FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
Berdasarkan pembahasan terdahulu dapat didefinisikan bahwa integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk mengahadapi permasalahan yang hingga saat ini masih terus menerus melanda Indonesia. Sejatinya diperlukan kesadaran bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi keniscayaan, sehingga tidak terjadi konflik antar daerah, politik, agama, etnis, pelajar maupun kepentingan lainnya.
Kini kebijakan otonomi daerah menjadi topik pembicaraan di seluruh penjuru masyarakat, dan hal tersebut justru menjadi penghambat cita cita dalam menerapkan konsep integrasi nasional. Cita - cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia mengulik identitas dan menjauhi dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak diri dan kelompoknya. Sehingga diperlukan kesadaran untuk lebih membuka kemungkinan akan pentingnya pembentukan integrasi yang lebih luas
NPM: 2117011020
Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya, integrasi nasional dapat diartikan sebagai jalan keluar dari permasalahan yang saat ini terus melanda Indonesia. Dan memang untuk menghindari konflik antar kepentingan daerah, politik, agama, suku, pelajar, dan lainnya, perlu disadari bahwa keanekaragaman bangsa Indonesia tidak bisa dihindari.
Di sisi lain, kebijakan otonomi daerah sedang menjadi perdebatan di berbagai lapisan masyarakat, dan hal ini justru menjadi faktor penghambat terwujudnya konsep integrasi nasional. Cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional menuntut sekelompok anggota masyarakat untuk menggali jati diri dan bersedia menjauhkan diri dari segala kepentingan yang dianggap dapat membentuk karakter dirinya dan kelompoknya, yang terkadang menjadi kenyataan. Oleh karena itu, pengakuan diperlukan untuk membuka kemungkinan pentingnya integrasi yang lebih besar.
NPM : 2117011066
Kelas : A
Bangsa Indonesia mengalami beberapa perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Negara Indonesia pada awak Merdeka, memiliki identitas nasional dengan ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Maka, identitas negara sangatlah penting dimiliki oleh negara itu sendiri. Saat ini, kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menjaga identitas negara Indonesia seperti adanya konflik antar masyarakat yang dapat memecah negara Indonesia. Maka dari itu, dalam menyelesaikan suatu konflik yang ada di masyarakat Indonesia diperlukanlah integrasi nasional yang dimana integrasi pada dasarnya dapat menyatukan lintas identitas untuk suatu kepentingan bersama. Dalam menerapkan konsep integrasi nasional diperlukan masyarakat yang harus bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan pribadi atau kelompok-kelompok kecil yang menyebabkan konflik antar sesama. Maka dari itu, dengan menghilangkan kepentingan yang membawa dampak buruk dibentuklah integrasi yang lebih luas pada pola fikir masyarakat.
2117011052
Kelas A
Integrasi diartikan sebagai terbentuknya beberapa kelompok yang disatukan oleh suatu persoalan bersama, baik dalam ideologi, ekonomi, dan sosial. Integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Pembukaan gerakan integrasi nasional memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan suatu kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan identitasnya masing-masing memandang dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia untuk mewujudkan keterpaduan dalam pembentukan integrasi nasional, identitas mempunyai fungsi ganda.
Namun karena kebijakan otonomi daerah sekarang yang menjadi perbincangan di masyarakat, hal ini menyebabkan terhambatnya konsep integrasi nasional. Keinginan untuk menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud jika masyarakat siap untuk menyelidiki identitas dan menjauhi dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak diri dan kelompoknya. Sehingga diperlukan kesadaran untuk lebih membuka kemungkinan akan pentingnya pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM : 2117011095
Kelas : A (Kimia 21)
Berdasarkan jurnal yang berjudul "Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia" yang dapat saya analisa adalah sebagai berkut:
Di antara sejumlah pengalaman, bangsa Indonesia telah mengalami perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri.
