Posts made by I GEDE DHARMA WIJAYA

MKU PSTI A dan B 2024 -> FORUM ANALISIS JURNAL

by I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama : I Gede Dharma Wijaya
NPM : 2455061004
Kelas : PSTI B

Menurut saya jurnal ini membahas tentang betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia mulai memasuki era demokrasi, namun proses ini tidak berjalan mulus. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan cara-cara demokratis dalam menyelesaikan masalah, bahkan masih ada yang menggunakan kekerasan atau politik uang. Di sinilah PKn berperan, yaitu untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan konsep masyarakat madani. Tujuannya agar masyarakat, khususnya pelajar, memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara serta mampu berpikir kritis dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik.

Di jurnal ini juga menyoroti bagaimana PKn bisa menjadi tempat belajar yang tidak hanya sekedar teori, tetapi juga praktik. Mahasiswa diharapkan bisa mengalami langsung bagaimana berdemokrasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di kampus maupun di lingkungan sekitar. Tantangan yang dihadapi dalam penerapan PKn adalah pengaruh era digital yang sering kali membawa informasi yang menyebarkan dan bisa meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, PKn harus terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan zaman agar bisa tetap relevan dan efektif dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
Nama : I Gede Dharma Wijaya
NPM : 2455061004
Kelas : PSTI B

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi memiliki peran strategi dalam membentuk karakter mahasiswa agar memilikiisme yang kuat, sikap kritis, serta pemahaman yang mendalam mengenai demokrasi. Mata kuliah ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kecerdasan akademik, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan tanggung jawab kebangsaan. Dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, serta berbagai regulasi pendidikan dan ketatanegaraan, PKn menjadi salah satu pilar penting dalam menciptakan generasi muda yang memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.

Selain memberikan pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara, PKn juga berfungsi sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran hukum, serta membangun kepedulian terhadap berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan. Mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk pesatnya perkembangan teknologi, perubahan kebijakan pendidikan, serta ancaman ideologi yang dapat memunculkan rasa nasionalisme.

Di era digital, tantangan yang dihadapi PKn semakin kompleks, seperti penyebaran disinformasi, pengaruh globalisasi, serta ancaman radikalisme yang dapat mengikis rasa persahabatan. Oleh karena itu, PKn harus terus beradaptasi dan berkembang agar tetap relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini. Pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual diperlukan untuk membangkitkan kesadaran bernegara yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Ke depan, PKn diharapkan dapat melahirkan mahasiswa yang inovatif, berintegritas, serta mampu berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Dengan demikian, PKn bukan sekadar mata kuliah wajib, melainkan sebuah yayasan dalam membangun karakter generasi penerus bangsa yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.

MKU Pancasila TI A -> Forum Menanngapi video 2

by I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama: I Gede Dharma Wijaya
Kelas: PSTI B
NPM: 2455061004
Di era digital saat ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi ideologi Pancasila dengan pendekatan yang lebih relevan dan inklusif. Pemerintah perlu merancang kurikulum yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat secara efektif, terutama dengan perjanjian bahasa dan penyampaian nilai-nilai Pancasila melalui narasi yang menarik. Hal ini bertujuan agar konsep-konsep nasionalisme lebih mudah dipahami, khususnya oleh generasi muda yang sering kali kurang tertarik pada pemahaman teoritis yang terlalu kompleks.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menggarisbawahi pentingnya dua pendekatan utama dalam pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga-lembaga resmi seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara sistematis, sedangkan jalur kultural memanfaatkan institusi pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jalur kedua ini diharapkan dapat bersinergi guna memperkuat penerapan Pancasila di masyarakat.Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya diukur dari meningkatnya toleransi, tetapi juga dari adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keadilan sosial. Sinergi antara pembinaan ideologi yang adaptif dan kebijakan yang berkeadilan menjadi kunci utama untuk memastikan relevansi Pancasila dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman hidup yang dinamis dan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur kebangsaan dalam konteks masyarakat modern.