Forum Analisis Video 1

Forum Analisis Video 1

Number of replies: 33

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

RELLYS PRATIWI གིས-
Nama : Rellys Pratiwi
Npm : 2213053070

Sepenggal Cerita Pengajar Muda Di Pelosok Kalimantan
Martencis Siregar, pengajar mua dari Indonesia Mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sempat menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua. Martencis mengajar anak anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak- anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah di usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi persoalan di desa Tanjung Motal. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus di selesaikan. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar. Warga desa Matol mencari makan menggukan cara berburu untuk bertahan hidup.Terdapat seorang pemudi bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat . Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir. Berada di tapal batas negara, namun cita cita anak desa Matol melintasi pelosok negara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Devana Okta Mahdalena 2253053034 གིས-
Nama : Devana Okta Mahdalena
Npm :2253053034
Kelas:3H

Analisis video 1

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar

Waktu tempuh untuk sampai di tempat bisa sampai 7 jam perjalanan dari kota kabupaten
Anak-anak di tanjung matol masih sedikit minat untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat sd , orang tua disana masih kurang sadar pentingnya pendidikan , anak perempuan disana banyak yang menikah dini , setelah lulus sd sudah ada yang melamar , tak hanya itu kurang nya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak .
Taman kanak kanak dan PAUD belum ada jadi kelas 1 sd adalah awal mereka belajar . Kepala sekolah memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi bukan hadiah tetapi jalan jalan keluar dari tanjung matol .
Sore hari ketika sudah selesai mengajar dia mencari sayuran pakis di hutan di temani adek angkat dan teman nya , di ajak memancing oleh mama disana di dalam hutan dan di malam hari tidak ada listrik yang menerangi .
Sudah banyak perubahan yang diajarkan , anak anak mulai mengenal dunia luar juga .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Lutpi mawar jerlika 2213053100 གིས-
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100

Martencis Veronika Siregar

Pengajar Muda XIII
Gadis Papua berdarah Batak ini bernama lengkap Martencis Veronika Siregar. Tencis lahir dan besar di Jayapura Papua. Lulusan keguruan biologi di FKIP Universitas Cenderawasih Papua ini merupakan Aktifis Muda yang konsen pada masalah epidemi HIV di Tanah Papua (Papua dan Papua Barat).
Martencis mengajar anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak-anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah pada usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi permasalahan di desa Tanjung Mobil. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan. Kelas 1 langkah menjadi awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar.Kecintaannya pada kegiatan sosial dan dunia anak telah ditunjuknya sejak masih berada dibangku SMA hingga sekarang dengan terpanggil sebagai seorang Pelayan Anak dan Remaja/ menjadi Guru Sekolah Minggu di gerejanya dan terlibat aktif dalam berbagai kepanitiaan dan juga dalam Organisasi Kampus, Gereja maupun LSM.

Tencis adalah Fasilitator dan Pelatih Peer Educator sehingga pernah mendapatkan beasiswa dari UNICEF sebagai delegasi Orang Muda Indonesia dalam Kongres Internasional AIDS di Asia dan Pasifik 2009 di Bali. Tencis juga pernah menjadi Relawan di YPPM Papua, Sekretaris Empower Youth di Pusat Rehabilitasi Yakita Papua, Wakil Ketua Komisariat Prodi P.Biologi dan Koordinator bidang pemberdayaan Perempuan dan lingkungan Hidup di HMJ PMIPA di kampusnya, Sekretaris Persekutuan Anggota Muda dan Seketaris Persekutuan Anak dan Remaja di Gerejanya.

Sebelum bergabung di Gerakan Indonesia Mengajar, salah satu juara Pemilihan Duta Wisata Papua 2008 dan finalis ON MIPA-PT 2012 tingkat Kopertis ini bekerja di LSM YPPM Papuasebagai Manager Program saat masih berada dibangku kuliah. Setelah menyelesaikan studi tencis bekerja di Australian aid HCPI Papua sebagai Technical Officer Community Mobilization For Central Highlands.

Tencis telah memilih untuk menghabiskan satu tahun usianya untuk menjadi Pengajar Muda. Jiwa sosial, prinsip mencintai sesama seperti diri sendiri, pengabdian kepada masyarakat dan nilai-nilai kepemimpinan inilah yang ingin dibagikan tencis kepada anak, remaja dan kaum muda di daerah penempatan nanti. Gadis berjiwa petualang yang hobi bermain futsal ini memiliki harapan yang sederhana sebagai Pengajar Muda, melihat senyum dan tawa anak-anak yang berjuang mengejar mimpi mereka. Saat ini Tencis bertugas di SDN 011 Sembakung, Kabupaten Nunukan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

febe ririn ariyani 2213053277 གིས-
Nama : Febe Ririn Ariyani 
Npm : 2213053277

Sepenggal Cerita Pengajar Muda Di Pelosok Kalimantan
Martencez Siregar seorang pengajar muda dari kegiatan Kampus Mengajar yang ditempatkan di desa tanjung matol kalimantan utara. Sebelum bergabung dengan kampus mengajar, dia sempat bergabung menjadi relawan gerakan peduli HIV/AIDS di Jayapura Papua. beliau mengajar anak anak kurang lebih sudah 6 bulan. Tanjung Matol yang berada di kecamatan sembakung nunukan dengan jarak tempuh 7 jam dari kabupaten. Anak anak dari tanjung mitol masih sangat sedikit yang minat untuk melanjutkan pendidikan jenjang SD. Orang tua disana masih kurang sadar pentingnya pendidikan. bahkan anak perempuan disana banyak yang menikah di usia dini. Martencez bahkan pernah bertemu dengan anak perempuan yang sudah dilamar dan akan menikah dengan orang yang usianya terpaut cukup jauh. Tak hanya persoalan pernikahan dini perempuan, kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak juga menjadi persoalan. Gadis ini memiliki cita cita ingin menjadikan anak anak di tanjung matol mau pergi ke sekolah, belajar dan memiliki bekal yang lebih baik untuk masa depannya. 
Martencez Siregar mengajar di SDN 11 Sembakung sejak Desember 2016. Pendidikan Anak Usia Dini belum ada di tanjung Matol, sehingga pendidikan sekolah dasar menjadi awal pendidikan disana. 

