Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal 2
Nama : Nadia Tri Utami.
NPM : 2213053300
Jurnal ini berjudul PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI yang ditulis oleh Hidayati
Dalam jurnal ini membahas Indonesia mengalami krisis multidimensi, termasuk krisis moral dan akhlak. Salah satu faktor penyebabnya adalah kegagalan sistem pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai moral dan menghasilkan individu yang berakhlak mulia. Pendidikan cenderung lebih fokus pada pengembangan aspek kognitif dan konatif, sementara nilai-nilai luhur dalam masyarakat bergeser dan terjadi penyimpangan nilai. Fenomena ini tercermin dalam perilaku kekerasan, kriminalitas, dan degradasi moral, terutama di kalangan generasi muda. Para pendidik mulai menyadari bahwa pendidikan nilai, baik dalam pendidikan formal maupun informal, perlu ditingkatkan untuk membentuk watak, sikap, perilaku, dan moralitas yang baik. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan pendidikan nilai di sekolah-sekolah sebagai bagian integral dari proses pendidikan.
Nilai terbagi menjadi dua, yaitu nilai ideal (cita-cita individu) dan nilai aktual (diekspresikan dalam perilaku sehari-hari). Nilai memiliki peran penting dalam mengarahkan sikap dan perilaku seseorang. Empat kelompok nilai hierarkis yang disusun dari yang tertinggi hingga terendah adalah nilai-nilai religius-kerohanian, nilai-nilai kejiwaan, nilai-nilai kehidupan, dan nilai-nilai kenikmatan. Pengembangan nilai-nilai ini harus seimbang dan memiliki prioritas yang benar. Selain itu, globalisasi adalah proses di mana gagasan dan norma-norma tersebar dan diterima oleh banyak bangsa di seluruh dunia. Proses ini mempersempit ruang dan mempersingkat waktu dalam interaksi dan komunikasi global. Globalisasi juga memiliki dampak signifikan pada nilai-nilai dan moral masyarakat.
Penulis juga menjelaskan globalisasi adalah proses di mana gagasan dan norma-norma disebarkan dan diterima oleh banyak bangsa di seluruh dunia, dengan ruang dan waktu yang semakin dipersingkat. Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap nilai-nilai dan moral dalam masyarakat. Dampak positif globalisasi meliputi pemerintahan yang lebih terbuka, ekonomi yang terbuka ke pasar internasional, dan kesempatan kerja yang meningkat. Namun, dampak negatifnya mencakup hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, peniruan budaya barat yang mengancam identitas nasional, ketidakpedulian sosial, dan kesenjangan sosial yang meningkat.
Globalisasi juga dihubungkan dengan degradasi moral dan perilaku menyimpang, terutama di kalangan remaja yang mengadopsi budaya luar tanpa memahami nilai-nilainya secara bijaksana. Oleh karena itu, perlu sikap bijak dalam menghadapi dampak globalisasi, menggabungkan manfaat teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai dan identitas budaya nasional. pendidikan nilai di Indonesia telah mengalami kegagalan yang merugikan. Fenomena kekerasan, ketidakjujuran, dan kurangnya nilai-nilai moral dalam masyarakat merupakan dampak dari kegagalan pendidikan nilai. Seiring dengan perubahan waktu, pendidikan lebih fokus pada aspek materialistis, ekonomis, dan teknokratis, dan kurang memberi perhatian pada pengembangan nilai-nilai moral, emosi, dan spiritual.
Dalam lingkungan pendidikan, praktik curang dan ketidakjujuran menjadi hal umum, seperti curang dalam ujian nasional atau pungutan uang sekolah yang tidak jelas penggunaannya. Hal ini menciptakan generasi muda yang kurang memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Tidak hanya sekolah, kebobrokan moral juga terjadi di lingkungan luar sekolah yang memengaruhi karakter anak-anak. Penting untuk menyadari dampak negatif dari degradasi nilai-nilai moral dalam pendidikan dan lingkungan sekitarnya, karena hal ini dapat merusak karakter generasi muda dan mengancam masa depan mereka. Perbaikan dalam pendidikan nilai dan pemantapan moral dalam masyarakat menjadi tugas penting dalam menciptakan generasi yang lebih berbudi pekerti luhur.
Pendidikan nilai dan moral memiliki peran penting dalam membentuk pribadi yang bermoral dan beretika. Tujuannya adalah untuk mengembangkan hati nurani dan kepekaan terhadap nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pendidikan nilai tidak hanya mencakup pengajaran nilai-nilai, tetapi juga mengharuskan peserta didik untuk mengalami dan menghayati nilai-nilai tersebut melalui pengalaman nyata. Proses pendidikan nilai melibatkan tahap-tahap seperti persiapan, konsentrasi, asimilasi, dan realisasi nilai-nilai. Pendidikan nilai harus berlangsung secara lembut dan tanpa pemaksaan, agar peserta didik memiliki disposisi batin yang benar terhadap nilai-nilai tersebut. Dalam hal ini, penyadaran nilai dan pemahaman nilai memiliki peran penting.
Pendidikan nilai dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lagu dan sarana lainnya juga dapat mendukung proses pendidikan nilai dengan menggugah hati dan menyentuh perasaan. Tujuan akhir dari pendidikan nilai adalah merealisasikan nilai-nilai dalam tindakan dan sikap yang responsif, kreatif, dan produktif.
Kesimpulannya adalah dalam menghadapi dampak negatif globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, penting untuk memiliki pilar-pilar yang kuat dalam menjaga nilai-nilai, moral, dan budaya bangsa. Teks tersebut menyebutkan tiga pilar utama:
1. Nasionalisme, yang merupakan kesadaran bersama sebagai bangsa dengan landasan logis dan rasional. Ini mencakup kesetiakawanan sosial, ketahanan nasional, dan musyawarah nasional.
2. Norma dan agama, yang memberikan aturan dan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman dalam memilih dan memilah informasi serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur.
3. Nilai budaya bangsa, seperti gotong royong, rawe-rawe rantas malang-malang putung, dan silih asah silih asuh, yang menjadi filter dan pendukung bagi nilai dan pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat.
Jurnal ini juga menekankan pentingnya pendidikan nilai yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai secara kognitif tetapi juga menghayati dan meresapkan nilai-nilai tersebut ke dalam hati peserta didik. Ini akan membantu mereka menggunakan nalar dan hati secara seimbang dalam menghadapi pengaruh globalisasi. Dalam menghadapi arus globalisasi, pendidik memiliki peran penting dalam mendampingi dan mendorong anak didik untuk menjalani hidup dengan nalar dan hati yang baik serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Npm: 2213053145
Jurnal: Hidayati. (2008). "Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi." Dinamika Pendidikan, 10(2).
Analisis jurnal:
Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi dengan fokus pada dampak globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral dalam masyarakat Indonesia. Pada pendahuluan, jurnal mengidentifikasi adanya krisis multidimensi, termasuk krisis akhlak dan moral, yang menjadi perhatian serius dalam pendidikan di Indonesia. Penyebab degradasi nilai moral ini sebagian besar disalahkan pada sistem pendidikan yang lebih menekankan aspek kognitif dan konatif daripada pengembangan nilai-nilai dalam diri peserta didik.
Globalisasi, sebagai hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dianggap berdampak signifikan terhadap budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai tradisional mulai bergeser, dan seringkali digantikan oleh nilai-nilai yang kurang memiliki dasar keyakinan kuat. Dampak negatif dari globalisasi termasuk munculnya perilaku kekerasan, kriminalitas, dan penurunan moralitas di kalangan muda. Hal ini menjadi tanda gejala krisis atau kemunduran dalam pendidikan nilai di negara ini.
Selanjutnya, jurnal menyoroti peran pendidikan formal dan nonformal dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Keberhasilan pendidikan nilai sangat penting, terutama dalam situasi di mana perilaku kaum muda tampak semakin jauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Pendidikan nilai di sekolah harus menjadi bagian integral dari proses pendidikan di mana nilai-nilai harus dialami dan dihayati oleh peserta didik. Globalisasi menciptakan tantangan dengan pengaruhnya yang beragam, baik positif maupun negatif, yang harus diatasi melalui pendidikan nilai yang efektif.
Dalam hal ini, jurnal menjelaskan bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga, yang memiliki peran penting dalam mengarahkan sikap dan perilaku individu. Pendidikan nilai harus memungkinkan peserta didik untuk mengalami dan menginternalisasi nilai-nilai ini sehingga menjadi bagian integral dari kepribadian mereka. Pendidikan nilai juga harus membantu peserta didik untuk mengembangkan disposisi batin yang benar agar nilai-nilai tersebut dapat diterapkan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, jurnal menguraikan dampak globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral. Dampak positif mencakup keterbukaan politik, kesempatan ekonomi yang lebih luas, dan peluang untuk meniru pola berpikir dan etos kerja yang baik dari bangsa maju. Namun, dampak negatif termasuk hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, lupa akan identitas bangsa Indonesia, kesenjangan sosial yang tajam, dan munculnya sikap individualisme yang dapat mengganggu stabilitas bangsa.
