Posts made by Indah Rahma alfiah

AKM A2025 -> Diskusi

by Indah Rahma alfiah -
Nama : Indah Rahma Alfiah
NPM : 2413031015

Aset tak berwujud merupakan aset nonfisik yang memberikan manfaat ekonomi di masa depan, seperti hak paten, merek dagang, lisensi, perangkat lunak, hak cipta, dan goodwill. Dalam praktik akuntansi modern, aset tak berwujud menjadi komponen penting yang mencerminkan nilai strategis sebuah perusahaan, terutama ketika keunggulan kompetitif banyak bergeser dari aset berwujud ke aset berbasis pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pencatatan, penilaian, dan penyajiannya dalam laporan keuangan harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku agar informasi yang disajikan relevan dan dapat diandalkan.

Pada tahap pencatatan, aset tak berwujud hanya dapat diakui jika memenuhi dua kriteria utama, yakni dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat ekonomi di masa depan, serta nilainya dapat diukur secara andal. Aset tak berwujud yang diperoleh dari pihak lain, seperti paten atau lisensi, dicatat sebesar biaya perolehannya. Sementara itu, aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal memiliki aturan lebih ketat. Misalnya, biaya penelitian tidak boleh diakui sebagai aset dan harus dibebankan sebagai beban pada periode terjadinya, sedangkan biaya pengembangan dapat diakui sebagai aset jika memenuhi syarat kelayakan teknis, kemampuan digunakan atau dijual, serta manfaat ekonominya dapat dipastikan.

Dalam hal penilaian, aset tak berwujud umumnya dinilai menggunakan model biaya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai. Amortisasi dilakukan selama masa manfaat aset, kecuali aset yang memiliki umur tidak terbatas seperti merek tertentu atau goodwill, yang tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan nilainya setiap tahun. Penilaian ini bertujuan memastikan nilai aset tidak overstated sehingga laporan keuangan tetap mencerminkan kondisi ekonomi perusahaan sebenarnya.

Pada aspek penyajian, aset tak berwujud disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari aset tidak lancar. Penyajian harus dilakukan secara jelas dengan mengungkapkan jenis aset, umur manfaat, metode amortisasi, nilai tercatat, dan informasi terkait uji penurunan nilai jika ada. Pengungkapan yang memadai membantu pengguna laporan keuangan memahami kontribusi aset tersebut terhadap operasi perusahaan serta risiko yang mungkin terkait.

AKM A2025 -> Diskusi

by Indah Rahma alfiah -
Nama : Indah Rahma Alfiah
NPN : 2413031015

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lainnya. Instrumen ini digunakan dalam berbagai transaksi ekonomi seperti pendanaan, investasi, maupun pengelolaan risiko. Secara umum, instrumen keuangan dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu instrumen primer dan instrumen derivatif. Instrumen primer meliputi kas, piutang, utang, saham, dan obligasi yang langsung menggambarkan hubungan keuangan antara dua pihak. Sementara itu, instrumen derivatif seperti opsi, futures, forward, dan swap memperoleh nilainya dari aset lain, sehingga digunakan untuk tujuan lindung nilai maupun spekulasi. Dengan adanya berbagai jenis instrumen keuangan, perusahaan dapat lebih mudah melakukan pengelolaan keuangan secara efisien.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas merupakan aset paling likuid yang dimiliki perusahaan, berupa uang tunai, saldo bank, dan setara kas yang siap digunakan dalam kegiatan operasional. Karena sifatnya yang sangat mudah dipindahkan dan rawan penyalahgunaan, kas membutuhkan sistem pengendalian internal yang kuat. Pengendalian tersebut meliputi pemisahan tugas antara penyimpan dan pencatat kas, penggunaan bukti transaksi untuk setiap penerimaan dan pengeluaran, serta rekonsiliasi bank secara rutin untuk memastikan saldo yang tercatat sesuai dengan catatan bank. Selain itu, kas harus disimpan di tempat yang aman dan setiap pengeluaran harus melalui otorisasi. Dengan pengendalian internal yang baik, perusahaan dapat mencegah kecurangan, memastikan keakuratan laporan, dan menjaga keamanan aset kas.

3. Penyajian dan Pemaparan Kas dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, kas disajikan pada bagian aset lancar dalam laporan posisi keuangan (neraca). Kas biasanya ditampilkan dalam kategori kas tunai, kas di bank, dan setara kas yang memiliki jangka waktu sangat pendek serta mudah dicairkan. Selain penyajian pada neraca, informasi mengenai kas juga dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, termasuk kebijakan akuntansi yang digunakan, jenis-jenis kas yang dimiliki, dan pembatasan penggunaan kas jika ada. Sementara itu, pada laporan arus kas, pergerakan kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Penyajian ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami sumber dan penggunaan kas perusahaan, serta menilai likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan secara lebih komprehensif.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima kas di masa mendatang sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan. Piutang diakui ketika perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa kepada pelanggan dan memiliki hak untuk menagih pembayaran, meskipun kas belum diterima. Pengakuan ini penting agar pendapatan dan piutang dicatat pada periode yang sama sesuai prinsip akuntansi akrual. Piutang juga mencerminkan potensi arus kas di masa depan, sehingga penting bagi perusahaan untuk menilai apakah piutang tersebut dapat tertagih. Dengan pengakuan piutang yang tepat, laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai pendapatan dan aset perusahaan.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Penilaian piutang dilakukan berdasarkan nilai realisasi bersih atau jumlah kas yang diperkirakan akan diterima dari pelanggan. Untuk mencapai nilai tersebut, perusahaan harus menghitung potensi penurunan nilai piutang dengan menilai kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Penurunan nilai dihitung melalui pembentukan cadangan kerugian yang menggunakan metode expected credit loss, dimana kerugian diperkirakan berdasarkan data historis dan kondisi ekonomi saat ini. Piutang disajikan di laporan posisi keuangan sebagai piutang bersih, yaitu piutang usaha dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Informasi tambahan mengenai kebijakan penilaian piutang, metode penghitungan cadangan, dan perubahan saldo cadangan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Proses ini memberikan transparansi dan keandalan informasi bagi pengguna laporan keuangan.

6. Analisis Kas dan Utang
Analisis kas dan utang dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam menganalisis kas, perusahaan melihat arus kas dari aktivitas operasi, apakah menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai kegiatan utama. Rasio-rasio seperti cash ratio dan current ratio juga digunakan untuk menilai likuiditas. Untuk analisis utang, perusahaan menilai struktur pendanaan melalui rasio seperti debt to equity ratio dan debt ratio, yang menunjukkan tingkat ketergantungan perusahaan pada utang. Selain itu, kemampuan membayar bunga dinilai melalui rasio times interest earned. Dengan analisis yang tepat, perusahaan dapat mengukur apakah struktur keuangannya aman, apakah kas mencukupi untuk melunasi utang, dan bagaimana stabilitas keuangan secara keseluruhan.

AKM A2025 -> Diskusi

by Indah Rahma alfiah -
Nama : Indah Rahma Alfiah
NPM : 2413031015

Nilai waktu dari uang adalah konsep yang menyatakan bahwa uang yang kita miliki saat ini lebih berharga daripada jumlah yang sama di masa depan. Hal ini terjadi karena uang yang ada sekarang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan, misalnya melalui investasi, menabung, atau digunakan untuk usaha. Dengan kata lain, uang memiliki kemampuan untuk “bertumbuh” seiring berjalannya waktu.

Nilai waktu dari uang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti inflasi dan risiko. Inflasi membuat harga barang dan jasa meningkat, sehingga daya beli uang di masa depan cenderung lebih rendah daripada hari ini. Selain itu, ada risiko bahwa uang yang diharapkan diterima di masa depan mungkin tidak benar-benar diterima karena berbagai ketidakpastian. Itulah sebabnya uang yang diterima lebih cepat biasanya dianggap lebih bernilai.

Konsep ini sangat penting dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti menghitung bunga pinjaman, menentukan nilai investasi, menilai suatu proyek, atau membandingkan apakah lebih baik menerima uang sekarang atau nanti. Perhitungan seperti present value (nilai sekarang) dan future value (nilai mendatang) digunakan untuk mengukur bagaimana uang berubah nilainya dari waktu ke waktu.

Secara sederhana, nilai waktu dari uang mengingatkan kita bahwa: lebih cepat menerima uang, lebih besar manfaatnya, dan semakin lama uang tertahan, semakin kecil nilainya. Dengan memahami konsep ini, seseorang dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan menguntungkan.

AKM A2025 -> Diskusi

by Indah Rahma alfiah -
Nama : Indah Rahma Alfiah
NPM : 2413031015

a. Bagaimana pengelolaan laba bisa mempengaruhi kualitas laba?

Pengelolaan laba (earnings management) dapat mempengaruhi kualitas laba karena tindakan ini memungkinkan manajemen mengubah angka laba melalui pemilihan metode akuntansi atau penyesuaian estimasi tertentu. Ketika pengelolaan laba dilakukan secara manipulatif, informasi yang disajikan menjadi kurang mencerminkan kondisi ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Laba yang dihasilkan tampak baik di atas kertas, tetapi tidak mencerminkan kinerja nyata sehingga kualitasnya menurun. Sebaliknya, jika dilakukan secara wajar dan masih dalam batas standar akuntansi, pengelolaan laba dapat memberikan stabilitas informasi. Namun secara umum, semakin besar intervensi manajemen terhadap angka laba, semakin rendah kualitas laba tersebut karena mengurangi keandalan dan relevansinya bagi pengguna laporan keuangan.

b. Mengapa kita harus berhati-hati menggunakan angka laba? Apa tujuan penerapan prinsip akuntansi pada laporan laba rugi?

Kita harus berhati-hati dalam menggunakan angka laba karena laba tidak hanya berasal dari transaksi nyata, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai estimasi, asumsi, dan kebijakan akuntansi. Perbedaan metode penyusutan, penilaian persediaan, serta pengakuan pendapatan dapat membuat angka laba berubah meskipun aktivitas perusahaan sama. Selain itu, laba dapat dimanipulasi melalui pengelolaan laba, sehingga tidak selalu mencerminkan keadaan keuangan perusahaan secara riil.

Penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum bertujuan untuk memastikan laporan laba-rugi disusun secara konsisten, dapat dibandingkan, dan dapat dipercaya. Prinsip ini juga membatasi ruang manajemen untuk melakukan manipulasi serta memberikan pedoman agar informasi laba yang disajikan lebih transparan, relevan, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.