Integrasi dipahami sebagai terbentuknya beberapa kelompok yang disatukan oleh suatu masalah bersama dalam ideologi, ekonomi dan masyarakat. Integrasi berkembang ketika terdapat identitas yang mendukungnya, seperti kesamaan bahasa, kesamaan nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik atau kesamaan pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Dalam melaksanakan konsep integrasi nasional, masyarakat harus rela melepaskan diri dari jati dirinya dan menjauhkan diri dari kepentingan pribadi atau kelompok kecil yang menimbulkan konflik antarpribadi. Oleh karena itu, dengan menghilangkan manfaat-manfaat yang merugikan, terciptalah integrasi yang lebih luas ke dalam cara berpikir masyarakat. Integritas nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Merujuk pada beberapa uraian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menghadapi apa yang terus melanda Indonesia saat ini. Konflik etnis, konflik antar daerah, konflik antar agama, konflik antar partai, konflik antar pelajar dan masih banyak konflik kepentingan lainnya tidak perlu terjadi jika semua pihak yang berkonflik memahami bahwa pluralisme sudah menjadi hal yang esensial bagi bangsa Indonesia.
NPM : 2117011038
Kelas : A
Analisa saya berdasarkan jurnal tersebut yaitu membahas mengenai integrasi nasional sebagai upaya menangkal etnosentrisme di Indonesia. Integrasi memiliki makna penyatuan kelompok dengan isu bersama seperti ideologi, ekonomi, dan sosial. Integrasi nasional berusaha membentuk kesadaran bahwa berbagai kelompok dengan identitasnya merupakan satu kesatuan bangsa Indonesia. Identitas nasional awalnya ditandai dengan simbol fisik, namun saat ini identitas lebih dipengaruhi oleh kepentingan. Keanekaragaman identitas di Indonesia disebabkan oleh perbedaan suku, agama, bahasa, dan wilayah. Akan tetapi, Keanekaragaman ini tidak selalu menciptakan konflik selama disadari sebagai kekayaan bangsa. Integrasi nasional membutuhkan kesadaran nasionalistik dan cinta keberagaman.
Seiring otonomi daerah, muncul potensi konflik antarwilayah. Namun, Keanekaragaman wilayah merupakan takdir bangsa Indonesia yang kaya budaya lokal. Etnosentrisme hadir ketika suatu kelompok menganggap budayanya unggul dibanding lainnya. Hal ini perlu diatasi untuk tercipta persatuan bangsa. Secara keseluruhan, jurnal ini membahas pentingnya integrasi nasional dalam menangkal berbagai potensi konflik serta etnosentrisme di tengah Keanekaragaman Indonesia. Integrasi membutuhkan kesadaran bersama bahwa perbedaan merupakan kekayaan yang dapat disatukan demi persatuan bangsa.
NPM : 2117011002
Kelas : A
Identitas dan Integrasi dalam Kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, 19-22 Oktober 2003 Bertolak dari sejumlah gambaran, identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia.Untuk menciptakan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata. Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya)
2117011094
Kelas A
Dari analsisis jurnal yang telah say abaca berjudul “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” oleh Agus Maladi Irianto membahas pentingnya integrasi nasional sebagai upaya penangkal terhadap fenomena etnosentrisme di Indonesia. Penulis menguraikan bahwa integrasi nasional melibatkan pembentukan kesadaran dan pergaulan sosial yang memungkinkan berbagai kelompok dengan identitas yang berbeda untuk merasa sebagai satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia. Identitas dalam konteks ini memiliki peran ganda dalam membentuk integrasi nasional; di satu sisi, integrasi terbentuk ketika ada identitas yang mendukung seperti kesamaan bahasa, nilai budaya, atau cita-cita politik, tetapi di sisi lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk jika kelompok mampu menerobos identitasnya dan membuka diri terhadap identitas yang lebih luas.
Selain itu, jurnal ini juga membahas tantangan-tantangan yang dihadapi di Indonesia dalam mengembangkan konsep integrasi nasional, terutama terkait dengan kebijakan otonomi daerah. Meskipun otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dan pembangunan daerah, namun ada risiko bahwa otonomi tersebut dapat memperkuat etnosentrisme dan mempersempit rasa integrasi nasional. Pendirian sekolah di setiap daerah, tuntutan posisi birokratis oleh putra daerah, serta kecenderungan politik identitas di tingkat daerah merupakan contoh-contoh bagaimana otonomi daerah dapat menghambat integrasi nasional. Dalam konteks ini, penulis menekankan perlunya strategi kebudayaan nasional yang mengacu pada kekuatan budaya untuk menyatukan visi dan misi di antara kepentingan dan identitas masyarakat yang kompleks.
