Kelas F Pendidikan Nilai dan Moral PGSD Ganjil 2024

Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 231305319

setelah menonton dan menyimak video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)", saya menganalisis bahwa pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan moral bagi siswa sekolah. Dalam video ini dijelaskan bahwa pendidikan Pancasila bukan hanya tentang hafalan sila-sila, tetapi juga penerapan praktis nilai-nilai seperti keadilan, gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Guru dan sekolah berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai ini melalui pendekatan pembelajaran interaktif, diskusi, hingga simulasi. Tujuannya adalah membentuk siswa menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan berkarakter. Pendidikan moral berbasis Pancasila, sebagaimana dijelaskan, bertujuan untuk melawan tantangan seperti menurunnya moralitas di era modern yang dipengaruhi teknologi dan budaya asing.

Menurut saya, video ini memberikan pandangan penting mengenai peran strategis pendidikan moral berbasis Pancasila. Namun, akan lebih menarik jika disertai contoh nyata dari sekolah yang telah sukses mengintegrasikan pendidikan ini dalam kegiatan sehari-hari.

Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" adalah sebagai berikut.

Pendekatan yang ceria dan interaktif untuk menciptakan suasana positif di sekolah ditunjukkan dalam video tersebut. Dimulai dengan salam pagi yang ceria, mengajak penonton untuk berbicara dan berbagi ide. Untuk menanamkan rasa hormat dan penghargaan kepada siswa, ungkapan rasa syukur secara teratur diberikan. Selain itu, hal ini menunjukkan betapa pentingnya ruang belajar yang mendukung untuk mendorong pertumbuhan pendidikan dan menambahkan unsur-unsur menarik seperti menyebutkan makanan dan minuman untuk menarik perhatian anak-anak.

Dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya dukungan emosional, kepedulian, dan persahabatan bagi siswa untuk mendukung kemajuan pribadi dan sosial mereka.

Nama : Wulan Zahara Arrum Rizki
NPM : 2313053188

Pendidikan nilai moral dalam konteks Pancasila bertujuan mencetak generasi muda yang berintegritas, toleran, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa. Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk mengajarkan/mengenalkan pendidikan Pancasila pada anak sekolah, yaitu:

a. Pengenalan Nilai-Nilai Pancasila.
Anak-anak diajarkan tentang lima sila dalam Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, yakni:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Menghormati agama, menjalankan ibadah, dan memiliki sikap toleransi terhadap keberagaman kepercayaan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai hak asasi manusia, bersikap sopan santun, dan menumbuhkan rasa empati.
3. Persatuan Indonesia: Menanamkan cinta tanah air, menjaga kerukunan, dan mencegah diskriminasi.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Melatih anak untuk musyawarah, menghargai pendapat, dan bersikap demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengajarkan anak pentingnya keadilan, saling berbagi, dan peduli terhadap sesama.

b. Penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati orang tua, guru, dan teman. Menjunjung kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin. Dan menumbuhkan rasa toleransi dan empati terhadap perbedaan budaya, suku, dan agama.

c. Penguatan karakter moral. Pendidikan nilai moral bertujuan membentuk karakter anak yang berbudi pekerti luhur, seperti menghindari perbuatan yang merugikan orang lain (bullying, menyontek) dan menanamkan rasa saling tolong-menolong dan bekerja sama.

d. Penggunaan media pembelajaran kreatif. Nilai-nilai Pancasila diajarkan melalui cerita, permainan, lagu, atau drama yang relevan dengan kehidupan anak.

e. Pembelajaran kontekstual. Anak diajak untuk memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam situasi nyata, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

NAMA : MELIA DEVINA
KELAS : 3F
NPM : 2313053180

Setelah menonton dan memahami video yang berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)", saya menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting sebagai pedoman moral bagi siswa di sekolah. Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa pendidikan Pancasila tidak sekadar menghafal lima sila, melainkan juga melibatkan penerapan nyata nilai-nilai tersebut, seperti keadilan, gotong royong, toleransi, serta cinta tanah air, dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga mempraktikkannya dalam interaksi sosial mereka.

Peran guru dan pihak sekolah sangat vital dalam proses ini. Mereka dapat menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan efektif, seperti pembelajaran berbasis diskusi, simulasi, dan kegiatan interaktif lainnya, untuk menanamkan nilai-nilai moral tersebut. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya menjadi individu yang pintar secara akademis, tetapi juga memiliki moral yang kuat dan karakter yang baik.

Menurut saya, video ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana pendidikan moral berbasis Pancasila bisa menjadi alat yang efektif dalam membentuk generasi yang lebih baik. Video ini juga menyoroti tantangan besar dalam dunia pendidikan saat ini, yaitu penurunan moralitas siswa akibat pengaruh teknologi modern dan budaya asing. Pendidikan berbasis nilai Pancasila dianggap sebagai solusi strategis untuk menghadapi tantangan tersebut, dengan menanamkan pondasi moral yang kokoh sejak usia dini.

Nama: Feriska Listy
Npm: 2353053014


Pada analisis video yang berjudul Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila) menyajikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan Pancasila di Indonesia. Dalam video tersebut, penekanan diberikan pada bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter anak-anak. Pembicara menjelaskan bahwa pendidikan moral tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, tetapi juga pada penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui contoh-contoh konkret, video ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, dan toleransi dapat diajarkan kepada siswa, sehingga mereka tidak hanya memahami konsep-konsep tersebut, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam interaksi sosial mereka. Selain itu, video tersebut juga menyoroti peran penting guru dan orang tua dalam mendukung pendidikan moral anak, dengan menekankan bahwa lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Secara keseluruhan, video tersebut memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pendidikan moral yang berbasis Pancasila dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial.

NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162

Video ini menyampaikan materi mengenai pendidikan moral anak sekolah, dengan penekanan pada pengajaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pembicara berusaha mengkomunikasikan pentingnya pendidikan moral dengan cara yang santai dan akrab, mencoba menjalin hubungan emosional dengan audiens. Dalam video ini, pembicara menekankan bahwa pendidikan moral adalah hal yang penting bagi perkembangan karakter anak, terutama dalam membentuk perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, seperti saling menghargai, gotong royong, dan keadilan sosial.

Pembicara juga menyoroti pentingnya membangun kedekatan antara guru dan siswa, agar pesan moral dapat tersampaikan dengan baik. Dengan suasana yang santai, pembicara berusaha mengajak audiens untuk lebih terbuka dan menerima nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara yang tidak kaku dan formal. Meskipun materi tidak terlalu dijelaskan secara mendalam, pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya pendidikan moral dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan anak-anak sebagai bagian dari pembentukan karakter mereka.

Secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran mengenai bagaimana pendidikan moral yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila bisa disampaikan dengan cara yang lebih akrab dan tidak terkesan membosankan, dengan harapan audiens bisa lebih menerima dan memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.

Nama : Tia virantika
Kelas : 3F
NPM : 2353053016

Video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya pendidikan moral bagi siswa sekolah dasar di Indonesia. Video ini dibuka dengan suasana ruang kelas yang tertata rapi dan nyaman, mencerminkan lingkungan belajar yang khas di Indonesia. Suasana tersebut memberikan konteks bahwa pendidikan moral adalah bagian integral dari kegiatan sekolah, dengan guru sebagai tokoh sentral dalam membimbing siswa memahami nilai-nilai Pancasila.
video memperlihatkan interaksi guru dengan siswa yang sedang mendiskusikan topik pendidikan moral. Guru tampak memimpin diskusi dengan menggunakan materi berbasis nilai-nilai Pancasila, yang mencerminkan bahwa pembelajaran moral diintegrasikan dalam kegiatan belajar sehari-hari. Suasana kelas menunjukkan pendekatan yang interaktif, di mana siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat secara aktif dalam diskusi. Pendekatan ini mencerminkan pentingnya dialog konstruktif dalam membangun pemahaman siswa tentang nilai-nilai moral.

Diskusi yang dilakukan menekankan relevansi pendidikan moral dalam kehidupan sehari-hari siswa. Melalui pembelajaran berbasis Pancasila, siswa diajak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan tanggung jawab. Selain itu, adegan-adegan yang memperlihatkan siswa dalam seragam sekolah menambahkan kesan formalitas dan disiplin, sekaligus mencerminkan semangat kebersamaan dan identitas kolektif yang menjadi bagian dari pendidikan moral.

Seiring berjalannya video, siswa terlihat berinteraksi dalam lingkungan sekolah, menunjukkan bagaimana nilai-nilai moral diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Interaksi ini mencerminkan suasana kekeluargaan di antara siswa, memperkuat kesan bahwa pendidikan moral tidak hanya diajarkan melalui teori, tetapi juga melalui praktik nyata. Diskusi yang lebih mendalam kemudian menggambarkan siswa yang berbicara tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka. Guru memainkan peran sentral sebagai fasilitator, membantu siswa memahami konsep-konsep moral yang lebih kompleks dengan cara yang relevan dengan kehidupan mereka.

Selain itu, video ini juga menunjukkan representasi keberagaman dalam proses pembelajaran moral. Seorang wanita berjilbab yang terlibat dalam diskusi dengan siswa mencerminkan inklusivitas dan penghormatan terhadap perbedaan budaya serta agama di Indonesia. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya mencakup nilai-nilai universal, tetapi juga menghargai keberagaman yang ada di masyarakat.
Video ini juga menekankan penguatan nilai-nilai moral yang diharapkan dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru berperan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing yang memberikan arahan kepada siswa untuk memahami bagaimana nilai-nilai tersebut relevan dalam konteks nyata. Dengan suasana kelas yang dinamis dan keterlibatan siswa yang tinggi, video ini memberikan gambaran bahwa pendidikan moral dapat diajarkan dengan cara yang menarik, interaktif, dan kontekstual.

Secara keseluruhan, video ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dasar, khususnya dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan moral tidak hanya membentuk karakter siswa, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai yang relevan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan. Video ini menggambarkan dengan jelas bahwa kolaborasi antara guru dan siswa, serta pendekatan pembelajaran yang interaktif, adalah kunci dalam membangun generasi yang beretika, bertanggung jawab, dan berkarakter sesuai dengan prinsip-prinsip moral Pancasila.

Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

"Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)"

Dalam video ini, Pendidikan moral sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak. menjelaskan bagaimana nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan keadilan dapat diajarkan di sekolah.

Vidio tersebut juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum, seperti melalui diskusi kelompok dan kegiatan sosial. Vidio ini menekankan peran penting guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak agar memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, video ini mengajak kita untuk lebih memperhatikan pendidikan moral sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, diharapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral yang baik.

Nama : Ainawa Hasna Haura
NPM : 2313053172

Hasil analisis video 2 berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)"

Video ini memberikan gambaran yang sangat baik tentang implementasi pendidikan moral di sekolah dasar Indonesia. Dengan pendekatan yang interaktif dan relevan, video ini berhasil menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diajarkan dengan efektif kepada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, video ini juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman. Melalui diskusi, kegiatan kelompok, dan contoh-contoh nyata, siswa diajak untuk merefleksikan nilai-nilai moral dan menerapkannya dalam berbagai situasi. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pengembangan kurikulum, pelatihan guru, dan keterlibatan aktif orang tua serta masyarakat.

Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Berdasarkan video yang berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" menyoroti menurunnya nilai-nilai moral di kalangan siswa. Beberapa masalah yang terlihat mencakup ketidakpatuhan terhadap aturan sekolah, seperti tidak memakai seragam lengkap, perilaku tidak sopan kepada guru dan teman, hingga pengaruh buruk teman sebaya yang memicu perilaku menyimpang seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Perilaku ini menunjukkan lemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya terkait kemanusiaan, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab.

Guru dalam video tersebut tetap berusaha menjalankan perannya sebagai pendidik moral dengan memberikan nasihat dan arahan kepada siswa yang melanggar aturan. Meskipun menghadapi tantangan, guru menunjukkan pentingnya ketegasan dan keteladanan dalam pembentukan karakter siswa. Selain itu, pengaruh teman sebaya menjadi faktor penting, baik dalam mendorong perilaku buruk maupun sebagai pengingat agar siswa kembali ke jalur yang benar.

Pesan utama dari video ini adalah pentingnya pendidikan karakter untuk mencegah lunturnya moral generasi muda. Kerjasama antara guru, teman sebaya, keluarga, dan lingkungan sangat diperlukan untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjunjung nilai-nilai luhur bangsa, seperti kedisiplinan, sopan santun, dan tanggung jawab.