Potret seorang pemudi yang sangat membanggakan,. Seorang pengajar muda yang memberikan kontribusi nyata dengan meninggalkan kenyamanan yang ada untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

INTAN SARI 2213053002 གིས-
NAMA : Intan Sari
NPM : 2213053002

Analisis video 1
Sepenggal cerita pengajar muda dipelosok Kalimantan

seorang pengajar muda yang bernama martencis veronica siregar, pengajar muda dari indonesia mengajar yang di tempatkan di desa tanjung matol kalimantan utara. Sebelum bergabung dengan Indonesia mengajar Iya sempat menjadi relawan peduli HIV AIDS di Jaya pura papua. Dan kemudian mengajar di sekolah dasar Negeri nomor 011 Sembakung Sudah hampir enam bulan bersama anak-anak mengajar kelas 1 dan juga Guru les bagi anak kelas 6 Sebelumnya iya belum pernah tinggal di pelosok Tanjung matol ini dan tak heran jika orang tua masih cemas , Tanjung matol ini berada di Kecamatan Sembakung nunukan waktu tempuhnya saja 7 jam dari kota , Anak anak tanya materinya masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah tamat sd ,karena orang tua di sana masih kurang Sadar pentingnya pendidikan Anak perempuan di desa penempatan ini malah banyak Yang menikah di usia dini, Sekitar umur 12 Tahun atau SD Sudah ada yang melamar. tak hanya itu Kurangnya perhatian orang tua terhadap anakpun masih menjadi Permasalahan di desa tanjung matol. Taman kanak kanak atau PAUD belum masuk di ke desa tanjung mentol jadi kelas 1 adalah Awal dari jalan panjang menempuh pendidikan di desa tersebut dan jadi jangan heran apabila kelas di bentuk seperti sedemikian rupa seperti taman kanak kanak ,selain itu tantangan selanjutnya adalah menciptakan kelas yang kondusif dan tidak jarang harus memutar otak untuk hal ini,anak anak disana mudah bosan hal hasil terpaksa harus di ajak keluar kelas sambil mencari udara segar metode seperti ini agar menghilangkan rasa jenuh terhadap murid. Dan selagi aku tekankan pada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja.bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi bonus untuk murid yang berprestasi hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan cuma cuma cuma keluar tanjung matol , alasan memberi hadiah seperti ini untuk memberi wawasan pada anak matol terutama tentang cerita dunia luar,wilayah penempatan ini jauh dari jaya pura,keluarga yang hangat dan warga yang menyambut keberadaanku menjadi energi positif selama sebulan pertama awal bulan adalah masa tersulit namun ada keajaiban tuhan kekhawatiranku hilang perlahan apalagi ketika mengenal seorang gadis yang bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Asty Yulia Pratiwi 2213053255 གིས-
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Analisis Video 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Martencis Veronica Siregar merupakan seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, sebelumnya ia adalah seorang relawan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Sudah hampir 6 bulan ia menjadi guru kelas 1 SD dan mengajar les untuk anak kelas 6 SD. Ia mengaku belum pernah tinggal di daerah pelosok sepeti Tanjung Matol sehingga tak jarang orang tuanya pun merasa khawatir dengan keadaannya. Martencis Siregar selalu meyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia dapat memperoleh pengalaman dalam membantu sesama di daerah pelosok tersebut. Tanjung Matol berada di daerah Kecamatan Sembakung, Nunukan. Waktu tempuh yaitu 7 jam dari kabupaten. Anak-anak di Tanjung Matol jarang melanjutkan pendidikan ketika telah lulus SD, karena para orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak menikah di usia muda ketika lulus SD di desa tempat ia mengajar. Martencis Siregar memiliki cita-cita untuk membekali anak-anak di daerah tersebut dengan pendidikan agar masa depannya lebih baik. Ia mengajar di SDN 11 Sembakung, karena belum terdapat Tk dan PAUD di desa tempatnya mengajar. Sebagai bentuk apresiasi siswa yang berprestasi ia mengajak siswa pergi berjalan-jalan keluar dari Tanjung Matol untuk mengetahui cerita tentang dunia luar. Warga Matol biasa mencari makan dengan meramu dan berburu. Martencius Siregar bertemu dengan seorang perempuan bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol meskipun ia hanya lulusan sekolah menengah atas dan ialah yang membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat seperti Bapak kepala sekolah. Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak Tanjung Matol dapat terukir. Berada di tapal batas negara, namun cita cita anak desa Matol melintasi pelosok negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

PUTRI ZAFIKA AQWINTARI གིས-
Nama: Putri Zafika AqwinTari
NPM : 2213053285
Kelas :3H

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar


Martencis Siregar, pengajar mua dari Indonesia Mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sempat menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua. Martencis mengajar anak anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak- anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah di usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi persoalan di desa Tanjung Motal. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus di selesaikan. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar. Warga desa Matol mencari makan menggukan cara berburu untuk bertahan hidup.Terdapat seorang pemudi bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat . Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Refiana Sari 2213053261 གིས-

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MIDA DI PELOSOK KALIMANTAN – LENTERA INDONESIA

Martensis Siregar, seorang pendidik muda yang mengajar disalah satu daerah Kalimantan Utara tepatnya didesa Tanjung Matol. Martensis pernah menjadi aktivis peduli HIV AIDS di Jayapura, Papua. Kegiatannya mengajar di desa tanjung matol sudah 6 bulan lamanya, ia mengajar kelas 1 SD sampai dengan membuka les privat bagi anak kelas 6 SD. Anak-anak desa tersebut tak sedikit yang berminat untuk melanjutkan Pendidikan setelah tamat SD, karena banyaknya orang tua yang kurang sadar pentingnya Pendidikan. Ditemukan pula, anak-anak Perempuan yang menikah diusia dini (12 tahun) tak hanya itu, Kurangnya perhatian orang tua kepada Pendidikan anak pun masih menjadi persoalan.  Martensis becita-cita untuk merubah meandset orang tua akan pentingnya Pendidikan serta melihat anak-anak memiliki masa depan yang lebih baik disana. Di desa Tanjung Matol belum ada TK ataupun PAUD oleh karena itu, gerbang utama Pendidikan disana berada pada kelas 1 SD. Tantangan terbesar martensis dalam mengajar disana adalah bagaimana cara menggunakan metode belajar yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tetap kondusif, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Oleh karena itu, ia menekankan kepada anak-anak belajar itu bisa dimana saja dan kapan saja. Motivasi belajar diberikan dengan memberikan reward kepada anak-anak yang berprestasi agar yang lainnya dapat mengikuti hal yang sama. Optimis martensis, merekalah penerus estafet Pendidikan indonesia, 

Kami boleh berada dibatas-batas negara, namun cita-cita kami melintasi pelosok hutan-hutan belantara (Martensis Siregar)


In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Nisa Az Zukhrufi གིས-
Nama : Nisa Az Zukhrufi
Npm : 2213053142

Analisis Video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Martenecis Veronica Siregar pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang ditempatkan didesa tanjung matol kalimantan utara, sebelum bergabung indonesia mengajar martencis menjadi relawan gerakan peduli HIVS dijayapura, papua. Sudah hampir 6 bulan beliau mengajar kelas 1 dan guru les murid kelas 6. Tanjung matol terletak di kecamatan sembakung nunukan jarak tempuhnya bisa mencapai 7 jam dari kota kabupaten, desa yang beliau tempati dapat dijangkau melalui laut dan sungai dan lanjut jalur darat.

