinsip independensi sering kali terabaikan karena adanya kepentingan politik atau pribadi, sehingga pejabat publik terjebak dalam penyalahgunaan kekuasaan yang berpotensi menumbuhkan budaya korupsi.

2. Keadilan dan Ketidakberpihakan : Praktik-praktik yang diskriminatif masih terjadi, khususnya dalam pelayanan publik yang sering menguntungkan pihak tertentu.

3. Integritas : Banyak pejabat publik yang seharusnya menunjukkan integritas justru terlibat dalam berbagai skandal korupsi dan tindakan tidak jujur.

4. Transparansi dan Akuntabilitas : Ketiadaan transparansi menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

B. Etika generasi muda di lingkungan sekitar umumnya beragam dan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi serta budaya global. Meski ada yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, sebagian lainnya mulai menunjukkan tanda-tanda dekadensi moral, seperti kurangnya rasa hormat terhadap nilai-nilai luhur bangsa, rendahnya kepedulian sosial, dan cenderung bersikap individualistis.

Tantangan ini diperparah dengan derasnya arus informasi digital yang tanpa filter, yang dapat mengaburkan nilai-nilai asli bangsa. Sikap apatis terhadap budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila menyebabkan etika generasi muda kurang mencerminkan identitas bangsa Indonesia.

Solusi untuk Mengatasi Dekadensi Moral:

1. Pendidikan Karakter
2. Pemberdayaan Sosial
3. Penggunaan Media Sosial yang Positif
4. Peran Keluarga dan Lingkungan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011053 2415011053 -
Nama : Najwa Anisatasya
Npm : 2415011053
Kelas : B

a. Sistem etika perilaku politik saat ini tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila karena pemerintah masih banyak yang melanggar nilai nilai pancasila tersebut. Pada era reformasi sampai saat ini Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hiruk pikuk perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaran etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara di legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan inilah yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

b. berdasarkan observasi di sekitar tempat tinggal saya, etika generasi muda saat inisebagian banyak yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua misalnya kepada guru, tetangga, pekerja jalanan dan bahkan kepada orang tuanya. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti menaikkan suara ketika berbicara dengan orang yang lebih tua dan tidak menyapa ketika bertemu. Kondisi ini tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.

Solusi saya :
a. peran orang tua dan keluarga
b. peran pemerintah dan masyarakat dalam lingkungan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Safira -
Nama: Dinda Safira
Npm: 2415011035
Kelas b


A. Sistem etika perilaku politik saat ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam konteks penerapan nilai-nilai Pancasila. Banyak politisi yang terlibat dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, yang bertentangan dengan nilai pancasila yakni keadilan sosial dan musyawarah. Hal ini menunjukkan bahwa etika politik belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

B. Etika generasi muda saat ini cenderung dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan budaya. Banyak yang menunjukkan sikap individualis dan berfikir sempit, yang bisa menghilangkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Meskipun demikian, masih ada kelompok yang berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Solusi untuk dekadensi moral dengan cara
memperkuat pendidikan karakter di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, mendorong generasi muda untuk aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fadli Arjuna Putra Pangestu Pangestu -
NAMA: FADLI ARJUNA PUTRA P
KELAS: B
NPM: 2415011048

1. Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih banyak tantangan untuk benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Berikut beberapa masalah utama:

-Keadilan Sosial (Sila ke-5): Masih banyak kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Banyak politisi lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, yang tidak sesuai dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

-Kemanusiaan (Sila ke-2): Praktik politik kadang melanggar hak asasi manusia, seperti tindakan represif terhadap kritik. Ini menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap nilai kemanusiaan.

-Persatuan (Sila ke-3): Sering terjadi polarisasi atau konflik antar kelompok politik yang mengancam persatuan bangsa.

Secara keseluruhan, meski ada upaya untuk mencerminkan Pancasila, praktik politik saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilainya.

