1. Prinsip-prinsip atau Standar Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP)
Prinsip atau standar akuntansi yang diakui secara umum memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yaitu:
Relevansi → informasi harus berguna untuk membantu proses pengambilan keputusan.
Keandalan → informasi harus dapat dipercaya dan disampaikan dengan jujur.
Dapat dibandingkan → laporan keuangan harus memungkinkan perbandingan antara periode dan antar perusahaan.
Konsistensi → metode yang digunakan harus sama dari satu periode ke periode lainnya untuk memastikan hasil yang dapat dibandingkan.
Dapat dipahami → informasi harus disajikan dengan jelas agar mudah dipahami.
Materialitas → hanya informasi yang penting dan berpengaruh pada keputusan yang harus diungkapkan.
Konservatisme → di tengah ketidakpastian, akuntan harus memilih opsi yang tidak melebih-lebihkan nilai aset atau laba.
Pengungkapan penuh → semua informasi penting harus diungkap agar laporan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
2. Perbedaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan FASB dan Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan FASB
Dalam ranah standar akuntansi di AS, FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan dua kategori pedoman, yakni Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) dan Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC). SFAS merupakan norma resmi yang sifatnya mengikat dan harus diterapkan dalam praktik akuntansi, meliputi aturan mengenai pengakuan pendapatan, penilaian aset, atau metode depresiasi.
Di sisi lain, SFAC adalah kerangka konsep yang berperan sebagai landasan pemikiran dalam pembuatan standar, tetapi tidak bersifat mengikat untuk diterapkan langsung. SFAC merinci tujuan dari pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi. Dengan demikian, SFAS berperan sebagai panduan praktis yang perlu diikuti, sedangkan SFAC menjadi dasar konseptual untuk pengembangan standar akuntansi.
Prinsip atau standar akuntansi yang diakui secara umum memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yaitu:
Relevansi → informasi harus berguna untuk membantu proses pengambilan keputusan.
Keandalan → informasi harus dapat dipercaya dan disampaikan dengan jujur.
Dapat dibandingkan → laporan keuangan harus memungkinkan perbandingan antara periode dan antar perusahaan.
Konsistensi → metode yang digunakan harus sama dari satu periode ke periode lainnya untuk memastikan hasil yang dapat dibandingkan.
Dapat dipahami → informasi harus disajikan dengan jelas agar mudah dipahami.
Materialitas → hanya informasi yang penting dan berpengaruh pada keputusan yang harus diungkapkan.
Konservatisme → di tengah ketidakpastian, akuntan harus memilih opsi yang tidak melebih-lebihkan nilai aset atau laba.
Pengungkapan penuh → semua informasi penting harus diungkap agar laporan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
2. Perbedaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan FASB dan Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan FASB
Dalam ranah standar akuntansi di AS, FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan dua kategori pedoman, yakni Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) dan Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC). SFAS merupakan norma resmi yang sifatnya mengikat dan harus diterapkan dalam praktik akuntansi, meliputi aturan mengenai pengakuan pendapatan, penilaian aset, atau metode depresiasi.
Di sisi lain, SFAC adalah kerangka konsep yang berperan sebagai landasan pemikiran dalam pembuatan standar, tetapi tidak bersifat mengikat untuk diterapkan langsung. SFAC merinci tujuan dari pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi. Dengan demikian, SFAS berperan sebagai panduan praktis yang perlu diikuti, sedangkan SFAC menjadi dasar konseptual untuk pengembangan standar akuntansi.