Anak-anak tanjung mantol masih sedikit yang minat lanjut pendidikan setelah tamat sd, karena orang tua yang masih kurang sadar pentingnya pendidikan, banyak anak usia yang sudah dilamar/menikah. Bukan hanya soal pernikahan dini anak perempuan, kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak jadi persoalan. Cita-cita sederhana martencis sederhana membuat anak-anak mau pergi sekolah, belajar, dan bekal masa depan.

Martencis mengajar di SDN 11 Sembangkung sejak akhir desember 2016. Taman kanak-kanak atau Paud belum masuk ke desa tanjung matol, jadi kelas 1 adalah jalan panjang menuju pendidikan. Tantangan martensis dalam mengajar adalah bagaimana cara menggunakan metode belajar yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tetap kondusif, baik didalam kelas maupun diluar kelas.

Kepala sekolah memberi hadiah kepada siswa berprestasi berupa perjalanan keluar tanjung matol cuma-cuma untuk memotivasi anak-anak agar rajin belajar serta membuka wawasan baru terutama cerita dunia luar. Sudah banyak perubahan terhadap anak didik tentang dunia bukan hanya lingkungan sekitar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Sherli Marsela 2213053233 གིས-
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS VIDEO 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Kisah seorang pengajar muda yang ditempatkan di Tanjung Matol, Kalimantan Utara yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar. Dia sudah 6 bulan mengajar di sana. Desa yang sulit dijangkau dari kabupatennya. Di desa ini jarang orang yang melek pendidikan, banyak sekali pernikahan dini yang terjadi di desa tersebut.

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak. Cita-cita pengajar muda tersebut adalah menjadikan anak-anak berangkat sekolah dan menuntut ilmu dengan sebaiknya-baiknya. Pengajar tersebut mengajar di SDN 011 Sembakung. Dia menghias kelas dengan sedemikian rupa agar anak-anak semangat belajar. Belum ada taman kanak-kanak di desa Tanjung Matol. Tantangan yang dihadapi pelajar adalah menciptakan kelas yang kondusif. Perlu metode belajar yang kreatif.

Bapak kepala sekolah mengajak reward dengan jalan-jalan untuk siswa yang berprestasi. Hal ini dilakukan agar anak-anak termotivasi dan mengetahui dunia luar. Setelah itu, anak tersebut diminta menceritakan pengalamannya. Warga Matol masih sering melakukan berburu dan meramu. Istri-istri di desa tersebut melakukan pekerjaan para suami, seperti memancing. Banyak orang-orang hebat yang sangat mementingkan pendidikan di desa Matol. Melalui tangan mereka, masa depan anak-anak Tanjung Matol bisa terjamin.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Adelina Kusumawati 2213053234 གིས-
Nama : Adelina Kusumawati
NPM : 2213053234

Analisis Video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Martencis Veronica Siregar merupakan seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, sebelumnya ia adalah seorang relawan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Selama 6 bulan ia mengajar kelas 1 SD dan mengajar les bagi anak kelas 6 SD. Anak-anak disana memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan yang rendah, dikarenakan banyaknya orang tua yang kurang sadar terhadap pentingnya pendidikan, hal tersebut juga menyebabkan maraknya pernikahan dini yang dialami oleh anak-anak perempuan. Taman kanak kanak atau PAUD belum masuk di ke desa Tanjung Matol, jadi kelas 1 adalah awal dari jalan panjang menempuh pendidikan di desa tersebut. Martencis Siregar memiliki cita-cita untuk membekali anak-anak di daerah tersebut dengan pendidikan agar masa depannya lebih baik. Ia mengajar di SDN 11 Sembakung. Ia bertemu dengan Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol. ialah yang membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat, bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka གིས-
Nama: Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka
Npm: 2213053034

“Sepenggal cerita pengajar muda dipelosok kalimantan - lentera indonesia”

Pendidikan itu seperti cahaya sebenarnya jadi ketika kita tidak punya cahaya untuk melakukan perjalanan kita bisa tersesat ketika kita punya cahaya kita tau arah kita akan kemana itu akan menuntun kita sampai ketujuan yang kita mau.

anak anak dayak kalimantan mereka satu dari sekian banyak keragaman dalam negara kesatuan kita Indonesia .

anak anak tanjung matol ini masih sedikit yang minat lanjutkan pendidikan setelah tamat sd.
orang tua disini masih kurang sadar pentingnya pendidikan.

anak perempuan didesaku malah banyak yang menikah diusia dini, sekitar umur 12 tahun atau lulus sd sudah ada yang melamar.

Tradisi dan kebiasaan warga disini selain soal pernikahan dini anak perempuan, kurangnya perhatian orang tua kepada pendidikan anak juga jadi persoalan.

Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi akan diberikan hadiah yaitu jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar.

seorang pemudi bernama Loly, berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan juga pada bidang pendidikan di desa Matol dan ia juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat. Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

ADELIA SHINTIA NINGRUM གིས-
Nama : Adelia Shintia Ningrum
NPM : 2213053192
Kelas : 3H

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar

Pendidikan itu seperti cahaya sebenarnya jadi ketika kita tidak punya cahaya untuk melakukan perjalanan kita bisa tersesat tapi ketika kita punya cahaya kita tahu arah Kita akan kemana itu akan menuntun kita sampai ke tujuan yang kita mau
Ini lah anak - anak dayak Kalimatan Utara mereka satu dari sekian banyak keragaman dalam negara kesatuan kita Indonesia
Martencis Siregar pengajar muda dari Gerakan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Desa Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara sebelum bergabung dengan Indonesia mengajar aku sempat menjadi relawan di gerakan peduli HIV AIDS di Jayapura Papua.
Martencis mengajar kelas 1 dan juga guru les bagi anak murid kelas 6, Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara berjarak tempuh 7 jam dari kabupaten, dia belum pernah tinggal di pelosok seperti Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara tak heran jika Mama dan Bapak masih selalu cemas.
Anak anak dari Tanjung Matol masih sangat sedikit yang minat untuk melanjutkan pendidikan jenjang SD. orang tua di sini masih kurang sadar pentingnya pendidikan anak perempuan di desa penempatanku malah banyak yang menikah di usia dini sekitar umur 12 tahun atau lulus SD sudah ada yang melamar, beliau bertemu dengan satu anak perempuan yang sudah mau dilamar, sudah mau dibawa menikah sama orang yang usianya lebih dewasa.
Kapan perempuan disini akan maju kalau di kampung ini saja budaya seperti ini masih terus ada hingga bulan keenam di sini aku pribadi masih takut mencampuri urusan tradisi dan kebiasaan warga tak hanya soal pernikahan dini anak perempuan kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak jadi persoalan.
Martencis harus membuat para orang tua atau wali muridku sadar pentingnya pendidikan. Cita-citanya di sini sederhana membuat anak-anak Tanjung Matol mau pergi ke sekolah belajar dan bisa punya bekal yang lebih baik untuk masa depannya.
Ia mengajar di SDN 11 Sembakung, Tk dan PAUD belum masuk ke Desa Tanjung Mato, jadi kelas 1 adalah awal dari Jalan Panjang menempuh pendidikan di sini biar mereka bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena mereka juga kelas rendah jadi perlu metode-metode yang lebih kreatif supaya mereka tertarik jadi jangan heran dengan bentuk kelasnya yang seperti kelas TK tantangan selanjutnya adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan menggunakan metode belajar yang ampuh mengusir rasa jenuh pada anak muridku sekali lagi aku tekankan kepada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan di mana saja.
Bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi hadiah untuk murid yang berprestasi hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan keluar tanjung matol, alasan memberi hadiah seperti ini untuk memberi wawasan pada anak - anak terutama tentang cerita dunia luar.
Ketika mengenal seorang gadis yang bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Tanjung Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Tanjung Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Mesri Rahayu 2213053250 གིས-

