Posts made by Valerie Alana Yusri IF Unila

Nama: Valerie Alana Yusri
NPM: 2415061046
Kelas: PSTI-D

A. Pendapat tentang Proses Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
Proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 mengalami banyak tantangan dan perubahan. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, siswa dan orang tua harus beradaptasi dengan teknologi yang mungkin belum familiar. Banyak orang tua yang kesulitan dalam mendampingi anak belajar, dan akses terhadap perangkat belajar serta koneksi internet menjadi masalah utama. Hal ini berpotensi memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi, terutama bagi keluarga yang tidak mampu. Di sisi lain, pandemi juga menunjukkan betapa pentingnya peran guru dan pendidikan yang berkualitas. Hal ini dapat memperbesar presentase kemungkinan anak yang putus sekolah karena kendala akses pendidikan.

B. Mengefektifkan dan Memaksimalkan Proses Pendidikan di Tengah Pandemi
Untuk mengefektifkan proses pendidikan selama pandemi, penting untuk memaksimalkan penggunaan teknologi, seperti platform pembelajaran online yang interaktif dan mudah diakses. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat perlu diperkuat untuk memberikan dukungan bagi siswa yang kurang beruntung. Implementasi nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan kepedulian sosial, dapat ditunjukkan dengan membantu sesama, baik itu menyediakan akses pendidikan atau berbagi sumber daya. Program bimbingan belajar secara daring atau kelompok belajar bisa diadakan untuk menciptakan rasa kebersamaan dalam belajar sehingga para siswa tidak kehilangan semangat belajar walaupun tidak melakukan pembelajaran seperti biasanya di sekolah.

C. Contoh Kasus Pengembangan Karakter Pancasilais
Di desa-desa yang biasanya masyarakatnya tidak mempunyai fasilitas seperti ponsel dan internet untuk akses pendidikan daring para pemuda atau sukarelawan membentuk kelompok belajar bagi anak-anak di desa tersebut dan bergantian belajar nya di rumah para siswa tersebut. Jadi, walaupun mereka tidak mempunyai fasilitas tersebut tetap dapat belajar. Tentunya dengan protokol kesehatan.
 
D. Hakikat Pancasila dalam Pengaktualisasian Nilai-Nilai
Hakikat Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi dasar dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan persatuan, harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling menghargai, yang sangat penting untuk menghadapi tantangan global, termasuk yang dihadapi saat pandemi. Ini juga mendorong individu untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.


Nama: Valerie Alana Yusri
NPM: 2415061046
Kelas: PSTI-D

Jurnal ini membahas mengenai filsafat pancasila, yaitu pancasila merupakan filsafat yamg lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan dasar aksiologis yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Filsafat pancasila juga memiliki prinsip-prinsip yamg ditinjau dari kausal Aristoteles, diantaramya dari kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, dan kausa finalis. Pancasila memiliki nilai-nilai yang merupakan hasil dari sublimasi dan krialisasi sistem nilai budaya bangsa dan agama dalam kehidupan masyarakat, nilai-nilai inilah yang harus diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi filsafat pancasila adalah untuk membangun potensi bangsa, khususnya untuk melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa. Pendidikan karakter diIndonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar terciptamanusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.Menurut saya, kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat, menunjukkan adanya stigma yang tidak sesuai fakta yang sudah tersebar di masysrakatnya terhadap penyakit ini. Tindakan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Penolakan ini mencerminkan kurangnya rasa empati dan penghargaan terhadap sesama manusia, terutama terhadap mereka yang telah berjuang di garda terdepan untuk melawan pandemi. Seharusnya, masyarakat mendukung dan menghargai pengorbanan para tenaga medis, bukan malah menolak mereka bahkan setelah meninggal.
2. Sebagai mahasiswa saran yang akan saya berikan supaya kejadian tersebut tidak terulang lagi adalah edukasi. Edukasi ke masyarakat mengenai penyakit tersebut bagaimana penularannya dll agar stigma tidak benar yang sudah tersebar tidak berlanjut. Selanjutnya, edukasi mengenai pendidikan karakter ke seluruh lapisan masyarakat agar tumbuh rasa sadar akan pentingnya empati, toleransi, dan penghargaan terhadap sesama.
3. Penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, nilai kemanusiaan tetap harus dijunjung tinggi. Sila kedua mengajarkan bahwa setiap manusia, hidup atau tidak, memiliki hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Hal ini juga menunjukkan tidak adanya empati kepada keluarga yang sedang berduka yang mana seharusnya dibantu. Kejadian ini mencerminkan lemahnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian filsafat
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Aliran-aliran filsafat antara lain : berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal, berfilsafat Materialisme mengagungkan materi, berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas, berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan. Manfaat yang kita dapatkan dari belajar ilmu filsafat, yaitu: memperoleh kebenaran yang hakiki,Melatih kemampuan berfikir logis,Melatih berpikir dan bertindak bijaksana,Melatih berpikir rasional dan komprehensif, Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana.

Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilaidasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya
harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutanzaman. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem
filsafat yang kredibel. Bahan materialnya adalah berbagai butir dan ajaran kebijaksanaan dalam budaya etnik maupun agama.

Lalu, sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Bahan materialnya adalah berbagai butir dan ajaran kebijaksanaan dalam budaya etnik maupun agama.

Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat mengenai Pancasila yang menjadi masalah kebangsaan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila.