NAMA: Diva Febriana Putri
NPM: 2416041042
KELAS: Reguler B
PRODI: FISIP (Ilmu Administrasi Negara)
1. Bagaimana isi artikel tersebut dalam rangka penegakkan HAM dan berikan analis dan hal positif apa yang didapatkan?
Tahun 2019 kinerja Indonesia terhadap penegakkan HAM masih buruk, masih banyak yang harus dilakukan pemerintah dalam pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM dan pencegahan konflik SDA. HAM mengalami kemunduran, kemacetan, dan serangan kepada pembela HAM. Hal ini karena tidak ada proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan, pembatasan kebebasan eskpresi dan agama, diskriminasi gender dimana perempuan direndahkan dan hak hak perempuan dilanggar, serta merendahkan HAM meningkat tajam di Papua yaitu rasis, dan penjatuhan hukum dan tindakan diluar pengendalian seperti ditembak mati. Oleh karena itu dibutuhkan langkah reformasi guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.
Hal positif yang didapatkan yaitu meningkatkan kesadaran pentingnya penegakkan HAM, sikap saling menghargai sesama manusia, lebih meningkatkan penegakkan hukum yang adil dan transparan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan komitmen sehingga penegakkan HAM akan berjalan baik.
2. Berikan analisis mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai nilai adat istiadat atau budaya asli masyarakat Indonesia? bagaimana pendapat mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa?
Demokrasi di Indonesia memang diambil dari nilai nilai adat istiadat atau budaya asli masyarakat, contohnya seperti di daerah jawa untuk mengambil keputusan dibutuhkan kesepakatan yaitu dengan musyawarah yang melahirkan keputusan yang sama dan bukan untuk memecah belah prinsip ini sama dengan demokrasi karena untuk mengambil keputusan dalam konteks persatuan. selain itu Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, agama dengan prinsip keharmonisan maka akan penekankan kepada persatuan yang sesuai dengan demokrasi karena perbedaan bukan penghalang untuk bersatu.
Prinsip ketuhanan yang maha esa yaitu memberikan hak kepada individu untuk bebas memilih agama yang sesuai dengan kepercayaan masing masing, sikap saling menghargai perbedaan sangat dibutuhkan, selain itu untuk menjadi pemimpin atau masyarakat yang baik tentunya perlu untuk berpedoman agar merasa bahwa hidup itu selalu diawasi nilai dan normanya.
3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Indonesia telah mengadopsi prinsip pancasila dan UUD NRI 1945 ke dalam demokrasi, seperti pemilu luberjurdil, menghargai pendapat dan kebijakan keadilan, HAM, dan dengan keberagaman akan menciptakan persatuan, namun masih ada tantangan seperti intoleransi, kesulitan dalam pemerataan pembangunan, diskriminasi, melanggar hak kemausiaan dan perpecahan.
4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Perilaku mereka yang seperti itu perlu dibincangkan karena sama saja sudah berperilaku tidak adil, membohongi, dan kepercayaan masyarakat akan menurun ini akan menjadikan masyarakat tidak ingin partisipasi dalam demokrasi, karena kepercayaan itu sangat penting dalam interaksi anggota parlemen dengan masyarakat. Dan kita sebagai masyarakat harus memberikan suara bahwa kita untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan, partisipasi aktif dalam proses politik untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan diperjuangkan. Dengan ini akan memberikan demokrasi yang baik dan benar.
5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi dan agama sering kali memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Pemimpin dengan kekuasaan ini dapat menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat, terkadang hingga mengorbankan individu demi tujuan yang tidak jelas. kegiatan ni akan mengarah kepada manipulasi massa, mengorbangkan individu lain untuk mencapai kekuasaan dengan cara yang tidak transparan.
Dalam HAM individu harus dilindungi dari tindakan seperti itu karena mereka memiliki kebebasan untuk berpendapat. Jika penguatan karismatik disalahgunakan akan menimbulkan penekanan, penindasan. demokrasi yang seharusnya menjadikan dirinya pada penghormatan martabat malah jadi terancam ketika dia mengutamakan kepentingan pribadi.
Dalam hal ini penting bagi negara untuk menguatkan HAM dan mendorong transparansi, dengan begitu masyarakat merasa dihargai , mendapat kebebasan berpendapat dan penyalahgunaan dapat ditekan serta masyarakat dapat berkembang di lingkungan yang adil dan bebas.