NAMA: MESRI RAHAYU

NPM: 2213053250

ANALISIS VIDEO 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Dalam video ini dikisahkan seorang pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung matol, Nunukan, Kalimantan Utara. Anak-anak di Tanjung matol ini masih kurang minat dalam melanjutkan pendidikan setalah lulus dari bangku sekolah dasar. Orang tua di sini masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Di desa ini, banyak anak perempuan yang sudah menikah di usia dini, di umur 12 tahun atau baru lulus SD sudah ada yang melamar. Hal inilah yang menyebabkan perempuan di desa Tanjung matol tidak ada kemajuan. Tidak hanya soal pernikahan dini, kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak jadi persoalan.

Kedatangan Martencez Siregar, di desa Tanjung matol sedikit merubah pemikiran orang orang di desa tersebut mengenai pentingnya pendidikan bagi anak-anak untuk masa depan. Pendidikan untuk anak usia dini belum tersedia di desa Tanjung matol ini, sehingga kelas 1 di pendidikan sekolah dasar menjadi awal bagi pendidikan anak-anak disana.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

SILMI NUR'AFIFAH 2213053129 གིས-
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Dalam video Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan, menceritakan seorang pemuda yang rela melepaskan peluang karir dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi guru dan mengajar di desa desa terpencil. Pemuda itu bernama Martencis Veronica Siregar. Martencis mengajar di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, mengajar kelas rendah yaitu kelas 1. Dalam satu bulan Martencis bingung mau memulai pembelajaran darimana, karena mininmnya pendidikan di sana. Di desa itu tidak terdapat PAUD, maka kelas yang diajar adalah kelas dasar atau langkah utama untuk menempuh pendidikan. Saat mengajar di desa itu, Martencis memberikan motivasi serta reward kepada peserta didiknya, agar semangat belajar. Martencis selalu menekankan kepada peserta didiknya bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Martencis selalu memutar otak untuk membuat pembelajaran yang menarik agar suasana belajar tidak membosankan, terkadang mengajak peserta didiknya belajar outdoor. Tidak hanya itu saat Martencis menjalankan tugasnya mengajar di sekolahnya, kepala sekolah memberikan reward mengajak peserta didik yang berprestasi untuk melihat dunia luar agar wawasannya semakin luas. Martencis juga termotivasi oleh gadis yang aktif yaitu Loly, dari gadis itu Martencis lebih semangat dalam mengajar. Selain itu, kerja sama dan dukungan warga sekitar juga berpengaruh dalam kehidupan Martencis saat mengajar di desa itu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Mutiara Putri 2213053247 གིས-
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Analisis Video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Martencis Siregar, seorang pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar yang ditempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Sebelum bergabung Indonesia mengajar, ia sempat menjadi relawan HIV AIDS di Jayapura, Papua. Sudah 6 bulan lamanya, ia mengajar di SD tersebut di kelas 1 dan membuka les private untuk kelas 6. Anak-anak Tanjung Matol masih sedikit yang berminat untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat SD. Orang tua disana masih kurang sadar pentingnya pendidikan. Anak perempuan di desa tersebut malah banyak yang menikah dini, sekitar umur 12 tahun atau SD sudah ada yang melamar. Tak hanya soal pernikahan dini anak perempuan, kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak jadi persoalan. Cita-cita martencis yaitu membuat anak-anak Tanjung Matol pergi ke sekolah untuk belajar demi masa depannya. TK dan PAUD belum masuk ke desa Tanjung Matol, jadi kelas 1 adalah awal panjang dari pendidikan disana. Tantangan terbesar martencis yaitu menggunakan berbagai metode pembelajaran agar anak tidak merasa bosan dan kelas tetap kondusif. Kepala sekolah memberi hadiah kepada siswa berprestasi berupa perjalanan keluar tanjung matol cuma-cuma untuk memotivasi anak-anak agar rajin belajar serta membuka wawasan baru terutama cerita dunia luar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Mita Yogi Handayani 2213053107 གིས-
Nama : Mita Yogi Handayani
NPM : 2213053107
Kelas : 3H

ANALISIS VIDEO 1 "Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia"

Martencis Siregar, pengajar muda dari kegiatan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di desa tanjung matol kalimantan utara. Sebelum bergabung dengan Indonesia mengajar, ia sempat menjadi relawan gerakan peduli HIV/AIDS di Jayapura Papua.
Ia mengajar anak anak sudah lebih 6 bulan, mengajar kelas 1 dan mengar les kelas 6.

Tanjung Matol berada di kecamatan sembakung nunukan dengan jarak tempuh 7 jam dari kabupaten. Anak anak dari tanjung mitol masih sedikit yang minat untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat jenjang SD. Orang tua disana masih kurang sadar pentingnya pendidikan. Anak perempuan disana banyak yang menikah di usia dini.

Martencis pernah bertemu dengan anak perempuan yang sudah dilamar dan akan menikah dengan orang yang usianya terpaut cukup jauh lebih dewasa. Tak hanya persoalan pernikahan dini perempuan, kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak juga menjadi persoalan.

Martencis memiliki cita cita ingin menjadikan anak anak di tanjung matol mau pergi ke sekolah, belajar dan memiliki bekal yang lebih baik untuk masa depannya.