NAMA: ZAHRAH UMI HASANAH
NPM: 2313053173


Analisis video berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)"

(Saat didalam sekolah)
Dalam video ditampilkan bahwa siswa masuk kedalam kelas disusuk oleh gurunya untuk memulai pembelajaran. Lalu guru pun menyapa siswa didalam kelas dan mengabsen siswa yang hadir dalam kelas. Terdapat 1 siswa yang tidak memakai seragam dan guru pun bertanya alasannya kenapa tidak mengenakan seragam.
Guru menjelaskan materi yang akan dibahas pada pembelajaran saat itu. Guru bertanya contoh daru pembelajaran yang akan dibahas saat itu dan beberapa murid pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru didepan kelas.
Guru membahas dan menjelaskan lewat papan tulis, tetapi saat guru menjelaskan siswa laki-laki didalam kelas bermain dan tidak memperhatikan guru juga melemparkan mainan yang tadi dimainkan hingga terkena guru didepan kelas yang sedang menjelaskan materi pembelajaran.
Guru memberi nasihat dan meminta siswa yang melemparkan mainan tadi untuk keluar kelas. Guru memberi nasihat kepada seluruh siswa didalam kelas dan melanjutkan pembahasan materi hingga jam pembelajaran selesai.
Semua murid meninggalkan kelas, saat guru meninggalkan kelas murid yang tadi bermain didalam kelas pun berlarian hingga menabrak guru yang sedang membawa buku, tetapi siswa tersebut tetap berlari dan tidak membantu maupun meminta maaf. Guru pun merasa kesal dan berkata bahwa siswa tersebut tidak memiliki sopan santun.

(Saat diluar sekolah)
Siswa laki-laki yang tidak memiliki sopan santun tadi pun menemui teman laki-laki yang satunya dan mengajak untuk berkumpul. Mereka pun janjian dengan bertelepon dan bertemu di tempat yang telah dijanjikan.
Saat ditempat tersebut ternyata teman laki-laki yang diajak berkumpul oleh temannya pun diajak untuk merokok dan meminum alkohol atau perbuatan yang tidak baik.

Saat besoknya kembali ke sekolah siswi perempuan mengadukan tingak laku teman kelas lelakinya terhadap guru kelasnya. Lalu saat teman lelakinya datang kekelas mereka pun diberitahukan untuk keruang guru menemui guru yang tadi telah diberitahu akan tingkah laku mereka.
Saat kedua siswa laki-laki tersebut keruang guru mereka pun diberitahu bahwa sang guru telah mengetahui tingkah laku mereka saat diluar jam sekolah dan menasehati mereka untuk tidak melakukan hal tersebut kedepannya lagi.
Mereka pun kembali ke kelas dan guru menyusul dibelakangnya. Guru juga menasehati seluruh siswa yang ada didalam kelas untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak patut dicontoh atau perilaku yang tidak baik. Guru memberikan contoh dengan penerapan Pancasila di kehidupan sehari-hari.

Menurut pendapat saya terhadap analisis video tersebut, pendidikan moral terutama yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila memegang peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak sekolah.
Video tersebut menggambarkan bagaimana guru berperan sebagai pembimbing dalam membimbing siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Guru memberikan nasihat, teguran dan contoh nyata tentang pentingnya sopan santun, etika dan perilaku yang baik, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui interaksi antara guru dan siswa, video tersebut memperlihatkan bagaimana pendidikan moral dapat diintegrasikan dalam aktivitas sekolah sehari-hari sehingga mereka tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga terdidik tentang nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan norma sosial.

Kesimpulannya, dengan adanya peran guru yang baik sebagai teladan dan pembimbing, diharapkan siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai moral yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan moral yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan dalam membentuk karakter dan perilaku siswa di sekolah. Melalui pendekatan yang tepat dan konsisten, diharapkan siswa dapat tumbuh sebagai individu yang bertanggung jawab, sopan, beretika dan memiliki kesadaran moral yang tinggi.

Nama : Auren Wang
NPM : 2313053184
Kelas : 3F

Berdasarkan analisis yang saya lakukan, video tersebut menunjukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam suatu kelas dengan kondisi yang memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana siswa tidak bisa bekerja sama dengan adanya degradasi pada sikap moral sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kurang kondusif selama pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu, video tersebut juga menunjukan bagaimana perilaku yang dilakukan oleh dua orang remaja Ketika berada di luar sekolah dimana terdapat remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas, seperti merokok, mabuk-mabukan, bahkan sampai bolos sekolah. Peristiwa ini menjadi hal yang begitu ironis mengingat masa-masa remaja masih pada fase mencari jati diri dan mereka cenderung mengikuti hal yang negatif

Menurut saya, peristiwa tersebut hendaknya ditindak lanjuti dengan serius sebab apabila dibiarkan akan dapat berpengaruh pada masa depan anak. Dalam hal ini, peran dari guru beserta teman sebaya sangatlah penting terhadap upaya untuk menyadarkan akan perilaku dari siswa yang saat ini sedang bermasalah. Berdasarkan video tersebut kita diberikan representasi terhadap bagaimana peran beserta solusi yang dapat dilakukan oleh guru maupun teman sebaya. Apabila kerja sama antara kedua pihak (guru dan teman sebaya) dengan remaja yang bermasalah dapat ditindak lanjuti ssecara tepat, maka perlahan remaja tersebut akan mau berubah dengan didorong oleh dukungan dari orang-orang disekitarnya.

Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170
Kelas : 3F

Video tersebut menunjukkan penurunan moral siswa di sekolah, terlihat dari perilaku salah seorang siswa yang melanggar aturan, seperti tidak mengenakan seragam, bercanda saat guru mengajar, dan berperilaku tidak sopan. Lebih parahnya, siswa ini mengajak temannya untuk ikut melanggar aturan, termasuk merokok dan mengonsumsi minuman keras di luar sekolah.

Fenomena ini memerlukan perhatian serius karena dapat merusak moral generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan moral dan pancasila di sekolah sangat penting untuk menanamkan nilai positif dan etika yang baik, sehingga siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan berintegritas. Selain itu, langkah-langkah proaktif dengan melibatkan orang tua dan masyarakat juga harus segera diambil agar generasi muda kita tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan moral yang kuat sehingga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163

Dari hasil analisis saya terhadap video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" yang memberikan gambaran nyata tentang bagaimana pendidikan moral, terutama yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, diterapkan dalam lingkungan sekolah. Guru memberikan perhatian pada kedisiplinan, menegur siswa yang bertindak tidak sopan, dan memberikan nasihat terkait perilaku negatif yang dipengaruhi lingkungan luar. Melalui pendidikan moral ini, diharapkan siswa dapat menerapkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, sopan santun, dan kesadaran sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Pada awal kegiatan pembelajaran, terlihat suasana kelas di mana guru memulai pembelajaran dengan mengabsen siswa. Saat melakukan absensi, guru menunjukkan sikap perhatian dengan menanyakan alasan seorang siswa yang tidak mengenakan seragam. Ini adalah contoh kecil dari kepedulian guru terhadap kedisiplinan dan tata tertib, yang menjadi bagian penting dari pembelajaran moral di sekolah.