Terakhir, jurnal mencoba menjawab pertanyaan mengapa pendidikan nilai sering gagal. Ini disebabkan oleh penekanan pada aspek kognitif dan materi dalam pendidikan, kurangnya pengembangan hati, perasaan, emosi, dan spiritual, serta dekadensi nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan. Praktik kecurangan dan kebobrokan moral dalam dunia pendidikan telah menjadi masalah yang perlu ditangani. Pendidikan nilai yang berhasil harus melibatkan pengalaman nilai yang dialami oleh peserta didik, bukan hanya pengetahuan yang diajarkan.
Jurnal ini juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran nasionalisme, norma, agama, dan nilai budaya dalam menangkal pengaruh negatif globalisasi. Kesadaran ini menjadi dasar bagi anak-anak muda untuk memilih dan memilah informasi dan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai Indonesia. Dalam menghadapi globalisasi, pendidikan nilai diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki karakter moral yang kuat, sehingga mereka dapat menghadapi perubahan zaman dengan bijak.
NPM: 2213053072
Jurnal: Hidayati. (2008). "Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi." Dinamika Pendidikan, 10(2).
Penyimpangan moral dikalangan pelajar semakin meluas, hal ini diakibatkan oleh kegagalan pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai dan moral muridnya. Padahal inti pendidikan tersebar berbagai nilai, tatanan pemikiran yang harus dikembangkan, yaitu nilai kerokhanian agama, nilai psikologis, nilai hidup, dan nilai kenikmatan hidup.
Pendidikan nilai akan efektif jika dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu:
(1) tahap persiapan;
(2) tahap konsentrasi integrasi;
(3) tahap asimilasi transformasi:
(4) tahap realisasi/aktualisasi.
Pendidikan dirasa sangat penting bagi siswa saat ini, karena untuk menangkal dampak arus globalisasi yang negatif. Oleh karena itu siswa harus dibekali rasa nasionalisme yang tinggi, standar dan kejantanan yang kuat, serta menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa.
Inilah tugas guru yang selain mengajar, juga mendidik secara bertanggung jawab dan dengan proses yang sebenarnya. Siswa harus dibiasakan menggunakan akal dan hati mereka dengan sebaik-baiknya dalam setiap tindakan dan mengambil keputusan. Oleh karena itu, kita sebagai calon pendidik dimasa yang akan mendatang, harus bisa menghadapi globalisasi lebih bijak.
NPM : 2213053257
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati
Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.
2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis yaitu Hidayati
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.
3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan Lembaga pendidikan yaitu Dosen Jurusan PPSD FIP UNY.
4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris.
5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini tidak ada kata kunci.
6. Pendahuluan
Membahas tentang Era Informasi dan Globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak ke semua aspek kehidupan masyarakat.
7. Metode Deskriptif
8. Pembahasan
Jurnal ini membahas tentang Pengertian nilai, Globalisasi dan dampaknya Terhadap Nilai nilai dan moral, mengapa pendidikan di Indonesia gagal, dan Pentingnya pendidikan dan moral bagi anak.
9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian paragraf dan menurut saya penulisan ini terstruktur.
Untuk menghindari anak anak dari arus globalisasi harus dibekali dengan nalar dan hati yang benar, norma dan agama yang kuat, rasa nasionalisme yang benar, dan menjungjung tinggi nilai nilai luhur bangsa.
10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
NPM: 2213053078
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nama penulis : Hidayati
Dari hasil membaca artikel jurnal tersebut, penulis menjelaskan bahwa Indonesia mengalami krisis akhlak dan moral. terjadinya degradasi nilai moral tidak lepas dari sistem pendidikan yang berlaku selama ini. globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Bila kita lihat dari peristiwa-peristiwa seperti kekerasan kriminalitas narkoba bahkan penyimpangan budaya. Dan kebanyakan terjadi dikalangan anak muda. Setelah melihat peristiwa tadi seharusnya bisa membuat kita sadar bahwa pendidikan nilai moral sangat penting.
Nilai adalah sesuatu yang berharga. Nilai berfungsi kita untuk mendorong dan berperilaku baik. Peneliti menulis ada 4 kelompok nilai yang tersusun secara hierarkis yaitu:
1. Nilai religius kerohanian
2. Nilai kejiwaan
3. Nilai-nilai kehidupan
4. Nilai-nilai kenikmatan
Empat macam ini harus tersusun secara berurutan dan benar.
pendidikan nilai adalah bagian integral kegiatan pendidikan karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil tapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur.
Nah di sini peneliti menulis tentang globalisasi dan dampaknya terhadap nilai moral
globalisasi berlangsung pada semua aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. era globalisasi membuat kehidupan mengalami banyak perubahan bahkan degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung ke perilaku menyimpang. Apalagi banyak korbannya adalah kalangan generasi muda Indonesia.
Peneliti juga menulis sebab gagalnya pendidikan nilai
pendidikan hanya mengutamakan kecerdasan intelektual akal dan penalaran tanpa diimbangi dengan pengembangan hati, perasaan emosi dan spiritual.
Peneliti menuliskan bahwa penyebab terjadinya gagalnya pendidikan nilai adalah
1. Pendidikan di sekolah adalah hanyalah acara formal
2. Banyaknya materi
3. Proses pembelajaran tidak dilibatkan pada pengalaman fisik dan mental
Pentingnya pendidikan nilai dan moral
Tujuan pendidikan sendiri adalah menjadikan manusia menjadi manusia yang utuh dan sempurna. Nah jadi Sudah seharusnya pendidikan di sekolah harus melibatkan pendidikan nilai dan moral karena sangat penting. karena dampak globalisasi sangat berpengaruh apalagi pada generasi muda sehingga sudah sepatutnya dibekali oleh pendidikan nilai dan moral sedini mungkin karena dengan pendidikan nilai dan moral mereka bisa dibekali untuk beradaptasi dengan baik untuk menghadapi arus globalisasi. Karena kita tidak bisa membendung arus zaman yang terus maju.
Jadi kita sebagai calon seorang pendidik sudah sepatutnya kita bisa mengajarkan dan mendidik secara tanggung jawab untuk pembentukan karakter dari peserta didik.
Jurnal ini sangat bagus untuk dibaca agar kesadaran akan pentingnya moral kita itu terbentuk.
Npm: 2213053260
Analisis Jurnal "PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI"
Beberapa contoh penyimpangan moral di kalangan pelajar
Menyontek saat ujian: praktik menyontek saat ujian nasional, di mana guru mungkin akan memberikan soal ujian yang bocor atau melakukan praktik tidak jujur lainnya untuk memastikan siswanya lulus.
Kurangnya kejujuran, ketekunan, ketelitian, dan keadilan: Prevalensi menyontek di sekolah telah mengikis nilai-nilai seperti kejujuran, ketekunan, ketelitian, dan keadilan di kalangan siswa.
Pengaruh media: Siswa terpapar pada praktik menyontek melalui televisi dan media cetak, yang dapat berkontribusi pada normalisasi perilaku tidak jujur.
Hilangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri: Globalisasi telah menyebabkan menurunnya sentimen nasionalisme di kalangan pelajar karena mereka cenderung lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri.
Krisis identitas: Banyak anak muda di Indonesia yang melupakan identitas Indonesia mereka dan malah mengadopsi budaya Barat, yang dianggap sebagai cita-cita sebagian masyarakat.
Ketimpangan sosial: kesenjangan sosial yang tajam akibat globalisasi ekonomi, yang dapat menimbulkan konflik dan mengganggu stabilitas nasional.
Kita mesti sadar bahwa dekadensi nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan kita layak dicermati dampaknya.
Praktik pembelajaran yang tidak menjunjung nilai-nilai moral akan berdampak pada karakter generasi muda kita.
Di pihak lain, anak didik juga melihat praktik kejadian dengan sangat nyata yang disiarkan melalui media televisi dan cetak.
Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita.
Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia.
Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
[Guru dapat menggunakan strategi berikut untuk secara efektif menanamkan nasionalisme yang tinggi, yaitu:Keteladanan: Guru dapat menjadi teladan dengan menunjukkan nasionalisme yang tinggi dan mewujudkan nilai-nilai budaya yang luhur dalam perilaku dan tindakannya. Siswa lebih cenderung meniru perilaku yang mereka lihat pada gurunya.