NPM: 2117011057
Kelas : A
Berdasarkan dari hasil jurnal yang saya baca dapat dianalisi bahwasanya negara Indonesia mengalami beberapa perubahan azaz,paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Dari berbagai perubahan azas dan
idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi
dan instabilisasi nasional. Perubahan dari
Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba)
ditandai dengan pemberontakan PKI 30
September 1965 hingga lahirlah Surat
Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi
perpolitikan nasional menjelang runtuhnya
Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di
antara para elite politik negeri pada waktu
itu. Kekuatan elite yang memiliki pengaruh
pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI,
Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Saat
itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok
yang dituduh sebagai dalang yang
melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober
1965 tersebut. Untuk itu maka diperlukannya suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini
1.identitas dan integritas nasional
Dimana pada masa awal Indonesia merdeka identitas nasional sudah ada dengan ditandai dengan adanya bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia dimana diantaranya adalah dalam bentuk penghormatan kepada sang saka bendera merah putih, lagu Indonesia Raya, bahasa Indonesia dan lain sebagainya yang menjadi ciri khas dari identitas suatu negara Identitas juga dapat diartikan sebagai representasi diri
seseorang atau masyarakat melihat dirinya
sendiri dan bagaimana orang lain melihat
mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk
kebudayaan yang berlangsung demikian
kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu
bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak
semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi
yang abadi.
2.Integritas nasional versus otonomi daerah
Integrasi nasional adalah sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa Indonesia dari berbagai kepentingan masing-masing anggota masyarakat Konsep integrasi
nasional pada dasarnya sejalan kondisi
Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi
konflik antar-etnik, konflik antar-daerah,konflik antar-agama, konflik antar-partai
politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah
konflik kepentingan lain yang hingga saat ini
masih terus-menerus melanda Indonesia.Berdasarkan dari sejumlah gambaran
tersebut, konsep tentang integrasi nasional
menjadi sangat penting untuk dijadikan strategi
kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang
telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.
Strategi kebudayaan dalam hal ini juga mengacu
pada kekuatan budaya yang bertolak pada
kedekatan dan pandangan hidup pelaku
kebudayaan dalam kaitannya dengan
kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Dengan demikian, mengembangkan konsep
integrasi nasional sebagai strategi
kebudayaan Indonesia pada dasarnya
menyatukan visi dan misi di antara sejumlah
kepentingan dan identitas masing-masing
anggota masyarakat yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang kompleks.
NPM: 2117011091
Kelas: A
Jurnal P.3
Pada hakikatnya, identitas merupakan cara diri, seseorang, dan masyarakat melihat dirinya dan bagaimana orang lain melihatnya. Identitas bukan hanya terlihat dari apa yang sudah terjadi diwaktu lampau, namun juga bagaimana identitas itu tetap dipertahankan. Sehingga identitas dapat terbentuk dari apa yang kita lakukan. Segala perbedaan yang terbentuk dapat dijadikan satu kesatuan apabila memiliki tujuan yang sama.
Identitas dan karakter bangsa bertanggung jawab atas pembentukkan pola pikir, sikap mental, dan adab bagi masyarakat didalamnya. Hal tersebut juga didukung oleh kesadaran nasional yang menjadi dasar untuk mempertahankan harkat martabat suatu bangsa dalam bernegara. Sehingga setiap perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang, namun menyebabkan adanya rasa satu kesatuan.
