Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 36

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F

Analisis saya terhadap Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati adalah, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral sebagai upaya membentuk generasi muda yang berkualitas dari sisi intelektual dan moral. Meskipun tanggung jawab utama dalam mendidik moral anak berada di tangan orang tua, peran sekolah, khususnya guru, juga sangat besar. Lingkungan sekolah dan masyarakat pun diharapkan berkontribusi dalam membentuk karakter siswa. Pendekatan yang digunakan dalam jurnal ini adalah kualitatif, menggabungkan teori dari berbagai ahli pendidikan moral dan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah Islam di Sleman. Kombinasi ini memperkuat konsep pendidikan moral yang diusulkan, memberikan pandangan teoretis yang didukung oleh data praktik di lapangan.

Penulis menguraikan empat komponen penting dalam pendidikan moral: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik di sekolah, terutama guru, berperan sebagai teladan utama bagi siswa, tetapi seluruh staf juga turut berperan dalam pembentukan moral siswa. Materi yang diajarkan mencakup nilai-nilai terkait diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan, yang menunjukkan bahwa pendidikan moral memiliki cakupan yang luas, tidak hanya terkait hubungan sosial. Berbagai metode yang dipaparkan, seperti penanaman nilai (inkulkasi), keteladanan, klarifikasi nilai, dan fasilitasi, memberikan variasi dalam pendekatan pendidikan moral sesuai kebutuhan siswa. Evaluasi mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku, memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif terhadap pencapaian pendidikan moral.

Kesimpulan jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral di sekolah haruslah dilakukan secara menyeluruh, melibatkan seluruh komponen sekolah, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Menurut saya, jurnal ini sudah memberikan pandangan yang lengkap mengenai bagaimana pendidikan moral seharusnya diterapkan di sekolah. Namun, akan lebih kuat jika penulis menyertakan lebih banyak contoh kasus dari berbagai jenis sekolah agar wawasan ini lebih luas dan relevan. Saya juga setuju bahwa pendidikan moral tidak cukup hanya dengan teori atau materi; teladan dari seluruh warga sekolah sangat penting, terutama di masa sekarang di mana pengaruh luar semakin kuat. Meskipun pendekatan menyeluruh ini sangat ideal, tantangan di lapangan tentu membutuhkan komitmen nyata dari semua pihak agar pendidikan moral benar-benar efektif dan dapat diterapkan dengan konsisten.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Riko Prasetya གིས-
Nama : Riko Prasetya
NPM : 2353053013
Kelas : 3F

Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai upaya untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Penulis menekankan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga menjadi tugas bersama sekolah dan masyarakat.

Sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal, memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, harus menjadi teladan yang baik bagi siswa. Dengan kata lain, guru tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan melalui perilaku sehari-hari.

Selain guru, seluruh komponen di sekolah, termasuk staf dan masyarakat sekitar, juga berperan dalam membentuk karakter siswa. Metode pendidikan moral yang diusulkan dalam jurnal ini beragam, mulai dari bercerita, membiasakan perilaku baik, hingga pengamatan jangka panjang terhadap perkembangan moral siswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini menyimpulkan bahwa pendidikan moral yang efektif akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan integritas yang tinggi. Dengan demikian, mereka siap menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Auren Wang གིས-
Nama : Auren Wang
NPM :2313053184
Kelas : 3F

A. Identitas Jurnal
Judul: Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis: Rukiyati
Jurnal: Jurnal Humanika
Volume: 17
Nomor: 1
Halaman: 1-11
Tahun: 2017

B. Abstrak
Pada bagian abstrak, penulis mengutarakan bahwa pendidikan moral di sekolah merupakan suatu esensial dalam membentuk generasi yang berkualitas. Meskipun orang tua memiliki tanggung jawab utama, guru juga berperan penting dalam membentuk moral siswa. Selain itu, abstrak pada jurnal ini juga menekankan adanya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat yang hendaknya perlu diimplementasikan dalam upaya mendidik anak agar menjadi individu yang baik secara moral dan cerdas. Oleh sebab itu, penulis menekankan bahwa pendidikan moral hendaknya direncanakan secara komprehensif dengan mencakup berbagai aspek seperti pengajaran, evaluasi, dan metode yang digunakan.

C. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan menjelaskan bahwa sekolah sebagai mikrosistem memiliki pengaruh yang begitu besar pada perkembangan anak. Dengan menggunakan teori Bronfenbrenner, penulis menunjukkan bagaimana interaksi di lingkungan sekolah membentuk karakter siswa. Selain itu, penulis juga menekankan bahwa pendidikan formal memiliki peran strategis dalam pengembangan kreativitas dan nilai-nilai moral, serta bagaimana harapan orang tua terhadap sekolah sangat besar, membuatnya penting untuk menciptakan lingkungan yang positif. Upaya-upaya tersebut tentunya diperlukan adanya perencanaan lebih lanjut sehingga penulis juga menyarankan bahwa perencanaan yang disiapkan hendaknya dapat bersifat komprehensif yang melibatkan berbagai jenis komponen dalam sekolah agar nantinya Pendidikan moral yang ada di sekolah dapat berjalan dengan optimal serta efektif.

D. Metode Penelitian
Jurnal ini menjelaskan berbagai metode yang digunakan dalam pendidikan dengan perbandingan antara hasil penelitian lapangan yang didapatkan. Hal ini merujuk pada metode klarifikasi nilai yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk menentukan nilai-nilai mereka sendiri dengan tujuan mengukur pemahaman moral siswa melalui penalaran, afektif, dan perilaku. Penulis juga menyoroti bagaimana pentingnya mengembangkan keterampilan moral melalui pembiasaan dan merancang tindakan moral sebagai komitmen pribadi siswa.

E. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil dan pembahasan, jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" dan ditulis oleh Rukiyati ini menyoroti bagaimana pentingnya evaluasi pendidikan moral yang mencakup tiga ranah utama, yaitu penalaran moral, afektif, dan perilaku. Ketiga ranah utama tersebut hendaknya perlu diperhatikan guna menilai keberhasilan pendidikan moral di sekolah secara menyeluruh. Dalam hal ini, penalaran moral merujuk pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada serta membuat keputusan yang bijaksana dalam situasi yang melibatkan dilema moral. Selain itu, perkembangan afektif siswa juga berkaitan dengan perasaan maupun sikap mereka terhadap nilai-nilai moral. Hal ini menjadi fokus utama dalam evaluasi di mana penulis mengidentifikasi beberapa tahap perkembangan afektif yang harus dicapai siswa, mulai dari ketidakjelasan egosentris hingga mencapai integritas dan otonomi dalam pengambilan keputusan secara moral.

Di samping itu, perilaku moral siswa yang tercermin dalam tindakan sehari-hari juga merupakan indikator kunci dalam evaluasi pendidikan moral, meskipun penilaian ini diakui sebagai yang paling sulit dilakukan. Penulis menegaskan bahwa untuk mengevaluasi perilaku moral secara akurat, diperlukan observasi yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara berkesinambungan sebab perilaku moral tidak dapat diukur hanya dari satu tindakan atau situasi melainkan harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dari interaksi sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendekatan evaluasi yang komprehensif ini tidak hanya membantu dalam menilai pencapaian pendidikan moral di sekolah, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana siswa dapat berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga baik secara moral, sehingga mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.

F. Kelebihan
1. Jurnal ini menyajikan berbagai aspek pendidikan moral secara mendalam, mulai dari teori hingga praktik
2. Dalam jurnal ini, penulis mengaitkan teori dengan aplikasi yang nyata sehingga membantu pembaca memahami konteks pendidikan moral di Indonesia.
3. Penulis menawarkan berbagai pendekatan evaluasi untuk menilai efektivitas pendidikan moral dalam jurnal tersebut sehingga memberikan panduan bagi pendidik.

G. Kekurangan
1. Terdapat adanya argumen yang mungkin kurang didukung oleh data empiris yang kuat sehingga data yang diterima dirasa kurang valid dari sumbernya
2. Penjelasan terhadap solusi atau cara mengatasi tantangan dalam jurnal tersebut kurang mendalam dan hanya berfokus pada tantangan nya saja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

SHOFIANA FADHILA PRASETIYA གིས-
NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162
KELAS : 3F

Analisis jurnal dengan judul ”Pendidikan Moral di Sekolah.”

1. Abstrak
Abstrak menyatakan bahwa pendidikan moral di sekolah harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Penekanan ini menunjukkan bahwa pendidikan moral bukan hanya sekadar tambahan, tetapi merupakan elemen penting dalam pembentukan karakter siswa. Hal ini mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab pendidikan dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggabungkan teori dan hasil penelitian lapangan. Penulis merangkum berbagai teori dari pakar pendidikan moral dan menginterpretasikannya untuk mendapatkan kesatuan gagasan. Data lapangan diperoleh dari penelitian di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman, yang menunjukkan fokus pada pendidikan moral sebagai tujuan penting di samping pendidikan intelektual. Metode ini menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam memahami pendidikan moral.

3. Pembahasan
Dalam pembahasan, jurnal ini menguraikan empat aspek penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan moral, yaitu:

1. Hubungan pribadi peserta didik dengan Tuhan.

2. Hubungan peserta didik dengan masyarakat.

3. Hubungan peserta didik dengan alam sekitar.

4. Pandangan peserta didik terhadap diri sendiri sebagai hamba Allah dan anggota masyarakat.

Penulis juga menekankan pentingnya fasilitas yang mendukung pendidikan moral, seperti tempat ibadah dan ruang diskusi, serta kegiatan luar kelas yang dapat mengembangkan moral dan kecakapan hidup anak.

4. Evaluasi Pendidikan Moral
Jurnal ini membahas evaluasi pendidikan moral yang lebih menekankan pada sikap dan perilaku daripada aspek kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya diukur dari pengetahuan, tetapi juga dari bagaimana siswa menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral di sekolah harus menjadi prioritas utama. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan moral. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang baik.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dan bagaimana hal tersebut dapat diimplementasikan secara efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Alvina Elysia Rizky གིས-
Nama : Alvina Elysia Rizky
NPM : 2313053190

ANALISIS JURNAL
Identitas Jurnal
- Judul Jurnal: Pendidikan Moral di Sekolah
-Penulis: Rukiyati
- Penerbit: Jurnal Humanika
- Volume dan Nomor: Th. XVII, No. 1
- Tanggal Terbit: Maret 2017
- Halaman: 1-11

Abstrak
Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah, dengan fokus pada peran guru dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Penelitian ini menggabungkan teori pendidikan moral dengan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman. Penulis menekankan bahwa moral pendidikan harus menjadi prioritas dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter siswa.

Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan latar belakang pentingnya moral pendidikan dalam konteks pendidikan formal. Penulis menggarisbawahi bahwa pendidikan moral tidak hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga guru dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan moral dapat diimplementasikan secara efektif di sekolah.

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara teori dan hasil penelitian lapangan. Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber teori pendidikan moral dan melakukan observasi di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman. Penelitian ini fokus pada praktik pendidikan moral yang diterapkan di sekolah tersebut.

Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan moral di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pembacaan buku-buku berkualitas yang mengandung nilai-nilai moral, serta penyediaan fasilitas yang mendukung kegiatan di luar kelas. Penulis juga membahas tahapan perkembangan afektif yang penting dalam evaluasi moral pendidikan. Pembahasannya mencakup bagaimana nilai-nilai moral dapat ditanamkan melalui interaksi sosial dan kegiatan kelompok.

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Jurnal ini menggabungkan teori dan praktik, memberikan gambaran yang komprehensif tentang moral pendidikan.
2. Topik yang diangkat sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini, terutama dalam membentuk karakter siswa.
3. Penelitian lapangan memberikan bukti konkrit tentang implementasi pendidikan moral di sekolah.

Kekurangan
1. Penelitian hanya dilakukan di satu sekolah, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk konteks yang lebih luas.
2. Penelitian ini lebih fokus pada observasi, tanpa melibatkan metode lain seperti wawancara atau survei yang dapat memberikan perspektif lebih dalam.
3. Pembahasan tentang evaluasi moral pendidikan bisa lebih mendalam, terutama dalam konteks penerapan di berbagai jenis sekolah.

Kesimpulan
Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai kunci dalam membentuk karakter generasi muda. Peran guru, keluarga, dan masyarakat sangat penting dalam mendukung terlaksananya moral pendidikan. Meskipun penelitian ini terbatas pada satu sekolah, hasilnya memberikan wawasan berharga tentang cara menanamkan nilai-nilai moral melalui kegiatan seperti pembacaan sastra.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nia Sartika ningsih གིས-
Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2313053193

Analisis jurnal"Pendidikan Moral di Sekolah"
Identitas Jurnal:
Judul: Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis: Rukiyati
Jurnal: Jurnal Humanika
Tahun Terbit: 2017
Volume: XVII
Nomor: 1
Halaman: 1-11

Abstrak:
Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Penulis menekankan bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru di sekolah juga memiliki peran penting dalam mewujudkan moral peserta didik. Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral yang komprehensif, mencakup aspek pendidik, materi, metode, dan evaluasi.

Isi Jurnal:
Jurnal ini dimulai dengan membahas peran sekolah sebagai mikrosistem dalam pengembangan moral anak. Penulis kemudian membahas fungsi utama pendidikan, yaitu menumbuhkan kreativitas, nilai-nilai insani dan Ilahi, serta kemampuan kerja produktif pada peserta didik. Jurnal ini juga membahas teori sekolah sebagai wahana pengembangan manusia (human development) dan menekankan perlunya perencanaan pendidikan moral yang komprehensif di sekolah. Jurnal ini kemudian membahas secara detail komponen-komponen pendidikan moral di sekolah, yaitu pendidik, materi, metode, dan evaluasi.

Penulis menekankan bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru, tetapi juga mencakup pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Guru sebagai pendidik utama memiliki peran strategis dalam membentuk moral siswa yang baik.

Materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan Yang Maha Esa. Jurnal ini membahas nilai-nilai moral yang perlu diajarkan dalam masing-masing aspek tersebut.

Jurnal ini juga membahas berbagai metode pendidikan moral, termasuk inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai moral. Penulis menjelaskan berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam masing-masing metode.

Jurnal ini menekankan pentingnya evaluasi yang komprehensif dalam pendidikan moral, mencakup evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku. Penulis juga membahas berbagai metode evaluasi yang dapat digunakan, seperti skala Likert dan observasi.

Kesimpulan:
Jurnal ini menyimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membangun generasi muda yang berkualitas. Penulis menekankan perlunya pendidikan moral yang komprehensif, melibatkan berbagai komponen seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi.

Kelebihan Jurnal:

- Jurnal ini memberikan pembahasan yang komprehensif tentang pendidikan moral di sekolah, mencakup berbagai aspek penting seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi.
- Jurnal ini kaya akan contoh-contoh praktis yang dapat diterapkan di sekolah.
- Jurnal ini memberikan perspektif yang luas tentang pendidikan moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ummu Hafifah གིས-
Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F


Hasil analisis saya berdasarkan jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati yaitu sebagai berikut.

Abstrak
Fokus utama penelitian, pendidikan moral di sekolah terdapat dalam abstrak jurnal ini. Di jurnal ini membuktikan bahwa penanaman pendidikan moral bukan hanya tugas orang tua, tetapi juga tanggung jawab besar para pendidik. Terdapat berbagai pendekatan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, menunjukkan bahwa pendekatan yang
aspek menyeluruh sangat diperlukan untuk membentuk karakter siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penulis menyadari kompleksitas pendidikan moral dan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam proses pendidikan.

Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan itu memberitahukan betapa pentingnya pendidikan moral dalam pendidikan formal. Penulis mengatakan bahwa pendidikan moral adalah dasar untuk menghasilkan generasi yang baik. Dalam mendidik anak-anak guru dan orang tua berperan penting. Sekolah sebagai mikrosistem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan moral siswa. Penulis menekankan bahwa lingkungan sekolah yang baik dapat membantu siswa mengembangkan nilai-nilai moral. Ini menunjukkan bagaimana cara memahami hubungan antara nilai-nilai moral yang diajarkan di rumah dan pendidikan formal.

Metode Penelitian
Jurnal ini membahas berbagai metode penelitian untuk pendidikan moral dan memberikan penjelasan tentang berbagai teknik, termasuk cerita, keteladanan, dan klarifikasi nilai. Metode cerita dianggap sangat efektif karena anak-anak memiliki kecenderungan untuk terhubung dengan cerita dan karakter yang mereka dengar. Selain itu, menekankan pentingnya evaluasi pendidikan moral, yang mencakup elemen penalaran, perasaan, dan perilaku siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hal ini tidak hanya berfokus pada mengajar nilai-nilai moral, tetapi juga pada cara siswa dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Hasil dan pembahasan
Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan moral yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik dapat berdampak positif pada perkembangan karakter siswa. Di sini, membahas berbagai nilai yang harus diajarkan, seperti tanggung jawab, disiplin, dan toleransi. Mereka juga mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan moral di sekolah, seperti kurangnya dukungan orang tua atau kurangnya instruksi guru. Pembahasan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pendidikan moral dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan tentang pentingnya kerja sama orang tua-guru untuk mencapainya.

Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pendidikan moral sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Pendidikan moral dilakukan secara teratur, dirancang dengan baik, dan melibatkan berbagai pendekatan. Dengan menggunakan pendekatan yang direncanakan, diharapkan siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip moral yang akan membantu mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Maka inj menunjukkan bahwa pendidikan moral bermanfaat untuk masa depan masyarakat dalam jangka panjang. Jadi, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dan berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pendidikan moral adalah komponen penting dari pendidikan formal, dan bahwa kerja sama antara orang tua dan guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Wulan Zahara Arrum Rizki གིས-
Nama : Wulan Zahara Arrum Rizki
NPM :2313053188

Berdasarkan jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" dapat disimpulkan bahwa dalam jurnal tersebut menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai upaya untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, baik dari segi moral maupun intelektual. Pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga melibatkan guru, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Semua pihak harus bekerja sama untuk membentuk anak-anak muda dengan karakter yang baik.

Sekolah yang baik tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu, tetapi juga peduli terhadap pendidikan moral dan nilai-nilai. Pendidikan harus melibatkan pengembangan manusia secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, emosional, sosial, etika, kreativitas, dan spiritual siswa. Menurut teori Amstrong, pendidikan berfungsi sebagai wahana untuk membantu dan memfasilitasi pertumbuhan siswa menjadi individu yang utuh, dengan tujuan untuk membebaskan mereka dari beban dan kesulitan serta mendukung perkembangan yang terus-menerus sepanjang waktu.

Pendidikan moral di sekolah harus dilakukan secara serius dan menyeluruh. Guru berperan utama dalam proses ini, didukung oleh komponen lain seperti cakupan materi yang relevan, variasi metode pengajaran yang menarik, dan evaluasi yang efektif. Jika semua komponen ini diperhatikan dengan baik, maka pendidikan moral akan lebih komprehensif dan mampu menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik secara optimal. Tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Putri Ayu Bestari གིས-
Nama:Putri Ayu Bestari
NPM:2313053177
Kelas:3F

Identitas Jurnal:
Judul: Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis: Rukiyati
Jurnal: Jurnal Humanika
Tahun Terbit: 2017
Volume: XVII
Nomor: 1
Halaman: 1-11

Hasil dan pembahasan mengenai pendidikan moral di sekolah menunjukkan bahwa peran guru sebagai pendidik utama sangat krusial dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Guru tidak hanya bertanggung jawab dalam pengajaran formal, tetapi juga berfungsi sebagai teladan yang dapat diikuti oleh siswa. Keteladanan dari guru dan orang tua menjadi salah satu metode yang efektif dalam proses pendidikan moral, di mana siswa cenderung lebih mudah meniru perilaku baik daripada hanya mengingat kata-kata yang diucapkan.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral, seperti bercerita, keteladanan, dan inkulkasi, terbukti efektif dalam membangun karakter dan keyakinan moral siswa. Metode bercerita, misalnya, tidak hanya menyampaikan nilai-nilai moral tetapi juga membangun makna yang mendalam dalam diri siswa melalui narasi yang menarik. Selain itu, penanaman nilai-nilai moral tidak hanya dilakukan melalui pengajaran formal, tetapi juga melalui fasilitas yang mendukung, seperti ruang diskusi dan perpustakaan yang menyediakan buku-buku dengan nilai-nilai moral.