Memasukkan Contoh yang Relevan: Guru dapat menggunakan contoh yang relevan dari sejarah, sastra, dan peristiwa terkini untuk menggambarkan pentingnya nasionalisme yang tinggi dan nilai-nilai budaya yang luhur. Hal ini membantu siswa memahami penerapan praktis nilai-nilai ini dalam situasi kehidupan nyata.
Mendorong Berpikir Kritis: Guru dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang identitas budaya mereka sendiri dan nilai-nilai yang mereka pegang. Dengan terlibat dalam diskusi dan debat, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya nasionalisme yang tinggi dan nilai-nilai budaya yang luhur.
Mempromosikan Apresiasi Budaya: Guru dapat mengatur kegiatan dan acara yang mempromosikan apresiasi budaya, seperti merayakan hari libur nasional, mengundang pembicara tamu dari latar belakang budaya yang berbeda, dan mendorong siswa untuk berbagi tradisi dan nilai-nilai budaya mereka sendiri.
Keterlibatan Masyarakat: Guru dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proyek dan inisiatif pengabdian masyarakat yang mengedepankan nasionalisme tinggi dan nilai-nilai budaya luhur. Hal ini membantu siswa mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap komunitas mereka dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya nilai-nilai ini.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif: Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif di mana siswa merasa aman untuk mengungkapkan pendapat dan keyakinannya. Hal ini memungkinkan terjadinya diskusi terbuka tentang nasionalisme yang tinggi dan nilai-nilai budaya yang luhur, menumbuhkan rasa memiliki dan menghargai di kalangan siswa.
[Potensi manfaat pendidikan nilai di era globalisasi adalah:Mengembangkan kondisi mental yang sehat: Pendidikan nilai membantu anak mengembangkan kondisi mental yang sehat dengan menanamkan nilai-nilai moral dalam diri mereka sejak usia muda. Hal ini penting di era globalisasi di mana terdapat kebutuhan bagi individu untuk memiliki rasa percaya diri yang kuat dan pemahaman yang jelas tentang nilai-nilainya.
Mempersiapkan anak untuk adaptasi: Pendidikan nilai dalam bentuk pendidikan informal sebelum pendidikan formal (seperti sekolah dasar dan menengah) membantu anak-anak lebih mudah beradaptasi terhadap tantangan dunia global.
Meningkatkan kecerdasan majemuk: Pendidikan nilai mendorong pengembangan kecerdasan majemuk, termasuk analisis numerik, linguistik, musikal, fisik, spasial, alami, dan pribadi. Hal ini membantu anak-anak menjadi individu yang utuh dan mampu berkembang di era globalisasi.
Menumbuhkan kreativitas: Pendidikan nilai menekankan pentingnya kreativitas, yang sangat penting di era globalisasi di mana inovasi dan kemampuan beradaptasi sangat dihargai.
Menumbuhkan kesadaran dan perspektif yang luas: Pendidikan nilai meningkatkan kesadaran dan perspektif yang luas, memungkinkan individu untuk memahami isu-isu global dan membuat pilihan berdasarkan informasi mengenai nilai-nilai dan informasi mana yang relevan dengan identitas budaya mereka.
NPM : 2213053123
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Oleh : Hidayati
Jurnal ini membahas tentang Indonesia masih mengalami krisis multidimensi,salah satunya di bidang Pendidikan.Terjadinya degradasi moral tidak lepas dari system Pendidikan yang berlaku selama ini. Menurut Adimassama hal tersebut merupakan pencerminan kegagalan Pendidikan nasional dalam menyelenggarakan Pendidikan nilai. Pendidikan kita lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif. Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hamper ke semua aspek kehidupan Masyarakat.
Jadi menurut saya perkembangan globalisasi ini sangat cepat dikalangan Masyarakat dan banyak mempengaruhi berbagai kalangan pengaruh negative globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral yaitu,
1. Pada aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta produk tanah air
2. Perubahan Masyarakat yang lupa identitas sebagai bangsa Indonesia
3. Terjadinya kesenjangan sosial
4. Munculnya individualism
Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia tidak bersikap seperti itu harus menjauhi hal-hal yang negative karena hal yang negative membuat kita pudar akan cinta tanah air.
Pendidikan nilai gagal itu menurut saya karena akibat kegagalan Pendidikan dalam melaksanakan Pendidikan nilai. Nilai-nilai luhur yang ditanamkan disekolah tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang pada peserta didik. Kita sebagai calon pendidik seharusnya menegaskan lagi Pendidikan nilai dan moral disekolah tetapi kita juga harus mencontohkannya kita harus memulai dari diri kita terlebih dahulu.
Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi Anak karena tujuan Pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi “manusia yang utuh sempurna”. Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nila-nilai luhur kemanusiaan.
NPM : 2253053020
Di era global saat ini posisi pendidikan nilai menjadi sebuah hal yang sangat sentral karena posisinya yang sangat dibutuhkan agar mampu memberikan makna setiap subjek materi untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju peradaban Bangsa yang maju. Pendidikan nilai juga berfungsi untuk membantu peserta didik memahami, mengapresiasikan, membuat keputusan yang tepat dalam berbagai masalah pribadi, keluarga, masyarakat dan negara yang diharapkan dapat mengeliminir sikap arogansi yang kerap kali terjadi. Sedangkan globalisasi pendidikan merupakan sebuah proses yang mengandung arti bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menembus batas negara melalui jaringan kerjasama, pembukaan cabang lembaga pendidikan oleh sebuah negara di negara-negara lain karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Akibat dari pesatnya arus globalisasi, metode pembelajaran yang awalnya bersifat sederhana kini berubah menjadi metode pendidikan berbasis teknologi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih ternyata memberi dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan serta memiliki dampak negatif yang harus kita benahi dalam kehidupan bermasyarakat serta dalam kehidupan sehari-hari.
NPM : 2213053064
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati
Hasil analisis yang saya temukan dalam jurnal ini bahwa dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak-hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai moral.
Nampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan, yaitu nilai-nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakan, tetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hati. Hasilnya sikap dan perilaku anak didik tidak berakar dari pengalaman nilai yang otentik.
Kita tidak dapat membendung pengaruh jaman, dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang sedang trend. Yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan nalar dan hati. Dengan nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah laku, dan keputusan yang diambil
Secara individual setiap pendidik diharapkan mencoba melaksakan tugasnya "mengajar" dan "mendidik" secara bertanggungjawab. Hal yang mendesak dan harus dilakukan adalah mengajari anak didik untuk dapat menggunakan nalar dan hati sebaik-baiknya, melalui sarana segala aktivitas yang dapat mendewasakan dirinya. Untuk menghindarkan anak didik dari arus globalisasi harus dibekali dengan nalar dan hati yang benar, norma dan agama yang kuat, rasa nasionalisme yang benar, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Npm : 2253053022
Judul Jurnal PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI yang ditulis oleh Hidayati
Dalam jurnal ini dapat kita pahami kalo indonesia itu masih dibilang minim dan krisis tentang nilai dan moral. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya kegagalan dalam sistem pendidikan yang mengandung unsur nilai dan moral.Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikutin oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa bangsa disekitar dunia.Oleh karena itu kehadiran globalisasi tidak dapat dihindari oleh suatu negara termasuk indonesia.Pengaruh globalisasi meliputi 2 sisi positof dan pengaruh negatif.
- Pengaruh positif
1.Aspek politik
2. Aspek ekonomi
3.Aspek sosial budaya
- Pengaruh negatif
1.Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri
2. Banyak masyarakat indonesia khususnya anak muda yang kehilangan identitas sebagai warga negara indonesia
3.Terjadinya kesenjangan sosial banyaknya kemiskinan karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
4. Munculnya sifat individualisme yang menyebabkan ketidak kepedulian antar sesama warga.
Sudah dijelaskan bahwasannya globalisasi itu membawa beberapa dampak yang sangat berarti dalam dimensi kehidupan manusia.Dunia telah kehilangan nilai nilai dan moral ,ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan justru membuat anak belajar tidak jujur,curang,dan malas.Sebagai seorang pendidik kita kadang miris menyaksikan kebobrokan nilai nilai dan moral dalam dunia pendidikan.
Berhubungan dengan pentingnya pendidikan nilai dan moral di era globalisasi ini Sarlito W. Sarwono,mengatakan bahwa sebelum masuk dalam dunia pendidikan formal sudah selayaknya anak memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudah kan mereka beradaptasi .
Kesimpulannya adalah kita sebagai calon seorang pendidik harus bisa menenkan dan mengamalkan nilai dan moral kepada peserta didik di era globalisasi seperti sekarang karena itu sangat penting untuk masa depan peserta didik di pendidikan maupun dilingkungan sekitar .
NPM : 2213053011
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak ada
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi.
Penulis : Hidayati
Dalam jurnal ini membahas tentang Indonesia masih mengalami krisis multidimensi, salah satunya dibidang pendidikan.Tilaar (dalam Mulyasa, 2000) menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral.
