Kiriman dibuat oleh Gilang Yudhistira

Learning Social Science -> Tugas Mandiri

oleh Gilang Yudhistira -
Nama: Gilang Yudhistira
NPM: 2413053136
Kelas: 3D

1. Metode yang Digunakan

Kelebihan
- Beragam metode pembelajaran terutama penggunaan diskusi kelompok dan presentasi yang memacu partisipasi siswa.
- Kegiatan ice breaking dengan menyanyi menambah energi positif dan membantu menjaga fokus siswa.
- Tanya jawab yang dilakukan guru membantu meningkatkan pemahaman mereka secara langsung.

Kekurangan
- Instruksi diskusi kurang disusun secara rinci sehingga beberapa siswa tampak bingung saat memulai.
- Durasi kegiatan inti cukup panjang, perlu pembagian waktu yang lebih efektif agar semua siswa tetap terlibat aktif.

2. Media yang Digunakan

Kelebihan
Penggunaan gambar dan video sesuai materi memudahkan siswa memahami dan mengaitkan teori dengan realitas.

Kekurangan
Media belum melibatkan media fisik atau alat peraga yang bisa meningkatkan daya ingat siswa melalui pengalaman langsung.

3. Penguasaan Materi oleh Guru

Kelebihan
- Guru menguasai materi secara cukup baik, menyampaikan konten dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa.
- Guru mampu menjawab pertanyaan siswa dengan jelas dan relevan.

Kekurangan
- Pendalaman materi kurang terlihat terutama pada contoh-contoh kontekstual dari lingkungan sekitar siswa.
- Materi kurang dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari agar lebih relevan dan menarik.

4. Pengelolaan Kelas

Kelebihan
- Penataan meja kelompok sangat efektif untuk mendorong interaksi dan kerja sama antar siswa.
- Guru bergerak di antara kelompok siswa untuk memberikan arahan, walaupun tidak terlalu intens.

Kekurangan
- Beberapa siswa kurang memperhatikan saat pemutaran video, menunjukkan kurangnya pengaturan perhatian yang optimal.
- Strategi pengelolaan kelompok seperti pembagian tugas tiap anggota belum diterapkan sehingga partisipasi tidak merata.

5. Skor untuk Bu Beti (Rentang 1–100)

Metode: 82
Media: 78
Penguasaan materi: 85
Pengelolaan kelas: 75

Total Rata-rata: 80/100
Pembelajaran Bu Beti sudah berjalan efektif dengan penguasaan materi yang cukup baik.

Learning Social Science -> Tugas mandiri

oleh Gilang Yudhistira -
Gilang Yudhistira
2413053136

1. Contoh Masalah Sosial Kontekstual:
Salah satu masalah sosial yang sering terjadi di lingkungan sekolah adalah Perpecahan antar kelompok siswa akibat perbedaan minat digital dan non-digital, karena ketidakseimbangan akses fasilitas teknologi dan perbedaan kenyamanan belajar memicu perpecahan karena kurangnya pemahaman dan komunikasi antar kelompok. Kemudian Siswa yang lebih menyukai media pembelajaran digital cenderung lebih tertarik dengan pembelajaran interaktif, penggunaan video, animasi, dan kuis online yang membuat belajar lebih menarik dan mudah diakses kapan saja. Disisi lain, Siswa non-digital lebih nyaman dengan metode pembelajaran konvensional, seperti buku cetak, ceramah guru, dan interaksi tatap muka langsung tanpa bergantung pada teknologi yang tidak merata aksesnya.

2. Solusi:
Kita bisa menjalankan kelas hybrid yang menggunakan media digital tapi juga menyediakan opsi belajar konvensional, selain itu, kita juga bisa membentuk kelompok belajar campuran yang terdiri dari siswa digital dan non-digital untuk meningkatkan interaksi sosial dan berbagi keterampilan, menyediakan pelatihan teknologi bagi siswa yang kurang familiar agar tidak terisolasi, dan memberikan kesempatan bagi siswa digital menggunakan teknologi untuk mendokumentasikan budaya dan kegiatan non-digital sebagai bentuk penghargaan lintas minat.

3. Dasar Teori yang Relevan:
a. Teori Fungsional (Durkheim): Sekolah sebagai sistem sosial harus berfungsi untuk mengintegrasikan semua elemen. Solusinya adalah menciptakan program pembelajaran yang menggabungkan metode digital dan konvensional secara bersamaan. Contohnya adalah pembelajaran hybrid yang menyeimbangkan penggunaan teknologi dan cara tradisional sehingga semua siswa dapat berpartisipasi dan merasa dihargai.
b. Teori Konstruktivisme Sosial: Interaksi sosial membentuk realitas sosial siswa. Guru dapat memfasilitasi proyek kolaboratif yang mengharuskan siswa digital dan non-digital bekerja bersama, seperti proyek presentasi yang menggabungkan media digital dan diskusi langsung. Hal ini membangun pemahaman, mengurangi kesalahpahaman, dan meningkatkan solidaritas.
c. Teori Konflik: Mengakui ketegangan yang disebabkan oleh ketimpangan akses teknologi. Solusinya adalah menyediakan akses teknologi yang merata di sekolah dan mengatasi kesenjangan dengan memberikan pelatihan serta dukungan khusus untuk siswa non-digital agar tidak kehilangan kesempatan belajar.