Posts made by Jihan Fatimah Az Zahra

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

Pada video tersebut dapat diketahui bahwa pada 15 Agustus 1945, Jepang resmi menyerah kepada Sekutu, mengakhiri Perang Dunia II di wilayah Pasifik. Di mana penyerahan ini terjadi setelah dua serangan bom atom oleh Sekutu, di Hiroshima pada 6 Agustus yang menewaskan sekitar 140.000 orang, dan di Nagasaki pada 9 Agustus yang menghancurkan kota tersebut. Penandatanganan dokumen penyerahan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Shigemitsu Mamoru, di atas kapal perang Amerika Serikat USS Missouri pada 2 September 1945.

Penyerahan Jepang membawa perubahan besar di wilayah Indonesia, yang saat itu berada di bawah pendudukan Jepang sejak 1942. Kekalahan Jepang menciptakan kekosongan kekuasaan (status quo) karena Sekutu belum sepenuhnya mengambil alih kendali wilayah. Situasi ini dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah lama diperjuangkan. Pada 17 Agustus 1945, dua hari setelah Jepang menyerah, Soekarno dan Mohammad Hatta, atas nama bangsa Indonesia, memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini menjadi tonggak sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peristiwa ini menjadi titik awal perjalanan Indonesia sebagai bangsa merdeka, meskipun perjuangan mempertahankan kemerdekaan masih terus berlanjut. Dan momen ini tidak hanya menjadi simbol kemerdekaan, tetapi juga bukti ketangguhan bangsa Indonesia dalam memanfaatkan peluang di tengah kekacauan global untuk mewujudkan kedaulatan dan kebebasan.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

Dalam video tersebut dapat dilihat bahwa ratusan warga Desa Pegarden Tengah, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dengan tegas menunjukkan aksi protes terhadap pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik. Warga yang marah langsung menuju lokasi pabrik untuk menghentikan aktivitas pembuangan limbah yang telah mencemari sungai setempat. Dalam aksi tersebut, warga secara langsung menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari enam pabrik pakaian yang diketahui tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang memadai. Selain mencemarkan lingkungan, limbah tersebut juga menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar. Kondisi ini mendorong masyarakat untuk bertindak secara kolektif, menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah setempat agar segera mengambil tindakan tegas.

Warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup operasi keenam pabrik yang dianggap tidak bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang mereka timbulkan. Masyarakat juga mengancam akan terus melanjutkan aksi unjuk rasa hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Situasi ini menggambarkan tingkat keprihatinan warga terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terancam akibat kelalaian pihak pabrik. Mereka berharap, dengan adanya tindakan nyata dari pemerintah, masalah ini dapat segera diatasi demi kesejahteraan bersama. Selain itu, warga juga mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap operasional pabrik di daerah tersebut agar kasus serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra

NMP: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

Jurnal ini membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar ideologi dan filsafat negara Indonesia, serta implikasinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kemudian jurnal ini juga menjelaskan tentang konteks sosial dan politik di Indonesia, di mana terdapat berbagai pandangan ideologi yang mempertanyakan keberadaan Pancasila, yang meskipun terdapat pandangan yang berbeda, Pancasila tetap harus dipertahankan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Hal ini penting untuk menjaga identitas dan moralitas bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai hasil akulturasi budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila harus menjadi pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa landasan Pancasila yang kuat, perkembangan iptek dapat berpotensi merusak moralitas dan mentalitas bangsa.

Jurnal ini menguraikan Pancasila sebagai sistem filsafat yang memberikan landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Pancasila dianggap sebagai pedoman dalam berpikir dan berpengetahuan, yang harus memperhatikan aspek ketuhanan dan kemanusiaan. di mana filsafat harus mencakup pemikiran yang mendalam dan luas.

Implikasi Sila-sila Pancasila dalam Pengembangan IPTEK:

Sila I (Ketuhanan yang Maha Esa): Menekankan pentingnya nilai spiritual dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Manusia sebagai makhluk religi harus menyadari keterbatasan akal dan mengembalikan segala sesuatu kepada Tuhan.

Sila II (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Mengharuskan pengembangan iptek untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk kemanusiaan dan tidak hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

Sila III (Persatuan Indonesia): Menekankan bahwa iptek dapat berperan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan komunikasi dan interaksi antar daerah.

Sila IV (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan): Menjelaskan bahwa pengembangan iptek harus dilakukan secara demokratis, di mana setiap ilmuwan memiliki kebebasan untuk berinovasi, tetapi harus diimbangi dengan tanggung jawab.

Sila V (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Menekankan bahwa pengembangan iptek harus menjunjung tinggi keadilan sosial. Setiap individu harus mendapatkan akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jurnal ini menyimpulkan bahwa Pancasila sebagai filsafat ilmu memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar ideologi, tetapi juga sebagai pedoman moral dan etika dalam pengembangan iptek. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, diharapkan pengembangan iptek dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Jurnal ini juga relevan dalam konteks perkembangan teknologi yang cepat dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Tanpa landasan moral yang kuat, kemajuan teknologi dapat berpotensi merusak nilai-nilai kemanusiaan dan budaya bangsa. Oleh karena itu, penting untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dan pengembangan iptek.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra
NPM: 2415061027
Kelas: PSTI C

---

Jurnal ini membahas tentang seberapa pentingnya Pancasila sebagai landasan filosofis dan etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia. Penulis bertujuan menegaskan relevansi Pancasila sebagai panduan nilai dalam pengembangan iptek, agar prosesnya tidak hanya bersifat teknis dan ilmiah, tetapi juga menunjukkan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan itu tidak boleh terlepas dari nilai-nilai budaya dan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila menjadi acuan utama, yaitu nilai dasar yang bersifat universal dan tidak terikat waktu, nilai instrumental yang merupakan penjabaran nilai dasar yang sesuai dengan tuntutan zaman, dan nilai praktis yang merupakan implementasi nyata nilai tersebut. Setiap perkembangan iptek harus memperhatikan norma dan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, kemanusiaan, dan harmoni dengan budaya Indonesia. Iptek tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang dimana pengembangan iptek harus sejalan dengan nilai religius, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, keadilan sosial. Kemudian secara historis, Pancasila sudah ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945. Secara sosiologis, Pancasila mencerminkan sensitivitas masyarakat terhadap isu-isu moral dan sosial yang muncul akibat IPTEK. Dan secara politis, Pancasila sudah menjadi bagian dari kebijakan dan pidato para pemimpin, meskipun belum maksimal dalam implementasinya.

Jadi berdasarkan jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pengembangan iptek harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Dan juga pengembangan IPTEK di Indonesia harus berbasis pada nilai budaya dan idiologi Pancasila agar dapat menghasilkan ilmu yang relevan. Maka dari itu Pancasila menjadi panduan moralitas untuk menghindari penyalahgunaan iptek.