Forum Diskusi 2

Forum Diskusi 2

Number of replies: 67

bagaimana tanggapan anda terkait tantangan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia.

dan bagaimana menyelesaikan setiap permasalahan pada sikap masalah warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa yang dapat diajarkan sebagi wujud implementasi

In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Steven Nataniel Kasim -
Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa makin kompleks, terutama di era globalisasi. Banyak warga, terutama generasi muda, kurang peduli akan pentingnya Pancasila sebagai identitas nasional. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan Pancasila harus diintegrasikan ke semua mata pelajaran dan diterapkan lewat kegiatan sehari-hari di sekolah. Teladan dari guru dan tokoh masyarakat juga penting, begitu pula media sosial sebagai sarana edukasi. Pendekatan berbasis budaya lokal dapat memperkuat nilai kebangsaan. Dengan langkah ini, Pancasila dapat menjadi dasar moral yang nyata dan bukan sekadar teori.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI-B

Menurut saya tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang cukup besar. Di tengah modernisasi dan pengaruh budaya asing yang begitu kuat, banyak orang yang mulai meragukan nilai-nilai Pancasila. Ini tentu mengkhawatirkan, karena Pancasila seharusnya menjadi landasan untuk membangun karakter dan identitas bangsa kita. Jadi, penting bagi kita untuk menjaga nilai-nilai ini agar tetap relevan dan diterima oleh generasi muda.

Untuk mengatasi masalah ketidakpedulian warga negara terhadap Pancasila, kita bisa mulai dengan pendidikan yang menarik dan menyentuh hati. Misalnya, mengajarkan Pancasila lewat kegiatan yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti program pengabdian atau kerja sama dengan komunitas. Selain itu, kita bisa melibatkan siswa dalam diskusi dan proyek yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, diharapkan generasi muda bisa merasa lebih dekat dengan Pancasila dan menganggapnya sebagai bagian penting dari identitas mereka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Nabila Saida Zara -
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang menghadapi tantangan dalam penerapannya di masyarakat. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran warga negara, terutama generasi muda, tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang menganggap Pancasila hanya sebagai teks di buku pelajaran atau simbol negara, tanpa melihatnya sebagai pedoman hidup yang membentuk jati diri bangsa.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah pendidikan yang lebih mendalam tentang Pancasila. Bukan hanya mengajarkannya di kelas, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Pendekatan yang menarik dan relevan dengan kondisi zaman, seperti melalui media sosial atau kegiatan ekstrakurikuler, bisa membantu menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, contoh nyata dari para pemimpin dan pendidik juga sangat penting. Jika mereka menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan, maka warga negara, terutama generasi muda, akan lebih mudah mengikuti dan meneladani.

Pada akhirnya, implementasi Pancasila harus dimulai dari kesadaran bersama bahwa nilai-nilai ini bukan hanya teori, tetapi pedoman hidup yang perlu diterapkan dalam tindakan sehari-hari. Hal ini dapat membentuk karakter bangsa yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada jati diri sebagai bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Fathan Rizqi Syahbana IF UNILA -
Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B

Pendapat saya mengenai Tantangan Pancasila sebagai Filsafat Bangsa itu bisa berasal dari permasalah internal dan eksternal. Banyak masyarakat indonesia pada dasarnya masih belum bisa menerapkan pancasila sebagai pedoman dan filsafat bangsa indonesia dengan baik karena lingkungan yang tidak mendukung hal tersebut, ataupun ketidaktahuan masyarakat terhadap hal tersebut karena kurangnya pendidikan atau pengetahuan yang didapatkan dengan baik mengenai masalah tersebut. Masalah internal lainnya juga berasal dari oknum yang memperburuk bangsa indonesia sendiri seperti Korupsi, Kolusi, dan nepotisme yang pada dasarnya menghancurkan bangsa sendiri. Hal ini harus segera diatasi dengan memfokuskan pendidikan pada bidang yang membentuk karakter dan mengutamakan Fungsi dan manfaat pancasila sebagai filsafat bangsa

Dilain sisi, Masalah Globalisasi yang kunjung berubah setiap saat pun bisa menjadi tantangan eksternal berkaitan dengan pancasila sebagai filsafat bangsa karena banyaknya hal yang baru masuk yang berpotensi merubah banyak pandangan bangsa indonesia, maka sebaiknya hak-hal negatif dari globalisasi terutama berkaitan dengan pancasila sebagai filsafat lebih baik disaring dan dihindari, sedangkan hal baiknya harus bisa dimafaatkan dengan baik dan merubahnya sesuai dengan khas bangsa indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Dendi Denata -
Nama : Dendi Denata
NPM : 2415061087
PSTI-B

pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia makin lama makin tergerus oleh pengaruh budaya asing dan pergaulan bebas. banyak nya pengaruh budaya asing yang masuk mempengaruhi pola masyarakat saat ini, masyarakat pun kesulitan untuk menyaring budaya dan pergaulan yang pantas masuk ke dalam bangsa. minim nya literasi dan pemahaman generasi muda terhadap pancasila sebagai filosofi bangsa serta tenaga pendidik yang kurang perhatian terhadap penting nya pancasila sebagai filosofi bangsa menjadi faktor-faktor utama yang menjadi tantangan pancasila sebagai filosofi bangsa dapat diterapkan.

warga negara yang baik adalah warga negara yang dapat mengimplementasikan dan mencerminkan ruh, jati diri, dan filosofi bangsa nya dengan baik dan sesuai. untuk itu hal ini harus dibenahi dan dimulai dari dasar nya. tenaga pendidik harus memberikan perhatian lebih untuk menerapkan pancasila pada setiap kegiatan belajar mengajar, bukan hanya tenaga pendidik pancasila namun juga dilakukan oleh seluruh tenaga pendidik, karena sejati nya semua ilmu yang diajarkan dalam pendidikan dapat terhubung dengan pancasila. kemudian masyarakat juga harus dapat memilah kebudayaan dan pergaulan asing yang masuk ke dalam bangsa agar tidak terbawa arus ke barat-baratan. dengan pemahaman teoritis dan implementasi praksis yang baik oleh tenaga pendidik dan masyarakat yang berkesinambungan maka permasalahan yang terjadi dapat diatasi dan output yang berpegang teguh serta dapat mengimplementasikan pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia dapat terwujud.
In reply to Dendi Denata

Re: Forum Diskusi 2

by Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
Npm : 2415061071
Kelas : PSTI A


Tantangan utama pancasila sebagai filsafat bangsa adalah Globalisasi dan masuknya arus budaya asing dimana globalisasi sendiri membawa masuk berbagai nilai dan budaya dari luar yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Masyarakat indeonesia terutama geneari muda sering kali lebih tertarik dengan budaya asing yang dianggap lebih modern dan menarik. Untuk mengatasi masalah ketidakpedulian terhadap pancasila adalah dengan cara penguaan Pendidikan karakter berbasis pancasila,Pendidikan karakter disemua jenjang sekolah perlu dietekankan terhadap pemahaman pancasila dan penerapan nilai-nilai pancasila agar generasi muda benar-benar memahami makna pancasila
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Rachel Inaya Allantama -
Nama: Rachel Inaya Allantama
NPM: 2455061009
Kelas: PSTI B

Tanggapan saya mengenai tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bahwa sering kali masyarakat tidak memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Banyak orang melihat Pancasila hanya sebagai simbol atau jargon tanpa menyadari makna di baliknya. Hal ini menjadi hambatan besar dalam membangun karakter dan identitas bangsa yang kokoh.

Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk mendidik masyarakat tentang arti dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila perlu diintegrasikan secara menyeluruh dalam kurikulum dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dengan pendekatan yang relevan dan sesuai konteks. Selain itu, kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat, seperti seminar dan aksi nyata yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga negara terhadap pentingnya Pancasila. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, kita dapat memperkuat pemahaman Pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Raffi Ichwan Pramudya -
Nama : Raffi Ichwan Pramudya
NPM : 2455061017
Kelas PSTI A

Menurut saya, tantangan utama dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, agar memahami dan peduli pada nilai-nilai Pancasila. Jika sikap peduli terhadap Pancasila melemah, maka persatuan dan kebersamaan kita sebagai bangsa juga terancam. Oleh karena itu, Pancasila harus tidak hanya dipahami secara teori, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan yang menumbuhkan semangat kerja sama dan gotong royong.

