Kiriman dibuat oleh Syabita Salwa Azzahra_ 2411011017

SYABITA SALWA AZZAHRA_2411011017_TANGGAPAN

Izin menjawab, format audio seperti podcast lebih berhasil karena mampu menciptakan nuansa yang lebih pribadi dan akrab. Suara manusia dapat menyampaikan perasaan, nada, dan kehangatan yang sulit ditangkap oleh teks. Selain itu, Pendengar merasa seolah “berbicara langsung” dengan pembicara atau merek. Podcast dapat didengarkan sambil melakukan berbagai aktivitas lainnya, sehingga hubungan dengan audiens menjadi lebih konsisten dan berkelanjutan. Format dialog memberikan kesempatan untuk narasi yang lebih mendalam dan asli, bukan hanya sekadar promosi. Banyak merek seperti ShopeeTalks atau Tokopedia StartUp Talk memanfaatkan podcast untuk memperkuat kedekatan dan membangun kepercayaan pelanggan.

Terimakasih
SYABITA SALWA AZZAHRA_2411011017_TANGGAPAN

Izin menjawab, untuk menjalin keterikatan emosional, perusahaan perlu mengedepankan nilai, empati, dan narasi, bukan hanya promosi semata.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Terapkan narasi yang memanusiakan, menyoroti sisi kemanusiaan di balik merek (seperti cerita para karyawan, pelanggan, atau proses kreatif produk).
- Tunjukkan rasa empati terhadap masalah sosial dan kultur yang pertinent bagi audiens.
- Libatkan interaksi dua arah, misalnya dengan merespons komentar, menggunakan sesi tanya jawab di Instagram Story, atau menciptakan konten yang melibatkan partisipasi pengguna.
- Pertahankan konsistensi dalam nada suara, sehingga audiens merasa “akrab” dengan karakter merek.

Contoh: Gojek dan Tokopedia (GoTo) menciptakan kedekatan emosional melalui konten yang menyoroti cerita komunitas lokal serta dampak sosial dari layanan yang mereka tawarkan.
SYABITA SALWA AZZAHRA_2411011017_TANGGAPAN

Izin menjawab, Tanggung jawab dalam situasi digital memiliki dua sisi. Karyawan memiliki kewajiban atas tindakan dan norma komunikasi pribadi mereka, terutama jika profil atau opini yang mereka bagikan dapat dihubungkan dengan perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga memikul tanggung jawab signifikan karena seharusnya menyediakan pedoman untuk komunikasi digital, pelatihan tentang etika media sosial, dan mekanisme pemantauan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, kesalahan individu adalah tanda, sedangkan kelemahan dalam sistem komunikasi perusahaan adalah penyebab utama. Perusahaan yang secara aktif membangun budaya komunikasi yang beretika akan lebih siap dalam menghadapi berbagai krisis digital.

Terimakasih
NAMA: SYABITA SALWA AZZAHRA
NPM: 2411011017

Jadi, dijaman sekarang tren di media sosial cepat banget berubah misalnya hari ini viral, besok sudah lewat. Jadi, menurut kalian, bagaimana cara perusahaan bisa terus mengikuti perubahan itu dan menyesuaikan pesan pemasarannya supaya tetap nyambung dengan audiens?

Terimakasih
Nama : Syabita Salwa Azzahra
Npm : 2411011017
Kelas : MKU PANCASILA 2025
Prodi : S1 Manajemen

Assalamualaikum Wr Wb, Bapak Roy beserta teman-teman sekalian. Dari video diatas yang telah di berikan, izinkan saya menganalisis yaitu sebagai berikut :

Video diatas menjelaskan tentang Ketahanan nasional adalah kekuatan, keterampilan, ketangguhan, dan kemampuan suatu bangsa dalam mengelola potensi nasional untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG), baik dari dalam maupun luar negeri. Ketahanan nasional bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya melibatkan berbagai aspek kehidupan bangsa secara utuh.

Komponen Ketahanan Nasional:
1. Integritas: Persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat.
2. Identitas: Karakter bangsa yang membedakan dari negara lain.
3. Perlindungan hidup publik: Menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat.
4. Tujuan nasional: Tercapainya cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Aspek Ketahanan Nasional:
1. TRIGATRA (Unsur Alamiah):
- Letak dan posisi geografis: Lokasi strategis Indonesia yang berada di jalur perdagangan dunia.
- Keadaan dan kekayaan alam: Potensi sumber daya alam yang melimpah.
- Kemampuan penduduk: Jumlah, kualitas, dan distribusi penduduk yang mempengaruhi kekuatan nasional.
2. PANCAGATRA (Unsur Sosial):
- Ideologi: Ketahanan terhadap pengaruh ideologi asing, seperti radikalisme atau komunisme.
- Politik: Stabilitas pemerintahan dan sistem politik yang demokratis.
- Ekonomi: Ketahanan terhadap krisis dan ketergantungan ekonomi luar negeri.
- Sosial Budaya: Menjaga nilai-nilai budaya dan memperkuat jati diri bangsa.
- Pertahanan dan Keamanan (Hankam): Kemampuan menjaga kedaulatan dan wilayah negara dari segala bentuk ancaman.

Ancaman terhadap ketahanan suatu negara dapat berasal dari luar, contohnya seperti invasi atau tekanan dari ekonomi global, serta dari dalam, misalnya disintegrasi, konflik sosial, kemiskinan, korupsi, dan penyebaran informasi yang tidak tepat.

Sebagai seorang mahasiswa, saya menyadari bahwa memahami ketahanan nasional adalah kunci untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Materi ini mengajarkan bahwa pembelaan terhadap negara tidak hanya berkaitan dengan kekuatan militer, tetapi juga melibatkan kontribusi dari masyarakat sipil, termasuk kita yang merupakan mahasiswa.

Di tengah tantangan global yang beragam seperti penyebaran hoaks, radikalisme, dan krisis ekonomi, generasi muda harus menyadari pentingnya menjaga identitas bangsa, berpikir secara kritis, dan melakukan tindakan yang bijak dalam kehidupan sosial. Dengan demikian, kita berperan dalam memperkuat ketahanan nasional dari aspek non-fisik, seperti pendidikan, sosial, budaya, dan teknologi.