2. Etika di kalangan mahasiswa saat ini mencerminkan beragam sikap dan nilai. Banyak mahasiswa yang berperilaku positif, seperti aktif dalam kegiatan sosial, memiliki semangat gotong royong, dan menghormati sesama. Namun, terdapat juga sejumlah mahasiswa yang terpengaruh oleh individualisme, kurangnya rasa tanggung jawab, serta sikap apatis terhadap lingkungan sosial dan bangsa. Hal ini kadang bertentangan dengan nilai-nilai yang diharapkan bangsa Indonesia, seperti kebersamaan, kejujuran, dan saling menghargai. Untuk mengatasi dekadensi moral di kalangan mahasiswa, penting untuk memperkuat pendidikan karakter di kampus dan lingkungan organisasi, dengan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa secara praktis, misalnya melalui kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada kepedulian sosial. Dosen dan tenaga pendidik diharapkan dapat menjadi teladan serta memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menjalani kehidupan perkuliahan dengan tanggung jawab. Kampus juga dapat menciptakan iklim yang mendukung kegiatan positif, seperti seminar pengembangan diri dan kegiatan sosial, agar mahasiswa lebih terlibat dan aktif secara produktif. Penggunaan teknologi dan media sosial dengan bijak juga perlu diarahkan agar mahasiswa dapat memanfaatkannya secara positif untuk mendukung prestasi dan pembangunan karakter yang kuat. Upaya ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih menghargai etika, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Restu Natasya Hidayati -
Restu Natasya HIdayati
2415011056
Kelas B

1. Sistem etika perilaku politiik di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, terutama masalah korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat. Korupsi tentu saja tidak sesuai dengan nilai Pancasila terutama nilai ke-5 karena korupsi melanggar hak asasi manusia. mereka mengambil hak yang seharusnya bukan milik mereka.

2. Etika generasi muda di lingkungan saya ada yang cukup baik dan ada juga yang tidak. ada beberapa dari mereka yang sopan dan baik kepada yang lebih tua, ikut gotong royong, dan bergaul dengan masyarakat. namun ada juga yang masih bersikap individualisme, yang mana mereka tidak mau berbaur dan mementingkan diri sendiri. cara agar kita dapat mengurangi dekarmasi moral yaitu kita dapat mempertegas lagi kepada mereka yang masih memiliiiki sikap individualisme, memperkuat komunikasi, dan bisa juga dengan cara meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Fadhil Husaini -
Nama : Muhammad Fadhil Husaini
NPM : 2415011039
Kelas : B MKWU PANCASILA

Tugas Analisis Soal
A. Menurut saya sistem etika politik di Indonesia saat ini seharusnya sudah sesuai dengan nilai nilai pancasila, namun terdapat beberapa aspek tantangan yang harus dihadapi, seperti :
- Korupsi: Praktik korupsi masih menjadi masalah serius yang menggerogoti sendi-sendi negara. Ini bertentangan dengan sila kelima Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan sosial.

- Politik Identitas: Politik identitas seringkali memicu perpecahan dan polarisasi. Hal ini bertentangan dengan sila ketiga Pancasila yang menjunjung tinggi persatuan Indonesia.

- Hoaks dan Ujaran Kebencian: Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial dapat merusak tatanan sosial dan mengancam persatuan bangsa. Ini bertentangan dengan sila pertama dan kedua Pancasila.

- Politik Uang: Praktik politik uang masih menjadi masalah yang sulit diberantas. Hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi yang sehat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.

Sistem etika perilaku politik saat ini masih terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan. Untuk mencapai sistem politik yang lebih baik, diperlukan upaya bersama dari seluruh komponen bangsa, yaitu:

Penguatan Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter sejak dini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda. Penegakan Hukum: Hukum harus ditegakkan secara tegas dan tanpa pandang bulu terhadap segala bentuk pelanggaran hukum, termasuk korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan memberikan masukan terhadap kebijakan publik.
Pengembangan Teknologi yang Berkeadilan, Pengembangan teknologi informasi harus diarahkan untuk kepentingan bersama dan tidak hanya untuk kepentingan segelintir kelompok.
Kesimpulannya, sistem etika perilaku politik saat ini masih jauh dari sempurna. Namun, dengan kesadaran dan upaya bersama, kita dapat mewujudkan sistem politik yang lebih baik dan lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.