Pendidikan moral yang komprehensif juga melibatkan seluruh komponen warga sekolah, termasuk pegawai tata usaha dan orang tua, yang berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran moral. Dengan pendekatan yang holistik dan variasi metode yang tepat, diharapkan pendidikan moral di sekolah dapat berjalan dengan optimal, menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap program pendidikan moral yang diterapkan, agar dapat terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman yang terus berkembang. Dengan demikian, pendidikan moral di sekolah diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pembentukan karakter siswa di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Wilda Tajkia གིས-
Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163


A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: Jurnal Humanika
2. Nomor: 1
3. Halaman: 1-11
4. Tahun Terbit: 2017
5. Judul Artikel: Pendidikan Moral di Sekolah
6. Nama Penulis: Rukiyati

B. Abstrak Jurnal
Abstrak jurnal ini menekankan pentingnya pelaksanaan pendidikan moral secara komprehensif di sekolah. Pendidikan moral bertujuan membentuk generasi yang unggul secara intelektual dan bermoral. Tanggung jawab pendidikan moral terletak pada sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Fokus utama adalah menciptakan desain pendidikan moral yang mencakup pendidik, materi, metode, dan evaluasi secara optimal.

C. Pendahuluan Jurnal
Bagian pendahuluan jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai bagian dari upaya membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang baik. Sekolah, sebagai bagian dari lingkungan mikrosistem individu, memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan siswa, terutama karena peran signifikan guru dan lingkungan sekolah dalam membentuk karakter. Pendidikan moral di sekolah dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak, mengingat besarnya harapan orang tua dan masyarakat terhadap institusi pendidikan untuk membimbing anak-anak menjadi pribadi yang pintar dan bermoral. Selain itu, pendidikan moral dianggap sejalan dengan tujuan utama pendidikan menurut pandangan Aristoteles, yaitu membangun manusia yang unggul secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan pendekatan pendidikan moral yang komprehensif, mencakup berbagai aspek seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi agar hasilnya dapat optimal.

D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu kajian teori yang disintesis dengan hasil penelitian lapangan. Teori diambil dari pandangan pakar seperti Kirschenbaum, Lickona, dan Darmiyati Zuchdi. Data lapangan didapatkan dari penelitian sebelumnya (2012) di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman.

E. Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil dan pembahasan jurnal ini menguraikan dengan rinci empat elemen utama yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan moral di sekolah: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik di sekolah, khususnya guru, memainkan peran sentral sebagai pengarah dan teladan moral bagi siswa. Tidak hanya guru, seluruh staf sekolah, termasuk tenaga administrasi dan pengelola fasilitas, juga berkontribusi dalam membangun lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa. Guru diharapkan memiliki moralitas tinggi untuk menjadi panutan yang baik bagi siswa, karena sikap dan tindakan pendidik sangat memengaruhi internalisasi nilai-nilai moral pada anak didik.

Materi pendidikan moral yang disampaikan meliputi nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan individu dengan dirinya sendiri (seperti kedisiplinan dan tanggung jawab), dengan orang lain (kerjasama, kejujuran, toleransi), dengan alam (kesadaran lingkungan, tidak merusak alam), serta dengan Tuhan (keimanan dan ketakwaan). Nilai-nilai ini dirancang agar siswa tidak hanya memahami pentingnya moralitas, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal metode, jurnal ini menawarkan berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai moral. Metode tersebut mencakup inkulkasi nilai atau penanaman nilai melalui bacaan dan cerita, keteladanan melalui perilaku nyata guru dan orang dewasa lainnya, serta klarifikasi nilai yang memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan memilih nilai yang relevan dengan dirinya. Selain itu, fasilitasi nilai dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mempraktikkan nilai moral, seperti tempat ibadah, lingkungan hijau, dan ruang diskusi. Metode lain adalah pengembangan keterampilan moral, di mana siswa dibimbing untuk membiasakan diri melakukan tindakan moral dan menciptakan rencana tindakan moral mereka sendiri, seperti melalui kegiatan sosial dan kantin kejujuran. Evaluasi pendidikan moral dilakukan secara menyeluruh dengan menilai tiga aspek utama: penalaran moral, sikap afektif, dan perilaku moral siswa. Penilaian perilaku moral dianggap paling menantang karena memerlukan observasi jangka panjang dan pemahaman mendalam terhadap konteks siswa. Selain itu, evaluasi juga menggunakan metode seperti skala sikap untuk mengukur karakteristik afektif siswa, serta observasi langsung untuk menilai penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.

F. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan Jurnal:
1. Membahas isu penting dalam pendidikan, yaitu moralitas, yang sangat relevan dalam konteks pendidikan modern.
2. Penulis berhasil memadukan teori dan hasil penelitian lapangan untuk memberikan panduan yang jelas tentang implementasi pendidikan moral.
3. Penyampaian metode yang beragam memberi fleksibilitas bagi pendidik dalam menerapkan pendidikan moral.
Kelemahan Jurnal:
1. Penelitian lapangan hanya dilakukan di satu sekolah, sehingga mungkin kurang merepresentasikan berbagai kondisi sekolah di Indonesia.
2. Tidak banyak pembahasan terkait tantangan atau hambatan dalam implementasi pendidikan moral di sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Bela Indri Yani གིས-
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Hasil Analisis Jurnal 1

1. Identitas Jurnal
Judul : Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis : Rukiyati
Sumber : Jurnal Humanika, Tahun XVII, No.1.
Institusi : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

2. Tujuan Penelitian
Jurnal ini bertujuan mengkaji pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi muda yang bermoral baik dan unggul, dengan pendekatan yang komprehensif mencakup pendidik, materi, metode, dan evaluasi.

3. Kerangka Teoritis
Penulis menggunakan teori pendidikan moral dari berbagai ahli seperti Bronfenbrenner, Kirschenbaum, Thomas Lickona, dan Darmiyati Zuchdi. Salah satu teori kunci adalah pandangan Aristoteles tentang pendidikan yang mengutamakan pengembangan moral dan intelektual sebagai tujuan utama.

4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggabungkan kajian teoretis dan penelitian lapangan. Data empiris diperoleh dari sebuah sekolah dasar Islam di Sleman yang memprioritaskan pendidikan moral siswa. Kajian teoretis disusun melalui interpretasi dan sintesis pemikiran para ahli pendidikan moral.

5. Hasil dan Pembahasan
Jurnal ini mengidentifikasi empat komponen utama pendidikan moral di sekolah:
a. Pendidik
Guru adalah aktor kunci, tetapi semua staf sekolah memiliki tanggung jawab dalam mendidik moral siswa. Guru harus bermoral baik untuk menjadi teladan efektif. Sekolah berperan sebagai ruang demokratis untuk mengembangkan tanggung jawab sosial siswa.
b. Materi Pendidikan Moral
Materi mencakup nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri (disiplin, keuletan), orang lain (kerja sama, kejujuran), alam (kelestarian lingkungan), dan Tuhan (keimanan). Nilai-nilai ini relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia yang berbasis Pancasila.
c. Metode Pendidikan Moral
Penulis merangkum lima pendekatan utama dari Kirschenbaum:
Penanaman nilai,melalui cerita, literatur, dan identifikasi nilai target. Keteladanan,sebagai media penyampaian nilai moral secara nyata.Klarifikasi nilai,untuk membantu siswa memahami dan membangun sistem nilai mereka sendiri.Fasilitasi nilai,seperti menyediakan sarana ibadah, kegiatan luar ruangan, dan ruang diskusi. Keterampilan moral,melalui pembiasaan dan program seperti kantin kejujuran.
d. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh pada tiga ranah:
1. Kognitif : Penalaran moral.
2. Afektif : Sikap dan perasaan moral.
3. Perilaku : Observasi jangka panjang terhadap perilaku siswa.Evaluasi perilaku moral lebih kompleks karena membutuhkan waktu dan observasi intensif untuk memastikan implementasi nilai.

6. Kelebihan Jurnal
Penulis berhasil menyusun kerangka konseptual pendidikan moral yang komprehensif.Metodologi menggabungkan teori dan data empiris, memperkuat relevansi pembahasan.Penekanan pada pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat memberikan pendekatan holistik terhadap pendidikan moral.

7. Kekurangan Jurnal
Penelitian lapangan terbatas pada satu sekolah, sehingga generalisasi ke sekolah lain perlu kehati-hatian.Tidak banyak dibahas mengenai tantangan praktis dalam implementasi pendidikan moral di berbagai konteks budaya dan sosial.

8. Kesimpulan
Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, baik secara intelektual maupun moral. Keberhasilan pendidikan moral membutuhkan perencanaan yang komprehensif melibatkan semua elemen sekolah serta evaluasi yang menyeluruh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Tia virantika གིས-
Nama : Tia virantika
Kelas : 3F
NPM : 2353053016

Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai fondasi untuk membangun generasi yang bermoral baik sekaligus cerdas secara intelektual. Penulis menekankan bahwa pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga guru dan seluruh komponen di sekolah, termasuk staf administratif dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Sekolah berfungsi sebagai salah satu mikrosistem utama yang memengaruhi perkembangan moral peserta didik.

Pendidikan moral di sekolah harus dirancang secara komprehensif, mencakup aspek pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Guru, sebagai ujung tombak, memainkan peran penting dalam mewujudkan moral yang baik pada peserta didik melalui teladan dan interaksi yang bermakna. Materi pendidikan moral meliputi nilai-nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan sesama, alam, dan Tuhan. Pendidikan agama, yang sarat dengan nilai moral, menjadi salah satu elemen penting dalam konteks Indonesia, meskipun tetap diimbangi dengan semangat toleransi.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral bervariasi, mulai dari penanaman nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, hingga fasilitasi yang memungkinkan siswa menginternalisasi nilai-nilai melalui pengalaman langsung. Metode ini harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, mengingat tantangan yang muncul dari keterbukaan informasi dan teknologi modern. Selain itu, evaluasi terhadap pendidikan moral harus mencakup ranah penalaran, afektif, dan perilaku, dengan fokus pada pengamatan jangka panjang untuk memastikan nilai-nilai moral benar-benar tercermin dalam tindakan peserta didik.

Kesimpulan dari jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral memerlukan sinergi antara guru, materi, metode, dan evaluasi agar dapat membentuk generasi yang unggul secara moral dan intelektual. Pendidikan moral yang terencana dengan baik mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga karakter dan nilai-nilai yang kokoh untuk menghadapi dinamika kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Desti Rahmawati གིས-
Nama : Desti Rahmawati
NPM : 2313053176



IDENTITAS JURNAL
Judul : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Penulis : Rukiyati
Institusi : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Email : rukiyati@uny.ac.id

PENDAHULUAN
Analisis yang saya dapat dari pendahuluan jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas. Penulis menekankan bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru di sekolah juga berperan penting dalam mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Jurnal ini juga menyoroti perlunya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membina individu yang bermoral dan cerdas secara intelektual, sejalan dengan visi pendidikan Aristoteles.

