Posts made by Adelia Aura Nabilla

MKU PSTI A dan B 2024 -> FORUM ANALISIS JURNAL

by Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Jurnal ini membahas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai sarana membangun karakter bangsa, terutama dalam kaitannya dengan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Dengan menelusuri perkembangan demokrasi Indonesia pasca-Orde Baru, jurnal ini menekankan bahwa PKn seharusnya tidak lagi menjadi alat indoktrinasi politik, melainkan sebuah medium yang mampu melahirkan warga negara yang berpikir kritis, aktif berpartisipasi, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Meskipun sistem otoriter telah ditinggalkan, demokrasi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti praktik politik transaksional dan penyelesaian konflik yang cenderung koersif. Dalam situasi ini, PKn diharapkan mampu menjadi benteng intelektual yang membentuk generasi muda agar tidak mudah terjebak dalam pragmatisme politik yang hanya berorientasi pada proses pemilu tanpa memahami esensi demokrasi yang sebenarnya.

Namun, jurnal ini belum secara detail membahas bagaimana PKn dapat beradaptasi dengan era digital. Meskipun telah menyoroti ancaman seperti radikalisme dan penyebaran disinformasi, jurnal ini belum mengulas secara mendalam strategi konkret yang dapat diterapkan agar PKn lebih efektif dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam era informasi yang serba cepat, mahasiswa tidak cukup hanya memahami teori demokrasi dan HAM, tetapi juga harus memiliki kemampuan memilah informasi secara kritis, menganalisis konteks sosial-politik dengan mendalam, serta mampu berdialog secara konstruktif terhadap isu-isu global dan nasional. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam metode pengajaran PKn agar lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa masa kini, misalnya dengan integrasi teknologi digital dan studi kasus yang lebih kontekstual.
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Menurut analisis saya terkait video tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk mahasiswa yang berjiwa nasionalis, berpikir kritis, dan memahami prinsip demokrasi dengan baik. Mata kuliah ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga berperan dalam menumbuhkan kesadaran sosial serta tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Dengan dasar Pancasila, UUD 1945, serta berbagai regulasi yang mengatur kehidupan bernegara, PKn menjadi salah satu fondasi utama dalam mencetak generasi yang berkomitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, mata kuliah ini mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, meningkatkan pemahaman hukum, serta menanamkan kepedulian terhadap isu-isu sosial, politik, dan lingkungan yang berkembang di masyarakat.

Dalam menghadapi era digital, tantangan yang dihadapi PKn semakin beragam, mulai dari penyebaran informasi yang tidak akurat, pengaruh budaya asing yang semakin kuat, hingga potensi perpecahan akibat ideologi yang bertentangan dengan nilai kebangsaan. Oleh karena itu, metode pembelajaran PKn harus terus beradaptasi dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan interaktif agar tetap relevan bagi mahasiswa. Melalui strategi yang tepat, PKn dapat membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan teknologi, tetapi juga memiliki integritas serta kepedulian terhadap bangsa. Dengan demikian, PKn bukan sekadar mata kuliah wajib, melainkan sebuah wadah pembentukan karakter yang berperan dalam menciptakan mahasiswa yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.

MKU Pancasila TI A -> Forum Menanngapi video 2

by Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Materi dalam video kedua menekankan pentingnya pembaruan dalam pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Pengamat politik Karyono Wibowo menyarankan agar BPIP mengembangkan silabus yang disesuaikan dengan karakteristik demografis masyarakat Indonesia, dari kalangan milenial hingga masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Hal ini bertujuan agar pesan Pancasila dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh berbagai kelompok. Wibowo juga menekankan bahwa narasi mengenai Pancasila harus disederhanakan, dengan menggunakan bahasa yang sesuai agar tidak terkesan berat atau filosofis, sehingga pesannya dapat sampai kepada khalayak luas.

Sementara itu, Rektor UIN Sumatera Utara, Saidurrahman, menyatakan bahwa pengarusutamaan Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu jalur struktural dan kultur. Jalur struktural mencakup kebijakan pemerintah dan peran BPIP dalam memastikan penyebaran ideologi ini, sementara jalur kultur mencakup peran media pendidikan, seperti kampus, dalam memperkenalkan Pancasila. Kunci keberhasilan dalam menggaungkan Pancasila di era digital adalah penguatan nilai toleransi dan keadilan sosial yang harus diiringi dengan kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.