Kiriman dibuat oleh Angga Saputra

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi 2

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
Npm : 2415061071
Kelas : PSTI A


Tantangan utama pancasila sebagai filsafat bangsa adalah Globalisasi dan masuknya arus budaya asing dimana globalisasi sendiri membawa masuk berbagai nilai dan budaya dari luar yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Masyarakat indeonesia terutama geneari muda sering kali lebih tertarik dengan budaya asing yang dianggap lebih modern dan menarik. Untuk mengatasi masalah ketidakpedulian terhadap pancasila adalah dengan cara penguaan Pendidikan karakter berbasis pancasila,Pendidikan karakter disemua jenjang sekolah perlu dietekankan terhadap pemahaman pancasila dan penerapan nilai-nilai pancasila agar generasi muda benar-benar memahami makna pancasila

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi Artikel 1

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A

Artikel ini membahas dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi, terutama terkait relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi pengaruh informasi global yang cepat berubah. Selain itu, keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia sering kali menimbulkan konflik identitas, meskipun Pancasila diharapkan menjadi alat penyatuan. Tantangan lain muncul dari implementasi kurikulum yang tidak seragam, yang menyebabkan ketidaksinambungan dalam penyampaian nilai-nilai Pancasila di berbagai sekolah. Pengaruh teknologi, terutama media sosial, juga memudahkan penyebaran informasi yang salah, sehingga dibutuhkan literasi digital yang bijak untuk menjaga pemahaman yang benar tentang Pancasila.

Selain tantangan tersebut, artikel ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, pemerintah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda. Adaptasi terhadap perubahan global melalui integrasi teknologi dan penyampaian yang relevan sangat diperlukan agar pendidikan Pancasila tetap efektif. Kolaborasi lintas sektor dan penguatan pelatihan guru juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila. Dengan pendekatan ini, diharapkan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat tertanam dengan baik pada generasi muda, sehingga mampu menghadapi dinamika global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila telah mengalami banyak dinamika sejak dirumuskan sebagai dasar negara pada tahun 1945. Perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia memengaruhi bagaimana Pancasila diterapkan dan dipahami oleh masyarakat serta pemerintah. Dengan kebebasan yang lebih besar pasca-Reformasi 1998, Pancasila harus menghadapi tantangan baru berupa kebebasan berpolitik, peran agama yang lebih kuat, dan tantangan globalisasi. Nilai-nilai Pancasila sering kali dikesampingkan dalam menghadapi pragmatisme politik dan ekonomi global. Pancasila menghadapi tantangan dari ideologi-ideologi radikal yang tidak sejalan dengan prinsip kebinekaan dan toleransi yang diusung Pancasila. Ekstremisme berbasis agama, misalnya, sering kali bertentangan dengan prinsip pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dalam kerangka persatuan. Contoh permasalahan yaitu
Masalah radikalisme agama merupakan salah satu tantangan utama. Misalnya, gerakan yang mencoba menggantikan Pancasila dengan ideologi berbasis agama tertentu bertentangan dengan pluralisme yang diusung oleh Pancasila. Hal ini mencerminkan adanya tantangan dari kelompok yang tidak sepenuhnya menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Teori konflik sosial dari Karl Marx dapat digunakan untuk menjelaskan tantangan-tantangan ini, di mana konflik ideologis antara kelompok yang berbeda dalam masyarakat bisa memicu ketegangan sosial.
2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila berfungsi tidak hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai sistem filsafat yang menyediakan dasar normatif dan etis bagi kehidupan berbangsa. Nilai-nilai ini mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memberikan arah moral bagi negara. Tanpa landasan ini, hukum dan kebijakan bisa kehilangan nilai etis yang melindungi masyarakat. Pancasila juga menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan kebijakan yang adil. Contoh permasalahannya yaitu Konflik antara kebebasan individu dan keadilan sosial, misalnya dalam ekonomi neoliberal, sering bertentangan dengan prinsip keadilan sosial Pancasila. Privatisasi dan deregulasi berlebihan dapat memperbesar ketimpangan sosial. Teori Etika Deontologis dari Immanuel Kant menjelaskan bahwa tindakan moral harus didasarkan pada prinsip-prinsip universal.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A
Tanggapan mengenai materi pertemuan 9
Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah dan philosophy yang berasa dari bahasa Yunani atau disebut philosophia, kata philosophia merupakan kata majemuk yang tersusun dari kata philos atau philein yang beraarti kekasih, sahabat, mencintai dan kata Sophia yang berarti kebijaksanaan, hikmat, kearifan, dan pengetahuan. Dengan demikian philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.
• Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
• Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Dengan Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
Rangkuman Mengenai Materi Pertemuan 9
Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah dan philosophy yang berasa dari bahasa Yunani atau disebut philosophia, philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Ada dua pengertian filsafat, yaitu:
1. Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk
2. Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai pandangan hidup
3. Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup dan dalam arti praktis, berarti fislafat pancasila mempunyai fungsi peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara bagi bangsa Indonesia. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh, pancasila dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam dan dilakukan oleh the founding father kira yang diruangkan daam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani).
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem filsafat adalah suatu kesatuan adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untu tuujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Dengan demikian pancasila sebagai sistem filsafat memiliki cir khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialism, idealism, rsionalisme, liberalism, komunisme dan sebagainya.