Sehingga pada hakikatnya, integrasu nasional merupakan jalan keluar bagi masyarakat untuk menyelesaikan konflik perbedaan yang ada. Baik konflik antar etnik, daerah, partai, agama, maupun konflik-konflik lainnya. Karena pada hakikatnya setiap masyarakat memiliki kesamaan sistem budaya, kesamaan bahasa nasional, kesamaan dalam pandangan hidup, dan kesamaan cita-cita bagi negara
2117011008
Dari jurnal yang diberikan dijelaskan bahwa Konsep integrasi nasional memegang peranan penting dalam menangani etnosentrisme di Indonesia dengan cara mempromosikan persatuan dan rasa memiliki di antara berbagai kelompok etnis. Integrasi nasional menekankan gagasan identitas nasional bersama yang melampaui identitas etnis individu. Dengan memupuk tujuan bersama dan solidaritas di antara kelompok etnis yang berbeda, integrasi nasional membantu mengurangi prasangka dan bias yang bersumber dari perbedaan etnis. Selain itu, integrasi nasional mendorong saling menghormati, memahami, dan bekerja sama di antara berbagai kelompok etnis. Hal ini mempromosikan inklusivitas dan kesempatan yang sama bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang etnis mereka. Dengan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan nasional, integrasi nasional menolak sikap dan perilaku yang memecah belah yang berasal dari etnosentrisme. Di Indonesia, di mana etnosentrisme dapat menimbulkan konflik dan ketegangan antar kelompok etnis yang berbeda, mempromosikan integrasi nasional menjadi krusial untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan harmoni sosial. Dengan merangkul keragaman dan merayakan perbedaan budaya dalam kerangka identitas nasional yang bersatu, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan padu. Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada pembentukan Bangsa Indonesia yang bersatu meliputi rasa identitas nasional bersama yang melampaui etnis individu, merangkul dan merayakan keragaman budaya, menerapkan kebijakan inklusif, mendorong pendidikan yang menyoroti sejarah dan keragaman, serta menggalakkan interaksi sosial, dialog, dan kolaborasi antar kelompok etnis yang berbeda.
Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja bersama untuk mempromosikan integrasi nasional dan persatuan di antara berbagai kelompok di Indonesia melalui strategi seperti menerapkan kebijakan yang menjamin hak, kesempatan, dan representasi yang sama bagi semua kelompok etnis, mengorganisir program pertukaran budaya, festival, dan acara yang memperlihatkan keragaman kelompok etnis, serta menyertakan pendidikan tentang persatuan nasional, keragaman, dan nilai bersama ke dalam kurikulum sekolah. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat persatuan, kerjasama, dan harmoni di tengah keragaman etnis yang ada.
NPM: 2117011011
Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik
dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat
Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah
Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga
wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Dalam hal ini terdapat etnosentrime yang merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang
telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan integritas nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya bertujuan untuk menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
2117011084
Kelas A
Berdasarkan jurnal, dapat saya analisis sebagai berikut.
Bangsa Indonesia telah mengalami perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Era Reformasi membuka peluang besar bagi daerah untuk mengembangkan sistem desentralisasi, memberi kebebasan bagi beberapa daerah untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Integrasi dipahami sebagai proses terbentuknya kelompok yang disatukan oleh masalah bersama dalam ideologi, ekonomi, dan masyarakat, didukung oleh identitas seperti kesamaan bahasa, nilai budaya, cita-cita politik, atau orientasi keagamaan. Dalam menerapkan konsep integrasi nasional, masyarakat perlu melepaskan diri dari jati diri dan kepentingan pribadi atau kelompok kecil yang dapat menyebabkan konflik antarpribadi, sehingga tercipta integrasi yang lebih luas dalam cara berpikir masyarakat. Integrasi nasional juga terjadi karena terbentuknya kelompok-kelompok yang disatukan oleh isu bersama, baik ideologis, ekonomis, maupun sosial.
NPM: 2117011014
Kelas: A
Indonesia yang sudah banyak dikenal sebagai negara yang disusun atas beragam budaya. Budaya-budaya ini terkadang bertentangan antara satu sama lain. Tak adanya rasa toleransi terhadap kultur lain terkadang menimbulkan konflik antar warga negara baik konflik kecil maupun besar. Oleh karena itulah pemahaman terkait integrasi nasional menjadi sangat penting. Apabila integrasi nasional berhasil dipahami oleh warga negara, maka perbedaan kultur antar warga negara bukan lagi menjadi pembeda melainkan menjadi senjata yang menjadikan bangsa Indonesia lebih kuat dari bangsa manapun.