Menurut Susanto (1998-109)menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembanganya pengetahuan dan teknologi membawa dapak yang besar pada budaya,nilai,dan agama.Nilai"yang dipegang kuat masyarakat mulai ditinggal perlahan Sementara nilai" yang menggantikan tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat , sehingga penyimpanan nilai semakin berkembang.
Sebagai proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam iuteraksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasi. Perkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya.
NPM: 221305396
Analisis Jurnal 2
Jurnal ini mengangkat isu penting mengenai krisis multidimensi di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, yang tercermin dalam degradasi moral di masyarakat. Penulis, Adimassama, mengaitkan degradasi moral ini dengan kegagalan sistem pendidikan nasional dalam mengintegrasikan pendidikan nilai. Pendekatan pendidikan yang ada cenderung fokus pada pengembangan aspek kognitif dan konatif, sedangkan pentingnya pendidikan nilai sering diabaikan.
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk nilai dan moral. Dalam konteks ini, pengaruh negatif globalisasi yang disebutkan meliputi hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, hilangnya identitas bangsa, terjadinya kesenjangan sosial, dan munculnya individualisme.Globalisasi pendidikan, di sisi lain, mengacu pada penyelenggaraan pendidikan yang melintasi batas negara melalui kerjasama internasional dan pendirian lembaga pendidikan dari satu negara di negara-negara lain. Hal ini didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dampak dari arus globalisasi ini adalah peningkatan kualitas pendidikan, seiring dengan perubahan dari metode pembelajaran yang sederhana menjadi metode berbasis teknologi yang lebih canggih.
Artikel ini mencoba mengingatkan bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita harus waspada terhadap dampak negatif globalisasi ini dan menjauhi perilaku yang merusak cinta terhadap tanah air. Pendidikan nilai dianggap gagal karena kurangnya perhatian terhadap pendidikan nilai dalam sistem pendidikan. Nilai-nilai moral yang diajarkan di sekolah tampaknya tidak berhasil mencapai dan memengaruhi peserta didik. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa para calon pendidik harus memberikan perhatian khusus pada pendidikan nilai dan moral, tidak hanya dengan mengajarkannya tetapi juga dengan mencontohnya dalam tindakan mereka sendiri.
Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak ditekankan karena tujuan utama pendidikan adalah menciptakan individu yang bermoral dan memiliki kemampuan untuk mengelola kehidupan mereka sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Dalam era globalisasi saat ini, pendidikan nilai memegang peran yang sangat sentral karena pentingnya memberikan makna pada setiap mata pelajaran untuk mengarahkan bangsa Indonesia menuju peradaban yang maju. Pendidikan nilai juga bertujuan membantu peserta didik dalam memahami, menghargai, dan membuat keputusan yang tepat dalam berbagai konteks pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara, sehingga dapat mengurangi sikap arogansi yang sering terjadi.
Artikel mengindikasikan bahwa dampak negatif globalisasi dapat terlihat dalam pendidikan, di mana praktik-praktik seperti ketidakjujuran dan kecurangan menjadi lebih umum. Oleh karena itu, pendidikan nilai dan moral dianggap sangat penting di era globalisasi. Sarlito W. Sarwono menekankan pentingnya memberikan pendidikan informal kepada anak sebelum mereka memasuki pendidikan formal, untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi dampak globalisasi.
Kesimpulannya, artikel ini menyoroti perlunya pendidikan nilai dan moral yang kuat di era globalisasi, terutama dalam konteks pendidikan formal. Sebagai calon pendidik, penting untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai ini kepada peserta didik untuk membantu mereka menghadapi tantangan masa depan.
NPM : 2213053207
Analisis Jurnal
Secara individual setiap pendidik diharapkan mencoba melaksakan tugasnya "mengajar" dan "mendidik" secara bertanggungjawab. Hal yang mendesak dan harus dilakukan adalah mengajari anak didik untuk dapat menggunakan nalar dan hati sebaik-baiknya, melalui sarana segala aktivitas yang dapat mendewasakan dirinya. Untuk menghindarkan anak didik dari arus globalisasi harus dibekali dengan nalar dan hati yang benar, norma dan agama yang kuat, rasa nasionalisme yang benar, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengapdosian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggungjawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknologi dewasa ini perlu didukung dan disikapi positif, karena teknologi merupakan kebutuhan masa kini yang tidak bisa dielakkan. Namun filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita.
Pola perilaku budaya luar (pengaruh era global), seringkali dianggap simbul kemajuan.Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangnan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani menjadi nihil. Mereka cenderung bagai manusia robot yang telah kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung bar-bar, vandalistik, dan mau menang sendiri. Sebagai akibatnya akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter oportunis, hipokrit, dan besar kepala, tanpa memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.
Dunia pendidikan telah kehilangan nilai-nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang, dan malas. Anak juga bisa merasakan bagaimana praktik kolusi.
NPM: 2213053183
Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Indonesia saat ini masih mengalami krisis akhlak dan moral Indonesia melalui dunia pendidikan telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian beriman menghargai perbedaan dan berakhlak mulia pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik pada dasarnya pendidikan harus menebarkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral.Salah satunya Indonesia pada saat ini termasuk salah satu negara yang banyak melakukan korupsi di dunia untuk kawasan Asia Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Bangladesh.
Susanto menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembangnya pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya nilai dan agama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya peristiwa beberapa tahun belakangan ini yaitu adanya perilaku kekerasan kriminalitas pesta sabu dan beberapa peristiwa buruk lainnya di seluruh Indonesia khususnya dilakukan oleh kalangan kaum muda. Fenomena ini di kalangan pendidik ditangkap sebagai gejala adanya krisis atau kemunduran dalam pendidikan di negara Indonesia baik dalam lingkup pendidikan formal yang ada di sekolah maupun pendidikan informal yang ada di dalam keluarga dan masyarakat. Banyak yang belum sadar bahwa pendidikan nilai yang selama ini dijalankan dan dirasakan itu kurang efektif dalam membentuk watak sikap perilaku dan moralitas yang baik pada kalangan muda.
Menurut Max Scheler ada empat kelompok nilai yang tersusun secara hierarki yaitu
1. Nilai religius kerohanian meliputi iman, kesucian, keutamaan moral, kejujuran, ketulusan, tanggung jawab, keadilan, kebijaksanaan kesetiaan kesabaran dan ketabahan.
2. Nilai-nilai kejiwaanmeliputi keindahan, kebenaran ilmiah, ilmu pengetahuan,
3. Nilai-nilai kehidupan meliputi kedamaian ketenangan, kesehatan, kecukupan, kesejahteraan, dan kerukunan
4. Nilai-nilai kenikmatan yaitu terpenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis ragawi indrawi
Empat macam nilai tersebut harus disusun secara benar sehingga keseluruhan nilai menjadi kokoh dan seimbang.
Pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti politik ekonomi dan sosial budaya pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis jika pemerintah dijalankan secara jujur bersih dan dinamis tentunya akan mendapatkan tanggapan positif dari rakyat
2. Aspek ekonomi terbukanya pasar internasional meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
3. Aspek sosial budaya kita dapat meniru pola pikir dan baik seperti etos kerja yang tinggi disiplin dan IPTEK dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek ekonomi hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia.
2. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat
3. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin karena adanya persaingan bebas dan globalisasi ekonomi.
4. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar pelaku sesama warga.
Dunia pendidikan terakhir lengan nilai-nilai moral ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan yang justru membuat anak belajar tidak jujur curang dan malas anak bisa merasakan bagaimana praktek korupsi dan nepotisme yang telah masuk di dunia pendidikan. Faktor penyebab gaya pendidikan antara lain pendidikan di sekolah hanyalah acara formal, banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, proses dalam pembelajaran anak didik tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dan mental
Pentingnya pendidikan nilai moral bagi anak adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia yang utuh sempurna tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya pribadi yang sempurna. Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Yb Adimassana menyatakan bahwa pendidikan nilai akan efektif jika melalui tahap-tahap
1. Preparasi atau persiapan yaitu penataan disposisi batin yang meliputi keterbukaan keseluruhan, keterangan seluruh niat, kehendak pikiran dan perhatian.
2. Konsentrasi integrasi yaitu pemutusan perhatian
3. Asimilasi atau transformasi yaitu penangkapan peresapan dan terjadinya
4. Realisasi atau aktualisasi yaitu perwujudan nilai ke dalam bentuk yang konkret
secara individual setiap pendidik diharapkan mencoba melaksanakan tugasnya mengajar dan mendidik secara bertanggung jawab. Hal yang mendesak dan harus dilakukan adalah mengajari anak didik untuk dapat menggunakan alat dan hati sebaik-baiknya melalui sarana segala aktivitas yang dapat mendewasakan dirinya untuk menghindari anak didik dari arus globalisasi harus dibekali dengan alat dan hati yang benar normal dan agama yang kuat rasa nasionalisme yang benar dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
NPM: 2213053287
Analisis Jurnal
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai Di Era Globalisasi.
