Posts made by MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA

Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Dalam video yang membahas kasus "Jaksa Tapsel Jovi Andrea", permasalahan utama yang dihadapi adalah klaim Jovi bahwa dirinya telah dikriminalisasi, dengan menegaskan tuduhan terhadap Nella tidak berdasar. Sebenarnya, Jovi hanya mengkritik Nella karena menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi. Namun, alih-alih mendapatkan dukungan, Jovi justru dijerat tuntutan pencemaran nama baik oleh Nella, yang merusak reputasinya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan penegakan hukum yang adil dengan hakim yang tidak berpihak dan hanya mengacu pada bukti yang ada. Selain itu, perkembangan kasus ini perlu diawasi guna memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan dan Nella tidak lagi menyalahgunakan kekuasaan dengan menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi.
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Video diatas membahas materi terkait pancasila sebagai sistem etika dan tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.
Dari video tersebut dapat saya simpulkan bahwa pancasila tidak hanya menjadi sebuah dasar negara, tetapi pancasila juga dapat menjadi sistem etika dalam kehidupan sehari-hari. Peran Pancasila sebagai sistem etika sangat penting untuk membantu kita menghadapi tantangan zaman, seperti perubahan sosial, lemahnya penegakan hukum, dan pengaruh kapitalisme.
Tantangan-tantangan tersebut menunjukkan bahwa banyak warga negara, termasuk generasi muda, belum sepenuhnya memaknai Pancasila secara praktis. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa, kita perlu memahami Pancasila secara mendalam, bukan hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai pedoman dalam bertindak, sehingga sikap dan perilaku kita mencerminkan jiwa Pancasila.
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Menurut saya, Artikel ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, yaitu masa di mana fakta sering kali kalah oleh emosi dan opini yang tidak berdasar. Pancasila, sebagai dasar negara, harus menjadi pedoman moral dan politik untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, adil, dan harmonis. Dalam menghadapi tantangan disinformasi, hoax, dan radikalisme, Pancasila berperan sebagai filter nilai untuk mengarahkan masyarakat menuju pemahaman yang kritis dan bertanggung jawab terhadap informasi.

Generasi muda memainkan peran strategis dalam mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila. Mereka perlu mengembangkan literasi media dan pola pikir kritis untuk menghadapi dampak negatif teknologi informasi, seperti hoax dan ujaran kebencian. Artikel ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan moral dan politik.

Kesimpulannya, penerapan Pancasila sebagai etika politik membutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan literasi media, memperkuat pendidikan karakter, dan menjaga integritas nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan politik, sosial, dan budaya Indonesia.
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
KELAS : PSTI A

Tantangan dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang cukup kompleks. Sebagai landasan ideologi, Pancasila menghadapi berbagai ujian, terutama dalam upaya penanaman nilai-nilainya kepada seluruh warga negara. Beberapa tantangan yang nyata terlihat adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang Pancasila di kalangan generasi muda, serta munculnya sikap individualisme dan apatisme yang bertolak belakang dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

Cara untuk menyelesaikan permasalahan pada sikap warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila adalah
1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila: Integrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam semua mata pelajaran, bukan hanya PPKn, agar peserta didik dapat memahami dan menerapkannya di berbagai aspek kehidupan.
2. Lingkungan Sekolah yang Mencerminkan Nilai Pancasila: Sekolah dan tenaga pendidik perlu menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai gotong-royong, persatuan, dan keadilan.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Penguatan Karakter: Program bakti sosial, kegiatan gotong-royong, dan pelatihan kepemimpinan dapat menjadi sarana nyata menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan peserta didik.
4. Pemanfaatan Media dan Teknologi: Gunakan media sosial dan konten kreatif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, menjangkau generasi muda dengan cara yang menarik.
5. Pelatihan bagi Pendidik: Bekali pendidik dengan pelatihan agar mereka mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran.
6. Keterlibatan Masyarakat: Libatkan orang tua dan tokoh masyarakat dalam program yang menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk memberikan teladan nyata.
7. Kebijakan Publik Berbasis Pancasila: Pemerintah perlu mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan yang adil dan berpihak pada rakyat.
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Artikel ini menyajikan pembahasan yang mendalam tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan filosofis dalam sistem pendidikan nasional. Menurut artikel ini, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai ruh pendidikan yang mengarahkan pengembangan ilmu pendidikan berbasis nilai-nilai kebangsaan. Pendekatan ini sangat relevan karena pendidikan yang berakar pada Pancasila diharapkan mampu membangun karakter generasi penerus yang berjiwa nasionalis, berintegritas, dan memiliki etika yang kuat.

Namun, ada beberapa tantangan yang diangkat dalam artikel ini, terutama terkait dengan penerapan nilai-nilai Pancasila yang sering terbatas hanya pada mata pelajaran tertentu. Hal ini mengindikasikan kurangnya integrasi Pancasila dalam keseluruhan proses pendidikan, yang seharusnya menjadi bagian integral dari semua mata pelajaran, bukan hanya terbatas pada bidang studi khusus.

Keberhasilan pendidikan berbasis Pancasila menuntut peran serta semua pendidik, tidak hanya pengampu mata pelajaran terkait Pancasila. Partisipasi seluruh pihak akan memungkinkan terciptanya lingkungan pendidikan yang secara holistik menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek, termasuk pembentukan moral dan etika. Dengan demikian, pendekatan yang menyeluruh ini sangat mendukung upaya menjadikan Pancasila bukan hanya teori, tetapi juga praksis dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini juga memberikan perspektif bahwa pendidikan tidak hanya soal menyampaikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan inspirasi dan memberikan makna bagi peserta didik. Tanggapan ini menggarisbawahi pentingnya artikel ini dalam mengingatkan bahwa pendidikan yang didasarkan pada Pancasila memiliki peran signifikan dalam pembentukan karakter bangsa dan menjaga integritas nasional.