Posts made by MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA

Nama : Muhammad Adhiyatma Razendra
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI-A

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi berperan dalam membentuk mahasiswa yang memiliki jiwa nasionalisme, berpikir kritis, dan memahami prinsip-prinsip demokrasi. Selain memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, PKn juga berfungsi untuk menanamkan nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran hukum, serta membangun kepedulian terhadap persoalan sosial, politik, dan lingkungan.

Seiring perkembangan zaman, PKn menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan kurikulum, pengaruh era digital, serta ancaman radikalisme dan disinformasi yang dapat melemahkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, PKn harus terus berkembang agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu membentuk mahasiswa yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap bangsa. Ke depan, PKn diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang inovatif serta mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan.
Nama : Muhammad Adhiyatma Razendra
NPM : 2415061086
KELAS : PSTI-A

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran krusial dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam hal demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Jurnal ini, menurut saya, cukup baik dalam menjelaskan tantangan yang dihadapi Indonesia setelah runtuhnya Orde Baru, seperti penyelesaian konflik yang tidak demokratis, maraknya politik uang, serta rendahnya literasi politik di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, PKn dipandang sebagai salah satu cara untuk membentuk warga negara yang lebih kritis, memahami hak dan kewajibannya, serta memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai prinsip-prinsip demokrasi.

Meskipun demokrasi di Indonesia terus berkembang, masih ada kendala yang perlu diatasi, seperti penyebaran berita hoaks, polarisasi politik, dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam ranah politik. Salah satu kelemahan jurnal ini, menurut saya, adalah kurangnya pembahasan mengenai bagaimana PKn dapat diterapkan secara konkret dalam era digital. Pembelajaran PKn sering kali terlalu berorientasi pada teori tanpa memberikan implementasi nyata, sehingga efektivitasnya dalam meningkatkan kesadaran politik masih terbatas. Meskipun jurnal ini menawarkan landasan teori yang cukup kuat, pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif belum banyak disoroti, padahal hal ini penting agar PKn lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Pandangan saya mengenai video permasalahan 2 adalah bahwa menyesuaikan nilai-nilai Pancasila dengan karakteristik masyarakat di era digital merupakan langkah krusial untuk memastikan relevansi ideologi tersebut. Pemerintah, melalui BPIP, dapat merancang materi yang sesuai dengan beragam kelompok masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Pendekatan ini membutuhkan penyampaian narasi yang sederhana, bahasa yang mudah dipahami, serta pemanfaatan media populer seperti platform digital. Tujuannya adalah agar nilai-nilai Pancasila dapat diserap dengan baik dan mampu mendorong perilaku positif, khususnya dalam interaksi di dunia maya.

Lebih lanjut, pengintegrasian nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan melalui pendekatan struktural dan kultural. Di ranah pendidikan formal, kurikulum harus dirancang agar relevan, sementara di sektor informal, media sosial, lembaga pendidikan, serta komunitas dapat dijadikan sarana sosialisasi yang kreatif. Dengan kolaborasi dari kedua pendekatan ini, nilai-nilai seperti keadilan sosial dan toleransi dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Pancasila tetap menjadi landasan utama di tengah perkembangan teknologi yang pesat.