Nama penulis : Hidayati
Judul: Jurnal ini berjudul “ Pentingnya Pendidikan Nilai Di Era Globalisasi”. Judul berjumlah 6 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal yang ditulis karena membahas mengenai pentingnya Pendidikan nilai dan moral di era globalisasi.
Penulis : Jurnal ini ditulis oleh Hidayati. penulisan nama jurnal sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.
Abstrak: Dalam jurnal ini abstrak ditulis dengan menggunakan Bahasa Inggris saja. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Hasil analisis yang saya dapatkan setelah membaca dan memahami jurnal tersebut yaitu pendahuluan jurnal ini membahas tentang krisis multidimensi pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang etika dan moral. Hal tersebut menyoroti kegagalan sistem pendidikan dalam membentuk individu yang berkarakter kuat, beriman, menghargai perbedaan, dan berakhlak mulia. Pada bagian ini juga menyebutkan degradasi nilai-nilai moral dan dampak negatif globalisasi terhadap perilaku budaya dan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa penekanan pada perkembangan kognitif dan konatif dalam pendidikan telah berkontribusi pada pengabaian pendidikan moral.
Nilai adalah sesuatu yang bernilai, indah, bermanfaat, memperkaya jiwa, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai berfungsi untuk mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku. Ada dua jenis nilai: nilai ideal yang merupakan cita-cita setiap individu, dan nilai aktual yang diungkapkan dalam perilaku sehari-hari. Max Scheler mengkategorikan nilai-nilai ke dalam empat kelompok hierarki: nilai-nilai spiritual-religius, nilai-nilai psikologis, nilai-nilai kehidupan, dan nilai-nilai kesenangan.
Secara keseluruhan, globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap masyarakat, termasuk degradasi moral dan nilai-nilai budaya. Persepsi terhadap budaya asing seringkali dianut tanpa pemahaman yang lebih mendalam terhadap nilai-nilainya sehingga menimbulkan pola perilaku yang menyimpang. Penting untuk membimbing dan mendorong individu untuk membuat keputusan yang bijaksana dan menggunakan akal sehat serta hati mereka untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Jurnal tersebut membahas tentang kegagalan pendidikan nilai karena mengakui adanya degradasi nilai moral dalam sistem pendidikan. Hal ini menyoroti dampak negatif kurangnya nilai moral dalam pendidikan terhadap pengembangan karakter generasi muda. Jurnal tersebut juga mengakui bahwa kemerosotan nilai moral tidak hanya terjadi di sekolah saja, namun juga terjadi di masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan lebih fokus pada pengembangan intelektual, mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual. Jurnal ini menekankan perlunya mengatasi kegagalan dalam pendidikan nilai untuk menumbuhkan generasi dengan nilai-nilai moral dan karakter yang kuat.
Pentingnya nilai dan moral bagi anak ditekankan dalam jurnal tersebut, karena semakin meningkatnya penyimpangan moral dan kegagalan pendidikan dalam mengembangkan nilai dan moral di kalangan siswa. Meluasnya globalisasi telah menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda, seperti menurunnya nilai-nilai moral, individualisme, dan kurangnya kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Jurnal ini juga membahas perlunya pendidikan nilai untuk melawan pengaruh negatif ini dan untuk membantu anak-anak mengembangkan rasa nasionalisme, nilai-nilai budaya, dan perilaku etis yang kuat. Hal ini menekankan bahwa nilai-nilai tidak hanya diajarkan secara kognitif tetapi juga diinternalisasikan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal tersebut juga menyebutkan peran guru dalam membimbing siswa menggunakan akal dan hati mereka dalam pengambilan keputusan serta menghadapi globalisasi dengan bijak.
Penutup: Penutup pada jurnal ini membahas kesimpulan materi dan dampak yang ditimbulkan globalisasi yaitu transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Selain itu pada bagian ini juga membahas permasalahan krisis pendidikan nilai di Indonesia yang pada kenyataannya pendidikan nilai banyak terjadi karena adanya keterpaksaan sehingga tidak sampai menyentuh hati. Pada bagian penutup juga membahas solusi-solusi yang dugunakan untuk mendorong anak menjalani hidup dengan menggunakan nalar dan hati agar dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah laku, dan keputusan yang diambil.pada bagian akhir jurnal ini mengandung pesan untuk selalu membekali anak didik dengan nalar dan hati, norma dan agama yang kuat dan rasa nasionalisme untuk menghindarkan anak dari arus globalisasi.
Npm : 2213053043
Jurnal "PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI" adalah sebuah tulisan dalam bentuk artikel yang membahas tentang pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi. Artikel ini membahas peran pendidikan nilai dalam pembentukan karakter anak sejak dini agar mampu beradaptasi dalam kehidupan sosial masyarakat.
Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Pada hal inti dari pendidikan adalah menaburkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral (Kaswardi. 1999). Salah satu indikasi kegagalan tersebut adalah Indonesia pada saat ini termasuk salah satu negara yang terkorup di dunia. Untuk kawasan Asia, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Bangladesh ( Media Indonesia. 11 Maret 2003)
Pertama-tama, penulis menjelaskan tentang konsep pendidikan nilai yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang menekankan pada pengembangan sikap dan nilai-nilai yang baik pada individu. Kemudian, ia melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana pendidikan nilai dapat membantu individu dalam memahami perbedaan budaya dan mendorong toleransi dalam masyarakat yang semakin heterogen.
Selanjutnya, penulis memberikan contoh kasus di Indonesia bahwa penerapan pendidikan nilai yang baik juga dapat membantu mencegah tindakan teroris. Selain itu, pendidikan nilai juga membantu individu untuk memiliki kepekaan sosial sehingga mampu membentuk sikap yang baik dalam lingkungan sosial.
Dalam artikel ini, penulis juga menekankan bahwa pendidikan nilai tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga bagi individu dewasa dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sosial yang semakin kompleks dan rumit.
Kesimpulannya, artikel ini menyampaikan pesan yang penting bahwa pendidikan nilai memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membantu individu dalam menghadapi tantangan kehidupan sosial. Darii segi struktur, artikel ini juga telah ditulis dengan jelas dan mudah dimengerti, sehingga mudah diikuti oleh pembaca dengan berbagai latar belakang.
NPM: 2213053269
Artikel ini mengulas situasi yang kompleks dan sedang dihadapi Indonesia, dengan fokus utama pada krisis di sektor pendidikan, moral, dan akhlak di negara tersebut. Penulis artikel berusaha menganalisis akar penyebab serta konsekuensi dari permasalahan ini, sambil mengusulkan solusi melalui pendidikan nilai.
Pertama, artikel mencatat bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum berhasil dalam membentuk individu yang memiliki kepribadian kuat, nilai-nilai keagamaan yang kokoh, toleransi terhadap perbedaan, dan moralitas yang tinggi. Isu pokok dalam artikel ini adalah bahwa pendidikan saat ini belum cukup memberikan perhatian yang memadai terhadap pembangunan karakter dan nilai-nilai moral pada para siswa. Dampak dari kekurangan ini tercermin dalam tingkat korupsi yang tinggi di Indonesia, yang mencerminkan penurunan moral di tengah masyarakat.
Selanjutnya, artikel membahas pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi informasi terhadap nilai-nilai dan etika. Proses globalisasi telah merubah budaya, norma, dan agama, dengan beberapa nilai tradisional digantikan oleh prinsip-prinsip yang lebih sekuler. Perubahan ini tampak dalam beberapa perilaku negatif, seperti peningkatan tindakan kekerasan, kebrutalan, dan tingkat kriminalitas yang melibatkan generasi muda. Globalisasi juga membawa produk-produk asing yang dapat mengurangi rasa cinta terhadap produk lokal dan identitas nasional.
Artikel tersebut menegaskan bahwa pendidikan nilai adalah solusi untuk mengatasi krisis moral ini. Penekanan diletakkan pada pentingnya mengajarkan dan menginternalisasi nilai-nilai moral pada siswa, bukan hanya pada pemahaman konseptual. Selain itu, artikel menyoroti perlunya nilai-nilai moral menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan formal dan informal. Artikel juga menyoroti pentingnya membentuk kesadaran batin yang kuat pada siswa agar mereka mampu menerima dan mewujudkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, artikel mengidentifikasi beberapa penyebab kegagalan pendidikan nilai, termasuk fokus yang terlalu materialistik dan teknokratis dalam pendidikan, yang mengabaikan pembangunan karakter dan moralitas siswa. Artikel juga menggarisbawahi praktik-praktik kecurangan dan korupsi dalam dunia pendidikan yang merusak nilai-nilai moral.