Tantangan ini semakin besar dengan adanya pengaruh globalisasi dan perubahan budaya yang mengurangi perhatian pada nilai-nilai Pancasila. Kurangnya pengajaran yang menanamkan Pancasila sejak dini turut memperburuk situasi ini. Untuk mengatasinya, peran lembaga pendidikan, keluarga, dan pemerintah sangat diperlukan. Sekolah perlu mengajarkan Pancasila secara praktis dalam kegiatan siswa, orang tua perlu menjadi contoh nilai-nilai Pancasila di rumah, dan pemerintah harus mendukung program-program yang menanamkan semangat kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Aziz Muhammad Sultan Ghani -
Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia saat ini meliputi pengaruh kapitalisme yang kuat, yang dapat mengikis nilai-nilai Pancasila dan menciptakan ketidakadilan sosial. Selain itu, ada kecenderungan masyarakat yang kurang peduli terhadap pentingnya Pancasila sebagai jati diri bangsa, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilainya.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan formal dan informal. Materi Pancasila perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang. Selain itu, menggalang komunitas yang peduli terhadap Pancasila dapat menjadi langkah efektif, di mana warga dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Menunjukkan implementasi nyata dari nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publik dan tindakan sehari-hari juga sangat penting. Misalnya, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menjalankan praktik gotong royong untuk mencapai keadilan sosial. Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kapitalisme juga dapat membantu masyarakat lebih menghargai nilai-nilai tersebut.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai Pancasila sebagai bagian integral dari identitas bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B
Tantangan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana cara membuat pancasila tetap relevan di kehidupan sehari-hari dan agar nilai-nilainya dapat diterima dan diterapkan oleh semua warga negara, terutama generasi muda, yang terkadang kurang peduli dengan pentingnya pancasila sebagai identitas bangsa. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengajarkan pancasila dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Salah satu solusi adalah melalui pendidikan yang berbasis pengalaman dan teknologi. Misalnya, memanfaatkan media sosial, aplikasi pendidikan, atau video kreatif untuk menyampaikan nilai-nilai pancasila dengan cara yang lebih modern dan sesuai dengan cara berpikir generasi muda saat ini. Selain itu, pendidik harus menjadi contoh nyata dengan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa bisa melihat langsung manfaat dan relevansinya. Dengan metode-metode tersebut, diharapkan warga negara akan lebih peduli dan merasa pancasila adalah bagian penting dari jati diri bangsa yang harus dijaga dan diterapkan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama : I Gede Dharma Wijaya
NPM : 2455061004
Kelas : PSTI B

Tantangan utama Pancasila sebagai filosofi bangsa adalah memastikan nilai-nilainya tetap relevan dan diterapkan dalam keseharian, terutama di tengah pengaruh globalisasi dan ideologi asing. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan sosial, yang mengakibatkan menurunnya rasa kebersamaan dan nasionalisme. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan Pancasila perlu diterapkan sejak dini melalui kurikulum yang tidak hanya teoritis, tetapi juga mencakup kegiatan praktis yang menumbuhkan rasa peduli, gotong royong, toleransi, dan keadilan. Dukungan keluarga dan lingkungan dalam membudayakan Pancasila juga sangat penting agar nilai-nilainya menjadi bagian dari identitas bangsa yang kokoh.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Devi Novita -
Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI B

Sebagai warga negara yang mencintai NKRI, saya percaya bahwa tantangan terbesar Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah menjaga relevansinya di tengah perubahan zaman dan kompleksitas sosial yang terus berkembang. Banyak warga negara yang mungkin tidak lagi memahami pentingnya Pancasila sebagai jati diri bangsa, karena kurangnya pemahaman dan penanaman nilai-nilainya sejak dini. Solusinya terletak pada pendidikan yang berkesinambungan, mulai dari keluarga hingga sekolah, dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tidak hanya lewat teori, tetapi melalui keteladanan, dialog terbuka, dan keterlibatan aktif di masyarakat. Dengan begitu, Pancasila bukan hanya menjadi wacana, tetapi hidup dalam sikap dan tindakan setiap warga negara, membentuk bangsa yang berakar kuat pada jati diri dan prinsip bersama.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Intan Safitri -
Nama : Intan Safitri
NPM : 2415061036
PSTIB

Menurut saya tantangan terbesar Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terletak pada implementasinya dalam kehidupan nyata. Meski Pancasila diakui sebagai dasar ideologis dan moral bangsa, masih banyak ketimpangan dalam pengamalan nilai-nilainya, seperti maraknya kasus korupsi, intoleransi, dan perpecahan sosial. Tantangan ini memerlukan upaya serius untuk menginternalisasi Pancasila agar nilai-nilai Pancasila benar-benar hidup dalam sistem aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Untuk mengatasi sikap apatis warga negara terhadap pentingnya Pancasila, diperlukan pendekatan edukatif dan praktis yang konsisten. Pendidikan Pancasila harus diberikan sejak dini dengan cara yang relevan dan menarik, sehingga nilai-nilai Pancasila terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan sosial yang mengedepankan gotong royong, toleransi, dan keadilan juga penting sebagai wujud nyata implementasi Pancasila. Dengan begitu Pancasila dapat menjadi bagian dari jati diri bangsa yang tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihidupi bersama.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Fareluna Nazwa Hafeiz -
Nama : Fareluna Nazwa Hafeiz
NPM : 2415061026
Kelas : PSTI B

Ada begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia, diantaranya adalah Globalisasi dan Modernisasi; seperti masuknya ideologi asing yang dapat menggerus nilai Pancasila, materialisme dan individualisme yang bertentangan dengan gotong royong, dan pengaruh media sosial dan informasi yang tidak terfilter. Kemudian Pemahaman yang Dangkal; maksudnya, Pancasila hanya dipahami sebagai hafalan, bukan nilai hidup, kemudian kurangnya internalisasi dalam kehidupan sehari-hari dan minimnya pembelajaran kontekstual. Selain itu ada juga Degradasi Moral; seperti, meningkatnya korupsi dan ketidakadilan, berkurangnya toleransi antar kelompok dan lunturnya nilai-nilai kebersamaan.

Mengenai solusi untuk warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila sebagai jati diri bangsa yang dapat diajarkan sebagi wujud implementasi antara lain ; Mengembangkan metode pembelajaran Pancasila yang lebih interaktif, menggunakan studi kasus dan diskusi yang relevan, dan membuat program-program kreatif yang menarik bagi generasi muda. Di lingkungan keluarga, bisa dilakukan dengan membiasakan musyawarah dalam pengambilan keputusan, mengajarkan toleransi dan gotong royong, dan memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula modernisasi metode penyampaian sesuai perkembangan zaman, seperti Memanfaatkan media sosial untuk kampanye nilai Pancasila, membuat konten digital yang menarik dan edukatif, dan menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Akhmad Faishal Kharisma -
Nama : Akhmad Faishal Kharisma
NPM : 2415061054
Kelas : PSTI A

Salah satu tantangan utama dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana nilai-nilainya dapat dihayati dan diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan warga negara. Saat ini, banyak warga negara yang kurang memahami atau bahkan mengabaikan Pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa, menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila masih kurang internalisasi di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.


Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan yang berlandaskan Pancasila harus diterapkan dalam semua aspek pendidikan dan kegiatan sosial. Ini tidak hanya harus diterapkan dalam lingkup formal seperti mata pelajaran Pancasila, tetapi juga harus diintegrasikan dalam semua aspek pembelajaran dan kegiatan sosial. Melalui pendidikan karakter yang konsisten, penguatan kurikulum tersembunyi, dan teladan para pemimpin dan pendidik, diharapkan warga negara akan lebih menghargai Pancasila sebagai panduan dalam bersikap dan bertindak.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Aldo Riyantama -

Nama: Aldo Riyantama 

NPM:2415061068

Kelas:PSTI B


Tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah adanya ketidakpedulian sebagian warga negara terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ketidakpedulian ini terlihat dari perilaku yang tidak mencerminkan semangat Pancasila, seperti meningkatnya kasus kenakalan remaja, perilaku tidak etis, korupsi, dan berbagai tindakan yang merusak integritas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Pancasila belum merata, terutama karena nilai-nilai tersebut sering kali tidak ditanamkan secara mendalam dan menyeluruh pada semua jenjang pendidikan.


Untuk mengatasi masalah ini, penguatan pendidikan Pancasila perlu dilakukan di semua tingkat pendidikan. Proses pendidikan ini harus dirancang agar Pancasila tidak hanya menjadi materi hafalan, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku nyata yang diinternalisasi sejak dini. Selain itu, pemanfaatan teknologi juga sangat penting untuk menarik minat generasi muda, misalnya dengan menggunakan media digital dan konten interaktif yang relevan dengan kehidupan mereka. Dengan cara ini, Pancasila dapat diajarkan secara berkelanjutan dan lebih menarik bagi generasi muda, sehingga mereka dapat memahami pentingnya Pancasila sebagai identitas bangsa.


Pendekatan pendidikan karakter yang melibatkan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat juga akan mendukung keberhasilan upaya ini. Dengan pembelajaran yang lebih praktis dan kontekstual, diharapkan warga negara dapat memahami pentingnya Pancasila sebagai jati diri bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Dwi Septy Anjani -
Nama :Dwi Septy Anjani
NPM :2465061006
Kelas :PSTI B

Tantangan pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia muncul dari berbagai faktor yang berkaitan dengan dinamika sosial,ekomoni,politik,dan perkembangan global.sebagai filsafat bangsa,pancasila harus mampu menjawab tantangan zaman dan mempertahankan relevansinya dalam kehidupan masyrakat indonesia yang terus berkembang.
salah satu tantangan yang besar yaitu Arus globalisasi.kebudayaan.pemikiran,nilai nilai dari luar dengan mudah masuk ke indonesia,dan tidak semuanya sejalan dengan nilai nilai pancasila.dengan haal ini ,generasi muda dapat dipengaruhi oleh ideologi atau gaya hidup yang bertentangan dengan pancasila.nilai nilai pancasila masih seringkali dipahami hanya secara dangkal,padahal untu menjadikannya filsafat hidup yang kokoh,masyrakat perlu menghayati dan mengamalkannya.

