གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Salwa Cahya Andrianti Salwa Cahya Andrianti

nama : salwa cahya andrianti
kelas : reguler d
npm : 2416031128

Perkembangan demokrasi di Indonesia memang penuh tantangan. Setelah kemerdekaan, fokus utama adalah mempertahankan negara, sehingga demokrasi belum berkembang maksimal. Pada era demokrasi parlementer (1950-1959), meski ada kemajuan, sistem ini gagal karena ketegangan politik dan penolakan dari Soekarno serta militer. Kemudian, Indonesia beralih ke sistem otoriter di era Orde Baru, di mana kontrol tetap ada di tangan Soeharto. Baru setelah Reformasi (1998), demokrasi kembali terbuka meski masih dalam pencarian arah yang jelas.

Video yang dibahas menjelaskan peran Maklumat Wakil Presiden No. X yang diterbitkan pada 3 November 1945 sebagai titik awal demokratisasi Indonesia. Maklumat ini membuka jalan bagi pembentukan partai politik, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik, dan menjadi fondasi penting bagi demokrasi Indonesia yang lebih terbuka.
nama : salwa cahya andrianti
kelas : reguler d
npm : 2416031128

Jurnal karya R. Siti Zuhro membahas tantangan demokrasi Indonesia dalam pelaksanaan pemilu, khususnya pada 2019. Meskipun pemilu berjalan rutin sejak Reformasi, demokrasi yang dijalankan masih bersifat prosedural dan belum menyentuh aspek substansial seperti efektivitas pemerintahan, perlindungan HAM, dan kepercayaan publik.

Pemilu serentak 2019 justru memperlihatkan sejumlah masalah, seperti polarisasi sosial, politisasi agama, maraknya hoaks, serta keterlibatan birokrasi dalam politik praktis. Partai politik dinilai gagal menjalankan kaderisasi dan lebih mengandalkan selebritas sebagai strategi pemenangan.

Zuhro menekankan bahwa demokrasi Indonesia masih rapuh. Agar lebih bermakna, demokrasi perlu dibangun di atas nilai substansial yang benar-benar berpihak pada rakyat, bukan sekadar rutinitas lima tahunan.
nama : salwa cahya andrianti
npm : 2416031128
kelas : reguler d

Dari video yang saya tonton, terlihat jelas kenapa banyak negara masih memilih demokrasi, meskipun sering terasa ribut dan penuh perdebatan. Ternyata justru karena demokrasi memberi ruang untuk semua orang bersuara dan terlibat, sistem ini dianggap paling mampu menjaga stabilitas, keamanan, dan kemakmuran dalam jangka panjang. Negara-negara dengan sistem demokratis biasanya punya penegakan HAM yang lebih kuat, tingkat korupsi yang lebih rendah, dan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia.

Video itu juga menunjukkan bahwa kegaduhan dalam demokrasi bukan hal negatif, tapi bagian alami dari proses. Perbedaan pendapat dan konflik kecil justru jadi bukti bahwa semua orang punya ruang untuk berbicara. Meskipun tidak selalu rapi, demokrasi memberi struktur yang cukup kuat untuk mengelola keragaman.