Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005
Artikel Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini (2017) menjelaskan secara komprehensif tentang konsep paradigma penelitian dan urgensinya dalam penelitian pendidikan. Paradigma dipahami sebagai kerangka filosofis yang menentukan cara peneliti memandang realitas, memperoleh pengetahuan, serta melaksanakan penelitian. Empat elemen utama yang membentuk paradigma adalah epistemologi (sumber dan validitas pengetahuan), ontologi (hakikat realitas), metodologi (cara penelitian dilakukan), dan aksiologi (nilai serta etika peneliti). Pemahaman mendalam terhadap keempat elemen ini sangat penting karena memengaruhi kejelasan tujuan penelitian, pemilihan metode, hingga interpretasi hasil.
Artikel ini juga menegaskan bahwa peneliti perlu menempatkan penelitiannya dalam kerangka paradigma yang konsisten, karena paradigma akan memengaruhi keseluruhan proses penelitian, mulai dari perumusan masalah, penentuan variabel, pengumpulan data, hingga analisis. Empat paradigma utama yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah positivisme, interpretivisme (atau konstruktivisme), kritis, dan pragmatisme. Paradigma positivis menekankan pendekatan kuantitatif yang objektif untuk menguji hubungan sebab-akibat. Paradigma interpretivis berfokus pada pemahaman makna subjektif pengalaman manusia melalui pendekatan kualitatif. Paradigma kritis digunakan untuk menganalisis struktur ketidakadilan sosial sekaligus mendorong transformasi, sementara paradigma pragmatis bersifat fleksibel dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif sesuai kebutuhan penelitian.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan panduan praktis bagi mahasiswa riset maupun peneliti pemula untuk memahami dan memilih paradigma yang tepat. Pemilihan paradigma yang konsisten akan menghasilkan penelitian yang terarah, valid, dan mampu memberikan kontribusi nyata baik pada pengembangan ilmu pengetahuan maupun pada pemecahan masalah dalam praktik pendidikan.
Npm : 2313031005
Artikel Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini (2017) menjelaskan secara komprehensif tentang konsep paradigma penelitian dan urgensinya dalam penelitian pendidikan. Paradigma dipahami sebagai kerangka filosofis yang menentukan cara peneliti memandang realitas, memperoleh pengetahuan, serta melaksanakan penelitian. Empat elemen utama yang membentuk paradigma adalah epistemologi (sumber dan validitas pengetahuan), ontologi (hakikat realitas), metodologi (cara penelitian dilakukan), dan aksiologi (nilai serta etika peneliti). Pemahaman mendalam terhadap keempat elemen ini sangat penting karena memengaruhi kejelasan tujuan penelitian, pemilihan metode, hingga interpretasi hasil.
Artikel ini juga menegaskan bahwa peneliti perlu menempatkan penelitiannya dalam kerangka paradigma yang konsisten, karena paradigma akan memengaruhi keseluruhan proses penelitian, mulai dari perumusan masalah, penentuan variabel, pengumpulan data, hingga analisis. Empat paradigma utama yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah positivisme, interpretivisme (atau konstruktivisme), kritis, dan pragmatisme. Paradigma positivis menekankan pendekatan kuantitatif yang objektif untuk menguji hubungan sebab-akibat. Paradigma interpretivis berfokus pada pemahaman makna subjektif pengalaman manusia melalui pendekatan kualitatif. Paradigma kritis digunakan untuk menganalisis struktur ketidakadilan sosial sekaligus mendorong transformasi, sementara paradigma pragmatis bersifat fleksibel dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif sesuai kebutuhan penelitian.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan panduan praktis bagi mahasiswa riset maupun peneliti pemula untuk memahami dan memilih paradigma yang tepat. Pemilihan paradigma yang konsisten akan menghasilkan penelitian yang terarah, valid, dan mampu memberikan kontribusi nyata baik pada pengembangan ilmu pengetahuan maupun pada pemecahan masalah dalam praktik pendidikan.