ISI
Artikel ini membahas pendidikan moral di sekolah antara lain :
1. Pendidik Moral di Sekolah
Pendidik moral di sekolah tidak hanya terbatas pada guru, tetapi juga mencakup seluruh staf sekolah, seperti pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Guru yang bermoral baik menjadi ujung tombak dalam mewujudkan moral yang baik pada peserta didik.
2. Materi Pendidikan Moral
Materi pendidikan moral yang mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan Yang Maha Esa. Materi ini mencakup nilai-nilai seperti kebersihan diri, kerajinan, keuletan, disiplin, kerjasama, toleransi, keadilan, kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap lingkungan.
3. Metode Pendidikan Moral
Jurnal ini mengeksplorasi berbagai metode pendidikan moral, termasuk:
• Inculcation (Penanaman)
Mengidentifikasi nilai-nilai target, menggunakan literatur, dan bercerita.
• Modeling (Pemodelan)
Guru dan orang tua bertindak sebagai teladan moral.
• Value Clarification (Klarifikasi Nilai)
Mendorong siswa untuk secara kritis memeriksa dan merumuskan nilai-nilai mereka sendiri.
- Value Facilitation (Fasilitasi Nilai)
Menyediakan fasilitas dan sumber daya bagi siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai moral.
• Moral Skills Development (Pengembangan Keterampilan Moral)
Mengembangkan kompetensi moral melalui pembentukan kebiasaan dan perencanaan tindakan.
4. Evaluasi Pendidikan Moral
poin selanjutnya jurnal ini menekankan perlunya evaluasi komprehensif terhadap pendidikan moral, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku. lalu yang terakhir jurnal ini membahas berbagai alat dan teknik evaluasi, termasuk skala Likert, diferensial semantik, dan observasi.

PENUTUP
Kesimpulan dari jurnal ini yaitu pendidikan moral di sekolah penting dilakukan secara komprehensif, melibatkan semua pemangku kepentingan dan menggabungkan metode dan strategi evaluasi yang beragam. Tujuan utama adalah untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dalam diri siswa, sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas. Jurnal ini menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membina individu yang bermoral dan cerdas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Melia Devina གིས-
NAMA : MELIA DEVINA
NPM : 2313053280
KELAS 3F

Analisis saya terhadap Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati, membahas pentingnya penerapan pendidikan moral di sekolah secara komprehensif untuk membentuk generasi yang unggul baik dari segi intelektual maupun moral. Pendidikan moral membutuhkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Fokus utama dari pendidikan moral adalah merancang program yang melibatkan pendidik, materi ajar, metode pengajaran, dan evaluasi secara terpadu. Pendidikan moral di sekolah tidak hanya mengembangkan aspek kognitif siswa, tetapi juga karakter mereka, dengan tujuan memenuhi ekspektasi orang tua dan masyarakat. Penulis merujuk pada pandangan Aristoteles yang menyatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang unggul secara menyeluruh, baik secara fisik, intelektual, maupun moral.

Dalam metodologi penelitian, penulis menggunakan kajian teori yang dipadukan dengan data lapangan. Teori-teori yang digunakan bersumber dari pakar-pakar seperti Kirschenbaum, Lickona, dan Darmiyati Zuchdi, sementara data lapangan diambil dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman. Hasil penelitian ini mengidentifikasi empat elemen utama dalam pendidikan moral di sekolah: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik, khususnya guru, memiliki peran sentral sebagai teladan moral bagi siswa. Selain itu, staf sekolah lainnya juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan antarindividu, alam, dan Tuhan. Metode pengajaran yang disarankan termasuk keteladanan, inkulsi nilai, diskusi, serta kegiatan sosial yang mengasah keterampilan moral siswa. Evaluasi pendidikan moral dilakukan dengan menilai aspek penalaran, sikap, dan perilaku moral siswa, yang diukur melalui observasi dan berbagai metode penilaian lainnya.

Kelebihan dari jurnal ini adalah pembahasannya yang relevan dengan tantangan pendidikan saat ini, serta kemampuannya untuk memadukan teori dengan hasil penelitian lapangan. Metode yang beragam juga memberikan fleksibilitas bagi pendidik dalam menerapkan pendidikan moral. Namun, kekurangan dari jurnal ini adalah penelitian lapangan yang hanya dilakukan di satu sekolah, sehingga tidak sepenuhnya mewakili kondisi di seluruh Indonesia, serta kurangnya pembahasan mengenai tantangan dalam implementasi pendidikan moral di sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

FERISKA LISTY གིས-
Nama: Feriska Listy
Npm: 2353053014
Kelas: 3F



Menurut saya analisis dari jurnal dengan judul Pendidikan moral di sekolah Jurnal "Humanika" yang diterbitkan pada Maret 2017 membahas dengan fokus pada pentingnya integrasi nilai-nilai moral dalam kurikulum pendidikan. Penulis menekankan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga merupakan peran penting yang harus diemban oleh guru dan institusi pendidikan.

Jadi dapat saya analisis bahwa jurnal tersebut menguraikan beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswa. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah melalui penyediaan fasilitas yang mendukung kegiatan moral, seperti ruang diskusi, perpustakaan dengan buku-buku yang mengandung nilai moral, serta kegiatan luar kelas yang dapat membangun karakter, seperti flying fox dan panjat tebing . Ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman praktis yang dapat membentuk sikap dan perilaku siswa.

Jurnal tersebut juga mengidentifikasi tahapan perkembangan afektif yang penting dalam pendidikan moral, yang mencakup berbagai tingkat dari yang paling dasar hingga yang lebih kompleks, seperti pengembangan integritas dan otonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral harus dirancang dengan mempertimbangkan perkembangan psikologis siswa, sehingga mereka dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran moral.

Penulis juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik anak-anak. Dengan adanya sinergi antara ketiga elemen ini, diharapkan pendidikan moral dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik .

Secara keseluruhan, jurnal tersebut memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pendidikan moral dapat diimplementasikan secara efektif di sekolah, serta pentingnya peran berbagai pihak dalam mendukung proses tersebut. Hal tersebut menjadi panggilan untuk semua pemangku kepentingan dalam pendidikan untuk lebih memperhatikan aspek moral dalam pengajaran dan pembelajaran.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Masra Mita གིས-
Nama: Masramita
NPM: 2313053192
Kelas: 3F

Hasil analisis artikel yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati, Maret 2017 Jurnal Humanika, membahas tentang pendidikan moral di sekolah dan membahas tentang pentingnya pendidikan moral dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas berfokus pada peran sekolah dalam membentuk moral peserta didik.

Penulis menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan juga masyarakat. Penulis juga mengkaji tentang tujuan utama pendidikan, sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles, yaitu untuk menghasilkan generasi muda yang unggul, baik secara moral maupun intelektual. Penulis juga memberikan analisis mendalam tentang komponen-komponen penting dalam pendidikan moral di sekolah, meliputi; pendidik moral, materi pendidikan moral, metode pendidikan moral, dan evaluasi pendidikan moral. Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah itu sangat penting untuk membangun generasi muda yang berkualitas serta menekankan pentingnya peranan guru dan semua komponen warga sekolah dalam menciptakan pendidikan moral yang komprehensif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Andini Aulia Zahra གིས-
Nama: Andini Aulia Zahra
NPM:2313053169

Jurnal berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" yang ditulis oleh Rukiyati membahas pentingnya pendidikan moral dalam konteks sekolah sebagai bagian dari pengembangan karakter siswa. Pendidikan moral di sekolah bertujuan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai moral yang tinggi. Meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru di sekolah juga berkontribusi signifikan dalam proses ini. Jurnal ini menekankan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun karakter anak yang baik.

Komponen Pendidikan Moral:
1. Pendidik
Guru dianggap sebagai pendidik utama dalam pendidikan moral, tetapi peran ini juga melibatkan seluruh staf sekolah. Semua individu di lingkungan sekolah, termasuk pegawai dan komite, berkontribusi terhadap pembentukan moral siswa. Guru yang bermoral baik akan lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai positif kepada siswa.
2. Materi Pendidikan
Materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar yang berkaitan dengan diri sendiri, sesama manusia, alam, dan hubungan dengan Tuhan. Jurnal ini menyoroti pentingnya nilai-nilai seperti kerjasama, toleransi, dan tanggung jawab dalam pendidikan moral.
3. Metode Pendidikan
Di dalam jurnal mengidentifikasi beberapa metode untuk mengajarkan pendidikan moral:
- Inkulasi: Menanamkan nilai-nilai melalui berbagai cara seperti membaca buku dan bercerita.
- Keteladanan: Menggunakan contoh perilaku baik dari orang tua dan guru sebagai model bagi siswa.
- Klarifikasi Nilai: Membantu siswa memahami dan menentukan nilai-nilai mereka sendiri melalui diskusi dan refleksi.

Metode penelitian yang digunakan merupakan gabungan antara teori dan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman. Penulis mengumpulkan teori dari berbagai pakar pendidikan moral dan menginterpretasikannya untuk memberikan pandangan komprehensif mengenai pendidikan moral di sekolah.

Jurnal ini memaparkan bahwa pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif dengan melibatkan berbagai komponen seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan moral dapat dilaksanakan secara efektif dan menghasilkan generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga bermoral baik. Dengan demikian, jurnal ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana pendidikan moral dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan formal untuk membentuk karakter siswa secara holistik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

selly meita safira གིས-
Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati membahas pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan formal di sekolah. Penulis menekankan bahwa meskipun orang tua memegang peranan utama dalam mendidik moral anak, guru juga memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam membentuk karakter siswa. Terdapat kesepakatan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik.

Salah satu poin penting dalam jurnal ini adalah perlunya perencanaan yang komprehensif dalam pendidikan moral di sekolah. Rukiyati menjelaskan bahwa pendidikan moral harus melibatkan berbagai komponen, termasuk pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Dengan pendekatan yang menyeluruh, diharapkan hasil pendidikan moral dapat optimal, sehingga siswa dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan bertanggung jawab.

Penulis juga menyoroti berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral. Metode seperti inkulkasi nilai, keteladanan, dan klarifikasi nilai dianggap efektif dalam menyampaikan ajaran moral kepada siswa. Misalnya, metode bercerita dan membaca buku yang bermutu dapat menanamkan nilai-nilai positif, sementara keteladanan dari guru dan orang tua memberikan contoh nyata yang dapat ditiru oleh siswa.

Evaluasi pendidikan moral juga menjadi fokus penting dalam jurnal ini. Rukiyati menekankan bahwa evaluasi harus mencakup aspek penalaran, perasaan, dan perilaku moral siswa. Dengan cara ini, guru dapat mengukur sejauh mana siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pendidikan moral di sekolah adalah aspek yang sangat penting dan harus dikelola dengan serius agar dapat membentuk generasi muda yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rava Amelia Rosali གིས-
Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170
Kelas : 3F

Jurnal yang berjudul “ Pendidikan Moral di Sekolah” membahas tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi bangsa yang berkualitas. Meskipun orang tua memiliki peran utama, guru juga sangat berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai moral. Keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk mendidik anak-anak agar menjadi individu yang bermoral baik dan cerdas. Sekolah berfungsi sebagai mikrosistem di mana anak-anak berinteraksi dengan orang tua, guru, dan teman sebaya, yang membentuk karakter mereka.

Pendidikan moral di sekolah harus dirancang secara komprehensif dengan melibatkan pendidik yang menjadi teladan, materi kurikulum yang relevan, metode pengajaran interaktif, dan evaluasi yang mencakup aspek moral. Metode yang efektif termasuk membaca buku sastra dan non-fiksi, bercerita, keteladanan dari orang tua dan guru, serta klarifikasi nilai. Evaluasi pendidikan moral mencakup pengukuran afektif dan perilaku siswa untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai. Dengan demikian jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi melibatkan semua pihak di sekolah. Dengan pendekatan kolaboratif antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan pendidikan moral dapat berjalan optimal untuk menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga bermoral baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nadiva Aulia Putri གིས-
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Pendidikan Moral di Pendidikan
Penulis : Rukiyati

Dalam pendahuluan pada jurnal ini menyoroti pentingnya sekolah sebagai tempat pembentukan moral siswa, selain sebagai tempat pembelajaran akademik. Berdasarkan teori Bronfenbrenner, sekolah merupakan bagian dari lingkungan terdekat yang berperan penting dalam membentuk kepribadian siswa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan sekitarnya. Penulis juga mengangkat pandangan Noeng Muhadjir yang menyatakan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kreativitas, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan, serta meningkatkan produktivitas siswa. Hal ini bertujuan untuk membentuk individu yang seimbang secara intelektual, emosional, dan spiritual. Selain itu, teori Amstrong menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses berkelanjutan yang membantu individu berkembang secara menyeluruh, mencakup aspek kognitif, sosial, dan etika. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pendidikan moral yang matang dengan melibatkan guru, materi ajar, metode, dan evaluasi agar tujuan pendidikan moral dapat tercapai secara optimal. Artikel ini menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dan kerja sama dalam mengimplementasikan pendidikan moral di sekolah.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini melibatkan pengumpulan teori, interpretasi, dan sintesis dari berbagai literatur serta observasi langsung di lapangan. Pendekatan ini memperkuat validitas temuan, karena teori dan praktik dipadukan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam. Dalam penelitian lapangan, fokus diarahkan pada implementasi pendidikan moral sebagai bagian integral dari tujuan sekolah, yang beriringan dengan pendidikan intelektual.

Dalam hasil dan pembahasan memperlihatkan bahwa pendidikan moral di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan seluruh komponen sekolah, termasuk staf administrasi dan komite sekolah. Guru memiliki peran sentral sebagai teladan moral, di mana kepribadian dan moralitas mereka menjadi panutan bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa sekolah adalah ruang publik demokratis untuk membangun tanggung jawab sosial dan kemampuan kritis siswa. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan. Materi ini mencerminkan pandangan holistik tentang pembentukan moral, yang tidak hanya mengutamakan hubungan antar manusia tetapi juga hubungan dengan lingkungan dan spiritualitas. Dari jurnal yang berjudul Pendidikan Moral di Pendidikan ini dijelaskan metode pendidikan moral yang diusulkan melibatkan berbagai pendekatan, seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan nilai moral. Setiap metode memiliki keunikan dan relevansinya sendiri, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membangun moralitas siswa secara bertahap. Evaluasi pendidikan moral juga ditekankan dalam pembahasan ini, dengan pendekatan yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan perilaku. Metode evaluasi seperti skala Likert dan observasi langsung digunakan untuk menilai perkembangan moral siswa secara menyeluruh. Penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan moral tidak hanya dipahami secara konseptual tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata siswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai pembentuk kepribadian siswa secara holistik, melibatkan semua elemen sekolah, dengan materi, metode, dan evaluasi yang komprehensif untuk memastikan nilai-nilai moral tercermin dalam tindakan siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nazera Fransisca གིས-
Nama : Nazera Fransisca Dewi
Kelas : 3F
NPM : 2313053182

jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati.

Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai bagian integral dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas. Meskipun peran utama pendidikan moral terletak pada orang tua, guru di sekolah juga memiliki tanggung jawab besar. Penulis menekankan perlunya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang bermoral baik dan cerdas secara intelektual. Pendidikan moral bertujuan untuk:
• Membangun karakter siswa agar menjadi individu yang baik.
• Mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam kurikulum pendidikan.
• Mengembangkan keterampilan sosial dan spiritual siswa.

Komponen Pendidikan Moral, beberapa komponen penting dalam pendidikan moral yang harus diperhatikan:
• Pendidik: Guru dan seluruh staf sekolah harus menjadi teladan moral.
• Materi: Materi pendidikan moral harus mencakup ajaran tentang diri sendiri, hubungan dengan orang lain, alam, dan Tuhan.
• Metode: Penggunaan berbagai metode seperti inkulkasi nilai, modeling, fasilitasi, klarifikasi nilai, dan keterampilan nilai moral.
• Evaluasi: Evaluasi yang komprehensif untuk menilai pencapaian nilai-nilai moral di kalangan siswa.
Jurnal ini juga menggunakan pendekatan gabungan antara teori dan penelitian lapangan. Data diperoleh dari penelitian di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman yang berfokus pada pendidikan moral. Penulis mengutip berbagai teori dari pakar pendidikan moral untuk mendukung argumennya. Metode Pendidikan Moral yaitu :
• Inkulkasi : Penanaman nilai-nilai melalui identifikasi nilai target dan pembelajaran dari literatur.
• Modeling : Menjadi teladan bagi siswa.
• Klarifikasi Nilai : Membantu siswa membangun sistem nilai mereka sendiri.
• Evaluasi : Evaluasi harus mencakup penalaran moral, perasaan, dan perilaku siswa. Ini penting untuk mengetahui sejauh mana pendidikan moral telah berhasil.
Jadi Jurnal ini menyimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah adalah aspek penting yang perlu direncanakan secara komprehensif. Dengan pendekatan yang tepat, hasil pendidikan moral diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dan bagaimana hal tersebut dapat diimplementasikan secara efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ainawa Hasna Haura གིས-
Nama : Ainawa Hasna Haura
NPM : 2313053172

Analisis jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta menunjukkan pentingnya pendidikan moral dalam membentuk generasi yang berkualitas. Jurnal ini menekankan bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru di sekolah juga memegang peranan penting. Sekolah sebagai mikrosistem, menurut Bronfenbrenner, berfungsi sebagai lingkungan interaksi langsung yang sangat mempengaruhi perkembangan moral siswa. Dalam konteks ini, semua individu di sekolah, termasuk pegawai administrasi dan komite sekolah, berkontribusi dalam pembentukan moral siswa. Konsep ini menyoroti bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi merupakan upaya kolektif dari seluruh komunitas sekolah.

Jurnal ini mengidentifikasi beberapa komponen kunci dalam pendidikan moral yang harus dirancang secara komprehensif: (1) Pendidik : Guru harus menjadi teladan moral yang baik agar dapat menginspirasi siswa. (2) Materi: Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai untuk diri sendiri, hubungan dengan sesama, lingkungan, dan hubungan dengan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan moral harus holistik dan mencakup berbagai aspek kehidupan. (3) Metode: Berbagai metode seperti inkulkasi nilai, modeling, dan klarifikasi nilai harus diterapkan untuk mengajarkan moral secara efektif.

Jurnal ini menguraikan berbagai metode yang dapat digunakan dalam pendidikan moral. Metode ini melibatkan penanaman nilai-nilai melalui cerita, bacaan, dan diskusi yang membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Dengan menekankan pentingnya keteladanan dari orang dewasa (guru dan orang tua) sebagai cara paling efektif untuk mengajarkan moral. Serta memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan menentukan nilai-nilai mereka sendiri melalui diskusi dan refleksi.

Jurnal ini juga mencatat tantangan yang dihadapi pendidikan moral di era modern, termasuk pengaruh teknologi dan informasi yang cepat. Metode tradisional seperti indoktrinasi dianggap tidak lagi efektif; sebaliknya, pendekatan yang lebih interaktif dan reflektif diperlukan agar siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran moral. Pendidikan moral di Indonesia harus mempertimbangkan konteks budaya dan religiusnya. Jurnal ini menekankan bahwa nilai-nilai agama perlu menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter siswa. Namun, penting juga untuk mengajarkan toleransi antaragama agar tidak terjadi eksklusi atau konflik.

Kesimpulan
Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pendidikan moral dapat dirancang dan dilaksanakan secara efektif di sekolah. Dengan melibatkan seluruh elemen komunitas sekolah dan menggunakan metode yang beragam serta relevan dengan konteks modern, pendidikan moral dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan karakter generasi muda. Pendekatan komprehensif ini akan membantu menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga bermoral baik dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Allya Septia Faradina གིས-
Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181
Kelas: 3F

Abstrak pada jurnal tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penulis membahas mengenai pentingnya pelaksanaan pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Abstrak ini juga menyoroti bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru di sekolah juga memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan moral yang baik pada peserta didik. Pada bagian pendahuluan, penulis membahas tentang urgensi pendidikan moral di sekolah. Penulis menekankan bahwa pendidikan moral harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dengan perencanaan yang matang. Pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga melibatkan guru dan seluruh komponen yang ada di lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral harus melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan suasana yang mendukung perkembangan moral siswa. Pendidikan moral juga dapat membantu siswa memahami nilai-nilai etika dan moral yang diperlukan untuk berinteraksi dengan masyarakat yang beragam.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara teori dan hasil penelitian lapangan. Penulis mengumpulkan rangkuman berbagai teori dari pemikiran dan penelitian para pakar pendidikan moral, seperti Kirschenbaum, Thomas Lickona, Darmiyati Zuchdi, dan Nurul Zuriah. Teori-teori ini kemudian diinterpretasi dan disintesiskan oleh penulis untuk membentuk kesatuan gagasan tentang pendidikan moral di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai bagian integral dari proses pendidikan.