Untuk mengatasi masalah sikap warga negara yang kurang peduli terhadap pentingnya pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa,pendekatan yang perlu dilakukan agaar nilai nilai paancasila dapat diinternaalisasi dan dipahami secara mendalam,sehinngga menjadi bagian dari kehidupan sehari hari.salah satu cara agar warga negara bisa peduli terhadap pentingnya pancasila yaitu dengan mengajarkan pendidikan pancasila sejak dini dengan cara yang menarik dan relevan.contohnya diadakannya kegiatan gotong royong,dan kerja bakti dengan cara ini generasi muda dapat memahami pancasila bukan hanya sekedar teori saja namun sebagai jati diri bangsa indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Alfath Ariya Ilahi -
Nama : Alfath Ariya Ilahi
NPM : 2415061014
Kelas : PSTI B

Menurut saya tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang cukup besar, baik dari dalam maupun luar. Pengaruh budaya asing dan modernisasi seringkali membuat nilai-nilai Pancasila diragukan, padahal seharusnya menjadi landasan identitas bangsa. Untuk mengatasinya, pendidikan yang menarik dan melibatkan generasi muda dalam penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa membuat mereka lebih merasa terhubung dengan nilai-nilai tersebut.

Selain itu, globalisasi membawa tantangan eksternal dengan masuknya budaya asing yang sering bertentangan dengan Pancasila. Agar generasi muda tetap memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, pendidikan karakter berbasis Pancasila perlu lebih ditekankan di semua jenjang sekolah. Hal ini penting agar mereka bisa menyaring pengaruh negatif globalisasi dan memanfaatkan hal-hal positif yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Selain itu peran guru dan tokoh masyarakat juga penting, begitu pula media sosial sebagai sarana edukasi. Pendekatan berbasis budaya lokal dapat memperkuat nilai kebangsaan. Dengan langkah ini, Pancasila dapat menjadi dasar moral yang nyata dan bukan sekadar teori.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Muhammad lathif dahlan Albana -
Nama:muhammad lathif dahlan al-bana
Npm:2415061106
Kls:psti -b

Tantangan Indonesia terlalu besar untuk dapat mengembalikan pamor dan derajat Pancasila dihati para rakyat, Pancasila sudah lama tersingkir dari dalam hati terganti dengan filsafah lain, tidak ada ajang pelestarian dari dulu sehingga Pancasila hanyalah hitam diatas putih, bayangan di siang hari, dan senja di sore hari. Pancasila memang dibanggakan oleh rakyat akan tetapi nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak dipahami dengan benar dan tertinggal di jejak masa lalu.

Untuk menangani tantangan ini banyak hal yang patut di coba, dimulai dari pemahaman dini sampai isolasi pemikiran. Tidak dapat kita elakkan bahwasanya para petinggi kita juga telah Tergerus hati mereka, buta akan Pancasila, tuli akan sumpahnya, dan bisu atas ketidakadilan nya. Dari video yang beredar isolasi negara oleh presiden untuk jajaran pemerintah yang tergerus terlalu jauh dari ilmu Pancasila harus diberhentikan karena mereka hanyalah duri di dalam daging, hama di kehidupan nyata, mereka tak layak atas sumpah mereka, dan ini dapat jadi langkah awal untuk mengembalikan arti Pancasila sebagai dasar negara, dasar kehidupan berbangsa. Semoga dengan langkah awal ini akan mendorong nilai Pancasila untuk dapat kembali terjamah oleh rakyat dan menjadi arti kehidupan mereka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Dhika Aditya -
Nama : Dhika Aditya
NPM : 2415061094
Kelas : PSTI B

Tanggapan saya mengenai tantangan pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia yaitu tantangan terbesar Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah bagaimana menanamkan nilai-nilainya di tengah masyarakat yang semakin beragam dan sering kali kurang peduli akan pentingnya Pancasila. Banyak warga yang mulai lupa bahwa Pancasila bukan hanya semboyan negara kita, tetapi juga merupakan panduan hidup yang bisa membantu kita hidup bersama secara damai dan saling menghormati. Ketika orang mulai tidak peduli, maka nilai-nilai yang seharusnya kita pegang bersama seperti gotong royong, saling menghargai, dan keadilan menjadi luntur.

Untuk mengatasi ini, nilai-nilai Pancasila perlu diajarkan sejak dini, baik di sekolah maupun dalam keluarga, dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak maupun remaja. Contohnya, melalui cerita, berdiskusi di sekolah, dan kegiatan yang langsung melibatkan anak-anak, seperti kerja bakti, menghargai perbedaan, atau membantu teman yang kesulitan. Selain itu, orang dewasa di lingkungan sekitar juga harus memberi contoh yang baik tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, generasi muda akan lebih memahami pentingnya Pancasila dan merasa bahwa nilai-nilainya relevan untuk kehidupan mereka.

Jadi, tantangan ini bisa diatasi dengan cara menjadikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan sehari-hari,dan memahami filsafat Pancasila sebagai landasan hidup bangsa mulai dari keluarga hingga sekolah, serta menerapkannya dalam kehidupan nyata, sehingga nilai-nilai ini tidak hanya dihafal tetapi benar-benar menjadi bagian dari kepribadian bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by G Mebat Elsaday Parhusip -
Nama : G Mebat Elsaday Parhusip
NPM : 2415061028
Tanggapan saya tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia di era globalisasi sangatlah kompleks. Pemahaman nilai-nilai Pancasila masih belum merata, terutama di kalangan generasi muda, sehingga penerapannya cenderung simbolis. Selain itu, pengaruh globalisasi membawa ideologi asing seperti individualisme dan materialisme yang bertentangan dengan Pancasila, serta kemerosotan moral dalam masyarakat yang terlihat dari maraknya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Pendidikan karakter yang berbasis Pancasila juga masih kurang optimal, lebih banyak fokus pada aspek kognitif daripada pembentukan moral. Untuk mengatasi sikap tidak peduli terhadap Pancasila, perlu dilakukan penguatan pendidikan karakter yang relevan, keteladanan dari para pemimpin, kampanye digital yang menarik, serta peran keluarga dan komunitas dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga relevansi Pancasila sebagai dasar negara dan panduan hidup bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Arqan Purusa Eryan -
Nama: Arqan Purusa Eryan
NPM: 2415061055
Kelas: PSTI A

Menurut saya, tantangan dalam menjadikan Pancasila sebagai Filsafat hidup bangsa Indonesia sangatlah besar. Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh budaya asing, banyak orang mulai mempertanyakan relevansi nilai-nilai Pancasila. Hal ini cukup mengkhawatirkan, karena seharusnya Pancasila menjadi fondasi dalam membentuk karakter dan identitas bangsa kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar nilai-nilai ini tetap relevan dan diterima oleh generasi muda.

Untuk mengatasi masalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap Pancasila, kita bisa memulainya melalui pendekatan pendidikan yang lebih menarik dan menyentuh. Misalnya, mengajarkan Pancasila melalui kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti program pengabdian atau kerja sama dengan komunitas lokal. Selain itu, siswa dapat diajak terlibat dalam diskusi dan proyek-proyek yang menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi muda akan lebih menghargai dan merasa dekat dengan Pancasila sebagai bagian penting dari identitas mereka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Dihan Ahmad Al-hasyir Sae -
Nama : Dihan Ahmad Al-hasyir Sae
NPM : 2415061045
Kelas : PSTI-B

Salah satu tantangan utama dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana nilai-nilainya dapat dihayati dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan warga negara. Saat ini, banyak warga negara yang kurang memahami atau bahkan mengabaikan Pancasila sebagai bagian dari identitas bangsa, yang menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila masih kurang terinternalisasi di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.

Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan yang berlandaskan Pancasila harus diterapkan secara menyeluruh dalam semua aspek pendidikan dan kegiatan sosial. Pancasila tidak hanya harus diajarkan dalam mata pelajaran formal, tetapi juga diintegrasikan dalam setiap proses pembelajaran dan kegiatan sosial lainnya. Melalui pendidikan karakter yang konsisten, penguatan kurikulum tersembunyi, serta teladan dari para pemimpin dan pendidik, diharapkan warga negara dapat lebih menghargai Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan bersikap.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Damai Kristiawan -
Nama: Damai Kristiawan
NPM : 2415061085
Kelas : PSTI A

Tantangan utama Pancasila sebagai filosofi bangsa adalah banyak warga, terutama generasi muda, yang kurang memahami dan menghayati nilai-nilainya. Hal ini terlihat dari berbagai masalah sosial seperti kurangnya toleransi dan meningkatnya individualisme. Untuk mengatasi ini, pendidikan Pancasila harus lebih praktis dan relevan, tidak hanya diajarkan sebagai teori tetapi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila juga perlu diajarkan di semua pelajaran dan melalui kegiatan seperti gotong royong serta kegiatan sosial. Peran guru, orang tua, dan tokoh masyarakat sangat penting dalam memberikan contoh yang baik untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Jihan Alika Martasya -
Nama : Jihan Alika Martasya
NPM : 2455061015
Kelas : PSTI A