NPM : 2117011029
KELAS : A
Menurut jurnal yang sudah dibaca, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Dari sinilah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi tersebut terus belarut-larut hingga hari ini, dan kesimpulannya tak menghasilkan Solusi.
NPM : 2117011023
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca dan analisa, dimana integrasi nasional diketahui sebagai penyesuaian unsur yang berbeda karena negara Indonesia terdiri dari variabilitas yang butuh disesuaikan. Penyesuaian ini mencakup dalam ideologi, ekonomi, maupun dalam keadaan sosial. Karena dari pengalamannya, bangsa Indonesia telah mengalami perubahan baik dalam azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Pada awalnya identitas nasional ditandai dengan sebuah simbol fisik, namun seiring berjalannya waktu kini identitas lebih dipengaruhi oleh kepentingan.
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang
mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi-posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Maka dari itu, seharusnya integrasi nasional dapat diterima masyarakat luas untuk menghilangkan etnosentrisme sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya konflik berdasarkan perbedaan.
NPM 2117011044
Kelas : A
Berdasarkan jurnal integrasi nasional adalah suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan yaitu bangsa indonesia. sebuah intergrasi dapat terbentuk bila ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, nilai sistem budaya, cita cita politik, kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
contoh nya dapat dilihat dari bahasa indonesia yang dalam sejarahnya berasal dari kepulauan riau yang menjadi identitas penduduk kepulauan riau yang menyebar dan dari jaringan kelompok sehingga merasa terhubung membentuk kesatuan baru berupa integrasi yang lebih luas
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima
Bangsa Indonesia memiliki keragaman baik dalam seni budaya maupun keindahan alamnya yang beragam. Pluralitas tersebut dapat memicu pertentangan di masyarakat seperti contohnya etnosentrisme yang merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budayanya lebih unggul daripada budaya lain. etnosentrisme semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi daerah menyebabkan berkurangnya rasa integrasi nasional. Agar integrasi nasional dapat tetap terwujud maka tiap kelompok masyarakat harus mau membuka diri dan berfikiran terbuka saling menghormati kelompok lainnya.
NPM: 2117011096
Kelas: A
Berdasarkan literatur yang telah saya baca dan amati dapat dijelaskan bahwa identitas merupakan sarana pembentukan pola pikir masyarakat untuk membentuk suatu kesadaran nasional yang dipupuk melalui penanaman gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional. Integrasi nasional merupakan suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Sehingga mampu menjaga dan mengembangkan jati diri, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan terhadap bangsa asing. Oleh karena itu, integrasi nasional perlu diperkuat sebagai strategi dalam menjaga kebudayaan Indonesia dengan kesatuan visi dan misi di atas kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat yang dilatar belakangi oleh multi dimensional kebudayaan.
2117011111
Kelas A
Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalahpenghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah
keniscayaan.
NPM : 2117011074
Kelas : A
Integrasi nasional adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam konteks Indonesia yang memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Dalam menghadapi berbagai konflik yang terus menerus melanda Indonesia, integrasi nasional menjadi jalan keluar yang dapat membawa negara ini menuju kejayaan masa depan. Konflik antar-etnik, antar-daerah, antar-agama, antar-partai politik, antar-pelajar, serta konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak perlu terjadi jika setiap individu atau kelompok masyarakat menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia merupakan sebuah keniscayaan.
Namun, kebijakan otonomi daerah yang kini marak di Indonesia justru menjadi penghambat dalam mewujudkan konsep integrasi nasional. Untuk menerapkan integrasi nasional dengan baik, setiap individu harus bersedia untuk melebur identitasnya dan menjauhkan diri dari kepentingan yang selama ini membentuk watak dirinya atau kelompoknya. Dengan begitu, individu tersebut akan meninggalkan identitasnya yang sempit dan membuka kemungkinan untuk terbentuknya integrasi yang lebih luas.