Selama pembelajaran, terlihat siswa yang tidak fokus dan bertindak tidak sopan dengan bermain di kelas hingga mengganggu proses belajar. Guru menegur dan memberikan nasihat kepada siswa tersebut, menunjukkan peran penting guru dalam menegakkan disiplin dan menanamkan nilai-nilai seperti kesopanan dan hormat kepada orang lain.

Adegan berlanjut ke lingkungan di luar sekolah, di mana siswa yang sebelumnya berperilaku kurang sopan terlihat melakukan aktivitas negatif seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Ini mengindikasikan tantangan pengaruh lingkungan luar terhadap pendidikan moral siswa. Namun, ada siswi yang menunjukkan kesadaran moral dengan melaporkan perilaku teman-temannya kepada guru, menggambarkan adanya siswa yang sudah memahami pentingnya nilai-nilai moral. Guru kemudian memanggil siswa tersebut dan memberikan nasihat tentang pentingnya menjaga perilaku baik, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti tanggung jawab dan sopan santun. Guru berupaya menjelaskan konsekuensi dari perilaku negatif dan memberikan arahan agar siswa dapat menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, video ini menunjukkan bagaimana pendidikan moral tidak hanya sebatas teori di dalam kelas tetapi juga diterapkan dalam kehidupan nyata siswa. Guru berperan sebagai pembimbing yang memberikan arahan dan nasihat, membantu siswa untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan bagaimana seharusnya mereka bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang diajarkan. Dengan mengaitkan pendidikan moral dengan nilai-nilai Pancasila, guru memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa tentang pentingnya menjadi individu yang beretika dan bertanggung jawab.

Nama:Putri Ayu Bestari
NPM:2313053177

Berdasarkan analisis yang saya dapatkan bahwa video tersebut itu menggambarkan situasi di dalam kelas saat seorang guru sedang mengajar nilai-nilai Pancasila.namun,terdapat beberapa kejanggalan, seperti siswa yang melanggar aturan berpakaian dan perilaku jahil antar teman. Meskipun guru berusaha melibatkan siswa dalam pembelajaran, interaksi ini menunjukkan kurangnya disiplin dan fokus siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dapat mencerminkan tantangan dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih baik untuk mendisiplinkan siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.

Karena tindakan tersebut terjadi di sekolah,guru sudah seharusnya memberikan pemahaman terhadap siswa betapa pentingnya nilai moral,guru merupakan salah satu peran utama dalam mengajarkan nilai-nilai tersebut.nilai moral harus di ajarkan supaya siswa itu memiliki rasa sopan santun,tanggung jawab serta empati,dengan demikian siswa akan selalu memahami dan mengaplikasikan nilai moral di lingkungan sekolah,keluarga maupun masyarakat.

Nama : Linda Sukmawati
NPM: 2313053166

Video ini membahas mengenai pendidikan moral dan nilai-nilai pancasila yang sangat penting untuk ditanamkan sejak dini kepada anak sekolah karena berperan besar dalam membentuk karakter generasi muda yang berintegritas, beretika, dan bertanggung jawab. Perilaku tidak terpuji pada video, seperti melempar guru yang sedang menulis di papan tulis, menunjukkan hilangnya rasa hormat terhadap guru, yang seharusnya menjadi panutan dan sosok yang dihormati dalam proses pembelajaran. Selain itu, tidak berjabat tangan, tidak menyapa guru, bahkan bersikap tidak sopan dengan menabrak guru tanpa meminta maaf, mencerminkan krisis moral yang mengkhawatirkan. Perilaku ini bukan hanya melanggar norma kesopanan tetapi juga merusak hubungan sosial dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar. Ketidakrapian dalam berpakaian juga menunjukkan sikap yang kurang menghargai aturan dan standar disiplin di lingkungan sekolah, yang sebenarnya merupakan cerminan dari kepribadian dan kedisiplinan individu.

Lebih jauh lagi, pengaruh buruk seperti mengajak teman untuk merokok atau mengonsumsi minuman memabukkan adalah bentuk penyimpangan moral yang dapat merusak masa depan siswa secara fisik, mental, dan sosial. Kebiasaan ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga berpotensi mengarahkan mereka pada tindakan kriminal dan pengucilan sosial. Anak-anak yang terjerumus dalam perilaku seperti ini dapat memengaruhi teman sebaya, menciptakan lingkaran negatif yang lebih luas, dan mengancam kualitas generasi muda sebagai penerus bangsa.

Melalui pendidikan moral dan Pancasila, siswa diajarkan nilai-nilai luhur seperti hormat kepada orang lain, tanggung jawab, kedisiplinan, gotong royong, dan cinta tanah air. Pendidikan ini menanamkan rasa kebanggaan sebagai warga negara yang beradab dan mendukung pembentukan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Guru, sekolah, dan orang tua memiliki peran penting sebagai teladan yang menanamkan etika dan moral melalui pembelajaran, nasihat, dan pengawasan yang konsisten. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, siswa akan memiliki panduan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup dan mampu memilih jalan yang benar, sekaligus berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang harmonis dan bermartabat. Kesadaran ini harus dibangun secara terus-menerus melalui pendekatan yang komprehensif, meliputi pendidikan formal, informal, dan penguatan karakter di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2313053187
Kelas: 3F

Hasil analisis video:
Video ini menggambarkan dua aspek yang sangat relevan dalam dunia pendidikan, yaitu pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang positif dan tantangan moral yang harus dihadapi oleh siswa.

Di satu sisi, suasana sekolah yang ceria dan interaktif dapat menciptakan lingkungan positif yang mendukung pertumbuhan siswa, seperti dengan salam pagi, rasa syukur, dan pendekatan menarik untuk melibatkan siswa. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan emosional dan persahabatan dalam mendorong perkembangan pribadi dan sosial siswa.

Namun, di sisi lain, video ini juga menunjukkan penurunan moral di kalangan siswa, seperti pelanggaran aturan, perilaku tidak sopan, dan pengaruh buruk antar teman. Masalah ini memerlukan perhatian serius karena dapat merusak moral generasi muda.

Oleh sebab itu, pendidikan moral dan Pancasila harus diperkuat untuk menanamkan nilai positif dan etika yang baik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat untuk menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan bertanggung jawab.

Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169

Dalam vidio yang berjudul “Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)” dijelaskan mengenai penurunan nilai moral di kalangan siswa sekolah akibat melemahnya penerapan pendidikan moral dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan moral yang semestinya menjadi dasar pembentukan karakter anak, kini mulai terabaikan, dan hal ini berimplikasi pada munculnya berbagai perilaku negatif yang merusak norma dan tata krama.

Contoh konkret dari perilaku negatif yang timbul akibat kurangnya pendidikan moral dapat ditemukan dalam vidio tersebut, antara lain:
- Siswa yang tidak mematuhi aturan sekolah, sebagaimana terlihat pada salah satu murid yang tidak mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah. Hal ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap disiplin dan tanggung jawab sebagai bagian dari proses pendidikan.
- Tindakan iseng yang mengganggu teman, misalnya, dalam video terdapat salah satu siswa yang melemparkan kertas kepada temannya di tengah jam pelajaran. Perilaku ini tidak hanya mencerminkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain, tetapi juga menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi kegiatan belajar mengajar.
- Ketidak patuhan terhadap guru, seperti yang terjadi dalam video ketika seorang siswa melemparkan kertas kepada guru yang sedang tidak menghadap ke arah kelas. Lebih parah lagi, ketika siswa menabrak guru dan membuat barang-barang guru jatuh, ia tidak meminta maaf atau membantu, melainkan langsung pergi begitu saja. Tindakan ini menggambarkan rendahnya etika dan kurangnya menghargai guru.

Vidio tersebut juga memaparkan bahwa pengaruh pergaulan yang salah dapat mempengaruhi siswa yang berperilaku baik. Salah satu murid yang semula memiliki perilaku baik justru terjerumus dalam perilaku merokok dan mengonsumsi minuman keras, akibat pengaruh temannya. Hal ini menunjukkan bahwa pergaulan yang buruk dapat dengan mudah menggoyahkan moral seorang siswa, bahkan mempengaruhi keputusan dan tindakan yang dapat merugikan dirinya sendiri di masa depan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila sangatlah penting untuk diterapkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Tanpa adanya pendidikan moral yang kuat, perilaku negatif yang merusak moralitas dan karakter bangsa akan terus berkembang, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas generasi muda yang kita harapkan. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak, baik pendidik, orang tua, maupun masyarakat, untuk bersama-sama mengupayakan pendidikan moral yang berkesinambungan bagi anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berbudi pekerti luhur, dan mencintai nilai-nilai luhur bangsa.

Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2313053193

Beerdasarkan vidio yang telah saya tonton, video tersebut menggambarkan situasi di dalam kelas di mana seorang guru sedang mengajar nilai-nilai Pancasila. Namun, terdapat beberapa pelanggaran yang justru terjadi dalam lingkungan sekolah, yaitu perilaku negatif yang muncul ada Siswa yang tidak mematuhi aturan sekolah (siswa tidak menggunakan seragam saat didalam kelas), perilaku iseng yang mengganggu teman, dan ketidakpatuhan terhadap guru itu menunjukkan rendahnya disiplin, rasa hormat, dan etika yang seharusnya ditanamkan melalui pendidikan moral. Bahkan, pengaruh pergaulan yang negatif juga tergambar ketika siswa yang semula berperilaku baik terpengaruh dan terjerumus dalam perilaku merokok dan konsumsi minuman keras.

Tindakan yang terjadi di sekolah tersebut menunjukkan perlunya guru memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya nilai moral. Guru memiliki peran utama dalam mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada siswa. Pendidikan moral harus diajarkan agar siswa memiliki rasa sopan santun, tanggung jawab, serta empati. Dengan demikian, siswa akan memahami dan mengaplikasikan nilai moral di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, guru dapat membantu membentuk karakter siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan pembelajaran dan perilaku positif siswa.

Nama : Desti Rahmawati
NPM : 2313053176

Analisis yang saya dapat dari video yang berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)". Video tersebut memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan di sekolah untuk membentuk karakter siswa yang baik. Tidak hanya menekankan pentingnya menghafal sila-sila Pancasila, tetapi juga menunjukkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Guru dapat mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air melalui cara yang menyenangkan dan interaktif, seperti diskusi, simulasi, dan kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif. Contoh nyata yang ditampilkan dalam video, seperti guru yang memperhatikan siswa yang tidak mengenakan seragam, menegur siswa yang bermain di kelas, dan memberikan nasihat kepada siswa yang melakukan aktivitas negatif di luar sekolah, menunjukkan bagaimana guru berperan sebagai pembimbing moral yang membantu siswa memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan bagaimana seharusnya mereka bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pentingnya dukungan emosional, kepedulian, dan persahabatan dalam mendukung perkembangan siswa. Dengan menciptakan suasana kelas yang positif dan penuh kasih sayang, guru dapat membantu siswa merasa aman dan nyaman untuk belajar dan berkembang. Video ini juga menunjukkan bagaimana pendidikan moral berbasis Pancasila dapat membantu siswa menghadapi pengaruh negatif dari lingkungan luar, dengan memberikan mereka pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai moral dan membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk membuat pilihan yang bertanggung jawab.

Kesimpulannya, video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" memberikan pesan penting tentang bagaimana pendidikan moral berbasis Pancasila dapat membentuk generasi muda yang berintegritas, toleran, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa. Pendidikan moral bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang praktik dan penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan pendidikan moral berbasis Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan sekolah, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Nama : Riko Prasetya
NPM : 2353053013
Kelas : 3F

Video 'Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)' menjelaskan tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter generasi muda. Bukan sekadar menghafal lima sila, pendidikan Pancasila mengajak kita untuk hidupkan nilai-nilai luhur tersebut dalam keseharian. Dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, siswa tidak hanya akan memahami teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka. Dalam era digital yang penuh tantangan, pendidikan berbasis nilai Pancasila menjadi benteng pertahanan yang kokoh bagi generasi muda kita. Lebih dari itu, video ini juga menyadarkan kita akan pentingnya peran guru sebagai fasilitator dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan. Dengan demikian, pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi mata pelajaran, tetapi juga menjadi sebuah gerakan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, beradab, dan bermartabat."