Menurut saya tantangan terhadap Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terletak pada perubahan zaman dan dinamika sosial yang sering kali membuat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tampak terabaikan, terutama di tengah modernisasi, globalisasi, dan berbagai krisis identitas yang terjadi. Beberapa warga negara cenderung tidak memahami pentingnya Pancasila sebagai dasar moral dan ideologi bangsa. Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman hidup sering kali hanya dipahami sebatas sebagai lambang negara tanpa penanaman nilai-nilai filosofis yang mendalam. Di tengah arus informasi yang cepat, ada juga kecenderungan hilangnya rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap identitas bangsa yang tercermin dalam Pancasila.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menanamkan kembali pemahaman yang komprehensif tentang nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, terutama melalui pendidikan. Pancasila harus diajarkan tidak hanya sebagai teori atau konsep abstrak, tetapi lebih sebagai pedoman praktis yang relevan dengan tantangan zaman. Oleh karena itu, pengajaran Pancasila dalam kurikulum pendidikan harus lebih mengutamakan implementasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, seperti toleransi, gotong royong, dan keadilan sosial. Ini juga harus disertai dengan upaya untuk membangun kesadaran kritis dan reflektif di kalangan warga negara mengenai arti penting Pancasila dalam menjaga persatuan dan keberagaman bangsa.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui media, kegiatan sosial, dan kebudayaan, serta menciptakan ruang dialog antar generasi agar Pancasila tidak hanya dilihat sebagai ajaran lama, tetapi tetap relevan dan hidup dalam konteks Indonesia masa kini. Dengan demikian, Pancasila sebagai filsafat bangsa dapat diinternalisasikan lebih dalam dan diwujudkan dalam sikap serta tindakan nyata warga negara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by I Made Dipa Rama Artike -
Nama : I MADE DIPA RAMA ARTIKE
NPM : 2415061001
Kelas : PSTI B

Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia semakin tergerus oleh pengaruh budaya asing dan pergaulan bebas. Banyaknya budaya asing yang masuk memengaruhi pola pikir masyarakat, sehingga mereka kesulitan memilah budaya dan pergaulan yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Rendahnya literasi dan pemahaman generasi muda tentang Pancasila sebagai dasar filosofi bangsa, serta kurangnya perhatian tenaga pendidik terhadap pentingnya Pancasila, menjadi faktor utama yang menghambat penerapan Pancasila sebagai filosofi bangsa.

Seorang warga negara yang baik adalah mereka yang mampu mengimplementasikan dan mencerminkan jiwa, identitas, dan filosofi bangsanya dengan baik. Untuk itu, hal ini perlu diperbaiki dari dasarnya. Tenaga pendidik harus memberi perhatian lebih untuk menerapkan Pancasila dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Tidak hanya guru Pancasila, tetapi semua guru perlu melakukannya, karena pada dasarnya semua ilmu dalam pendidikan dapat dihubungkan dengan Pancasila. Masyarakat juga harus mampu memilih budaya dan pergaulan asing yang masuk, agar tidak terbawa arus budaya Barat. Dengan pemahaman teoritis dan penerapan praktis yang baik dari tenaga pendidik, serta kesadaran masyarakat yang terus berlanjut, permasalahan ini dapat diatasi, dan terbentuk generasi yang kuat dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Rio Gunawan -
Nama: Rio Gunawan
NPM: 2415061092
Kelas: PSTI A

Tantangan terhadap Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia sangat kompleks dan beragam. Di tengah globalisasi dan pengaruh budaya asing, nilai-nilai Pancasila sering kali terpinggirkan atau tidak dipahami secara mendalam oleh generasi muda. Banyak warga negara, terutama generasi baru, yang lebih terpengaruh oleh media sosial dan budaya populer yang mungkin tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ini menciptakan kesenjangan antara pemahaman filosofis Pancasila dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana individu cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok dibandingkan dengan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang makna dan relevansi Pancasila dalam konteks kehidupan modern. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan dengan cara yang lebih menarik dan kontekstual. Misalnya, pengajaran Pancasila dapat dikaitkan dengan isu-isu terkini yang relevan bagi siswa, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan toleransi antarbudaya. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memahami Pancasila secara teoritis, tetapi juga mendorong mereka untuk menerapkannya dalam tindakan nyata.

Selain itu, keterlibatan aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan komunitas dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap Pancasila. Melalui program-program berbasis masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial, individu dapat lebih merasakan dampak positif dari penerapan nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi sebuah konsep yang dipelajari di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan jati diri bangsa yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by AISHA INDA FAJRANI -
Nama : Aisha Inda Fajrani
Npm : 2415061034
Kelas ; PSTI A
Menurut saya, tantangan terbesar buat Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana caranya supaya nilai-nilainya tetap hidup dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman sekarang, pengaruh budaya luar makin kuat, dan banyak orang mulai kurang peduli atau lupa jika Pancasila itu adalah identitas kita sebagai bangsa. Jadi, tidak jarang kita lihat sikap-sikap yang kurang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti kurangnya rasa toleransi, kebersamaan, dan keadilan.

Perlu usaha nyata supaya masyarakat bisa paham dan merasa jila pancasila bukan cuma teori atau hafalan di sekolah, tapi memang pedoman hidup kita bersama. Jika nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, saya yakin masyarakat Indonesia bisa lebih kuat dan bersatu di tengah tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Nova Arundyna Inzani -
Nama : Nova Arundyna Inzani
NPM : 2415061075
Kelas : PSTI B

Di tengah perubahan zaman, tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia semakin luas. Tantangan yang muncul akibat masalah internal maupun eksternal menjadi ancaman tersendiri bagi Pancasila. Sebagai contoh, tedapat nilai-nilai individualisme dan materialisme yang tentu saja dapat menggerus rasa persatuan, gotong-royong, dan kepedulian sosial, yang merupakan nilai-nilai luhur Pancasila tersendiri. Akibat pengaruh dari globalisasi yang semakin mengikis nilai sosial budaya Indonesia. Upaya pencegahan yang tepat adalah dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah dan perlu ditekankan lagi untuk mengajarkan pentingnya nilai kebersamaan, empati, dan rasa peduli terhadap orang lain. Dengan memberikan pelajaran yang menekankan kerja sama, berbagi, dan membantu sesama, siswa dapat memahami dan merasakan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis dengan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Nizam Al- Gifari -
Tantangan dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa terletak pada kesadaran dan pemahaman yang rendah di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, yang terkadang menganggap Pancasila sekadar formalitas jati diri negara saja. Kurangnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan sehari-hari dan dalam berbagai aspek kehidupan membuat implementasinya menjadi tidak optimal.

Untuk mengatasi masalah ketidakpedulian warga negara terhadap Pancasila, kita bisa mulai dengan upaya nyata dalam pendidikan yang menekankan praktik langsung nilai nilai pancasila . Misalnya, mengajarkan Pancasila lewat kegiatan yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti program pengabdian atau kerja sama dengan komunitas. Selain itu, kita bisa melibatkan siswa dalam diskusi dan proyek yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Bagus Ivan Maulana -
Nama : Bagus Ivan Maulana
NPM. : 2415061098
Kelas. : PSTI-A

tantangan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia semakin banyak di zaman ini, karena harus tetap relavan dan mengikuti perkembangan, juga ditengah² masalah politik, budaya dan sosial yang terus berkembang.

mungkin cara menyelesaikan permasalahan mengenai sikap warga yang tidak peduli terhadap pentingnya pancasila sebagai jati diri bangsa, dapat dimulai dengan merapihkan edukasi yang efektif sejak pendidikan dini. Yang saya rasakan tentang kurikulum kita saat ini, saat saya menempuh pendidikan sekolah dasar, pendidikan tentang pancasila ini dipandang oleh kami sebagai pelajaran yang tidak penting dan membosankan, maka dari itu perlu inovasi dalam metode pembelajaran pendidikan pancasila yang bertujuan agar para siswa dapat memahami secara mendalam mengenai urgensi Pancasila sebagai jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Muhammad Fachri -
Nama : Muhammad Fachri
NPM : 2415061049
Kelas : PSTI A

Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap nilai-nilainya. Banyak orang yang hanya menghafal Pancasila tanpa memahami atau merasakannya sebagai pedoman hidup. Hal ini menyebabkan sikap egois dan kurangnya rasa saling menghargai. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang lebih kreatif bisa diterapkan. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi yaitu dengan menyelenggarakan program pendampingan atau komunitas belajar yang melibatkan tokoh-tokoh inspiratif, di mana peserta dapat belajar bagaimana Pancasila diterapkan dalam karier atau kehidupan sosial mereka. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga melihat contoh nyata dari orang-orang yang berhasil menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by NATASYA SURYA RAMADHANI -
Nama : Natasya Surya Ramadhani
NPM :2455061002
PSTI A
Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terutama terletak pada pemahaman dan penerapannya di tengah berbagai dinamika sosial, budaya, dan politik. Saat ini, banyak warga yang merasa nilai-nilai Pancasila lebih bersifat formalitas ketimbang relevan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga muncul sikap apatis atau kurang peduli. Tantangan ini diperparah oleh arus globalisasi dan pengaruh budaya luar yang kadang kurang selaras dengan nilai-nilai asli bangsa.Untuk mengatasi tantangan penerapan Pancasila sebagai filsafat bangsa, perlu dilakukan upaya pendidikan Pancasila yang lebih kontekstual agar nilai-nilainya relevan dengan realitas sehari-hari. Pemimpin dan tokoh masyarakat harus memberi keteladanan nyata, sehingga masyarakat lebih termotivasi menjalankan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan sosial berbasis gotong royong dan keadilan juga bisa menghidupkan kembali penerapan Pancasila dalam praktik. Selain itu, penting untuk menyajikan pengajaran Pancasila dengan inovatif dan menarik bagi generasi muda melalui media digital dan metode interaktif. Ruang dialog terbuka harus dibangun agar Pancasila dapat dipahami secara kritis, sehingga diterima dan diyakini oleh semua kalangan sebagai dasar kehidupan berbangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda -
nama : Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda
NPM : 2415061006
kelas : PSTI B