Integrasi nasional bukanlah hal yang mudah, namun dengan kesadaran dan kesediaan dari setiap individu untuk meleburkan identitasnya demi kepentingan yang lebih besar, integrasi nasional dapat tercapai. Hal ini membutuhkan kerja sama dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil. Dengan menerapkan konsep integrasi nasional, Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan maju, yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan konflik yang ada. Integrasi nasional bukan hanya tentang persatuan dalam keberagaman, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi masa depan yang lebih baik.
NPM : 2117011047
Kelas : A
Pada Jurnal tersebut membahas mengenai Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masingmasing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Npm. : 2117011043
Kelas : A
Adapun hasil analisis berdasarkan jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam sejarahnya indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada era reformasi mulai diterapkannya sistem demokrasi dimana pada era ini juga berpeluang besar untuk daerah membangun dan mangatur dirinya sendiri. Identitas dapat didefinisikan sebagai jati diri seseorang atau masyarakat yang dapat dilihat dan dinilai oleh dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai suatu etnis atau budaya. Identitas dapat didefinisikan juga sebagai luaran atau produk kebudayaan yang kompleks. Identitas dapat terbentuk atas kemauan diri sendiri tetapi dapat juga terbentuk dari proses atau pola-pola kehidupan manusia. Integrasi nasional dapat berjalan jika terdapat identitas nasional yang mendukung seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai budaya, kesamaan cita-cita politik, dan kesamaan pandangan hidup atau orientasi agama. Selain itu integrasi nasional juga dapat terbentuk melalui sekelompok orang yang dipersatukan oleh isu bersama, baik secara ideologis, sosial maupun ekonomis.
Dalam pelaksanaan integrasi nasional terdapat beberapa faktor penghambat salah satunya adalah etnosentrisme, dimana ernosentrisme didefinisikan sebagai kecendrungan suatu kelompik etnik yang bepikir bahwa budayanya lebih baik daripada kelompok etnik lainnya. Sehingga hal tersebut dapat menjadi konflik antar kelompom etnik yang kemudian akan menjadi penghambat dalam integrasi nasional.
NPM : 2117011058
Kelas : A
Berdasarkan jurnal di atas maka dapat diuraikan bahwa integrasi nasional memiliki peran penting dalam mengatasi potensi etnosentrisme, yaitu kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Identitas adalah representasi seseorang atau masyarakat sebagai sebuah entitas sosial-budaya yang berlangsung secara kompleks. Identitas terdiri dari berbagai lapisan yang bergantung pada peran–peran yang dijalankan, keadaan yang dihadapi dan cara menyikapinya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok merasa dirinya satu kesatuan.
Pendukung terbentuknya integrasi nasional misalnya kesamaan bahasa, cita-cita, politik atau kesamaan pandangan hidup. Integrasi nasional juga terjadi akibat dipersatukan oleh isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarpelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengurangi sikap etnosentris, misalnya dengan menciptakan kesadaran konsep Bhinneka Tunggal Ika, karena semboyan ini menekankan nilai persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Adanya pendidikan yang mendorong toleransi dan saling memahami dapat meningkatkan kepercayaan dan prasangka baik antaretnis. Sikap, kebijakan, dan penegakan hukum yang adil pada semua tingkatan pemerintahan dapat membantu mencegah dominasi kelompok etnis tertentu dan mengurangi potensi ketidakpuasan yang dapat menyebabkan etnosentrisme. Jadi, konsep integrasi nasional menjadi strategi kebudayaan Indonesia dengan menyatukan visi dan misi sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
NPM : 2117011089
Kelas : A
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahawa integrasi merupakan suatu proses yang melibatkan pembentukan kelompok-kelompok yang bersatu dalam menghadapi persoalan bersama, baik itu ideologis, ekonomi, maupun sosial. Gerakan integrasi nasional di Indonesia telah dimulai melalui berbagai artikel yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas sosial di antara berbagai kelompok masyarakat. Dengan adanya gerakan ini, banyak kelompok dengan berbagai identitas yang berbeda mulai melihat diri mereka sebagai bagian dari satu kesatuan yang lebih besar, yaitu Bangsa Indonesia.
Dalam proses pembentukan integrasi nasional, identitas memainkan peran yang sangat penting. Identitas tidak hanya sebagai penanda dari kelompok-kelompok yang berbeda, tetapi juga sebagai alat untuk mempersatukan mereka dalam mencapai tujuan bersama. Dengan mengakui dan menghargai perbedaan identitas, masyarakat Indonesia dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis di dalam satu bangsa.
