- Cobalah anda menelusuri proses terjadinya peristiwa G30S PKI tersebut dan dimana letak penyimpangan peristiwa tersebut dengan nilai-nilai Pancasila dan hikmah apa yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut !
Bagaimakah cara-cara pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan masyarakat di sekitar Anda atau dalam organisasi yang ada di sekitar Anda? Apa bentuk kearifan yang timbul ketika musyawarah itu berlangsung dan Apa bentuk kendala yang timbul ketika musyawarah itu berlangsung?
Hasil Survei menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam, yaitu 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai-sila Pancasila secara benar dan lengkap. 42,7% salah menyebut silai-sila Pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila Pancasila. Jelaskan faktor penyebab rendahnya pemahaman dan pengamalan tentang nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia dewasa ini!
Forum Analisis Soal-1
1. Peristiwa G30S PKI (Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia) adalah suatu peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Indonesia. Peristiwa ini melibatkan upaya kudeta militer oleh sejumlah perwira angkatan bersenjata yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara itu, penyimpangan dengan nilai-nilai Pancasila dan hikmah yang bisa diambil dari peristiwa tersebut.
Penyimpangan Terhadap Nilai-nilai Pancasila:
Ketidaksetiaan terhadap Pemerintah yang Sah: Peristiwa G30S PKI melibatkan upaya kudeta terhadap pemerintahan yang sah pada waktu itu. Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia.
2. Cara-cara Pengambilan Keputusan Melalui Musyawarah untuk Mufakat:
Pendahuluan: Musyawarah dimulai dengan pendahuluan dan pembukaan, menetapkan aturan main, serta menegaskan tujuan dari musyawarah tersebut.
Penyampaian Masalah atau Ide:Anggota kelompok atau peserta musyawarah menyampaikan masalah, ide, atau rencana yang menjadi fokus perbincangan.
Diskusi Terbuka: Diskusi terbuka memungkinkan setiap peserta untuk menyampaikan pendapat, ide, atau solusi terkait masalah yang dihadapi.
Pertukaran Argumen: Peserta saling bertukar argumen, mendiskusikan pro dan kontra, serta memberikan pandangan dari berbagai perspektif.
Perundingan: Melibatkan perundingan guna mencapai titik temu atau kesepakatan bersama yang dapat diterima oleh semua pihak.
Mencapai Mufakat: Musyawarah berhasil jika dapat mencapai mufakat, yaitu kesepakatan yang diterima dan diakui oleh seluruh peserta.
Penetapan Keputusan: Keputusan yang telah dicapai diumumkan dan diterima oleh seluruh peserta sebagai langkah bersama yang harus dijalankan.
Kearifan yang Timbul:
Menghormati Pendapat Lain: Musyawarah mengajarkan pentingnya menghormati pendapat dan pandangan setiap individu, meskipun berbeda.
Kolaborasi dan Solidaritas: Proses musyawarah membangun rasa kolaborasi dan solidaritas, karena keputusan diambil bersama-sama.
Pemahaman yang Mendalam: Musyawarah memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah yang dihadapi dan solusi yang diusulkan.
Penguatan Keterlibatan: Mendorong keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap orang merasa memiliki tanggung jawab terhadap hasilnya.
Kendala yang Timbul:
Ketidaksepakatan: Salah satu kendala yang mungkin timbul adalah kesulitan mencapai mufakat karena perbedaan pendapat yang signifikan.
Dominasi Suara Kuat: Risiko dominasi suara pihak atau kelompok yang lebih kuat, sehingga pendapat minoritas mungkin terabaikan.
Keterbatasan Waktu: Batasan waktu dapat menjadi kendala, terutama jika masalah yang kompleks harus diselesaikan dalam waktu singkat.
Ketidakmampuan Menerima Kritik: Beberapa orang mungkin sulit menerima kritik atau pendapat yang berbeda, menghambat tercapainya kesepakatan.
3. Rendahnya pemahaman dan pengamalan tentang nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia dewasa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor kompleks. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab antara lain:
1. Kurangnya Pendidikan Pancasila
2. Pengaruh Media Massa dan Teknologi
3. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Pancasila
Penyimpangan Terhadap Nilai-nilai Pancasila:
Ketidaksetiaan terhadap Pemerintah yang Sah: Peristiwa G30S PKI melibatkan upaya kudeta terhadap pemerintahan yang sah pada waktu itu. Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia.
2. Cara-cara Pengambilan Keputusan Melalui Musyawarah untuk Mufakat:
Pendahuluan: Musyawarah dimulai dengan pendahuluan dan pembukaan, menetapkan aturan main, serta menegaskan tujuan dari musyawarah tersebut.
Penyampaian Masalah atau Ide:Anggota kelompok atau peserta musyawarah menyampaikan masalah, ide, atau rencana yang menjadi fokus perbincangan.
Diskusi Terbuka: Diskusi terbuka memungkinkan setiap peserta untuk menyampaikan pendapat, ide, atau solusi terkait masalah yang dihadapi.
Pertukaran Argumen: Peserta saling bertukar argumen, mendiskusikan pro dan kontra, serta memberikan pandangan dari berbagai perspektif.
Perundingan: Melibatkan perundingan guna mencapai titik temu atau kesepakatan bersama yang dapat diterima oleh semua pihak.
Mencapai Mufakat: Musyawarah berhasil jika dapat mencapai mufakat, yaitu kesepakatan yang diterima dan diakui oleh seluruh peserta.
Penetapan Keputusan: Keputusan yang telah dicapai diumumkan dan diterima oleh seluruh peserta sebagai langkah bersama yang harus dijalankan.
Kearifan yang Timbul:
Menghormati Pendapat Lain: Musyawarah mengajarkan pentingnya menghormati pendapat dan pandangan setiap individu, meskipun berbeda.
Kolaborasi dan Solidaritas: Proses musyawarah membangun rasa kolaborasi dan solidaritas, karena keputusan diambil bersama-sama.
Pemahaman yang Mendalam: Musyawarah memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah yang dihadapi dan solusi yang diusulkan.
Penguatan Keterlibatan: Mendorong keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap orang merasa memiliki tanggung jawab terhadap hasilnya.
Kendala yang Timbul:
Ketidaksepakatan: Salah satu kendala yang mungkin timbul adalah kesulitan mencapai mufakat karena perbedaan pendapat yang signifikan.
Dominasi Suara Kuat: Risiko dominasi suara pihak atau kelompok yang lebih kuat, sehingga pendapat minoritas mungkin terabaikan.
Keterbatasan Waktu: Batasan waktu dapat menjadi kendala, terutama jika masalah yang kompleks harus diselesaikan dalam waktu singkat.
Ketidakmampuan Menerima Kritik: Beberapa orang mungkin sulit menerima kritik atau pendapat yang berbeda, menghambat tercapainya kesepakatan.
3. Rendahnya pemahaman dan pengamalan tentang nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia dewasa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor kompleks. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab antara lain:
1. Kurangnya Pendidikan Pancasila
2. Pengaruh Media Massa dan Teknologi
3. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Pancasila