B. Menurut saya, beberapa perilaku generasi muda saat ini tentu tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Namun, kita juga perlu melihat sisi positifnya, yaitu banyak generasi muda yang masih memiliki kepedulian sosial, semangat gotong royong, dan keinginan untuk berbuat baik.

Untuk mengatasi masalah dekadensi moral yang terjadi, diperlukan upaya yang menyeluruh dari berbagai pihak, antara lain:

- Penguatan Pendidikan Karakter, Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini dan terus dikembangkan sepanjang hayat. Pendidikan karakter harus menekankan pentingnya nilai-nilai moral, etika, dan kewarganegaraan yang baik.
- Peran Keluarga, Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Orang tua harus menjadi role model yang baik bagi anak-anaknya.
- Peran Sekolah, Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan karakter siswa. Selain memberikan pengetahuan akademik, sekolah juga harus memberikan pendidikan moral dan etika.
- Peran Masyarakat, Masyarakat harus menciptakan lingkungan sosial yang mendukung tumbuh kembangnya nilai-nilai positif. Masyarakat harus saling mengingatkan dan memberikan dukungan kepada sesama.
- Peran Pemerintah, Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung pengembangan karakter bangsa. Kebijakan tersebut dapat berupa program-program pendidikan karakter, pemberdayaan masyarakat, dan penegakan hukum yang tegas.
- Pemanfaatan Teknologi, Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan membangun komunitas online yang sehat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DELPITA NOVI ANGGRAINI 2415011042 -
Nama: Delpita Novi Anggraini
Npm: 2415011042
Kelas: B-Teknik sipil


Tugas analisis soal

1.Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawab: Pada Nilai-nilai ini kita tau sistem etika prilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai nilai pancasila,Banyak kasus ketidakadilan dalam pemerintahan, terutama dalam pembagian sumber daya dan kekuasaan.

2. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi!

Jawab:Pada Etika generasi muda di sekitar saya beragam; sebagian mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan hormat pada orang tua, sementara lainnya menunjukkan perilaku individualistik, penurunan norma sosial, dan ketergantungan teknologi yang mengurangi interaksi sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by FADLAN HABIIBI RAKHAWIJAYA 2415011052 -
NAMA: Fadlan Habiibi R
NPM: 2415011052
KELAS: B
1. Sistem etika perilaku politik di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan seringkali belum sepenuhnya sesuai dengan nilai - nilai pancasila. Perilaku politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mencerminkan nilai-nilai pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah, dan ketuhanan yang maha esa. Namun dalam kehidupan, kita sering melihat perilaku politik yang menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut.
2. ⁠Etika generasi muda di tempat saya tinggal berbeda dan biasanya ada perbedaan dalam cara mereka berperilaku dan memandang nilai-nilai tradisional. Sebagian dari generasi muda ada yang menunjukkan sikap positif, menghormati orang tua, dan menjaga norma sosial, namun ada pula yang cenderung kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Hal ini sebagian dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, globalisasi dan perubahan gaya hidup yang menyebabkan perubahan nilai-nilai budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Davitt -
NAMA : M DAVIT DWI NOVANZA
NPM :2415011113

1. Meskipun nilai-nilai Pancasila mengandung prinsip-prinsip moral yang sangat baik, praktik etika politik di Indonesia saat ini masih menunjukkan beberapa ketidaksesuaian. Beberapa masalah yang masih terlihat dalam praktik politik Indonesia adalah:

a. Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Korupsi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Praktik ini jelas bertentangan dengan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila kelima (Keadilan Sosial), karena merugikan rakyat dan menciptakan ketidakadilan sosial. Meskipun ada upaya pemberantasan korupsi melalui KPK dan lembaga lainnya, praktik korupsi dan kolusi masih marak di berbagai tingkat pemerintahan dan politik.