Namun, dalam mengembangkan konsep integrasi nasional, Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah konsep etnosentrisme, yaitu pandangan yang menganggap kelompok etnis atau budaya tertentu sebagai yang paling superior. Etnosentrisme dapat menghambat proses integrasi nasional karena menyebabkan ketidakmampuan untuk menerima perbedaan dan keragaman di dalam masyarakat.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi Indonesia adalah religiusisme, yaitu sikap atau tindakan yang didasarkan pada keyakinan agama yang ekstrem. Religiusisme dapat menyebabkan konflik antar kelompok agama dan menghambat proses integrasi nasional yang harmonis. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami dan menghormati keberagaman agama yang ada di dalam masyarakat.
Tantangan terakhir yang perlu dihadapi dalam mengembangkan konsep integrasi nasional adalah politikisme, yaitu penggunaan politik untuk memperkuat dominasi kelompok tertentu. Politikisme dapat menyebabkan polarisasi dan konflik politik di dalam masyarakat, yang pada akhirnya akan menghambat proses integrasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat nilai-nilai persatuan, kerukunan, dan keberagaman sebagai landasan dalam pembangunan integrasi nasional. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan agar dapat mengatasi berbagai konflik dan perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai integrasi nasional yang kokoh dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan harmoni sebagai satu bangsa yang bersatu.
NPM : 2117011104
KELAS : A
Adapun analisis saya dari jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrime di Indonesia" bahwa identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat sebuah entitas sosial atau budaya. Identitas bukanlah suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbarui dan keadaan yang di negoisasi terus menerus sehingga wujudnya akan selalu bergantung dari proses membentuknya. Namun, identitas lebih ditandai dengan kepentingan yang dikembangkan sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya integrasi.
Etnosentrime kian menguat dengan ditopang adanya otonomi daerah oleh pemerintah. Seharusnya demokrasi pemerintahan dapat menjadi tempat pergaulan lintas budaya dan lintas etnis. Cita-cita integrasi nasional terwujud jika masyarakat bersedia menerobos identitas dan mengambil jarak dari segala kepentingan sendiri dan kelompok.
NPM : 2117011026
Kelas : A
Berdasarkan jurnal yang diberikan, saya menganalisis bahwa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer. PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut. Saat itu, ide dan gagasan dari daerah diusahakan untuk diredam, serta setiap aksi dari daerah ditanggapi dengan sikap otoriter-represif. Era kebebasan yang dimiliki masyarakat dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menunjukan kekacauan. Hal inj menjadi berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah "bangsa yang sedang sakit", suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. .
Identitas dilihat dari aspek waktu bukan sebagai suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
2117011005
Kelas A
Pada jurnal yang diberikan, dibahas mengenai peran integrasi nasional sebagai penangkal etnosentris. Sebelumnya perlu kita pahami makna dari etnosentris sendiri. Etnosentrisme secara sederhana merupakan suatu keadaan saat sebuah kaum tertentu merasa lebih unggul dibandingkan yang lainnya. Hal ini tentu menjadi penghalang dalam mewujudkan kesatuan bangsa.
Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentris merujuk kepada konsep bahwa integrasi nasional di Indonesia dapat membantu dalam mengatasi etnosentrisme. Integrasi nasional dapat membantu dalam mengurangi etnosentrisme dengan mempromosikan keadilan dan toleransi antar etnis, serta mengencangkan hubungan antar etnis.
NPM : 2117011108
Kelas : A
Pada masa awal kemerdekaan negara Indonesia, identitas nasional biasanya ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum untuk seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.
Npm: 21570110
Kleas : A
Berdasarkan jurnal tersebut, dapat saya simpulkan bahwa menurut saya identitas merupakan representasi individu atau kelompok dalam konteks sosial budaya, dipengaruhi oleh faktor internal (kemauan sendiri) dan eksternal (kekuatan objektif di sekitar). Identitas yang berkembang saat ini cenderung dipengaruhi oleh kepentingan individu. Pentingnya identitas dalam pembentukan pola pikir dan sikap mental masyarakat menunjukkan bahwa identitas menjadi sarana utama dalam memajukan adab dan kemampuan bangsa.