Tanggapan saya tentang tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Di dalam negeri, banyak masyarakat yang belum memahami dan menerapkan Pancasila secara efektif, disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan lingkungan yang tidak mendukung. Selain itu, masalah internal seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme juga mengancam nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, perlu fokus pada pendidikan yang membentuk karakter dan mengedepankan fungsi Pancasila. Di sisi lain, tantangan eksternal seperti globalisasi membawa masuk ideologi asing yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila. Materialisme dan individualisme yang berkembang bertentangan dengan semangat gotong royong, sementara pengaruh media sosial sering kali tidak terfilter. Pemahaman Pancasila yang dangkal, di mana nilai-nilainya hanya dihafal dan tidak diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, serta degradasi moral seperti meningkatnya korupsi dan berkurangnya toleransi, juga menjadi masalah. Solusi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pancasila meliputi pengembangan metode pembelajaran yang interaktif, penerapan musyawarah dalam keluarga, serta memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan edukatif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Pancasila dapat kembali dihayati dan diterapkan sebagai jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Endy Yoga Tricahyo Raharjo -
Saya melihat tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa terutama terletak pada kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak yang melihat Pancasila sebatas ideologi formal, bukan sebagai nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Pancasila sebaiknya tidak hanya diajarkan melalui hafalan, tetapi juga melalui contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sosial, serta disisipkan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Hal ini bisa dilakukan, misalnya, dengan proyek-proyek pengabdian masyarakat yang menunjukkan nilai gotong royong atau dengan melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi etika dan moral berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Aldes Nandika Pratama -
Nama : Aldes Nandika Pratama
NPM : 2415061047
Kelas : PSTI A

Sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia, Pancasila menghadapi kendala dalam penerapannya di masyarakat. Masalah utamanya adalah rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, terutama kaum muda, yang cenderung melihat Pancasila hanya sebagai lambang negara atau materi pembelajaran, bukan sebagai panduan hidup yang membentuk identitas nasional.
Solusi untuk mengatasi hal ini dimulai dengan memperdalam pendidikan Pancasila. Pengajaran nilai-nilai Pancasila perlu diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan sekolah, keluarga, hingga masyarakat. Penggunaan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti pemanfaatan platform digital dan kegiatan di luar kelas, dapat membantu mendekatkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari.
Peran pemimpin dan pendidik sebagai teladan juga sangat krusial. Mereka perlu mencontohkan penerapan nilai-nilai Pancasila seperti semangat gotong royong, keadilan, dan persatuan dalam tindakan nyata. Dengan kesadaran bersama untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan dapat terbentuk karakter bangsa yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan tetap mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Billie Abyan Afif -
Nama : Billie Abyan Afif
NPM : 2415061007
Kelas : PSTI-A

Tantangan terhadap Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terletak pada bagaimana nilai-nilainya diterapkan secara menyeluruh dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara. Meski Pancasila telah dirumuskan sebagai landasan ideologis dan filosofis, masyarakat sering kali kurang memahami atau bahkan mengabaikan pentingnya Pancasila sebagai jati diri bangsa. Faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, lemahnya internalisasi nilai dalam sistem pendidikan dan lingkungan sosial, serta pengaruh globalisasi yang kadang melunturkan identitas lokal turut berperan dalam masalah ini.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya strategis dalam mengintegrasikan Pancasila ke dalam sistem pendidikan, baik melalui kurikulum formal maupun pendidikan karakter yang berkelanjutan. Pancasila perlu diajarkan tidak hanya sebagai teori, tetapi juga dalam bentuk kegiatan yang mendorong siswa untuk menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar pendidikan formal, penghidupan nilai Pancasila juga harus dimulai dari lingkup terkecil, seperti keluarga, komunitas, dan lingkungan sosial. Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan sosialisasi dan internalisasi Pancasila melalui kampanye atau program yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan setiap warga negara akan semakin memahami dan menjadikan Pancasila sebagai bagian integral dari jati diri bangsa, bukan sekadar simbol, tetapi pedoman hidup yang nyata.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Jaya Pratama -
Nama : Jaya Pratama
NPM : 2415061122
Kelas : PSTI B
Menurut saya, tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah bagaimana kita bisa menjaga relevansi nilai-nilainya di tengah arus globalisasi dan pengaruh budaya asing. Banyak orang, terutama generasi muda, merasa Pancasila hanya sekadar teori tanpa kaitan nyata dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, jika benar-benar dipahami dan diterapkan, Pancasila itu punya peran penting dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa.

Solusinya terkait permasalahan tersebut yaitu, menjadikan pendidikan Pancasila tidak boleh hanya berhenti di hafalan atau sekadar formalitas di mata pelajaran. Tetapi, harus ada pendekatan yang lebih kontekstual dan aplikatif, misalnya diskusi kasus-kasus sosial atau kegiatan yang menghidupkan nilai gotong royong dan kebersamaan. Dengan begitu, kita tidak hanya belajar Pancasila sebagai teori, tapi juga bisa merasakannya sebagai nilai hidup yang nyata dan relevan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
NPM: 2455061006

Tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana membuatnya tetap relevan di tengah arus globalisasi dan pengaruh budaya asing yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Banyak orang, terutama generasi muda, yang mulai menganggap Pancasila tidak terlalu penting atau jauh dari kehidupan mereka sehari-hari.

Untuk mengatasinya, kita perlu mengajarkan Pancasila dengan cara yang lebih hidup dan aplikatif. Pendidikan Pancasila harus bisa menyentuh kehidupan nyata, seperti mengajarkan musyawarah, menghargai perbedaan, dan mengedepankan keadilan. Selain itu, penting untuk melibatkan media dan komunitas dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi anak muda. Dengan cara ini, Pancasila bisa kembali menjadi dasar yang kuat dalam membangun karakter bangsa dan menghadapi tantangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Muhammad Gigih Prakasa Purnomo -
Nama : Muhammad Gigih Prakasa Purnomo
NPM : 2415061050
PSTI A
Menurut saya, Tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah memastikan bahwa nilainya tetap relevan dan diterima di tengah perubahan zaman. Sebagian masyarakat, khususnya generasi muda, seringkali melihat Pancasila sebagai konsep yang terlalu idealis dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat pentingnya Pancasila kadang terabaikan.

Solusinya, kita perlu menjadikan pendidikan Pancasila lebih nyata dan terkait langsung dengan kehidupan masyarakat. Keteladanan dari pemimpin yang benar-benar menerapkan nilai-nilai Pancasila akan menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, mengadakan kegiatan sosial berbasis gotong royong dan kepedulian bisa menghidupkan nilai-nilai Pancasila secara praktis.

Bagi generasi muda, cara penyampaian Pancasila bisa dibuat lebih menarik melalui media sosial dan pendekatan interaktif. Dialog yang terbuka juga penting untuk membantu mereka memahami Pancasila lebih dalam dan menyadari maknanya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

Tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah kesenjangan antara nilai ideal dan praktik, terutama dengan adanya pengaruh globalisasi dan perubahan sosial. Untuk mengatasi ini, pendidikan Pancasila perlu diperkuat, tidak hanya dalam teori tetapi juga melalui praktik sehari-hari di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Agar warga lebih peduli pada Pancasila, kolaborasi antara tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara emosional dan sosial, sehingga menjadi bagian dari jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terletak pada relevansinya di tengah pengaruh globalisasi yang kuat, yang dapat menjauhkan generasi muda dari pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, sulitnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi permasalahan.

Untuk meningkatkan kepedulian warga negara terhadap Pancasila, pendidikan harus menjadi fokus utama. Pengajaran di sekolah harus mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan isu-isu sosial yang aktual, sehingga siswa dapat melihat relevansinya. Selain itu, melibatkan masyarakat dalam program yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila, serta bekerja sama dengan tokoh masyarakat, dapat membantu meningkatkan kesadaran dan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Muhammad Dzaki Arif IF UNILA -
Nama:Muhammad Dzaki Arif
NPM:2415061052
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Meskipun Pancasila telah dirumuskan sebagai dasar ideologi negara, banyak masyarakat yang kurang memahami atau mengabaikan nilai-nilainya. Faktor-faktor seperti rendahnya pemahaman terhadap Pancasila, lemahnya internalisasi nilai dalam sistem pendidikan, serta pengaruh globalisasi yang membawa budaya asing turut memudarkan identitas lokal.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan integrasi Pancasila dalam sistem pendidikan formal dan pendidikan karakter, sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan. Di luar pendidikan, penghayatan Pancasila perlu dimulai dari lingkungan keluarga dan sosial, didukung oleh pemerintah melalui sosialisasi yang relevan. Pendidikan dan pemahaman Pancasila harus ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda, agar mampu memilah budaya yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Dengan pemahaman teoritis dan penerapan praktis, diharapkan terbentuk generasi yang mampu mengimplementasikan Pancasila sebagai pedoman hidup nyata serta identitas bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Davi Tholiatul Jaisy -
Nama : Davi Tholiatul Jaisy
NPM : 2415061048
Kelas : PSTI B

Menurut saya, Tantangan terbesar bagi Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah menjaga relevansinya di tengah perubahan sosial dan arus globalisasi yang cepat. Pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi dapat mengalihkan fokus generasi muda dari nilai-nilai lokal, mengurangi apresiasi terhadap Pancasila. Mengatasi hal ini memerlukan pendidikan yang lebih kreatif dan adaptif, sehingga nilai-nilai Pancasila tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat identitas bersama sebagai bangsa yang beragam namun bersatu.

