Posts made by Khoirun Nisa

MPPE A2025 -> Membuat summary e journal

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

Artikel Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini (2017) menjelaskan secara komprehensif tentang konsep paradigma penelitian dan urgensinya dalam penelitian pendidikan. Paradigma dipahami sebagai kerangka filosofis yang menentukan cara peneliti memandang realitas, memperoleh pengetahuan, serta melaksanakan penelitian. Empat elemen utama yang membentuk paradigma adalah epistemologi (sumber dan validitas pengetahuan), ontologi (hakikat realitas), metodologi (cara penelitian dilakukan), dan aksiologi (nilai serta etika peneliti). Pemahaman mendalam terhadap keempat elemen ini sangat penting karena memengaruhi kejelasan tujuan penelitian, pemilihan metode, hingga interpretasi hasil.

Artikel ini juga menegaskan bahwa peneliti perlu menempatkan penelitiannya dalam kerangka paradigma yang konsisten, karena paradigma akan memengaruhi keseluruhan proses penelitian, mulai dari perumusan masalah, penentuan variabel, pengumpulan data, hingga analisis. Empat paradigma utama yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah positivisme, interpretivisme (atau konstruktivisme), kritis, dan pragmatisme. Paradigma positivis menekankan pendekatan kuantitatif yang objektif untuk menguji hubungan sebab-akibat. Paradigma interpretivis berfokus pada pemahaman makna subjektif pengalaman manusia melalui pendekatan kualitatif. Paradigma kritis digunakan untuk menganalisis struktur ketidakadilan sosial sekaligus mendorong transformasi, sementara paradigma pragmatis bersifat fleksibel dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif sesuai kebutuhan penelitian.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan panduan praktis bagi mahasiswa riset maupun peneliti pemula untuk memahami dan memilih paradigma yang tepat. Pemilihan paradigma yang konsisten akan menghasilkan penelitian yang terarah, valid, dan mampu memberikan kontribusi nyata baik pada pengembangan ilmu pengetahuan maupun pada pemecahan masalah dalam praktik pendidikan.

MPPE A2025 -> Diskusi

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

Seorang peneliti perlu memahami masalah, variabel, dan paradigma penelitian karena ketiganya merupakan fondasi utama dalam kegiatan penelitian ilmiah. Masalah penelitian adalah titik awal yang menentukan arah penelitian, yaitu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan atau antara teori dengan praktik. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai masalah, penelitian akan kehilangan fokus, sehingga tujuan, pertanyaan penelitian, hingga kerangka teoritis yang dibangun tidak relevan dan berpotensi menghasilkan temuan yang tidak signifikan. Dengan merumuskan masalah yang tepat, peneliti dapat menyusun tujuan dan hipotesis penelitian yang jelas serta memastikan hasil penelitian bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis.

Selain masalah, variabel penelitian juga menjadi aspek penting. Variabel merupakan atribut, sifat, atau nilai dari suatu objek yang ditetapkan peneliti untuk diamati dan dianalisis. Dalam penelitian kuantitatif, variabel dibedakan menjadi variabel independen (yang memengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi), serta bisa juga terdapat variabel moderator atau intervening. Memahami variabel membantu peneliti menentukan data apa yang perlu dikumpulkan, metode analisis yang tepat, serta mengendalikan faktor luar yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Tanpa pemahaman variabel yang jelas, penelitian berisiko menghasilkan kesimpulan bias atau tidak valid.

Selanjutnya, paradigma penelitian adalah kerangka berpikir atau cara pandang peneliti terhadap realitas sosial dan ilmu pengetahuan. Paradigma ini membimbing pemilihan metode, pengumpulan data, serta analisis yang digunakan. Misalnya, paradigma positivisme cenderung menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji hubungan sebab-akibat, sementara paradigma interpretivisme atau kualitatif menekankan pemahaman makna dalam konteks sosial. Dengan memahami paradigma, peneliti dapat memilih pendekatan yang konsisten dengan tujuan penelitian dan memperoleh hasil yang lebih bermakna.

Secara keseluruhan, memahami masalah, variabel, dan paradigma penelitian membantu peneliti memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan terencana, valid, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Masalah memberikan arah, variabel menentukan fokus pengukuran, dan paradigma menyediakan kerangka filosofis untuk menganalisis fenomena. Dengan pemahaman yang baik terhadap ketiganya, penelitian dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun pemecahan masalah praktis di masyarakat.

Rujukan:
Ridha, N. (2017). Proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma penelitian. Hikmah, 14(1), 62-70.
Manzilati, A. (2017). Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma, metode, dan aplikasi. UB Press.
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Danu, R. A., & Hasanah, U. (2020). Analisis Pemahaman Masalah dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 6(1), 1-12.

ASP A2025 -> Summary

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

Analisis investasi sektor publik merupakan suatu proses komprehensif yang bertujuan memastikan penggunaan dana pemerintah benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, tidak sekadar keuntungan finansial. Berbeda dengan investasi sektor swasta yang berfokus pada profit, investasi publik lebih menekankan manfaat sosial, seperti pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan proyek sosial lain yang mendorong kesejahteraan serta pemerataan pembangunan. Evaluasi investasi publik biasanya melibatkan inventarisasi kebutuhan, penentuan prioritas, serta penggolongan usulan investasi, baik untuk penggantian aset, penambahan kapasitas, maupun proyek baru. Faktor-faktor seperti tingkat diskonto, inflasi, risiko ketidakpastian politik atau ekonomi, hingga keterbatasan anggaran (capital rationing) menjadi variabel penting dalam menentukan kelayakan proyek. Untuk mengukur efektivitas, berbagai metode digunakan, antara lain cost-benefit analysis (CBA) untuk menilai manfaat bersih sosial (net social benefit), net present value (NPV) untuk menghitung nilai manfaat saat ini, serta payback period guna mengetahui kecepatan pengembalian biaya investasi. Namun, tantangan utama analisis ini adalah bagaimana menilai manfaat non-finansial seperti peningkatan kualitas hidup, pengurangan kesenjangan sosial, maupun dampak lingkungan yang sulit dikuantifikasi. Oleh karena itu, pendekatan yang transparan, berbasis data, dan memperhatikan keberlanjutan jangka panjang sangat dibutuhkan. Dengan analisis yang tepat, pemerintah dapat meminimalkan risiko pemborosan sumber daya, meningkatkan akuntabilitas, serta memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan mampu mendorong pembangunan berkelanjutan dan menciptakan manfaat sosial yang luas bagi masyarakat.