Pada bagian hasil dan pembahasan, penulis menguraikan pentingnya materi pendidikan moral yang mencakup ajaran dan pengalaman belajar yang relevan, serta variasi metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswa. Selain itu, penulis juga menjelaskan tentang peran guru sebagai teladan, di mana guru harus memiliki moral yang baik agar dapat menginspirasi dan memengaruhi siswa secara positif. Penulis juga membahas tentang evaluasi pendidikan moral yang komprehensif, yang mencakup penalaran moral, karakteristik afektif, dan perilaku siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan moral yang dilakukan secara terencana dan melibatkan semua komponen di sekolah dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik.

Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting dan harus dilakukan oleh guru serta seluruh komponen warga sekolah untuk mencapai pendidikan moral yang komprehensif. Penulis menekankan bahwa komponen-komponen pendidikan moral yang lain, seperti cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh, juga memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam proses pendidikan moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Zahrah Umi Hasanah གིས-
NAMA: ZAHRAH UMI HASANAH
NPM: 2313053173


Analisis jurnal berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah"

Jurnal ini membahas tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai upaya membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran utama mendidik moral ada pada orang tua, sekolah dan guru juga memiliki kontribusi yang besar, dimana pendidikan moral dirancang secara komprehensif dengan mencakup pendidik, materi, metode dan evaluasi.

1. Pendidik Moral di Sekolah, sekolah merupakan tempat di mana siswa dibentuk untuk dapat mengajukan pertanyaan yang kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. Dalam hal ini guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis, jadi guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik.
2. Materi Pendidikan Moral, materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang yang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang dapat diberikan kepada peserta didik, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar atau bekerja, keuletan dan disiplin waktu.
Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup seperti kerjasama, toleransi, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab dan peduli.
Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam, menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam dan mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas dalam bentuk yang baru atau didaur ulang.
Pendidikan moral untuk berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa penting dilaksanakan.
3. Metode Pendidikan Moral, dalam pendidikan moral terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan seperti penanaman nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai-nilai dan moralitas, fasilitas nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral dan pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah. Tetapi pada zaman modern seperti ini siswa sangat jauh cara berpikirnya dan perilakunya dengan siswa yang sekolah pada zaman dahulu atau masih tradisional jadi terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan, seperti:
a. Inklusi Nilai, metode ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi syarat jual nilai-nilai Apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri peserta didik. Dalam metode ini strategi yang digunakan bisa seperti peserta didik dapat membaca buku-buku sastra dan nonfiksi Lalu setelah membaca guru dan siswa dapat mengungkapkan nilai-nilai dan masalah moral yang terdapat di dalam bacaan tersebut. Strategi lain yang dapat digunakan yaitu dengan bercerita dimulai dari lingkungan keluarga atau rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar peserta didik.
b. Metode Keteladan, Dalam metode ini itu merupakan bentuk mengestafetkan murahan digunakan oleh masyarakat religius tradisional dan digunakan oleh masyarakat modern atau pada zaman sekarang ini. Pada zaman tradisional mungkin keteladanan dapat diterima secara langsung, tetapi di zaman modern keteladanan harus diterima dengan pemahaman dan argumentasi yang rasional.
c. Metode Klarifikasi Nilai, metode ini merupakan salah satu contoh yang memberikan kebebasan untuk anak menentukan nilai-nilainya. Di mana dalam hal ini moral diperkenalkan lewat proses klarifikasi atau penjelasan agar terjadi pencerahan pada peserta didik, lalu seberapa jauh moral tersebut dapat diterima oleh peserta didik.
d. Metode Fasilitasi Nilai, Dalam metode ini itu guru dan pihak sekolah memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan siswa agar dapat merealisasikan nilai-nilai moral dalam dirinya baik secara individu maupun berkelompok seperti masjid dan mushola juga perpustakaan dengan buku-buku cerita yang memuat nilai-nilai moral.
e. Metode Keterampilan Nilai Moral, dalam metode ini yaitu dilakukan keterampilan moral dalam diri peserta didik untuk mewujudkan moral yang akan peserta didik terima, lalu terbiasa dan ditingkatkan dengan cara peserta didik merancang sendiri berbagai tindakan moral akan diwujudkan sebagai suatu komitmen dirinya, lalu mereka akan mewujudkan melalui dirinya sebagai orang yang baik dan memperoleh hidup yang bermakna.
f. Evaluasi Pendidikan Moral, dalam hal ini perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan tersebut tercapai seperti penalaran nilai atau moral, perasaan nilai atau moral dan perilaku nilai atau moral dalam diri peserta didik. Agar tujuan pendidikan moral tersebut terwujud dalam diri peserta didik maka peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir atau bernalar dalam permasalahan nilai moral sampai peserta didik dapat membuat keputusannya secara mandiri dalam menentukan tindakan apa yang dapat dilakukan. Dalam evaluasi pendidikan nilai moral juga yang paling penting yaitu tentang perilaku peserta didik, di mana harus diamati Apakah peserta didik sudah menunjukkan perilaku yang benar-benar sesuai dengan pendidikan nilai dan moral, karenanya untuk mengetahui peserta didik mengenai penguasaan sikap dan perilakunya yang sesuai dengan tujuan pendidikan nilai moral.

Menurut pendapat saya, kesimpulan dari analisis jurnal tersebut yaitu pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai upaya membangun karakter generasi bangsa yang berkualitas tidak dapat diragukan. Peran guru dan sekolah dalam memberikan pendidikan moral yang komprehensif dengan materi, metode dan evaluasi yang tepat dalam membentuk individu yang bertanggung jawab, toleran dan peduli terhadap sesama manusia serta lingkungan sekitar.
Di era modern ini, metode-metode inovatif seperti inklusi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, serta keterampilan nilai moral perlu diterapkan agar pendidikan moral dapat efektif disampaikan kepada peserta didik dengan tujuan akhir menciptakan generasi muda yang memiliki karakter moral yang baik dan integritas yang tinggi. Evaluasi secara berkala juga penting untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan moral dan mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan.
Dengan demikian dikatakan, pendidikan moral di sekolah memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berintegritas. Guru dan sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan materi pendidikan moral dengan metode yang tepat dan melakukan evaluasi secara berkala. Pendidikan moral yang baik dan komprehensif, diharapkan dapat membuat generasi muda tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab, toleran, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan sekitar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Sisnadia Rahmawati གིས-
Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" yang ditulis oleh Rukiyati dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Jurnal ini menekankan bahwa meskipun peran utama dalam mendidik moral anak berada di tangan orang tua, guru di sekolah juga memiliki peran yang besar dalam mewujudkan moral peserta didik.

Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah merupakan kebutuhan yang mendesak untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik dan cerdas secara intelektual. Guru, orang tua, dan anggota masyarakat lainnya memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral. Selain itu materi pendidikan moral harus mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral, baik dalam kaitan dengan diri sendiri, sesama manusia dan alam, maupun terhadap Tuhan. Pada jurnal ini diusulkan berbagai metode pendidikan moral, seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai moral. Evaluasi pendidikan moral harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup tiga ranah, yaitu penalaran nilai, perasaan nilai, dan perilaku nilai.

Jurnal ini juga membahas tantangan pendidikan moral di era modern, seperti keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi, serta Perubahan cara berpikir dan perilaku anak. Hal ini menuntut pendekatan pendidikan moral yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan zaman. Indoktrinasi sebagai metode pendidikan moral tradisional dianggap tidak lagi relevan dan perlu digantikan dengan metode yang lebih sesuai dengan semangat modern.

Jurnal ini merekomendasikan bahwa pendidikan moral di sekolah harus direncanakan secara komprehensif, melibatkan berbagai komponen, dan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Guru memiliki peran strategis dalam membangun moral siswa dan harus menjadi teladan yang baik. Sekolah juga perlu mengembangkan berbagai kegiatan yang dapat membantu siswa dalam membangun keterampilan nilai moral, seperti kegiatan sosial, kantin kejujuran, dan kegiatan luar kelas. Evaluasi pendidikan moral harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup tiga ranah, yaitu penalaran nilai, perasaan nilai, dan perilaku nilai.

Dapat disimpulkan bahwa jurnal ini menyajikan analisis yang komprehensif mengenai pendidikan moral di sekolah. Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan moral di sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Linda Sukmawati གིས-
Nama: Linda Sukmawati
NPM: 2313053166

Jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" ini ditulis oleh Rukiyati dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, diterbitkan oleh Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 1. Maret 2017.

Jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan moral dianggap sebagai bagian integral dari sistem pendidikan, yang bertujuan menciptakan individu unggul yang mampu berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks ini, sekolah diidentifikasi sebagai salah satu mikrosistem penting yang memengaruhi perkembangan moral siswa, bersama keluarga dan masyarakat. Konsep ini didasarkan pada teori Bronfenbrenner, yang memandang sekolah sebagai lingkungan tempat siswa berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti guru, teman sebaya, dan staf sekolah lainnya. Oleh karena itu, pendidikan moral di sekolah perlu dirancang secara komprehensif dengan memperhatikan aspek pendidik, materi, metode, dan evaluasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Jurnal ini menggarisbawahi peran guru sebagai tokoh sentral dalam pendidikan moral. Guru tidak hanya bertanggung jawab dalam mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga harus menjadi teladan moral bagi siswa. Namun, penulis menekankan bahwa tanggung jawab pendidikan moral tidak hanya terletak pada guru, melainkan melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk staf administrasi, petugas kebersihan, dan komite sekolah. Materi pendidikan moral yang diajukan meliputi nilai-nilai personal, sosial, lingkungan, dan religius. Hal ini mencakup kebersihan diri, kedisiplinan, toleransi, tanggung jawab sosial, hingga penghormatan terhadap alam dan Tuhan. Nilai-nilai ini penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.

Metode pendidikan moral yang dibahas dalam jurnal ini mencakup berbagai pendekatan seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan pembiasaan keterampilan moral. Inkulkasi nilai dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai moral secara terencana melalui kegiatan membaca, bercerita, atau pengalaman langsung. Keteladanan menjadi metode penting di mana guru dan orang dewasa di sekolah menunjukkan perilaku moral yang dapat ditiru siswa. Metode klarifikasi nilai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memahami dan membangun sistem nilai mereka sendiri, meskipun pendekatan ini mendapat kritik dalam konteks budaya Indonesia yang lebih kolektif. Fasilitasi nilai dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan moral, seperti ruang diskusi atau kegiatan berbasis proyek sosial. Terakhir, pembiasaan keterampilan moral bertujuan untuk membangun komitmen siswa terhadap nilai-nilai tertentu melalui praktik langsung, seperti kegiatan kantin kejujuran atau proyek daur ulang.