Mengatasi sikap apatis(tidak peduli) terhadap Pancasila membutuhkan pendekatan praktis dan menarik. Pendidikan Pancasila bisa dikemas dalam kegiatan interaktif, sehingga warga, khususnya anak muda, dapat memahami manfaat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, keterlibatan keluarga dan komunitas dalam menanamkan nilai Pancasila sangat penting untuk memperkuat jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Bintang Imanuel Putra Gultom -
Nama : Bintang Imanuel Putra Gultom
NPM : 2415061018

Tantangan terbesar yang dihadapi Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah eksistensinya yang hanya sebagai simbol semata. Pancasila selalu dielu-elukan di panggung upacara, diabadikan dalam buku pelajaran, bahkan disemarakkan di ruang-ruang birokrasi. Namun, di balik parade simbolis ini, penghayatannya sering kali menguap di tengah kenyataan hidup bangsa. Nilai-nilai luhur Pancasila, yang mestinya menjadi pedoman moral bangsa, kerap sekadar menjadi bahan hafalan tanpa makna. Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya, menduduki posisi pertama dalam sila, namun bagaimana bisa ketika korupsi, ego sektoral, dan arogansi kekuasaan semakin menancap? Kemanusiaan yang adil dan beradab seakan jadi jargon kosong di hadapan deretan kasus kekerasan dan intoleransi, sementara persatuan menjadi terasa rapuh ketika perbedaan lebih sering dirayakan sebagai alasan perpecahan, bukan kekuatan.

Mengapa ini terjadi? Salah satu sebabnya adalah kurangnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pendidikan dan kebijakan sosial. Pancasila sering kali terpinggirkan, hanya diletakkan sebagai teori yang wajib dikuasai di ruang kelas, lalu ditinggalkan di luar. Ironisnya, pendidikan Pancasila di sekolah pun seringkali berhenti pada aspek kognitif: hafalan butir-butir Pancasila tanpa pemahaman. Pancasila seperti hanya “ornamen sejarah,” benda tua yang hanya sesekali dipoles supaya terlihat berkilau, tapi tak pernah benar-benar dipahami atau diaplikasikan.

Lalu, bagaimana menghadapi sikap warga yang sudah apatis, yang merasa nilai-nilai Pancasila hanyalah formalitas belaka? Menghadapi ketidakpedulian ini, langkah pertama yang harus diambil adalah jujur dengan kenyataan bahwa pendidikan moral Pancasila tidak bisa hanya mengandalkan kurikulum formal yang kaku. Butuh pendekatan yang lebih hidup—hidden curriculum, misalnya, di mana nilai-nilai Pancasila diinternalisasikan melalui teladan langsung di masyarakat dan dalam pendidikan praktis sehari-hari. Kita juga harus berani mengevaluasi diri, terutama institusi-institusi yang seharusnya menjadi teladan pelaksanaan Pancasila, namun justru memberi contoh buruk melalui praktik korupsi, kolusi, atau perilaku tidak beretika.

Sederhananya, wujud implementasi Pancasila bukanlah sekadar peringatan atau penghafalan. Implementasi Pancasila sebagai jati diri bangsa harus berarti bahwa semua warga, dari anak-anak hingga pemimpin, melihat nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kebijakan, pelayanan publik, dan interaksi sosial sehari-hari. Jika pemerintah dan masyarakat bisa menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar “hiasan dinding,” tetapi landasan yang hidup dan relevan dalam tindakan nyata, maka penghargaan terhadap Pancasila akan kembali tumbuh dari bawah, bukan dipaksakan dari atas.

Tanpa keberanian untuk menanggalkan kemasan formalistik ini dan menghidupkan nilai Pancasila secara substantif, selamanya Pancasila hanya akan menjadi filosofi "sakti" dalam simbol, tetapi tumpul dalam praktik.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Farrel Akbar Deazeva -
Nama: Farrel Akbar Deazeva
NPM: 2415061019
Kelas: PSTI-B

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memang menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pemahaman dan pengaplikasiannya di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Di tengah pesatnya globalisasi dan kemajuan teknologi, nilai-nilai Pancasila sering terpinggirkan atau terasa kurang relevan. Meskipun sebagian besar orang mengenal Pancasila, tak jarang nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan keadilan belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi hal ini, pendidikan Pancasila perlu dikemas lebih menarik dan relevan dengan kenyataan sosial saat ini. Pengajaran tentang Pancasila sebaiknya tidak hanya teoritis, tetapi juga menghubungkannya dengan isu-isu yang dihadapi masyarakat, seperti keberagaman, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Selain itu, media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan Pancasila kepada generasi muda, dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima.

Yang tak kalah penting adalah peran pemimpin dan tokoh masyarakat yang bisa menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ketika pemimpin menunjukkan sikap adil, bijaksana, dan peduli terhadap masyarakat, hal ini akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan langkah-langkah ini, Pancasila bisa terus hidup dalam praktik sehari-hari dan menjadi bagian penting dari jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Cantika Rybi Cahya Insani -
Nama : Cantika Rybi Cahya Insani
NPM : 2415061029
Kelas : PSTI A

Salah satu masalah yang menghalangi Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah dampak ideologi luar seperti komunisme dan kapitalisme, yang sering bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila. Misalnya, kapitalisme menyebabkan kesenjangan sosial dan konsumerisme karena menekankan kebebasan individu yang berlebihan, sedangkan komunisme sering menghilangkan peran individu dalam masyarakat, yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial Pancasila.

Untuk mengatasi masalah sikap warga negara yang tidak peduli terhadap Pancasila, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila melalui berbagai cara, seperti:
• Pendidikan Formal: Mengintegrasikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
• Kegiatan Sosial: Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
• Dialog Publik: Mengadakan diskusi dan seminar yang membahas relevansi Pancasila dalam konteks modern.
• Penguatan Identitas: Meningkatkan kesadaran akan jati diri bangsa melalui kampanye yang menekankan pentingnya Pancasila sebagai identitas nasional.

Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa kepedulian masyarakat terhadap Pancasila sebagai bagian integral dari jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by DHANI AKBAR PRATAMA -
Tantangan utama Pancasila sebagai filosofi bangsa adalah mengatasi menurunnya pemahaman dan penerapannya di tengah masyarakat yang semakin terpengaruh oleh budaya asing dan individualisme. Menghadapi hal ini, pendidikan berbasis nilai Pancasila perlu diperkuat, bukan hanya sebagai materi teori, tetapi juga melalui praktik nyata dalam kegiatan sekolah, lingkungan keluarga, dan masyarakat.

Solusi efektif meliputi integrasi nilai Pancasila ke dalam kurikulum serta peningkatan peran guru dalam menerapkan dan mencontohkan nilai-nilai ini. Selain itu, media dan teknologi bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan pemahaman Pancasila secara menarik bagi generasi muda, memastikan Pancasila tetap relevan dan dipraktikkan sebagai bagian dari jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Ghea Putri Nashirah -
Nama : Ghea Putri Nashirah
NPM : 2415061011
Kelas : PSTI B

Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya, terutama dalam konteks modernisasi dan globalisasi yang membawa pengaruh budaya asing yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai dasar ideologi negara, Pancasila seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia. Namun, kenyataanya banyak warga negara yang kurang memahami atau bahkan mengabaikan nilai-nilai Pancasila, seperti masih adanya sikap individualisme, intoleransi, dan tindakan amoral yang bertentangan dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, serta sikap saling menghargai terhadap keberagaman.

Tantangan ini semakin besar karena pendidikan Pancasila sering kali terkesan hanya sebagai mata pelajaran teori. Banyak masyarakat yang menganggap Pancasila sebagai bagian dari sejarah formal, bukan sebagai nilai hidup yang relevan dan penting untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

Solusi untuk permasalahan warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa adalah Perlunya pendidikan karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah. Program pembiasaan sikap-sikap positif, seperti toleransi, gotong-royong, dan keadilan, akan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan langkah-langkah tersebut, masyarakat dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa, serta mewujudkan Pancasila sebagai landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA -
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
KELAS : PSTI A

Tantangan dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang cukup kompleks. Sebagai landasan ideologi, Pancasila menghadapi berbagai ujian, terutama dalam upaya penanaman nilai-nilainya kepada seluruh warga negara. Beberapa tantangan yang nyata terlihat adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang Pancasila di kalangan generasi muda, serta munculnya sikap individualisme dan apatisme yang bertolak belakang dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

Cara untuk menyelesaikan permasalahan pada sikap warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila adalah
1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila: Integrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam semua mata pelajaran, bukan hanya PPKn, agar peserta didik dapat memahami dan menerapkannya di berbagai aspek kehidupan.
2. Lingkungan Sekolah yang Mencerminkan Nilai Pancasila: Sekolah dan tenaga pendidik perlu menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai gotong-royong, persatuan, dan keadilan.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Penguatan Karakter: Program bakti sosial, kegiatan gotong-royong, dan pelatihan kepemimpinan dapat menjadi sarana nyata menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan peserta didik.
4. Pemanfaatan Media dan Teknologi: Gunakan media sosial dan konten kreatif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, menjangkau generasi muda dengan cara yang menarik.
5. Pelatihan bagi Pendidik: Bekali pendidik dengan pelatihan agar mereka mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran.
6. Keterlibatan Masyarakat: Libatkan orang tua dan tokoh masyarakat dalam program yang menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk memberikan teladan nyata.
7. Kebijakan Publik Berbasis Pancasila: Pemerintah perlu mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan yang adil dan berpihak pada rakyat.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Mohammad Nabil Pasha -
Nama: Mohammad Nabil Pasha
NPM: 2415061069
Kelas: PSTI A

Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia sekarang ini salah satunya globalisasi yang memengaruhi cara berpikir dan gaya hidup masyarakat. Pengaruh luar yang masuk ke Indonesia sering kali bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, contohnya masyarakat Indonesia banyak yang meniru gaya hidup dan budaya asing yang mereka anggap lebih menarik. Untuk itu kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan mengenai Pancasila supaya murid ataupun mahasiswa dapat lebih peduli dengan pentingnya Pancasila. Selain itu hal ini tidak hanya harus diterapkan dalam lingkup pendidikan seperti mata pelajaran Pancasila, tetapi juga harus diterapkan dalam semua aspek pembelajaran dan kegiatan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Zahra Dini Amarta IF UNILA -
Nama : Zahra Dini Amarta
NPM : 2415061044
Kelas : PSTI A

Pancasila sedang dihadapi dengan tantangan besar. Diantaranya adalah kurangnya pemahaman yang mendalam, perpecahan sosial, dan dampak negatif dari globalisasi yang mengikis nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.