Artikel ini juga menyoroti pentingnya pendidikan nilai dalam membentuk individu yang bermoral, dan cara-cara melakukannya melalui berbagai sarana, termasuk lagu, cerita, nasihat, dan suasana doa. Ditekankan bahwa pengalaman dan pemahaman mendalam atas nilai-nilai ini harus menjadi fokus, bukan sekadar pemahaman teoritis.
Artikel ini juga menekankan pentingnya kesadaran akan nasionalisme, norma, agama, dan warisan budaya sebagai filter dan fondasi untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi. Kesadaran ini diharapkan dapat membantu individu dan masyarakat untuk memilih nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan etika bangsa.
Secara keseluruhan, artikel ini mengangkat permasalahan yang krusial tentang krisis moral dan pendidikan nilai di Indonesia. Ini merupakan panggilan untuk memperbaiki sistem pendidikan dengan memberikan prioritas yang lebih tinggi pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral dalam proses pendidikan.
Npm : 2213053025
NPM: 2213053180
Npm : 2213053130
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
2. Vol : Tidak ada
3. No : 2
4. Halaman : 63-75
5. Tahun Terbit : 2008
6. Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai Di Era Globalisasi
7. Nama Penulis : Hidayati
B. Analisis Jurnal
1. Judul
Pada judul jurnal ini sudah sesuai dengan isi pada jurnal.
2. Penulis
nama penulis sudah benar, karena gelar tidak ditulis.
3. Abstrak
Abstrak hanya ditulis dengan 1 bahasa saja yaitu Bahasa Inggris, penulis nya pun sudah cukup mudah untuk dipahami.
4. Kata Kunci
kata kunci pada jurnal ini tidak tercantum.
5. Pendahuluan
pada bagian pendahuluan, membahas Indonesia mengalami krisis multidimensi khususnya di bidang pendidikan, pada bagian pendahuluan juga sudah diberikan pendapatan para ahli untuk membuat penyampaian lebih jelas.
6. Pembahasan
pada bagian pembahasan, terdapat beberapa poin yang dijelaskan yaitu pengertian nilai, globalisasi dan dampaknya terhadap nilai-nilai dan moral, alasan mengapa pendidikan nilai gagal, dan juga pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak. pada bagian pembahasan juga disertakan pendapat para ahli untuk memperkuat materi tersebut, pembahasan juga sudah sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis sehingga mudah dipahami.
8. Kesimpulan atau penutup
pada bagian kesimpulan atau penutup penulis menjelaskan bahwa dampak globalisasi ini telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat sehingga secara individu setiap pendidik diharapkan mencoba melaksanakan tugasnya yaitu mengajar dan mendidik secara bertanggung jawab. pada bagian kesimpulan dan penutup ini juga diberikan saran dari penulis terhadap pembaca.
NPM 22130530005
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati
Jurnal “PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM NILAI GLOBALISASI” merupakan sebuah tulisan dengan judul artikel yang membahas tentang pentingnya pendidikan di era globalisasi. Artikel ini membahas tentang peran pendidikan dalam pembentukan nilai karakter anak sejak dini agar mereka mampu beradaptasi dengan aspek sosial masyarakat. menyampaikan pesan penting bahwa pendidikan nilai mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat. Dari segi struktur , artikel ini juga sudah dibuat jelas dan mudah untuk dipahami, sehingga mudah untuk diikuti bagi pembaca dari kalangan. Indonesia saat ini sedang mengalami krisis moral dan etika. Melalui pendidikan.
Indonesia gagal melahirkan manusiayang berkepribadian , beriman, bermartabat, dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal untuk mengembangkan keterampilan di kalangan siswa. Hakikat pendidikan adalah menanamkan berbagai nilai serta mengembangkan nilai dan moral. Tanda kegagalan tersebut adalah bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terkorup di dunia. Untuk kawasan Asia, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Bangladesh.
Pertama-tama penulis menjelaskan konsep pendidikan nilai diartikan sebagai proses pembelajaran yang menekankan pada pengembangan sikap dan nilai yang baik di kalangan.Ia kemudian menjelaskan bagaimana pendidikan dapat membantu individu memahami perbedaan budaya mendorong toleransi dalam masyarakat yang semakin heterogen. Selain itu, penulis memberikan contoh di mana penerapan pendidikan pembantu rumah tangga juga dapat membantu mencegah aksi teroris. Selain itu, pendidikan nilai juga membantu individu untuk memiliki kepekaan sosial sehingga mampu mengambil sikap yang baik dalam lingkungan sosialnya. Dalam artikel ini penulis juga menekankan bahwa pendidikan penting tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa untuk mengatasi permasalahan kehidupan sosial yang semakin kompleks dan rumit.
Kesimpulannya, artikel ini menyampaikan pesan penting bahwa pendidikan nilai memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat. Dari segi struktur , artikel ini juga telah dibuat jelas dan mudah dipahami, sehingga mudah diikuti bagi pembaca dari latar belakang
Npm : 2253053028
Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Analisis Jurnal :
Didalam jurnal ini membahas tentang Indonesia mengalami krisis multidimensi atau krisis akhlak dan moral, dan gagal nya pendidikan diindonesia dalam membentuk akhlak dan moral seperti membentuk kepribadian,beriman,menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan diindonesia lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif
Nilai nilai yang sementara ini dipegang kuat masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan, sementara nilai nilai yang menggantikan tidak selalu dengan landasan percayaan atau keyakinan masyarakat sehingga penyimpangan nilai semakin berkembang.
Globalisasi berlangsung disemua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi,sosial budaya. Dan dampaknya bisa berupa dampak negatif atau positif tergantung dari diri kita yang menyikapi semua itu.
Penting nya nilai dan moral adalah dapat menjadikan peserta didik mempunyai karakter dan pendirian artinya dapat mengola hidup nya sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh hal hal yang negatif.
Dalam menghadapi dampak globalisasi dan perkembangan teknologi, sangat penting bagi kita untuk miliki pilar pilar yang kuat dalam menjaga nilai,moral dan budaya bangsa.
Nasionalisme yaitu memiliki kesadaran nasionalisme yang kuat seperti setia kawan sosial,ketahanan nasional,dan musyawarah nasional.
Norma dan agama yaitu sebagai landasan untuk dapat memilah informasi dan merupakan pilar utama dalam menangkal pengaruh negatif seiiring berkembangnya era globalisasi
Nilai budaya bangsa seperti gotong royong,rawe rawe,silih asah silih asuh. sebagi pendukung bagi nilai dan pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat
NPM : 2213053081
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati
Astrak : penulis hanya menggunakan bahasa inggris pada bagian abstrak.
Pendahuluan :
Penulis menjelaskan bahwa diIndonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian beriman menghargai perbedaan dan berakar mulia pendidikan kita lebih menitikberatkan pada pengembangan ranah kognitif dan kognitif.
Mengapa pendidikan dinilai gagal karena pendidikan di sekolah hanya secara formal dan juga banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya serta proses pembelajaran anak didik Tidak melibatkan dalam pengalaman fisik dan mental.
Globalisasi juga memiliki dampak terhadap nilai-nilai dan norma. pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik ekonomi dan sosial budaya.
Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak karena tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia utuh dan sempurna dan terjadi banyak kesempurnaan ditunjukkan oleh bentuknya pribadi yang ber bermoral. pendidikan nilai moral akan menjadikan peserta didik mempunyai batin yang benar antara lain sikap terbuka dan percaya jujur rendah hati bertanggung jawab berniat baik dan taat melaksanakan nilai-nilai agama.
Penutup
Penulis mejelaskannya secara jelas dan singkat.
kita tidak dapat membendung pengaruh zaman dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dan dinding sedang trend, yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong anak-anak agar menjadi hidup dengan menggunakan alat dan hati dengan rendah hati berfungsi dengan baik diharapkan agar mereka dapat mempertimbangkan sel perbuatan tingkah laku dan kebutuhan yang diambil dengan benar.
NPM : 2213053124
Analisi jurnal 2
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Penulis : Hidayati
Tahun terbit : september 2008
NPM : 2213053045
Jurnal yang berjudul "Pentingnya Pendidikan Nilai Di Era Globalisasi" membahas tentang penyimpangan moral yang semakin meningkat di antara siswa. Jurnal tersebut mengatakan bahwa pendidikan gagal menanamkan nilai dan moralitas siswa. Padahal inti pendidikan tersebar berbagai nilai, tatanan pemikiran yang harus dikembangkan, yaitu nilai agama, nilai psikologis, nilai hidup, dan nilai kenikmatan hidup. Pendidikan nilai akan efektif jika dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) tahap persiapan; (2) tahap konsentrasi/integrasi; (3) tahap asimilasi/transformasi: (4) tahap realisasi/aktualisasi.