Martencis mengajar di SDN 11 Sembakung sejak Desember 2016. Pendidikan Anak Usia Dini belum ada di tanjung Matol, sehingga pendidikan sekolah dasar kelas 1 menjadi awal pendidikan disana. Jadi jangan heran apabila kelas di bentuk seperti sedemikian rupa seperti taman kanak kanak ,selain itu tantangan selanjutnya adalah menciptakan kelas yang kondusif dan tidak jarang harus memutar otak untuk hal ini,anak anak disana mudah bosan hal hasil terpaksa harus di ajak keluar kelas sambil mencari udara segar metode seperti ini agar menghilangkan rasa jenuh terhadap siswa.

Bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi bonus untuk siswa yang berprestasi, hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan cuma cuma cuma keluar tanjung matol.

Martencis bertemu dengan seorang perempuan bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol meskipun ia hanya lulusan sekolah menengah atas. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru yang penuh semangat seperti Bapak kepala sekolah. Bersama mereka kelak masa depan anak-anak Tanjung Matol dapat terukir. Walau anak anak desa mant berada di tapal batas negara, namun cita cita mereka harus bisa melintasi pelosok negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

RANI SELVIA གིས-
Nama: Rani selvia
NPM : 2213053209
Kelas :3H

Martencis Siregar adalah pengajar muda dari Indonesia Mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau pernah menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua. Anak- anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah di usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi persoalan di desa Tanjung Motal. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward atau penghargaan. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari desa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar. Warga desa Matol mencari makan menggukan cara berburu untuk bertahan hidup. Ada seorang anak bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

CHEZA MELVINOSA 2213053251 གིས-
Nama : Cheza Melvinosa
NPM : 2213053251

Analisis Video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Dalam video ini mengisahkan seorang pengajar muda bernama Martencis Veronica Siregar. Beliau merupakan pemuda dari Gerakan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sudah hampir 6 blan mengajar SD kelas 1 dan juga menjadi guru les bagi murid kelas 6. Anak-anak di Tanjung Matol ini masih sedikit yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya setelah tamat SD. Hal itu dikarenakan masih minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Bahkan, banyak anak perempuan yang menikah usia dini sekitar mulai dari umur 12 tahun dan juga baru lulus SD pun sudah ada yang melamar. Hal tersebut menyangkut tradisi di desa setempat maka dari itu, Martencis Siregar tidak bisa ikut campur terlalu dalam akan tradisinya.

Martencis Siregar berkeinginan membuat orang tua atau wali murid sadar akan pentingnya pendidikan anak-anak mereka. Beliau memiliki cita-cita yaitu membuat anak-anak Tanjung Matol mau pergi kesekolah dan belajar, sehingganya mereka memiliki bekal yang lebih baik untuk masa depan mereka. Martencez Siregar mengajar di SDN 11 Sembakung sejak akhir Desember 2016. Taman Kanak-kanak dan juga PAUD belum ada di desa Tanjung Matol, maka dari itu kelas 1 merupakan awal dari jalan panjang menempuh pendidikan. Martencis berusaha membuat agar anak-anak mau belajar sehingganya beliau menggunakan metode-metode belajar yang menyenangkan. Beliau juga menekankan bahwa belajar itu bisa dimana saja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Deasy Adelia Syahrani 2213053091 གིས-
Nama: Deasy Adelia Syahrani
NPM: 2213053091
Kelas: 3H

ANALISIS VIDEO
SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN-LENTERA INDONESIA
Progran ini diangkat dari kisah-kisah pengalaman nyata para anak muda yang rela melepaskan paluang karir dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi guru dan mengajar di desa desa terpencil di seluruh pelosok negri selama satu tahun
Pendidikan itu seperti cahaya jadi ketika kita tidak memiliki arah dan tujuan kita bisa tersesat namun dengan pendidikan kita mempunyai cahaya sebagai penerang menacari arah jalan keluar.

Martencis Veronika Siregar seorang pengajar muda dari Gerakan kampus mengajar yang ditempatkan di salah satu desa di Kalimantan utara. Sebelum bergabung di kampus mengajar, Maetencis sempat bergabung menjadi relawan di Jayapura Papua.

Disini anak anak masih sedikit yang melanjutkan sekolahnya setelah lulus SD, orang tua didesa ini masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Anak perempuanya malah banyak yang menikah diusia dini sekitar umur 12 tahun atau lulus SD sudah ada yang melamar hal ini dikarenakan minimnya pemahanman akan pentingnya pendidikan bagi generasi muda.

Para mama mama di des aini sangat luar biasa, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka mampu penuhi salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada misalnya dengan memncing ikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Mera Dwi Pratiwi Mera གིས-
Nama : Mera Dwi Pratiwi
Kelas : 3H
NPM : 2253053040

Analisis Video 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia

Martencis Veronica Siregar seorang pengajar muda dari gerakan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Kalimantan. Sebelum bergabung di gerakan Indonesia Mengajar, ia merupakan seorang relawan dari Gerakan Peduli HIV /AIDS di Jayapura, Papua. Sudah sekitar 6 bulan ia mengajar anak kelas 1 dan menjadi guru les bagi anak kelas 6.

Rendahnya pendidikan di daerah penempatan Martencis, karena banyak dari mereka yang menikah di usia dini, sekitar umur 12 tahun atau lulus SD. Pengalamannya bertemu dengan perempuan yang masih dibawah umur tetapi sudah mau dilamar oleh laki laki yang umurnya sudah dewasa membuat hatinya teriris. Ia memiliki cita cita yang sederhana, yaitu ia ingin anak anak di desa tempat ia mengajar pergi bersekolah.

Ia mengajar di SD N 11 Sembakung sejak Desember 2016. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol.

Martencis bertemu dengan Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol. ialah yang membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat, bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

INDAH APRILIA WINDIYANI གིས-
Nama: Indah Aprilia Windiyani
NPM : 2213053033
Kelas :3H