Evaluasi pendidikan moral menjadi salah satu tantangan utama karena sulitnya mengukur keberhasilan pendidikan moral secara objektif. Evaluasi mencakup tiga aspek utama, yaitu penalaran moral, afeksi moral, dan perilaku moral. Evaluasi penalaran moral melihat kemampuan siswa dalam memahami dan membuat keputusan moral, sedangkan evaluasi afektif menilai sejauh mana siswa merasakan nilai-nilai tersebut. Evaluasi perilaku menjadi bagian yang paling kompleks karena membutuhkan observasi mendalam dan jangka panjang untuk memastikan bahwa perilaku siswa mencerminkan nilai-nilai moral yang diajarkan. Dalam konteks ini, penulis menyarankan penggunaan metode seperti skala Likert untuk menilai karakteristik afektif dan observasi langsung untuk menilai perilaku moral.

Keunggulan jurnal ini terletak pada pendekatannya yang komprehensif, memadukan teori-teori pendidikan moral dari berbagai ahli seperti Kirschenbaum, Lickona, dan Darmiyati Zuchdi, dengan hasil penelitian lapangan yang relevan di Indonesia. Hal ini membuat jurnal ini relevan untuk diaplikasikan dalam sistem pendidikan nasional yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Namun, jurnal ini juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal generalitas metode yang diusulkan. Beberapa metode, seperti klarifikasi nilai, lebih sesuai dengan masyarakat liberal daripada budaya Indonesia yang kolektif. Selain itu, tantangan terbesar adalah implementasi evaluasi perilaku moral yang membutuhkan waktu, sumber daya, dan komitmen yang besar dari semua pihak terkait.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan panduan yang bermanfaat bagi sekolah dalam merancang pendidikan moral yang holistik dan efektif. Dengan memanfaatkan seluruh komponen pendidikan moral, mulai dari pendidik, materi, metode, hingga evaluasi, sekolah dapat memainkan peran signifikan dalam membentuk generasi muda yang bermoral baik, cerdas secara intelektual, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijaksana. Jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi harus menjadi upaya bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Dita Fadila Aida Fitri གིས-
Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2323053187
Kelas: 3F

Hasil analisis jurnal:

Jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati membahas pentingnya pendidikan moral untuk membentuk generasi muda yang berkualitas baik secara intelektual maupun moral. Penulis menekankan perlunya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membangun moral siswa. Pendekatan yang digunakan bersifat komprehensif, mencakup peran pendidik, materi ajar, metode, serta evaluasi dalam pendidikan moral.

Penulis menggabungkan teori dari berbagai literatur dengan penelitian lapangan di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman, yang menekankan pendidikan moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik memiliki peran penting dalam membentuk moral siswa, dan seluruh komponen sekolah berperan dalam mendukung proses ini. Guru yang bermoral baik menjadi teladan yang efektif bagi siswa. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan Tuhan. 
Penulis mengusulkan lima metode utama dalam pendidikan moral: penanaman nilai melalui sastra dan cerita, keteladanan oleh pendidik, klarifikasi nilai dengan memberi kebebasan pada siswa, fasilitasi nilai dengan menyediakan sarana yang mendukung, serta keterampilan nilai yang mengajarkan pembiasaan dan komitmen siswa terhadap nilai-nilai moral. 
Evaluasi dilakukan melalui pengamatan perilaku dan skala Likert yang mengukur ranah kognitif, afektif, dan perilaku siswa.

Kelebihan artikel ini terletak pada dasar teori yang kuat, serta pendekatan komprehensif yang memberi panduan konkret untuk pelaksanaan pendidikan moral di sekolah. Penggunaan data lapangan juga meningkatkan validitas dan relevansi penelitian. Namun, penelitian ini terbatas pada satu sekolah di Sleman, sehingga hasilnya mungkin kurang mewakili konteks pendidikan di seluruh Indonesia. Selain itu, artikel ini tidak membahas secara mendalam kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pendidikan moral dan kurang memberikan detail tentang implementasi metode di berbagai jenjang pendidikan.

Kesimpulan:
Pendidikan moral di sekolah perlu dirancang secara menyeluruh dengan memperhatikan peran pendidik, materi ajar, metode, dan evaluasi. Guru yang bermoral baik menjadi teladan yang efektif bagi siswa, sementara keterlibatan seluruh pihak di sekolah juga sangat penting. Artikel ini menekankan pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk moral siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Sindi Novitasari གིས-
Nama : Sindi Novitasari
Npm : 2313053185

Analisis jurnal 1

Judul: Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis: Rukiyati dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Poin-poin utama dari jurnal tersebut berisi tentang:
Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara serius untuk membangun generasi berkualitas. Walaupun peran utama pendidikan moral ada pada orang tua, sekolah juga memiliki peran besar. Perlu pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek

1. Komponen Utama Pendidikan Moral di Sekolah
a) Pendidik Moral
Pendidikan moral tidak hanya guru, tapi seluruh warga sekolah (pegawai TU, pramubakti, tukang kebun, komite sekolah). Guru harus menjadi teladan moral yang baik serta berperan mewujudkan peserta didik menjadi warga negara aktif dalam masyarakat demokratis
b) Materi Pendidikan Moral:
- Moral terhadap diri sendiri (kebersihan, kerajinan, disiplin)
- Moral terhadap sesama (kerjasama, toleransi, kejujuran)
- Moral terhadap alam (menjaga kelestarian, hemat)
- Moral terhadap Tuhan (nilai-nilai religius)
c) Metode Pendidikan Moral:
- Inkulkasi nilai (penanaman nilai melalui identifikasi nilai target, membaca buku, bercerita)
- Keteladanan
- Klarifikasi nilai
- Fasilitasi nilai (penyediaan sarana pendukung)
- Keterampilan nilai moral (pembiasaan dan praktik)
d) Evaluasi Pendidikan Moral
- Mencakup tiga ranah: penalaran moral, karakteristik afektif, dan perilaku
- Evaluasi perilaku moral membutuhkan observasi jangka panjang
- Menggunakan berbagai instrumen seperti skala sikap
- Lebih menekankan pada evaluasi sikap dan perilaku daripada kognitif

2. Kesimpulan
Pendidikan moral di sekolah memerlukan pendekatan komprehensif. Perlu adanya perhatian terhadap semua komponen (pendidik, materi, metode, evaluasi). Tujuan akhirnya adalah mengembangkan nilai-nilai moral dalam diri peserta didik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Melita Amanda གིས-
Nama : Melita Amanda
NPM : 2353053015

A. Identitas Jurnal
1) Nama Jurnal : Jurnal Humanika
2) Volume : -
3) Nomor : 1
4) Halaman : 1-11
5) Tahun Penerbit : 2017
6) Judul : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
7) Nama Penulis : Rukiyati

B. Abstrak Jurnal
Bagian abstrak pada jurnal tersebut membahas tentang Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah di tangan orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul .
C. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan jurnal ini membahas tentang perlu dilakukan perencanaan terkait pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Tulisan ini akan membahas komponen pendidikan moral tersebut sebagai unsur penting yang harus diperhatikan agar pendidikan moral di sekolah dapat berjalan dengan lebih optimal.

D. Pembahasan
Pendidikan moral di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan seluruh komponen sekolah termasuk pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Guru memiliki peran strategis sebagai pendidik moral utama yang harus terlebih dahulu memiliki moral yang baik agar dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya. Sekolah berfungsi sebagai ruang publik demokratis yang bertujuan membentuk pemberdayaan diri dan sosial, serta mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat demokratis.Materi pendidikan moral mencakup empat aspek utama yaitu moral terhadap diri sendiri (seperti kebersihan, kedisiplinan, keuletan), moral terhadap sesama manusia (seperti kerjasama, toleransi, kejujuran), moral terhadap alam semesta (seperti menjaga kelestarian alam dan hemat), serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tercermin dalam pendidikan agama. Dalam pelaksanaannya, pendidikan moral dapat menggunakan berbagai metode seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai moral.
Evaluasi pendidikan moral dilakukan secara komprehensif mencakup tiga ranah yaitu penalaran moral, karakteristik afektif, dan perilaku moral. Evaluasi perilaku moral memerlukan observasi jangka panjang untuk dapat menilai secara akurat apakah seseorang benar-benar memiliki kualitas moral yang diharapkan seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Dalam konteks pendidikan Islam, evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap dan perilaku dibandingkan aspek kognitif, yang meliputi hubungan dengan Tuhan, masyarakat, alam sekitar, dan diri sendiri sebagai hamba Allah.

E. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan komponenkomponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rahmah Dwi Asri གིས-
Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 2313053164

Jurnal pendidikan moral anak di sekolah oleh rukiati menekankan bahwa pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi muda yang berkualitas. Walaupun pendidikan moral utama berada ditangan keluarga sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal memiliki tanggung jawab yang besar pendidikan moral ini harus mencakup perkembangan intelektual emosional komen sosial, dan spiritual siswa. Di mana penelitian yang dilakukan itu menggunakan gabungan dari teori dan studi kasus di lapangan, dan data teoritis yang diperoleh itu dari literatur pakar pendidikan moral. Sedangkan data lapangan berasal dari studi kasus yang dilakukan di sekolah dasar Islam terpadu.

Hasil temuan yang diperoleh antara lain, guru sebagai pendidik moral adalah komponen utama tetapi semua pihak di sekolah seperti pegawai dan komite juga berperan dalam membentuk moral siswa. Materi moral yang diterapkan di sekolah menekankan pada nilai-nilai kebersihan diri, tanggung jawab, toleransi, kejujuran dan hubungan spiritual dengan Tuhan. Serta metode pengajaran moral dilakukan dengan berbagai cara seperti, penanaman nilai, keteladanan, klasifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan moral. Setelah pengajaran moral dilakukan maka dilakukan evaluasi moral yang meliputi aspek penalaran, afektif dan perilaku siswa. Evaluasi perilaku siswa ini yang dilakukan melalui observasi langsung dalam jangka waktu yang panjang.

Kesimpulannya, pendidikan moral di sekolah itu harus dirancang secara komprehensif dengan melibatkan pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Jadi guru perlu menjadi teladan moral untuk anak didiknya dan materi yang diajarkan harus relevan dengan konteks sosial siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Lutfiatun Nisa གིས-
Nama: Lutfiatun Nisa
Npm : 2313053175
Kelas: 3F

Analisis saya dari jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati adalah:

Jurnal ini mengangkat pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai upaya membangun generasi yang berkualitas. Di dalam jurnal ini menekankan bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama, guru juga sangat berperan dalam mendidik moral siswa.
Rukiyati memperkenalkan konsep mikrosistem yang dikemukakan oleh Bronfenbrenner, menunjukkan bahwa sekolah adalah lingkungan penting bagi perkembangan anak. Sekolah harus berfungsi tidak hanya sebagai tempat belajar akademis tetapi juga sebagai tempat untuk menanamkan nilai-nilai moral.