Pendidikan dirasa sangat penting bagi siswa saat ini, karena untuk menangkal dampak arus globalisasi yang negatif. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan siswa rasa nasionalisme yang tinggi, standar dan kejantanan yang kuat, serta menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa. Guru tidak hanya harus mengajar siswa, mereka juga harus mendidik siswa secara bertanggung jawab. Siswa harus dibiasakan menggunakan akal dan hatinya dengan sebaik-baiknya dalam setiap tindakan dan mengambil keputusan. Oleh karena itu kita dapat menghadapi globalisasi dengan bijak.
NPM: 2213053181
Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: Dinamika Pendidikan
2. Volume: Tidak terdapat volume dalam jurnal ini
3. Nomor: 2
4. Halaman: 63-75
5. Tahun Terbit: 2008
6. Judul Jurnal: PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
7. Nama Penulis: Hidayati
B. Isi Jurnal
1. Masalah Penelitian: Krisis akhlak dan moral di Indonesia
3. Metode Penelitian: Metode Kualitatif
4. Hasil Penelitian: Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan, salah satunya adalah lunturnya nilai-nilai moral dalam masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi karena pesatnya perkembangan teknologi dan pendidikan nilai di Indonesia yang kurang efektif. Manusia tidak dapat membendung kemajuan zaman, oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah mendampingi dan mengajari peserta didik untuk menggunakan hati dan nalarnya sebaik mungkin agar mampu bertahan dalam arus globalisasi.
C. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan : Tidak bertele-tele
2. Kekurangan : Abstrak hanya disajikan dalam bahasa Inggris sehingga dapat menyulitkan pembaca yang kurang paham bahasa Inggris serta terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata.
NPM: 2213053263
ANALISIS JURNAL
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama penulis : Hidayati
Abstrak: Abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris. Didalam abstrak berisi penjelasan tentang penyimpangan moral di kalangan pelajar semakin marak, hal ini sebagai akibat dari kegagalan pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai dan moral muridnya. Pendidikan dirasa sangat penting bagi siswa saat ini, karena untuk menangkal dampak arus globalisasi yang negatif. Oleh karena itu siswa harus dibekali rasa nasionalisme yang tinggi, standar dan kejantanan yang kuat, serta menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa. Inilah tugas guru yang selain mengajar, juga mendidik secara bertanggung jawab dan dengan proses yang sebenarnya. Siswa harus dibiasakan menggunakan akal dan hatinya dengan sebaik-baiknya dalam setiap tindakan dan mengambil keputusan. Oleh karena itu kita dapat menghadapi globalisasi dengan bijak.
Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan penulis menerangkan bahwa Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan, dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik padahal inti dari pendidikan adalah menaburkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral. Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa beberapa tahun belakangan ini kita menyaksikan adanya perilaku-perilaku kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu-sabu, dan lain sebagainya ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di kalangan kaum muda. Kian lama sikap dan perilakunya semakin menunjukkan arah yang berlawanan dengan nilai-nilai luhur bangsa, fenomena seperti ini oleh kalangan pendidik ditangkap sebagai gejala adanya krisis atau kemunduran dalam pendidikan nilai di negara kita baik dalam lingkup pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan informal di dalam keluarga dan masyarakat.
Pembahasan: Pada bagian pembahasan penulis menjelaskan tentang nilai yaitu segala sesuatu yang berharga. Nilai dibedakan menjadi dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasi perkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya. Selanjutnya dalam artikel ini penulis menjelaskan tentang pengaruh positif dari globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral dan juga pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral. Penulis juga menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab gagalnya pendidikan nilai di Indonesia.
Kesimpulan: Berdasarkan jurnal yang saya baca tentang pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi, dapat disimpulkan bahwa dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat, kesadaran akan hak-hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai moral. Dampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan yaitu nilai-nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakan tetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hati hasilnya sikap dan perilaku anak didik tidak berakar dari pengalaman nilai yang autentik. Yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan nalar dan hati. Dengan nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah laku, dan keputusan yang diambil. Untuk menghindari anak didik dari arus globalisasi harus dibekali dengan nalar dan hati yang benar norma dan agama yang kuat rasa nasionalisme yang benar dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
NPM: 2213053089
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nama penulis : Hidayati
Jurnal ini membahas tentang Indonesia masih mengalami krisis multidimensi,salah satunya di bidang Pendidikan.
Dari hasil membaca artikel jurnal tersebut, penulis menjelaskan bahwa Indonesia mengalami krisis akhlak dan moral. terjadinya degradasi nilai moral tidak lepas dari sistem pendidikan yang berlaku selama ini. globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Bila kita lihat dari peristiwa-peristiwa seperti kekerasan kriminalitas narkoba bahkan penyimpangan budaya. Dan kebanyakan terjadi dikalangan anak muda. Setelah melihat peristiwa tadi seharusnya bisa membuat kita sadar bahwa pendidikan nilai moral sangat penting.
Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Pada hal inti dari pendidikan adalah menaburkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral (Kaswardi. 1999).
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk nilai dan etika. Dalam konteks ini dampak negatif globalisasi yang dimaksud antara lain hilangnya kecintaan terhadap produk nasional, hilangnya jati diri bangsa, munculnya kesenjangan sosial dan munculnya individualisme. pendidikan lintas batas negara melalui kerjasama internasional dan pendirian lembaga pendidikan dari satu negara ke negara lain. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dampak globalisasi adalah peningkatan kualitas pendidikan, serta peralihan dari metode pembelajaran teknologi yang sederhana ke metode pembelajaran teknologi yang lebih kompleks.
Penulis menjelaskan konsep pendidikan nilai yang diartikan sebagai proses pembelajaran yang menekankan pada pengembangan sikap dan nilai yang baik pada setiap individu. Ia kemudian menjelaskan bagaimana pendidikan nilai dapat membantu individu memahami perbedaan budaya dan mendorong toleransi dalam masyarakat yang semakin heterogen.
Lebih lanjut penulis mencontohkan kasus di Indonesia yang menerapkan pendidikan sesuai nilai-nilai baik juga dapat membantu mencegah aksi terorisme. Selain itu, pendidikan nilai juga membantu individu menjadi peka secara sosial sehingga dapat menerapkan sikap-sikap yang baik dalam lingkungan sosialnya.
Secara keseluruhan, artikel ini menyampaikan pesan penting bahwa pendidikan nilai berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian anak dan membantu individu mengatasi tantangan kehidupan sosial. Secara struktural, artikel ini juga ditulis dengan jelas dan mudah dipahami agar mudah diikuti oleh pembaca dengan latar belakang berbeda.
NPM : 2213053090
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Nama penulis : Hidayati
Jurnal ini membahas tentang makna dan peran nilai dalam konteks pendidikan, dampak globalisasi pada nilai dan moral, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada kegagalan pendidikan nilai. Dalam jurnal ini menegaskan bahwa ada dua jenis nilai: nilai ideal, yang merupakan cita-cita setiap individu, dan nilai aktual, yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan nilai dinyatakan sebagai bagian integral dari pendidikan yang melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada menghasilkan individu cerdas dan terampil, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berbudi pekerti luhur.
Selain itu, membahas dampak globalisasi, yang digambarkan sebagai proses gagasan yang menyebar dan akhirnya menjadi panduan bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Dikemukakan bahwa globalisasi memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan budaya, serta bisa memiliki pengaruh negatif pada nilai-nilai dan moral.
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pendidikan nilai juga disoroti. Ini meliputi pendidikan formal yang terlalu formalistik, jumlah materi pelajaran yang banyak, dan metode penyampaian pengetahuan yang terlalu transfer dari buku paket. Proses pembelajaran juga terkait dengan ketidakpartisipasian fisik dan mental peserta didik.
Dalam jurnal ini menunjukkan beberapa sarana yang dapat mendukung pendidikan nilai, seperti lagu, cerita, nasehat, suasana doa, pertunjukan, dan media audio visual, termasuk radio, televisi, komputer, dan internet. Tedapat tiga landasan yang penting untuk pendidikan nilai, yaitu nasionalisme, norma, agama, dan nilai budaya bangsa. Ini diperlukan untuk membentuk kesadaran dan wawasan yang kuat terkait nilai-nilai dalam masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa Dampak dari globalisasi mencakup perubahan dalam norma-norma sosial masyarakat menuju tingkat individualisme yang lebih tinggi dan penurunan dalam ketatnya nilai-nilai moral. Pendekatan pendidikan nilai yang selama ini bersifat memaksa dalam hal pemahaman kognitif sering kali tidak berhasil mencapai kedalaman perasaan dan nilai-nilai yang otentik. Oleh karena itu, peran guru sangatlah penting dalam mendampingi serta mendorong anak-anak untuk menjalani kehidupan mereka dengan menggunakan hati dan akal sehat. Melalui pendekatan yang bertanggung jawab, anak-anak dapat diajarkan untuk memanfaatkan pengetahuan dan nilai-nilai mereka dengan bijaksana sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam kehidupan mereka. Untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk globalisasi, mereka perlu diberdayakan dengan pemahaman yang tepat, moralitas yang kuat, serta semangat nasionalisme yang tinggi yang menghormati nilai-nilai luhur bangsa.