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar

Dalam video tersebut, Martencis Siregar, pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar yang ditempatkan di desa Tanjung matol,Nunukan, Kalimantan Utara. Sebelum bergabung dengan Indonesia mengajar Martensis Siregar sempat menjadi relawan digerakkan peduli HIV AIDS,Jayapura Papua. Martensis Siregar pengajar muda ini mengajar di SDN 11 Sembangkung kelas 1 dan guru les bagi anak kelas 6.
Desa penempatan Martines ini dapat dijangkau dari Nunukan lewat laut dan sungai berhenti di dermaga Pembelianhan yang lanjut jalan darat.
Anak-anak Tanjung Matol ini masih sedikit yang minat lanjutkan pendidikan setelah tamat SD, orang tua di sini masih kurang sadar pentingnya pendidikan. Anak perempuan di desa penempatan Martines malah banyak yang menikah di usia dini sekitar umur 12 tahun atau lulus SD sudah ada yang melamar. Kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak jadi persoalan, terkadang Martines dapat di kelas yang hanya terisi oleh segelintir anak, ada lagi pekerjaan rumah yang harus di selesaikan ya membuat para orang tua atau pentingnya pendidikan. Cita-cita Martines di sini sederhana membuat anak-anak mau pergi ke sekolah belajar dan bisa punya bekal yang lebih baik untuk masa depannya. Taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini atau paud belum masuk ke desa Tanjung Matol, jadi kelas 1 adalah awal dari jalan panjang menempuh pendidikan di sini. Hari ini kelas Martines termasuk ramai, tantangan selanjutnya adalah menciptakan suasana belajar yang kondusif. Anak-anak di sini mudah bosan alhasil harus ajak mereka keluar kelas sambil mencari udara segar. Metode belajar seperti ini selalu ampuh mengusir rasa jenuh pada anak murid, sekali lagi di tekankan kepada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan di mana saja.
Sebagai bentuk apresiasi siswa yang berprestasi ia mengajak siswa pergi berjalan-jalan keluar dari Tanjung Matol untuk mengetahui cerita tentang dunia luar. Warga Matol biasa mencari makan dengan meramu dan berburu. Martencius Siregar bertemu dengan seorang perempuan bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol meskipun ia hanya lulusan sekolah menengah atas dan ialah yang membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat seperti Bapak kepala sekolah. Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak Tanjung Matol dapat terukir. Berada di tapal batas negara, namun cita cita anak desa Matol melintasi pelosok negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Diva Azzahra གིས-
Nama :Diva Soraya azzahra
Npm:2253053035
Kelas:3H

Analisis Video 1

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN _Lentera Indonesia

Martencis Veronica Siregar merupakan seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, sebelumnya ia adalah seorang relawan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Sudah hampir 6 bulan ia menjadi guru kelas 1 SD dan mengajar les untuk anak kelas 6 SD. Ia mengaku belum pernah tinggal di daerah pelosok sepeti Tanjung Matol sehingga tak jarang orang tuanya pun merasa khawatir dengan keadaannya.Masih sedikit sekali anak-anak di Tanjung Mantol yang ingin melanjutkan pendidikan setelah tamat SD, karena orang tua masih belum sadar akan pentingnya pendidikan dan banyak anak-anak pada usia tersebut yang ditawari untuk dinikahkan.
Bukan hanya anak perempuan yang menikah dini: kurangnya minat orang tua terhadap pendidikan anak juga menjadi masalah.
Cita-cita sederhana Martencis membuat anak ingin bersekolah, belajar dan mempersiapkan masa depan.Masyarakat Matol seringkali mencari makan dengan cara meramu dan berburu.
Martencius Siregar bertemu dengan seorang perempuan bernama Loly, seorang gadis berusia 18 tahun yang tertarik dengan pendidikan di desa Matol meskipun ia baru lulus SMA, dan dialah yang membantu Martencis mengajar anak-anak di sekolah dasar.
Tidak hanya Loly tetapi juga guru-guru yang antusias seperti kepala sekolah.
Dengan orang-orang hebat seperti mereka, masa depan anak-anak Tanjung Matol bisa terbentuk.
Terletak di perbatasan negara, impian anak-anak Desa Matol melintasi setiap pelosok negeri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Annisa Rintiara 2213053050 གིས-
NAMA : ANNISA RINTIARA
NPM : 2213053050

Sepenggal Cerita Pengajar Muda Di Pelosok Kalimantan
Martencis Siregar, pengajar mua dari Indonesia Mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sempat menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua. Martencis mengajar anak anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak- anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah di usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi persoalan di desa Tanjung Motal. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus di selesaikan. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar. Warga desa Matol mencari makan menggukan cara berburu untuk bertahan hidup.Terdapat seorang pemudi bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat . Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir. Berada di tapal batas negara, namun cita cita anak desa Matol melintasi pelosok negara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Shinta Dwi Kartika 2213053127 གིས-
Nama : Shinta Dwi Kartika
NPM : 2213053127
Kelas : 3H
Analisis video 1

Martencis Veronica Siregar merupakan pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar yang ditempatkan di desa Tanjung Matol Kalimantan Utara, sebelum bergabung gerakan Indonesia mengajar ia merupakan relawan digerakan HIV/AIDS di Papua. Ia sudah mengajar di desa terpencil yang sulit ditempuh ini selama 6 bulan.

Anak-anak di desa Tanjung Matol ini masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah SD, orang tuanya juga masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan, anak anak perempuan disini masih banyak yang menikah di usia dini. Cita-cita Veronica di desa ini sangat sederhana yaitu membuat anak anak mau pergi sekolah dan belajar agar sadar bahwa pendidikan itu sangat penting.

Bapak kepala sekolah mempercayai pemuda ini untuk mengambil alih kelas yang diajarkannya hingga berakhirnya masa penugasan di desa ini. Sekolah PAUD didesa ini belum masuk sehingga Kelas 1 merupakan langkah awal panjang untuk pendidikan disini, ia harus kreatif agar menciptakan kegiatan belajar yang tidak bosan.

Kepala sekolah memberikan reward bagi siswa yang berprestasi dengan mengajak jalan jalan keluar dari desa matol. Pada saat masa pengabdian Martencis bertemu dengan Loly gadis berusia 18 tahun yang juga memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol. Loly membantu Martencis untuk mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat, bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir

Kedatangan Martencis di desa Matol Kalimantan Utara membawa perubahan agar anak anak serta orang tua sadar akan penting nya pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Septa Anggraeni གིས-
Nama : Septa Anggraeni
NPM : 2213053241
Kelas 3H

Analisis video 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Di dalam video tersebut berisi tentang kisah seorang pemudi bernama Martencis Veronika Sirega, ia merupakan seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang ditempatkan di desa tanjung matol, Kalimantan Utara. Sebelumnya ia pernah menjadi relawan gerakan peduli HIV/AIDS di Jayapura. Sekitar 6 bulan ia sudah mengajar anak kelas 1 dan mengajar les anak kelas 6.

Anak-anak di desa Tanjung Matol ini masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah SD. Ia menyadari, rendahnya tingkat pendidikan di daerah Desa Tanjung Matol salah satunya disebabkan oleh rendahnya kesadaran para orang tua tentang pentingnya pendidikan sehingga banyak anak anak yang menikah pada usia dini.