Nama : Melita Amanda
Npm : 2353053015

A. Indentitas Video
1) Judul:Pendidikan moral anak sekolah (pendidikanpancasila)
2) Pembuat:DkAlko
3) Link:https://www.youtube.com/watch?v=Ddn3tOnZF2w

B. IsiVideo
Dalam video tersebut, membahas tentang pendidikan moral anak sekolah (pendidikan pancasila). Pendidikan moral bangsa ini yang sudah lama kelamaan menjadi luntur dan semakin kesini pendidikan moral bangsa indonesia semakin pudar. Dari video ini kita bisa melihat ada berbagai macam perilaku moral dari anak sekolah. Menghormati dan menghargai guru merupakan salah satu bentuk perilaku moral yang baik dan harus dimiliki anak sekolah. Tetapi juga ada anak yang memiliki perilaku moral yang kurang baik dan mereka tidak bisa menghormati guru dan menghargai guru saat guru sedang menjelaskan terkait pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain di lingkungan sekolah ada juga perilaku moral yang kurang baik jika dilakukan oleh anak sekolah contohnya seperti merokok, minum-minum dan lain- lain.

C. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa terjadi kemerosotan moral di kalangan pelajar Indonesia yang tercermin dari menurunnya sikap hormat terhadap guru dan munculnya perilaku menyimpang seperti merokok dan minum-minuman keras. Sebagai saran, diperlukan penguatan pendidikan moral dan Pancasila melalui pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual, dengan melibatkan kerja sama antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat. Para pendidik perlu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik dalam menanamkan nilai-nilai moral, sementara orang tua harus lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing perilaku anak-anaknya. Selain itu, perlu adanya program-program khusus yang dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari- hari, seperti kegiatan sosial, mentoring karakter, dan dialog terbuka antara guru dan siswa untuk membangun hubungan yang lebih baik dan saling menghargai.

Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 2313053164

Video pendidikan moral anak sekolah memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan moral dan penerapan nilai-nilai Pancasila. Interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa yang mendiskusikan tentang pendidikan moral yang didasari nilai-nilai Pancasila, membuat pemahaman siswa menjadi lebih luas.

Selain itu, video tersebut menggambarkan bagaimana lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didukung, mampu memberikan dampak positif terhadap cara berpikir siswa. Lingkungan semacam ini mendorong siswa untuk lebih terbuka, aktif, dan terlibat dalam memahami serta mengaplikasikan nilai-nilai moral. Pada video juga menegaskan bahwa pendidikan moral bukan hanya materi yang dipelajari secara teori di dalam kelas, melainkan harus menjadi bagian dari praktik hidup sehari-hari. Dengan demikian, siswa diajak untuk menerapkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi tidak hanya dalam ruang lingkup sekolah, tetapi juga dalam interaksi mereka di masyarakat, sehingga menciptakan generasi muda yang bermoral dan berkarakter kuat.

Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181

Video tersebut menunjukkan kemerosotan nilai moral pada generasi muda. Sikap tidak hormat kepada guru, mengabaikan atau tidak mendengarkan guru, hingga berbicara kasar kepada guru. Perilaku ini mencerminkan merosotnya nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi landasan dalam pembentukan karakter generasi muda. Guru yang seharusnya dihormati justru seringkali diremehkan oleh para siswa.

Selain itu, video tersebut juga menunjukkan adanya kenalan remaja seperti merokok di usia yang masih sangat muda. Perilaku ini tidak hanya membahayakan kesehatan mereka sendiri, tetapi juga dapat memengaruhi teman sebaya untuk mengikuti hal yang tidak baik tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang melibatkan berbagai pihak. Keluarga harus memperkuat penanaman nilai-nilai moral dan etika sejak dini, serta dapat menjadi teladan yang baik dan menciptakan komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka. Sekolah juga dapat mengembangkan program pendidikan karakter yang lebih efektif, tidak hanya fokus pada prestasi akademik tetapi juga pembentukan kepribadian siswa. Kolaborasi antara guru dan orang tua dalam memantau perkembangan siswa sangat penting untuk mencegah perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan dapat terjadi perbaikan dalam perilaku dan moral generasi muda.

Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" memberikan penjelasan tentang penerapan pendidikan moral di sekolah yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Guru berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui pembelajaran dan interaksi sehari-hari. Dalam video ini, guru tidak hanya mengajarkan materi akademik tetapi juga membentuk karakter siswa dengan menegakkan kedisiplinan dan memberikan nasihat. Contoh nyata ditunjukkan melalui perhatian guru saat mengabsen siswa. Guru bertanya kepada siswa yang tidak mengenakan seragam, menunjukkan kepedulian terhadap kedisiplinan dan tata tertib sekolah. Dalam keseharian di sekolah, guru mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kesopanan, dan kesadaran sosial. Misalnya, ketika siswa bertindak tidak sopan di kelas, guru langsung menegur dan memberikan nasihat, menegaskan pentingnya menghormati orang lain. Tindakan guru ini selaras dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua dan ketiga, yang menekankan pada perilaku kemanusiaan yang adil dan beradab serta semangat persatuan dalam lingkungan sosial.

Video ini juga menyoroti dampak negatif lingkungan luar terhadap perilaku siswa. Dalam salah satu adegan, beberapa siswa terlihat terlibat dalam aktivitas seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, yang mencerminkan pengaruh buruk lingkungan terhadap moral mereka. Namun, sisi positif muncul melalui tindakan siswi yang melaporkan perilaku buruk teman-temannya kepada guru. Ini menunjukkan bahwa pendidikan moral yang diterapkan di sekolah telah membentuk sebagian siswa untuk memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial. Guru tidak hanya menegur tetapi juga memberikan arahan terkait dampak buruk dari perilaku negatif. Guru menekankan pentingnya nilai-nilai moral, seperti tanggung jawab dan sopan santun, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan upaya guru dalam membimbing siswa untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong perubahan positif.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Guru menjadi agen utama yang mendidik dan mengarahkan siswa untuk menerapkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kesopanan. Namun, tantangan dari pengaruh lingkungan luar tetap menjadi hambatan dalam membentuk moral siswa. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan moral. Dengan pendekatan yang konsisten dan perhatian dari guru, siswa diharapkan mampu menanamkan dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM: 2313053186
Kelas: 3F

Dalam video berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)," dibahas penurunan nilai moral di kalangan siswa akibat lemahnya penerapan pendidikan moral di lingkungan pendidikan. Pendidikan moral, yang seharusnya menjadi dasar pembentukan karakter anak, kini semakin terabaikan, sehingga memunculkan berbagai perilaku negatif yang melanggar norma dan tata krama. Contoh perilaku ini meliputi ketidakpatuhan terhadap aturan sekolah, seperti siswa yang tidak mengenakan seragam sesuai ketentuan, menunjukkan kurangnya disiplin dan tanggung jawab. Selain itu, ada siswa yang mengganggu teman saat pelajaran dengan melempar kertas, mencerminkan minimnya rasa hormat dan penghambatan suasana belajar. Ketidakpatuhan terhadap guru juga terlihat, misalnya ketika seorang siswa melempar kertas kepada guru atau tidak meminta maaf setelah menabraknya. Video ini juga menggambarkan bagaimana pengaruh pergaulan buruk, seperti merokok dan minum minuman keras, dapat merusak moral siswa yang awalnya berperilaku baik. Hal ini menegaskan pentingnya pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, berbudi pekerti luhur, dan menghormati nilai-nilai bangsa. Pendidikan moral perlu diterapkan secara konsisten oleh pendidik, orang tua, dan masyarakat agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang bermoral tinggi dan mampu menjaga integritas bangsa.