NPM: 2213053301
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nama penulis : Hidayati
Dari hasil analisa jurnal tersebut, penulis menjelaskan bahwa menyatakan bahwa indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa beberapa tahun belakangan ini, kita menyaksikan adanya perilaku-perilaku kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu-sabu, dan lain-lain yang terjadi dimana-mana di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kalangan kaum muda.
Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.
Penulis menyebutkan bahwa ada empat nilai yang tersusun secara hierarkis yaitu
1.Nilai religius-kerohanian
2.Nilai kejiwaan
3.Nilai kehidupan
4.Nilai kenikmatan
Kesimpulannya kita tidak dapat membendung pengaruh jaman, dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang sedang trend. Yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan nalar dan hati. Dengan nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah Inku, dan keputusan yang diambil.
Npm : 2213053184
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Nama penulis : Hidayati
Pendidikan nilai dan moral memiliki peran penting dalam membentuk pribadi yang bermoral dan beretika. Tujuannya adalah untuk mengembangkan hati nurani dan kepekaan terhadap nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pendidikan nilai tidak hanya mencakup pengajaran nilai-nilai, tetapi juga mengharuskan peserta didik untuk mengalami dan menghayati nilai-nilai tersebut melalui pengalaman nyata. Proses pendidikan nilai melibatkan tahap-tahap seperti persiapan, konsentrasi, asimilasi, dan realisasi nilai-nilai. Pendidikan nilai harus berlangsung secara lembut dan tanpa pemaksaan, agar peserta didik memiliki disposisi batin yang benar terhadap nilai-nilai tersebut. Dalam hal ini, penyadaran nilai dan pemahaman nilai memiliki peran penting.
Pendidikan nilai dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lagu dan sarana lainnya juga dapat mendukung proses pendidikan nilai dengan menggugah hati dan menyentuh perasaan. Tujuan akhir dari pendidikan nilai adalah merealisasikan nilai-nilai dalam tindakan dan sikap yang responsif, kreatif, dan produktif.
Kesimpulannya adalah dalam menghadapi dampak negatif globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, penting untuk memiliki pilar-pilar yang kuat dalam menjaga nilai-nilai, moral, dan budaya bangsa
Npm: 2213053227
Analisis jurnal
Jurnal ini berjudul "Pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi" membahas tentang makna dan peran nilai dalam konteks pendidikan, dampak globalisasi pada nilai dan moral, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada kegagalan pendidikan nilai. Dalam jurnal ini menegaskan bahwa ada dua jenis nilai: nilai ideal, yang merupakan cita-cita setiap individu, dan nilai aktual, yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan nilai dinyatakan sebagai bagian integral dari pendidikan yang melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada menghasilkan individu cerdas dan terampil, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berbudi pekerti luhur.Nilai yang menjadi cita-cita setiap orang sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.
Dampak dari globalisasi mencakup perubahan dalam norma-norma sosial masyarakat menuju tingkat individualisme yang lebih tinggi dan penurunan dalam ketatnya nilai-nilai moral. Pendekatan pendidikan nilai yang selama ini bersifat memaksa dalam hal pemahaman kognitif sering kali tidak berhasil mencapai kedalaman perasaan dan nilai-nilai yang otentik. Oleh karena itu, peran guru sangatlah penting dalam mendampingi serta mendorong anak-anak untuk menjalani kehidupan mereka dengan menggunakan hati dan akal sehat.Dapat membendung pengaruh zaman, dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang sedang trend. Yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan nalar dan hati. Dengan nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah Iaku, dan keputusan yang diambil.
Npm : 2253053038
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi
Nama penulis : Hidayati
Pendahuluan:Sampai saat ini, Indonesia masih mengalami krisis multidimensi, salah satunya di bidang pendidikan.Pada situasi yang seperti inilah barangkali relevan bagi kita untuk berpikir tentang pentingnya pendidikan nilai, khususnya di sekolah-sekolah. Penyelanggaraan pendidikan melalui sekolah-sekolah bukan hanya mempunyai misi untuk "nungajar" melainkan juga untuk "mendidik". Mendidik tidak bisa tidak harus berurusan lengan nilai-nilai. Maka pendidikan nilai merupakan agenda yang mesti ada dalam setiap penyelanggaraan pendidikan di manapun.
Pembahasan:Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.
Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang.
Penutup: Dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak-hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai moral.
NPM : 2213053304
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama penulis : Hidayati
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, jurnal ini membahas mengenai Indonesia yang masuh mengalami krisis multidimensi pada bidang pendidikan, dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai nilai dalam kehidupan masyakarat, kesadaran akan hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung individualis, makin permisif, dan lunturnya nilai moral. Menurut Adimassama hal tersebut merupajan pencerminan kegagalan pendidikan nasional dalam menyelenggarakan pendidikan nilai, sehingga perkembangan globalisasi ini banyak mempengaruhi kehidupan sosial dimasyarakat seperti hilangnya rasa cinta tanah air, bangga sebagai anak bangsa, mudahnya percampuran dengan culture barat, kerjadinya kesenjangan sosial, serta rasa acuh terhadap individu lain.
Namun globalisasi memiliki dampak yang baik pula sebagai pendukung media pembelajaran yang awalnya bersifat sederhana kini berubah menjadi pendidikan yang berbasis teknologi. Untuk menghindarkan generasi muda dari arus globalisasi yang negatif mereka harus dibekali oleh nalar dan pola asuh yang baik sedari dini, serta penanaman rasa nasionalisme yang menjunjung tinggi nilai nilai bangsa.
NPM: 2213053217
Judul jurnal: PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama penulis: Hidayati
Nama jurnal: Dinamika Pendidikan No. 2/ Th. XV/September 2008
Penyimpangan moral dikalangan siswa semakin meluas, hal ini diakibatkan oleh kegagalan pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai dan akhlak siswanya. Padahal inti pendidikan tersebar berbagai nilai, tatanan pemikiran yang harus dikembangkan, yaitu nilai kerohanian agama, nilai psikologis, nilai hidup, dan nilai kenikmatan hidup.
Pendidikan nilai akan efektif jika dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu:
(1) tahap persiapan;
(2) tahap konsentrasi integrasi;
(3) tahap asimilasi transformasi;
(4) tahap realisasi/aktualisasi.
Pendidikan dirasa sangat penting bagi siswa saat ini, karena untuk menangkal dampak arus globalisasi yang negatif. Oleh karena itu siswa harus dibekali rasa nasionalisme yang tinggi, standar dan kejantanan yang kuat, serta menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa.
Inilah tugas guru yang selain mengajar, juga mendidik secara bertanggung jawab dan dengan proses yang sebenarnya. Siswa harus dibiasakan menggunakan akal dan hatinya dengan sebaik-baiknya dalam setiap tindakan dan mengambil keputusan. Oleh karena itu kita dapat menghadapi globalisasi dengan bijak.
NPM : 2213053257
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal pada jurnal tersebut.
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini.
Nomor : Tidak terdapat nomor pada jurnal ini.
Halaman : 1- 10
Tahun Terbit :Tidak terdapat tahun terbit pada jurnal ini.
Judul Jurnal : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana M. Pd
Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.
2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis yaitu Lia Yuliana S. Pd
Penulisan nama kurang tepat karena ditulis dengan gelar.
3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis tidak dilengkapi dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya.
4. Abstrak
Dalam jurnal ini, tidak terdaoat abstrak.
5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini tidak terdapat kata kunci.
6. Pendahuluan
Membahas mengenai gambaran sedikit mengenai materi yaitu Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.
7. Metode Deskriptif
8. Pembahasan membahas tentang
1. Pengertian moral merupakan
pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan. Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran,prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.
2. Nilai nilai moral, berhubungan dengan tanggung jawab, hata nurani, mewajibkan, bersifat formal.
3. Pengertian Anak Usia Dini, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini memiki karakteristik tersendiri.
4. Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini, dengan menggunakan metode bermain, bercerita, pemberian tugas, bercakap cakap.
5. Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini,
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia
dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi
1. Persiapan kegiatan pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang meliputi penaat lingkungan bermain, kegiatan inti pembelajaran,kegiatan penutup.
9. Kesimpulan
Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, untuk
perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan moral diartikan sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945.
10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.