Konsep integrasi nasional dijelaskan sebagai kesadaran dan bentuk pergaulan yang mempersatukan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia. Kesadaran nasional, yang tumbuh melalui gagasan nasionalisme dan pluralisme, menjadi dasar keyakinan untuk memelihara dan mengembangkan harga diri serta martabat bangsa.
Dalam konteks kebudayaan, strategi kebudayaan menjadi krusial dalam mengembangkan konsep integritas nasional. Strategi ini mencakup kekuatan budaya yang didasarkan pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan, menggabungkan visi dan misi antara kepentingan serta identitas masyarakat yang memiliki latar belakang kebudayaan yang kompleks. Dengan demikian, integrasi nasional tidak hanya menjadi tujuan, tetapi juga strategi yang esensial dalam membangun kesatuan di tengah kompleksitas kebudayaan Indonesia.
NPM: 2117011035
Kelas: A
Identitas nasional merupakan kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkebang dalam bermacam macam aspek kehidupan. Sedangkan integrasi nasional merupakan proses yang sangat penting bagi negara-negara yang memiliki keragaman etnis, budaya, dan agama seperti Indonesia. Integritas nasional menjadi penghubung atau penyesuai dalam beraneka macamnya identitas nasional. Etnosentrisme adalah sikap atau kecenderungan untuk menilai budaya dan kelompok etnis lain dari sudut pandang kelompok sendiri, seringkali dengan menganggap budaya dan kelompoknya sebagai yang paling baik. Hal ini menjadi ancaman bagi keharmonisan suatu bangsa.
Integrasi nasional mendorong pembentukan identitas nasional yang mengakui dan menghargai keberagaman etnis, budaya, dan agama di Indonesia. Hal ini dapat membantu mengurangi sikap etnosentris dengan membangun kesadaran akan pentingnya keragaman sebagai bagian integral dari identitas nasional. Integrasi nasional juga seharusnya memgang prinsip kesetaraan budaya dan politik di antara berbagai kelompok etnis dan budaya di Indonesia sehingga membantu mengurangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang dapat menyebabkan etnosentrisme. Dengan memperkuat integrasi nasional melalui pendekatan kesadaran dan kesetaraan, dapat menangkal sikap etnosentris yang dapat merusak persatuan dan keutuhan negara.
berlaku di seluruh penjuru negeri ini, yang justru menjadi penghambat cita-cita dalam penerapan konsep integrasi nasional.
Npm:2117011054
Kelas:A
Jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" menyoroti pentingnya integrasi nasional dalam mengatasi masalah etnosentrisme di Indonesia. Jurnal tersebut membahas tentang makna integrasi, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menerapkan konsep integrasi nasional, serta peran identitas dalam proses integrasi. Integrasi nasional mencakup pembentukan kelompok yang disatukan oleh masalah bersama, baik itu ideologis, ekonomi, maupun sosial. Integrasi nasional bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang membuat berbagai kelompok dengan identitas masing-masing melihat diri mereka sebagai satu kesatuan: Bangsa Indonesia.
kesulitan yang dihadapi Indonesia dalam menerapkan konsep integrasi nasional untuk mengatasi masalah etnosentrisme, agama, dan politik. Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya sendiri lebih unggul daripada budaya lain. Dalam konteks Indonesia, etnosentrisme dapat menghambat integrasi nasional karena cenderung didasarkan pada faktor-faktor etnis dan budaya.
Dalam menghadapi tantangan ini, integrasi nasional perlu menjadi penangkal etnosentrisme dengan mempromosikan kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Identitas memiliki peran ganda dalam membentuk identitas dalam proses integrasi nasional.Integrasi nasional juga harus mengakomodasi keberagaman budaya dan agama yang ada di Indonesia.
Jadi, Integrasi nasional memiliki peran penting sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan etnosentrisme, integrasi nasional perlu memperkuat kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta mengakomodasi keberagaman budaya dan agama yang ada.