Nama : Wini Jihan Firliani
NPM : 2313053178

Setelah menonton dan mengamati video mengenai "Pendidikan Etika bagi Anak Sekolah Menengah: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila", saya melakukan analisis tentang relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral bagi para siswa di jenjang pendidikan menengah. Dalam konten visual tersebut, dijelaskan bahwa pendidikan Pancasila tidak hanya berkutat pada sekadar menghafal sila-sila, melainkan lebih menitikberatkan pada aplikasi praktis nilai-nilai seperti keadilan, gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air dalam aktivitas sehari-hari siswa.

Peran guru dan institusi pendidikan menjadi krusial dalam menanamkan nilai-nilai tersebut melalui metode pembelajaran yang interaktif, diskusi mendalam, hingga simulasi tindakan. Dengan demikian, tujuan utamanya adalah membentuk karakter siswa agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang kokoh. Pendidikan moral yang dilandaskan pada nilai-nilai Pancasila, seperti yang diuraikan dalam video, bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dewasa ini, termasuk fenomena penurunan moralitas di era modern yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan arus budaya global.

Saya percaya bahwa video tersebut memberikan perspektif yang sangat penting mengenai signifikansi penerapan pendidikan moral berbasis Pancasila. Namun, akan lebih menginspirasi apabila disertai dengan contoh konkret dari sekolah-sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan pendidikan ini ke dalam kegiatan sehari-hari mereka. Hal ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan nyata tentang bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dengan efektif dalam pembentukan karakter dan moral siswa.

Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165

Analisis Video 2

Didalam video terdapat seorang siswa menunjukkan perilaku kurang baik dan kurang sopan, seperti membuat keributan, merugikan guru, bersikap acuh seperti tidak memberikan pertolongan, dan bahkan mendorong temannya untuk melakukan hal-hal yang negatif. Ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki kurangnya etika dan moral.

Guru, sebagai pendidik, bertanggung jawab untuk memberikan nasihat dan membimbing siswanya yang melakukan kesalahan. Di sisi lain, sebagai siswa, seharusnya kita bersikap sopan dan menghormati sesama manusia, terutama terhadap guru. Jika sulit untuk berbuat baik, minimal jangan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang buruk.

Oleh karena itu, pendidikan mengenai nilai dan moral perlu diajarkan kepada setiap siswa agar mereka tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan memahami pentingnya perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Nama : Nazera Fransisca Dewi
Kelas : 3F
NPM : 2313053182

Pendididkan moral anak sekolah

Dalam vidio ini menyampaikan bahwa pendidikan moral bangsa ini yang sudah lama kelamaan menjadi luntur dan semakin kesini pendidikan moral bangsa indonesia semakin pudar. Pendidikan moral adalah fondasi penting dalam membentuk karakter individu yang bermartabat dan berintegritas. Namun, realitas yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa pendidikan moral, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, semakin tergerus oleh perubahan zaman. Nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, kesopanan, dan saling menghormati, kini perlahan mulai memudar. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan masa depan generasi penerus bangsa yang kehilangan arah moral Pendidikan moral tidak hanya penting bagi individu tetapi juga bagi kemajuan bangsa. Generasi muda yang memiliki karakter kuat dan nilai moral yang tinggi akan menjadi pondasi yang kokoh bagi bangsa Indonesia. Mereka akan mampu menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan identitas budaya dan moral yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Pendidikan moral adalah tugas bersama yang membutuhkan sinergi dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Dengan perhatian yang lebih besar pada pendidikan moral, kita dapat melahirkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berbudi pekerti luhur.

Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)

Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan video ini menggambarkan pentingnya pendidikan moral di sekolah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Guru memainkan peran sentral, tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran, tetapi juga sebagai pembimbing moral siswa. Dalam keseharian, guru aktif menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kesopanan. Contohnya terlihat ketika guru menunjukkan kepedulian terhadap kedisiplinan dengan menegur siswa yang tidak mengenakan seragam. Ketika ada siswa yang bertindak tidak sopan, guru juga memberikan teguran sekaligus nasihat, mengajarkan pentingnya menghormati orang lain. Hal ini sesuai dengan nilai kemanusiaan dan persatuan yang terkandung dalam sila kedua dan ketiga Pancasila. Video ini juga menunjukkan tantangan dalam pendidikan moral, terutama dari pengaruh buruk lingkungan luar. Misalnya, ada adegan siswa yang terlibat dalam perilaku negatif seperti merokok dan minum alkohol. Namun, ada sisi positif yang ditunjukkan oleh seorang siswi yang melaporkan perilaku teman-temannya kepada guru, menunjukkan hasil positif dari pendidikan moral yang diterapkan di sekolah. Guru memberikan arahan tentang dampak buruk perilaku tersebut dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

Kesimpulannya, pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam membentuk kepribadian siswa. Guru menjadi figur utama dalam proses ini, tetapi dukungan dari keluarga dan masyarakat juga diperlukan untuk mengatasi pengaruh negatif dari luar. Dengan usaha yang terus-menerus, siswa dapat belajar memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Nama : Mesa
NPM : 2313053174
Kelas : 3F

analisis video
Setelah menonton dan menganalisis video "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)", saya menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting sebagai pedoman moral bagi siswa. Video tersebut menjelaskan bahwa pendidikan Pancasila tidak hanya terbatas pada penghafalan sila-sila, tetapi juga pada penerapan nilai-nilai praktis seperti keadilan, gotong royong, toleransi, dan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dalam hal ini, peran guru dan sekolah sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai tersebut, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang interaktif, diskusi, hingga simulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk siswa menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan karakter yang baik. Pendidikan moral yang berbasis Pancasila, sebagaimana dijelaskan dalam video, juga berfungsi untuk mengatasi tantangan seperti penurunan moralitas di era modern yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan budaya asing. Menurut saya, video ini memberikan wawasan yang penting mengenai peran pendidikan moral berbasis Pancasila, namun akan lebih menarik jika disertai dengan contoh konkret dari sekolah yang berhasil mengimplementasikan pendidikan ini dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Nama: Masramita
NPM: 2313053192
Kelas: 3F

