Posts made by M.Hafidz Mubarok

Konsumen umumnya lebih mudah mengingat pesan yang bersifat emosional dibandingkan rasional. Hal ini karena pesan emosional menyentuh perasaan, membangun pengalaman, dan sering dikaitkan dengan cerita yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah melekat dalam ingatan. Misalnya, iklan yang menampilkan kisah keluarga atau momen menyentuh sering membuat orang lebih ingat mereknya daripada sekadar informasi harga atau kualitas. Namun, pesan rasional tetap penting karena memberikan alasan logis untuk membeli. Jadi, kombinasi keduanya biasanya paling efektif: emosi membuat pesan diingat, sementara rasionalitas memperkuat keputusan untuk membeli.
Supaya tetap efektif dan tidak membuat bosan, jingle perlu dikemas dengan cara kreatif, misalnya dibuat dalam beberapa versi dengan aransemen berbeda, ditempatkan pada media yang tepat dengan frekuensi terkontrol, atau digabungkan dengan iklan yang punya cerita menarik. Dengan begitu, jingle tetap konsisten melekat di ingatan konsumen tanpa terasa membosankan.
Iklan dapat membuat orang menjadi loyal terhadap suatu merek karena iklan bukan hanya menyampaikan informasi produk, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan konsumen. Ketika sebuah iklan mampu menghadirkan perasaan tertentu, seperti rasa percaya diri, kebahagiaan, atau kebanggaan, maka konsumen merasa lebih dekat dan cocok dengan merek tersebut. Selain itu, iklan yang ditampilkan secara konsisten membuat merek lebih mudah diingat, sehingga ketika konsumen membutuhkan produk sejenis, merek itu yang pertama muncul dalam pikiran mereka. Dengan informasi yang jelas tentang manfaat dan keunggulannya, iklan juga membantu menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan konsumen untuk terus memilih merek tersebut. Perpaduan antara emosi, konsistensi, dan kepercayaan inilah yang pada akhirnya membentuk loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
Ketika melihat influencer mempromosikan sebuah produk, kita bisa merasakan benar-benar belajar sesuatu jika informasi yang disampaikan tidak hanya membuat kita penasaran sebentar, tetapi juga melekat dalam ingatan. Misalnya, kita jadi tahu manfaat utama produk tersebut, cara menggunakannya, atau bahkan bisa menjelaskan kembali kepada orang lain. Proses belajar juga terasa ketika kita bisa mengaitkan informasi itu dengan kebutuhan pribadi, sehingga lebih mudah diingat dan dipahami. Selain itu, jika setelah beberapa waktu kita masih ingat manfaat atau tips yang diberikan, bahkan mampu membedakan produk itu dari produk lain, berarti promosi tersebut tidak hanya menimbulkan rasa ingin tahu sesaat, melainkan benar-benar memberi pengetahuan baru tentang produk yang dipromosikan.