Namun, para orang tua di desa ini sangat luar biasa, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka mampu penuhi salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada misalnya dengan memncing ikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Shella Priscillia 2253053054 གིས-
Nama : Shella Priscillia
NPM : 2253053054

ANALISIS VIDEO 1
Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Martencis Veronica Siregar merupakan seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, sebelumnya ia adalah seorang relawan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Selama 6 bulan ia mengajar kelas 1 SD dan mengajar les bagi anak kelas 6 SD. Anak-anak disana memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan yang rendah, dikarenakan banyaknya orang tua yang kurang sadar terhadap pentingnya pendidikan, hal tersebut juga menyebabkan maraknya pernikahan dini yang dialami oleh anak-anak perempuan. Taman kanak kanak atau PAUD belum masuk di ke desa Tanjung Matol, jadi kelas 1 adalah awal dari jalan panjang menempuh pendidikan di desa tersebut.

Martencis mengajar di SDN 11 Sembangkung sejak akhir desember 2016. Taman kanak-kanak atau Paud belum masuk ke desa tanjung matol, jadi kelas 1 adalah jalan panjang menuju pendidikan. Tantangan martensis dalam mengajar adalah bagaimana cara menggunakan metode belajar yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tetap kondusif, baik didalam kelas maupun diluar kelas.

Kepala sekolah memberi hadiah kepada siswa berprestasi berupa perjalanan keluar tanjung matol cuma-cuma untuk memotivasi anak-anak agar rajin belajar serta membuka wawasan baru terutama cerita dunia luar. Sudah banyak perubahan terhadap anak didik tentang dunia bukan hanya lingkungan sekitar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Meldayanti putri 2213053088 གིས-
Nama : Meldayanti putri
NPM : 2213053088

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN.

Martencis Siregar, seorang guru muda dari Indonesia Mengajar yang tinggal di kota Tanjung Matoli, Kalimantan Utara. Ia menjadi relawan pengobatan HIV-AIDS di Papua. Martencis mengajar siswa kelas 1 SD dan bekerja sebagai guru les di kelas 6 SD Di Tanjung Matoli, masih sedikit anak-anak yang berminat melanjutkan sekolah setelah tamat SD karena para orang tua di desa itu masih belum menyadari pentingnya pendidikan. Banyak anak perempuan yang menikah dini pada usia sekitar 12 tahun. Di Desa Tanjung Motal, kurangnya perhatian orang tua terhadap anak masih menjadi permasalahan. Menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan masih merupakan pekerjaan yang harus dilakukan. Kelas 1 merupakan langkah awal menuju pendidikan panjang karena masih belum ada TK atau PAUD yang dilaksanakan di desa Tanjung Matoli. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Di Desa Tanjung Matol, untuk meningkatkan semangat belajar, anak-anak diberikan dorongan dan anak-anak yang baik diberi penghargaan. Hadiah hanya seperti jalan jalan keluar dari wilayah Matol memberikan pengetahuan baru kepada anak-anak Matol, terutama tentang cerita dari dunia luar. Masyarakat desa Matoli berburu makanan untuk bertahan hidup.Di desa Matoli hiduplah seorang gadis berusia 18 tahun bernama Loly yang tertarik pada pendidikan dan juga membantu Martensis mengajar anak-anak di sekolah dasar. Tidak hanya Loly, tapi juga para guru yang antusias. Dengan orang-orang hebat seperti itu, masa depan anak-anak Desa Matoli terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

YUANI TRI ASTUTI 2213053046 གིས-
Nama :Yuani Tri Astuti
Npm :2213053046

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar

Martenecis Veronica Siregar pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang ditempatkan didesa tanjung matol kalimantan utara, sebelum bergabung indonesia mengajar martencis menjadi relawan gerakan peduli HIVS dijayapura, papua. Sudah hampir 6 bulan beliau mengajar kelas 1 dan guru les murid kelas 6. Tanjung matol terletak di kecamatan sembakung nunukan jarak tempuhnya bisa mencapai 7 jam dari kota kabupaten, desa yang beliau tempati dapat dijangkau melalui laut dan sungai dan lanjut jalur darat.
Ia mengaku belum pernah tinggal di daerah pelosok sepeti Tanjung Matol sehingga tak jarang orang tuanya pun merasa khawatir dengan keadaannya. Martencis Siregar selalu meyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia dapat memperoleh pengalaman dalam membantu sesama di daerah pelosok tersebut. Tanjung Matol berada di daerah Kecamatan Sembakung, Nunukan. Waktu tempuh yaitu 7 jam dari kabupaten. Anak-anak di Tanjung Matol jarang melanjutkan pendidikan ketika telah lulus SD, karena para orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan. Anak perempuan di desa penempatan ini malah banyak Yang menikah di usia dini, Sekitar umur 12 Tahun atau SD Sudah ada yang melamar. tak hanya itu Kurangnya perhatian orang tua terhadap anakpun masih menjadi Permasalahan di desa tanjung matol. Taman kanak kanak atau PAUD belum masuk di ke desa tanjung mentol jadi kelas 1 adalah Awal dari jalan panjang menempuh pendidikan di desa tersebut dan jadi jangan heran apabila kelas di bentuk seperti sedemikian rupa seperti taman kanak kanak ,selain itu tantangan selanjutnya adalah menciptakan kelas yang kondusif dan tidak jarang harus memutar otak untuk hal ini,anak anak disana mudah bosan hal hasil terpaksa harus di ajak keluar kelas sambil mencari udara segar metode seperti ini agar menghilangkan rasa jenuh terhadap murid. Dan selagi aku tekankan pada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja.bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi bonus untuk murid yang berprestasi hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan cuma cuma cuma keluar tanjung matol , alasan memberi hadiah seperti ini untuk memberi wawasan pada anak matol terutama tentang cerita dunia luar,wilayah penempatan ini jauh dari jaya pura,keluarga yang hangat dan warga yang menyambut keberadaanku menjadi energi positif selama sebulan pertama awal bulan adalah masa tersulit namun ada keajaiban tuhan kekhawatiranku hilang perlahan apalagi ketika mengenal seorang gadis yang bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Alya Wahidah Assarifah གིས-
Nama : Alya Wahidah  Assarifah
NPM : 2213053290
 
ANALISIS VIDEO 1
“Sepenggal  Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan – Lentera Indonesiaa”

Pendidikan itu seperti cahaya sebenarnya jadi ketika kita tidak punya cahaya untuk melakukan perjalanan kita bisa tersesat tapi ketika kita punya cahaya kita tahu arah Kita akan kemana itu akan menuntun kita sampai ke tujuan yang kita mau.Ini lah anak - anak dayak Kalimatan Utara mereka satu dari sekian banyak keragaman dalam negara kesatuan kita Indonesia
Martencis Siregar pengajar muda dari Gerakan Indonesia Mengajar yang ditempatkan di Desa Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara sebelum bergabung dengan Indonesia mengajar aku sempat menjadi relawan di gerakan peduli HIV AIDS di Jayapura Papua.