Analisis video 2
Berjudul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" Dalam video menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan Pancasila di Indonesia.
Menekankan integrasi nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, menunjukkan bahwa pendidikan moral bukan hanya mata pelajaran terpisah, tetapi harus menjadi bagian integral dari semua aspek pembelajaran. Video tersebut juga menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, tetapi juga pada bagaimana siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka. Melalui contoh-contoh konkret seperti gotong royong, keadilan, dan toleransi, video ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diajarkan dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan, membantu siswa menghubungkan nilai-nilai abstrak dengan pengalaman hidup mereka. Video tersebut juga menyoroti peran penting guru dan orang tua dalam mendukung pendidikan moral anak, menekankan bahwa lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.

Secara keseluruhan, video tersebut memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pendidikan moral yang berbasis Pancasila dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial.

Nama: Lutfiatun Nisa
Npm : 2313053175
Kelas: 3F

Analisis video tentang pendidikan moral anak sekolah pada penerapan nilai-nilai Pancasila, memberikan pandangan yang sangat berguna tentang bagaimana mengajarkan anak-anak untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Dalam video ini, diajarkan tentang pentingnya mengamalkan sikap yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi sikap saling menghormati, kerja sama, dan menjunjung tinggi keadilan sosial.

Sebagai contoh, video tentang "Pancasila dan Pengamalan Nilai Sila Pertama Pancasila" mengajarkan anak-anak bagaimana mengaplikasikan nilai ketuhanan yang Maha Esa dalam interaksi mereka, dengan mengajarkan pentingnya toleransi dan saling menghormati perbedaan. Video yang membahas tentang sikap yang sesuai dengan Pancasila juga menekankan bagaimana pendidikan moral yang berbasis pada nilai Pancasila bisa membantu anak-anak untuk mengembangkan karakter yang positif.

Secara keseluruhan, video ini sangat berguna dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar, terutama dalam membentuk karakter yang berlandaskan pada rasa saling menghargai dan bekerjasama demi kebaikan bersama.

Nama: Alvina Elysia Rizky
NPM: 2313053190

Berdasarkan hasil analisis saya yaitu, video tersebut membahas pentingnya pendidikan moral bagi siswa sekolah dasar, dengan menekankan peran orang tua dan guru dalam membentuk nilai-nilai moral yang baik. Video ini juga menggarisbawahi pentingnya lingkungan yang mendukung, seperti interaksi positif, keterlibatan aktif dalam diskusi, dan penanaman sikap saling menghargai untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan membangun karakter siswa.

Melalui pemaparan dan diskusi, disampaikan bahwa pendidikan moral tidak hanya melibatkan pengajaran formal di sekolah tetapi juga contoh nyata dari orang tua di rumah. Interaksi yang menyenangkan, seperti diskusi santai atau kegiatan yang relevan dengan keseharian siswa, turut berkontribusi dalam menciptakan suasana yang mendukung pengembangan moral dan nilai-nilai kebersamaan.

Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Hasil analisis saya berdasarkan Video berjudul “Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" adalah membahas tentang penerapan pendidikan moral di sekolah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam proses ini, guru memainkan peran penting dengan menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui pembelajaran dan interaksi harian. Guru tidak hanya fokus pada pengajaran materi akademik, tetapi juga membantu membentuk karakter siswa dengan menegakkan kedisiplinan dan memberikan arahan. Contoh nyata terlihat ketika guru menunjukkan perhatian kepada siswa yang tidak memakai seragam sesuai aturan, menegaskan pentingnya tata tertib dan kedisiplinan di sekolah. Guru juga menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kesopanan, dan kesadaran sosial. Misalnya, saat ada siswa yang bersikap kurang sopan di kelas, guru langsung memberikan teguran dan nasihat, menanamkan pentingnya menghormati orang lain. Sikap ini sejalan dengan nilai Pancasila, terutama sila kedua dan ketiga, yang menekankan perilaku yang berkeadilan, beradab, dan menjunjung persatuan.

Selain itu, video ini menyoroti dampak buruk lingkungan luar terhadap perilaku siswa. Dalam salah satu adegan, terlihat ada siswa yang terpengaruh untuk melakukan hal negatif seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Namun, di sisi lain, terdapat siswi yang melaporkan perilaku tersebut kepada guru, menunjukkan adanya siswa yang memiliki kesadaran sosial berkat pendidikan moral di sekolah. Guru tidak hanya memberikan teguran, tetapi juga memberikan pemahaman tentang dampak buruk dari perilaku tersebut. Mereka menekankan pentingnya nilai-nilai seperti tanggung jawab dan kesopanan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, membantu siswa memahami konsekuensi tindakan mereka dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

Secara keseluruhan, pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Guru menjadi tokoh utama dalam membimbing siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kesopanan. Meskipun demikian, pengaruh negatif dari lingkungan luar tetap menjadi tantangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral. Dengan bimbingan konsisten dari guru, siswa diharapkan dapat menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Nama : Sindi Novitasari
Npm : 2313053185

Video dengan judul "Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" menampilkan pendekatan yang ceria dan interaktif dalam menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah. Video ini dimulai dengan salam pagi yang penuh semangat, mengajak penonton untuk berbicara dan berbagi ide. Selain itu, ungkapan rasa syukur yang disampaikan secara teratur berfungsi untuk menanamkan rasa hormat dan penghargaan kepada siswa. Dengan menciptakan ruang belajar yang mendukung, video ini menunjukkan betapa pentingnya elemen-elemen menarik, seperti menyebutkan makanan dan minuman, untuk menarik perhatian anak-anak dan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Kesimpulannya, video ini menekankan pentingnya dukungan emosional, kepedulian, dan persahabatan dalam mendukung kemajuan pribadi dan sosial siswa. Lingkungan yang positif dan interaktif tidak hanya membantu siswa merasa dihargai, tetapi juga mendorong mereka untuk berkembang secara holistik. Dengan pendekatan yang menyenangkan ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah menyerap nilai-nilai pendidikan moral yang diajarkan.