Kiriman dibuat oleh Eris Ana Dita

TA2025 -> CASE STUDY

oleh Eris Ana Dita -
Nama : Eris Ana Dita
Npm : 2413031017

1. Dua basis pengukuran yang relevan dalam kasus PT Surya Terang adalah:
a). Biaya Historis: Aset dicatat berdasarkan harga perolehan pada saat pembelian dikurangi akumulasi penyusutan. Kelebihannya adalah prosesnya sederhana, mudah dipahami, dan menyediakan stabilitas dalam laporan keuangan karena beban penyusutan yang konsisten setiap periode. Kekurangannya, nilai tercatat bisa tidak mencerminkan nilai pasar terkini, apalagi saat ada penurunan nilai akibat teknologi baru.Nilai Wajar

b). Model Revaluasi : Aset dinilai ulang berdasarkan nilai pasar saat ini. Kelebihannya, laporan keuangan menjadi lebih relevan karena mencerminkan kondisi pasar yang sesungguhnya. Namun, kekurangannya adalah nilai wajar yang dapat berfluktuasi menyebabkan ketidakstabilan laba rugi dan kompleksitas dalam penilaian yang memerlukan estimasi atau penilaian independen.

2. Jika PT Surya Terang memilih model revaluasi, dalam laporan posisi keuangan, nilai mesin akan disesuaikan turun menjadi Rp400.000.000 dari nilai tercatat Rp600.000.000, sehingga terjadi penurunan nilai sebesar Rp200.000.000.Penurunan nilai ini akan dicatat sebagai kerugian dalam laporan laba rugi, langsung mengurangi laba perusahaan.Penyusutan masa depan akan dihitung ulang dengan basis nilai wajar tersebut dan sisa umur manfaat, yang dapat mengubah besaran beban penyusutan tahun-tahun mendatang.

3. Pengukuran menggunakan nilai wajar dalam konteks ini lebih memenuhi karakteristik relevansi karena memberikan gambaran nilai aset yang aktual sesuai kondisi pasar sehingga informasi menjadi lebih berguna untuk pengambilan keputusan. Namun, aspek keandalan nilai wajar bisa lebih rendah dibanding biaya historis karena nilai wajar bergantung pada estimasi dan penilaian yang bisa bersifat subjektif serta berfluktuasi. Sementara itu, biaya historis lebih mudah diverifikasi dan memiliki dasar bukti kuat, sehingga lebih dapat diandalkan meskipun kurang relevan dalam kondisi pasar yang berubah drastis.

AKM A2025 -> Diskusi

oleh Eris Ana Dita -
Nama : Eris Ana Dita
Npm : 2413031017

Neraca sebagai sumber informasi memiliki keterbatasan utama yang perlu diperhatikan dalam diskusi. Pertama, neraca mencatat nilai aset dan kewajiban berdasarkan biaya historis, sehingga nilainya tidak selalu mencerminkan harga pasar saat ini. Hal ini berarti informasi dalam neraca dapat kurang akurat untuk menilai kondisi keuangan terkini.

Kedua, neraca tidak bisa sepenuhnya mengungkap berbagai aset tidak berwujud seperti merek dagang, reputasi, dan kekayaan intelektual yang memiliki nilai ekonomi penting namun sulit diukur secara kuantitatif.

Ketiga, neraca tidak mempertimbangkan dampak inflasi yang dapat mengubah daya beli nilai uang yang tercatat, sehingga membatasi relevansi pembandingannya antar waktu. Selain itu, neraca hanya menggambarkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentu, sehingga tidak menunjukkan perubahan kondisi keuangan secara dinamis. Terakhir, terdapat risiko manipulasi atau rekayasa data yang bisa mempengaruhi keandalan informasi tersebut. Oleh karena itu, meskipun neraca penting, pengguna harus memahami keterbatasannya agar tidak salah dalam pengambilan keputusan keuangan berdasarkan data yang disajikan.

TA2025 -> DISKUSI

oleh Eris Ana Dita -
Nama : Eris Ana Dita
Npm : 2413031017

Financial Accounting Standards Board (FASB) adalah lembaga yang pertama kali menyusun kerangka konseptual untuk mengatur prinsip-prinsip akuntansi berterima umum di Amerika Serikat. Kerangka ini memberikan kerangka kerja teoritis yang membantu pembuatan standar akuntansi secara sistematis, menghindari pendekatan yang hanya mengatasi masalah satu per satu seperti yang dilakukan badan sebelumnya. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam membuat keputusan ekonomi.

Kerangka ini menjelaskan elemen dasar laporan keuangan seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban, yang diukur baik pada titik waktu tertentu maupun selama periode tertentu. Informasi akuntansi harus memiliki karakteristik fundamental yaitu relevansi dan keandalan (representasi yang dapat dipercaya), serta karakter penguat seperti ketepatan waktu, kemampuan diverifikasi, kemudahan dipahami, dan kemampuan dibandingkan antar entitas.

Ada asumsi penting yang mendasari seperti entitas ekonomi yang terpisah, kelanjutan usaha, pembagian informasi dalam periode waktu (periodisitas), dan pengukuran berdasarkan satuan moneter. Prinsip-prinsip akuntansi meliputi pengakuan pendapatan saat jasa atau barang diserahkan dan pencocokan beban sesuai dengan periode pendapatan yang terkait. Namun, pelaporan keuangan juga dibatasi oleh biaya penyusunan laporan dan konservatisme dalam pengakuan keuntungan dan kerugian.