Martencis mengajar kelas 1 dan juga guru les bagi anak murid kelas 6, Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara berjarak tempuh 7 jam dari kabupaten, dia belum pernah tinggal di pelosok seperti Tanjung Matol Nunukan Kalimantan Utara tak heran jika Mama dan Bapak masih selalu cemas.Anak anak dari Tanjung Matol masih sangat sedikit yang minat untuk melanjutkan pendidikan jenjang SD. orang tua di sini masih kurang sadar pentingnya pendidikan anak perempuan di desa penempatanku malah banyak yang menikah di usia dini sekitar umur 12 tahun atau lulus SD sudah ada yang melamar, beliau bertemu dengan satu anak perempuan yang sudah mau dilamar, sudah mau dibawa menikah sama orang yang usianya lebih dewasa.

Kapan perempuan disini akan maju kalau di kampung ini saja budaya seperti ini masih terus ada hingga bulan keenam di sini aku pribadi masih takut mencampuri urusan tradisi dan kebiasaan warga tak hanya soal pernikahan dini anak perempuan kurangnya perhatian orang tua pada pendidikan anak jadi persoalan.Martencis harus membuat para orang tua atau wali muridku sadar pentingnya pendidikan. Cita-citanya di sini sederhana membuat anak-anak Tanjung Matol mau pergi ke sekolah belajar dan bisa punya bekal yang lebih baik untuk masa depannya.Ia mengajar di SDN 11 Sembakung, Tk dan PAUD belum masuk ke Desa Tanjung Mato, jadi kelas 1 adalah awal dari Jalan Panjang menempuh pendidikan di sini biar mereka bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena mereka juga kelas rendah jadi perlu metode-metode yang lebih kreatif supaya mereka tertarik jadi jangan heran dengan bentuk kelasnya yang seperti kelas TK tantangan selanjutnya adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan menggunakan metode belajar yang ampuh mengusir rasa jenuh pada anak muridku sekali lagi aku tekankan kepada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan di mana saja.

Bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi hadiah untuk murid yang berprestasi hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan keluar tanjung matol, alasan memberi hadiah seperti ini untuk memberi wawasan pada anak - anak terutama tentang cerita dunia luar.Ketika mengenal seorang gadis yang bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Tanjung Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi guru-guru yang penuh semangat bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Tanjung Matol dapat terukir.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Maylien Dwinita Putri གིས-
Maylien Dwinita Putri
2213053029

Martencis Veronica Siregar merupakan pengajar muda dari gerakan Indonesia mengajar yang ditempatkan di desa Tanjung Matol Kalimantan Utara, sebelum bergabung gerakan Indonesia mengajar ia merupakan relawan digerakan HIV/AIDS di Papua. Ia sudah mengajar di desa terpencil yang sulit ditempuh ini selama 6 bulan.

Ia mengaku belum pernah tinggal di daerah pelosok sepeti Tanjung Matol sehingga tak jarang orang tuanya pun merasa khawatir dengan keadaannya. Martencis Siregar selalu meyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia dapat memperoleh pengalaman dalam membantu sesama di daerah pelosok tersebut. Tanjung Matol berada di daerah Kecamatan Sembakung, Nunukan. Waktu tempuh yaitu 7 jam dari kabupaten. Anak-anak di Tanjung Matol jarang melanjutkan pendidikan ketika telah lulus SD, karena para orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan. Anak perempuan di desa penempatan ini malah banyak Yang menikah di usia dini, Sekitar umur 12 Tahun atau SD Sudah ada yang melamar. tak hanya itu Kurangnya perhatian orang tua terhadap anakpun masih menjadi Permasalahan di desa tanjung matol. Dan selagi aku tekankan pada mereka bahwa belajar itu bisa dari mana saja.bapak kepala sekolah tahun ini mulai memberi bonus untuk murid yang berprestasi hadiah yang di beri cukup unik bukan sebuah barang atau uang melainkan perjalanan cuma cuma cuma keluar tanjung matol , alasan memberi hadiah seperti ini untuk memberi wawasan pada anak matol terutama tentang cerita dunia luar,wilayah penempatan ini jauh dari jaya pura,keluarga yang hangat dan warga yang menyambut keberadaanku menjadi energi positif.

Kedatangan Martencis di desa Matol Kalimantan Utara membawa perubahan agar anak anak serta orang tua sadar akan penting nya pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Alda puspita 2213053168 གིས-
Nama : Alda Puspita
NPM : 2213053168
Kelas : 3H

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN

Martencis Veronica Siregar adalah pengajar muda yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sempat menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua.
Martencis mengajar anak anak kelas 1 SD dan menjadi guru les kelas 6 SD.
Anak-anak di tanjung matol masih sedikit minat untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat SD, banyak orang tua disana yang masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan, anak perempuan disana banyak yang menikah dini, setelah lulus sd sudah ada yang melamar , tak hanya itu kurang nya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak.

Taman kanak kanak dan PAUD belum ada jadi kelas 1 sd adalah awal mereka belajar . Kepala sekolah memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi bukan hadiah tetapi jalan jalan keluar dari keluar dari desa tanjung Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Tanjung Matol.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Aprita Fahria Zahra 2213053259 གིས-
Nama : Aprita Fahria Zahra
NPM : 2213053259

Analisis Video 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Martencis Veronica Siregar adalah seorang pengajar muda dari gerakan indonesia mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara, sebelumnya ia adalah seorang relawan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Sudah hampir 6 bulan ia menjadi guru kelas 1 SD dan mengajar les untuk anak kelas 6 SD. Ia mengaku belum pernah tinggal di daerah pelosok sepeti Tanjung Matol sehingga tak jarang orang tuanya pun merasa khawatir dengan keadaannya. Tanjung Matol berada di daerah Kecamatan Sembakung, Nunukan. Waktu tempuh yaitu 7 jam dari kabupaten. Anak-anak di Tanjung Matol jarang melanjutkan pendidikan ketika telah lulus SD, karena para orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak menikah di usia muda ketika lulus SD di desa tempat ia mengajar. Martencis Siregar memiliki cita-cita untuk membekali anak-anak di daerah tersebut dengan pendidikan agar masa depannya lebih baik. Ia mengajar di SDN 11 Sembakung, karena belum terdapat Tk dan PAUD di desa tempatnya mengajar. Sebagai bentuk apresiasi siswa yang berprestasi ia mengajak siswa pergi berjalan-jalan keluar dari Tanjung Matol untuk mengetahui cerita tentang dunia luar. Warga Matol biasa mencari makan dengan meramu dan berburu. Martencius Siregar bertemu dengan seorang perempuan bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol meskipun ia hanya lulusan sekolah menengah atas dan ialah yang membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat seperti Bapak kepala sekolah. Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak Tanjung Matol dapat terukir. Berada di tapal batas negara, namun cita cita anak desa Matol melintasi pelosok negara.