Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B
Dalam konteks era digital saat ini, terdapat urgensi untuk menghidupkan kembali ideologi Pancasila melalui pendekatan yang lebih kontemporer dan inklusif. Strategi utamanya adalah merancang kurikulum yang mampu menjangkau berbagai kelompok masyarakat dengan cara yang mudah dipahami dan menarik.
Pemerintah disarankan untuk mengembangkan
materi Pancasila yang adaptif, menggunakan bahasa sederhana dan narasi yang menarik. Fokus utamanya adalah membuat konsep-konsep nasionalisme menjadi lebih aksesibel, terutama bagi generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pembahasan teoritis yang rumit.
Menurut pandangan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, pendekatan pembinaan ideologi Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama. Pertama, jalur struktural yang melibatkan lembaga resmi seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mengoptimalkan sosialisasi. Kedua, jalur kultural yang memanfaatkan institusi pendidikan sebagai media internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan upaya ini tidak hanya diukur dari peningkatan toleransi masyarakat, melainkan juga membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah yang berkeadilan. Sinergi antara pembinaan ideologis yang tepat dan kebijakan sosial yang merata menjadi kunci utama menjaga relevansi Pancasila di tengah perkembangan zaman.
Tujuan akhirnya adalah mentransformasi Pancasila menjadi panduan hidup yang dinamis, mampu menjawab tantangan masyarakat digital sambil tetap mempertahankan esensi nilai-nilai luhur kebangsaan.