b. Politik Identitas dan Polaritas
Saat ini, politik identitas, yang seringkali berbasis agama, etnis, atau kelompok tertentu, semakin berkembang di Indonesia. Hal ini dapat memecah belah bangsa, bertentangan dengan sila ketiga Pancasila (Persatuan Indonesia). Ketegangan politik yang memanfaatkan perbedaan suku, agama, dan ras untuk meraih suara politik mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Praktik semacam ini juga mengabaikan nilai inklusivitas yang seharusnya ada dalam sistem politik Indonesia.

c. Pengabaian Terhadap Musyawarah dan Mufakat
Meskipun Indonesia mengusung sistem demokrasi yang berbasis pada musyawarah untuk mufakat (seperti yang tercantum dalam sila keempat Pancasila), dalam kenyataannya banyak keputusan politik diambil dengan cara yang tidak mengedepankan proses musyawarah atau diskusi yang luas. Pengambilan keputusan sering kali lebih bersifat top-down, dengan elit politik yang mendominasi tanpa melibatkan partisipasi rakyat secara penuh. Hal ini mengurangi kualitas demokrasi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

d. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia masih cukup tinggi. Sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sering kali tidak merata distribusinya. Ini menunjukkan ketidakselarasan dengan sila kelima Pancasila, yang menuntut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Etika generasi muda di lingkungan sekitar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pendidikan, lingkungan keluarga, media sosial, serta pengaruh teman sebaya. Secara umum, saya melihat bahwa ada dua sisi dalam perilaku generasi muda saat ini: sisi positif dan sisi negatif.

Sisi Positif:
Kesadaran Sosial yang Lebih Tinggi: Banyak generasi muda yang mulai menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial, seperti lingkungan, ketimpangan sosial, dan hak asasi manusia. Di beberapa komunitas, ada gerakan-gerakan pemuda yang aktif dalam melakukan aksi sosial seperti membersihkan lingkungan, menggalang bantuan untuk korban bencana, atau menjadi sukarelawan di berbagai organisasi sosial. Ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam sila kedua Pancasila ("Kemanusiaan yang Adil dan Beradab").
Kreativitas dan Inovasi: Generasi muda di lingkungan sekitar juga terlihat semakin kreatif dalam berinovasi, misalnya melalui pengembangan usaha kecil, teknologi, atau karya seni. Mereka semakin mampu memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk tujuan positif, seperti kampanye sosial, pendidikan online, atau berbagi pengetahuan. Ini bisa mencerminkan semangat gotong royong dan musyawarah yang terkandung dalam sila keempat Pancasila ("Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan").
Sisi Negatif:
Tingginya Konsumerisme dan Individualisme: Salah satu fenomena yang saya amati adalah meningkatnya pola hidup konsumeristik dan individualistik di kalangan sebagian besar generasi muda. Banyak yang lebih mementingkan kesenangan pribadi dan materi, daripada kepentingan bersama atau nilai-nilai sosial. Pengaruh media sosial sering kali memperburuk keadaan ini, dengan banyaknya konten yang mengedepankan gaya hidup hedonistik dan konsumtif, serta membentuk standar hidup yang tidak realistis. Ini bisa bertentangan dengan sila pertama Pancasila ("Ketuhanan Yang Maha Esa") yang mengajarkan hidup yang penuh rasa syukur dan sederhana, serta sila kelima ("Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia") yang menuntut pemerataan kesejahteraan sosial.
Pengabaian Nilai Moral dalam Kehidupan Sehari-hari: Beberapa generasi muda juga tampak kurang peduli dengan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, dan penghormatan terhadap orang lain. Dalam interaksi sehari-hari, sering terlihat perilaku seperti penipuan, kecenderungan untuk mencari keuntungan pribadi, atau kurangnya sikap saling menghormati. Perilaku semacam ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua yang menekankan pada keadilan dan peradaban manusia.