Agar permasalahan ini dapat diatasi, penting bagi pendidikan Pancasila untuk lebih sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Penting juga untuk menjelaskan nilai dari Pancasila secara relevan dalam konteks masa kini. Selain itu, media massa dan teknologi perlu dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat, terutama generasi muda. Pemimpin juga seharusnya memberikan contoh nyata dengan menerapkan Pancasila dalam kebijakan dan tindakan mereka. Memperbarui semangat gotong royong dalam masyarakat dan menggabungkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian akan memperkokoh identitas bangsa, menjadikan Pancasila terus terhubung dan menjadi landasan hidup yang membimbing Indonesia ke tujuan yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Minan Nur Fatkhur Rozak -
Nama : Miinan Nur Fatkhur Rozak
NPM : 2415061063

Sebagai filsafat bangsa Indonesia, Pancasila mencakup masalah seperti apatis, kurangnya pemahaman, dan perubahan sosial yang cepat. Banyak warga negara tidak memahami makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari karena hanya melihatnya sebagai ide formal atau abstrak. Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan Pancasila harus dilakukan secara kontekstual dan relevan dengan dunia modern. Ini dapat dicapai dengan menggunakan pendekatan yang lebih menarik dan metode pembelajaran yang berfokus pada penerapan nilai-nilai Pancasila sejak dini dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Selain itu, penerapan nilai Pancasila memerlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan penguatan karakter di setiap tingkat pendidikan. Program interaktif, diskusi kelompok, atau proyek berbasis komunitas dapat membuat nilai Pancasila lebih relevan dan mendorong warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam mempertahankan persatuan, keadilan, dan demokrasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Caesar Abdurrahman - -
Nama : Caesar Abdurrahman
NPM : 2415061024
PSTI A

Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memiliki peran mendasar dalam membentuk identitas, karakter, dan kebijakan negara. Namun, tantangan besar muncul dari kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam menghadapi derasnya arus globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan pola hidup, Pancasila kadang diabaikan dan dianggap tidak relevan, terutama oleh generasi muda. Pemahaman yang minim ini berpotensi melemahkan jati diri bangsa dan memunculkan sikap individualisme, materialisme, dan polarisasi sosial.

Menghadapi tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa memerlukan usaha kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan individu, agar nilai-nilai luhur Pancasila tidak hanya dihafal tetapi benar-benar diterapkan. Melalui pendidikan yang relevan, media sosial, serta program sosial berbasis komunitas, nilai-nilai Pancasila bisa diperkuat kembali sebagai bagian dari jati diri bangsa yang membimbing Indonesia di tengah tantangan modern.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Alif Pasha -
Nama : Alif Pasha
NPM : 2415061088
Kelas : PSTI A

Menurut saya pancasila sebagai filosofi negara saat ini belum terjalankan dengan baik, akan tetapi mungkin kedepannya pancasila dapat menjadi filosofi negara yang dapat menjadi contoh yang baik untuk pedoman hidup dari bangsa indonesia.

Cara untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dari adanya pancasila sebagai filosofi negara adalah dengan cara melakukan sosialisai tentang menjadikan pancasila sebagai pendoman hidup masyarakat, dan juga melakukan perbaikan tentang pendidikan yang ada di indonesia sehingga adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup dalam bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Annisa Khairina -
Annisa Khairina
2415061103
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pemahaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang kurang peduli dengan nilai-nilai Pancasila, bahkan tidak merasa relevan lagi dalam kehidupan mereka. Selain itu, pendidikan Pancasila di sekolah sering kali hanya formalitas, sementara pengaruh ideologi luar juga bisa mengikis nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Untuk mengatasi hal ini, Pancasila perlu diajarkan secara menyeluruh, tidak hanya sebagai mata pelajaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus menjadi contoh teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Media sosial dan media massa juga bisa digunakan untuk menyebarluaskan nilai-nilai tersebut agar lebih banyak orang memahami pentingnya Pancasila. Selain itu, pemerintah harus memastikan kebijakan yang diambil mencerminkan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama, sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.

Dengan mengajarkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan nyata, kita bisa membangun masyarakat yang lebih adil, bersatu, dan sejahtera, yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Zalfa Syifa Rhoqioh -
Nama: Zalfa Syifa Rhoiqoh
NPM: 2415061118
Kelas: PSTI-A

Menurut saya tantangan Pancasila saat ini adalah, di era globalisasi saat ini tentu saja banyak warga Indonesia yang kurang peduli dengan pentingnya penerapan Pancasila karena sudah tergerus dengan masuknya kebiasaan dari bangsa lain. Oleh karena itu pendidikan Pancasila sangat dibutuhkan untuk generasi muda saat ini agar dapat kembali menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, juga dengan adanya pendidikan Pancasila diharapkan para generasi muda memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Pendidikan Pancasila juga diharapkan tidak hanya sekedar teori melainkan menerapkannya langsung dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Defianty Ersa Arfarany -
Menurut saya Pancasila menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi, seperti meningkatnya individualisme, radikalisme, dan pengaruh budaya asing. Tantangan ini dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila dan mengurangi pemahaman serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya pendidikan dan sosialisasi tentang Pancasila juga menjadi faktor yang memperburuk situasi.

Cara menyelesaikan permasalahan terkait sikap warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya Pancasila adalah dengan melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, beberapa langkah penting dapat diambil. Pertama, kita dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan sejak dini dan menerapkan pendidikan karakter berbasis Pancasila di semua jenjang pendidikan. Kedua, pemimpin dan tokoh masyarakat harus menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat menginspirasi masyarakat. Ketiga, menggunakan media massa dan media sosial untuk kampanye kreatif dan menarik tentang pentingnya Pancasila, dengan konten edukatif dan inspiratif. Keempat, mengadakan kegiatan sosial dan budaya yang mengangkat nilai-nilai Pancasila, seperti lomba, seminar, dan diskusi. Terakhir, keluarga sebagai unit terkecil masyarakat harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak, karena pendidikan karakter di rumah sangat penting untuk membentuk generasi yang berjiwa Pancasila. Dengan cara ini diharapkan warna negara Indonesia menjadi lebih peduli dengan pentingnya Pancasila sebagai jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Irma hayyu Sani -
Nama: Irma hayyu sani
NPM: 2415061041
Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia cukup signifikan, terutama di tengah arus modernisasi dan pengaruh budaya asing yang kuat. Banyak generasi muda yang mulai meragukan nilai-nilai Pancasila, menganggapnya hanya sebagai teks di buku pelajaran atau simbol negara. Hal ini diperparah oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta adanya masalah internal seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ditambah lagi, globalisasi membawa masuk banyak budaya baru yang dapat mengancam nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, tantangan ini memerlukan perhatian serius agar Pancasila tetap relevan dan diterima oleh masyarakat, khususnya oleh generasi muda.

Untuk menyelesaikan masalah ketidakpedulian warga negara terhadap pentingnya Pancasila sebagai bagian dari jati diri bangsa, langkah awal yang perlu diambil adalah meningkatkan pendidikan mengenai Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan relevan. Ini dapat dilakukan melalui penggunaan media sosial dan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, para pemimpin dan pendidik perlu memberikan contoh nyata dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan keadilan, agar generasi muda dapat meneladani sikap tersebut. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk tenaga pendidik dan masyarakat, dalam proses pembelajaran dan implementasi Pancasila, diharapkan warga negara dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai bagian penting dari identitas mereka, sehingga menciptakan karakter bangsa yang kokoh dan berdaya saing.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Muhammad Paundra Napynka Ali -
Nama : M. Paundra N. A.
NPM : 2455061016
Kelas : PSTI - A

Setiap permasalahan pasti ada solusi. Dimana suatu acuh tak acuh pasti tidak akan tidak pernah punah. Masyarakat, manusia itu berbeda bedaa tapi kita memang benar harus memilah yg baik dan benar. Warga negara Idonesia (WNI) pasti sudah berpedoman pada asas dan sila2 pancasila. Mengikuti suatu kaidah yang berlaku hal ini sudah terharuskan dimana perjuangan mengimplifikasikan pancasila itu ada di dari leluhur2 kita terdahulu. Tetapi tidak menggeser kemungkinan yang kontra pada hal tersebut juga sedikit. Pasti ada yg tidak setujuu dan hal ini memang harus dibantah sebenar2nyaa. Pancasila itu adalah pedoman positif yg sudah di setujui khalayak ramai. Hal ini sangat sakral jadi jika ada suatu seseorang yg menentang hal ini. Berarti dia sudah melawan, bergeser ke arah kiri, tidak mengakui kedaulatannya sendiri meskipun demikian kita tetap.selalu merangkul saudara2 kitaa, demi mencapat hal2 baik dari sila sila pancasila kita.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by ichtiari Khoirunnisa -
Nama : Ichtiari Khoirunnisa
NPM : 2415061038
PSTI B
Tantangan utama Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia terletak pada pengamalan dan penerapannya di tengah masyarakat yang semakin plural dan menghadapi pengaruh globalisasi. Banyak warga negara, terutama generasi muda, yang mungkin merasa jauh dari nilai-nilai Pancasila karena kurangnya pemahaman atau terbatasnya upaya untuk menunjukkan relevansi Pancasila dalam kehidupan modern. Hal ini sering mengakibatkan sikap apatis atau ketidakpedulian terhadap Pancasila, padahal nilai-nilai tersebut adalah bagian penting dari identitas bangsa.

Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi diperlukan dalam pendidikan formal dan non-formal. Pancasila perlu diajarkan tidak hanya sebagai teori atau hafalan, tetapi melalui contoh nyata dalam keseharian serta melalui pengalaman langsung yang menghubungkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan warga negara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Anugrah Aziz Firdaus -
Nama : Anugrah Aziz Firdaus
NPM : 2415061115
PSTI A

Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa tantangan utama dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah bagaimana kita bisa memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diterima, dipahami, dan diamalkan oleh setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah globalisasi dan derasnya arus budaya luar, banyak masyarakat yang mulai kehilangan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tantangan ini menjadi semakin berat ketika ada warga negara yang kurang peduli terhadap peran Pancasila dalam membentuk jati diri bangsa. Kondisi ini tentu menghambat upaya untuk membentuk bangsa yang berkarakter dan memiliki solidaritas yang kuat berdasarkan nilai-nilai nasional.

Untuk mengatasi masalah ini, saya berpendapat bahwa penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara lebih praktis dalam sistem pendidikan di semua jenjang. Pancasila tidak hanya diajarkan sebagai teori, tetapi juga melalui praktik nyata yang diterapkan dalam berbagai kegiatan di sekolah, kampus, dan lingkungan masyarakat. Misalnya, program-program ekstrakurikuler yang mengedepankan nilai gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial bisa menjadi langkah konkret yang mempermudah siswa dan mahasiswa untuk memahami makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, peran pendidik sangat penting untuk memberikan contoh nyata tentang bagaimana Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan. Guru dan dosen tidak hanya mengajarkan Pancasila dalam kelas, tetapi juga menjadi teladan dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam hubungan mereka dengan siswa dan masyarakat. Dengan cara ini, Pancasila bukan hanya dilihat sebagai konsep abstrak, tetapi sebagai panduan moral dan etika yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Citra Ayu Amanda -
Citra Ayu Amanda
2415061077
PSTI-A

Tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa meliputi penurunan kesadaran akan nilai-nilai kebersamaan dan etika, serta pengaruh globalisasi yang menggeser pemahaman generasi muda. Untuk mengatasi kurangnya kepedulian warga terhadap Pancasila, pendidikan harus memadukan teori dengan praktik nyata sejak dini, seperti kegiatan gotong royong dan proyek berbasis komunitas. Selain itu, *hidden curriculum* dalam lingkungan pendidikan dapat membantu menginternalisasi nilai Pancasila secara alami melalui teladan guru dan cara penanganan konflik. Peran keluarga dan masyarakat juga penting agar nilai-nilai Pancasila hidup dalam keseharian, memperkuat jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Delvina Nur Rohmatika -
Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Tantangan dalam mewujudkan Pancasila sebagai filsafat bangsa bisa datang dari dalam maupun luar. Dari dalam, penerapan nilai-nilai Pancasila oleh masyarakat Indonesia masih lemah, baik karena lingkungan sosial yang kurang mendukung maupun kurangnya pemahaman akibat terbatasnya pendidikan. Selain itu, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme oleh oknum tertentu melemahkan integritas bangsa, sehingga diperlukan perbaikan melalui pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter serta pemahaman akan pentingnya Pancasila sebagai landasan moral bangsa.

Dari luar, pengaruh globalisasi juga menjadi tantangan karena membawa berbagai nilai asing yang berpotensi mengubah cara pandang masyarakat Indonesia. Maka, penting bagi Indonesia untuk menyaring pengaruh negatif dari globalisasi, sementara manfaat positifnya perlu dimanfaatkan dengan tetap mengutamakan nilai-nilai khas yang sesuai dengan budaya bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Natasya Ardiana -
Nama : Natasya Ardiana
Npm : 2415061109
Kelas : PSTI B

Kendala dalam menerapkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memang rumit, akan tetapi bukan berarti tidak mungkin dipecahkan. Dengan usaha yang terus-menerus dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, kita dapat membangun masyarakat Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Menurut saya menyelesaikan setiap permasalahan pada sikap masalah warga negara yang tidak peduli dengan pentingnya pancasila adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter idealnya berakar pada nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan demikian, sejak usia dini, anak-anak perlu dibekali dengan pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. selain itu peran keluarga sangat penting karena keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak untuk belajar dan bertumbuh. Orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anaknya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Nafiza Fadhila Hasanah -
Nama : Nafiza Fadhila Hasanah
NPM : 2455061011
Kelas :PSTI B

Tantangan Pancasila di Era Modern

Pancasila sebagai dasar negara kita menghadapi berbagai tantangan di era modern ini. Globalisasi dan modernisasi membawa pengaruh yang sangat besar, termasuk dalam hal nilai-nilai dan budaya. Arus informasi yang cepat dan mudahnya akses ke berbagai konten digital membuat nilai-nilai Pancasila rentan terkikis. Selain itu, pluralisme agama dan budaya yang kaya di Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak dikelola dengan baik, keberagaman ini dapat memicu konflik. Perkembangan teknologi yang pesat juga membawa dampak positif dan negatif. Penggunaan teknologi yang tidak bijak dapat memicu radikalisme dan berbagai masalah sosial lainnya. Terakhir, masalah korupsi dan praktik KKN juga menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan nilai-nilai Pancasila.

Upaya Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Pancasila

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya konkret dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila. Pendidikan karakter sejak dini merupakan kunci utama. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak anak-anak, diharapkan mereka tumbuh menjadi generasi yang berkarakter dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, perlu dilakukan penguatan pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan pada peserta didik. Para pemimpin dan tokoh masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan contoh yang baik dalam penerapan nilai-nilai Pancasila.Mereka harus menjadi teladan bagi masyarakat.

Implementasi di Tingkat Warga Negara

Untuk mengubah sikap warga negara yang kurang peduli terhadap Pancasila, perlu dilakukan berbagai upaya. Sosialisasi yang efektif mengenai pentingnya Pancasila harus terus dilakukan melalui berbagai media.

Diskusi dan dialog juga perlu diadakan untuk membuka ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang Pancasila. Selain itu, kegiatan-kegiatan praktis yang melibatkan masyarakat secara langsung juga perlu dilakukan, seperti gotong royong dan kegiatan sosial lainnya. Penegakan hukum yang tegas dan konsisten juga sangat penting untuk memberikan efek jera bagi mereka yang melanggar nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, kita harus terus berupaya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila. Dengan kerjasama semua pihak, kita yakin bahwa Pancasila akan tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 2

by Tegar Aditya Suratama -
NAMA: TEGAR ADITYA SURATAMA
NPM :2415061100
KELAS : PSTIB

Tantangan terbesar dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah relevansi dan penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah arus globalisasi dan masuknya berbagai ideologi asing, banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang mulai merasa asing atau kurang peduli terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Tantangan lain muncul dari aspek formalitas, di mana Pancasila seringkali hanya dianggap sebagai slogan tanpa benar-benar dihayati atau dipraktikkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan beberapa langkah strategis:

Pendidikan Sejak Dini
Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini, tidak hanya di tingkat sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan. Pendidikan ini perlu dilakukan secara menarik dan praktis, misalnya melalui cerita, permainan, atau kegiatan kolaboratif, yang membantu siswa memahami nilai-nilai Pancasila dengan lebih baik.

Penerapan Hidden Curriculum
Tidak hanya melalui pelajaran formal, Pancasila juga dapat diajarkan melalui kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti kerja sama dalam kelompok, menghormati pendapat orang lain, dan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan. Dengan demikian, siswa bisa melihat langsung manfaat dan relevansi nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

Peran Tokoh dan Media
Tokoh masyarakat, influencer, dan media massa dapat mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui konten yang relevan dan menginspirasi, sehingga generasi muda lebih memahami bahwa Pancasila bukan hanya teori, tetapi adalah pedoman hidup yang bermanfaat untuk menjaga keharmonisan sosial.

Pelatihan dan Penyadaran bagi ASN dan Pemimpin
Aparatur sipil negara dan pemimpin di berbagai bidang harus mendapatkan pelatihan tentang penghayatan nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat menjadi contoh nyata. Tindakan mereka dalam menjalankan tugasnya perlu mencerminkan nilai-nilai Pancasila, agar masyarakat luas melihat dan meneladani sikap tersebut.

Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat
Peran keluarga dan komunitas sangat penting dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Keluarga dan komunitas harus menjadi lingkungan yang mendukung untuk mengajarkan toleransi, keadilan, dan gotong royong sebagai bagian dari nilai Pancasila.