1. Peran Pendidik
Menegaskan bahwa pendidik utama adalah guru, namun semua staf di sekolah juga berkontribusi dalam perkembangan moral siswa. Guru harus menjadi teladan yang baik agar nilai-nilai moral dapat diterima dan diteladani oleh siswa.

2. Materi Pendidikan Moral
Materi pendidikan moral meliputi ajaran tentang diri sendiri, hubungan sosial, lingkungan, dan moralitas terhadap Tuhan. Penulis menyatakan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pendidikan moral, mengingat konteks Indonesia yang berketuhanan.

3. Metode Pendidikan Moral
Penulis jurnal menjelaskan berbagai metode pendidikan moral, antara lain:
- Inkulkasi: Penanaman nilai-nilai melalui identifikasi dan pembelajaran literasi.
- Keteladanan: Pentingnya guru dan orang tua sebagai role model.
- Klarifikasi Nilai: Membantu siswa membangun sistem nilai mereka sendiri.
- Fasilitasi: Memberikan fasilitas yang mendukung penerapan nilai-nilai moral.
- Keterampilan Nilai Moral: Pembiasaan serta perancangan tindakan moral oleh siswa.

4. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan moral, yang mencakup ranah penalaran, afektif, dan perilaku. Penulis menekankan bahwa evaluasi harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang perkembangan moral siswa.

Kesimpulannya:
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah harus dilaksanakan secara komprehensif dengan melibatkan semua komponen pendidikan. Guru berperan penting dalam merancang dan melaksanakan pendidikan moral yang efektif untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
Selain itu, Jurnal ini secara jelas menguraikan pentingnya pendidikan moral dan peran berbagai komponen dalam proses tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

WINI JIHAN FIRLIANI 2313053178 གིས-
Nama : Wini Jihan Firliani
NPM : 2313053178
Kelas : 3F

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati menyoroti urgensi pendidikan moral dalam membentuk generasi muda yang unggul dari segi kecerdasan intelektual dan moral. Meskipun orang tua memegang peran utama dalam mendidik moral anak, sekolah, terutama para guru, memiliki kontribusi yang signifikan. Berperan penting pula adalah lingkungan sekolah dan masyarakat dalam membentuk karakter siswa. Dalam jurnal ini, pendekatan kualitatif digunakan dengan menyatukan teori dari berbagai ahli pendidikan moral dan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah Islam di Sleman. Gabungan ini memperkuat konsep pendidikan moral yang diajukan, memberikan pandangan teoretis yang didukung oleh data praktis di lapangan.

Penulis menjelaskan empat elemen kunci dalam pendidikan moral: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik di lingkungan sekolah, terutama guru, menjadi teladan utama bagi siswa, namun semua staf juga berperan dalam membentuk moral siswa. Materi yang diajarkan mencakup nilai-nilai terkait dengan individu, sesama, alam, dan Tuhan, menunjukkan cakupan luas pendidikan moral yang tidak terbatas pada hubungan sosial semata. Berbagai metode seperti inculcation, keteladanan, klarifikasi nilai, dan fasilitasi disajikan, memberikan variasi dalam pendekatan pendidikan moral sesuai kebutuhan siswa. Evaluasi mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku, memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap keberhasilan pendidikan moral.

Kesimpulan jurnal menegaskan bahwa pendidikan moral di sekolah harus terintegrasi sepenuhnya, melibatkan seluruh elemen di sekolah, agar siswa tidak hanya memiliki kecerdasan akademis, tetapi juga karakter yang baik. Menurut pandangan saya, jurnal ini telah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana pendidikan moral seharusnya ditekankan di lingkungan sekolah. Namun, peningkatan kekuatan jurnal dapat terjadi jika penulis melampirkan lebih banyak contoh kasus dari berbagai jenis sekolah untuk memperluas cakupan informasi yang relevan. Saya juga sependapat bahwa pendidikan moral tidak hanya tentang teori atau materi; contoh nyata dari seluruh populasi sekolah memiliki peran penting, terutama di zaman di mana pengaruh luar begitu kuat. Meskipun pendekatan menyeluruh ini sangat diharapkan, tantangan praktis di lapangan membutuhkan komitmen yang teguh dari semua pihak untuk menjaga efektivitas pendidikan moral dan konsistensi implementasinya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

DAFFA RISWADI གིས-
Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165

Analisis jurnal 1 "Pendidikan moral di sekolah"

Dari pembahasan jurnal tersebut dapat dianalisis bahwa, pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membangun generasi bangsa yang terbatas walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah ditangan orang tua mereka pendidik di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek yaitu: pendidik, materi, metode dan evaluasi.

Dengan memperhatikan keempat aspek tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendekatan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal yakni berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

Oleh karenanya pendidik menjadi ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik maka pendidik terlebih dahulu harus bermoral baik, dan demikian pendidikan nilai moral yang dilaksanakan oleh pendidik akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Aulia meitha Yurizqi azzahra གིས-
Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM: 2313053186
Kelas: 3F

Pendidikan moral di sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. Artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan moral sebagai upaya sistematis untuk membangun nilai-nilai karakter, etika, dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa. Meskipun orang tua memegang peran utama, tanggung jawab ini tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik di lingkungan formal. Pendidikan moral tidak hanya mencakup pengajaran tentang apa yang benar dan salah, tetapi juga membangun kemampuan siswa untuk memahami, merasakan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral tersebut. Oleh karena itu, pendekatan yang komprehensif menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan moral di sekolah.

Metode pendidikan moral yang diuraikan dalam artikel ini mencakup berbagai pendekatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Beberapa di antaranya adalah mendongeng, memberikan keteladanan, klarifikasi nilai, dan pembiasaan keterampilan moral. Keteladanan dari guru dan orang tua menjadi landasan penting dalam membangun perilaku siswa, karena mereka cenderung meniru apa yang dilihat dari orang dewasa di sekitar mereka. Selain itu, penyediaan sarana untuk mengamalkan nilai-nilai moral, seperti buku berkualitas dan kegiatan yang mendukung pembelajaran nilai, membantu siswa menginternalisasi moralitas. Metode ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk mengetahui nilai-nilai baik, tetapi juga memberikan ruang bagi mereka untuk memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Evaluasi dalam pendidikan moral menjadi langkah penting untuk memastikan efektivitas proses pembelajaran nilai. Penilaian ini melibatkan dimensi kognitif, afektif, dan perilaku siswa, sehingga mencerminkan pemahaman, perasaan, dan tindakan mereka terhadap nilai-nilai yang diajarkan. Evaluasi yang komprehensif memungkinkan guru untuk mengukur keberhasilan pendidikan moral secara menyeluruh, baik dari sikap yang ditunjukkan siswa di sekolah maupun dampaknya terhadap perilaku mereka di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, evaluasi tidak hanya mengukur hasil, tetapi juga memberikan masukan untuk perbaikan dalam metode dan pendekatan pendidikan moral.

Kesimpulannya, pendidikan moral di sekolah memerlukan desain yang komprehensif yang mencakup materi, metode pengajaran, dan evaluasi yang terintegrasi. Sekolah sebagai mikrosistem memiliki pengaruh signifikan dalam pembentukan moral siswa melalui lingkungan yang kondusif dan pembiasaan nilai-nilai positif. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat menjadi pilar penting dalam mengembangkan pendidikan moral yang holistik. Jika diterapkan secara serius, pendidikan moral dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan moralitas tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

RATNA AYU ANTIKA PURI གིས-
Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Identitas Jurnal
Nama Jurnal: Jurnal Humanika
Volume dan Edisi: Tahun XVII, No. 1
Tahun: 2017
Judul: Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis: Rukiyati

1. Abstrak
Abstrak menyampaikan urgensi pendidikan moral di sekolah sebagai upaya membangun generasi bangsa yang berkualitas. Meski peran utama ada pada orang tua, sekolah juga memegang peran penting. Penulis menekankan pentingnya perencanaan pendidikan moral yang komprehensif, mencakup pendidik, materi, metode, dan evaluasi untuk mencapai hasil optimal.

2. Pendahuluan
Penulis memulai dengan mengutip teori Bronfenbrenner tentang sekolah sebagai mikrosistem yang memengaruhi perkembangan individu. Fungsi sekolah diuraikan, termasuk perannya dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Penulis juga mengaitkan pendidikan moral dengan pengembangan manusia secara menyeluruh.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah kombinasi kajian teori dan penelitian lapangan di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman. Teori diambil dari literatur para ahli seperti Kirschenbaum dan Thomas Lickona, sedangkan data lapangan didasarkan pada penelitian penulis di tahun 2012.

4. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan jurnal tersebut pendidikan moral di sekolah sangat penting, dengan guru sebagai tokoh utama yang didukung oleh komunitas sekolah. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai terhadap diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan. Metode yang digunakan, seperti penanaman nilai dan keteladanan, cukup bervariasi tetapi perlu evaluasi lebih mendalam untuk memastikan keberhasilannya. Evaluasi moral harus mencakup ranah penalaran, afektif, dan perilaku secara menyeluruh agar tujuan pendidikan moral dapat tercapai secara optimal.

5. Kesimpulan
Penulis menegaskan bahwa pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif untuk mencetak generasi muda yang berkualitas. Hal ini memerlukan sinergi antara pendidik, materi, metode, dan evaluasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Me Sa གིས-
Nama : Mesa
NPM : 2313053174
Kelas : 3F

analisis jurnal

Fokus Utama: Jurnal ini mengkaji pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan Islam, dengan penekanan pada pengembangan sikap dan perilaku sebagai komponen kunci dalam proses pembelajaran moral di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai etika.

Metode Penelitian: Penelitian ini mengintegrasikan teori-teori pendidikan dengan hasil penelitian lapangan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan moral. Dengan merangkum pandangan dari berbagai pakar di bidang pendidikan, jurnal ini berusaha untuk menyusun kerangka pemikiran yang koheren dan aplikatif dalam konteks pendidikan moral.

Pendidikan Moral: Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, melibatkan observasi dan evaluasi jangka panjang terhadap perilaku moral peserta didik. Selain itu, berbagai metode seperti klarifikasi nilai, keteladanan, dan bercerita diusulkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, sehingga siswa dapat menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.