nama : salwa cahya andrianti
kelas : reguler d
npm : 2416031128
Perkembangan demokrasi di Indonesia memang penuh tantangan. Setelah kemerdekaan, fokus utama adalah mempertahankan negara, sehingga demokrasi belum berkembang maksimal. Pada era demokrasi parlementer (1950-1959), meski ada kemajuan, sistem ini gagal karena ketegangan politik dan penolakan dari Soekarno serta militer. Kemudian, Indonesia beralih ke sistem otoriter di era Orde Baru, di mana kontrol tetap ada di tangan Soeharto. Baru setelah Reformasi (1998), demokrasi kembali terbuka meski masih dalam pencarian arah yang jelas.
Video yang dibahas menjelaskan peran Maklumat Wakil Presiden No. X yang diterbitkan pada 3 November 1945 sebagai titik awal demokratisasi Indonesia. Maklumat ini membuka jalan bagi pembentukan partai politik, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik, dan menjadi fondasi penting bagi demokrasi Indonesia yang lebih terbuka.
kelas : reguler d
npm : 2416031128
Perkembangan demokrasi di Indonesia memang penuh tantangan. Setelah kemerdekaan, fokus utama adalah mempertahankan negara, sehingga demokrasi belum berkembang maksimal. Pada era demokrasi parlementer (1950-1959), meski ada kemajuan, sistem ini gagal karena ketegangan politik dan penolakan dari Soekarno serta militer. Kemudian, Indonesia beralih ke sistem otoriter di era Orde Baru, di mana kontrol tetap ada di tangan Soeharto. Baru setelah Reformasi (1998), demokrasi kembali terbuka meski masih dalam pencarian arah yang jelas.
Video yang dibahas menjelaskan peran Maklumat Wakil Presiden No. X yang diterbitkan pada 3 November 1945 sebagai titik awal demokratisasi Indonesia. Maklumat ini membuka jalan bagi pembentukan partai politik, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik, dan menjadi fondasi penting bagi demokrasi Indonesia yang lebih terbuka.